• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 1 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0186/Pdt.G/2016/PA.TDN.

PUTUSAN

Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjungpandan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara:

Penggugat, Umur 18 tahun, agama Islam, Pendidikan terakhir SD, Pekerjaan Ibu rumah tangga, Tempat tinggal di Desa Lintang Kecamatan Simpang Renggiang Kabupaten Belitung Timur, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

melawan

Tergugat, Umur 19 tahun, agama Islam, Pendidikan terakhir SD, Pekerjaan Buruh harian, Tempat tinggal di Desa Tanjung Kelumpang Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah memeriksa dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa bukti-bukti di persidangan.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa, Penggugat telah mengajukan gugatannya tanggal 14 September 2018 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjungpandan tertanggal dengan Nomor Register 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN., yang mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 07 April 2015 dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur, sebagaimana

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 2 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

tercantum dalam Kutipan Akta Nikah nomor 74/12/IV/2015 tanggal 07 April 2015;

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat kediaman bersama terakhir tinggal di rumah sendiri di Desa Tanjung Kelumpang Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur sampai berpisah tempat tinggal;

3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Anak Penggugat dan Tergugat, perempuan, umur 6 bulan;

4. Bahwa semula rumah tangga Penggugat dengan Tergugat berjalan rukun dan harmonis namun sejak bulan Maret 2018 mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:

- Tergugat sering keluar malam pulang larut tanpa tujuan jelas;

- Tergugat sering marah-marah pada Penggugat tanpa sebab yang jelas;

- Tergugat menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain (selingkuh);

5. Bahwa, puncak perselisihan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 17 Juni 2018 yang disebabkan hubungan Tergugat dengan perempuan lain;

6. Bahwa, akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama pulang ke rumah orangtua di alamat Tergugat tersebut di atas, dan tak lama setelah ditinggalkan Tergugat, Penggugat memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah kediaman bersama pulang ke rumah orangtua di alamat, sejak saat itu sampai dengan sekarang antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal serta sudah tidak saling pedulikan lagi;

7. Bahwa, pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali layaknya suami isteri, namun tidak berhasil;

8. Bahwa dengan keadaan seperti tersebut di atas, Penggugat merasakan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk disatukan lagi, untuk itu perceraian adalah jalan terbaik;

9. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 3 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

Berdasarkan alasan/ dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Tanjungpandan Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan Putusan yang amarnya berbunyi:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu Tergugat terhadap Penggugat;

3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku;

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil- adilnya;

Bahwa, pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat datang menghadap sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak pernah datang dan tidak menyuruh orang lain untuk datang menghadap sebagai wakil/

kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi, sah, dan patut;

Bahwa, telah diupayakan oleh Ketua Majelis untuk mendamaikan Penggugat agar dapat rukun lagi dengan Tergugat namun tidak berhasil;

Bahwa, kemudian dibacakan Gugatan Penggugat yang atas pertanyaan Ketua Majelis, Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya, dan tidak ada perubahan ataupun tambahan atas gugatannya tersebut;

Bahwa, Penggugat untuk menguatkan dali-dalil gugatannya telah mengajukan bukti-bukti berupa:

1. SURAT:

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 74/12/IV/2015 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, tanggal 07 April 2015, bermeterai cukup dan fotokopi tersebut telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, bukti (P);

2. SAKSI – SAKSI:

2.1. Saksi 1, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh Harian, bertempat tinggal di Desa Lintang, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur, di bawah sumpah saksi memberi keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

 Bahwa saksi kenal Penggugat sebab saksi adalah Ayah tiri Penggugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 4 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

 Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat terakhir bertempat tinggal bersama di rumah Penggugat di Desa Tanjung Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak;

 Bahwa, semula keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan damai, namun sejak tahun 2017, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran;

 Bahwa saksi pernah 1 (satu) kali melihat dan mendengar secara langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar mulut;

 Bahwa, penyebab Penggugat dan Tergugat sering bertengkar adalah karena Tergugat sering keluar malam dan pulang ke rumah sudah larut malam dan Tergugat telah selingkuh dengan wanita lain;

 Bahwa, Penggugat dan Tergugat sejak pertengahan bulan Juni 2018 telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat telah pergi meninggalkan Tergugat;

 Bahwa, setelah berpisah tempat tinggal, pihak keluarga sudah pernah untuk mendamaikan Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil, dan saksi tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat;

2.2 Saksi 2, umur 18 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh harian, bertempat tinggal di Desa Lintang Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur, di bawah sumpah saksi memberi keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

 Bahwa saksi kenal Penggugat sebab saksi adalah sepupu Penggugat;

 Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, dan keduanya telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang sekarang dalam asuhan Penggugat;

 Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat terakhir bertempat tinggal di rumah Penggugat di Desa Tanjung Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 5 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

 Bahwa, semula keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan damai, namun sejak 1 tahun terakhir, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran;

 Bahwa saksi sering melihat dan mendengar secara langsung Penggugat dan Tergugat bertengkar;

 Bahwa, penyebab Penggugat dan Tergugat sering bertengkar adalah karena Tergugat sering keluar rumah baik siang maupun malam dan Tergugat telah selingkuh dengan wanita lain;

 Bahwa, Penggugat dan Tergugat sejak 4 (empat) bulan lebih telah berpisah tempat tinggal karena Penggugat telah pergi meninggalkan Tergugat, dan sejak kepergiannya Tergugat tidak pernah kembali lagi ke rumah kediaman bersama;

 Bahwa setelah berpisah tempat tinggal, pihak keluarga sudah berusaha untuk mendamaikan Penggugat dengan Tergugat akan tetapi sampai sekarang tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat;

Bahwa, atas keterangan para saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan menerima dan membenarkannya;

Bahwa, Penggugat menyatakan sudah cukup dan tidak ada keterangan lain yang perlu disampaikan dan dalam kesimpulannya secara lisan Penggugat menyatakan selama menjalani proses sidang Penggugat telah cukup membuktikan dalil-dalil gugatannya oleh karenanya Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk segera menjatuhkan putusannya menceraikan Penggugat dan Tergugat;

Bahwa, untuk mempersingkat uraian Putusan ini, maka menunjuk berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa selama proses sidang dalam perkara ini Tergugat tidak pernah hadir selama dua kali berturut-turut meskipun telah dipanggil

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 6 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

secara patut, dan Tergugat tidak pula mewakilkan kepada Kuasa Hukumnya untuk hadir, sedangkan ketidakhadirannya tersebut tanpa didasari alasan yang sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa dengan ketidakhadiran Tergugat, maka Tergugat dianggap telah mengabaikan hak-haknya, dan telah gugurlah hak-haknya sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Ahkamul Qur’an juz 3 halaman 405 yang berbunyi:

ْمَلَف َنْيِملْسُملْا ِماَّكُح ْنِم ٍمِكاَح َىلِإ َىِعُد ْنَم ُهَل ًّقَح َلا ٌمِلاَظ َوُهَف ْب ِجَي

Artinya: ”Barangsiapa yang dipanggil oleh Hakim di dalam persidangan sedangkan orang tersebut tidak memenuhi panggilan itu maka dia termasuk orang zalim dan gugurlah haknya”;

Menimbang, bahwa atas dalil di atas, oleh karenanya berdasarkan pasal 149 R.Bg Tergugat harus dinyatakan tidak hadir, dan perkara ini dapat diputus dengan verstek;

Menimbang bahwa Majelis hakim dalam setiap sidang telah berupaya mendamaikan Penggugat sebagai pihak yang hadir dalam persidangan dengan cara menasehati Penggugat agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya sesuai dengan maksud Pasal 82 Ayat (1) dan (4) Undang-Undang.

No. 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang nomor 50 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa perkara a quo adalah perkara perceraian yang mana perkara tersebut masuk dalam sengketa dalam bidang perkawinan, dengan demikian pokok perkara yang diajukan oleh Penggugat termasuk tugas dan wewenang Pengadilan Agama, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

Menimbang, bahwa yang menjadi dalil Penggugat dalam mengajukan gugatan adalah karena sejak tanggal 22 November 2017 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit untuk dirukunkan kembali, pada pokoknya sebagaimana terurai dalam posita nomor 4 dalil gugatan Penggugat. Selanjutnya, pertengkaran Penggugat dan Tergugat tersebut pada akhirnya memuncak, dan akibatnya Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, dan sejak itu antara Penggugat dan Tergugat tidak terjalin lagi komunikasi yang baik antara keduanya;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 7 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis yang bertanda P, berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah yang telah dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya serta bermaterai cukp, sesuai dengan ketentuan Pasal 285 R.Bg dan Pasal 2 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai, oleh karenanya dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa bedasar bukti surat bertanda P dikaitkan dengan Pasal 285 R.Bg terbukti Penggugat dengan Tergugat telah menikah secara sah dan resmi sesuai dengan yang dimaksud oleh Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 4, 5, dan 6 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 76 Ayat 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 dan Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, Majelis hakim telah mendengar keterangan pihak keluarga atau orang dekat dengan kedua belah pihak, dalam hal mana 2 (dua) orang yang sangat dekat hubungannya dengan Penggugat dihadirkan dalam sidang sebagai saksi Penggugat;

Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat yang telah dihadirkan dalam sidang yakni Saksi 1, sebagai ayah tiri Penggugat dan Saksi 2, sebagai Tetangga Penggugat, kedua saksi Peggugat adalah orang yang tidak termasuk dilarang untuk didengar keterangannya dan keduanya telah memberikan keterangan di depan sidang sebagaimana digariskan dalam pasal 171 R.Bg serta telah disumpah menurut tata cara agama mereka sebagaimana digariskan dalam Pasal 175 R.Bg karenananya secara formil kedua orang saksi Penggugat tersebut telah memenuhi syarat-syarat formil sebagai saksi;

Menimbang, bahwa dari kedua saksi tersebut telah memberikan keterangan yang saling bersesuaian yang pada pokoknya menerangkan bahwa kurang lebih sejak tahun 2017 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan karena faktor ekonomi rumah tangga yang tidak tercukupi, Tergugat tidak jujur dengan penghasilannya, dan apabila terjadi pertengkaran Tergugat sering pergi dari rumah, selanjutnya perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi kurang lebih sejak bulan Desember 2017, antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 8 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

dan kedua saksi Penggugat menerangkan bahwa hingga kini antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi yang baik lagi dan sudah tidak ada kerukunan sama sekali;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil proses Pemeriksaan bukti dan keterangan saksi yang diajukan oleh Penggugat tersebut di dalam sidang, yang mana keterangan kedua saksi Penggugat tersebut mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat sehingga membuktikan bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tersebut benar adanya, yang mengakibatkan antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah, sehingga berdasarkan kesaksian kedua orang saksi tersebut cukup membuktika dalil-dalil pertengkaran Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir dalam sidang untuk didengar keterangannya, Majelis Hakim berpendapat bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat mencerminkan Tergugat sebagai suami dan kepala rumah tangga yang tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah rumah tangganya dengan Penggugat, dalam hal ini sesuai pula dengan pendapat ahli Hukum Islam dalam kitab Al-Anwar Juz II Halaman 55 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim dalam putusan ini, yaitu:

ني ب لا ب ه تاب ثا زاج ةب ي غ وا راو ت وا ززع ت ب ززع ت نا ف Artinya: ''Apabila dia enggan (tergugat), bersembunyi atau memang dia ghaib (tidak diketahui alamatnya) maka perkara ini diputus berdasarkan bukti-bukti (kesaksian).

Menimbang, bahwa Penggugat di dalam sidang telah menunjukkan sikap kebenciannya terhadap Tergugat, dan secara tegas telah menolak untuk rukun kembali dengan Tergugat, maka dalam hal ini Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapat ahli fikih yang terdapat dalam Kitab Ghoyatul Marom Lisyaihil Majdi dan diambil sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi:

َو ًةـَقَلَط ى ِضاَقـْلا ِهـْيًلَع َقـَّلَط اَهـ ِج ْوَزِل ةـَج ْوَّزلا ةَبـْغَر مَدـَع َّدَتـْش ا اَذ ِإ Artinya : “Apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya telah memuncak,

maka Hakim boleh menceraikan mereka dengan talak satu“;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 9 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

Menimbang, bahwa oleh karena antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisah tempat tinggal, maka sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 379/K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 yang menyatakan “Suami istri tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali” maka rumah tangga tersebut terbukti telah retak.

Maka, Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tangga sebagaimana telah digambarkan tersebut di atas tetap dipertahankan, maka tujuan dibentuknya sebuah rumah tangga yaitu adanya keserasian dan keharmonisan antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri dalam sebuah rumahtangga yang damai sejahtera dan bahagia yang diliputi oleh suasana kasih sayang (sakinah mawaddah warohmah) antara keduanya sebagaimana dimaksud dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 21 dan juga yang dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan Jo.

Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam, sudah tidak mungkin dapat terwujud dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, sehingga akan membawa mudhorot yang lebih besar lagi, oleh karena itu harus dihindari, hal tersebut sejalan dengan maksud Qo’idah Fiqih yang berbunyi:

فخلاا ررضلاب لازي دشلااررضلا Artinya : “Menghindari kemudharatan lebih diutamakan untuk mendapatkan yang lebih maslahah”;

Menimbang, bahwa oleh karena antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, dan berdasarkan keterangan saksi Penggugat bahwa kedua saksi sebagai keluarga Penggugat sudah tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat, Keluarga Penggugat dan Tergugat juga telah berupaya untuk merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun juga tidak berhasil, karena pada pokoknya Penggugat tetap pada pendiriannya ingin bercerai dengan Tergugat, selanjutnya Majelis Hakim menarik kesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah benar-benar retak.

Sehingga dengan kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimana telah diuraikan tersebut, menjadi dasar persangkaan Hakim bahwa antara Penggugat dan Tergugat benar-benar sudah tidak dapat disatukan kembali.

Dan menurut Majelis Hakim semua peristiwa yang telah digambarkan tersebut telah cukup mempunyai kekuatan hukum sebagai fakta yang dapat membuktikan adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 10 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

antara Penggugat dan Tergugat, menyebabkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut telah retak dan sulit untuk diharapkan utuh kembali;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah terbukti beralasan hukum dan telah memenuhi maksud Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruf (f), Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f), Pasal 119 Ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, sehingga oleh karenanya Majelis hakim dalam permusyawaratannya sepakat bahwa gugatan Penggugat tersebut dapat dikabulkan dengan menceraikan Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan cerainya dikabulkan dan Majelis Hakim harus menceraikan Penggugat dan Tergugat, selajutnya berdasarkan ketentuan Pasal 119 Kompilasi Hukum Islam Majelis Hakim memutuskan perkawinan dan menceraikan Penggugat dan Tergugat dengan menjatuhkan talak 1 (satu) Tergugat terhadap Penggugat dengan talak bain sughra;

Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 yang telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka seluruh biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat ketentuan hukum Syar'i dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat);

4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sebesar Rp 501.000,00- (lima ratus satu ribu rupiah);

Demikian Putusan ini dijatuhkan di Manggar, berdasarkan hasil musyawarah Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 09 Oktober 2018 M.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hlm. 11 dari 11 hlm. Putusan Nomor 0644/Pdt.G/2018/PA.TDN.

bertepatan dengan tanggal 29 Muharram 1439 Hijriyah, oleh kami ABDURRAHMAN ALWI, S.H.I., sebagai Ketua Majelis, HILMAN IRDHI PRINGGODIGDO, S.S., S.E.I., M.S.I., dan DR. H. AHMAD SYAHRUS SIKTI, S.H.I., M.H masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh MARWAN, selaku Panitera Pengganti, dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

KETUA MAJELIS, Dto

ABDURRAHMAN ALWI, S.H.I.

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Dto Dto

HILMANIRDHIPRINGGODIGDO,S.S.,S.E.I.,M.S.I. DR.H.AHMADSYAHRUSSIKTI,S.H.I.,M.H Panitera Pengganti

Dto MARWAN

PERINCIAN BIAYA:

1. Pencatatan Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses Rp. 85.000,- 3. Biaya Panggilan Rp.375.000,- 4. Redaksi Rp. 5.000,- 5. Meterai Rp. 6.000,-

Jumlah Rp. 501.000,- (lima ratus satu ribu rupiah);

Salinan sesuai dengan Aslinya.

Tanjungpandan, ______________________

Panitera Pengadilan Agama Tanjungpandan,

ZAINAL ABIDIN, S.H., M.H.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Referensi

Dokumen terkait

Visi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang adalah “Menjadi Fakultas Sains dan Teknologi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum, Bank Syariah dan UUS dalam Pasal 2 dijelaskan bahwa pelaksanaan pelaksanaan prinsip- prinsip GCG minimal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai persepsi mahasiswa perempuan tentang tayangan serial drama Korea dengan mengambil tujuh dari delapan

Untuk itu akan dilakukan penelitian nilai delay untuk mengetahui kinerja dari jaringan nirkabel 4G di Surabaya, agar didapatkan hasil performansi dari TCP/IP, sehingga

Secara hukum, perjanjian yang dibuat menimbulkan akibat hukum dan para pihak yang terkait berhak mengajukan pembatalan perjanjian atau menjadikannya sebagai alasan

Hasil penelitian terhadap nilai bau menunjukkan perbedaan jarak tungku tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap bau ikan asap, namun dengan semakin

Pada angket no 12 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 63 orang atau 63%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 37 orang atau 37% maka rata-rata

Hal itu sejalan dengan penelitian dari D (2017) nilai OR 11,7 sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian preeklamsia pada