• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

A. Sejarah Singkat Perpajakan Indonesia

Negara Indonesia yang merupakan bekas jajahan pemerintah Hindia Belanda, undang-undang perpajakan merupakan warisan dari penjajahan tersebut. Sejarah Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

1. Periode Sebelum Kemerdekaan

Periode sebelum kemerdekaan ini diawali sejak Indonesia dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda, peraturan perundang-undangan perpajakan dibuat semata-mata hanya menghimpun dana sebesar-besarnya bagi pemerintah dalam rangka mempertahankan dan memperbesar kekuasaannya ditanah air Indonesia.

2. Periode Sesudah Kemerdekaan Periode ini dibagi atas dua tahap, yaitu :

a. Dimulai tanggal 17 Agustus 1945 s.d 31 Desember 1983 b. Dimulai tanggal 01 Januari 1984 s.d sekarang

Peraturan perundang-undangan yang berlaku pada masa periode sebelum

kemerdekaan masih tetap berlaku setelah kemerdekaan. Namun dilakukan beberapa perubahan disesuaikan dengan tuntutan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Walaupun ada perubahan dan tambahan tetapi pada dasarnya masih berlandaskan pada falsafah warisan.

(2)

Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dulunya bernama Kantor Inpeksi Pajak (KIP). Hal ini berlangsung mulai bulan juni 1976 sampai dengan sekarang Kantor Inpeksi Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak.

B. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berganti nama dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443/KMK.01/2001 tanggal 23 juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang berada di lingkungan Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara dan berkedudukan di jalan Yos Sudarso Km 8,2 Tanjung Mulia, Medan.

KPP Pratama Medan Belawan meliputi kecamatan : 1. Kecamatan Medan Belawan

2. Kecamatan Medan Marelan 3. Kecamatan Medan Labuhan 4. Kecamatan Medan Deli

Keempat kecamatan diatas berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Belawan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Deli c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Medan Barat d. Sebelah Barat berbatasan dengan Sunggal

(3)

Berdasarkan data dari Kantor Statistik Kotamadya Medan, wilayah kerja KPP Medan Utara yang telah berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan mempunyai luas 107,58 KM2 (10.758 Ha) yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan yang meliputi 23 (dua puluh tiga) kelurahan.

Sebelum tahun 1967, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Inpeksi Pajak Medan dan oleh pemerintah dipecah menjadi dua bagian, yaitu:

1. Kantor Inpeksi Pajak Medan Utara yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A

2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30

Pada tahun 1978, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inpeksi Pajak. Pada saat itu ada dua Kantor Inpeksi Pajak, yaitu:

1. Kantor Inpeksi Pajak Medan Pajak Selatan 2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Kisaran

Pada tanggal 1 April 1979, Kantor Inpeksi Pajak diseluruh Indonesia diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Untuk wilayah Medan, Kantor Pelayanan Pajak dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Utara yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A

2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A

(4)

Pada tahun 1989 tepatnya bulan April, Kantor Pelayanan Pajak dikembangkan menjadi tiga, yaitu:

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan

Kemudian dengan SK No. 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994, terhitung tanggal 1 April Kantor Pelayanan Pajak di Medan dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak dan Kantor Penyuluhan dan Pengamalan Potensi Perpajakan, sehingga Kantor Pelayanan Pajak di Medan dibagi menjadi enam Kantor Pelayanan Pajak, yaitu:

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan yang berlokasi di Jalan Asrama Nomor 7 Medan

2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A Medan

(5)

3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Medan

4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai yang berlokasi di Jalan Asrama Nomor 7 A Medan

5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 17 A Medan

6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Medan.

Adapun Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan adalah Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara yang telah berganti nama. Sedangkan mengenai hal lainnya tidak ada yang berubah.

C. Visi Dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah instansi yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak sehingga dapat dikatakan bahwa visi misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan sama dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak.

Pada tahun 2013, DJP telah melakukan transformasi visi demi memenuhi kriteria visi yang S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Achievable, Relevan, and Time- Based). DJP membutuhkan pedoman/visi baru yang lebih spesifik dan terukur daripada visi-visi sebelumnya.

Visi baru Direktorat Jenderal Pajak tahun 2013 tersebut adalah:

(6)

VISI

“Menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah Asia Tenggara”

Frase lugas yang pada hakikatnya merupakan sebuah visi sekaligus tantangan tersebut telah final dirumuskan. Tugas DJP sekarang adalah melaksanakan eksekusinya dengan penuh komitmen, kesungguhan, dan tanggung jawab. Semoga transformasi visi ini akan menjadi resolusi awal tahun 2013 yang mampu membakar semangat kita selaku punggawa negeri untuk mewujudkan agar Direktorat Jenderal Pajak mampu menjadi instansi yang terbaik di kancah internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

MISI

“Menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan dengan menerapkan Undang- Undang Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan negara

demi kemakmuran rakyat”

D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam menjelaskan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang

(7)

setiap anggota. Tujuannya adala untuk pencapaian kerja dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab.

Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Belawan adalah menggunakan jenis struktur “line and staff organization” atau gabungan dari jenis struktur organisasi garis dan organisasi fungsional. Struktur organisasi KPP Pratama Medan Belawan berdasarkan fungsi bukan jenis pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 29/PMK.01/2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak pada lampiran II wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan terdiri dari 4 (empat) kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Medan Belawan 2. Kecamatan Medan Labuhan 3. Kecamatan Medan Marelan 4. Kecamatan Medan Deli

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan membawahi seksi/sub.bagian umum, kelompok jabatan fungsional. KPP Pratama dipimpin oleh seorang kepala kantor sedangkan setiap seksi dipimpin oleh kepala seksi/kepala sub.bagian umum dan dibantu oleh Account Representative (AR) dan pelaksana.

Adapun seksi/sub.bagian umum dan kelompok fungsional tersebut sebagai berikut :

(8)

1. Sub Bagian Umum

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Perpajakan 3. Seksi Pelayanan

4. Seksi Pemeriksaan 5. Seksi Penagihan 6. Seksi Ekstensifikasi

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 11. Kelompok Jabatan Fungsional

E. Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi KPP Pratama Medan Belawan

Uraian dan Fungsi KPP Pratama diatur didalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak pada Paragraf 2 (dua) pasal 58 sampai dengan 61.

Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan menyelenggarakan fungsi :

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan pendataan objek dan subjek

(9)

pajak, serta penilaian Pajak Bumi dan Bangunan sektor pertanian, perkebunan dan perhutanan

2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya

4. Penyuluhan perpajakan

5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak 6. Pelaksanaan ekstensifikasi

7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak 10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan

11. Pelaksanaan intensifikasi 12. Pembetulan ketetapan pajak 13. Pelaksanaan administrasi kantor

Dalam melaksanakan fungsinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan menyelenggarakan tugas-tugas pokok sebagai berikut :

a. Kepala Kantor

KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP dan Karipka. Maka kepala KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, pengawasan, wajib pajak dibidang PPh, PPN, PPnBM, Pajak Tidak

(10)

Langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

b. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga kantor.

Tugas Kepala Sub Bagian Umum

1. Pelaksanaan tugas di bidang administrasi penerimaan pengiriman surat-surat serta pelaksanaan tugas bendaharawan

2. Mendistribusikan surat-surat masuk kepada seksi yang bersangkutan dan pengiriman surat-surat keluar kepada instansi yang terkait

3. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bendaharawan rutin 4. Memberi nasehat dan menegakkan kedisiplinan kepada pegawai

5. Memberi penilaian atas pelaksanaan pekerjaan pegawai

c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

1. Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data perpajakan 2. Penyajian informasi perpajakan

3. Perekaman dokumen perpajakan

4. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan 5. Pelayanan dukungan teknis komputer 6. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling

7. Pelaksanaan SI DJP serta penyiapan laporan kinerja

(11)

d. Seksi Pelayanan

1. Menetapkan penerbitan produk hukum perpajakan 2. Mengadministrasikan dokumen dan berkas perpajakan

3. Menerima dan mengolah Surat Pemberitahuan (SPT) serta penerimaan surat lainnya

4. Memberikan penyuluhan perpajakan 5. Melaksanakan registrasi Wajib Pajak

6. Memungut fiskal luar negeri di pelabuhan Belawan

e. Seksi Penagihan

1. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, memproses permohonan pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak.

2. Melakukan penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan

3. Melakukan penyitaan, urusan lelang dan penyitaan lainnya

Di seksi penagihan terdapat beberapa Juru Sita Pajak (JSP) yang telah mendapatkan pendidikan khusus berkaitan dengan penagihan dan penyitaan pajak.

Adapun tugas JSP adalah :

1. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus (SPPSS) 2. Memberitahukan Surat Paksa (SP)

3. Melaksanakan penyitaan barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP)

(12)

4. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan surat perintah penyanderaan

Juru Sita Pajak dalam melaksanakan tugas harus dilengkapi kartu tanda pengenal dan memperlihatkannya kepada Penanggung Pajak.

f. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 1. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan

2. Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan

3. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya

Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan pajak, pemeriksa pajak memiliki kewenangan pemeriksaan pajak yang diatur dalam pasal 29 Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan. Ketentuan yang mengatur pemeriksaan pajak adalah :

1. Tata Cara Pemeriksaan Pajak terdapat pada Pasal 31 UU KUP, KMK No.

545/KMK.04/2000, PMK No. 123/PMK.03/2006

2. Tata Cara Penyegelan terdapat pada Pasal 30 UU KUP, Keputusan DJP No.

343/PJ/2002

3. Tata Cara Pemeriksaan Sederhana Kantor dan Lapangan terdapat pada Keputusan DJP No. 741/PJ/2001

4. Tata Cara Pemeriksaan Lapangan terdapat pada Keputusan DJP No.

722/PJ/2001, PER-123/PJ/2006

5. Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan terdapat pada Keputusan DJP No.

02/PJ.7/1990, Kep-272/PJ/2002

(13)

g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

1. Melakukan pengamatan dan penggalian potensi perpajakan 2. Pendataan objek dan subjek pajak

3. Penilaian objek pajak dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

1. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan dari wajib pajak terdaftar

2. Memberikan bimbingan/himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan

3. Penyusunan profil wajib pajak 4. Menganalisis kinerja wajib pajak

5. Melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil keputusan banding

6. Penyelesaian permohonan izin prinsip pembebasan PPh Pasal 22 Impor

7. Melaksanakan proses penyelesaian permohonan Surat Keterangan Bebas Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor

Pada pelaksanaannya, wilayah kerja keempat seksi pengawasan dan konsultasi dibagi berdasarkan domisili /tempat tinggal/wilayah tempat wajib pajak terdaftar.

1. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (Waskon I) a. Kelurahan Kampung Besar

b. Kelurahan Martubung

(14)

c. Kelurahan Sei Mati d. Kelurahan Pekan Labuhan e. Kelurahan Tangkahan f. Kelurahan Nelayan Indah

2. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi II (Waskon II) a. Kelurahan Labuhan Deli

b. Kelurahan Rengas Pulau c. Kelurahan Terjun d. Kelurahan Tanah 600 e. Kelurahan Paya Pasir

3. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III (Waskon III) a. Kelurahan Tanjung Mulia

b. Kelurahan Tanjung Mulia Hilir c. Kelurahan Mabur

d. Kelurahan Kota Bangun e. Kelurahan Titi Papan f. Kelurahan Hilir

4. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi IV (Waskon IV) a. Kelurahan Sicanang

b. Kelurahan Belawan Bahari c. Kelurahan Belawan Bahagia d. Kelurahan Belawan I

(15)

e. Kelurahan Belawan II f. Kelurahan Bagan Deli

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Kantor.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pejabat Fungsional Pemeriksa berkoordinasi dengan seksi pemeriksaan, sedangkan Pejabat Fungsioanal Penilai berkoordinasi dengan seksi ekstensifikasi.

F. Gambaran Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Adapun jumlah wajib pajak terdaftar di KPP Pratama Medan Belawan periode Desember 2012 berjumlah sebanyak 60.710 Wajib Pajak, yang terdiri dari :

Tabel 1

No Jenis Wajib Pajak Jumlah

1 Orang Pribadi 57.452

2 Badan 3.087

3 Bendaharawan 171

Jumlah 60.710

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

(16)

Adapun jenis pajak dan rencana penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Belawan yang tercapai sampai Desember 2012 adalah :

Tabel 2

No Jenis Wajib Pajak Jumlah (%tercapai) Penerimaan YTD

1 PPh Non Migas 87,67 % 175.148.016.879

2 PPN dan PPnBM 196,53 % 140.694.009.319

3 PBB -1.549.705.800,00 % 15.497.059

4 Pajak Lainnya 767,74 % 102.108.875

5 PPh Migas 38.676.448

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Jumlah sumber daya manusia di lingkungan KPP Pratama Medan Belawan berjumlah 78 orang yang terdiri dari pegawai 73 orang termasuk dengan kepala kantor dan pegawai honorer (petugas security yang dibiayai dana DIPA) sebanyak 4 orang.

Adapun perincian jumlah pegawai berdasarkan pegawai per seksi/bagian/kelompok adalah sebagai berikut :

(17)

Tabel 3

No Seksi/Bagian Jumlah Pegawai

1 Sub Bagian Umum 8

2 Pengolahan Data dan Informasi (PDI) 9

3 Pelayanan 11

4 Penagihan 3

5 Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 4

6 Ekstensifikasi Perpajakan 4

7 Pengawasan dan Konsultasi I 6

8 Pengawasan dan Konsultasi II 6

9 Pengawasan dan Konsultasi III 6

10 Pengawasan dan Konsultasi IV 6

11 Fungsional 10

Jumlah 73

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

(18)

G. Bagan Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Belawan

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN

SUBBAGIAN UMUM

SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI I SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN

INFORMASI

SEKSI PELAYANAN SEKSI PENGAWASAN DAN

KONSULTASI II

SEKSI PENAGIHAN SEKSI PENGAWASAN DAN

KONSULTASI III

SEKSI RIKI SEKSI PENGAWASAN DAN

KONSULTASI IV SEKSI EKSTENSIFIKASI

PERPAJAKAN KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

PETUGAS TATA USAHA KANTOR

PELAYANAN,PENYULUHAN,DAN KONSULTASI PERPAJAKAN

Referensi

Dokumen terkait

Dalam beberapa tahun ini ilmu komputer berkembang dengan sangat pesat, dengan komputer kita dapat mengakses internet,. dengan komputer kita dapat mendapatkan informasi dengan

Deskripsi data dimaksudkan untuk memperjelas atau memaparkan data hasil penelitian dalam ruang lingkup yang terbatas, dalam hal ini data hasil penelitian

Peneliti mengangkat issue Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2012 sebagai penelitian dikarenakan Peraturan Menteri Keuangan No.85/PMK.03/2012 merupakan peraturan yang

Ḥakīm dari Ibn „Umar, Ia berkata: Seorang wanita tidak diperbolehkan menjadi saksi kecuali atas sesuatu yang tidak boleh terlihat kecuali dia, karena bagian

Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan at`u tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.Sedangkan

Dari uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana berdirinya Bank BJB Syariah Kantor Cabang Pembantu padalarang dan menganalisis

INDONESIA, PT 01.354.002-6.415.000 0050 JL.RAYA MAUK KM.02 PABUARAN TUMPENG,TANGERANG (JL. RAYA PASAR KEMIS, RAJEG KM.8, RT. 01, DESA PASAR KEMIS, TANGERANG, BANTEN JL. RAYA PASAR

Humidifikasi merupakan proses penambahan kandungan air di dalam udara. Dimana fasa cair (air) di kontakkan dengan aliran udara, sehingga kandungan uap air di udara