• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION UNTUK MENGUKUR KINERJA PROGRAM STUDI (STUDI KASUS DI EKS JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FKIP UNS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION UNTUK MENGUKUR KINERJA PROGRAM STUDI (STUDI KASUS DI EKS JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FKIP UNS)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 1

PENGGUNAAN METODE

MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION

UNTUK MENGUKUR KINERJA PROGRAM STUDI

(STUDI KASUS DI EKS JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FKIP UNS)

Afifah, Suharno, Indah Widiastuti.

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 51726, Indonesia

Email: apipafifah67@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims to (1) measure the performance of Mathematical and Science Departement of FKIP UNS using Malcolm Baldrige Criteria for Education; and 2) provide suggestions for improvement. The population of this research was lecturers of Mathematical and Science Departement of FKIP UNS. The selected sample were 4 lecturers of Mathematics Education, 3 lecturers of Chemistry Education, 6 lecturers of Biology Education, and 3 lecturers of Physics Education were selected by using purposive sampling technique. This research used quantitative methods with desrcriptive approach. Data were collected by means of questionnaire and documentation. Those data were analyzed with descriptive analysis aimed to dercsibe the results of quantitative analysis as form as numeric. The result showed that (1) entire study program of Mathematical and Science Departement of FKIP UNS obtained Benchmark Leader ranking based on performance assesment by used MBCfE. (2) Total points which obtained by the Mathematical and Science Departement from the highest were Physics Education 845.13; Biology Education 835.18; Mathematics Education 834.056; and Chemistry Education 818.64. (3) The recomandation to each study program were (a) Mathematics Education have to improve 22.15% of its performance to fix the criteria of information and analysis management which got the lowest points; (b) Chemistry Education have to improve 21.91% of its performance to fix the criteria of process management which got the lowest points; (c) Biology Education have to improve 20.46% of its performance to improve the criteria of customer focus which got the lowest points; and d) Physic Education have to improve 16.67% of its performance to fix the criteria of process management which got the lowest points.

(2)

commit to user 2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh hasil pengukuran kinerja program studi Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Fisika menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Education; dan 2) memberikan saran untuk tindakan perbaikan selanjutnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen program studi eks jurusan PMIPA FKIP UNS. Sampel yang terpilih adalah 4 dosen Pendidikan Matematika, 3 dosen Pendidikan Kimia, 6 dosen Pendidikan Biologi, dan 3 dosen Pendidikan Fisika dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dari analisis kuantitatif yang berupa angka. Hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, seluruh program studi eks jurusan PMIPA FKIP UNS menduduki peringkat Benchmark Leader menurut hasil penilaian kinerja menggunakan MBCfE. Kedua, urutan poin total yang diperoleh masing-masing program studi dari yang tertinggi adalah Pendidikan Fisika 845,13; Pendidikan Biologi 835,18; Pendidikan Matematika 834,056; dan Pendidikan Kimia 818,64. Ketiga, saran yang dapat diberikan kepada masing-masing program studi adalah (1) Pendidikan Matematika harus meningkatkan kinerjanya sebesar 22,15% untuk memperbaiki kriteria manajemen informasi dan analisis yang memperoleh poin terendah; (2) Pendidikan Kimia harus meningkatkan kinerjanya sebesar 21,91% untuk memperbaiki kriteria manajemen proses yang memperoleh poin terendah; (3) Pendidikan Biologi harus meningkatkan kinerjanya sebesar 20,46% untuk memperbaiki kriteria fokus pelanggan yang memperoleh poin terendah; dan 4) Pendidikan Fisika harus meningkatkan kinerjanya sebesar 16,67% untuk memperbaiki kriteria manajemen proses yang memperoleh poin terendah.

Kata Kunci : Penilaian kinerja, MBCfE, Pendidikan

PENDAHULUAN

Pendidikan tinggi adalah lembaga pendidikan yang penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik kualitas soft skill maupun hard skill. Menurut Markum (2007: 19) perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal, yaitu pendidikan di atas jenjang pendidikan menengah, yang mencakup program pendidikan diploma,

sarjana, magister, spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi didedikasikan untuk

menguasai, memanfaatkan,

mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks). Selain itu, perguruan tinggi juga mempelajari, mengklarifikasi dan melestarikan budaya serta meningkatkan mutu kehidupan masyarakat (BAN-PT, 2011:4).

(3)

commit to user

3 Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk dapat menyelenggarakan sistem pendidikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam sistem akreditasi.

BAN-PT memiliki tugas melakukan penilaian mutu dan efisiensi semua perguruan tinggi secara berkala dalam rangka membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Pasal 60/61 UURI Nomor 20 tahun 2003. Sistem akreditasi yang telah dijalankan memiliki beberapa kelemahan seperti yang diuraikan Kemendiknas (2011:35-38) bahwa faktor penghambat atau pemicu kesalahan dalam menjalankan proses akreditasi program studi karena pelaksanaan tugas yang bersifat manual, pengulangan pekerjaan, kompleksitas pekerjaan, resiko kehilangan dokumen, dan tidak adanya integrasi dengan layanan yang lain. Program studi juga dituntut untuk memenuhi dua aspek penting dalam menentukan kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi sistem akreditasi meliputi kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional program studi yang terpenting adalah sistem manajemen internal.

Maka untuk menilai keefektifan organisasi atau program studi perlu dievaluasi kinerja manajemen internalnya agar dapat mengetahui prosentase capaian kerja. Menurut Badrudin (2013: 261) pengukuran kinerja adalah alat manajemen untuk menilai keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Mahmud (2012: 18) juga menjabarkan maksud dari pelaksanaan evaluasi diri bagi perguruan tinggi sebagai berikut: (1) Penyusunan profil lembaga yang komprehensif dengan data mutakhir. (2) Perencanaan dan perbaikan diri secara sinambung. (3) Penjaminan mutu internal program studi/lembaga perguruan tinggi. (4) Pemberian informasi mengenai perguruan tinggi/program studi kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya. (5) Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi).

Malcolm Baldrige Criteria for Education (MBCfE) merupakan salah satu tools untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan terus menerus menggunakan pengukuran dan memberikan feedback mengenai kinerja organisasi dalam menyediakan produk dan jasa yang berkualitas. Kriteria Baldrige memiliki keunggulan

(4)

commit to user

4 dibandingkan sistem akreditasi lainnya, yaitu kemampuanya untuk memberikan penilaian secara menyeluruh dan terpadu yang dapat membantu pemimpin untuk berfikir visioner. Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu indikator kerja menurut Akdon (Badrudin, 2013: 260) adalah: (1) Spesifik dan jelas untuk menghindari kesalahan interpretasi , (2) Dapat diukur secara objektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dan (3) Menangani aspek-aspek yang relevan. Proses akreditasi Malcolm Baldrige mencakup tujuh kriteria atau kategori sebagai berikut: (1) kepemimpinan, (2) perencanaan strategis, (3) pelanggan dan stakeholder, (4) informasi dan analisis, (5) Sumber Daya Manusia (SDM), (6) manajemen proses, dan (7) hasil-hasil kegiatan.

Dengan demikian, Baldrige Assesment mampu memberikan penilaian secara menyeluruh dan terpadu. Puluhan ribu perusahaan dari tujuh puluh negara telah mengadopsi metode Baldrige Assesment hingga tahun 2007. Baldrige Assesment dalam penilaiannya mengandung aspek kepemimpinan yang memiliki andil besar terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Indonesia telah mengadopsi Baldrige Assesment

dengan nama Indonesian Quality Award (IQA) sebagai penghargaan atas kinerja BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Berdasarkan uraian alasan penggunaan Malcolm Baldrige, dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian menggunakan Kriteria Baldrige dapat digunakan sebagai acuan tindakan perbaikan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi termasuk instansi pendidikan. Tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh hasil pengukuran

kinerja program studi Pendidikan Matematika menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Education dan saran yang dapat diberikan untuk tindakan perbaikan selanjutnya.

2. Untuk memperoleh hasil pengukuran kinerja program studi Pendidikan Kimia menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Education dan saran yang dapat diberikan untuk tindakan perbaikan selanjutnya.

3. Untuk memperoleh hasil pengukuran kinerja program studi Pendidikan Biologi menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Education dan saran yang dapat diberikan untuk tindakan perbaikan selanjutnya.

(5)

commit to user

5 4. Untuk memperoleh hasil pengukuran

kinerja program studi Pendidikan Fisika menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Education dan saran yang dapat diberikan untuk tindakan perbaikan selanjutnya.

METODE

Penelitian dilakukan diprogram studi eks jurusan PMIPA FKIP UNS untuk memperoleh data-data yang mendukung terwujudnya tujuan penelitian, program studi tersebut, diantaranya:

1. Program Studi Pendidikan Matematika,

2. Program Studi Pendidikan Kimia, 3. Program Studi Pendidikan Biologi, 4. Program Studi Pendidikan Fisika.

Keempat program studi tersebut berada di kampus pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta yang beralamat di Jalan Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Jebres, Surakarta, telp/ fax. (0271) 646994/ (0271) 646655. Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2016 sampai dengan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis data-data penelitian yang berupa angka-angka

menggunakan statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah semua dosen program studi eks jurusan PMIPA FKIP UNS. Sampel penelitian ini adalah dosen program studi eks jurusan PMIPA FKIP UNS yang memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Dosen bukan berkedudukan sebagai kepala program studi.

2. Dosen aktif mengajar, tidak sedang studi lanjut atau bertugas di luar kota atau luar negeri.

3. Dosen terlibat aktif dalam sistem manajemen internal program studi. 4. Dosen yang dipilih adalah dosen

nonstruktural.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan 2 metode, yaitu kuantitif dan pendekatan deskriptif.

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif bertujuan untuk menganalisis data-data penelitian yang berupa angka-angka menggunakan statistik. Data-data tersebut diperoleh dari hasil pengisian instrumen penelitian oleh responden. Pengolahan data sesuai dengan ketentuan Malcolm Baldrige.

Pendekatan Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis data yang

(6)

commit to user

6 berupa angka menjadi kalimat-kalimat sehingga mudah untuk dipahami.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Koresponden dari penelitian adalah dosen masing-masing program studi pada eks jurusan PMIPA FKIP UNS. Sampel penelitian sebanyak 16 dosen non struktural yang mengetahui perkembangan program studi, terdiri dari: (1) 4 dosen Pendidikan Matematika, (2) 3 dosen Pendidikan Kimia, (3) 6 dosen Pendidikan Biologi, dan (4) 3 dosen Pendidikan Fisika. Data hasil observasi dan dokumentasi peneliti dianalisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif untuk memperkuat temuan di lapangan. Skor total akhir dari Baldrige Assesment akan disesuaikan untuk menentukan posisi program studi menggunakan tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Perhitungan Malcolm Baldrige Skor yang Diperoleh Kriteria 876-1000 World Leader Excellent 776-875 Benchmark Leader 676-775 Industry Leader 576-675 Emerging Industry Leader Average 476-575 Good Performance 376-475 Early Improvment Skor yang Diperoleh Kriteria 276-375 Early Result Poor 0 -275 Early Developmant

(Sumber: Suharno, Sukamto, dan Sutarto, 2015)

Hasil analisa data pada masing-masing program studi disajikan dalam tabel perhitungan skor berdasarkan teori Baldrige Assesment sebagai berikut:

Pendidikan Matematika

Tabel 2. Total Hasil Perhitungan Kinerja Pendidikan Matematika Menggunakan MBCfE Kriteria Poin Total Kriteria Prosentase Perolehan Poin (%) Kriteria Kepemimpinan 97.16 80,95 Kriteria Perencanaan Strategis 67.75 79,7 Kriteria Fokus Pelanggan 67.37 79,26 K. Manajemen Informasi dan Analisis 105.27 77,85 Kriteria Sumber Daya Manusia 68.06 80,07 Kriteria Manajemen Proses 66.95 78,76 Kriteria Penilaian Hasil Kegiatan 361.5 80,33 Total 834.06

(7)

commit to user

7 Hal tersebut menunjukkan bahwa Pendidikan Matematika termasuk dalam kategori Benchmark Leader, artinya kinerja Pendidikan Matematika dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Pendidikan Matematika digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 1. Histogram Prosentase Perolehan Skor Kriteria Malcolm Baldrige Pada Prodi Pendidikan Matematika.

Prosentase perolehan total poin Kriteria Manajemen Informasi dan Analisis memperoleh nilai terendah, yaitu 77,85%. Skor terendah yang diperoleh item manajemen informasi dan analisis adalah 75% pada item penyebaran analisis data kompetitif, lingkup dan penerapan analisis kompetitif, perbaikan analisis kompetitif, koleksi, tranformasi dan distribusi, serta metode dan teknik penyebaran data

keseluruh bagian. Hal tersebut menunjukkan bahwa prodi belum membandingkan ketersediaan data-data prodi dengan data-data kompetitor, sehingga prodi merasa bahwa data-data yang disediakan telah cukup untuk pegawai dan karyawannya tanpa memperhatikan kompetitor.

Program studi perlu

mempertahankan dan meningkatkan secara terus menerus kondisi tersebut untuk memudahkan karyawan dalam mengakses data-data prodi sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.

Pendidikan Kimia

Tabel 3. Total Hasil Perhitungan Kinerja Pendidikan Kimia Menggunakan MBCfE Kriteria Poin Total Kriteria Prosentase Perolehan Poin (%) Kriteria Kepemimpinan 100 83,33 Kriteria Perencanaan Strategis 69.57 81,85 Kriteria Fokus Pelanggan 68.61 80,70 K. Manajemen Informasi &Analisis 71.09 78,99 Kriteria Sumber Daya Manusia 70.76 83,25 Krieria Manajemen Proses 65.53 77,09 1 2 3 4 5 6 7 76.00% 77.00% 78.00% 79.00% 80.00% 81.00% 82.00% S kor T otal ( % ) Kriteria

(8)

commit to user 8 Kriteria Poin Total Kriteria Prosentase Perolehan Poin (%) Kriteria Penilaian Hasil Kegiatan 373.08 82,9 Total 818.65

Hal tersebut menunjukkan bahwa Pendidikan Kimia termasuk dalam kategori Benchmark Leader, artinya kinerja Pendidikan Kimia dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Pendidikan Kimia digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 2. Histogram Prosentase Perolehan Skor Kriteria Malcolm Baldrige Pada Prodi Pendidikan Kimia

Prosentase perolehan pada kriteria manajemen proses memperoleh skor terendah, yaitu 77,09%. Skor terendah yang diperoleh item adalah 73,33% pada kontrol atau proses, termasuk kekurangan dan kelemahan, serta pendekatan sistematis untuk evaluasi dan penilaian.

Hal tersebut menunjukkan bahwa prodi kurang mengontrol proses evaluasi dan penialain sehingga kurang mengamati kekurangan dan kelemahan dari proses yang dijalankan.

Program studi perlu

mempertahankan dan meningkatkan secara terus menerus kondisi tersebut agar penentuan rencana perbaikan selanjutnya dapat tersusun sesuai kebutuhan kinerja prodi.

Pendidikan Biologi

Tabel 4. Total Hasil Perhitungan Kinerja Pendidikan Biologi Menggunakan MBCfE Kriteria Poin Total Kriteria Prosentase Perolehan Poin (%) Kriteria Kepemimpinan 103.30 86 Kriteria Perencanaan Strategis 73.58 85,56 Kriteria Fokus Pelanggan 67.61 79,54 K. Manajemen Informasi &Analisis 74.99 83,32 Kriteria Sumber Daya Manusia 72.70 85,53 Krieria Manajemen Proses 71.68 84,33 Kriteria Penilaian Hasil Kegiatan 371.3 82,51 Total 835.18 1 2 3 4 5 6 7 72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00% 82.00% 84.00% S kor T otal ( % ) Kriteria

(9)

commit to user

9 Hal tersebut menunjukkan bahwa Pendidikan Biologi termasuk dalam kategori Benchmark Leader, artinya kinerja Pendidikan Biologi dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Pendidikan Biologi digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 3. Histogram Prosentase Perolehan Skor Kriteria Malcolm Baldrige Pada Prodi Pendidikan Biologi

Prosentase perolehan pada kriteria fokus pelanggan memperoleh skor terendah, yaitu 79,54%. Skor terendah yang diperoleh item adalah 70% pada item adanya petugas khusus yang berurusan/berkomunikasi dengan pelanggan dan data analisis tentang trend kepuasan dan retensi pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa prodi belum memiliki pegawai khusus untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi

dengan pelanggan, sehingga prodi kurang atau belum memiliki data-data trend kepuasan pelanggan dan retensi pelanggan.

Skor terendah yang diperoleh item adalah 70% pada item adanya petugas khusus yang berurusan/berkomunikasi dengan pelanggan dan data analisis tentang trend kepuasan dan retensi pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa prodi belum memiliki pegawai khusus untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan pelanggan, sehingga prodi kurang atau belum memiliki data-data trend kepuasan pelanggan dan retensi pelanggan.

Pendidikan Fisika

Tabel Total 5. Hasil Perhitungan Kinerja Pendidikan Fisika Menggunakan MBCfE

Kriteria Poin Total Kriteria Prosentase Perolehan Poin (%) Kriteria Kepemimpinan 102,5 85,4 Kriteria Perencanaan Strategis 75,5 86,82 Kriteria Fokus Pelanggan 72,39 85,15 Kriteria. Manajemen Informasi dan Analisis 77,03 85,69 1 2 3 4 5 6 7 76% 78% 80% 82% 84% 86% 88% S kor T otal ( % ) Kriteria

(10)

commit to user 10 Kriteria Poin Total Kriteria Prosentase Perolehan Poin (%) Kriteria Sumber Daya Manusia 71,29 83,87 Kriteria Manajemen Proses 70,83 83,33 Kriteria Penilaian Hasil Kegiatan 375,58 83,46 Total 845,13

Hal tersebut menunjukkan bahwa Pendidikan Fisika termasuk dalam kategori Benchmark Leader, artinya kinerja Pendidikan Fisika dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Pendidikan Biologi digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 4. Histogram Prosentase Perolehan Skor Kriteria Malcolm Baldrige Pada Prodi Pendidikan Fisika

Prosentase perolehan total poin pada kriteria manajemen proses

memeperoleh skor terendah, yaitu 83,33%. Skor terendah yang diperoleh item adalah 80% pada item informasi pelanggan untuk desain produk/jasa, desain untuk pengujian produk/jasa baru, serta komunikasi standar kualitas kepada supplier/rekanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa prodi belum melakukan pendekatan yang baik kepada pelanggan dan supplier/rekanan untuk memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dihasilkan, sehingga prodi belum melakukan pengujian terhadap produk/jasa baru.

Program studi perlu

mempertahankan dan meningkatkan secara terus menerus kondisi tersebut agar penentuan rencana perbaikan selanjutnya dapat tersusun sesuai kebutuhan kinerja prodi.

Dari pembahasan yang telah diuraikan, hasil poin total penilaian kinerja prodi eks jurusan PMIPA FKIP UNS direkaputilasi sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 81.00% 82.00% 83.00% 84.00% 85.00% 86.00% 87.00% 88.00% S kor T otal ( % ) Kriteria

(11)

commit to user

11 Tabel 6. Rekapitulasi Perolehan Hasil Penilaian Kinerja Per Kriteria Pada Masing-masing Prodi Kriteria Total Kriteria P. Mtk P. Kim P. Bio P.Fis K. Kepemimpina n 97,16 100 103, 30 102,5 0 K. Perencanaan Strategis 67.75 69.57 73.5 8 75,50 K. Fokus Pelanggan 67.37 68.61 67.6 1 72.38 K. Manajemen Informasi dan Analisis 105.2 7 71.09 74.9 9 77.03 K. Sumber Daya Manusia 68.06 70.76 72.7 0 71.29 K. Manajemen Proses 66.95 65.53 71.6 8 70.83 K. Penilaian Hasil Kegiatan Pendidikan 361.5 0 373.0 8 371. 30 375.5 8 Total 834.0 56 818.6 4 835. 18 845.1 3

Rekapitulasi perolehan skor total Malcolm Baldrige masing-masing prodi pada eks jurusan PMIPA FKIP UNS digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 5. Histogram Perolehan Skor Total Malcolm Baldrige Masing-masing Prodi Eks Jurusan PMIPA FKIP UNS

Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang telah dilakukan menggunakan metode Malcolm Baldrige Criteria for Education (MBCfE), keempat prodi di eks jurusan PMIPA FKIP UNS menduduki peringkat Benchmark Leader. Peringkat tersebut menandakan bahwa secara keseluruhan kinerja prodi sudah baik dan dapat dijadikan contoh bagi prodi yang lain. Namun, menurut akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) keempat prodi tersebut mendapatkan akreditasi B yang menandakan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan pada sistem prodi sehingga tidak mendapat akreditasi A.

Ketidaksesuaian antara hasil penelitian dengan hasil akreditasi

BAN-P. Mtk P. Kim P. Bio P. Fis 805 810 815 820 825 830 835 840 845 850 S kor T otal M BCf E Program Studi

(12)

commit to user

12 PT dapat disebabkan karena beberapa faktor, antara lain: (1) Penilaian kinerja menggunakan metode MBCfE termasuk pada jenis evaluasi self assessment, sehingga ada unsur obyektivitas dari responden terhadap prodi yang dinilai. (2) Instrumen penelitian rata-rata menggunakan kalimat panjang dengan tebal 35 halaman yang terdiri dari 92 item pertanyaan. Hal tersebut dapat berpengaruh kepada responden dalam pengisian instrumen penelitian karena dapat menimbulkan kesan bias. (3) Hasil akreditasi prodi oleh BAN-PT adalah B, yang menunjukkan bahwa kerja prodi sudah baik, sehingga responden terdorong untuk mengisi item dengan poin tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasar pada hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan untuk mengukur kinerja program studi di eks jurusan PMIPA FKIP UNS, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pendidikan Matematika

(1) Skor total hasil perhitungan kinerja dengan MBCfE adalah 834,06. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Pendidikan Matematika menduduki peringkat Benchmark Leader. Kinerja

prodi sudah mengarah pada kinerja kompetitif superior, artinya dari segi produktivitas, kualitas, dan praktik-praktik kerja prodi sudah menunjukkan keunggulan.

(2) Saran yang dapat diberikan kepada prodi Pendidikan Matematika adalah memperbaiki kriteria manajemen informasi dan analisis karena prosentase hasil scoring kriteria ini paling rendah daripada kriteria yang lain, yaitu 77,85%. Usaha yang dapat dilakukan prodi adalah membandingkan ketersediaan data-data prodi dengan kompetitor sehingga prodi tidak merasa bahwa data-data yang disediakan telah cukup untuk pegawai dan karyawannya tanpa memperhatikan kompetitor dan tingkat kepentingan data-data tersebut.

Pendidikan Kimia

(1) Skor total hasil perhitungan kinerja dengan MBCfE adalah 818,65. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Pendidikan Kimia menduduki peringkat Benchmark Leader. Kinerja prodi sudah mengarah pada kinerja kompetitif superior, artinya dari segi produktivitas, kualitas, dan praktik-praktik kerja prodi sudah menunjukkan keunggulan.

(13)

commit to user

13 (2) Saran yang dapat diberikan kepada prodi Pendidikan Kimia adalah memperbaiki kriteria manajemen proses karena prosentase hasil scoring kriteria ini paling rendah daripada kriteria yang lain, yaitu 77,09%. Usaha yang dapat dilakukan prodi adalah melakukan pendekatan yang baik kepada pelanggan dan supplier/rekanan untuk memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dihasilkan, serta melakukan pengujian terhadap produk/jasa baru.

Pendidikan Biologi

(1) Skor total hasil perhitungan kinerja dengan MBCfE adalah 835,18. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Pendidikan Biologi menduduki peringkat Benchmark Leader. Kinerja prodi sudah mengarah pada kinerja kompetitif superior, artinya dari segi produktivitas, kualitas, dan praktik-praktik kerja prodi sudah menunjukkan keunggulan.

(2) Saran yang dapat diberikan kepada prodi Pendidikan Biologi adalah memperbaiki kriteria fokus pelanggan karena prosentase hasil scoring kriteria ini paling rendah daripada kriteria yang lain, yaitu 79,54%. Usaha yang dapat dilakukan prodi adalah membentuk pegawai khusus untuk mengidentifikasi

dan berkomunikasi dengan pelanggan (mahasiswa), sehingga prodi dapat memiliki data-data trend kepuasan pelanggan dan retensi pelanggan.

Pendidikan Fisika

(1) Skor total hasil perhitungan kinerja dengan MBCfE adalah 845,13. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Pendidikan Fisika menduduki peringkat Benchmark Leader. Kinerja prodi sudah mengarah pada kinerja kompetitif superior, artinya dari segi produktivitas, kualitas, dan praktik-praktik kerja prodi sudah menunjukkan keunggulan.

(2) Saran yang dapat diberikan kepada prodi Pendidikan Fisika adalah memperbaiki kriteria manajemen proses karena prosentase hasil scoring kriteria ini paling rendah daripada kriteria yang lain, yaitu 83,33%. Usaha yang dapat dilakukan prodi adalah melakukan pendekatan yang baik kepada pelanggan dan supplier/rekanan untuk memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dihasilkan, serta melakukan pengujian terhadap produk/jasa baru.

Saran

Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat menjadi bahan masukan

(14)

commit to user

14 bagi beberapa pihak. Saran ini ditujukan kepada:

Program Studi Eks Jurusan PMIPA FKIP UNS

(1) Prodi Pendidikan Matematika perlu meningkatkan ketersediaan data-data yang dibutuhkan untuk kepentingan pegawai dan karyawan. (2) Prodi Pendidikan Kimia perlu melakukan pendekatan yang baik kepada pelanggan dan supplier/rekanan untuk memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dihasilkan. (3) Prodi Pendidikan Biologi perlu membentuk pegawai khusus untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan pelanggan (mahasiswa), sehingga prodi dapat memiliki data-data trend kepuasan pelanggan dan retensi pelanggan. (4) Prodi Pendidikan Fisika perlu melakukan pendekatan yang baik kepada pelanggan dan supplier/rekanan untuk memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dihasilkan.

Program Studi Eks Jurusan yang Lain Harapannya MBCfE ini dapat digunakan untuk prodi eks jurusan lain untuk mengevaluasi kinerja internalnya dalam usaha peningkatan mutu dan kualitas layanan dari lembaga yang bersangkutan.

Penelitian Berikutnya

Harapannya ada penelitian lanjutan atau pengembangan untuk mengevaluasi kinerja prodi menggunakan MBCfE, antara lain: (1) Pembuatan instrumen penelitian yang lebih mudah dipahami oleh responden, misalnya menggunakan item pertanyaan yang sederhana atau dengan software tertentu. (2) Peneliti tidak perlu menyinggung hasil akreditasi BAN-PT ketika menjelaskan prosedur pengisian isntrumen penelitian kepada responden agar responden dapat obyektif dalam mengisi instrumen penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. (2011). Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi: Buku I Naskah Akademik. Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Badrudin, (2013). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

(15)

commit to user

15 Kementrian Pendidikan Nasional. (2011).

Kajian Analisis Sistem Akreditasi Program Studi dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Mahmud, Marzuki. (2012). Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Graifindo Persada. Markum, M. E., (2007). Pendidikan

Tinggi dalam Perspektif Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Suharno, Sukamto, & Sutarto. (2015). The Use of Malcolm Baldrige Method for Formulating Strategic Planning in Technological and Vocational Education. Journal of Research and Evaluation in Education, 2 (1), 199-211.

Gambar

Tabel  1.  Hasil  Perhitungan  Malcolm  Baldrige  Skor yang  Diperoleh  Kriteria  876-1000  World Leader  Excellent 776-875 Benchmark  Leader  676-775  Industry Leader  576-675  Emerging  Industry Leader  Average 476-575 Good  Performance  376-475  Early
Gambar  1.  Histogram  Prosentase  Perolehan  Skor  Kriteria  Malcolm  Baldrige  Pada  Prodi  Pendidikan  Matematika
Gambar  2.  Histogram  Prosentase   Perolehan  Skor  Kriteria  Malcolm  Baldrige Pada Prodi Pendidikan Kimia
Gambar  3.  Histogram  Prosentase   Perolehan  Skor  Kriteria  Malcolm  Baldrige  Pada Prodi Pendidikan Biologi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan pada pemaknaan lirik lagu “ Drama Keadilan “ yang dipopulerkan oleh Saykoji ini adalah banyaknya permasalahan – permasalahan yang dialami negara

Uji korelasi dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan antara variabilitas dengan produksi padi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa risiko operasional secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap

Perbedaan penelitian ini yaitu tempat penelitian dilakukan di Lamongan, penelitian hanya menganalisis peningkatan berat badan sebelum dan selama pemakaian KB suntik,

Seberapa besar pengaruh struktur modal, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial pada

Pembuatan saluran terbuka yang berfungsi untuk mengalirkan air asam tambang yang akan terbentuk pada saat proses penimbunan.. Air akan dialirkan ke

Penelitian [11] dilakukan pada jaringan kendaraan yang bergerak diatas relPenelitian [11] melakukan evaluasi terhadap performansi Maxprop dengan memperhatikan

'fokoh Raden Sudrajat dalam novel Perampok digambarkan sebagai putra Adipati Lumajang yang nomer dua, Raden Sudrajat adalah adik daxi Raden lagowo,Rader Sudrajat adalah