• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Laporan Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daftar Laporan Audit"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

DAN/

AND

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR/

FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED

31 MARET/

MARCH

2016 DAN/

AND

2015

ing items:

(2)
(3)
(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Piutang usaha - Trade receivables - net

setelah dikurangi cadangan of provision for receivables

kerugian nilai piutang impairment

- Pihak ketiga 1,145,776 5 848,529 Third parties

-- Pihak berelasi 16,948 29b 49,498 Related parties

-Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 21,415 22,409 Third parties

-- Pihak berelasi 589 29c 606 Related parties

-Persediaan 103,900 78,979 Inventories

Pajak dibayar dimuka 28a Prepaid taxes

- Pajak penghasilan badan 346,180 334,456 Corporate income tax

-Beban dibayar dimuka 3,153,212 6 4,012,096 Prepayments

Aset indemnifikasi 994,179 38 994,179 Indemnification assets

Piutang derivatif - 27 364,153 Derivative receivables

Aset lain-lain 189,478 7 134,814 Other assets

Kelompok lepasan yang Disposal group classified

dimiliki untuk dijual 474,644 39a - as held for sale

Jumlah aset lancar 8,668,475 10,151,586 Total current assets

Aset tidak lancar Non-current assets

Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of

akumulasi penyusutan 32,440,908 8 33,426,750 accumulated depreciation

Aset takberwujud 6,253,427 9 6,326,308 Intangible assets

Investasi pada ventura bersama 184,014 10 109,014 Investment in joint venture

Beban dibayar dimuka 1,076,496 6 1,350,742 Prepayments

Piutang derivatif 384,877 27 382,897 Derivative receivables

Goodwill 6,681,357 38 6,681,357 Goodwill

Aset lain-lain 331,929 7 415,666 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 47,353,008 48,692,734 Total non-current assets

(6)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Utang usaha dan utang lain-lain Trade and other payables

- Pihak ketiga 4,465,264 11 5,257,397 Third parties

-- Pihak berelasi 30,709 11,29d 25,617 Related parties -

Utang pajak 28b Taxes payable

- Pajak lainnya 196,247 256,181 Other taxes -

Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses

- Pihak ketiga 1,119,764 12 1,121,767 Third parties

-- Pihak berelasi 6,136 29e 6,376 Related parties -

Pendapatan tangguhan 1,404,419 13 1,548,076 Deferred revenue

Liabilitas imbalan kerja Short-term employee

jangka pendek 154,562 199,016 benefit liabilities

Provisi 2,916,749 17 3,043,943 Provisions

Bagian lancar dari Current portion of

pinjaman jangka panjang 2,217,881 14 3,430,720 long-term loans

Liabilitas sewa 221,948 15 367,704 Lease liabilities

Bagian lancar dari sukuk ijarah 492,117 16 491,417 Current portion of sukuk ijarah

Pinjaman ke pemegang saham 6,638,000 29j - Shareholder loan

Liabilitas terkait kelompok lepasan Liabilities of disposal group

yang dimiliki untuk dijual 42,413 39b - classified as held for sale

Jumlah liabilitas jangka pendek 19,906,209 15,748,214 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman jangka panjang 14,880,754 14 15,133,391 Long-term loans

Pinjaman ke pemegang saham - 29j 6,897,500 Shareholder loan

Liabilitas sewa 2,024,850 15 2,023,085 Lease liabilities

Sukuk ijarah 1,000,687 16 1,000,394 Sukuk ijarah

Pendapatan tangguhan 1,999,780 13 2,070,193 Deferred revenue

Liabilitas pajak tangguhan 1,209,725 28d 1,137,491 Deferred tax liabilities

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee

jangka panjang 270,228 17 246,820 benefit liabilities

Provisi 459,332 17a 495,597 Provisions

Jumlah liabilitas jangka panjang 21,845,356 29,004,471 Total non-current liabilities

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to the owners

kepada pemilik entitas induk of the parent entity

Modal saham - modal dasar Share capital - authorised capital

22.650.000.000 saham biasa, 22,650,000,000 ordinary shares,

modal ditempatkan dan disetor issued and fully paid capital

penuh 8.541.381.670 8,541,381,670

saham biasa, dengan nilai nominal ordinary shares, with par value

Rp 100 per saham 854,138 18 854,138 of Rp 100 per share

Tambahan modal disetor 5,641,465 19 5,632,445 Additional paid-in capital

Saldo laba Retained earnings

- Telah ditentukan penggunaannya 700 20 700 Appropriated

-- Belum ditentukan penggunaannya 7,773,615 7,604,352 Unappropriated -

Jumlah ekuitas 14,269,918 14,091,635 Total equity

(7)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Pendapatan 5,616,239 22,29f 5,481,049 Revenue

Beban Expenses

Beban infrastruktur (2,217,432) 23a (2,246,097) Infrastructure expenses

Beban penyusutan (1,798,610) 8 (1,748,466) Depreciation expenses

Beban interkoneksi dan Interconnection and

beban langsung lainnya (404,475) 24,29g (716,467) other direct expenses Beban gaji dan kesejahteraan karyawan (327,036) 25,29i (255,361) Salaries and employee benefits Beban penjualan dan pemasaran (328,621) 23b (230,393) Sales and marketing expenses Beban umum dan administrasi (147,403) 23c (155,808) General and administrative expenses

Beban amortisasi (72,881) 9 (42,614) Amortisation expenses

Kerugian selisih kurs - bersih (17,111) (42,749) Foreign exchange losses - net

Keuntungan dari penjualan dan Gain from tower sale

sewa-balik menara 70,412 114,351 and leaseback

Lain-lain 2,167 19,508 Others

(5,240,990) (5,304,096)

Laba usaha 375,249 176,953 Operating profit

Biaya keuangan (594,131) 26,29h (438,518) Finance cost

Keuntungan/ (kerugian) selisih kurs Foreign exchange gain/ (loss)

dari pembiayaan - bersih 471,862 (1,012,070) from financing - net

Penghasilan keuangan 48,224 274,685 Finance income

Bagian atas hasil bersih ventura bersama (59,707) (12,188) Share of results from joint venture

(133,752) (1,188,091)

Laba/ (rugi) sebelum pajak penghasilan 241,497 (1,011,138) Profit/ (loss) before income tax

(Beban)/ manfaat pajak penghasilan (72,234) 28c 253,064 Income tax (expenses)/ benefit

Laba/ (rugi) periode berjalan 169,263 (758,074) Profit/ (loss) for the period

Laba/ (rugi) komprehensif lainnya yang Other comprehensive income/ (loss)

tidak direklasifikasi ke dalam laba/rugi not to be recycled to profit/ loss

Kerugian aktuarial dari program Actuarial losses from defined

pensiun manfaat pasti - 17b (11,821) benefit plan

Manfaat pajak penghasilan terkait - 2,955 Related income tax benefit

Rugi komprehensif lainnya periode Other comprehensive loss

berjalan, setelah pajak - (8,866) for the period, net of tax

Jumlah laba/ (rugi) komprehensif 169,263 (766,940) Total comprehensive income/ (loss)

Laba/ (rugi) yang dapat diatribusikan Profit/ (loss) attributable to the

kepada pemilik entitas induk 169,263 (758,074) owners of the parent entity

Jumlah laba/ (rugi) komprehensif yang Total comprehensive income/

dapat diatribusikan kepada (loss) attributable to the owners of

pemilik entitas induk 169,263 (766,940) the parent entity

Laba/ (rugi) bersih per Basic and diluted earnings/

saham dasar dan dilusian 20 21 (89) (loss) per share

(8)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

modal

Modal disetor/ Telah Belum

saham/ Additional ditentukan ditentukan Jumlah Catatan/ Share paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/

Notes capital capital Appropriated Unappropriated Total equity

Balance as at

Saldo 1 Januari 2015 853,449 5,597,344 700 7,596,481 14,047,974 1 January 2015

Rugi periode berjalan - - - (758,074) (758,074) Loss for the period

Laba komprehensif Other comprehensive

lainnya, setelah pajak 3q - - - (8,866) (8,866) income, net of tax

Kompensasi Share-based

berbasis saham 3q, 19 - 2,400 - - 2,400 compensation

Balance as at

Saldo 31 Maret 2015 853,449 5,599,744 700 6,829,541 13,283,434 31 March 2015

Balance as at

Saldo 1 Januari 2016 854,138 5,632,445 700 7,604,352 14,091,635 1 January 2016

Laba periode berjalan - - - 169,263 169,263 Profit for the period

Kompensasi Share-based

berbasis saham 3q, 19 - 9,020 - - 9,020 compensation

Balance as at

(9)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan dan operator lain 5,259,888 4,925,291 Receipts from customers other operators Pembayaran kepada pemasok dan beban lain (3,002,694) (3,323,959) Payments for suppliers and other expenses

Pembayaran kepada karyawan (355,096) (267,731) Payments to employees

Kas yang dihasilkan dari operasi 1,902,098 1,333,601 Cash generated from operations

Penghasilan keuangan yang diterima 48,941 156,348 Finance income received

Penerimaan bersih pajak penghasilan badan 11,999 28e 87,993 Net refund from corporateincome tax

Pembayaran pajak penghasilan badan Payments of corporate income tax

dan pajak final (19,916) (64,045) and final tax

Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash flows generated from

aktivitas operasi 1,943,122 1,513,897 operating activities

CASH FLOWS FROM

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Pembelian aset tetap (1,123,977) (768,757) Acquisition of fixed assets

Investasi pada ventura bersama (134,707) 10 (152,037) Investment in joint venture

Penerimaan kas bersih dari aset lain-lain 3,010 4,463 Net proceeds from other assets

Penerimaan dari aset tetap yang dijual dan Proceeds from sale of fixed assets

penggantian klaim asuransi 615 8 3,497 andinsurance claims

Arus kas bersih yang digunakan untuk Net cash flows used in

aktivitas investasi (1,255,059) (912,834) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran pinjaman jangka panjang (925,696) (383,777) Repayment of long-term loans

Pembayaran liabilitas sewa dan biaya Payment for lease liabilitiesand sale

transaksi jual dan sewa-balik (355,536) - and leaseback transaction cost

Pembayaran bunga pinjaman jangka panjang (410,024) (322,693) Payment of long-term loan interest

Pembayaran bunga sukuk ijarah (37,584) - Payment of sukuk ijarah interest

Arus kas bersih yang digunakan untuk Net cash flows used in

aktivitas pendanaan (1,728,840) (706,470) financing activities

Penurunan bersih Net decrease

kas dan setara kas (1,040,777) (105,407) in cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents at

Kas dan setara kas pada awal tahun 3,311,867 6,951,316 the beginning of the year

Dampak perubahan selisih kurs terhadap Effect of exchange rate changes on

kas dan setara kas (48,936) 7,525 cash and cash equivalents

(10)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT XL Axiata Tbk (“Perseroan”) yang sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk, pertama kali didirikan dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Perseroan berkedudukan hukum di Jakarta dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 55 tanggal 6 Oktober 1989, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 79 tanggal 17 Januari 1991. Keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. C2-515.HT. 01.01.TH.91 tanggal 19 Februari 1991, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL dan No. 671/Not/1991/PN.JKT.SEL, tanggal 21 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90, Tambahan No. 4070, tanggal 8 November 1991.

PT XL Axiata Tbk (the “Company”) which was previously known as PT Excelcomindo Pratama Tbk, was initially established under the name PT Grahametropolitan Lestari. The Company has its legal domicile in Jakarta and was established as a limited liability company under the laws of the Republic of Indonesia under Deed of Establishment No. 55 dated 6 October 1989, as amended by Deed No. 79, dated 17 January 1991. The preparation of both deeds was overseen by Rachmat Santoso, S.H., Notary in Jakarta. The deeds were approved by the Minister of Justice of the

Republic of Indonesia in the Minister’s Decision

Letter No. C2-515.HT.01.01.TH.91, dated

19 February 1991, registered in the District

Court of South Jakarta under

No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL and No.

671/Not/1991/PN.JKT.SEL, dated 21 August 1991, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90, Supplement No. 4070, dated 8 November 1991.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 1 April 2015, sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 23 tanggal 9 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan ini mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0938756 tanggal 9 Juni 2015.

The Company’s Articles of Association have

been amended several times. The latest amendment in relation to the increase of issued

and fully paid capital was based on

Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 1 April 2015, as stated in Deed of Resolution No. 23 dated 9 June 2015 made before Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta. This amendment was registered with notification receipt No. AHU-AH.01.03-0938756 dated 9 June 2015, issued by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., pemegang saham mayoritas Perseroan merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Axiata Investments (Labuan) Limited. Axiata Investments (Labuan) Limited adalah entitas anak Axiata Grup Berhad.

The Company’s majority shareholder, Axiata

Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., is a wholly owned subsidiary of Axiata Investments (Labuan) Limited. Axiata Investments (Labuan) Limited is a subsidiary of Axiata Group Berhad.

Kantor pusat Perseroan terletak di grhaXL, Jalan DR. Ide Anak Agung Gde Agung (dahulu Jalan Mega Kuningan) Lot. E4-7 No. 1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.

The Company’s head office is currently located

(11)

b. Penawaran umum efek b. The Company’s public offerings

Pada tanggal 16 September 2005, Perseroan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.S-2531/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.427.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai Rupiah penuh) per lembar saham. Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 September 2005 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.000 (nilai Rupiah penuh) per lembar saham.

On 16 September 2005, the Company received an effective statement from the Indonesian

Capital Market Supervisory Agency

(BAPEPAM-LK) No. S-2531/PM/2005 for Initial Public Stock Offering of 1,427,500,000 of its shares with a par value of Rp 100 (full amount Rupiah) per share. All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 29 September 2005 at the offering price of Rp 2,000 (full amount Rupiah) per share.

Pada tanggal 16 November 2009, Perseroan melalui mekanisme Penawaran Umum

Terbatas I (“PUT I”) dengan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) menerbitkan

1.418.000.000 lembar saham biasa setara dengan nilai nominal Rp 141.800 (lihat Catatan 19). Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On 16 November 2009, the Company, through

Limited Public Offering I (“LPO I”) in respect of

a rights issue with Pre-emptive Rights, issued 1,418,000,000 ordinary shares with par value of Rp 141,800 (see Note 19). All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 April 2011 telah menyetujui program kompensasi berbasis saham. Perseroan menerbitkan saham melalui mekanisme penerbitan saham tanpa HMETD kepada karyawan yang berhak (lihat Catatan 19). Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

The Extraordinary General Meeting of

Shareholder on 14 April 2011 approved the

share-based compensation program. The

Company issued shares through share

issuance without Pre-emptive Rights to the eligible employees (see Note 19). All of the

Company’s issued shares were listed on the

Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 3 Desember 2015, Perseroan menerbitkan sukuk ijarah dengan nama Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap 1 Tahun 2015 sebesar Rp 1.500.000 dengan periode Rp 1,500,000 with maturity period of 370 (three hundred and seventy) calendar days up to 7 (seven) years and was registered in Indonesian Stock Exchange (see Note 16).

Pada tanggal 10 Maret 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyetujui program insentif jangka panjang untuk tahun kinerja 2016-2020 mengikuti berakhirnya program sebelumnya (lihat Catatan 19).

On 10 March 2016, Extraordinary General Meeting of Shareholders approved the long term incentive programme for performance period 2016-2020 following the expiration of previous programme (see Note 19).

c. Ijin investasi c. Investment license

Sesuai dengan Anggaran Dasar, tujuan Perseroan adalah melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan/ atau jaringan telekomunikasi dan/ atau multimedia. Perseroan memulai operasi komersialnya di tahun 1996.

In accordance with its Articles of Association,

the Company’s purpose is to provide

telecommunications services and/ or

telecommunications networks and/ or

multimedia services. The Company

(12)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Ijin investasi (lanjutan) c. Investment license (continued)

Perseroan memperoleh persetujuan BKPM dalam rangka perluasan investasi untuk penyediaan fasilitas dan pengoperasian jaringan telekomunikasi melalui Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Asing No. 243/11/PMA/2003 tanggal 20 November 2003. BKPM menyetujui perluasan tersebut melalui persetujuan perpanjangan waktu penyelesaian proyek No. 1531/III/PMA/2005 tanggal 29 Desember 2005.

The Company obtained approval from BKPM

for the expansion of its investment into facilities supply and the operation of telecommunications networks based on Letter Approval for Extension of Foreign Investments No. 243/

11/PMA/2003, dated 20 November 2003.

BKPM approved the extension of the project’s

completion period in letter No. 1531/

III/PMA/2005, dated 29 December 2005.

Pada tanggal 7 Desember 2004, Perseroan mendapatkan persetujuan dari BKPM tentang Perubahan Bidang Usaha dan Produksi dalam Surat Keputusan No. 933/B.1/A.6/2004. Permohonan ini diajukan oleh Perseroan dalam rangka penyesuaian bidang usaha sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Jasa Telekomunikasi.

On 7 December 2004, the Company obtained approval from BKPM regarding changes to the

Company’s business and service provision

under approval letter No. 933/B.1/A.6/2004. The changes were made in accordance with the rules on service requirement of the by Law No. 36 of year 1999 on Telecommunication Services.

Lebih lanjut, Perseroan memperoleh ijin perluasan dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan Surat Keputusan BKPM No. 948/T/TELEKOMUNIKASI/2006 tanggal 1 Desember 2006 jo. No. 06/P-IUT/2007 tanggal 26 Januari 2007 jo. No.1001/T/TELEKOMUNIKASI/2008 tanggal 26 September 2008. Ijin perluasan ini berlaku sejak bulan Juni 2008 untuk periode tidak terbatas.

Furthermore, the Company obtained approval regarding the expansion of a foreign capital investment based on an approval letter from

BKPM No. 948/T/TELEKOMUNIKASI/2006,

dated 1 December 2006 jo. No. 06/P-IUT/2007

dated 26 January 2007 jo.

No.1001/T/TELEKOMUNIKASI/2008 dated

26 September 2008. The license became effective in June 2008 for an indefinite period.

d. Ijin penyelenggaraan d. Operating license

Perseroan pada prinsipnya menyelenggarakan jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak

selular, jasa akses internet (“ISP”), jasa

penyelenggaraan jaringan tetap tertutup

(”JARTUP”), jasa internet teleponi untuk keperluan publik (“ITKP”) dan jasa interkoneksi internet (“NAP”). Untuk setiap ijin, evaluasi

dilakukan setiap 5 (lima) tahun. Sebagai tambahan, Perseroan juga mendapatkan ijin-ijin lainnya.

The Company is principally involved in the provision of basic telephony services on cellular mobile network, internet services provider

(“ISP”), closed fixed network services (”JARTUP”), Internet Telephony Service for

Public Interest License (“ITKP”) and internet

interconnection services (“NAP”). For every

(13)

d. Ijin penyelenggaraan (lanjutan) d. Operating licenses (continued)

Rincian dari ijin-ijin tersebut adalah sebagai berikut:

Details of these licenses are as follows:

Ijin/ License No. ijin/ License no.

395 Tahun 2013 Jasa Akses Internet/ Internet Services

(14)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Ijin penyelenggaraan (lanjutan) d. Operating licenses (continued)

Rincian dari ijin-ijin tersebut adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Details of these licenses are as follows: (continue)

Ijin/ License No. ijin/ License no.

Jenis jasa/ Type of services

Tanggal penetapan atau perpanjangan/ Grant date or latest

renewal date

Ijin Penerbit Uang Elektronik/ e-Money Issuer License

12/816/DASP Jasa Penerbit Uang Elektronik/ eMoney Issuer

6 Oktober/ October 2010

Entitas anak Perseroan, PT AXIS Telekom Indonesia, yang diakuisisi pada tanggal 19 Maret 2014 (lihat Catatan 2), memperoleh Lisensi Modern terbaru untuk mengoperasikan jasa telekomunikasi bergerak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi No. 161/KEP/ M.KOMINFO/11/2006 tanggal 1 November 2006, yang kemudian mengalami perubahan berdasarkan Surat Keputusan No. 62/KEP/M.KOMINFO/11/2007 tanggal 26 Februari 2007, Surat Keputusan No. 145/KEP/M.KOMINFO/05/2009 tanggal 11 Mei 2009, Surat Keputusan No. 240/KEP/M.KOMINFO/06/2011 tanggal 27 Juni 2011, dan perubahan terakhir berdasarkan Surat Keputusan No. 425/KEP/M.KOMINFO/07/2012 tanggal 4 Juli 2012, yang mencakup:

a. Jaringan bergerak telekomunikasi GSM 900/DCS 1800;

b. Jaringan bergerak telekomunikasi IMT-2000/3G; dan

c. Jasa telekomunikasi dasar.

The Company’s subsidiary, PT AXIS Telekom Indonesia, which was acquired on 19 March 2014 (see Note 2), obtained the new Modern License to operate mobile telecommunication services based on the Decree of Minister of Communication and Information Technology

No. 161/KEP/M.KOMINFO/11/2006 dated

1 November 2006, as subsequently amended

based on Decree

No. 62/KEP/M.KOMINFO/11/2007 dated

26 February 2007, Decree

No. 145/KEP/M.KOMINFO/05/2009 dated

11 May 2009, Decree

No. 240/KEP/M.KOMINFO/06/ 2011 dated

27 June 2011, and lastly amended by Decree

No. 425/KEP/M.KOMINFO/07/2012 dated

4 July 2012, which covers the following:

a. Mobile telecommunication network of GSM 900/DCS 1800;

b. Mobile telecommunication network of IMT-2000/3G; and

(15)

d. Ijin penyelenggaraan (lanjutan) d. Operating licenses (continued)

Setelah persetujuan Menteri Komunikasi dan Informatika atas permohonan rencana akuisisi atas AXIS yang dilanjutkan dengan penggabungan usaha Perseroan dan AXIS, Menteri Komunikasi dan Informatika mengeluarkan penetapan alokasi spektrum 2G frekuensi GSM900/DCS 1800 dan spektrum 3G frekuensi IMT-2000 (lihat Catatan 9).

Following the Minister of Communication and Information approval of the acquisition proposal on AXIS followed by the merger of the

Company and AXIS, the Minister of

Communication and Information stipulated the allocation of spectrum to the Company which was 2G frequency GSM900/DCS 1800 and 3G frequency IMT-2000 (see Note 9).

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan

e. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi per 31 Maret 2016 adalah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 10 Maret 2016, sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20, tanggal 10 Maret 2016, dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

The composition of the Company’s Board of

Commissioners and Board of Directors as at 31 March 2016 is based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 10 March 2016, as stated in the Deed of Resolution No. 20 dated 10 March 2016, which was made by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta.

Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of

Commissioners and Board of Directors as at 31 March 2016 and 31 December 2015 are as follows:

31/03/2016 dan/and 31/12/2015

Dewan Komisaris Board of Commissioner

Presiden Komisaris YBhg Tan Sri Dato’ Ir. Muhammad Radzi bin Haji Mansor

President Commissioner

Komisaris YBhg Dato’ Sri Jamaludin bin Ibrahim Chari TVT

Azran Osman Rani Mohamad Chatib Basri

Commissioners

Komisaris Independen Peter J. Chambers Yasmin Stamboel Wirjawan

(16)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan (lanjutan)

e. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary (continued)

Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan pada tanggal

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Dian Siswarini Dian Siswarini1 President Director

Direktur Willem Lucas Timmermans Mohamed Adlan bin Ahmad

Direktur Independen Yessie D. Yosetya3

Ongki Kurniawan2

Independent Director

1) Ditunjuk sebagai Presiden Direktur pada tanggal 1 April 2015.

2) Ditunjuk sebagai Direktur pada tanggal 10 Maret 2016, dan mengajukan pengunduran diri pada tanggal 7 April 2016 (lihat Catatan 42).

3) Ditunjuk sebagai Direktur Independen pada tanggal 10 Maret 2016.

1) Appointed as President Director on 1 April 2015.

2) Appointed as Director on 10 March 2016, and submit a resignation on 7 April 2016 (see Note 42).

3) Appointed as Independent Director on 10 March 2016.

Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan masing-masing adalah I Gde Wiyadnya dan Murni Nurdini, per tanggal 31 Maret 2016.

Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan masing-masing adalah Azmarin Johari dan Murni Nurdini, per tanggal 31 Desember 2015.

Pada tanggal 10 Desember 2015, Dewan Komisaris telah menyetujui penunjukan I Gde Wiyadnya sebagai Kepala Audit Internal menggantikan Azmarin Johari efektif sejak tanggal 1 Januari 2016.

Head of Internal Audit and Corporate Secretary of the Company are I Gde Wiyadnya and Murni Nurdini, respectively as at 31 March 2016.

Head of Internal Audit and Corporate Secretary of the Company are Azmarin Johari and Murni Nurdini, respectively as at 31 December 2015.

On 10 December 2015, Board of

Commissioners agreed on the appointment of I Gde Wiyadnya as Head of Internal Audit

replacing Azmarin Johari effectively on

1 January 2016.

Komite Audit Perseroan dibentuk pada tanggal 28 Februari 2005. Susunan Komite Audit per tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee was

established on 28 February 2005. The composition of the Audit Committee as at 31 March 2016 and 31 December 2015 are as follows:

31/03/2016 31/12/2015

Ketua Yasmin Stamboel Wirjawan1 Peter J. Chambers Chairman

Anggota Haryanto Thamrin

1) Ditunjuk sebagai Kepala Komite Audit efektif pada tanggal 1 Maret 2016, menggantikan Peter J. Chambers.

(17)

f. Entitas anak f. Subsidiaries

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perseroan memiliki entitas anak sebagai berikut:

As at 31 March 2016 and 31 December 2015, the Company has the following subsidiaries:

Persentase

Jumlah aset entitas anak sebelum eliminasi adalah sebagai berikut:

The subsidiaries’ total assets before

elimination are as follows:

2. MERGER WITH PT AXIS TELEKOM INDONESIA

Pada tanggal 26 September 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat PT AXIS Telekom Indonesia (“AXIS”) dengan Saudi

Telecom Company (“STC”) dan Teleglobal Investment B.V (“Teleglobal”). Berdasarkan

perjanjian tersebut, Teleglobal akan menjual saham dan Perseroan akan membeli saham Teleglobal di AXIS dengan kondisi tertentu.

On 26 September 2013, the Company signed a Conditional Sale Purchase Agreement of PT AXIS

Telekom Indonesia (“AXIS”) with Saudi Telecom

Company (“STC”) and Teleglobal Investment B.V.

(“Teleglobal”). Under the agreement, Teleglobal

shall sell and the Company shall purchase

Teleglobal’s share ownership in AXIS under certain

conditions.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada tanggal 5 Februari 2014, menyetujui rencana akuisisi dan penggabungan usaha Perseroan dan AXIS, sebagaimana dimuat dalam Akta No. 13 tanggal 5 Februari 2014 di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Setelah semua syarat dalam perjanjian jual dan beli telah terpenuhi, pada tanggal 19 Maret 2014 transaksi jual dan beli telah efektif. Perseroan mencatat akuisisi AXIS dengan menerapkan metode akuisisi (lihat Catatan 3c dan 38). Selanjutnya, Perseroan dan AXIS melakukan penggabungan usaha efektif pada tanggal 8 April 2014. Pada tanggal efektif penggabungan usaha tersebut, seluruh aset dan liabilitas AXIS beralih kepada Perseroan dan entitas hukum AXIS berakhir karena hukum.

(18)

2. PENGGABUNGAN USAHA DENGAN PT AXIS

TELEKOM INDONESIA (lanjutan)

2. MERGER WITH PT AXIS TELEKOM INDONESIA (continued)

Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal sesuai dengan surat Ijin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal Asing No. 7/1/IU-PP/PMA/2014 tanggal 25 November 2014. Penggabungan ini juga telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai yang dinyatakan dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.10-15322 tanggal 11 April 2014.

This merger has been approved by the Investment Coordination Board in accordance with Merger Business License on Foreign Investment Company No. 7/1/IU-PP/PMA/2014 dated 25 November 2014. This merger has also been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stipulated under its decision letter No. AHU-AH.01.10-15322 dated 11 April 2014.

Sehubungan dengan penggabungan usaha ini, pada tanggal 12 September 2014, Perseroan telah mengajukan permohonan persetujuan penggabungan usaha kepada Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan nilai buku pajak atas aset AXIS yang dialihkan ke Perseroan dan sebagai akibatnya, perhitungan sementara aset (atau liabilitas) pajak tangguhan dan goodwill

mencerminkan posisi tersebut. Pada tanggal 16 Oktober 2014, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) telah menerbitkan surat persetujuan No. KEP-2145/WPJ.19/2014 untuk menggunakan pendekatan nilai buku pajak atas penggabungan usaha Perseroan dan AXIS. Persetujuan tersebut masih tergantung pada pemeriksaan pajak oleh DJP, yang masih dalam proses sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim ini. Sampai dengan hasil pemeriksaan pajak diperoleh, perhitungan sementara goodwill dan aset (atau liabilitas) pajak tangguhan terkait akan terus dimonitor oleh manajemen dan direvisi seperlunya.

In relation to the merger, on 12 September 2014, the Company has submitted a request for approval from Directorate General of Tax for using the tax net

book value of AXIS’ assets transferred to the

Company and consequently, the provisional calculation of deferred tax assets (or liabilities) and goodwill reflects this position. On 16 October 2014, the Directorate General of Tax (“DGT”) has issued the approval letter No. KEP-2145/WPJ.19/2014 for using the net book value approach in the merger of the Company and AXIS. The approval is subject to the tax examination by DGT which is still in process up to the date of the completion of these interim consolidated financial statements. Until the tax examination result is obtained, the provisional calculation of goodwill and the related deferred tax assets (or liabilities) will continue to be monitored by management and revised as necessary.

Laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan pada tanggal 31 Maret 2016 telah disusun untuk mencerminkan penggabungan usaha kedua entitas tersebut dengan dampak pajak menggunakan nilai buku pajak atas aset AXIS.

The interim consolidated financial statements of the Company as at 31 March 2016 have been prepared to reflect the merger of the two respective entities with the tax impact based on the tax net book value

of AXIS’ assets.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian interim PT XL Axiata Tbk dan entitas anak (bersama-sama disebut

“Grup”) diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal 20 April 2016.

The interim consolidated financial statements of PT XL Axiata Tbk and subsidiaries (together “the

(19)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim

a. Basis for preparation of the interim consolidated financial statements

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup yang disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.

Presented below are the principal accounting policies applied in the preparation of the interim consolidated financial statements of the Group, which have been prepared and presented, in

accordance with Indonesian Financial

Accounting Standards and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency

(BAPEPAM-LK)’s Regulation No. VIII.G.7

regarding the Presentations and Disclosures of Financial Statements of listed entity, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012.

Laporan keuangan konsolidasian interim, kecuali laporan arus kas konsolidasian interim dan instrumen derivatif, disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Instrumen derivatif diakui berdasarkan nilai wajar.

The interim consolidated financial statements, except for the interim consolidated statements of cash flows and derivative instruments, have been prepared on the historical cost concept and accrual basis. Derivative instruments are stated at fair value.

Laporan arus kas konsolidasian interim disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.

The interim consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method and present the sources and uses of cash and cash equivalents according to operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and deposits with original maturities of 3 (three) months or less.

Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency

Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap entitas Grup diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.

Items included in the financial statements of

each of the Group’s entities are measured

using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the

functional currency”). The interim consolidated financial statements are presented in Rupiah,

which is the Company’s functional and

presentation currency.

Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

(20)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim (lanjutan)

a. Basis for preparation of the interim consolidated financial statements (continued)

Perubahan atas Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(“ISAK”)

Changes to the statements of financial

accounting standards (“PSAK”) and

interpretations of statements of financial

accounting standards (“ISAK”)

Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2016, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian interim periode berjalan:

- PSAK 4 (Revisi 2015) ”Laporan

Keuangan Tersendiri”

- PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen Operasi”

- PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

- PSAK 13 (revisi 2015) ”Properti

Investasi”

- PSAK 15 (revisi 2015) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK 16 (revisi 2015) ”Aset Tetap”

- PSAK 19 (revisi 2015) “Aset

Takberwujud”

- PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi

Bisnis”

- PSAK 24 (revisi 2015) ”Imbalan Kerja”

- PSAK 25 (revisi 2015) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi dan Kesalahan”

- PSAK 68 (revisi 2015) ”Pengukuran Nilai

Wajar”

- ISAK 30 ”Pungutan”

The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards, which are effective from 1 January 2016, did not result in substantial changes to the

Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current period interim consolidated financial statements:

- PSAK 4 (revised 2015) “Separate Financial

Statements”

- PSAK 19 (revised 2015) “Intangible Assets”

- PSAK 22 (revised 2015) “Business

Combination"

- PSAK 24 (revised 2015) “Employee

Benefits”

- PSAK 25 (revised 2015) “Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates

(21)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim (lanjutan)

a. Basis for preparation of the interim consolidated financial statements (continued)

Perubahan atas Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(“ISAK”) (lanjutan)

Changes to the statements of financial

accounting standards (“PSAK”) and

interpretations of statements of financial

accounting standards (“ISAK”) (continued)

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut. Perseroan sedang mempertimbangkan implikasi dari penerapan standard berikut:

- PSAK 1 (revisi 2015) ”Penyajian Laporan

Keuangan”

- ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13 ”Properti Investasi””

Pada tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian interim, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

New standards, amendments and

interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2017 are as follows. The Company is reviewing the implication of the following standards:

- PSAK 1 (revised 2015) ”Presentation of Financial Statements of Disclosure Initiative”

- ISAK 31 “Interpretation of PSAK 13 ”Investing Property””

As at the authorization date of these interim

consolidated financial statements, the

Company is evaluating the potential impact of these new and revised PSAK to its interim consolidated financial statements.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian interim mencakup laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perseroan.

The interim consolidated financial statements incorporate the interim consolidated financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian interim.

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group

have been eliminated in the interim

consolidated financial statements.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perseroan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perseroan tidak mempunyai pengendalian efektif.

(22)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Laporan keuangan entitas anak yang berada di luar Indonesia dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:

The financial statements of subsidiaries domiciled outside Indonesia are translated into Rupiah currency on the following basis:

- Akun-akun moneter dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup yang di tetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim seperti dijelaskan dalam Catatan 3o. Akun-akun non-moneter dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs yang di tetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi.

- Monetary accounts in the interim

consolidated statement of financial position are translated using the closing exchange rates which determined by Bank Indonesia at the interim consolidated statements of financial position as described in Note 3o. Non-monetary accounts in the interim consolidated statement of financial position are translated using the average exchange rate which determined by Bank Indonesia as at the transaction date.

- Akun-akun laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selama periode berjalan sebagai berikut (nilai Rupiah penuh):

- The interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income accounts are translated using the average exchange rates which determined by Bank Indonesia during the period as

1 Poundsterling Britania Raya (GBP) 19,833 19,402 Great British Poundsterling (GBP) 1

1 Euro (EUR) 14,989 14,757 Euro (EUR) 1

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13,774 12,632 United States Dollar (USD) 1 1 Dolar Australia (AUD) 9,794 10,124 Australian Dollar (AUD) 1

1 Dolar Singapura (SGD) 9,722 9,459 Singapore Dollar (SGD) 1

1 Riyal Saudi Arabia (SAR) 3,673 3,365 Saudi Arabian Riyal (SAR) 1 1 Ringgit Malaysia (MYR) 3,214 3,545 Malaysia Ringgit (MYR) 1

Perbedaan yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian interim dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim dari entitas anak di luar negeri diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian interim periode berjalan dengan dasar bahwa kegiatan usaha entitas anak di luar negeri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perseroan dan karena itu, seluruh operasi di luar negeri tersebut dianggap seolah-olah telah dilaksanakan sendiri oleh Perseroan.

(23)

c. Entitas anak (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Entitas anak adalah entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, imbal hasil yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perseroan dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are entities over which the Group has Control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, terhadap bagian kepemilikan Perseroan atas nilai wajar aset neto teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai

goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi konsolidasian interim.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and fair value at the acquisition date of any previous equity interest in the acquiree

over the fair value of the Company’s share of

the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the amount is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in the interim consolidated statement of profit or loss.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian interim.

Changes in the parent’s ownership interest in a

subsidiary that do not result in the loss of

control are accounted for as equity

transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognised in the interim consolidated statement of profit or loss.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi yang material antara Perseroan dan entitas anak telah dieliminasi.

All material intercompany transactions,

balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between the Company and subsidiaries have been eliminated.

d. Pengaturan bersama d. Joint arrangements

Perseroan menerapkan PSAK 66 untuk seluruh pengaturan bersama terhitung 1 Januari 2015. Berdasarkan PSAK 66 investasi pada pengaturan bersama terbagi dalam bentuk operasi bersama dan ventura bersama tergantung pada hak dan kewajiban kontraktual setiap investor. Perseroan telah mengkaji sifat dari pengaturan bersama dan menentukannya sebagai ventura bersama. Ventura bersama diperhitungkan dengan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada.

(24)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Pengaturan bersama d. Joint arrangements

Setiap akhir periode pelaporan, Perseroan melakukan penilaian ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada ventura bersama mengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, the Company assesses when there is objective evidence that an investment in joint ventures is impaired.

Hasil usaha ventura bersama dimasukkan dalam atau dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim masing-masing sejak tanggal akuisisi atau tanggal pelepasan.

The result of joint ventures are included in or

excluded from the interim consolidated

financial statements from their effective dates of acquisition or disposal respectively.

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi e. Related party transactions

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Company enters into transactions with

related parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the interim consolidated financial statements.

f. Pengakuan pendapatan dan beban f. Recognition of revenues and expenses

(i) Jasa telekomunikasi selular (i) Cellular telecommunications services

Pendapatan dari percakapan dan non-percakapan yang berasal dari penggunaan jaringan Perseroan oleh pelanggan Global

System for Mobile communications (“GSM”) yang meliputi pemakaian pulsa, interkoneksi lokal, sambungan lintas jarak jauh domestik, sambungan lintas jarak jauh internasional, jelajah internasional (international roaming)

dan layanan nilai tambah, yang dibebankan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi dari koneksi melalui jaringan selular.

Voice and non-voice revenue is derived

from the use of the Company’s network by

Global System for Mobile communications

(“GSM”) customers, including charges for

usage, local interconnection, domestic long-distance, international long-distance, international roaming and value added services, which are recognised based on applicable tariffs and the duration of connections through the cellular network.

Pendapatan percakapan diakui pada saat percakapan terjadi dan diukur berdasarkan durasi pemakaian aktual dan menggunakan tarif yang berlaku.

Voice revenue is recognised at the time the service is rendered based on the actual call duration and applicable tariffs.

Pendapatan dengan pola bagi hasil disajikan secara neto, setelah memperhitungkan semua beban langsung yang terkait.

Revenues under revenues-sharing

(25)

f. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) f. Recognition of revenues and expenses (continued)

(i) Jasa telekomunikasi selular (lanjutan) (i) Cellular telecommunications services

(continued)

Pendapatan non-percakapan meliputi pendapatan dari Short Message Services

(“SMS”), layanan nilai tambah (“VAS”) dan data pita lebar nirkabel diakui berdasarkan pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung kesepakatan dengan pelanggan. Pendapatan abonemen berasal dari pelanggan pascabayar yang diakui secara bulanan pada saat penagihan.

Non-voice revenue includes revenue from

Short Message Services (“SMS”), Value Added Services (“VAS”) and wireless

broadband data are recognised based on usage or fixed monthly charges depending on the arrangement with customers. Monthly service charge is derived from postpaid customers which is recognised on a monthly basis upon billing.

Pendapatan prabayar berasal dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher.

Paket perdana terdiri dari kartu Subscriber

Identity Module (“SIM”) dan voucher.

Revenue from prepaid services is derived from the sale of starter pack and vouchers. Starter packs consist of a Subscriber

Identity Module (“SIM”) card and voucher.

Pendapatan atas penjualan kartu SIM dan diskon yang diberikan diakui pada waktu penyerahan kepada distributor atau langsung ke pelanggan, di luar pajak pertambahan nilai.

The revenue of SIM card sales and any discount granted is recognised upon delivery to distributors or directly to customers, excluding value-added taxes.

Pendapatan atas penjualan voucher untuk prabayar tidak diakui pada waktu penjualannya. Pada saat voucher terjual, total nilai voucher yang terjual, tanpa pengurangan biaya komisi, akan diakui sebagai “pendapatan tangguhan”.

commission, to the “deferred revenue” account.

Pendapatan tangguhan akan diakui sebagai pendapatan telekomunikasi selular di laporan laba rugi konsolidasian interim pada saat penggunaan oleh pelanggan prabayar atau pada saat nilai voucher sudah melewati masa berlakunya.

Upon the prepaid customers use of the prepaid balance or upon expiration of the

voucher, the deferred revenue is

recognised as cellular telecommunications revenue in the interim consolidated statements of profit or loss.

(ii) Jasa interkoneksi selular (ii) Cellular interconnection services

Pendapatan interkoneksi dari operator-operator lain dan pendapatan inbound

roaming dari penyelenggara jasa

telekomunikasi luar negeri diakui berdasarkan trafik percakapan aktual yang tercatat.

Revenue from interconnection with other operators and inbound roaming revenue

from overseas telecommunication

providers are recognised on the basis of actual recorded call traffic.

Pendapatan dari ITKP diakui pada saat jasa terjadi berdasarkan tarif yang berlaku.

(26)

(lanjutan) POLICIES (continued)

f. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) f. Recognition of revenues and expenses

(continued)

(iii) Jasa telekomunikasi lainnya (iii) Other telecommunications services

Pendapatan penyewaan sambungan sirkit, penyewaan menara telekomunikasi, penyediaan jasa internet dan jasa jelajah nasional diakui setiap bulannya sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan pelanggan.

Revenue from leased lines, rental of

telecommunications towers, internet

service provider and national roaming service revenue is recognised monthly based on agreement with customers.

Pendapatan yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan tangguhan dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan kepada pelanggan.

When unearned revenue is received, the amounts received are recorded as deferred revenue and recognised as revenue when the services are provided.

(iv) Beban (iv) Expenses

Beban diakui berdasarkan metode akrual. Expenses are recognised on an accrual basis.

g. Piutang usaha g. Trade receivables

Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui sebesar nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Cadangan dibentuk apabila terdapat bukti yang obyektif bahwa Perseroan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Piutang dihapusbukukan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost less provision for receivables impairment. This provision is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Accounts are written-off in the period during which they are determined to be not collectible.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan, yang terutama terdiri dari voucher

dan kartu SIM, dinilai berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan dihitung berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories, mainly comprising vouchers and SIM cards, are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is calculated using the weighted average method.

Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for impairment of inventory is determined on the basis of the estimated future sales of individual inventory items.

i. Sewa i. Leases

(i) Sebagai lessee (i) As lessee

Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor

diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Gambar

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

Referensi

Dokumen terkait

Gerakan Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) Dalam Konflik Tanah Dengan PTPN II.. Universitas

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN.. TAHUN

With the growing awareness about global warming has come an increasing pressure on the travel industry, in particular aviation, to take steps towards the off setting of

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi dengan komplikasi di Instalasi Rawat Inap RS X Surakarta

1. Skor pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja di peroleh dari responden melalui penngujian lewat test tulisan. Skor melalui penyebaran angket tentang tingkat kedisiplinan

a. Satuan Puncak Gunungapi Merapi, agihannya berada di daerah Puncak Gunungapi Merapi yaitu berada di Kecamatan Kemalang. Satuan Kaki Gunungapi Merapi, agihannya

Pembuatan minuman sehat dari bunga bougainvillea di desa tersebut sangat efektif sekali untuk mengatasi dysmenorrhea bagi para perempuan yang megalaminya sehingga

Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur Kws Permukiman Perdesaan Potensial Kawasan Ayate Distrik Tigi Barat Kabupaten Deiyai2. Ayate 1