• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2016), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2016), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yakni kantor cabang pembantu (KCP) Bank BNI Jetis, KCP Bank BNI Dlanggu, KCP Bank BNI Mojosari, KCP Bank BNI Ngoro, dan KCP Bank BNI Mojoanyar.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2016) merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Non probability sampling dimana menurut Sugiyono (2016) yang dimaksud dengan teknik Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Saturation Sampling (Sampel jenuh)

(2)

24

adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono 2016)

Jumlah sampel dalam PLS-SEM menurut Ghozali (2015) direkomendasikan antara 30 sampai 100. Berdasar pada rekomendasi tersebut dan juga teknik pengambilan sampel peneliti, maka peneliti mengambil seluruh populasi karyawan yakni 45 orang dari 5 kantor cabang pembantu bank BNI Mojokerto.

Tabel 3. 1 Data jumlah karyawan per kcp bank BNI Mojokerto

Nama Bank Jumlah Karyawan

KCP Bank BNI Jetis 9 Karyawan

KCP Bank BNI Mojosari 9 Karyawan KCP Bank BNI Mojoanyar 9 Karyawan

KCP Bank BNI Dlanggu 9 Karyawan

KCP Bank BNI Ngoro 9 Karyawan

Jumlah 45 Karyawan

Sumber: Data Sekunder Diolah

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah variabel penelitian yang di maksudkan untuk memahami arti dalam setiap variabel penelitian sebelum di lakukan analisis.

Dalam penulisan skripsi maka penulis menggunakan beberapa istilah sehingga

(3)

25

di definisikan secara operasional agar menjadi petunjuk dalam penelitian.

Adapun definisi operasional variabel yang di teliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Kepemimpinan Authentic (Ka)

Kepemimpinan yamg terdapat dalam bank BNI Mojokerto

mencakup antara perilaku dengan keyakinannya dan konsisten dalam menunjukkan pikiran, sikap, dan tindakan.

1. Self Awarness 2. Transparan 3. Moral

4. Balanced Processing

Ordinal

Komunikasi (Kom)

Proses interaksi verbal maupun non verbal yang terdapat di lingkungan

organisasi bank BNI Mojokerto terutama

1. Kemudahan dalam memperoleh informasi 2. Intensitas Komunikasi 3. Efektivitas Komunikasi 4. Perubahan Sikap

Ordinal

(4)

26 komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan karyawan.

Kepuasan Kerja (Kep)

Sikap atau perasaan positif karyawan bank BNI Mojokerto pada suatu kerjaan atau lingkungan organisasi bank BNI Mojokerto

1. Activity.

2. Independence.

3. Moral values 4. Responsibility.

5. Creativity 6. Ability

7. Advancement.

8. Achievement.

9. Authority.

10. Company policies and practices.

11. Compensation.

12. Co-workers.

13. Recognition.

14. Security.

15. Social services.

16. Social status.

Ordinal

(5)

27

17. Supervision human relations.

18. Supervision technical.

19. Variety.

20. Working conditions.

Sumber: Data Sekunder Diolah E. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala Likert. Sugiyono (2016:93) mendefinisikan skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan perepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena yang terdapat di penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dengan menggunakan skala likert. Indikator- indikator tersebut dijadikan tolak ukur dalam menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan.

Dalam keperluan analisis kuantitatif dapat diberi skor sebagai berikut (Sugiyono 2016: 94):

a. Jawaban sangat setuju diberi skor 5 b. Jawaban setuju diberi skor 4

c. Jawaban ragu-ragu diberi skor 3

(6)

28 d. Jawaban tidak setuju diberi skor 2 e. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

Skala likert ini pun kemudian menskala individu yang bersangkutan dengan menambah bobot dari jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing- masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval dengan jumah kelas = 5 sehingga intervalnya sebagai berikut

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

=

5−1

5

= 0,8

F. Jenis dan Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data dapat diperoleh dari data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini, data diperoleh dari data primer. Berikut merupakan penjelasan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2016) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dapat diperoleh dari individu, focus groups, bagian responden yang telah diatur oleh peneliti dan opini yang dapat digunakan untuk isu tertentu dari waktu-kewaktu. Dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah data yang berhubungan dengan variabel kepemimpinan authentic, komunikasi dan kepuasan kerja yang di dapat langsung dari responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

(7)

29

(Sugiyono 2016). Teknik pengumpulan data sekunder ini digunakan untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuisioner. Namun penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dalam mendukung proses pengumpulan informasi yang dibutuhkan secara lebih mendalam.

1. Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawab (Sugiyono 2016)

2. Wawancara

Sugiyono (2016) menjelaskan bahwa wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dalam jumlah responden nya sedikit atau kecil. Wawancara dibagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur dilakukan saat diketahui sejak awal informasi apa yang dibutuhkan. Peneliti telah mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan saat pewancara tidak memiliki daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Tujuan dari dilakukannya wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini agar dalam proses wawancara terjalin komunikasi yang

(8)

30

terarah dan lebih fleksibel untuk menggali informasi dari informan yang lebih luas dan akurat.

H. Pengujian Instrumen 1. Uji Outer Model

Dalam pengujian Outer Model digunakan untuk menguji validitas dan reabilitas instrument

a) Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Sugiono (2010) untuk menguji Validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasin antara skor butir perntanyaan skor totalnya.

Pada analisis SEM-PLS dengan menggunakan Smart PLS validitas diukur dengan dua instrument, yaitu Convergent Validity dan Descriminant Validity (Solimun, 2017). Convergent validity merupakan korelasi antar skor indikator refleksi dengan skor variabel latennya, sedangkan Descriminant Validity merupakan pengukuran indikator refleksi dengan skor variabel latennya, dengan ketentuan:

1) Convergent Validity

Nilai P-value < 0.05 atau Nilai muatan factor > 0.7 2) Descriminant Validity

Nilai muatan factor > Cross-loading atau akar AVE > Cross loading b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali (2009). Suatu kuesioner

(9)

31

dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pada analisis SEM-PLS dengan menggunakan Smart PLS untuk mengukur reliabilitas dengan diukur dengan Composite Reliability dan Alpha Cronbach. Composite reability adalah kelompok indikator yang mengukur sebuah variabel memiliki reliabilitas komposit yang baik berdasarkan skor composite reability, sedangkan Alpha Cronbach (Reliabilitas Internal Konsisten) adalah kelompok indikator yang mengukur sebuah variabel memiliki reliabilitas komposit yang baik berdasarkan nilai koefisien alpha, (Solimun, 2017). Dengan ketentuan composite reliability >0.7 dan alpha cronbach > 0.6 maka reliabilitas masing-masing variabel terpenuhi.

I. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016) analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

(10)

32

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono 2016).

1. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2016) statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya.

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan frekuensi masing- masing item variabel dengan skala pengukuran satu sampai lima untuk mengetahui kategori rata-rata skor dari responden.

Analisis statistic deskriptif menggunakan analisis rentang skala. Untuk menentukan rentang skala menggunakan rumus.

𝑅𝑆 =𝑛(𝑚 − 1) 𝑚

= 45(5 − 1) 5

= 36,0 Keterangan :

n = Jumlah responden m = Jumlah alternatif item

Berikut merupakan tabel rentang skala:Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu:

(11)

33

Tabel 3. 3 Rentang Skala

Variabel Rentang Skala

45 – 80 81 – 116 117 – 153 154 – 188

189 – 225 Kepemimpinan

Authentic

Sangat Tida Baik

Tidak Baik

Netral, Baik Sangat Baik Komunikasi Sangat

Tidak Baik

Tidak Baik

Netral, Baik Sangat Baik Kepuasan Kerja Sangat

Tidak Puas

Tidak Puas

Netral, Puas Sangat Puas

2. Uji Linier Model Menggunakan SEM PLS Melalui Alat Smart PLS Penelitian ini menggunakan analisa Pemodelan Persamaan Struktural / Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan Smart PLS. SEM- PLS merupakan sebuah pendekatan permodelan kausal yang bertujuan memaksimumkan variansi dari variabel laten kriterion yang dapat dijelaskan oleh variabel laten predictor. (Sholihin 2013).

Secara konseptual, SEM-PLS mirip dengan analisis regresi ordinary least squares (OLS), karena bertujuan memaksimalkan variansi variabel endogen yang dapat terjelaskan dalam model. Tujuannya adalah memaksimalkan nilai R-squared dan meminimalkan residual atau kesalahan (error) prediksi Tujuan lain SEM-PLS adalah mengevaluasi kualitas data berdasarkan model

(12)

34

pengukuran. Maka dari itu, SEM-PLS dapat dipandang sebagai gabungan regresi dan analisis faktor.

3. Goodness Of Fit (Inner Model)

Menurut Solimun (2017) Goodness of Fit adalah indeks dan ukuran kebaikan hubungan antar variabel laten. Pada Analisis dengan menggunakan Smart PLS, kriteria Goodness of Fit Model dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 4 Kriteria Model Fit and Quality Indices WPLS Model Fit and Quality Indices Kriteria Fit Average Path Coefficient (APC) P<0,05

Average R-Squared (ARS) P<0,05 Average Adjusted R-Squared

(AARS)

P<0,05

Average Block VIF (AVIF) Acceptable if ≤ 5; Ideally ≤ 3,3 Average Full Collinearity

(AFVIF)

Acceptable if ≤ 5; Ideally ≤ 3,3

Tenenhous GoF (GoF) Small ≥ 0,1; Medium ≥ 0,25;

Large ≥ 0,36

Sympson’s Paradox Ratio (SPR) Acceptable if ≥ 0,7; Ideally = 1 R-Squared Contribution Ratio

(RSCR)

Acceptable if ≥ 0,9; Ideally = 1

Statistical Suppression Ratio (SSR)

Acceptable if ≥ 0,7

(13)

35

b

c’

a

X Y

Z Nonlinear Bivariate Causality Direction Ratio (NLBCDR)

Acceptable if ≥ 0,7

(Sumber : Solimun, 2017) 4. Analisis Mediasi Dengan Sobel Test

Analisis regresi mediasi dan pengolahan data dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji sobel (Sobel Test).. Penjelasan lebih lanjut akan digambarkan dalam gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Hubungan tidak langsung X mempengaruhi Y melalui Z Dengan ini menunjukkan hubungan sederhana antara X dan Y, lewat Z sebagai variabel mediator. Koefisien c’ merupakan koefisien pengaruh langsung (direct effect) X ke Y setelah mengendalikan Z. Variabel Z disebut mediator atau intervening jika persamaan:

Ŷ = α 1 + c X ...(a) Ŷ = α 2 + a X ...(b) Ŷ = α 3 + c' X + b Z ...(c) a. X secara signifikan mempengaruhi Y ( atau c ≠ 0), b. X secara signifikan mempengaruhi Z ( atau a ≠ 0)

c. X secara signifikan mempengaruhi Y dengan mengkontrol X (b ≠ 0).

(14)

36

Jika pengaruh X terhadap Y menurun menjadi nol dengan memasukan variabel Z, maka terjadi mediasi sempurna. Namun, jika pengaruh X terhadap Y menurun tidak sama dengan nol dengan memasukan variabel Z, maka terjadi mediasi parsial.

Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh pengaruh tidak langsung X ke Y lewat Z. Pengaruh tidak langsung X ke Y lewat Z dihitung dengan cara mengalikan jalur X ─ Z (a) dengan jalur Z─Y (b) atau jalur ab. Jadi koefisien ab = ( c’ – c), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol Z, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol Z. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa

dan Sb. Rumus dalam menentukan besarnya standar error tidak langsung adalah :

𝑆𝑎𝑏= √𝑏2𝑠𝑎2+ 𝑎2𝑠𝑏2+ 𝑠𝑎2𝑠𝑏2. Keterangan:

Sa = Standar error koefisien a Sb = Standar error koefisien b b = Koefisien variabel mediasi a = Koefisien variabel bebas.

Ghozali (2013) menyebutkan bahwa untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus :

(15)

37 𝑡 = 𝑎𝑏

𝑠𝑎𝑏

Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka disimpulkan terjadi pengaruh mediasi

5. Uji Hipotesis

Dalam pengujian hipotesa dengan analisis regresi mediasi yaitu dengan menggunakan program Smart PLS. Berikut ini hipotesa yang akan diuji dalam penelitian, yaitu:

1. Pengaruh gaya kepemimpinan authentic terhadap kepuasan kerja 2. Pengaruh gaya kepemimpinan authentic terhadap komunikasi 3. Pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja

4. Komunikasi memediasi pengaruh gaya kepemimpinan authentic terhadap kepuasan kerja.

Pengujian dilakukan dengan t-test, bilamana diperoleh p-value ≤ 0,05 (Alpha 5%), maka dapat disimpulkan signifikan, dan begitu pula sebaliknya (Solimun, 2017). Uji hipotesis responden dapat diterima jika :

a. P value = < 0,01 / 1% (sangat signifikan).

b. P value = < 0,05 - 0,01 / 5% - 1% (signifikan).

c. P value = < 0,01 - 0,05 / 10% - 5% (lemahnya signifikan).

Referensi

Dokumen terkait

Abdullah Afif Siregar, SpJP(K), SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat

Nurul dan Rokhima (dalam Rustiyaningsih, 2013), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensi kewirausahaan, antara lain: faktor kepribadian, dimana yang

Dalam menjaga kesinambungan bahan baku kayu untuk industri rumah Woloan di Sulawesi Utara, maka pemanfaatan jenis-jenis kayu lokal yang masih potensial perlu ditingkatkan seperti

Penulis berharap dengan adanya kampanye sosial Isi Ulang Energimu ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para mahasiswa untuk selalu membawa

Sementara itu, komponen alir- an saluran adalah komponen aliran pengisi sungai bawah tanah dari akuifer yang mengalir melalui celahan pada batugamping yang berukuran 102 - 104

Berdasarkan hasil penelitian terhadap gambaran pengetahuan ibu menopause tentang gizi seimbang pada masa menopause di wilayah kerja Puskesmas Awang Besar Kecamatan Barabai

Berdasarkan dari uraian di atas penulis tertarik dalam penulisan ini dengan membahas masalah: “PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAGI

bowling dimana dapat dijabarkan pada indikator penilaian “berkembang sangat baik” pada pra siklus hanya 15%, pada siklus I 45%, dan pada siklus II 55%, sebaliknya anak yang