• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PRODUKSI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI HAND SANITIZER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS AKHIR PRODUKSI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI HAND SANITIZER"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

PRODUKSI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA MENIRAN

(

Phyllanthus niruri L.)

SEBAGAI

HAND SANITIZER

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh:

ANITA DYAH RESPATI

H3514004

PROGRAM STUDI D-III AGRIBISNIS MINAT AGROFARMAKA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir Mahasiswa ini guna memenuhi salah satu bagian kurikulum pendidikan program Diploma III Agribisnis dan sebagai syarat untuk meraih gelar Ahli Madya.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, khususnya kepada:

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P. selaku Kepala Program Studi D-III Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Susi Wuri Ani, S.P., M.P. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji Tugas akhir yang telah sabar dalam membimbing selama proses pelaksanaan tugas akhir ini.

4. Ir. Sri Widadi, M.P. selaku Dosen Penguji II yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan saran, masukan dan kritik yang membangun sehingga terselesaikan tugas akhir ini.

5. Kedua orangtua yaitu bapak dan mamah serta om dan tante yang telah memberikan do’a, dorongan serta semangat yang positif senantiasa mendampingi dengan penuh kasih sayang dan cinta yang tak terbatas.

6. Kakak tersayang Andriani Putri Pratama yang meskipun jauh tetapi selalu mendoakan, selalu memberi dukungan dan semangat yang tak ada hentinya. 7. Adikku Wahyu Setyanto atas doa, bantuan dan semangatnya yang selama

proses pelaksanaan laporan TA ini sering banget direpotkan.

(4)

iv

9. Rekan-rekan Program Studi Diploma III Agrofarmaka tanpa terkecuali yang selama kurang lebih 3 tahun melewati masa perkuliahan dengan suka dan duka bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, semoga laporan ini nantinya banyak membantu dan berguna bagi pelaku kegiatan tugas akhir khususnya serta pembaca pada umumya.

Surakarta, 06 Juni 2017

(5)

v

PRODUKSI SEDIAAN GEL EKSTRAK HERBA MENIRAN

(Phyllanthus niruri L.) SEBAGAI HAND SANITIZER

Anita Dyah Respati1

H 3514004

Susi Wuri Ani, S.P., M.P.2, Ir. Sri Widadi, M.P.3

RINGKASAN

Hygiand hand sanitizer merupakan inovasi baru hand sanitizer berbahan ekstrak herba meniran sebagai zat aktifnya. Hand sanitizer ini merupakan pembersih tangan yang berbeda dari produk lainnya yang beredar di pasaran, karena telah diketahui bahwa ekstrak herba meniran dengan konsentrasi 3,125mg/ml mampu menghambat aktivitas kuman dan bakteri yang ada di tangan. Selain itu hand sanitizer ini tidak mengandung alkohol atau triclosan yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan yang digunakan dalam produksi hand sanitizer adalah ekstrak herba meniran, CMC Na, gliserin, nipagin, lemon essential oil dan aquades. Proses produksi hand sanitizer dimulai dari persiapan alat dan bahan, penimbangan bahan, pemanasan aquades, pengadukan aquades dengan CMC Na, pencampuran dengan gliserin dan nipagin, penambahan ekstrak herba meniran dan minyak essensial lemon, pemasukan ke dalam botol kemasan serta pengemasan. Hygiand hand sanitizer dikemas menggunakan botol berisi 30 ml yang diberi label. Produksi hand sanitizer sebanyak 30 botol dengan berat setiap botolnya yaitu 30 ml. Harga jual per botol yaitu Rp 7.300 dengan keuntungan per botol Rp 2.434 sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp 72.965. Pemasaran dilakukan dengan cara menawarkan langsung kepada konsumen baik di area kampus, di area tempat produksi dan promosi melalui media sosial (BBM, WA, Instagram dan facebook). Berdasarkan analisis kelayakan usaha, BEP harga lebih besar dari harga jual produk yaitu Rp 4.868 sedangkan BEP produksi sebanyak 6 botol sehingga apabila penjualan mencapai 6 botol maka telah mencapai titik impas dimana tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak mengalami kerugian. Nilai R/C ratio dan B/C ratio produksi hand sanitizer adalah 1,5 dan 0,5 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan dan mendapat keuntungan.

Keterangan:

1. Mahasiswa Program Studi D-III Agribisnis Minat Agrofarmaka, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

III. TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR ... 18

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir ... 18

B. Metode Pelaksanaan Tugas Akhir ... 18

1. Pelaksanaan ... 18

a) Alat ... 18

b) Bahan ... 19

c) Cara Pembuatan... 19

d) Rencana Produksi Hand Sanitizer ... 19

e) Cara Pemasaran ... 20

(7)

vii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

A. Kondisi Umum Tempat Produksi ... 23

B. Bahan Baku dan Alat Produksi ... 23

1. Sumber Bahan Baku ... 23

2. Spesifikasi Bahan Baku ... 24

3. Alat Produksi ... 26

C. Proses Produksi Hand Sanitizer ... 27

D. Analisis Usaha ... 33

E. Analisis Kelayakan Usaha ... 37

F. Pemasaran ... 41

G. Prospek Usaha dan Keberlanjutan Usaha ... 50

V. PENUTUP ... 51

1. Kesimpulan ... 51

2. Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak herba meniran ... 29 Tabel 4.2 Biaya Tetap Proses Produksi Hand Sanitizer Ekstrak Herba

Meniran ... 34 Tabel 4.3 Biaya Variabel (Tidak Tetap) Proses Produksi Hand Sanitizer

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Alir Proses Produksi Hand Sanitizer ... 28

Gambar 4.2 Alat dan Bahan Pembuatan Hand sanitizer ... 29

Gambar 4.3 Ekstrak Herba Meniran ... 29

Gambar 4.9 Penimbangan Bahan Baku Pembuatan Hand Sanitizer ... 30

Gambar 4.10 Pemanasan Aquades ... 30

Gambar 4.11 Menuangkan aquades ke dalam mortir berisi CMC Na ... 30

Gambar 4.12 Mengaduk bahan hingga homogen dan terbentuk gel yang jernih 31 Gambar 4.13 Melarutkan gliserin dan nipagin ... 31

Gambar 4.14 Memasukkan campuran gliserin dan nipagin ke dalam gel yang telah terbentuk ... 31

Gambar 4.15 Menambahkan ekstrak herba meniran ... 32

Gambar 4.16 Menambahkan minyak essensial lemon ... 32

Gambar 4.17 Memasukan gel ke dalam botol ... 32

Gambar 4.18 Menempelkan label pada botol bagian depan ... 33

Gambar 4.19 Menempelkan label pada botol bagian belakang ... 33

Gambar 4.20 Produk Jadi Hand Sanitizer Ekstrak Herba Meniran ... 33

Gambar 4.21 Botol Plastik sebagai wadah untuk hand sanitizer ... 43

Gambar 4.22 Label Kemasan Produk Hand Sanitizer Tampak Depan ... 46

Gambar 4.23 Label Kemasan Produk Hand Sanitizer Tampak Belakang ... 46

Gambar 4.24 Promosi Melalui Blackberry Massanger (BBM) ... 48

Gambar 4.25 Promosi Melalui Whatsapp (WA) ... 48

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan bahan yang berasal dari alam sebagai obat bukan hal yang baru. Sejak dahulu, manusia mencoba mengobati penyakit yang dideritanya dengan menggunakan bahan alam. Pada saat ini banyak orang telah kembali pada pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat, baik untuk mengobati atau menjaga kesehatan. Trend gaya hidup yang kecenderungan kembali ke alam (back to nature) membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukanlah yang ketinggalan jaman atau kampungan. Di dalam dunia kedokteran banyak yang kembali mempelajari obat-obat tradisional, tanaman obat ditelaah dan dipelajari secara ilmiah. Hasilnya mendukung bahwa tanaman obat memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan.

Kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Gaya hidup yang semakin modern menuntut manusia untuk selalu bergerak cepat dan menggunakan waktunya seefisien mungkin sehingga mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya supaya terhindar dari penyakit. Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh adalah dengan memelihara kebersihan tangan. Dalam aktivitas sehari-hari, tangan seringkali terkontaminasi dengan mikroba dan bakteri, sehingga dapat menyebabkan penyakit infeksi. Salah satu cara yang paling sederhana dan paling umum dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Saat ini, dengan alasan kepraktisan banyak dikembangkan dan dipasarkan pembersih tangan yang dikenal dengan pembersih tangan antiseptik atau sediaan hand sanitizer.

Hand sanitizer merupakan cairan pembersih tangan berbahan dasar

(11)

2

positif karena seringkali dikaitkan dengan paradigma bersih itu sehat serta pemakaiannya yang praktis. Namun, dewasa ini hampir semua sediaan gel hand sanitizer menggunakan alkohol sebagai bahan utama desinfektan membunuh bakteri, dimana diketahui bahwa alkohol dapat mengikis permukaan kulit, menyebabkan kulit kering dan iritasi akibat pemakaian berlanjut. Selain itu, kandungan alkohol yang terdapat dalam sediaan hand sanitizer juga dapat tertelan dan terhirup melalui saluran pernapasan sehingga

terakumulasi dalam tubuh dan mengakibatkan penyakit.

Atas dasar inilah penulis ingin mereduksi kadar alkohol dalam sediaan gel hand sanitizer dan menggantinya dengan zat aktif yang memiliki efek antibakteri. Menurut Munfaati (2015), salah satu alternatif bahan nabati yang berpotensi mempunyai aktivitas sebagai antibakteri adalah herba meniran (Phyllanthus niruri L.). Beberapa orang memanfaatkan meniran sebagai obat alternatif untuk mengobati demam, sariawan, sakit gigi, hepatitis, gangguan saluran pencernaan, penyakit kulit, ekspektoran (peluruh dahak) dan diare karena kemampuannya untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang bersifat antimikroba. Hasil uji fitokimia Phyllanthus niruri L. yang telah dilakukan oleh Gunawan (2008), membuktikan bahwa Phyllanthus niruri L. mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antibakteri, diantaranya adalah senyawa golongan terpenoid, alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.

Pemilihan tanaman meniran sebagai bahan pembuatan hand sanitizer karena berkhasiat sebagai aktibakteri yang cukup tinggi serta relatif mudah ditemukan karena merupakan tanaman liar. Selain itu, sediaan gel hand sanitizer dengan bahan aktif herba meniran belum ditemukan di pasaran.

(12)

3

B. Tujuan Tugas Akhir

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di dunia

pendidikan sesuai dengan program studi yang sedang ditempuh.

b. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan ketrampilan berwirausaha yang praktis yaitu dapat secara langsung menjumpai, merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan dibidang pertanian khususnya dibidang agrofarmaka.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa menguasai cara pembuatan sediaan hand sanitizer dari ekstrak herba meniran.

b. Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan pemasaran produk gel hand sanitizer dari ekstrak herba meniran.

c. Mahasiswa menguasai analisis usaha produksi hand sanitizer dari ekstrak herba meniran tersebut apakah layak dijalankan atau tidak. C. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat dari kegiatan Tugas Akhir yang dilakukan antara lain:

1. Menambah ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa D-III Agribisnis minat Agrofarmaka khususnya, mengenai proses pembuatan dan pemasaran produk hand sanitizer dimulai dari pengadaan bahan baku, proses pembuatan hingga pemasaran produk jadi.

2. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam membuat produk herbal sendiri yang bermanfaat untuk kesehatan, sehingga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Materi yang digunakan dalam penyusunan aplikasi ini tentunya terkait dengan kalender tanam, yaitu standing crop yang diekstrak dari citra satelit MODIS, data

Hasil penelitian menunjukkan jadwal tanam yang sesuai untuk Desa Abbanuangnge dan Minangatellue pada musim tanam rendengan 2018 adalah 10-30 April yang merupakan

0,059 yang artinya > 0,05 maka subjek berdistribusi normal.. 2) Hasil Output Uji Normalitas Data Posttest. Table 4.5 Analisis Normalitas Data

Sebelumnya, Kecamatan Medan Johor bersama dengan Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Deli Tua termasuk ke dalam Kabupaten Deli Serdang. Dan sejak

Pemusatan kepemilikan dan penguasaan lembaga penyiaran telah menciptakan dominasi dan membentuk opini publik yang tidak sehat kepada masyarakat dimana masyarakat sipil menjadi

Cormick (1994; Trihandini, 2005) dalam penelitiannya tentang faktor manusia dalam engineering dan desain membedakan kecerdasan spiritual dengan religiusitas di dalam

atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah.. digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri