• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Laporan Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daftar Laporan Audit"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK PERIODE TRIWULAN DAN SEMBILAN

BULAN YANG BERAKHIR/FOR THE QUARTER

AND NINE-MONTH PERIODS ENDED

(2)
(3)

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 38)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*) As restated (see Note 38)

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Kas dan setara kas 3,643,751 4 6,951,316 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - Trade receivables - net

setelah dikurangi cadangan of provision for

kerugian nilai piutang receivables impairment

- Pihak ketiga 1,158,019 5 1,116,370 Third parties

-- Pihak berelasi 43,194 29b 13,916 Related parties

-Piutang lain-lain Other receivables

- Pihak ketiga 56,276 56,946 Third parties

-- Pihak berelasi 973 29c 433 Related parties

-Persediaan 39,501 77,237 Inventories

Pajak dibayar dimuka 28a Prepaid taxes

- Pajak penghasilan badan 337,847 391,433 Corporate income tax

-- Klaim restitusi pajak 2,037 4,088 Claim for tax refund

-- Pajak lainnya 2,194 - Other taxes

-Beban dibayar dimuka 2,910,496 6 3,473,543 Prepayments

Aset indemnifikasi 994,179 38 994,179 Indemnification assets

Piutang derivatif 442,254 27 120,480 Derivative receivables

Aset lain-lain 140,517 7 109,821 Other assets

Jumlah aset lancar 9,771,238 13,309,762 Total current assets

Aset tidak lancar Non-current assets

Aset tetap - setelah Fixed assets - net of

dikurangi akumulasi penyusutan 33,715,872 8 35,207,217 accumulated depreciation

Aset takberwujud 6,396,782 9 6,159,394 Intangible assets

Investasi pada ventura bersama 181,159 10 103,993 Investment in joint venture

Beban dibayar dimuka 1,333,466 6 1,309,654 Prepayments

Piutang derivatif 379,576 27 446,859 Derivative receivables

Goodwill 6,681,357 38 6,681,357 Goodwill

Aset lain-lain 405,768 7 412,648 Other assets

Jumlah aset tidak lancar 49,093,980 50,321,122 Total non-current assets

(4)

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 38)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*) As restated (see Note 38)

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

- Pihak berelasi 23,067 11,29d 9,227 Related parties

-Utang pajak 28b Taxes payable

- Pajak penghasilan badan 2,634 3,901 Corporate income tax

-- Pajak lainnya 40,799 616,751 Other taxes

-Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses

- Pihak ketiga 872,916 12 811,457 Third parties

-- Pihak berelasi 6,290 29e 5,750 Related parties

-Pendapatan tangguhan 1,481,526 13 1,700,442 Deferred revenue

Utang derivatif 1,270 27 12,637 Derivative payables

Liabilitas imbalan kerja jangka Short-term employee

pendek 206,128 179,444 benefit liabilities

Provisi 3,241,035 16 3,546,845 Provisions

Bagian lancar dari pinjaman Current portion of long

jangka panjang 3,337,910 14 3,921,513 -term loans

Liabilitas sewa 186,226 15 155,088 Lease liabilities

Jumlah liabilitas jangka pendek 15,595,058 15,398,292 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman jangka panjang 16,382,341 14 19,486,902 Long-term loans

Liabilitas sewa 2,142,807 15 1,921,033 Lease liabilities

Pinjaman ke pemegang saham 7,328,500 29j 6,220,000 Shareholder loan

Pendapatan tangguhan 2,140,604 13 4,105,574 Deferred revenue

Liabilitas pajak tangguhan 944,930 28d 1,731,610 Deferred tax liabilities

Utang derivatif - 27 31,851 Derivative payables

Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee

panjang 218,433 16b 242,704 benefit liabilities

Provisi 492,584 16a 444,944 Provisions

Jumlah liabilitas jangka panjang 29,650,199 34,184,618 Total non-current liabilities

Equity attributable to

Ekuitas yang dapat diatribusikan the owners of the

kepada pemilik entitas induk parent entity

Modal saham - modal dasar Share capital - authorised

22.650.000.000 saham capital 22,650,000,000

biasa, modal ditempatkan ordinary shares, issued

dan disetor penuh and fully paid capital

8.541.381.670 (2014: 8,541,381,670(2014:

8.534.490.667) saham biasa, 8,534,490,667)

dengan nilai nominal Rp 100 ordinary shares, with par

per saham 854,138 17 853,449 value of Rp 100 per share

Tambahan modal disetor 5,629,255 18 5,597,344 Additional paid-in capital

Saldo laba Retained earnings

- Telah ditentukan penggunaannya 700 20 700 Appropriated

-- Belum ditentukan penggunaannya 7,135,868 7,596,481 Unappropriated

-Jumlah ekuitas 13,619,961 14,047,974 Total equity

(5)

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 38 dan 40)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*) As restated (see Note 38 and 40)

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Pendapatan 22,29f 16,922,091 17,540,755 5,830,766 5,993,797 Revenue

Beban Expenses

Beban infrastruktur 23a (6,974,938) (6,279,747) (2,362,238) (2,264,573) Infrastructure expenses

Beban penyusutan 8 (5,078,549) (4,518,120) (1,617,911) (1,552,635) Depreciation expenses

Beban interkoneksi dan Interconnection and other direct

beban langsung lainnya 24,29g (1,763,784) (2,569,355) (534,139) (848,462) expenses

Beban gaji dan

kesejahteraan karyawan 25,29i (805,525) (882,551) (277,735) (304,392) Salaries and employee benefits Beban penjualan dan

pemasaran 23b (788,360) (1,013,080) (303,055) (378,051) Sales and marketing expenses

Beban umum dan General and administrative

administrasi 23c (516,495) (472,831) (157,420) (137,429) expenses

Beban amortisasi 9 (175,399) (570,973) (62,995) (319,673) Amortisation expenses

Kerugian selisih kurs - bersih (238,246) (302,879) (122,310) (37,518) Foreign exchange loss - net

Keuntungan dari penjualan Gain from towers sale

dan sewa-balik menara 8 1,964,970 - 1,737,312 - and leaseback

Lain-lain (28,989) (37,775) (140,642) 9,288 Others

(14,405,315) (16,647,311) (3,841,133) (5,833,445)

Laba usaha 2,516,776 893,444 1,989,633 160,352 Operating profit

Biaya keuangan 26, 29h (1,285,765) (1,356,825) (442,226) (376,609) Finance costs

Kerugian selisih kurs Foreign exchange loss from

dari pembiayaan - bersih (3,225,020) (632,640) (1,829,368) (381,905) financing - net

Penghasilan keuangan 760,335 145,944 256,777 62,049 Finance income

Bagian atas rugi bersih Share of net loss of

ventura bersama (74,870) (65,015) (34,546) (20,647) joint venture

(3,825,320) (1,908,536) (2,049,363) (717,112) Rugi sebelum pajak

penghasilan (1,308,544) (1,015,092) (59,730) (556,760) Loss before income tax

Manfaat pajak

penghasilan 28c 801,993 177,708 404,066 164,190 Income tax benefit

(Rugi)/laba periode berjalan (506,551) (837,384) 344,336 (392,570) (Loss)/profit for the period

Laba/(rugi) komprehensif

lainnya yang tidak Other comprehensive income/

direklasifikasi ke dalam (loss) not to be

laba/rugi recycled to profit/loss

Keuntungan/(kerugian) aktuarial

dari program pensiun Actuarial gains/(losses)

manfaat pasti 16b 61,251 (16,324) 41,230 9,997 from defined benefit plan

(Beban)/manfaat pajak Related income tax

penghasilan terkait (15,313) 4,081 (10,308) (2,499) (expense)/benefit

Laba/(rugi) komprehensif Other comprehensive

lainnya periode berjalan, income/(loss) for the

setelah pajak 45,938 (12,243) 30,922 7,498 period, net of tax

Jumlah (rugi)/laba Total comprehensive

komprehensif (460,613) (849,627) 375,258 (385,072) (loss)/income

(Rugi)/laba yang dapat (Loss)/profit attributable

diatribusikan kepada to the owners

pemilik entitas induk (506,551) (837,384) 344,336 (392,570) of the parent entity

Jumlah (rugi)/laba Total comprehensive

komprehensif yang dapat (loss)/income

diatribusikan kepada attributable to the

pemilik entitas induk (460,613) (849,627) 375,258 (385,072) owners of the parent entity

(Rugi)/laba bersih per Basic (loss)/

(6)

*) Disajikan kembali (lihat Catatan 38)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*) As restated (see Note 38)

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. saham/ Additional ditentukan ditentukan Jumlah

Catatan/ Share paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/ Notes capital capital Appropriated Unappropriated Total equity

Balance as at

Saldo 1 Januari 2014 853,449 5,479,832 600 8,966,266 15,300,147 1 January 2014

Rugi periode berjalan* - - - (837,384) (837,384) Loss for the period*

Rugi komprehensif lainnya, Other comprehensive

setelah pajak 3p - - - (12,243) (12,243) loss, net of tax

Kompensasi Share-based

berbasis saham 3p,18 - 7,904 - - 7,904 compensation

Saham treasuri 18 - 108,503 - - 108,503 Treasury shares

Dividen 19 - - - (539,719) (539,719) Dividends

Pembentukan Appropriation to

cadangan wajib 20 - - 100 (100) - statutory reserve

Balance as at Saldo 30 September 2014* 853,449 5,596,239 700 7,576,820 14,027,208 30 September 2014*

Balance as at

Saldo 1 Januari 2015 853,449 5,597,344 700 7,596,481 14,047,974 1 January 2015

Penerbitan saham baru Issuance of new shares

terkait kompensasi in relation to

share-berbasis saham 18, 39 689 32,995 - - 33,684 based compensation

Biaya penerbitan saham - (33) - - (33) Shares issuance cost

Rugi periode berjalan - - - (506,551) (506,551) Loss for the period

Laba komprehensif lainnya, Other comprehensive

setelah pajak 3p - - - 45,938 45,938 income, net of tax

Kompensasi Share-based

berbasis saham 3p,18 - (1,051) - - (1,051) compensation

Balance as at

(7)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Penerimaan dari pelanggan dan Receipts from customers

operator lain 16,628,283 18,277,739 and other operators

Pembayaran kepada pemasok dan Payments for suppliers and

beban lain (9,714,497) (10,931,121) other expenses

Pembayaran kepada karyawan (728,124) (797,173) Payments to employees

Kas yang dihasilkan dari operasi 6,185,662 6,549,445 Cash generated from operations

Penghasilan keuangan yang diterima 366,001 138,856 Finance income received

Penerimaan bersih pajak penghasilan Net refund from corporate

badan 392,631 28e 71,992 income tax

Pembayaran pajak penghasilan badan (178,497) (194,484) Payments of corporate income tax

Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash flows generated from

aktivitas operasi 6,765,797 6,565,809 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Pembelian aset tetap (2,963,839) (5,293,954) Acquisition of fixed assets

Investasi pada ventura bersama (152,037) 10 - Investment in joint venture

Penerimaan kas bersih dari aset lain-lain 66,106 66,072 Net proceeds from other assets

Akuisisi entitas anak, setelah Acquisition of subsidiary,

dikurangi kas yang diperoleh - 38 22,144 net of cash acquired

Pembayaran untuk mengambil alih Payment for assuming AXIS’

kewajiban keuangan AXIS - (10,079,344) financial indebtedness

Penerimaan dari aset tetap yang Proceeds from sale of fixed assets

dijual dan penggantian klaim asuransi 13,461 8 92,415 and insurance claims

Pembelian lisensi (274,334) - Acquisition of license

Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in

untuk aktivitas investasi (3,310,643) (15,192,667) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran pinjaman jangka panjang (8,503,122) (1,964,308) Repayment of long- term loans

Pembayaran bunga pinjaman

jangka panjang (935,074) (1,026,252) Payment of long-term loan interest

Biaya penerbitan saham (33) - Share issuance cost

Pembayaran dividen - (539,719) Cash dividends paid

Penerimaan pinjaman dari pemegang

saham - 29j 5,810,000 Proceeds from shareholder loan

Saham treasuri - 17 (1,222,734) Treasury stock

Penerimaan dari penjualan saham treasuri - 17 1,317,527 Proceed from the sale of treasury stock

Penerimaan pinjaman jangka panjang 2,649,600 8,080,900 Proceeds from long-term loans

Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ Net cash flows (used in)/generated from

diperoleh dari aktivitas pendanaan (6,788,629) 10,455,414 financing activities

(Penurunan)/kenaikan bersih Net (decrease)/increase

kas dan setara kas (3,333,475) 1,828,556 in cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents at

Kas dan setara kas pada awal periode 6,951,316 1,317,996 the beginning of the period

Dampak perubahan selisih kurs terhadap Effect of exchange rate changes

kas dan setara kas 25,910 (20) on cash and cash equivalents

Cash and cash equivalents at

(8)

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT XL Axiata Tbk (“Perseroan”) yang

sebelumnya bernama PT Excelcomindo

Pratama Tbk, pertama kali didirikan dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Perseroan berkedudukan hukum di Jakarta dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia

berdasarkan Akta Pendirian Perseroan

Terbatas No. 55 tanggal 6 Oktober 1989, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 79 tanggal 17 Januari 1991. Keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, S.H.,

Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut

memperoleh persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. C2-515.HT.01. 01.TH.91 tanggal 19 Februari 1991, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 670/ Not/1991/PN.JKT.SEL dan No. 671/Not/1991/ PN.JKT.SEL, tanggal 21 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90, Tambahan No. 4070, tanggal 8 November 1991.

PT XL Axiata Tbk (the “Company”) which was previously known as PT Excelcomindo Pratama Tbk, was initially established under the name PT Grahametropolitan Lestari. The Company has its legal domicile in Jakarta and was established as a limited liability company under the laws of the Republic of Indonesia under Deed of Establishment No. 55 dated 6 October 1989, as amended by Deed No. 79, dated

17 January 1991. The preparation of both

deeds was overseen by Rachmat Santoso, S.H., Notary in Jakarta. The deeds were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Minister’s Decision

Letter No. C2-515.HT.01.01.TH.91, dated

19 February 1991, registered in the District Court of South Jakarta under No. 670/Not/

1991/PN.JKT.SEL and No. 671/Not/1991/

PN.JKT.SEL, dated 21 August 1991, and

published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90, Supplement No. 4070, dated 8 November 1991.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir

sehubungan dengan peningkatan modal

ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 1 April

2015, sebagaimana dimuat dalam Akta

Pernyataan Keputusan Rapat No. 23 tanggal 9 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Perubahan ini mendapatkan Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No.

AHU-AH.01.03-0938756 tanggal 9 Juni 2015.

The Company’s Articles of Association have

been amended several times. The latest

amendment in relation to the increase of issued

and fully paid capital was based on

Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 1 April 2015, as stated in Deed of Resolution No.23 dated 9 June 2015 made before Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta. This amendment was registered with notification receipt No. AHU-AH.01.03-0938756 dated 9 June 2015, issued by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd.,

pemegang saham mayoritas Perseroan

merupakan entitas anak yang dimiliki

sepenuhnya oleh Axiata Investments (Labuan) Limited. Axiata Investments (Labuan) Limited adalah entitas anak Axiata Grup Berhad.

The Company’s majority shareholder, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., is a wholly

owned subsidiary of Axiata Investments

(Labuan) Limited. Axiata Investments (Labuan) Limited is a subsidiary of Axiata Group Berhad.

Kantor pusat Perseroan terletak di grhaXL, Jalan DR. Ide Anak Agung Gde Agung (dahulu

Jalan Mega Kuningan) Lot. E4-7 No. 1

Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950,

Indonesia.

(9)

b. Penawaran umum efek b. The Company’s public offerings Pada tanggal 16 September 2005, Perseroan

memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) No. S-2531/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.427.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai Rupiah penuh) per lembar saham. Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 September 2005 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.000 (nilai Rupiah penuh) per lembar saham.

On 16 September 2005, the Company received an effective statement from the Indonesian Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. S-2531/PM/2005 for Initial Public Stock Offering of 1,427,500,000 of its shares with a par value of Rp 100 (full amount Rupiah) per share. All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on 29 September 2005 at the offering price of Rp 2,000 (full amount Rupiah) per share.

Pada tanggal 16 November 2009, Perseroan

melalui mekanisme Penawaran Umum

Terbatas I (“PUT I”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) menerbitkan 1.418.000.000 lembar saham biasa setara

dengan nilai nominal Rp 141.800 (lihat

Catatan 18). Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On 16 November 2009, the Company, through Limited Public Offering I (“LPO I”) in respect of a rights issue with Pre-emptive Rights, issued 1,418,000,000 ordinary shares with par value of Rp 141,800 (see Note 18). All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 April 2011 telah menyetujui

program kompensasi berbasis saham.

Perseroan menerbitkan saham melalui

mekanisme penerbitan saham tanpa HMETD

kepada karyawan yang berhak (lihat

Catatan 18). Seluruh saham yang diterbitkan Perseroan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

The Extraordinary General Meeting of

Shareholder on 14 April 2011 approved the

share-based compensation program. The

Company issued shares through share

issuance without Pre-emptive Rights to the eligible employees (see Note 18). All of the Company’s issued shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

c. Ijin investasi c. Investment license

Sesuai dengan Anggaran Dasar, tujuan

Perseroan adalah melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan/atau jaringan telekomunikasi dan/atau

multimedia. Perseroan memulai operasi

komersialnya di tahun 1996.

In accordance with its Articles of Association,

the Company’s purpose is to provide

telecommunications services and/or

telecommunications networks and/or

multimedia services. The Company

commenced its commercial operations in 1996.

Perseroan mendapatkan Ijin Usaha Tetap

(“IUT”) penyelenggaraan jasa teleponi dasar

berdasarkan Surat Keputusan Badan

Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”)

No. 437/T/PERHUBUNGAN/2003 tanggal

20 November 2003. Ijin ini berlaku untuk jangka waktu 30 tahun sejak Oktober 1995.

The Company obtained its license orIjin Usaha Tetap (“IUT”) to provide basic telephony

services based on Decree Letter

No. 437/T/PERHUBUNGAN/2003 from the

Investment Coordination Board (“BKPM”),

(10)

c. Ijin investasi(lanjutan) c. Investment license(continued)

Perseroan memperoleh persetujuan BKPM

dalam rangka perluasan investasi untuk

penyediaan fasilitas dan pengoperasian

jaringan telekomunikasi melalui Surat

Persetujuan Perluasan Penanaman Modal

Asing No. 243/11/PMA/2003 tanggal

20 November 2003. BKPM menyetujui

perluasan tersebut melalui persetujuan

perpanjangan waktu penyelesaian proyek

No. 1531/III/PMA/2005 tanggal 29 Desember 2005.

The Company obtained approval from BKPM

for the expansion of its investment into facilities supply and the operation of telecommunications

networks based on Letter Approval for

Extension of Foreign Investments No. 243/

11/PMA/2003, dated 20 November 2003.

BKPM approved the extension of the project’s

completion period in letter No. 1531/

III/PMA/2005, dated 29 December 2005.

Pada tanggal 7 Desember 2004, Perseroan mendapatkan persetujuan dari BKPM tentang Perubahan Bidang Usaha dan Produksi dalam

Surat Keputusan No. 933/B.1/A.6/2004.

Permohonan ini diajukan oleh Perseroan dalam

rangka penyesuaian bidang usaha

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang

No. 36 Tahun 1999 tentang Jasa

Telekomunikasi.

On 7 December 2004, the Company obtained

approval from BKPMregarding changes to the

Company’s business and service provision under approval letter No. 933/B.1/A.6/2004. The changes were made in accordance with the rules on service requirement of the by Law No. 36 of year 1999 on Telecommunication Services.

Lebih lanjut, Perseroan memperoleh ijin perluasan dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan Surat Keputusan BKPM

No. 948/T/TELEKOMUNIKASI/2006 tanggal

1 Desember 2006 jo. No. 06/P-IUT/2007

tanggal 26 Januari 2007 jo.

No.1001/T/TELEKOMUNIKASI/2008 tanggal

26 September 2008. Ijin perluasan ini berlaku sejak bulan Juni 2008 untuk periode tidak terbatas.

Furthermore, the Company obtained approval regarding the expansion of a foreign capital investment based on an approval letter from

BKPM No. 948/T/TELEKOMUNIKASI/2006,

dated 1 December 2006 jo. No. 06/P-IUT/2007

dated 26 January 2007 jo.

No.1001/T/TELEKOMUNIKASI/2008 dated

26 September 2008. The license became

effective in June 2008 for an indefinite period.

d. Ijin penyelenggaraan d. Operating license

Perseroan pada prinsipnya menyelenggarakan jasa teleponi dasar melalui jaringan bergerak selular, jasa akses internet (“ISP”), jasa penyelenggaraan jaringan tetap tertutup (”JARTUP”), jasa internet teleponi untuk keperluan publik (“ITKP”) dan jasa interkoneksi internet (“NAP”). Untuk setiap ijin, evaluasi dilakukan setiap 5 (lima) tahun. Sebagai tambahan, Perseroan juga mendapatkan ijin-ijin lainnya.

The Company is principally involved in the provision of basic telephony services on cellular

mobile network, internet services provider

(“ISP”), closed fixed network services

(11)

d. Ijin penyelenggaraan(lanjutan) d. Operating licenses(continued) Rincian dari ijin-ijin tersebut adalah sebagai

berikut:

Details of these licenses are as follows:

Ijin/License No. ijin/License no.

Jenis jasa/Type of services

Tanggal penetapan atau perpanjangan/

Grant date or latest renewal date

Ijin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular/License to Operate Cellular Mobile Network

1021 Tahun 2014 Jaringan Bergerak Selular (meliputi 2G, IMT-2000/3G, 3GPP 900 MHz [Netral Teknologi])/

Cellular Mobile Network (including 2G, IMT-2000/3G, 3GPP 900 MHz [Technology Neutral])

10 Desember/

December2014

Ijin Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten/License to operate Content Providing Service

Kepdirjen No. 234 Tahun 2014

Jasa Penyediaan Konten/Content Providing Service

7 Agustus/August

2014

Ijin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular/License to Operate Cellular Mobile Network

618 Tahun 2014 Jaringan Bergerak Selular (meliputi 2G, IMT-2000/3G,

Cellular Mobile Network (including 2G, IMT-2000/3G)

20 Juni/June2014

Ijin Penyelenggaraan

395 Tahun 2013 Jasa Akses Internet/

Internet Services Provider (“ISP”)

21 November 2013

Ijin Penyelenggaraan Jasa Pengiriman Uang/License to Operate Money Remitter

14/96/DASP/40 Jasa Pengiriman Uang bagi Badan Usaha selain Bank/Money Remitter Services for Non-Bank

24 Januari/January

2012

11 Juli/July2011

Ijin Penerbit E-Money/E-Money Issuer License

Surat Bank Indonesia/Bank of Indonesia’s Letter No. 12/816/DASP

Jasa Penerbitan Uang Elektronik(E-money)/

E-money Issuance Services

6 Oktober/October

(12)

d. Ijin penyelenggaraan(lanjutan) d. Operating licenses(continued)

Rincian dari ijin-ijin tersebut adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Details of these licenses are as follows: (continued)

Ijin/License No. ijin/License no.

Jenis jasa/Type of services

Tanggal penetapan atau perpanjangan/Grant

date or latest renewal date

Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”)/

Voice over Internet Protocol (“VoIP”)

31 Agustus/August

2010

Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup/License to Operate Closed Fixed Network

29 April 2009 (dalam proses perpanjangan/

in process of renewal)

Entitas anak Perseroan, PT AXIS Telekom Indonesia, yang diakuisisi pada tanggal 19 Maret 2014 (lihat Catatan 2), memperoleh Lisensi Modern terbaru untuk mengoperasikan jasa telekomunikasi bergerak berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan

Teknologi Informasi No. 161/KEP/M.KOMINFO/

11/2006 tanggal 1 November 2006, yang

kemudian mengalami perubahan berdasarkan

Surat Keputusan No. 62/KEP/M.KOMINFO/

11/2007 tanggal 26 Februari 2007, Surat Keputusan No. 145/KEP/M.KOMINFO/05/2009 tanggal 11 Mei 2009, Surat Keputusan No. 240/KEP/M.KOMINFO/06/2011 tanggal 27 Juni 2011, dan perubahan terakhir berdasarkan Surat Keputusan No. 425/KEP/M.KOMINFO/ 07/2012 tanggal 4 Juli 2012, yang mencakup: a. Jaringan bergerak telekomunikasi GSM

900/DCS 1800;

b. Jaringan bergerak telekomunikasi IMT-2000/3G; dan

c. Jasa telekomunikasi dasar.

The Company’s subsidiary, PT AXIS Telekom Indonesia, which was acquired on 19 March 2014 (see Note 2), obtained the new Modern License to operate mobile telecommunication services based on the Decree of Minister of Communication and Information Technology

No. 161/KEP/M.KOMINFO/11/2006 dated

1 November 2006, as subsequently amended based on Decree No. 62/KEP/M.KOMINFO/

11/2007 dated 26 February 2007, Decree

No. 145/KEP/M.KOMINFO/05/2009 dated

11 May 2009, Decree No. 240/KEP/

M.KOMINFO/06/2011 dated 27 June 2011, and lastly amended by Decree No. 425/KEP/ M.KOMINFO/07/2012 dated 4 July 2012, which covers the following:

a. Mobile telecommunication network of GSM 900/DCS 1800;

b. Mobile telecommunication network of IMT-2000/3G; and

(13)

d. Ijin penyelenggaraan(lanjutan) d. Operating licenses(continued) Setelah persetujuan Menteri Komunikasi dan

Informatika atas permohonan rencana akuisisi

atas AXIS yang dilanjutkan dengan

penggabungan usaha Perseroan dan AXIS,

Menteri Komunikasi dan Informatika

mengeluarkan penetapan alokasi spektrum 2G frekuensi GSM900/DCS 1800 dan spektrum 3G frekuensi IMT-2000 (lihat Catatan 9).

Following the Minister of Communication and Information approval of the acquisition proposal on AXIS followed by the merger of the

Company and AXIS, the Minister of

Communication and Information stipulated the allocation of spectrum to the Company which was 2G frequency GSM900/DCS 1800 and 3G frequency IMT-2000 (see Note 9).

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan

e. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi per 30 September 2015 adalah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 1 April

2015, sebagaimana dimuat dalam Akta

Pernyataan Keputusan Rapat No. 2, tanggal 1 April 2015, dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as at 30 September 2015 is based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 1 April 2015, as stated in the Deed of Resolution No. 2 dated 1 April 2015, which was made by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta.

Berikut ini adalah susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as at 30 September 2015 and 31 December 2014 are as follows:

30/09/2015 31/12/2014

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris YBhg Tan Sri Dato’ Ir. YBhg Tan Sri Dato’ Ir. President Commissioner

Muhammad Radzi Muhammad Radzi

bin Haji Mansor bin Haji Mansor

Komisaris YBhg Dato’ Sri YBhg Dato’ Sri Commissioners

Jamaludin bin Jamaludin bin

Ibrahim Ibrahim

Chari TVT Chari TVT

Azran Osman Rani Azran Osman Rani

Mohamad Chatib Basri**

Komisaris Peter J. Chambers Peter J. Chambers Independent

Independen Yasmin Stamboel Yasmin Stamboel Commissioners

(14)

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan(lanjutan)

e. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary(continued)

30/09/2015 31/12/2014

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Dian Siswarini**** Hasnul Suhaimi*** President Director

Direktur Willem Lucas Willem Lucas Directors

Timmermans Timmermans

Mohamed Adlan Mohamed Adlan

bin Ahmad Tajudin bin AhmadTajudin

Pradeep Shrivastava*

Direktur Independen Ongki Kurniawan Ongki Kurniawan Independent Director

*) Ditunjuk sebagai Direktur pada tanggal 22 April 2014 dan mengundurkan diri efektif pada tanggal 7 Januari 2015

*) Appointed as Director on 22 April 2014 and resigned effectively on 7 January 2015

**) Ditunjuk sebagai Komisaris pada tanggal 1 April 2015 **) Appointed as Commisoner on 1 April 2015 ***) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 1 April 2015 ***) Resigned effectively on 1 April 2015

****) Ditunjuk sebagai Presiden Direktur pada tanggal 1 April 2015

****) Appointed as President Director on 1 April 2015

Komite Audit Perseroan dibentuk pada tanggal 28 Februari 2005. Susunan Komite Audit per tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee was

established on 28 February 2005. The

composition of the Audit Committee as at 30 September 2015 and 31 December 2014 are as follows:

30/09/2015 31/12/2014

Ketua Peter J. Chambers Peter J. Chambers Chairman

Anggota Yasmin Stamboel Yasmin Stamboel Members

Wirjawan Wirjawan

Haryanto Thamrin Haryanto Thamrin

(15)

e. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan(lanjutan)

e. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee, Head of Internal Audit and Corporate Secretary(continued)

Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perseroan masing-masing adalah Azmarin Johari dan Murni Nurdini, per tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Head of Internal Audit and Corporate Secretary of the Company are Azmarin Johari and Murni Nurdini, respectively as at 30 September 2015 and 31 December 2014.

f. Entitas anak f. Subsidiaries

Pada tanggal 30 September 2015 dan

31 December 2014 Perseroan memiliki entitas anak sebagai berikut:

As at 30 September 2015 and 31 December

2014 the Company has the following

subsidiaries:

Persentase kepemilikan/

Percentage of ownership

Negara domisili/Country

of domicile

Tahun penyertaan/Year

of participation Status

GSM One (L) Ltd. 100% Malaysia/Malaysia 1996

Tidak aktif/ Inactive

GSM Two (L) Ltd. 100% Malaysia/Malaysia 1997

Tidak aktif/ Inactive

Jumlah aset entitas anak sebelum eliminasi adalah sebagai berikut:

The subsidiaries’ total assets before elimination are as follows:

30/09/2015 31/12/2014

GSM One (L) Ltd. -

-GSM Two (L) Ltd. -

-2. PENGGABUNGAN USAHA DENGAN PT AXIS TELEKOM INDONESIA

2. MERGER WITH PT AXIS TELEKOM INDONESIA

Pada tanggal 26 September 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat PT AXIS Telekom Indonesia (“AXIS”) dengan Saudi

Telecom Company (“STC”) dan Teleglobal

Investment B.V (“Teleglobal”). Berdasarkan

perjanjian tersebut, Teleglobal akan menjual saham dan Perseroan akan membeli saham Teleglobal di AXIS dengan kondisi tertentu.

On 26 September 2013, the Company signed a Conditional Sale Purchase Agreement of PT AXIS Telekom Indonesia (“AXIS”) with Saudi Telecom Company (“STC”) and Teleglobal Investment B.V. (“Teleglobal”). Under the agreement, Teleglobal

shall sell and the Company shall purchase

(16)

TELEKOM INDONESIA(lanjutan) (continued)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Perseroan pada tanggal 5 Februari 2014,

menyetujui rencana akuisisi dan penggabungan usaha Perseroan dan AXIS, sebagaimana dimuat dalam Akta No. 13 tanggal 5 Februari 2014 di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Setelah semua syarat dalam perjanjian jual dan beli telah terpenuhi, pada 19 Maret 2014 transaksi jual dan beli telah efektif. Perseroan

mencatat akuisisi AXIS dengan menerapkan

metode akuisisi (lihat Catatan 3c dan 38).

Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company on 5 February 2014 approved the acquisition and merger plan of the Company and AXIS, as stated in Deed No. 13 dated 5 February 2014 overseen by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta. After all the conditions in sale and

purchase agreement have been fulfilled, on

19 March 2014 the sale and purchase transaction has become effective. The Company accounts for the acquisition of AXIS by applying the acquisition method (see Notes 3c and 38).

Selanjutnya, Perseroan dan AXIS melakukan

penggabungan usaha efektif pada tanggal 8 April 2014. Pada tanggal efektif penggabungan usaha tersebut, seluruh aset dan liabilitas AXIS beralih kepada Perseroan dan entitas hukum AXIS berakhir karena hukum.

Subsequently, the Company and AXIS merged effective as at 8 April 2014. At the effective date of merger, all asset and liabilities of AXIS were transferred to the Company and according to law, the legal entity of AXIS was dissolved.

Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal sesuai dengan surat Ijin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman

Modal Asing No. 7/1/IU-PP/PMA/2014 tanggal

25 November 2014. Penggabungan ini juga telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai yang dinyatakan dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.10-15322 tanggal 11 April 2014.

This merger has been approved by the Capital Investment Coordinating Board based on its letter of License on Trade Merger for Foreign Investment

Company No. 7/1/IU-PP/PMA/2014 dated

25 November 2014. This merger has also been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in its decision letter No. AHU-AH.01.10-15322 dated 11 April 2014.

Sehubungan dengan penggabungan usaha ini, pada tanggal 12 September 2014, Perseroan telah

mengajukan permohonan persetujuan

penggabungan usaha kepada Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan nilai buku pajak atas aset AXIS yang dialihkan ke Perseroan dan sebagai akibatnya, perhitungan sementara aset (atau

liabilitas) pajak tangguhan dan goodwill

mencerminkan posisi tersebut. Pada tanggal

16 Oktober 2014, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”)

telah menerbitkan surat persetujuan

No. KEP-2145/WPJ.19/2014 untuk menggunakan pendekatan nilai buku pajak atas penggabungan usaha Perseroan dan AXIS. Persetujuan tersebut masih tergantung pada pemeriksaan pajak oleh DJP, yang masih dalam proses sampai dengan

tanggal penyelesaian laporan keuangan

konsolidasian interim ini. Sampai dengan hasil

pemeriksaan pajak diperoleh, perhitungan

sementara goodwill dan aset (atau liabilitas) pajak tangguhan terkait akan terus dimonitor oleh manajemen dan direvisi seperlunya.

In relation to the merger, on 12 September 2014, the Company has submitted a request for approval from Directorate General of Tax for using the tax net book value of AXIS’ assets transferred to the

Company and consequently, the provisional

(17)

TELEKOM INDONESIA(lanjutan) (continued)

Laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan pada tanggal 30 September 2015 telah disusun untuk mencerminkan penggabungan usaha kedua

entitas tersebut dengan dampak pajak

menggunakan nilai buku pajak atas aset AXIS.

The interim consolidated financial statements of the Company as at 30 September 2015 have been prepared to reflect the merger of the two respective entities with the tax impact based on the tax net book value of AXIS’ assets.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian interim PT XL Axiata Tbk dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 27 Oktober 2015.

The interim consolidated financial statements of PT XL Axiata Tbk and subsidiaries (together “the Group”) were authorised by the Board of Directors on 27 October 2015.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim

a. Basis for preparation of the interim consolidated financial statements

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang

Penyajian dan Pengungkapan Laporan

Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik,

yang terlampir dalam surat keputusan

No. KEP-347/BL/2012.

Presented below are the principal accounting policies applied in the preparation of the interim consolidated financial statements of the Group, which in general, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and the Capital Market and Financial Institution Supervisory

Agency (BAPEPAM-LK)’s Regulation No.

VIII.G.7 regarding the Presentations and

Disclosures of Financial Statements of listed

entity, enclosed in the decision letter

No. KEP-347/BL/2012.

Laporan keuangan konsolidasian interim, kecuali laporan arus kas konsolidasian interim dan instrumen derivatif, disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Instrumen derivatif diakui berdasarkan nilai wajar.

The interim consolidated financial statements, except for the interim consolidated statements of cash flows and derivative instruments, have been prepared on the historical cost concept and accrual basis. Derivative instruments are stated at fair value.

Laporan arus kas konsolidasian interim disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.

The interim consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method and present the sources and uses of cash and cash equivalents according to operating, investing

and financing activities. Cash and cash

(18)

(lanjutan) POLICIES(continued)

Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency Transaksi-transaksi yang termasuk dalam

laporan keuangan pada tiap entitas Grup diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama

di mana entitas beroperasi (“mata uang

fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian

interim disajikan dalam Rupiah, yang

merupakan mata uang fungsional dan

penyajian Perseroan.

Angka-angka dalam laporan keuangan

konsolidasian interim ini dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The interim consolidated financial statements are presented in Rupiah,

which is the Company’s functional and

presentation currency.

Figures in the interim consolidated financial statements are rounded in millions of Rupiah, unless otherwise stated.

Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)

Changes to the statements of financial

accounting standards (“PSAK”) and

interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”)

Penerapan dari standar akuntansi berikut oleh Perseroan, yang berlaku efektif 1 Januari 2015, menyebabkan perubahan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan:

The following standards have been adopted by the Company for the first time for the financial year beginning on or after 1 January 2015 and have a material impact on the Company’s financial statements:

- Perubahan terhadap PSAK 46, “Pajak

Penghasilan”, untuk memperjelas bahwa pajak final tidak diatur di dalam ruang lingkup standar ini.

- Amendment to PSAK 46, “Income taxes”,

to clarify that final tax is not regulated within the scope of this standard.

- Perubahan terhadap PSAK 50 “Instrumen keuangan: Penyajian”, untuk memperjelas syarat-syarat saling hapus antar aset dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan.

- Amendment to PSAK 50, “Financial

instrument: Presentation”, to clarify

requirements for offsetting financial assets and liabilities on the statement of financial position.

- Perubahan terhadap PSAK 60, “Instrumen

keuangan: Pengungkapan”, untuk

memperbaiki pengungkapan saling hapus.

- Amendment to PSAK 60, “Financial

instruments: Disclosures”, to enhance

offsetting disclosures.

- PSAK 68 ”Pengukuran nilai wajar”,

bertujuan untuk meningkatkan konsistensi

dan mengurangi kompleksitas dengan

memberikan definisi yang tepat atas nilai wajar dan sumber tunggal atas pengukuran nilai wajar dan syarat pengungkapan.

Persyaratan tidak memperluas

penggunaan akuntansi nilai wajar tetapi memberikan pedoman penerapan ketika penggunaannya telah diharuskan atau diperbolehkan oleh standar lain di dalam PSAK.

- PSAK 68, “Fair value measurement”, aims

to improve consistency and reduce

complexity by providing a precise definition of fair value and a single source of fair

value measurement and disclosure

(19)

(lanjutan) POLICIES(continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim(lanjutan)

a. Basis for preparation of the interim

consolidated financial statements

(continued)

Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)(lanjutan)

Changes to the statements of financial

accounting standards (“PSAK”) and

interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”)(continued)

Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian interim periode berjalan:

- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”

- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”

- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

The adoption of the following revised

interpretation of the accounting standards, which are effective from 1 January 2015, did

not result in substantial changes to the

Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current period interim consolidated financial statements:

- PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of

financial statements”

- PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial

statements”

- PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”

- PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan nilai”

- PSAK 50 (revisi 2014) ”Instrumen

keuangan: Penyajian”

- PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen

keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

- PSAK 65 (revisi 2013) “Laporan keuangan konsolidasian”

- PSAK 66 “Pengaturan bersama”

- PSAK 67 ”Pengungkapan kepentingan

dalam entitas lain”

- ISAK 26 (revisi 2013) “Penilaian ulang derivatif melekat”

- Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) “Bagian partisipasi ventura bersama”

- Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas bertujuan khusus"

- Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian

bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venturer"

- PSAK 24 (revised 2013) “Employee

benefits”

- PSAK 48 (revised 2013) “Impairment”

- PSAK 50 (revised 2014) “Financial

instrumen: Presentation”

- PSAK 55 (revised 2013) “Financial

instrument: Recognition and

Measurement"

- PSAK 65 (revised 2013) “Consolidated

financial statements”

- PSAK 66 “Joint arrangements”

- PSAK 67 “Disclosures of interests in other entities”

- ISAK 26 (revised 2013) “Revaluation of

embedded derivative”

- Withdrawal of PSAK 12 (revised 2009)

“Interest in joint venture”

- Withdrawal of ISAK 7 "Consolidation

-special purpose entities"

(20)

(lanjutan) POLICIES(continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian interim

mencakup laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perseroan.

The interim consolidated financial statements incorporate the interim consolidated financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian interim.

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group

have been eliminated in the interim

consolidated financial statements.

Laporan keuangan entitas anak yang berada di luar Indonesia dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:

The financial statements of subsidiaries

domiciled outside Indonesia are translated into Rupiah currency on the following basis:

- Akun-akun moneter dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim seperti dijelaskan dalam Catatan 3n. Akun-akun non-moneter

dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.

- Akun-akun laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain

konsolidasian interim dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode berjalan sebagai berikut (nilai Rupiah penuh):

- Monetary accounts in the interim

consolidated statement of financial position are translated using the exchange rate which prevails at the interim consolidated statements of financial position date as

mentioned in Note 3n. Non-monetary

accounts in the interim consolidated

statement of financial position are

translated using the historical exchange rate as at the transaction date

- The interim consolidated statements of

profit or loss and other comprehensive income accounts are translated using the average exchange rate during the period as follows (full amount Rupiah):

2015 2014

(9 bulan/ (9 bulan/

months) months)

1 Poundsterling Britania Raya (GBP) 20,138 19,660 Great British Poundsterling (GBP) 1

1 Euro (EUR) 14,756 16,048 Euro (EUR) 1

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13,088 11,767 United States Dollar (USD) 1

1 Dolar Australia (AUD) 10,133 10,775 Australian Dollar (AUD) 1

1 Dolar Singapura (SGD) 9,674 9,345 Singapore Dollar (SGD) 1

1 Ringgit Malaysia (MYR) 3,534 3,620 Malaysia Ringgit (MYR) 1

(21)

(lanjutan) POLICIES(continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasian(lanjutan) b. Principles of consolidation(continued)

Perbedaan yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian interim dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim dari entitas anak di luar negeri diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian interim periode berjalan dengan dasar bahwa kegiatan usaha entitas anak di luar negeri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perseroan dan karena itu, seluruh operasi di luar negeri tersebut dianggap seolah-olah telah dilaksanakan sendiri oleh Perseroan.

Differences arising from the translation of interim consolidated statements of financial position and interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income of the foreign subsidiaries are recognised in the current period’s interim consolidated statements of profit or loss on the basis that the operations of the foreign entities formed an integral part of the operations of the Company and, as a result, the transactions of the foreign entities have been considered as if they had been carried out by the Company.

c. Entitas anak c. Subsidiaries

Entitas anak adalah entitas dimana Perseroan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini

dapat dilaksanakan atau dikonversi,

dipertimbangkan ketika menilai apakah

Perseroan mengendalikan entitas lain.

Perseroan juga menilai keberadaan

pengendalian ketika Perseroan tidak memiliki

lebih dari 50% hak suara namun dapat

mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perseroan, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang

saham lain memberikan Perseroan

kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perseroan dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are entities over which the

Company has the power to govern the financial and operating policies. The existence and effect of potential voting rights which are currently exercisable or convertible are considered when

assessing whether the Company controls

another entity. The Company also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the

financial, operating and other policies.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Perseroan mencatat akuisisi entitas anak dengan menerapkan metode akuisisi. Biaya

perolehan termasuk nilai wajar imbalan

kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya terkait akuisisi dibebankan ketika terjadi. Aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Perseroan mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.

The Company accounts for the acquisition of subsidiary by applying the acquisition method. The cost of an acquisition includes the fair value of any contingent consideration at the acquisition date. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Assets, liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair

values at the acquisition date. On an

(22)

(lanjutan) POLICIES(continued)

c. Entitas anak(lanjutan) c. Subsidiaries(continued) Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah

kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, terhadap bagian kepemilikan Perseroan atas nilai wajar aset neto teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi konsolidasian interim.

The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and fair value at the acquisition date of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Company’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the amount is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in the interim consolidated statement of profit or loss.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas

induk pada entitas anak yang tidak

mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian interim.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi yang material antara Perseroan dan entitas anak telah dieliminasi.

Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of

control are accounted for as equity

transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognised in the interim consolidated statement of profit or loss.

All material intercompany transactions,

balances, unrealised surpluses and deficits on

transactions between the Company and

subsidiaries have been eliminated.

d. Pengaturan bersama d. Joint arrangements

Perseroan menerapkan PSAK 66 untuk seluruh pengaturan bersama terhitung 1 Januari 2015.

Berdasarkan PSAK 66 investasi pada

pengaturan bersama terbagi dalam bentuk

operasi bersama dan ventura bersama

tergantung pada hak dan kewajiban kontraktual setiap investor. Perseroan telah mengkaji sifat dari pengaturan bersama dan menentukannya sebagai ventura bersama. Ventura bersama

diperhitungkan dengan metode ekuitas

dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada.

The Company has applied PSAK 66 to all joint arrangements as of 1 January 2015. Under PSAK 66 investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations each investor. The Company

has assessed the nature of its joint

arrangements and determined them to be joint ventures. Joint ventures are accounted for using the equity method less impairment losses, if any.

Setiap akhir periode pelaporan, Perseroan melakukan penilaian ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada ventura bersama mengalami penurunan nilai.

(23)

(lanjutan) POLICIES(continued)

d. Pengaturan bersama(lanjutan) d. Joint arrangements(continued)

Hasil usaha ventura bersama dimasukkan

dalam atau dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim masing-masing sejak tanggal akuisisi atau tanggal pelepasan.

The result of joint ventures are included in or excluded from the interim consolidated financial

statements from their effective dates of

acquisition or disposal respectively.

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi e. Related party transactions

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Company enters into transactions with related parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan

konsolidasian interim.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the interim consolidated financial statements.

f. Pengakuan pendapatan dan beban f. Recognition of revenues and expenses

(i) Jasa telekomunikasi selular (i) Cellular telecommunications services

Pendapatan dari percakapan dan

non-percakapan yang berasal dari penggunaan jaringan Perseroan oleh pelanggan Global System for Mobile communications (“GSM”) yang meliputi pemakaian pulsa, interkoneksi lokal, sambungan lintas jarak jauh domestik, sambungan lintas jarak jauh internasional, jelajah internasional (international roaming) dan layanan nilai tambah, yang dibebankan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi dari koneksi melalui jaringan selular.

Voice and non-voice revenue is derived from the use of the Company’s network by Global System for Mobile communications (“GSM”) customers, including charges for

usage, local interconnection, domestic

long-distance, international long-distance, international roaming and value added services, which are recognised based on

applicable tariffs and the duration of

connections through the cellular network.

Pendapatan percakapan diakui pada saat percakapan terjadi dan diukur berdasarkan durasi pemakaian aktual dan menggunakan tarif yang berlaku.

Voice revenue is recognised at the time the service is rendered based on the actual call duration and applicable tariffs.

Pendapatan dengan pola bagi hasil

disajikan secara neto, setelah

memperhitungkan semua beban langsung yang terkait.

Revenues under revenues-sharing

(24)

(lanjutan) POLICIES(continued)

f. Pengakuan pendapatan dan beban(lanjutan) f. Recognition of revenues and expenses (continued)

(i) Jasa telekomunikasi selular(lanjutan) (i) Cellular telecommunications services (continued)

Pendapatan non-percakapan meliputi

pendapatan dari Short Message Services (“SMS”), layanan nilai tambah (“VAS”) dan data pita lebar nirkabel diakui berdasarkan pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung kesepakatan dengan pelanggan.

Pendapatan abonemen berasal dari

pelanggan pascabayar yang diakui secara bulanan pada saat penagihan.

Non-voice revenue includes revenue from Short Message Services (“SMS”), Value

Added Services (“VAS”) and wireless

broadband data are recognised based on usage or fixed monthly charges depending

on the arrangement with customers.

Monthly service charge is derived from postpaid customers which is recognised on a monthly basis upon billing.

Pendapatan prabayar berasal dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher. Paket perdana terdiri dari kartu Subscriber Identity Module (“SIM”)danvoucher.

Revenue from prepaid services is derived from the sale of starter pack and vouchers. Starter packs consist of a Subscriber Identity Module (“SIM”) card and voucher.

Pendapatan atas penjualan kartu SIM dan diskon yang diberikan diakui pada waktu

penyerahan kepada distributor atau

langsung ke pelanggan, di luar pajak pertambahan nilai.

The revenue of SIM card sales and any

discount granted is recognised upon

delivery to distributors or directly to

customers, excluding value-added taxes.

Pendapatan atas penjualan voucher untuk

prabayar tidak diakui pada waktu

penjualannya. Pada saat voucher terjual, total nilai voucher yang terjual, tanpa pengurangan biaya komisi, akan diakui sebagai “pendapatan tangguhan”.

Revenue from sales of vouchers for

prepaid services is not recognised at the time of sale. Upon the sale of a voucher, the full amount of voucher balance sold is

credited, without deduction of any

commission, to the “deferred revenue” account.

Pendapatan tangguhan akan diakui sebagai pendapatan telekomunikasi selular di laporan laba rugi konsolidasian interim pada saat penggunaan oleh pelanggan prabayar atau pada saat nilaivouchersudah melewati masa berlakunya.

Upon the prepaid customers use of the prepaid balance or upon expiration of the

voucher, the deferred revenue is

recognised as cellular telecommunications

revenue in the interim consolidated

statements of profit or loss.

(ii) Jasa interkoneksi selular (ii) Cellular interconnection services Pendapatan interkoneksi dari

operator-operator lain dan pendapatan inbound

roaming dari penyelenggara jasa

telekomunikasi luar negeri diakui

berdasarkan trafik percakapan aktual yang tercatat.

Revenue from interconnection with other operators and inbound roaming revenue

from overseas telecommunication

providers are recognised on the basis of actual recorded call traffic.

Pendapatan dari ITKP diakui pada saat jasa terjadi berdasarkan tarif yang berlaku.

Gambar

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatatdan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi dengan komplikasi di Instalasi Rawat Inap RS X Surakarta

1. Skor pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja di peroleh dari responden melalui penngujian lewat test tulisan. Skor melalui penyebaran angket tentang tingkat kedisiplinan

a. Satuan Puncak Gunungapi Merapi, agihannya berada di daerah Puncak Gunungapi Merapi yaitu berada di Kecamatan Kemalang. Satuan Kaki Gunungapi Merapi, agihannya

Pembuatan minuman sehat dari bunga bougainvillea di desa tersebut sangat efektif sekali untuk mengatasi dysmenorrhea bagi para perempuan yang megalaminya sehingga

Gerakan Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) Dalam Konflik Tanah Dengan PTPN II.. Universitas

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN.. TAHUN

With the growing awareness about global warming has come an increasing pressure on the travel industry, in particular aviation, to take steps towards the off setting of

Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur Kws Permukiman Perdesaan Potensial Kawasan Ayate Distrik Tigi Barat Kabupaten Deiyai2. Ayate 1