• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK PERIKANAN TANGKAP INDONESIA, 2010 CAPTURE FISHERIES STATISTICS OF INDONESIA, 2010 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIK PERIKANAN TANGKAP INDONESIA, 2010 CAPTURE FISHERIES STATISTICS OF INDONESIA, 2010 ISSN :"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

V

Vooll..1111,,NNoo..11 ISISSSNN::18185588--00550055

S S T T A A T T I I S S T T I I K K P P E E R R I I K K A A N N A A N N T T A A N N G G K K A A P P I I N N D D O O N N E E S S I I A A , , 2 2 0 0 1 1 0 0 C C A A P P T T U U R R E E F F I I S S H H E E R R I I E E S S S S T T A A T T I I S S T T I I C C S S O O F F I I N N D D O O N N E E S S I I A A , , 2 2 0 0 1 1 0 0

K KE EM ME EN NT TE ER RI IA AN N KE K EL LA AU UT TA AN N DA D AN N PE P ER RI IK KA AN NA AN N M

MI IN NI IS ST TR RY Y OF O F MA M AR RI I NE N E AF A FF FA AI IR RS S AN A ND D F FI IS SH HE ER RI IE ES S

DIDIRREEKKTTOORRAATTJJEENNDDEERRALALPPEERRIIKKAANNAANNTATANNGGKKAAPP

DIDIRREECCTTOORRAATTEEGEGENNEERRAALLOFOFCACAPPTTUURREEFFIISSHHEERRIIEESS J

JAAKKAARRTTAA 22001111

(3)

STATISTIK PERIKANAN TANGKAP INDONESIA, 2010 ISSN : 1858-0505

Ukuran Buku : 29.7 CM X 21 CM Jumlah Halaman: 182 halaman Naskah

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Penyunting

Sub Direktorat Data dan Statistik Perikanan Tangkap Gambar

Sub Direktorat Data dan Statistik Perikanan Tangkap Diterbitkan oleh

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

CAPTURE FISHERIES STATISTICS OF INDONESIA, 2010 ISSN : 1858-0505

Book Size : 29.7 CM X 21 CM Number of pages : 182 pages Manuscript

Directorate General of Capture Fisheries Editor

Sub Directorate of Capture Fisheries Data and Statistics Figures

Sub Directorate of Capture Fisheries Data and Statistics Published by

Directorate General of Capture Fisheries

May be cited with references to the source

(4)
(5)

DAFTAR ISI CONTENTS

Halaman Page

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENJELASAN

STANDAR DAN KLASIFIKASI RINGKASAN

GRAFIK

i ii ix xxi xxx

PREFACE CONTENTS

EXPLANATORY NOTES

STANDARD AND CLASSIFICATION SUMMARY

GRAPHICS

i ii ix xxi xxx

Grafik 1. Volume produksi perikanan tangkap, 2000 - 2010 xxx Graph 1. Volume of capture fisheries production, 2000 - 2010 xxx Grafik 2. Volume produksi perikanan tangkap di laut dan perikanan tangkap di

perairan umum, 2000 - 2010 xxxi

Graph 2. Volume of marine capture fisheries and inland openwater capture

fisheries production, 2000 - 2010 xxxi

Grafik 3. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap menurut besarnya usaha

dan sub sektor perikanan tangkap, 2000 - 2010 xxxiii

Graph 3. Number of capture fisheries establishments by size of management and

sub sector of capture fisheries, 2000 - 2010 xxxiii Grafik 4. Jumlah nelayan menurut kategori nelayan dan sub sektor perikanan

tangkap, 2000 - 2010 xxxv

Graph 4. Number of fishers by category of fishers and sub sector of capture

fisheries, 2000 - 2010 xxxv

Grafik 5. Jumlah kapal penangkap ikan menurut kategori kapal penangkap

ikan, 2000 - 2010 xxxvi

Graph 5. Number of fishing boats by size of boats, 2000 - 2010 xxxvi

Grafik 6. Jumlah kapal penangkap ikan menurut kategori kapal penangkap ikan

dan sub sektor perikanan tangkap, 2000 - 2010 xxxvii

Graph 6. Number of fishing boats by size of boats and sub sector of capture fisheries, 2000 - 2010

xxxvii

Grafik 7. Jumlah unit penangkapan ikan menurut sub sektor perikanan

tangkap, 2000 - 2010 xxxviii

Graph 7. Number of fishing units by sub sector of capture fisheries, 2000 - 2010 xxxviii

Grafik 8. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut wilayah pantai

pendaratan, 2010 xxxix

Graph 8. Volume of marine capture fisheries production by landing coastal

area, 2010 xxxix

Grafik 9. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut komoditi utama,

2010 xl Graph 9. Volume of marine capture fisheries production by major

commodities, 2010 xl

Grafik 10. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis

ikan utama, 2010 xl Graph 10. Volume of inland openwater capture fisheries production by

major commodities, 2010 xl

(6)

Grafik 11. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap di laut dan di perairan

umum menurut besarnya usaha, 2010 xlii Graph 11. Number of marine and inland openwater capture fisheries

establishments by size of management, 2010 xlii

Grafik 12. Jumlah nelayan di laut dan di perairan umum menurut kategori

nelayan, 2010 xliii Graph 12. Number of marine and inland openwater fishers by size of

fishers, 2010 xliii

Grafik 13. Jumlah kapal penangkap ikan di laut menurut wilayah perairan, 2010 xliv Graph 13. Number of marine fishing boats by coastal area, 2010 xliv Grafik 14. Jumlah kapal penangkap ikan di laut dan di perairan umum menurut

kategori kapal penangkap ikan, 2010 xlv

Graph 14. Number of marine and inland openwater fishing boats by size of boats,

2010 xlv

Grafik 15. Jumlah unit penangkapan ikan di laut dan di perairan umum menurut

kelompok alat penangkapan ikan, 2010 xlvii Graph 15. Number of marine and inland openwater fishing units by group of

fishing gear, 2010 xlvii

TABEL-TABEL STATISTIK

BAGIAN I : DATA RUNTUN WAKTU 1. RINGKASAN

STATISTICAL TABLES

PART I : ANNUAL TIME SERIES DATA

1. SUMMARY 1.1. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap menurut besarnya usaha

dan sub sektor perikanan tangkap, 2000 - 2010 1

1.1. Number of capture fisheries establishments by size of management and

sub sector of capture fisheries, 2000 - 2010 1

1.2. Jumlah nelayan menurut kategori nelayan dan sub sektor perikanan

tangkap, 2000 - 2010 1 1.2. Number of fishers by category of fishers and sub sector of capture fisheries,

2000 - 2010 1

1.3. Jumlah kapal penangkap ikan menurut kategori kapal penangkap ikan dan

sub sektor perikanan tangkap, 2000 - 2010 2

1.3. Number of fishing boats by size of boats and sub sector of capture

fisheries, 2000 - 2010 2

1.4. Jumlah unit penangkapan ikan menurut sub sektor perikanan

tangkap, 2000 - 2010 2 1.4. Number of fishing unit by sub sector of capture fisheries, 2000 - 2010 2

1.5. Volume produksi perikanan tangkap menurut sub sektor perikanan

tangkap, 2000 - 2010 2

1.5. Volume of capture fisheries production by sub sector of capture fisheries,

2000 - 2010 2

2. PERIKANAN TANGKAP DI LAUT 2. MARINE CAPTURE FISHERIES

2.1. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap di laut menurut besarnya

usaha, 2000 - 2010 3 2.1. Number of marine fishing establishments by size of management, 2000 -

2010 3

2.2. Jumlah nelayan laut menurut kategori nelayan, 2000 - 2010 3 2.2. Number of marine fishers by category of fishers, 2000 - 2010 3

(7)

2.3. Jumlah kapal penangkap ikan di laut menurut kategori dan ukuran kapal

penangkap ikan, 2000 - 2010 3 2.3. Number of marine fishing boats by category and size of boats, 2000 - 2010

3 2.4. Jumlah unit penangkapan ikan di laut menurut jenis alat

penangkapan ikan, 2000 - 2010 4

2.4. Number of marine fishing units by type of fishing gear, 2000 - 2010 4

2.5. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis ikan, 2000 - 2010 5 2.5. Volume of marine capture fisheries production by species, 2000 - 2010 5 2.6. Nilai produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis ikan, 2000 - 2010

8 2.6. Value of marine capture fisheries production by species, 2000 - 2010 8 2.7. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis alat

penangkapan ikan, 2000 - 2010 11 2.7. Volume of marine capture fisheries production by type of fishing gear,

2000 - 2010 11

2.8. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut cara

perlakuan, 2000 - 2010 12

2.8. Volume of marine capture fisheries production by type of

disposition, 2000 - 2010 12

2.9. Volume produksi ikan olahan perikanan tangkap di laut menurut hasil

olahan, 2000 - 2010 12 2.9. Volume of marine capture fisheries processed product by product of

processing, 2000 - 2010 12

2.10. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut komoditi utama, 2000

- 2010 12

2.10. Volume of marine capture fisheries production by major commodities,

2000 - 2010 12

3. PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN UMUM 3. INLAND OPENWATER CAPTURE FISHERIES

3.1. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap di perairan umum menurut

besarnya usaha, 2000 - 2010 13

3.1. Number of inland openwater fishing establishments by size of

management, 2000 - 2010 13

3.2. Jumlah nelayan perairan umum menurut kategori nelayan, 2000 - 2010 13 3.2. Number of inland openwater fishers by category of fishers, 2000 - 2010 13 3.3. Jumlah kapal penangkap ikan di perairan umum menurut kategori kapal

penangkap ikan, 2000 - 2010 13 3.3. Number of inland openwater fishing boats by size of boats, 2000 - 2010 13

3.4. Jumlah unit penangkapan ikan di perairan umum menurut jenis alat

penangkapan ikan, 2000 - 2010 14 3.4. Number of inland openwater fishing units by size of fishing gear, 2000 -

2010 14

3.5. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis ikan,

2000 - 2010 15 3.5. Volume of inland openwater capture fisheries production by species, 2000

- 2010

15

3.6. Nilai produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis ikan,

2000 - 2010 17 3.6. Value of inland openwater capture fisheries production by species, 2000 -

2010 17

(8)

3.7. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis alat

penangkapan ikan, 2000 - 2010 19 3.7. Volume of inland openwater capture fisheries production by type of fishing

gear, 2000 - 2010 19

3.8. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut cara

perlakuan, 2000 - 2010 19

3.8. Volume of inland openwater capture fisheries production by type of

disposition, 2000 - 2010 19

3.9. Volume produksi ikan olahan perikanan tangkap di perairan umum

menurut hasil olahan, 2000 - 2010 20 3.9. Volume of inland openwater capture fisheries processed product by

product processing, 2000 - 2010 20

3.10. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut komoditi

utama, 2000-2010 20

3.10. Volume of inland openwater capture fisheries production by

major commodities, 2000 - 2010 20

BAGIAN II : DATA STATISTIK PERIKANAN TANGKAP 2010 PART II : STATISTICAL DATA OF CAPTURE FISHERIES 2010

4. PERIKANAN TANGKAP DI LAUT 4. MARINE CAPTURE FISHERIES

4.1. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap di laut menurut kategori besarnya usaha, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010

21

4.1. Number of marine fishing establishments by size of fisheries

management, coastal area and Province, 2010 21

4.2. Jumlah nelayan laut menurut kategori nelayan, daerah perairan

pantai dan Provinsi, 2010 22

4.2. Number of marine fishers by category of fishers, coastal area and

Province, 2010 22

4.3. Jumlah kapal penangkap ikan di laut menurut kategori kapal penangkap

ikan, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 23

4.3. Number of marine fishing boats by size of boats, coastal area and

Province, 2010 23

4.4. Jumlah unit penangkapan ikan di laut menurut jenis alat

penangkapan ikan, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 24

4.4. Number of marine fishing units by type of fishing gear, coastal area and

Province, 2010 24

4.5. Jumlah trip penangkapan ikan di laut menurut jenis alat

penangkapan ikan, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 28

4.5. Number of marine fishing trips by type of fishing gear, coastal area and

Province, 2010 28

4.6. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis ikan,

daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 32

4.6. Volume of marine capture fisheries production by species, coastal area

and Province, 2010 32

4.7. Nilai produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis ikan, daerah

perairan pantai dan Provinsi, 2010 44

4.7. Value of marine capture fisheries production by species, coastal area and

Province, 2010 44

4.8. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis alat

penangkapan ikan, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 56

4.8. Volume of marine capture fisheries production by type of fishing gear,

coastal area and Province, 2010 56

(9)

4.9. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut cara

perlakuan, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 60

4.9. Volume of marine capture fisheries production by type of

disposition, coastal area and Province, 2010 60

4.10. Volume produksi ikan olahan perikanan tangkap di laut menurut hasil

olahan, daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 61

4.10. Volume of marine capture fisheries processed product by product of

processing, coastal area and Province, 2010 61

4.11. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut kuartal,

daerah perairan pantai dan Provinsi, 2010 62

4.11. Volume of marine capture fisheries production by quarter, coastal area

and Province, 2010 62

4.12. Nilai produksi perikanan tangkap di laut menurut kuartal, daerah

perairan pantai dan Provinsi, 2010 63

4.12. Value of marine capture fisheries production by quarter, coastal area

and Province, 2010 63

4.13. Volume produksi benih ikan dari laut menurut jenis ikan, daerah perairan

pantai dan Provinsi, 2010 64

4.13. Volume of fry production caught from the sea by species, coastal area

and Province, 2010 64

4.14. Nilai produksi benih ikan dari laut menurut jenis ikan, daerah perairan

pantai dan Provinsi, 2010 65

4.14. Value of fry production caught from the sea by species, coastal area

and Province, 2010 65

4.15. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap di laut menurut

kategori besarnya usaha dan Provinsi, 2010 66

4.15. Number of marine fishing establishments by size of fisheries

management and Province, 2010 66

4.16. Jumlah nelayan laut menurut kategori nelayan dan Provinsi, 2010 67 4.16. Number of marine fishers by category of fishers and Province, 2010 67 4.17. Jumlah kapal penangkap ikan di laut menurut kategori kapal penangkap

ikan dan Provinsi, 2010 68

4.17. Number of marine fishing boats by size of boats and Province, 2010 68

4.18. Jumlah unit penangkapan ikan di laut menurut jenis alat

penangkapan ikan dan Provinsi, 2010 69

4.18. Number of marine fishing units by type of fishing gear and

Province, 2010 69

4.19. Jumlah trip penangkapan ikan di laut menurut jenis alat penangkapan

ikan dan Provinsi, 2010 73

4.19. Number of marine fishing trips by type of fishing gear and

Province, 2010 73

4.20. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis ikan dan

Provinsi, 2010 77

4.20. Volume of marine capture fisheries production by species and

Province, 2010 77

4.21. Nilai produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis ikan dan

Provinsi, 2010 89

4.21. Value of marine capture fisheries production by species and

Province, 2010 89

4.22. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut jenis

alat penangkapan ikan dan Provinsi, 2010 91

4.22. Volume fo marine capture fisheries production by type of fishing gear

and Province, 2010 91

(10)

4.23. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut cara

perlakuan dan Provinsi, 2010 105

4.23. Volume of marine capture fisheries production by type of disposition

and Province, 2010 105

4.24. Volume produksi ikan olahan perikanan tangkap di laut menurut

hasil olahan dan Provinsi, 2010 106

4.24. Volume of marine capture fisheries processed product by product of

processing and Province, 2010 106

4.25. Volume produksi perikanan tangkap di laut menurut kuartal dan Provinsi,

2010 107

4.25. Volume of marine capture fisheries production by quarter and Province, 2010

107

4.26. Nilai produksi perikanan tangkap di laut menurut kuartal dan

Provinsi, 2010 108

4.26. Value of marine capture fisheries production by quarter and

Province, 2010 108

4.27. Volume produksi benih ikan dari laut menurut jenis ikan dan Provinsi, 2010

109 4.27. Volume of fry production caught from the sea by species and

Province, 2010 109

4.28. Nilai produksi benih ikan dari laut menurut jenis ikan dan Provinsi, 2010 110 4.28. Value of fry production caught from the sea by species and

Province, 2010 110

5. PERIKANAN TANGKAP DI PERAIRAN UMUM 5. INLAND OPENWATER CAPTURE FISHERIES

5.1. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan tangkap di perairan umum

menurut kategori besarnya usaha dan Provinsi, 2010 111

5.1. Number of inland openwater fishing establishments by size of fisheries

management and Province, 2010 111

5.2. Jumlah nelayan perairan umum menurut kategori nelayan dan

Provinsi, 2010 112

5.2. Number of inland openwater fishers by category of fishers and

Province, 2010 112

5.3. Jumlah kapal penangkap ikan di perairan umum menurut kategori

kapal penangkap ikan dan Provinsi, 2010 113

5.3. Number of inland openwater fishing boats by size of boats and

Province, 2010 113

5.4. Jumlah unit penangkapan ikan di perairan umum menurut jenis alat

penangkapan ikan dan Provinsi, 2010 114

5.4. Number of inland openwater fishing units by type of fishing gear and

Province, 2010 114

5.5. Jumlah trip penangkapan ikan di perairan umum menurut jenis alat

penangkapan ikan dan Provinsi, 2010 115

5.5. Number of inland openwater fishing trips by type of fishing gear and

Province, 2010 115

5.6. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis

ikan dan Provinsi, 2010 116

5.6. Volume of inland openwater capture fisheries production by species

and Province, 2010 116

5.7. Nilai produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis ikan

dan Provinsi, 2010 122

5.7. Value of inland openwater capture fisheries production by species and

Province, 2010 122

(11)

5.8. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis

alat penangkapan ikan dan Provinsi, 2010 128

5.8. Volume of inland openwater capture fisheries production by type of

fishing gear and Province, 2010 128

5.9. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut cara

perlakuan dan Provinsi, 2010 129

5.9. Volume of inland openwater capture fisheries production by type of

disposition and Province, 2010 129

5.10. Volume produksi ikan olahan perikanan tangkap di perairan umum

menurut hasil olahan dan Provinsi, 2010 130

5.10. Volume of inland openwater capture fisheries processed product by

product of processing and Province, 2010 130

5.11. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut kuartal

dan Provinsi, 2010 131

5.11. Volume of inland openwater capture fisheries production by

quarter and Province, 2010 131

5.12. Nilai produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut kuartal dan

Provinsi, 2010 132

5.12. Value of inland openwater capture fisheries production by quarter and

Province, 2010 132

5.13. Volume produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut

jenis perairan dan Provinsi, 2010 133

5.13. Volume of inland openwater capture fisheries production by type of

inland openwater and Province, 2010 133

5.14. Nilai produksi perikanan tangkap di perairan umum menurut jenis

perairan dan Provinsi, 2010 134

5.14. Value of inland openwater capture fisheries production by type of inland

openwater and Province, 2010 134

(12)

PENJELASAN EXPLANATORY NOTES

1. UMUM

1.1. Ruang Lingkup

Publikasi ini menyajikan statistik perikanan tangkap (laut dan perairan umum) yang mencakup Rumah TanggaPerikanan/Perusahaan Perikanan (RTP/PP), nelayan, kapal penangkap ikan, unit penangkapan ikan, volume produksi, nilai produksi, perlakuan produksi, produksi ikan olahan dan volume produksi benih dari laut.

1.2. Isi Utama

Publikasi ini terutama berisi statistik perikanan tangkap tahun 2010, walaupun demikian, dalam publikasi disajikan pula data runtun waktu.

1.3. Periode/waktu

Istilah “tahun” atau “periode tahunan” yang digunakan dalam publikasi ini adalah tahun kalender yaitu dari 1 Januari - 31 Desember.

1.4. Pengumpulan Data

Data statistik perikanan yang disajikan dalam publikasi ini, terutama dikumpulkan melalui survey produksi perikanan.

1.5. Simbol Statistik yang Digunakan - Tidak ada data

… Ada, tetapi data tidak tersedia

0 Tidak mencapai satuan terkecil penyajian statistik yang bersangkutan.

1. GENERAL NOTES

1.1 Statistics Coverage

This publication covers capture fisheries statistics (marine and inland openwater) which contents capture fisheries establishments, fishing boats, fishing units, volume of production, value of production, disposition of fisheries production, products of preserved and processed as well as production volume of fry caught from sea.

1.2 Main Content

The main content of this publication is 2010 capture fisheries statistics.

However, time series data is also given in the present publication.

1.3 Time Reference

The term “year” or “annual period” is used in this publication is referred to calendar year, i.e. from 1 January - 31 December.

1.4 Data Collection

The fisheries statistical data presented in this publication were assembled mainly through the production survey.

1.5 Statistical Symbol in Use - Data is not available

… Exist, but no figures is available

0 Does not reach to the minimum size number by which statistics is compiled.

(13)

2. STATISTIK

2.1. Statistik Produksi Perikanan Tangkap

a. Ruang lingkup dan definisi produksi perikanan tangkap Ruang lingkup dan definisi produksi perikanan tangkap adalah :

i. Termasuk produksi

(i) Data produksi mencakup semua hasil penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang ditangkap dari sumber perikanan alami baik yang diusahakan oleh perusahaan perikanan maupun rumah tangga perikanan.

(ii) Yang dicacah sebagai produksi tidak hanya jumlah penangkapan yang dijual, tetapi termasuk juga hasil penangkapan yang dimakan nelayan/rumah tangga perikanan atau yang diberikan kepada nelayan sebagai upah kerja.

ii. Tidak termasuk produksi

(i) Data produksi ikan hasil penangkapan yang ditangkap dalam rangka olah raga dan rekreasi atau kegemaran (hobby).

(ii) Data produksi tidak mencakup hasil penangkapan yang dibuang ke laut segera setelah ikan/binatang air lainnya/tanaman air tertangkap.

b. Satuan pengukuran produksi i. Berat/volume produksi

Yang dimaksud dengan berat produksi adalah berat basah pada waktu hasil

2. NOTE ON STATISTICS

2.1. Statistics on Capture Fisheries Production

a. Coverage and definition of capture fisheries production The coverage and definition of capture fisheries production are :

i. Production data

(i) Production data covers all landings of fishes/other aquatic animal/aquatic plants, which caught from natural fish resources by fisheries establishments (fisheries company or fisheries household).

(ii) The data covers not only catches and landing or yields sold out to market but also covers fishes/other aquatic animals/aquatic plants are consumed by fishers during operation, brought home for households consumption, as well as given to fishers as wages.

ii. Exclude of production

(i) Fishes/other aquatic animal/aquatic plants which are caught through sport fisheries and recreational activities are excluded.

(ii) Production data also exclude all fishes discarded or all fishes returned back to the sea because of some reason.

b. Unit of measurement

i. Fisheries production in quantity

Fisheries production in quantity represents the live weight equivalent to the

(14)

penangkapan didaratkan. Jadi kalau hasil penangkapan didaratkan sesudah diolah di atas kapal penangkap atau di daerah penangkapan, maka beratnya harus dikembalikan ke dalam berat basah.

ii. Nilai produksi

Yang dimaksud nilai produksi adalah nilai pada waktu hasil penangkapan didaratkan. Jadi harga yang digunakan adalah harga produsen.

2.2. Definisi dan Klasifikasi Perikanan a. Definisi

Menurut statistik, perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau budidaya ikan/binatang air lainnya/tanaman air.

Penangkapan adalah kegiatan menangkap atau mengumpulkan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang hidup di laut/perairan umum secara bebas dan bukan milik perseorangan.

Pada umumnya penangkapan ditujukan kepada ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang hidup. Pengumpulan kerang dan lain-lain juga termasuk ke dalam penangkapan.

b. Klasifikasi

Untuk keperluan statistik perikanan tangkap diklasifikasikan atas : i. Perikanan tangkap di laut

ii. Perikanan tangkap di perairan umum

landing. So fishes caught have been landed after processed on fisheries boats or processed on fishing area should be counted to the live weight.

ii. Fisheries production in value

Fisheries production in value represents the producers value equivalent to the landing.

2.2. Definition and Classification of Fisheries a. Definition

In statistics, fisheries means economics activities in the field of catching or rearing fishes/other aquatic animals/aquatic plants.

Capture or fishing means an economic activities to catch or collect fishes/other aquatic animals/aquatic plants that grow naturally in inland openwater/marine areas and no belong to the property of any person.

The collection of shells of mollusc etc is also included in here.

b. Classification

For the purpose of statistics capture fisheries is classified : i. Marine capture fisheries

ii. Inland openwater capture fisheries

(15)

2.3. Statistik Rumah TanggaPerikanan/Perusahaan Perikanan Tangkap a. Definisi

Perusahaan Perikanan Tangkap adalah unit ekonomi berbadan hukum yang melakukan kegiatan penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual. Rumah Tangga Perikanan Tangkap adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual.

Kegiatan operasi penangkapan rumah tangga perikanan ini dapat dilakukan oleh rumah tangga tersebut saja, oleh anggota rumah tangga tersebut bersama-sama tenaga buruh, atau oleh tenaga buruh saja. Jadi rumah tangga perikanan adalah unit ekonomi juga. Oleh karena itu dalam penulisannya kedua bentuk unit ekonomi tersebut sering disatukan menjadi Rumah Tangga/Perusahaan Perikanan.

b. Klasifikasi menurut tingkat/besarnya usaha i. Penangkapan di laut

Menurut tingkat/besarnya usaha, rumah tangga/perusahaan perikanan tangkap di laut diklasifikasikan sebagai berikut :

(i) Yang tidak menggunakan perahu.

(ii) Yang menggunakan perahu tanpa motor.

 Jukung

 Perahu papan :

 Kecil (perahu yang terbesar panjangnya kurang dari 7 m)

 Sedang (perahu yang terbesar panjangnya dari 7 sampai 10 m)

 Besar (perahu yang terbesar panjangnya 10 m atau lebih)

2.3. Statistics on Capture Fisheries Establishments a. Definition

A fisheries company is an economic unit conducting activities in catching fishes/other aquatic animal/aquatic plants. A fisheries operator’s household is a household conducting activities in catching fishes/other aquatic animals/aquatic plants. It’s operations is usually carried out either by family members or by hired fishers.

A fisheries operator’s household is also an economic unit. The term of fisheries establishment means both fisheries companies and fisheries operator’s households.

b. Classification of fisheries management i. Marine fishing

The size of fisheries management for marine fishing establishments is classified as follows :

(i) Without using any boats (ii) Using non powered boats:

 Using dug-out boats

 Using plank-built boats:

 Small size (the largest boat used is less than 7 m in length)

 Medium size (the largest boat used is between 7 to 10 m in length)

 Large size (the largest boat used is 10 m and more in length)

(16)

(iii) Yang menggunakan perahu motor tempel (iv) Yang menggunakan kapal motor :

 Kurang dari 5 GT

 5-10 GT

 10-20 GT

 20-30 GT

 30-50 GT

 50-100 GT

 100-200 GT

 200-300 GT

 300-500 GT

 500-1000 GT

 1000 GT ke atas ii. Penangkapan di perairan umum

Menurut tingkat besarnya usaha, rumah tanggaperikanan/perusahaan perikanan tangkap di perairan umum diklasifikasikan sebagai berikut : (i) Yang tidak menggunakan perahu

(ii) Yang menggunakan perahu tanpa motor

 Jukung

 Perahu papan :

 Kecil (perahu yang terbesar panjangnya kurang dari 7 m)

 Sedang (perahu yang terbesar panjangnya dari 7 sampai 10 m)

 Besar (perahu yang terbesar panjangnya 10 m atau lebih) (iii) Yang menggunakan perahu motor tempel

(iv) Yang menggunakan kapal motor

(iii) Using outboard powered boats (iv) Using inboard powered boats :

 Less than 5 GT

 5-10 GT

 10-20 GT

 20-30 GT

 30-50 GT

 50-100 GT

 100-200 GT

 200-300 GT

 300-500 GT

 500-1000 GT

 1000 GT and more ii. Fishing in inland openwater

The size of fisheries management of inland openwater fishing establishment is classified as follows :

(i) Without using any boats (ii) Using non powered boats:

 Using dug-out boats

 Using plank-built boats:

Small size (the largest boat used is less than 7 m in length)

Medium size (the largest boat used is between 7 to 10 m in length)

Large size (the largest boat used is 10 m and more in length) (iii) Using outboard powered boats

(iv) Using inboard powered boats

(17)

2.4. Statistik Kapal Penangkap Ikan a. Definisi

Kapal penangkap ikan adalah perahu/kapal yang langsung dipergunakan dalam operasi penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air. Kapal pengangkut tidak termasuk kapal penangkap.

Tetapi perahu/kapal yang digunakan untuk mengangkut nelayan, alat-alat penangkap dan hasil penangkapan dalam rangka penangkapan dengan bagan, sero dan kelong termasuk kapal penangkap ikan.

b. Klasifikasi

i. Penangkapan di laut

Kapal penangkap ikan diklasifikasikan sebagai berikut : (i) Perahu tidak bermotor

 Jukung

 Perahu papan

 Kecil (perahu yang terbesar panjangnya kurang dari 7 m)

 Sedang (perahu yang terbesar panjangnya dari 7 sampai 10 m)

 Besar (perahu yang terbesar panjangnya 10 m atau lebih)

(ii) Perahu motor tempel (iii) Kapal motor

 Kurang dari 5 GT

 5-10 GT

 10-20 GT

 20-30 GT

 30-50 GT

 50-100 GT

2.4. Statistics of Fishing Boat a. Definition

Fishing boats refer to boats are used directly in fishing operations of fishes/other aquatic animals/aquatic plant. All boats are used in fishing are included. A carrier, which an exclusive used for carrying fishes, is excluded.

However, a boat, which is used to carry fishers, fishing gears, and fishes, etc. in fishing using stationary gears such as bagan, sero and kelong, is included.

b. Classifications i. Marine fishing

Fishing boats are classified as follows : (i) Non powered boats

 Dug-out boats

 Plank-built boats

 Small size (the largest boat used is less than 7 m in length)

 Medium size (the largest boat used is between 7 to 10 m in length)

 Large size (the largest boat used is 10 m and more in length)

(ii) Outboard powered boats (iii) Inboard powered boats

 Less than 5 GT

 5-10 GT

 10-20 GT

 20-30 GT

 30-50 GT

 50-100 GT

(18)

 100-200 GT

 200-300 GT

 300-500 GT

 500-1000 GT

 1000 GT ke atas

ii. Penangkapan di perairan umum

Kapal penangkap ikan di perairan umum diklasifikasikan sebagai berikut : (i) Perahu tidak bermotor

 Jukung

 Perahu papan :

 Kecil (perahu yang terbesar panjangnya kurang dari 7 m)

 Sedang (perahu yang terbesar panjangnya dari 7 sampai 10 m)

 Besar (perahu yang terbesar panjangnya 10 m atau lebih) (ii) Perahu motor tempel

(iii) Kapal motor

2.5. Statistik nelayan a. Definisi

Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air. Orang yang hanya melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat perlengkapan ke dalam perahu/kapal, tidak dimasukkan sebagai nelayan. Tetapi ahli mesin dan juru masak yang bekerja di atas kapal penangkap ikan dimasukkan sebagai nelayan, walaupun mereka tidak secara langsung melakukan penangkapan.

 100-200 GT

 200-300 GT

 300-500 GT

 500-1000 GT

 1000 GT and more

ii. Inland openwater fishing

Fishing boats are used in fishing inland openwater are classified as follows : (i) Non powered boats

 Dug-out boats

 Plank-built boats

 Small size (the largest boat used is less than 7 m in length)

 Medium size (the largest boat used is between 7 to 10 m in length)

 Large size (the largest boat used is 10 m and more in length) (ii) Outboard powered boats

(iii) Inboard powered boats

2.5. Statistics of fishers a. Definition

Fishers refer to persons whose work actually engaged fishing. But a person who exclusively works on land such as in net making on net repairing activities is excluded. However, an engineer or chef who work on the fishing boats is included.

(19)

b. Klasifikasi

Berdasarkan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan, nelayan diklasifikasikan sebagai berikut :

(i) Nelayan penuh yaitu nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air.

(ii) Nelayan sambilan utama yaitu nelayan yang sebagian besar waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air. Di samping melakukan pekerjaan penangkapan, nelayan kategori ini dapat pula mempunyai pekerjaan lain.

(iii) Nelayan sambilan tambahan yaitu nelayan yang sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan penangkapan ikan.

c. Cara mengestimasi jumlah nelayan

Ada dua cara untuk menghitung jumlah nelayan, yaitu (i) melalui pendekatan unit ekonomi rumah tangga/perusahaan perikanan, (ii) melalui pendekatan rumah tangga (sebagai sumber data adalah nelayan) yaitu rumah tangga perikanan dan rumah tangga buruh perikanan. Pengalaman menunjukkan bahwa cara yang pertama memiliki kelemahan yaitu adanya kemungkinan penghitungan dua kali, karena satu orang nelayan dalam satu tahun mungkin bekerja pada dua rumah tangga/perusahaan perikanan yang berbeda karena adanya musiman. Karena itu cara yang terbaik adalah cara yang kedua. Namun demikian, mengingat kesulitan yang dihadapi, data nelayan yang disajikan dalam publikasi ini diestimasi berdasarkan cara yang pertama.

b. Classifications

Based on the working time, the statistics of fishers are classified as followsi:

i. Full time fishers are fishers who spend all of their working time for fishing.

ii. Part time (major) fishers are fishers who spend a major of their working time for fishing.

iii. Part time (minor) fishers are fishers who spend a minor part of their working time for fishing.

c. Way of estimating the number of fishers

There are two ways of estimating the number of fishers. One is the economic unit (fishing establishment) approach. The other approach is the household (as data source of fishers) approach, i.e. the fishing operator’s households and the fishing laborers household. Experience has indicated that the first method raised possibility of double counting, since the same person may be employed in two different fishing establishments during the course of a year because of the seasonal nature of fisheries. It is therefore that the later method is the best. However, due to the difficulties of conducting the later method, the number of fishers presented here has been estimated based on the former one.

(20)

2.6. Statistik Unit Penangkapan Ikan a. Definisi

Unit penangkapan ikan adalah kesatuan teknis dalam suatu operasi penangkapan yang biasanya terdiri dari kapal penangkap ikan dan alat penangkapan ikan yang dipergunakan. Hal ini berarti bahwa jika satu kapal penangkap ikan dalam satu tahun operasi dengan menggunakan dua jenis alat yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda pula, maka jumlah unit penangkapan ikan dihitung 2 (dua).

b. Klasifikasi

Unit penangkapan ikan diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi jenis alat penangkapan ikan, untuk perikanan tangkap di laut dapat diikuti pada lampiran 1 dari “Penjelasan” ini.

2.7. Statistik Produksi Perikanan Tangkap di Laut a. Ruang lingkup dan definisi

Ruang lingkup dan definisi produksi perikanan tangkap di laut sama seperti yang telah diuraikan pada butir 2.1. a di atas.

b. Produksi menurut jenis alat

Produksi perikanan tangkap di laut dirinci menurut jenis alat yang digunakan, jenis alat ini dapat dilihat pada lampiran 1 dari “Penjelasan” ini.

c. Produksi menurut jenis ikan

Produksi perikanan tangkap di laut dirinci menurut jenis ikan. Klasifikasi jenis ikan perikanan laut ini dapat dilihat pada lampiran 3 dari “Penjelasan” ini.

2.6. Statistics on Fishing Units a. Definition

A fishing unit is a technical unit operating in fisheries, and comprises combination of the fishing boats and gear. The number of fishing unit is counted according to the type of gear employed. When fish boat employs two different fishing gears during the course of the year because of the sea nature of the fisheries or the number of fisheries, the number of fishing unit is counted for 2 (two).

b. Classification

The type of gear employed classifies fishing units. The classification of marine fishing gear is attached in Appendix 1 of the “Explanatory Notes”.

2.7. Statistics on Production of Marine Capture Fisheries a. Coverage and definition

The coverage and definition of marine capture fisheries production are similar to as mentioned previously in 2.1.a.

b. Productions by type of fishing gears

The marine capture fisheries production are broken down by type of gears. The statistical standard classification of marine fishing gears is presented in Appendix 1 of the “Explanatory Notes”.

c. Production by species

The marine capture fisheries production are also broken down by species. The statistical standard classification of marine species is presented in Appendix 3 of the “Explanatory Notes”.

(21)

2.8. Statistik Produksi Perikanan Tangkap di Perairan Umum a. Ruang lingkup dan definisi

Ruang lingkup dan definisi produksi perikanan tangkap di perairan umum ini sama seperti yang telah diuraikan pada butir 2.1. a di atas.

b. Produksi menurut jenis alat

Produksi perikanan tangkap di perairan umum dirinci menurut jenis alat yang digunakan, jenis alat ini dapat dilihat pada lampiran 2 dari “Penjelasan” ini.

c. Produksi menurut jenis ikan

Produksi perikanan tangkap di perairan umum dirinci menurut jenis ikan.

Klasifikasi jenis ikan perikanan perairan umum ini dapat dilihat pada lampiran 4 dari “Penjelasan” ini.

2.9. Statistik Perlakuan/Disposisi Produksi a. Ruang lingkup

Data perlakuan/disposisi produksi perikanan tangkap di laut mencakup perlakuan semua produksi perikanan tangkap di laut (produksi tahunan) baik yang ditangkap oleh perusahaan perikanan maupun rumah tangga perikanan.

b. Klasifikasi dan definisi

Klasifikasi dan definisi perlakuan/disposisi produksi perikanan tangkap di laut dapat diikuti pada lampiran 5 dari “Penjelasan”. Yang dimaksud berat dalam statistik perlakuan/disposisi produksi ini adalah berat ikan dalam bentuk basah.

2.8. Statistics on Inland Openwater Capture Fisheries Production a. Coverage and definition

The coverage and definition of inland openwater capture fisheries production is the same as mentioned previously in 2.1.a.

b. Productions by type of fishing gears

The inland openwater capture fisheries production are broken down by type of gears. The statistical standard classification of inland openwater fishing gears is presented in Appendix 2 of the “Explanatory Notes”.

c. Production by species

The inland openwater capture fisheries production are broken down species.

The statistical standard classification on inland open water species is presented in Appendix 4 of the “Explanatory Notes”.

2.9. Statistics on Disposition of Production (Catch) a. Coverage

The data cover the dispositions of quantities of the annual productions that caught by both industrial fisheries and artisanal fisheries operating in marine area.

b. Classification and definitions

The classification and definition of disposition of production (catch) are given in Appendix 5 of the “Explanatory Notes”. All quantities are expressed on a live weight basis.

(22)

2.10. Statistik Produksi Ikan Olahan a. Ruang lingkup

Data produksi ikan olahan ini mencakup semua hasil olahan dari hasil penangkapan dari semua jenis alat penangkapan ikan, baik hasil penangkapan perikanan industri maupun perikanan rakyat.

b. Klasifikasi dan definisi

Klasifikasi dan definisi hasil olahan ini dapat diikuti pada lampiran 5 dari

“Penjelasan” ini.

2.11. Klasifikasi Daerah Perairan Pantai

Statistik perikanan tangkap yang disajikan menurut pulau-pulau besar ataupun propinsi tidak selalu memberikan arti yang baik bagi kepentingan administrasi perikanan dan studi biologi sumber-sumber perikanan. Hal ini disebabkan karena satu pulau yang besar sering memiliki dua pantai yang berbeda dimana keadaan sumber-sumber perikanannya, struktur perikanannya, tingkat perkembangan perikanannya, dan lain-lain sangat berbeda satu sama lainnya.

Untuk mengatasi kekurangan/kelemahan statistik yang disajikan menurut pulau atau propinsi tersebut perlu dibuat “klasifikasi” daerah perairan pantai seperti dapat dilihat dalam lampiran 6 dari “Penjelasan” ini.

Sebagaimana dapat diikuti pada lampiran tersebut, daerah perairan ditentukan dengan nama propinsi dan selanjutnya nama kabupaten, jika sesuatu propinsi mempunyai dua daerah perairan pantai yang berbeda.

Demikian diharapkan agar semua statistik perikanan tangkap di laut baik yang menyangkut rumah tangga/perusahaan perikanan, operasi penangkapan yang didaratkan, dan lain-lain, yang terdapat dalam satu daerah perairan pantai dapat

2.10. Statistics on Product of Preserved and Processed Fisheries Commodities a. Coverage

The data cover all preserved and processed fisheries as a result from special treatment of the production (catches) of all fishes that caught by industrial and artisanal fisheries using all types of fishing units operating.

b. Classifications and definitions

The classification and definition of the product of preserved and processed fisheries commodities are given in Appendix 5 of the “Explanatory Notes”.

2.11. Coastal Zone Classification

Capture fisheries statistics which compiled by major island or by provinces do not always give a good meaning to both fisheries administrations and biological study of fisheries resources, since even in a same major island often faces two different sea areas where the pattern of fisheries resources, the structure of fisheries, the degree of fisheries development, etc. are quite different from each other.

To overcome such a shortcoming, fisheries statistics compiled by major island or administrative and coastal zone classification is establishment as shown Appendix 6 of the “Explanatory Notes”.

As seen in the attached appendix, coastal zones is defined by specifying the name of province and further the name of district when a province faces two different coastal zones.

It is expected that all marine capture fisheries statistics would respect to fisheries management, fishing operation including the catch landed etc. that occurred based on a coastal zone. It could also be compiled, with respect to

(23)

disajikan, baik perikanan industri maupun perikanan rakyat, menurut daerah perairan pantai dengan rincian menurut propinsi. Walaupun statistik perikanan tangkap di laut yang disajikan menurut daerah perairan pantai mencakup perikanan industri seperti perikanan pukat udang, rawai, huhate, tetapi dari tabel-tabel statistik, perikanan rakyat dengan mudah dapat dibedakan karena tabel-tabel statistik yang disajikan menurut daerah perairan pantai diperinci menurut jenis alat penangkapan ikan.

Dengan demikian, statistik perikanan tangkap di laut yang disajikan menurut daerah perairan pantai ini mempermudah penyusunan-penyusunan perencanaan pembangunan perikanan rakyat maupun studi biologi sumber-sumber perikanan yang dieksploitasi oleh perikanan rakyat tersebut.

Mengingat sebagian besar perikanan laut terdiri dari perikanan rakyat, maka penyajian statistik perikanan tangkap di laut menurut daerah perairan pantai ini terutama dimaksudkan untuk mempelajari status perikanan rakyat. Selanjutnya mengingat operasi penangkapan perikanan rakyat umumnya tidak jauh dari daerah pantai yang bersangkutan, maka penyajian statistik perikanan tangkap di laut menurut daerah perairan pantai, khususnya statistik perahu/kapal, unit penangkapan dan produksi menurut jenis alat dan jenis ikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam taksiran ketersediaan sumber perikanan pantai. Dalam hubungan ini, perlu kiranya diketahui bahwa untuk keperluan taksiran ketersediaan sumber-sumber perikanan yang dieksploitasi oleh perikanan industri perlu dibuat klasifikasi daerah penangkapan tersendiri.

industrial fisheries or artisanal fisheries, by coastal zone with a breakdown by province. Although marine capture fisheries statistics compiled by coastal zone also includes industrial fisheries like B.E.D equipped shrimp net, long line, pole and line, however the artisanal fisheries can be easily distinguished in a statistical table, as it is shown the statistical table compiled by coastal zones normally give a breakdown by type of fishing gear.

This will in turn, means that marine capture fisheries statistics compiled by coastal zones will greatly facilitate the planning of fisheries development programs of the artisanal fisheries as well as the biological study of fisheries resources being exploited by the artisanal fisheries.

As the majority of marine capture fisheries falls under the artisanal fisheries, it can be mentioned that compilation of marine fisheries statistics by coastal zones is done to disclose mainly the status of artisanal fisheries. Further, as the fishing operation of artisanal all fisheries generally stick to coastal waters right of the respective coastal zone, compilation of marine capture fisheries statistics by coastal zones especially on fishing boat, fishing unit and catch by type of gear and species will play a significant role for providing data necessary for stock assessment of coastal fisheries resources. Is that to be noted here that for stock assessment of fisheries resources being exploited by industrial fisheries, a separate fishing area classification may be establishment.

(24)

STANDAR KLASIFIKASI STATISTIK ALAT PENANGKAPAN IKAN DI LAUT STATISTICAL STANDARD CLASSIFICATION OF MARINE FISHING GEARS

Lampiran 1 Appendix 1 Grup - Group

Kategori Statistik – Statistical Categories

Grup - Group

Kategori Statistik – Statistical Categories Nama Indonesia

Indonesian Name Nama Inggris

English Name Nama Indonesia

Indonesian Name Nama Inggris

English Name

1. Pukat tarik Trawl

1.1. Pukat tarik udang ganda 1.2. Pukat tarik udang tunggal 1.3. Pukat tarik berbingkai 1.4. Pukat tarik ikan

Double rigs shrimp trawl

Stern shrimp trawl Beam trawl

Fish net 6. Pancing

Hook and lines

6.1. Rawai tuna

6.2. Rawai hanyut lainnya selain rawai tuna

6.3. Rawai tetap 6.4. Rawai dasar tetap 6.5. Huhate

6.6. Pancing tonda 6.7. Pancing ulur 6.8. Pancing tegak 6.9. Pancing cumi 6.10. Pancing lainnya

Tuna long line Drift long line other

than tuna longline Set long line Set bottom long line Skipjack pole and line Troll line

Hand line Vertical line Squid jigger Other lines 2. Pukat kantong

Seine net

2.1. Payang (termasuk Lampara) 2.2. Dogol (termasuk Lampara

dasar, Jaring arad, Cantrang) 2.3. Pukat pantai

Pelagic danish seine Demersal danish seine

Beach seine

3. Pukat cincin

Purse seine 3.1. Pukat cincin Purse seine 7. Perangkap

Trap

7.1. Sero (termasuk kelong) 7.2. Jermal

7.3. Bubu (termasuk bubu ambal) 7.4. Jaring perangkap

7.5. Perangkap lainnya

Guiding barrier Stow net Portable trap Set net Other traps

4. Jaring insang Gill net

4.1. Jaring insang hanyut 4.2. Jaring insang lingkar 4.3. Jaring klitik 4.4. Jaring insang tetap 4.5. Jaring tiga lapis

Drift gill net Encircling gill net Shrimp entangling gill net

Set gill net Trammel net

8. Alat pengumpul rumput laut dan penangkap kerang, teripang dan kepiting Seaweed collectors and shell fish, sea cucumber and crabs gears

9.1. Alat pengumpul rumput laut 9.2. Alat penangkap kerang 9.3. Alat penangkap teripang

(ladung)

9.4. Alat penangkap kepiting

Sea weed collectors Shell fish gears Sea cucumber gears Crab gears

5. Jaring angkat Lift net

5.1. Bagan perahu/rakit 5.2. Bagan tancap 5.3. Serok dan Songko 5.4. Anco

5.5. Jaring angkat lainnya

Boat/raft lift net Stationary lift net Scoop net Shore lift net Other lift nets

9. Lain-lain Others

9.1. Muroami 9.2. Jala tebar 9.3. Garpu dan tombak

Muroami Cast net Harpoon

(25)

STANDAR KLASIFIKASI STATISTIK ALAT PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN UMUM STATISTICAL STANDARD CLASSIFICATION OF INLAND OPENWATER FISHING GEARS

Lampiran 2 Appendix 2

Grup - Group

Kategori Statistik – Statistical Categories Nama Indonesia

Indonesian Name Nama Inggris

English Name 1. Jaring insang

Gill net 1.1. Jaring insang hanyut

1.2. Jaring insang tetap Drift gill net Set gill net 2. Jaring angkat

Lift net 2.1. Serok dan songko

2.2. Anco Scoop net

Shore lift net 3. Pancing

Hook and line 3.1. Rawai

3.2. Pancing Long line

Hook and line

4. Perangkap Trap

4.1. Sero 4.2. Jermal 4.3. Bubu

4.5. Perangkap lainnya

Guiding barrier Stow net Portable trap Other traps 5. Lain-lain

Others 5.1. Jala tebar

5.2. Lainnya Cast net

Others

(26)

STANDAR KLASIFIKASI STATISTIK JENIS IKAN PERIKANAN LAUT STATISTICAL STANDARD CLASSIFICATION OF MARINE FISHERIES SPECIES

Lampiran 3 Appendix 3

Grup- Group Nama Indonesia - Indonesian

Name Nama Inggris -

English Name Nama Latin/Ilmiah -

Scientific Name Grup

- Group Nama Indonesia - Indonesian

Name Nama Inggris -

English Name Nama Latin/Ilmiah - Scientific Name

1.Ikan-Fishes

1.1. Manyung Giant catfish Netuma thalassina

1.Ikan-Fishes

1.24. Beloso/ Greater lizardfish Saurida tumbil

1.2. Cendro Needle fish Belonidae Buntut kebo

Tylosurus spp 1.25. Ikan lidah Tongue soles Cynoglossus spp

1.3. Ikan sebelah Indian halibut/ Psettodidae Pleuronectus spp

Queensland halibut 1.26. Teri Anchovies Stolephorus spp

1.4. Ekor kuning/ Redbelly yellowtail fusilier Caesio cuning 1.27. Ikan terbang Flying fish Cypselurus spp

Pisang-pisang 1.28. Julung-julung Garfish and Halfbeaks Hemirhampus spp

1.5. Lolosi biru Blue and gold fusilier Caesio caerulaurea 1.29. Gerot-gerot Saddle grunt/ Pomadasys maculatus

1.6. Selar Trevallies Selaroides spp Spotted javelinfish

1.7. Kuwe Jack trevallies Caranx spp 1.30. Ikan gaji Sweetlips Plectorhinchus spp

1.8. Layang Scad Decapterus spp 1.31. Ikan nomei/Lomei Bombay duck Harpadon nehereus

1.9. Sunglir Rainbow runner Elagatis bipinnulatus 1.32. Ikan layaran Indo-pacific sailfish Istiophorus platypterus

1.10. Tetengkek Torpedo Scad Megalaspis cordyla 1.33. Setuhuk hitam Black marlin Makaira indica

1.11. Bawal hitam Black pomfret Formio niger 1.34. Setuhuk biru Indo-pacific blue marlin Makaira mazarra

1.12. Bawal putih Silver pomfret Pampus argenteus 1.35. Setuhuk loreng Striped marlin Tetrapturus audax

1.13. Daun bambu/ Queen fish Chorinemus spp 1.36. Ikan pedang Swordfish Xiphias gladius

Talang-talang 1.37. Ikan napoleon Napoleon wrasse/ Cheilinus undulatus

1.14. Bentong Oxeye scad Selar boops Humphead wrasse

Bigeye scad Selar crumenophthalmus 1.38. Kapas-kapas Fals trevally Lactarius lactarius

1.15. Kakap putih Barramundi/ Lates calcarifer 1.39. Peperek Slipmouths/Pony fishes Leiognathus spp

Giant sea perch 1.40. Lencam Emperors Lethrinus spp

1.16. Golok-golok Dorab wolf herring Chirocentrus dorab 1.41. Kakap merah/ Red snappers Lutjanus spp

1.17. Selanget Chacunda gizard shad Anodonstoma chacunda Bambangan

1.18. Siro Spotted sardinella Amblygaster sirm 1.42. Pinjalo Goldenbanded jobfish Pristipomoides multidens

1.19. Japuh Rainbow sardine Dussumieria acuta Sharptooth jobfish Pristipomoides typus

1.20. Tembang Fringescale sardinella Sardinella fimbriata 1.43. Belanak Mangrove mullets Mugil cephalus

Goldstripe sardinella Sardinella gibbosa Blue-spot mullet/ Valamugil seheli

1.21. Lemuru Bali sardinella Sardinella lemuru Blue-tail mullet

1.22. Terubuk Hilsa shad Tenualosa ilisha 1.44. Biji nangka karang Indian goatfish Parupeneus indicus

1.23. Lemadang Common dolphin fish Coryphaena hippurus 1.45. Kuniran Sulphur goatfish Upeneus sulphureus

Bersambung ke hal. berikut - Continued next page .

(27)

Lanjutan - Continued

Grup- Group Nama Indonesia - Indonesian

Name Nama Inggris -

English Name Nama Latin/Ilmiah -

Scientific Name Grup

- Group Nama Indonesia - Indonesian

Name Nama Inggris -

English Name Nama Latin/Ilmiah - Scientific Name

1.Ikan-Fishes

1.46. Biji nangka Yellow-strip goatfish Upeneus vittatus

1.Ikan-Fishes

1.73. Beronang lingkis White-spotted spinefoot Siganus canaliculatus

1.47. Kurisi Ornate treadfin bream Nemimterus hexodon 1.74. Ikan beronang Orange-spotted spinefoot Siganus guttatus

1.48. Kurau Four finger treadfin Eleutheronema 1.75. Beronang kuning Barhed spinefoot Siganus virgatus

tetradactylum 1.76. Rejung Silver silago Silago sihama

1.49. Kuro/Senangin Treadfin Polynemus spp 1.77. Alu-alu/Manggilala/ Great barracuda Sphyraena barracuda

1.50. Swanggi/ Purple-spotted/ Priacanthus tayenus Pucul

Mata besar Big eye 1.78. Senuk Pickhandel barracuda Sphyraena jello

1.51. Serinding tembakau Red big eye Priacanthus marcracanthus 1.79. Kerong-kerong Jarbua terapon Terapon jarbua

1.52. Gulamah/Tigawaja Croacker Nibea albiflora Largescale terapon Terapon theraps

1.53. Lisong Bullet tuna Auxis rochei 1.80. Layur Hairtails Trichiurus spp

1.54. Tongkol krai Frigate tuna Auxis thazard 1.81. Cucut tikus, Thresher sharks Alopias spp

1.55. Tongkol komo Kawa kawa/ Euthynnus affinis Cucut monyet

Eastern little tuna 1.82. Cucut lanyam Requiem sharks Carcharhinus spp.

1.56. Cakalang Skipjack tuna Katsuwonus pelamis (ground sharks, blue sharks,

1.57. Kembung Short-body mackerel Rastrelliger brachysoma sharpnose sharks)

1.58. Banyar Indian mackerel Rastrelliger kanagurta 1.83. Mako Mackerel sharks, Makos, Isurus spp

1.59. Kenyar Striped bonito Sarda orientalis White sharks, Porbeagles

1.60. Slengseng Spotted chub mackerel Scomber australasicus 1.84. Ikan gergaji Sawfishes Pristis spp

1.61. Tenggiri Narrow-barred spanish Scomberomorus 1.85. Cucut martil Wingehead, Eusphyra blochi

mackerel commerson Capingan Hammerhead sharks Sphyma spp

1.62. Tenggiri papan Indo-pacific king mackerel Scomberomorus guttatus 1.86. Cucut botol Dogfish sharks Squalus spp

1.63. Albakora Albacore Thunnus alalunga 1.87. Pari kembang Stingrays Dasyatis spp

1.64. Madidihang Yellowfin tuna Thunnus albacares Pari macan

1.65. Tuna sirip biru Southern bluefin tuna Thunnus maccoyii 1.88. Pari kelelawar Devilrays Mobula spp

selatan Mantarays

1.66. Tuna mata besar Bigeye tuna Thunnus obesus 1.89. Pari burung Eaglerays Myliobatus spp

1.67. Tongkol abu-abu Longtail tuna Thunnus tonggol Aetobatus spp

1.68. Kerapu karang Blue lined seabass Cephalophodis boenack Aetomylaeus spp

1.69. Kerapu bebek Humpback hind Cromileptes altivelis 1.90. Pari hidung sekop Guitarfishes Rhina ancylostoma

1.70. Kerapu balong Honeycomb grouper Epinephelus merra Shovelnose rays

1.71. Kerapu lumpur Greasy rockcod/ Epinephelus tauvina 1.91. Pari kekeh Whitespotted wedgefishes Rhynchobatus djiddensis

Estuary rockcod 1.92. Ikan-ikan yang lain All fishes other than those -

1.72. Kerapu sunu Leopard coralgrouper Plectropomus leopardus listed above

Bersambung ke hal. berikut - Continued next page .

(28)

Lanjutan – Continued .

Grup- Group Nama Indonesia - Indonesian

Name Nama Inggris -

English Name Nama Latin/Ilmiah -

Scientific Name Grup

- Group Nama Indonesia - Indonesian

Name Nama Inggris -

English Name Nama Latin/Ilmiah - Scientific Name

2.Binatangberkulitkeras-Crustaceans

2.1. Udang dogol Endeavour prawn/shrimp, Metapenaeus ensis

3.Binatangberkulitlunak-Molluscs 3.1. Kerang darah Blood cockles Anadara granosa

Bluetail endeavour Metapenaeus monoceros 3.2. Kerang hijau Green mussels Perna viridis

prawn/shrimp, 3.3. Cumi-cumi Common squids Loligo spp

Red greasiback 3.4. Gurita Octopuses Octopus spp

2.2. Udang putih/ Banana prawn/ Penaeus merguiensis 3.5. Tiram Pacific oyster Crassostrea gigas

Jerbung White shrimp 3.6. Simping Scallops Amusium spp

Banana prawn/ Penaeus indicus 3.7. Kerang mutiara/ Black-lip pearl oyster Pinctada margaritifera

Indian banana Tapis-tapis

2.3. Udang krosok Tiger cat shrimp/ Parapenaeopsis sculptitis 3.8. Sotong Cuttle fish Sepia spp

Rainbow shrimp 3.9. Lola/Susu bundar Top shell Trochus (Teptus) niloticus

2.4. Udang ratu/raja King/Blue legged prawn Penaeus latisulcatus 3.10. Remis Clams Meretrix spp

2.5. Udang windu Jumbo tiger prawn/shrimp, Penaeus monodon 3.11. Binatang lunak All molluscs other than -

Giant tiger prawn/shrimp, lainnya those listed above

Blue tiger prawn

4.Binatangairlainnya-Other aquaticanimals

4.1. Teripang Sea cucumber Stichopus spp

Jumbo tiger prawn/ Penaeus semisulcatus

Brown tiger prawn 4.2. Bunga karang Sponge Aulleta spp

Tiger prawn/ Penaeus esculentus

Brown tiger prawn

4.3. Ubur-ubur Jelly fish Rhopilema spp

2.6. Udang barong/ Spiny lobster Panulirus versicolor

Udang karang

4.4. Binatang air lainnya All aquatic animals other than

those listed above -

2.7. Udang lainnya Other shrimps -

2.8. Kepiting Mangrove mud crab Scylla serrata

5.Tumbuhanair- Aquaticplant

Rumput laut Sea weeds

2.9. Rajungan Swimming crab Portunus pelagicus Euchema spp

2.10. Penyu Marine turtles Cheolina mydas Gracillia spp

2.11. Binatang berkulit All crustaceans other than - Aetomylaeus spp

keras lainnya those listed above

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perkembangan kognitif pada balita umur 48-60 bulan dan hubungan antara asupan gizi (energi, protein, vitamin C,

Stimulasi dengan estrogen menyebabkan timbulnya endometrium. Dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa yang ada di Surabaya dan data sekunder diperoleh

Dahulu para pahlawan menggunakan pencak silat sebagai cara untuk melawan penjajah asing, setelah kemerdekaan pencak silat menjadi bagian dari budaya dan kini

Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan secara kualitatif bentuk-bentuk bahasa (jargon) dakwah yang digunakan oleh

Dengan merujuk pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan terhadap daging ikan bandeng yang terkontaminasi logam berat timbel (Pb) pada Kecamatan Labakkang

[r]

berorientasi pada konsumen daripada pesaing. Persaingan antara toko atau kios yang berada di pasar tradisional dengan toko modern memang tidak bisa dihindari. Kehadiran