• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN BSM MOBILE BANKING PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP DHARMASRAYA TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN BSM MOBILE BANKING PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP DHARMASRAYA TUGAS AKHIR"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN BSM MOBILE BANKING PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP DHARMASRAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

pada Jurusan DIII Perbankan Syariah

Oleh:

JENNY ARTI PUTRI 3112.004

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2015 M / 1436 H

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan untuk kehadirat Allah SWT, Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis telah dapat melaksanakan dan dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Serta shalawat beriringan salam penulis ucapkan kepada junjungan umat “Nabi Besar Muhammad SAW”, sebagai bimbingan umat dari jalan kegelapan samapai jalan yang terang benderang, dari jalan yang tidak berilmu pengetahuan kejalan yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi.

Tugas akhir yang berjudul “Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking pada Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasaraya” ini dapat penulis selesaikan dengan bantuan berbagai pihak terutama seluruh keluarga yang telah mendukung penulis secara moral dan material, teristimewa kepada kedua orang tua Ibunda Wattini dan Ayahanda Sarnubi yang telah memberikan bantuan baik moral maupun material, sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, seterusnya penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr.RIDHA AHIDA, M.Hum selaku Rektor IAIN Bukittinggi.

2. Bapak ASYARI, S.Ag, M.Si selaku wakil Rektor IAIN Bukittinggi.

3. Bapak HARFANDI, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

(5)

4. Ibu HESI EKA PUTERI, SE.,M.Si selaku ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

5. Bapak JON KENEDI, SE, MM selaku pembimbing Tugas Akhir yang dengan sabar telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

6. Bapak SUDIRMAN selaku Pimpinan Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dalam penulisan Tugas akhir ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Bukittinggi serta karyawan dan karyawati yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan di Institut.

8. Adik tercinta Bima

9. Teman-teman Jurusan DIII Perbankan Syariah Semester 6 (lokal A dan B) dan yang paling teristimewa sahabat sejati Indah Putri Anindya, Susi Musrianisa, Dewi Sartika, Suci Wulandari, Rosrina Yanti, Fima Hudja Fitria, Teti Nur’aini, dan Yuli Annisha yang senantiasa memberikan motivasi dan wacana-wacana berharga dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Dan specially untuk yang tersayang yang telah membantu dalam membuat tugas akhir ini, Sosri Heldi yang selama ini mendoakan, memberikan semangat belajar dan dorongan serta kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

(6)

11. Keluarga besar penulis, kak Pet, kak Ija, dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, serta memotivasi dan member saran kepada penulis sampai selesai Tugas Akhir ini.

Semoga segala bantuan dan bimbingan serta jerih payah yang telah diberikan menjadi amal disisi Allah SWT, dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, serta keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Akhir kata, mudah-mudahan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca umumnya dan dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullai Wabarakatuh

Bukittinggi, Agustus 2015 Penulis

JENNY ARTI PUTRI NIM 3112.004

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAK ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarbelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 3

C. RumusandanBatasanMasalah ... 4

D. TujuandanKegunaanPenelitian ... 4

E. PenjelasanJudul ... 5

F. KajianTerdahulu ... 6

G. MetodePenelitian... 7

H. SistematikaPenulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. PengertianPemasaran ... 12

B. TujuanPemasaran ... 15

C. StrategiPemasaran ... 17

D. LandasanSyariah ... 31

(8)

E. Pemasarandalam Perspektif Islam... 33

BAB III StrategiPemasaran BSM Mobile Banking pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya A. Monografi PT Bank SyariahMandiri KCP Dharmasraya ... 37

B. VisidanMisi PT Bank SyariahMandiri KCP Dharmasraya ... 39

C. StrukturOrganisasi PT Bank SyariahMandiri KCP Dharmasraya ... 40

D. Produk-produk PT bank SyariahMandiri KCP Dharmasraya ... 41

E. KeuntungandanKendalaPenggunaan BSM Mobile Banking pada PT Bank SyariahMandiri KCP Dharmasraya... 61

F. StrategiPemasran BSM Mobile Banking pada PT Bank SyariahMandiri KCP Dharmasraya ... 64

G. Analisis Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking pada Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya ... 69

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69 DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

ABSTRAK

Tugas akhir ini berjudul “Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking pada Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya”.Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan dalam BSM Mobile Banking pada PT Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya.

Latar belakang penulis mengangkat judul ini adalah karena pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya memiliki produk-produk syariah, yaitu berupa produk dana, produk pembiayaan dan produk jasa. Salah satu produk jasa yang disalurkan oleh PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya adalah BSM Mobile Banking. Dimana BSM Mobile Banking merupakan layanan transaksi perbankan melalui mobile banking (handphone) dengan menggunakan koneksi jaringan data Telkom yang dapat digunakan oleh nasabah untuk transaksi cek saldo, cek mutasi transaksi, transfer antar rekening, transfer real time ke 83 bank, transfer SKN, bayar tagihan, pembelian isi ulang pulsa selular dan transaksi lainnya. Dengana danya BSM Mobile Banking banyak memberikan kemudahan bagi nasabah atau pihak yang menggunakan seperti layanan yang maksimal, namun disamping kemudahan tersebut terdapat kekurangan seperti sinyal yang kurang efektif dan pengetahuan nasabah yang kurang akan penggunaan BSM Mobile Banking.

Dalam tugas akhir ini, penelitian ini, penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian ini menggambarkan tentang bagaimana strategi pemasaran BSM Mobile Banking pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran BSM Mobile Banking yang dilakukan oleh PT bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya tersusun cukup baik dimana kegiatannya dilakukan dalam bentuk pertimbangan sebelumm empromosikan BSM Mobile Banking yang dikenal sebagai layaknya seperti di ATM yang layanannya lebih dan bisa bertransaksi kapan saja dan dimana saja.

(10)
(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman sekarang, perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin kompleks.

Hal ini terlihat dari mulai banyaknya perusahaan yang mongoptimalkan usahanya melalui teknologi informasi untuk dapat bertahan dan menang dalam persaingan di pasar global.

Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk melihat berbagai kesempatan yang ada dan mencari strategi untuk menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang dan ancaman yang ada dan memiliki strategi serta perencanaan yang baik agar dapat bertahan ditengah persaingan.

Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan yang telah menerapkan sistem informasi dan teknologi. Salah satu hasil dari kemajuan sistem informasi dibidang perbankan adalah lahirnya BSM Mobile Banking hanya digunakan oleh para pebisnis, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan oleh nasabah bank pada umumnya. Hal tersebut menunjukkan betapa mudahnya penggunaan BSM Mobile Bankingsehingga banyak yang menggunakan.

(12)

2 Pola transaksi yang masyarakat ketahui adalah sistem pelayanan bank pada umunya. Dimana pola transaksinya tidak jauh dari penulisan data terlebih dahulu, mengantri, tatap muka langsung atau dengan kata lain transaksi secara langsung antara nasabah dengan teller bank yang membutuhkan waktu tidak sedikit.

BSM Mobile banking merupakan salah satu pengembangan teknologi yang digunakan dalam dunia komersial. BSM Mobile Banking mengkombinasikan teknologi informasi dan aplikasi bisnis secara bersama.

Dengan adanya BSM Mobile Bankingnasabah bisa mendapatkan layanan perbankan 24 jam sehari tanpa harus mendatangi kantor cabang untuk transaksi personal.

BSM Mobile Banking tidak hanya bermanfaat oleh nasabah tetapi juga bermanfaat bagi pihak bank, BSM Mobile Banking telah memberikan keuntungan bagi bank untuk bertahan dalam persaingan, dengan meningkatkan kustomisasi kegiatan pemasaran dan komunikasi untuk memelihara serta menarik nasabah. Keuntungan bagi sektor perbankan diantaranya dalah keuntungan dalam aspek peningkatan layanan yang lebih cepat, kepuasan pelanggan, kenyamanan, fleksibilitas 24 jam perhari dan 7 hari seminggu operasi serta penghematan ruang dan biaya.

BSM Mobile Banking banyak memberikan kemudahan bagi nasabah atau pihak yang menggunakannya seperti layanan yang maksimal. Namun, disamping

(13)

3 kemudahan tersebut terdapat kekurangan seperti sinyal yang kurang efektif dan pengetahuan nasabah kurang akan penggunaan BSM Mobile Banking.1

Sehingga layanan BSM Mobile Banking diberikan oleh bank dengan tujuan memberikan kemudahan kepada nasabah. Salah satu alasan munculnya layanan BSM Mobile Banking adalah karena kesibukan serta kebutuhan manusia yang semakin meningkat, dimana diperlukan sesuatu yang lebih praktis dan tidak terlalu membuang waktu lama. Oleh karena itu diciptakan sebuah sistem yang akan membantu pelayanan dengan menggunakan telepon seluler dan internet.

Nasabah bank tidak perlu lagi repot-repot untuk mengantri dan membuat catatan pada saat membutuhkan pelayanan.

Dari uraian diatas penulis mengambil sebuah obyek penelitian sebagai judul tugas akhir yaitu “Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking pada PT.

Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Sinyal yang digunakan tidak baik, tetapi peminatnya banyak.

2. Banyak nasabah yang kurang memahami cara penggunaan BSM Mobile Banking.

1Lini Kenantri Yusida, Customer Service, Wawancara pribadi, tanggal 26 Juni 2015 jam 14.00.

(14)

4 C. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi pemasaran BSM Mobile Banking pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya?

2. Batasan Masalah

Supaya permasalahan dalam penelitian ini tidak melebar dan mengembang sehingga mengesampingkan permsalahan mendasar yang menjadi titik tolak dalam tugas akhir ini, penulisan ini dibatasi pada analisis strategi pemasaran BSM Mobile Banking pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian adalah untuk mengetahui Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya.

2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada jurusan DIII Perbankan Syariah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

(15)

5 b. Bagi Akademis

Dapat digunakan sebagai sumber informasi atau dapat dipakai sebagai data sekunder dan sebagai pemikiran tentang peran dan fungsi Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking.

c. Bagi Bank Syariah

Dapat dijadikan catatan dan koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan.

E. Penjelasan Judul

Tugas akhir ini berjudul proses strategi pemasaran BSM Mobile Banking pada PT. Bank Syari’ah Mandiri. Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami judul ini, maka penulis perlu untuk menjelaskan pengertian beberapa kata penting yang terdapat dalam judul penelitian ini, yaitu:

Strategi Pemasaran : strategi pemasaran adalah suatu

rencana pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan.2

BSM Mobile Banking :Adalah layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone (handphone) berbasis GPRS3

2M. Faud, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 130.

(16)

6 Jadi, dari penjelasan judul diatas dapat disimpulkan bahwa proses strategi pemasaran BSM Mobile Bankingitu dapat memudahkan kita dalam bertransaksi kapan saja dan dimana saja. Kemudahan melakukan transaksi BSMMobile Bankinglayaknya seperti di ATM yang biaya pembayaran pulsanya paling murah, kurang dari Rp50 pertransaksi.

F. Kajian Terdahulu

Penelitian tentang Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking sebelumnya pernah dilakukan olehAmita (2011) dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat sebagai Produk Investasi Syariah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pembantu Payakumbuh” penelitiannya fokus kepada Strategi Pemasaran Produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat sebagai Produk Investasi Syariah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pembantu Payakumbuh.4

Dan Harfani (2014) dengan judul “Strategi Pengembangan Kartu Debit Shar-e Gold pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu

3Brosur Bank Syariah Mandiri.

4Ira Amita, 2011,Strategi Pemasaran Produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat sebagai Produk Investasi Syariah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pembantu Payakumbuh , STAIN Bukittinggi, tidak diterbitkan.

(17)

7 Bukittinggi” penelitiannya fokus kepada Strategi Pengembangan Kartu Debit Shar-e Gold pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Bukittinggi.5

Dan Muasyaroh (2014) dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Nasabah Menggunakan E-Banking pada PT. Bank BNI Syariah Yogyakarta”penelitiannya fokus kepada Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Nasabah Menggunakan E-Banking pada PT. Bank BNI Syariah Yogyakarta.6

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi dilapangan atau penelitian yang mencoba menggambarkan, menunjukkan dan menafsirkan suatu fenomena yang berkembang pada masa sekarang. Penelitian ini mendiskripsikan tentang bagaimana Strategi Pemasaran BSM Mobile Bankingpada PT. Bank Syari’ah Mandiri KCP Dharmasraya.

5Harfani, 2014,Strategi Pengembangan Kartu Debit Shar-e Gold pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Bukittinggi, STAIN Bukittinggi, tidak diterbitkan.

6Digilib.uin-suka.ac.id/.../09390142_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka, diakses pada tanggal 2 Juli 2015

(18)

8 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syari’ah Mandiri KCP Dharmasraya.Penelitian ini penulis lakukan pada bulan Juli 2015 sampai disetujui untuk munaqasah.

3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti melalui observasi, wawancara langsung dengan responden terpilih melalui daftar dan wawancara tidak terstuktur.Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pengamatan langsung pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya dan melakukan wawancara dengan pihak bank yaitu bagian Customer Service.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung permasalahan yang akan dibahas atau diperoleh dari perpustakaan maupun bahan acuan lainnya. Dalam penelitian ini data sekunder penelitian diperoleh dari internal Bank melalui dokumen-dokumen yang ada di Bank Syari’ah Mandiri KCP Dharmasraya.Data Sekunder yang diperlukan adalah data tentang Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking.

(19)

9 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mengumpulkan data yang akurat guna mengungkapkan permasalahan dalam penelitian ini, penulis menggunakan berbagai instrumen diantaranya.

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.7 Dalam observasi ini penulis memperhatikan penerapan dengan mengamati masalah-masalah yang akan dijadikan objek penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk pengumpulan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan secara lisan dari responden.Wawancara kepada pihak PT. Bank Syari’ah Mandiri KCP Dharmasraya seperti bagian Customer Service.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan yang sudah diolah dengan cara menyimpulkan data dengan mempelajari data dokumen PT. Bank Syari’ah KCP Dharmasraya.

7Hesi Eka Puteri, Riset Ekonomi Islam, (Bukittinggi, 2014), hal. 108.

(20)

10 5. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisa. Pola pendekatan yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan yakni dengan cara deskriptif.

Melalui ini penulis memberikan gambaran tentang fenomena seputar fokus permasalahan yang terdapat pada Bank Syari’ah Mandiri KCP Dharmasraya yang berkaitan dengan Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking. Disamping itu juga, penulis menggunakan cara analisa kualitatif dimana penulis melakukan interprestasi data-data pemasaran BSM Mobile Banking yang telah didapatkan dan melakukan perbandingan teori yang ada pada buku dan literatur tentang Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking yang ada dilapangan.

H. Sistematika Penulisan

Agar penulisan penelitian ini tidak menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, maka sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, kajian terdahulu, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

(21)

11 BAB II : Landasan Teori

Terdiri dari pengertian pemasaran, tujuan pemasaran, strategi pemasaran, landasan syariah, pemasaran dalam perspektif islam.

BAB III : Hasil Penelitian

Terdiri dari keterangan dari profil perusahaan, tujuan, visi dan misi, produk, struktur organisasi perusahaan, serta penelitian yang penulis lakukan terhadap pembahasan permasalahan.

BAB IV : Penutup

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

(22)

1

(23)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan “suatu seni menjual produk”, sehingga proses penjualan yang dimulai dari perancangan produk sampai dengan setelah produk tersebut terjual. Sedangakan pemasaran syariah merupakan tingkatan paling tinggi dalam pemasaran, yaitu hal-hal inilah yang sering dilanggar oleh pemasaran dalam konvensional, sehingga menyebabkan konsumen pada akhirnya banyak yang kecewa pada produk barang atau jasa yang telah dibeli karena beberapa dengan apa yang telah dijanjikan oleh para pemasar.8

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha soaial. Namun sering kali istilah pemasaran diartikan sama dengan penjualan, iklan dan promosi sebenarnya pemasaran itu merupakan konsep yang menyeluruh dari kegiatan penjualan, iklan dan promosi dalam suatu sistem pemasaran.

Secara terminologi pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar).Pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.Pengertiaan pasar yang lebih lengkap adalah semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan

8M Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 5.

(24)

13 tertentu tersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.9

Menurut Philip Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk- produk yang bernilai dengan yang lainnya.10 Atau dengan kata lain pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Sedangkan menurut W J. Stanto pemasaran adalah keseluran sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang aktual maupun potensial11.

Dapat dikatakan bahwa pemasaran terdiri dari serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market) mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa pemuas keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan yang merupakan konsep pemasaran pada suatu perusahaan.

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan

9Djasmin Saladin, Manajemen Pemasaran, (Bandung : Linda Karya, 2002), hal. 3.

10Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 215.

11M Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara 2000), hal. 26

(25)

14 merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran maka kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan tidak akan terpenuhi.

Pemasaran harus dikelola secara professional, sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Adanya kepuasan yang dirasakan konsumen menimbulkan respon positif, berupa terjadinya pembelian ulang dan menganjurkan konsumen lain agar membeli produk yang sama. Keuntungan yang berlipat ganda akan diperoleh produsen, melalui penyebaran informasi positif dari konsumen ke konsumen yang lain.

Dalam spiritual marketing, pesaing bukanlah dianggap sebagai musuh, justru dalam spiritual marketing menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan selalu memelihara hubungan baik dan kemitraan dengan pesaing.Spiritual marketing adalah puncak dari marketing itu sendiri, spiritual marketing merupakan jiwa dari bisnis. Dijelaskan pada (Q.S. Al-Baqarah: 148)12





Artinya:

“dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

12M Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,…,hal. 20.

(26)

15 Dari penjelasan hadist diatas dapat disimpulkan bahwa manusia berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan kepada sesama manusia baik dimana saja, dan ia akan dikumpulkan pada hari kiamat. Dan pada (Q.S. Ar-Ra’d: 11)





Artinya:

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri.dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan- amalannya.dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

B. Tujuan Pemasaran

Dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pemasaran Bank adalah:

(27)

16 1. Memaksimalkan konsumsi

Kegiatan-kegiatan pemasaran yang sudah dijalankan seharusnya dapat memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimalkan kepuasan konsumen atau pelanggan

Memaksimalkan kepuasan konsumen antara lain melalui berbagai pelayanan yang diinginkan. Konsumen yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada konsumen lainnya melalui ceritanya.

3. Memaksimalkan pilihan

Tujuan lain dari pemasaran adalah memaksimalkan pilihan atau ragam produk dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

Memaksimalkan beragam produk dan pilihan konsumen akan menimbulkan biaya. Pertama karena produk yang semakin mahal dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan dan konsumsi konsumen. Kedua penambahan ragam produk tertentu membutuhkan lebih banyak waktu konsumen untuk menentukan pilihannya.

4. Memaksimalkan kualitas hidup

(28)

17 Sistem pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas, ketersediaan dan harga barang serta jasa, kualitas lingkungan fisik, maupun kualitas lingkungan budaya.13

C. Strategi Pemasaran

Starategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan.Untuk memaksimalkan pelayanan, sebuah perusahaan harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dari pesaingnya untuk dapat memasuki pasar dan memuaskan konsumen sasaran.Menurut Philip Kotler strategi pemasaran adalah suatu rencana pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan.

Organisasi bank harus mengembangkan strategi pemasaran untuk setiap pasar jasa yang terpilih. Strategi pemasaran terdiri dari strategi pasar sasaran, strategi posisi, bersaing dan strategi bauran pemasaran.14 Untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif suatu perusahaan atau bank menggunakan variabel-variabel dari bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, distribusi dan promosi. Disamping menggunkan variabel marketing mix juga memperhatikan segmentasi pasar.

13M. Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 130.

14Multi Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Liberty, 2002), hal. 245.

(29)

18 1. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Atau dapat dikatakan bahwa marketing mix merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada pangsa pasar atau konsumen yang dipilih.15

Pembahasan penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan (7P) dapat dilihat sebagai berikut:16

a. Product(produk)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.17

Produk memiliki cirri-ciri tersendiri untuk dapat dikatakan sebagai barang atau jasa.Dalam dunia perbankan produk yang dihasilkan berbentuk jasa. Adapun karakteristik jasa adalah:

1) Tidak berwujud18

Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi.

15Multi Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank,..,hal. 246.

16Mugi Rahardjo, Pemasaran Lembaga Keuangan Perbankan, (Surakarta: LPP University Press, 2009), ctt 1, hal. 20.

17Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 136.

18Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Selemba Empat, 2013), hal. 7.

(30)

19 2) Tidak terpisahkan

Si pembeli jasa dengan si penjual jasa saling berkaitan satu sama lainnya, jasa tidak dapat dititipkan melalui orang lain.

3) Beraneka ragam atau bervariasi

Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti tempat, waktu atau sifat.

Pelayanan jasa yang diterima seseorang konsumen akan berbeda dengan yang dirasakan konsumen lain karena jasa itu tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu dilakukan.

4) Tidak tahan lama

Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama karena jasa tidak dapat disimpan, begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi.

Agar produk dibuat laku dipasaran maka penciptaan produk harus memperlihatkan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya, seperti; pelayanan yang prima, pegawai yang profesional, sarana dan prasarana yang lengkap, lokasi yang mudah dijangkau.Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik dibanding dengan produk pesaing. Produk yang berkualitas akan dapat menarik minat calon nasabah atau konsumen yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada.

Disamping itu penciptaan produk juga harus diperhatikan beberapa hal, antara lain: keanekaragaman produk yang dapat memenuhi kebutuhan

(31)

20 dan keinginan konsumen yang selalu berubah, desain (rancangan) dan bentuk produk yang bervariasi, merek tertentu membedakannya dengan produk pesaing. Ukuran produk yang sesuai dengan permintaan, adanya pelayanan yang berkualitas (cepat, aman dan ramah) serta pemberian jaminan seperti garansi.

b. Price (harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.Harga suatu produk atau jasa dapat menentukan permintaan pasar, juga dapat mempengaruhi posisi bersaing dari bank. Dalam hal ini aktivitas penetapan harga akan terkait langsung dengan revenue(pendapatan yang diterima bank).

Keputusan penetapan harga juga berperan dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa bank dinilai oleh nasabah dan juga dalam proses membangun citra bank serta memberikan persepsi tertentu dalam hal kualitas.19

Dalam penentuan harga, baik untuk harga jual maupun harga beli pihak bank harus berhati-hati. Kesalahan dalam penetapan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Penetapan harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

Adapun tujuan penetapan harga secara umum adalah:

19Multi Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank,..,hal. 285.

(32)

21 1) Untuk bertahan hidup

Dalam kondisi persaingan yang tinggi, perusahaan atau bank dapat menentukan harga semurah mungkin dengan tujuan agar produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.Misalnya bunga simpanan lebih tinggi dibandingkan bunga simpanan pesaing dan bunga pinjaman rendah tetapi dalam kondisi masih menguntungkan.Hal ini hanya berlangsung untuk jangka pendek, namun sebaliknya dalam jangka panjang perusahaan harus meningkatkan nilainya untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

2) Untuk memaksimalkan laba

Tujuan penetapan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan, maka harapan- harapan lain yang ingin dicapai dalam jangka pendek ataupun jangka panjang akan terpenuhi.

3) Memperbesar market share

Penentuan harga yang murah diharapkan jumlah nasabah meningkat dan nasabah dan nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.

4) Mutu produk

Tujuan dalam hal mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi.

(33)

22 5) Karena pesaing

Dalam hal ini, penentuan harga dapat melihat harga pesaing.Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga bersaing dan menengah terjadi persaingan antar perusahaan.

Adapun penetapan harga untuk produk baru memiliki dua pilihan yaitu:20

a) Market skimming pricing

Yaitu harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.

b) Market penetration pricing

Yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.

Dalam dunia perbankan, penetapan harga dapat dilakukan melalui kesepakatan antar bank atau adanya penghimpunan bank, dan bank sentral dapat memberikan petunjuk dalam penetapan harga kesepakatan tersebut.

Perusahaan menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atau usaha dan resikonya.

c. Promotion (promosi)

Promosi merupakan sarana komunikasi yang memberikan informasi mengenai produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan

20Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 112.

(34)

23 mendorong mereka untuk membeli atau dengan kata lain promosi dapat dikatakan sebagai arus informasi yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam perusahaan. Empat macam sarana promosi yang digunakan perusahaan atau bank, yaitu:21

1) Periklanan (advertising)

Periklanan adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media oleh perusahaan, seperti; media elektronik, media cetak dan lain-lain.

2) Promosi penjualan (sales promotion)

Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah kepada konsumen.

3) Publisitas (publicity)

Merupakan promosi dengan melakukan kegiatan amal, sponsor dalam berbagai event tertentu.

4) Personal selling

Adalah promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan yang bersangkutan atau orang lain untuk melayani dan mempengaruhi calon nasabah atau konsumen.

21Basu Swastha dan Iraman, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1990), hal. 350.

(35)

24 Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan, mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran agar memahami dan menyukai produk yang ditawarkan yang pada akhirnya konsumen melakukan pembelian dan selalu ingat pada produk tersebut.

d. Place (saluran distribusi)

Saluran distribusi adalah kumpulan dari perusahaan atau perorangan yang mengambil ahli hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu, selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen.22

Saluran distribusi sangat penting untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda. Proses penyaluran produk sampai ketangan konsumen akhir dapat menggunakan saluran yang panjang atau saluran pendek sesuai dengan kebijaksanaan saluran distribusi yang ingin dilaksanakan perusahaan. Adapun mata rantai distribusi menurut bentuknya dibagi atas dua yaitu:23

1) Saluran distribusi langsung (direct channel of distribution)

Adalah bentuk penyaluran produk atau jasa-jasa produsen ke konsumen dengan tidak melalui perantara.

22Marius P Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), hal. 296.

23Marius P Angipora, Dasar-dasar Pemasaran,..,hal. 299.

(36)

25 2) Saluran distribusi tidak langsung (indirect channel of distribution)

Yaitu bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantara dan agen untuk menyalurkan barang atau jasa kepada para konsumen.

e. People (partisipan)

Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan diantaranya adalah para reception , dokter dan beauty therapis.

f. Process (proses)

Proses adalah kegiatan yang menunjukan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.

Pengelola usaha melalui front linertsering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member, dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.

g. Physical evidence (lingkungan fisik)

Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang didalamnya juga termasuk sarana.Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi.Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi,

(37)

26 ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peralatan, layoutyang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimulasi.24

2. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar (market segmentation) adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok-kelompok nasabah yang jelas, yang memerlukan jasa bank atau marketing mix secara terpisah.25

Dalam bisnis perbankan, segmentasi pasar dilakukan terutamakarena adanya perbedaan tingkah laku nasabah, sehingga bank harus mempunyai strategi berbeda untuk menjangkau jenis-jenis nasabah tertentu.Perusahaan harus menentukan segmentasi pasar yang efektif. Adapun syarat-syarat segmentasi pasar yang efektif yaitu:26

1) Dapat diukur

Sejauh mana besarnya pasar dan daya beli pasar ini dapat diukur namun seringkali variabel segmentasi tertentu sukar diukur misalnya gaya hidup, status dan loyalitas serta sikap.

2) Dapat dijangkau

Sampai sejauh mana segmen-segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani.Apabila biaya yang dikeluarkan itu sangat mahal untuk mencapai dan melayani segmen itu melalui komunikasi dan pelayanan yang relatif

24Kotler Amstrong, Marketing Mix Strategy, (1997).

25Multi Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank,..,hal. 167.

26Multi Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank,..,hal. 127.

(38)

27 unik, maka tidak ada gunanya membagi pasar menjadi segmen-segmen tersebut.

3) Besarnya

Sejauh mana besarnya segmen pasar ini cukup menguntungkan sebuah segmen, haruslah kelompok homogen sebesar mungkin yang sejalan dengan program pemasaran.

4) Dapat dilaksanakan

Sampai seberapa jauh program yang efektif itu dapat dirumuskan untuk dapat menarik dan melayani segmen ini.

3. Positioning

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya.Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran.

Menurut Kotler, Kertajaya, Huan dan Liu 2003 menyatakan positioning sebagai “the strategy for leading your customer credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen.

Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.27

27M Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,…, hal. 100-101.

(39)

28 Dalam menetapkan penentuan positioningperusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor dibawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:

a. Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan.

b. Capailah yang telah dihasilkan perusahaan.

c. Segmen pasar pelanggan yang ditargetkan.

d. Artibut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan.

e. Bisnis baru yang dimasuki.

f. Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru dipasar.

Dalam mengkomunikasikan positioningsebuah produk perusahaan harus memperhatikan factor-faktor dibawah ini:

a. Be creativeadalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.

b. Simplicity adalah komunikasi yang disampaikan harus sederhana dan sejelas mungkin.

c. Consistent yet flexible adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.

d. Own, dominate, protect, adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh dibenak pelanggan.

e. Use their language adalah dalam mengkomunikasikan positioningperusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

(40)

29 Sebagai contoh dalam jasa perbankan, bidang-bidang keunggunlan yang mungkin ditawarkan oleh sebuah bank dapat berupa:

a. Keamanan finansial.

b. Kenyamanan.

c. Pelayanan yang ramah.

d. Tingkat bagi hasil yang kompetitif dengan bunga.

e. Proses pembiayaan yang sederhana.

f. Layanan prioritas kepada nasabah tertentu.

g. Tempat parker yang memadai.

h. Jaringan ATM yang luas.

i. Dll.

Ada beberapa kesalahan positioning yang harus mampu dihindari, yaitu:28 a. Under positioning, dimana konsumen tidak mampu mengenali kekhususan

produk/merek/atribut yang dikomunikasikan.

b. Over positioning, konsumen mempunyai gambaran yang terlalu sempit mengenal suatu produk.

c. Confused positioning, konsumen tidak merasa perlu dengan citra suatu produk karena terlalu banyak janji yang diberikan atau positioning yang terlalu selalu berubah.

28Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,...,hal. 105-106.

(41)

30 d. Doubtful positioning, konsumen merasa ragu dengan janji produk tersebut

seperti kemampuan produk, harga dan hasilnya.

4. Brand Image (citra merek)

Brand adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.29Sedangkan yang dimaksud dengan brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.30

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:225) citra merek adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu.Sedangkan menurut Keller (1998:93) citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.

Menurut Keller factor-faktor yang membentuk citra merek adalah:

a. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)

Tergantung pada bagaimana informasi masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari brand image.

29M Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, .., hal.155.

30www.pendidikanekonomi.com, 2012 diakses tanggal 9 Juli 2015 jam 16.00.

(42)

31 b. Keuntungan asosiasi merek (Favourability of brand association)

Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, dimana konsumen dapat dipercaya pada atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

c. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand association)

Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu.Keunikan asosiasi merek dapat berdasarkan atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati konsumen.

5. Identitas merek

Identitas suatu merek adalah pesan yang disampaikan oleh suatu merek melalui bentuk tampilan produk, nama, symbol, iklan dan lain sebagainya. Identitas merek berkaitan erat dengan citra merek (brand image) karena citra merek merujuk pada bagaimana persepsi konsumen akan suatu merek.

Fakta dilapangan adalah seringkali dijumpai bahwa ada perbedaan persepsi antara pesan yang hendak disampaikan oleh pasar dengan pesan yang diterima oleh konsumen. Disinilah letak tantangan seorang pemasar didalam merencanakan pesan sebuah merek yang hendak dikomunikasikan kepada target pasar yang hendak dituju.

(43)

32 D. Landasan Syariah

Marketing adalah salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan dalam islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah. Marketing syariah sebagai sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalat (bisnis) dalam islam.

Ada 4 karakteristik syariah marketing yang menjadi panduan bagi para pemasar, antara lain sebagai berikut:31

f. Teistis (pabbaniyah), merupakan salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yaitu bersifat religious (dinnayah).

g. Etis (akhlaqiyyah), sangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kehidupannya.

h. Realistis (al-waqi’iyyah), syariah marketing bukanlah konsep yang fanatic dan kaku, tetapi konsep pemasaran yang fleksibel.

i. Humanistis (al-insaniyyah), bersifat humanistis universal.

Oleh karena itu agar senantiasa menghindari perbuatan zhalim dalam bisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran dan proses perubahan nilai dalam pemasaran. Allah SWT berfirman dalam QS. As-Shaad ayat 24 yang berbunyi:

31http//www.syakirsula.Com/index, diakses pada tanggal 2 juli 2015.

(44)

33





Artinya:

“Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya.

danSesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini".

dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat”.

Dan Allah SWT juga mengingatkan agar pebisnis, para makelar dan pengusaha muslim dalam firman-nya dalam QS. Al-Maidah ayat 1 yaitu:





Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan Perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya”.

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam menjalankan bisnis kita tidak boleh saling menghianati satu sama lain. Rasulullah sangat menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan bisnis yang merupakan ujung tombak dan menciptakan nama baik perusahaan.

(45)

34 E. Pemasaran dalam perspektif islam

1. Pengertian pemasaran dalam islam

Sebagian para pakar memaknai pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, serta memelihara pertukaran yang menguntungkan.32

Dalam hal ini sudah pernah dicontohkan pleh Rasulullah Saw.Hanya saja, sebagian kalangan sering kali memahami konsep dasar dari konsep pemasaran dan manajemen pemasaran ini secara sepintas saja.Berdasarkan hal itu semua, beliau pada saat itu tidak hanya mampu mengungguli heart share (bermurah hati) dari konsumen, tetapi juga mampu menyenangkan soul share dari pelanggan.

Konsep pemasaran semacam ini yang diusung oleh Rasulullah Saw.Memiliki banyak kesamaan dalam beberapa konsep pemasaran modern yang banyak diterapkan dibeberapa perusahaan-perusahaan besar atau usaha- usaha bisnis yang namanya sudah embumbung tinggi.

Dalam pemasaran atau konsep marketing modern, ada enam konsep yang harus dipahami sebagai dasar pelaksanaan pemasaran, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. Beberapa konsep strategi

32Zen Abdurrahman, Strategi Genius Marketing Ala Rasulullah, (Yogyakarta: Diva Press Anggota IKAPI, 2011), hal. 77.

(46)

35 yang dicontohkan Rasulullah Saw.Baik berupa tindakan, ucapan, larangan, perintah maupun anjuran.33

Enam konsep pemasaran atau konsep marketing modern sebagai berikut:

1. Konsep produksi

Konsep produksi merupakan sebuah konsep yang berpendapat bahwa konsumen pada akhirnya akan senantiasa akan menyukai produk-produk yang dirasa lebih murah dibandingkan dengan produk yang lainnya.

2. Konsep produk

Konsep produk merupakan sebuah konsep yang berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performasi, dan cirri-ciri yang terbaik.

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan merupakan sebuah konsep yang berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan, harus dilaksanakan sebuah upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran merupakan sebuah konsep yang berpendapat bahwa kunci utama guna mencapai tujuan organisasi terdiri dari upaya penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang

33Zen Abdurrahman, Strategi Genius Marketing Ala Rasulullah,…, hal. 81.

(47)

36 diharapkan secara lebih efektif serta efesien dibandingkan dengan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial merupakan sebuah konsep yang tidak jauh berbeda dengan konsep pemasaran. Hanya saja, menurut konsep pemasaran sosial ini, pijakan teguh pada konsep pemasaran hanya akan bisa tercapai dengan senantiasa tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep pemasaran global34

Konsep pemasaran global merupakan sebuah konspe yang berpendapat bahwa manajer eksekutif hendaknya senantiasa berupaya untuk terus memahami semua faktor-faktor lingkungan yang dirasa mampu mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang benar-benar brilian.

Keenam konsep semacam itu sudah selayaknya dipahami secara lebih mendalam sebagai dasar utama untuk menciptakan sebuah konsep pemasaran yang benar-benar brilian.Beberapa konsep bisnis dan etika bisnis yang dicontohkan Rasulullah Saw. Pada (QS. Al- Mulk [67]: 15)

34Zen Abdurrahman, Strategi Genius Marketing Ala Rasulullah,…, hal. 83-85.

(48)

37





Artinya:

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan”.

Dan (QS. Al-Hadiid [57]: 7)





Artinya:

“berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya.

Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar”.

Berdasarkan ayat suci tersebut, dapat kita pahami bahwa sebenarnya islam telah mengatur semua kehidupan. Bahkan, hingga dari persoalan mencari reski dan distribusinya sebagaimana dijelaskan dua ayat tersebut.Meski tidak dijelaskan secara mendetail oleh Rasulullah Saw.Terkait dengan strategi marketing yang digunakan guna menuai kesuksesan didunia maupun diakhirat, namun jika dibandingkan antara beberapa konsep pemasaran modern dengan beberapa etika bisnis menurut al-quran dan teladan yang diberikan oleh Rasulullah Saw. Konsep pemasaran ala Rasulullah Saw , memang masih berlaku dan tetap segar untuk senantiasa digunakan pada saat

(49)

38 ini. Namun, itu bukan berarti ia tidak dapat dipadukan dengan berbagai teknik pemasaran modern.35

35Zen Abdurrahman, Strategi Genius Marketing Ala Rasulullah,…, hal. 86-87.

(50)

39

(51)

39 BAB III

STRATEGI PEMASARAN BSM MOBILE BANKING PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP DHARMASRAYA

A. Monografi PT. Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusian dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997- 1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusun dengan krisis multi-dimensi termasuk dipanggung politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat dalam kondisi tersebut.

Industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konversional mengalami krisis luar biasa pemerintahan akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapilitalisasi sebagian bank-bank di indonesia.

Salah satu bank kenvensional.PT.Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh yayasan kesejahteraan pegawai (YKP) PT bank dagang negara dan PT.Mahkota prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya marger dengan beberapa bank lain serta mengandung investor asing.pada saat bersamaan.pemerintah melakukan penggabungan (merger)empat bank (bank dagang negara.bank bumi daya.bank

(52)

40 Exim.dan bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungantersebut juga menempatkan dan manetapkan PT Bank Mandiri (persero) TBK.sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindakan lanjut dari keputusan merger. Bank Mandiri melakukan kansidasi serta membentuk tim pengembangan perbankan syariah.

Pembentukan tim ini bartujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok perusahaan Bank Mandirisebagai respon atas berlakunya UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system)

Tim pengembang perbankan syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konveksi UU Bank Susila Bakti darikonvensional menjadi bank syariah oleh karenanya.tim pengembangan perbankan syariah segera mempersiapkansistem infrastukturnya.sehingga kegiatan usaha BSB berubah menjadi bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam akta notaris:Sutjipto.SH.No.23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh gubernur Bank Indonesia melalui SK gubernur BI No.1/24/KEP.BI/1999.25 Oktober 1999.Selanjutnyamelalui surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999.BI menyetujui perubahan nama menjadi PT

(53)

41 Bank Syariah Mandirimenyusul resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 seiring dengan perkembangan Bank Syariah mandiri maka diwilayah Sumatra Barat juga didirikan Bank Syariah Mandiri tepatnya di Pulau Punjung pada tahun 10 Oktober 2010 dengan di bukanya BSM lebih maju dan berkembang kemudian juga memudahkan masyarakat bertransaksi dan mewujudkan rencananya.

PT Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pulau Punjung hadir tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani di pulau punjung inilah yang menjadi salah satu keunggulan bank syariah mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia Bank Syariah Mandiri hadir untuk bersama membangun indonesia menuju indonesia yang lebih baik.

B. Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri Visi

Memimpin Pengembangan peradaban ekonomi yang mulian (to lead the development of noble economic civilization)

Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industry yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluaran pembiayaan pada segmnen UMKM.

(54)

42 3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Mengembangkan nilai-nilai Syariah Universal.

(55)

43 C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI PT BANK SYARIAH MANDIRI

CABANG PEMBANTU PULAU PUNJUNG

Sumber: Data PT Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya, 2015.

Sub Branch Manager Sudirman

Operation Officer Eno Dika Setiawan

Sales Assistant Susianto Teller

Joni Suryadi Back Office

Rori Safitra Yoza Customer

Service Lini Kenantri

Yusida

Security

- Yendriza - Afridal Candra - Ruly Maradona - Asdy Yuni Veri

Driver - Syafwal - Liki Ofendi

Assistant Marketing Wiila Meriska

Sharia Funding Executive - Loli Olivia Ersan

- Wiwit Nova Nila Sari

Office Girl & Boy - Dewi Marwita - Wahyu Firmansyah

(56)

44 D. Produk-produk PT Bank Syariah Mandiri KCP Dharmasraya

1. Produk Dana a. Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka kas di konter BSM atau melalui ATM.

Manfaat :

a) Aman dan terjamin

b) Online diseluruh outlet BSM c) Bagi hasil yang kompetitif

d) Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM dan debit e) Fasilitas e-Banking & BSM Net Banking

f) Kemudian dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah, persyaratan : kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) nasabah karakteristik :

a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlagah b) Minimum setoran awal : Rp 80.000

c) Minimum setoran berikutnya : Rp. 10.000 d) Saldo minimum : Rp. 50.000

e) Biaya tutup rekening Rp. 20.000 f) Biaya administrasi/bulan Rp. 6.000

(57)

45 b. BSM Tabungan Mabrur

Tabungan dalam uang rupiah untuk membantu pelaksanaan/ibadah haji dan umrah

Manfaat :

a) Dana aman terjamin

b) Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan porsi haji c) Online dengan siskohat dengan Dapertemen Agama kemudahan

pendaftaran haji.

Persyaratan : kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) nasabah Karakteristik :

a) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthalaqah

b) Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi biaya penyelengaraan ibadah haji/umrah (BPIII).

c) Setoran awal minimal Rp 500.000

d) Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000

e) Saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT adalah Rp.

25.500.000 atau sesuai ketentuan dari f) Dapartemen Agama

g) Biaya penutupan rekening karena batal Rp. 25.000

Gambar

Tabel 3.1  Manfaat Asuransi
Ilustrasi santunan manfaat Asuransi  Jangka  Waktu  Menabung  Terjadi Resiko  Santunan Tunai  Sisa  Setoran  Bulanan  Total  Santunan Manfaat  Asuransi  11 tahun   Bulan  ke-10  50x  setoran  bulanan   122  172x  sisa setoran bulanan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian yang dilakukan pada pengguna mobile banking diharapkan dari pihak perbankan terus meningkatkan kualitas layanan mobile banking sehingga meningkatkan

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai isolasi DNA genom dan aplikasi teknik RAPD untuk mengetahui kekerabatan dan keragaman genetik pada beberapa sampel

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN MOBILE BANKING PADA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP LOYALITAS DENGAN MEDIASI KEPUASAN NASABAH (Studi pada Nasabah Pengguna Mobile Banking Bank

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1 kepada pengawas Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dan kepala madrasah diharapkan

Algoritma Kriptografi Elgamal terletak pada kalkulasi tanda tangan digital yang menekankan pada perhitungan algoritma diskrit sehingga tanda tangan digital atau

penafsiran terhadap gending yang disajikan pada Uyon-uyon Muryararas di Pura Pakualaman. Purwodipuro), 57 tahun, abdi dalem karawitan Pura Pakualaman dan staf pengajar di

Keputusan Presiden RI Nomor 27 tahun 1975 tentang pembentukan Panitia Inventarisasi dan Evaluasi Kekayaan Alam telah memutuskan untuk menyempurnakan dan

Mobile banking atau biasa disebut dengan m- banking adalah layanan perbankan yang diberikan oleh pihak bank untuk berkontributif dalam kelancaran dan kemudahan