BAB II
LANDASAN TEORI
A. MODAL KERJA 1. Pengertian Modal Kerja
Dalam suatu perusahaan, jumlah modal kcrja yang cukup merupakan hal yang sangat penting karena dengan cukupnya jumlah modal kerja akan memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi seekonomis mungkin dan perusahaan tidak akan mengalami kesulitan menghadapi kemungkinan yang akan terjadi karena adanya krisis atau kckacauan kcuangan. Modal kcrja juga eral hubungannnya dengan operasi perusahaan sehari-hari, yang juga menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka pendek.
Banyak penulis yang mengungkapkan modal kcrja dalam arti yang
berbeda-beda, seperti yang dijelaskan sebagai berikut:"Modal
Kerja
didefinisikan
sebagai
aktiva
lancar
dikurangi
utang/kewajiban lancar. Jadi modal kerja merupakan ukuran tentang keamanandari kreditur jangka pendek" (Sofyan Syafri Harahap, 2004;288)
"Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan,
atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari." (Agnes Sawir, ~u()5;129)Munawir membagi modal kerja kcdalam 3 konsep, yaitu : 1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operusionalnya yang bcrsifat rutin atau
menunjukkan jumlah dana (fund} yang tersedia untuk tujuan oprerasi jangka
pendek. Dalam konscp ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva
lancar (Gross Working Capital).
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kcicbihan aktiva lancar terhadap utang lancar (Net
Working Capital). Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya
aktiva lancar yang lebih besar daripada utang lancarnya dan menunjukkan pula
Margin of Safety atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek serta
menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan
untuk memperoleh pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya.
3. Konsep FungsionalKonsep ini menitikberatkan fungsi dari dana yang dimiliki untuk menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang
dimiliki perusahaan seluruhnya digunakan untuk menghasilkan laba sesuai
dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk
n-enghasilkan laba untuk masa sekarang ada sebagian dana yang digunakan untuk
menghasilkan laba dimasa mendatang, misalnya : bangunan, mesin-mesin, pabrik,
2. Jenis-jenis Modal Kerja
Mcnurul Agnes Sawir pada dasarnya modal kcrja dibcdakan mcnjadi dua komponen, yaitu modal kerja permancn dan modal kcrja variabel.
1. Modal kerja permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kcrja yang harus ada pada pcrusahaan untuk menjalankan fungsinya alau dengan kala lain modal kerja yang sccara tcrus mencrus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kcrja permanen dapat dibcdakan kedalam : a. Modal kcrja primer (Primary Working Capital)
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang ada untuk menjamin kontinuitas
perusahaan.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal. 2. Modal kerja variabel (Variable Working Capital)
Modal kcrja variabel adalah modal kcrja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi pcrusahaan. Modal kerja variabel dapat dibedakan menjadi: a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim. b. Modal kerja siklus (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjur.gtur. c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya, seperti adanya pemogokan buruh, banjir dll
3. Komponen-komponen Modal Kerja
Berdasarkan konsep kuantitatif, dapat disimpulkan bahwa yang termasuk
dalam komponen modal kerja adaiah jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan. Adapun pengertian aktiva lancar menurut James o. Gill &Mouira
Chatton (2003:9) adaiah "Sejumlah uang tunai, wesel dan piutang dagang,
persediaan dan Iain-lain yang dapat dicairkan mcnjadi uang tunai ,biasanya dalam
waktu kurang dari setahun"Menurut Munawir (2004:14) pos-pos yang termasuk kedalam aktiva lancar adaiah :
1. Uang kas, rekening bank, dan aktiva lain yang dapat disamakan dengan uang kasyang terscdia untuk kegiatan unuini perusahaan. 2. Surat-surat berharga yang segera dapat dijual.
Surat-surat ini dicatat menurut harga perolehan dan harga pasarnya, scdangkan surat-surat berharga yang ditujukan untuk menguasai atau melakukan afiliasi dengan pcru.iahaan lain harus dikcluark;m dari akliva lancar.
3. Deposito jangka pendek.
4. Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam jangka satu tahun.
5. Piutang usaha, yaitu piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka usaha kegiatan normal perusahaan.
6. Piutang-piutang lain diluar kegiatan normal perusahaan, yang dapat ditagih dalam
waktu satu tahun.
7. Persediaan barang dagangan, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan
barang pembantu.8. Biaya dibayar dimuka, seperti premi asuransi, biaya bunga, alat tulis dan
perlengkapan lainnya.
4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Pada dasarnya ada tiga sumber permodalan untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja yaitu modal kerja itu sendiri, pinjaman jangka pendek dan pinjaman
jangka panjang. Alternatif mana yang akan dipilih dalam memenuhi kebu:uhan
suatu perusahaan haruslah yang paling mcnguntungkan perusahaan.Didalam neraca perusahaan terdapat rekening-rekening yang termasuk dalam rekening modal kerja atau working capital yang meliputi aktiva lancar dan utang lancar. Transaksi yang terjadi antara rekening-rekening itu tidak akan berakibat berubahnya modal kerja. Disamping itu terdapat rekening-rekening yang termasuk non modal kerja, transaksi yang terjadi antara rekening ini pun tidak mengakibatkan berubahnya modal kerja.
Dengan demikian berubahnya modal kerja akan terjadi apabila transaksi antara rekening modal kerja dan non modal kerja. Transaksi antara current account yang berakibat memperbesar jumlah modal kerja disebut sumber-sumber modal kerja
{Sowces of Working Capital) sebaliknya apabila mempunyai pengamh memperkecil
modal kerja disebut sebagai penggunaan modal kerja (Uses Application of Working
Capital)a) Sumbcr Modal Kerja
Menurut Agnes Sawir (2005:141) yang mcngakibaLkau bertambahnya modal
kerja adalah:
1. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan
modal saham
2. Ada pengurangan atau penurunan aktiva atau penurunan aktiva tetap karena
adanya pcnjualan aktiva tctap karena adanya pcnjualan aktiva tetap maupun
melalui proses deprcsiasi.
3. Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang
jangka panjang lainnya.
Menurut Amin Widjaya Tunggal (2000:104) pada umumnya sumber modal
kerja perusahaan dapat berasal dari :
1. Operasi rulin perusahaan2.
Laba yang dipcrolch dari pcnjualan surat-surat bcrharga
3. Penjualan aktiva tctap4.
Pengembalian pajak dan keuntungan luar biasa lain
5.
Penerimaan yang diperoleh dari penjualan obligasi dan saham dan juga
penyetoran dana oleh para pemilik perusahaan
6.
Pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dari bank dan pihak mananun
7.
Pinjaman yang dijamin dengna hipotek:atas aktiva tetap /aktiva lancar
8. Penjualan piutang dengan cara penjualan biasa/dengan : "Factoring" (penjualan dengan cara penjualan faktur, pemberian krcdit diserahkan pada lembaga keuangan).
b) Penggunaan Modal Kcrja
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan jumlah aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan, letapi pengi-'inaan akliva lancar tidak sclalu diikuti dengan berubahnya modal kerja.
Menurut Agnes Sawir (2005:142) penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya modal sendiri karena kerugian maupun pengambilan privasi oleh
pemilik perusahaan.2. Pembayaran utang-utang jaiigka panjang
3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
Sedangkan Menurut Amin Widjaya Tunggal (2000:93) yang mengakibatkan
berkurangnya modal kerja adalah :1. Kerugian usaha
2. Pembayaran utangjangka panjang 3. Kebijakan deviden yang tidak baik 4. Kenaikan tingkat harga umum
5. Manajemen Modal Kerja (Working Capital Management)
Pengelolaan modal kerja merupakan salali satu aspek yang tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan manajemen keuangan. Pengertian manajemen modal
kerja menurut beberapa pcnulis adalah sebagai berikut:a. Manajemen modal kerja memegnng pcranan yang sangat penting bagi pcrusahaan wahiuptin bentuk pcranan tcrscbut sclalu berbeda pada masing-masing perusahaan. Peranan modal kerja ialah menjamin kontuinitas dan likuiditas perusahaan.perusahaan (Manulang, 2005;ll)
b. Manajemen modal kerja menurut Agnes Sawir yang dikutip dari Burton A.
Kolb dan J. Fred Weston serta Eugene F. Bringham mengemukakan bahwa
"Manajemen modal kerja mengacu pada semua aspek pcnata Iaksanaan aktiva
lancar dan utang lancar. Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang
mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka
pendek perusahaan.Menurut Agnes Sawir (2005:135) Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengelolaan modal kerja sebagai suatu aspek penting dalam kegiatan manajemen keuangan yaitu :
1. Lebih dari separuh dari total aktiva perusahaan merupakan aktiva lancar . Sebagai bagian investasi yang mudah diunagkan maka aktiva lancar memerlukan perhatian yang seksama dari manejer manapun.
2. Keburukan manajemen aktiva lancar dapat mengakibatkan kegagalan
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan pengambilaan keputusan strategi dan
investasi yang tepat terhadap aktiva modal.3. Manajemen modal kerja sangat penting terutama bagi perusahaan kecil.
Walaupun perusahaan kecil ini dapat mengurangi investasi tetapnya melalui
sewa-beli atau leasing peralatan mesin mereka tidak dapat menghindari kebutuhan akan kas, piutang ataupun persediaan.4. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan untuk mebiayai aktiva lancar.
5. Dalam memberikan kredit, kreditor sangat memperhatikan bagaimana perusahaan mengelola aktiva lancar dan kewajiban lancarnya. Kegagalan dalam mengelola modal kerja akan mempengaruhi perusahaan.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kcrja adalah:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola akliva lancar schingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut.
2. Meminimalkan utang jangka panjang, biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
3. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat mcmenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo. (Agnes sawir,2005;133)
Faktor,aktor yang mempengaruhi modal kerja yang <—Un setiap
perusahaan menurut Amin Widjaya Tungga, adalan sebagai berikut:
1. Sifat atau tipe perusahaan
Kebutuhan modal kerja pada perusahaan kepentingan umum (se.rti pe.sahaan
gas, telephone, air — dsb) adalah relatif rendah, o,eh karena p.sediaan dan
piutang daiam persediaan lerscbul cepat bcralih mojadi uang.
2 Waktu yang diPer,ukan untuk memproduksi dan memperoleh barang yang akan
dijUal dan harga satuan tanu* y-ng bcn-ngku-n. Adanya hubungan .angsung
antaIa iumlah jumlah modal kerja dan jangU waktu yang diperlukan untuk
memproduksi barang itu dijual kepada para pembeli.
3. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
' Kebutuhan modal kerja dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh syara.-syarat
pembelian dan penjualan.
4 Perputaran piutang
Kebutuhan modal Icerja juga tergantung dad Jang.a wa.tu yang diperlu.an untuk
menagih piutang.malcin sediKit waktu yang diperlukan untuk menagih piutang
makin sedikit modal kerja yang diperlukan.
5 Tingkat perputaran persediaan
' Semakin tinggi Ungkat perputaran persed.aan maka iumlah modal kerja yang
dibutuhkan semakin rendah.
6. Siklus Usaha
Saul aklivilas perusahaan diperluas ada kcccndcri.nBan perusahaan unluk mcmbeli
barang mendahului kebutuhan yang lainnya agar dapat memanfaatkan harga
rendah. Maka sebaliknya saat perusahaan mcngalami penurunan usaha banyak
perusahaan yang menukarkan persediaan menjadi piutang
7. Resiko kemungkinan penurunan harga akliva lancar
Suatu penururan harga dibandingkan dengan nilai buku dan aktiva lancar seperti
surat berharga , persediaan, piutang maka mengakibatkan penurunan modal kerja.
8. Musim
Apabila perusahaan tidak terpengaruh dengan musim maka penjualan tiap bulan
rata-rata sama. Tetapi clalam hal ada musin.,maka terdapat perbedaan.
Tujuan maiiajomcn modal kerja ailalah nicngclola akliva lancar dan ulang lancar
agar terjamin jumlah net working capital yang layak dilerima (acceptable), yang
menjamin tingkat likuiditas badan usaha.Secara umum aktiva lancar tcrdiri dari kas, surat-surat berharga (marketable
securities), piutang dan inventory (persediaan). Sedangkan utang lancar terdiri dari
utang-utang lancar yaitu utang-utang jangka pendek Seperti utang wesel, utang
perniagaan dan utang bank serta utang-utang lainnya yang berjangka waktu kurang
dari satu tahun.
6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Unluk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu
perusahaan bukanlah merupakan hal yang mudah, karena modal kerja yang
dibutuhkan oleh suatu perusahaan dipengaruhi olch beberapa faktor. Menurut
Manulang (2005; 16) dijclaskan bahwa komposisi modal kerja dipengaruhi oleh
faktor-faktor scbagai berikut:a. Sifat kegiatan pcrusahaan
b. "aktor-faktor ckonomi
c. Peraturan-peraturan pemerintah yang berhubungan dengan pengendalian kredit d. Suku bunga yang berlaku
e. Jumlah uang yang beredar
f. Tersedianya bahan-bahan di pasar g. Kebijakaksanaan di dalam perusahaan B. Laba Bersih
1. Pengertian Laba Bersih
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:25.14) menyebutkan bahwa semua
unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode tertentu harus tcrcakupdalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode teisebut kecuali jika standar
akuntansi keuangan yang berlaku mcnsyaratkan atau mempcrbolchkan scbaliknya.Sofyan Syafri Harahap (2004:273) mengatakan bahwa laba adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tcrsebut.
Seperti di kutip Sofyan Syafri Harahap, Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sofyan
Syafri Harahap juga mengutip pengertian laba menurut APB Statement yang
mengartikan laba (rugi) sebagai kelebihan (defisit) penghasilan di atas biaya selama
satu periode.FASB Statement scperti dikutip oleh Sofyan Syafri mendefinisikan
accounting income atau laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net asset)
dari suatu entity selama satu periode icrtcnlu yang diakibatkan oleh transaksi clan kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Sedangkan menurut Earl K. Stice dkk menyebutkan bahwa laba adalah jumlah yang dapat dibenkan pada investor sebagai hasil investasi dan kondisi pcrusahaan diakhir periode masih sama baiknya / kayanya dengan diawal periode.Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laba adalah selisih lebih dari pendapatan setelah dikurangi dengan semua beban.
2. Sifatlaba
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004 : 264) menjelaskan sifat-sifat laba
mennakup 3 tahap:
a. Physical income, yaitu konsumsi barang dan jasa pribadi yg sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.
b. Real income, ungkapan kejadian yg memberikan peningkatan terhadap kesenangan pisik. Ukuran yg dapat digunakan untuk real income adalah biaya hidup ( cost of living). Dengan perkataan lain kepuasan timbul dari keuntungan y^
diukur dengan pembayaran uang yg clilakukan untuk mcmbeli barang dan jasa sebelum dan sesudah di konsumsi.
c. Money Income, merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk
konsumsi dalam meinenuhi kebutuhan hidup. Menurut Fisher, real income lebih
dekat pada pengertian akuntansi tentang income.3. Pclaporan Laba.
Laba sebaiknya dilaporkan secepat mungkin. Hal ini terlihat adanya
keharusan membuat laporan keuangan secara interim. LnK> dapai dilaporan per
minggu, per bulan atau semesteran, ataupun di akhir tahun. Tergantung kebutuhan
atas informasi dan keputusan manajemen perusahaan.
C.
Pengaruh Perubahan Modal Kerja dengan Laba Bersih
Dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis maka perusahaan atau
badan usaha Iain mcmerlukan pcngolahan modal kerja yang tepat. Modal kerja
merupakan ukuran tingkat keamanan {margin of safety) dari kepentingan kreditur
jangka pendek. Modal kerja bisa juga dianggap sebagai dana yang tersedia untuk
diinvestasikan dalam aktiva lancar atau dana untuk membayar utang tidak lancar.
Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan
operasionalnya secara ekonomis dan menghindari kendala-kendala yang mungkin
timbul karena krisis keuangan.
Oleh karena jumlah aktiva lancar umumnya mencapai hampir 50% dari total
aktiva yang dimiliki dan utang lancar mencapai 30% dari total pembelanjaan maka
pengelolaan modal kerja merupakan salah satu aspek penting dari keseluruhan
keuangan manajemen. Kebijakan pengelolaan current asset dan current liabilities
akan mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan laba tetapi keuntungan yang besar tidak menjamin atau sebagai ukuran bahwa perusahaan disebut rendable, oleh