• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEPATUHAN PAJAK PENGHASILAN PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DESA BANGSRING KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KEPATUHAN PAJAK PENGHASILAN PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DESA BANGSRING KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

NAILATUL MUFIDAH NIM : E20183095

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JANUARI 2023

(2)

1

ANALISIS KEPATUHAN PAJAK PENGHASILAN PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DESA

BANGSRING KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

Nailatul Mufidah NIM : E20183095

Dosen Pembimbing

Dr.Nikmatul Masruroh, M.E.I NIP. 198209222009012005

ii

(3)

ANALISIS KEPATUHAN PAJAK PENGHASILAN PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DESA

BANGSRING KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam

Program Studi Akuntansi Syariah Hari : Jum’at

Tanggal : 30 Desember 2022 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. H. Saihan, S.Ag., M.Pd.I Dr. Ahmad Afif, M.E.I NIP. 197202172005011001 NIP. 198705202019031009 Anggota:

1. Dr. Nur Ika Mauliyah, S.E., M.Ak ( )

2. Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I ( )

Mengetahui,

Dekan Ekonomi Dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si NIP. 196808072000031001

iii

(4)

MOTTO





























































Artinya: Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan dan tidak pula kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Alah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk (QS. At-Taubah [9]:29).1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Sigma Exagrafika, 2007), 191.

iv

(5)

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Dan sebagai tanda terimakasih, saya persembahkan karya sederhana ini kepada:

1. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Hanis Yufi Hartono dan Ibu Wiwik Rusmiyati terimakasih atas doa-doa yang selalu dipanjatkan, ketulusan, kasih sayang, dukungan, nasehat yang senantiasa mengiringi setiap langkah keberhasilanku.

2. Adik perempuanku tersayang Desy Wulandari yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk selalu terus berusaha.

3. Guru-guru dari TK, SD, SMP, SMK sampai perguruan tinggi S1 ini, Kiai serta Ustadz dan Ustadzah di PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.

Terimakasih untuk segala ilmu yang diajarkan baik ilmu pengetahuan dan sikap mental darimu dan satu-satunya yang saya harapkan adalah barokah darimu.

4. Sahabat-sahabat saya (Ifan, Nurul, Mita, Laras, Sila, Amina, Syarifah, Nanil dan Yuni) yang telah memberikan masukan serta dukungan selama ini.

5. Almamater UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang saya banggakan.

v

(6)

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan karunia-Nya perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana dapat terselesaikan dengan lancar.

Terselesaikannya skripsi ini tentu adanya dorongan semangat dan doa seta rasa tanggungjawab dari sebuah tugas yang dipikul oleh penulis. Namun selesainya skripsi ini bukan berarti menjadi akhir dari sebuah pencarian ilmu pengetahuan, akan tetapi menjadi langkah awal dari sebuah proses kehidupan untuk menjadi insan yang lebih baik. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharti, S.E., MM selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan saya serta memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Nur Ika Mauliah, S.E, M.AK. selaku Koordinator Program Studi Akuntansi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

vi

(7)

5. Segenap dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan dan mengajarkan ilmunya.

6. Bapak Drs. Singhan selaku Kepala Desa Bangsring yang sudah memberi izin untuk melakukan penelitian.

7. Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan dukungan baik moral maupun material sehingga terselesainya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT.

Jember, 3 Oktober 2022 Penulis

Nailatul Mufidah

vii

(8)

ABSTRAK

Nailatul Mufidah, Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I, 2022: Analisis Kepatuhan Pajak Penghasilan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi.

Pajak penghasilan merupakan pungutan resmi pemerintah kepada masyarakat yang memiliki penghasilan atau pendapatan yang diterima serta diperoleh dalam tahun pajak. Pengetahuan dan pemahaman pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakan.

Fokus penelitian pada skripsi ini yaitu bagaimana kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan?.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan.

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam penentuan informan peneliti menggunakan teknik purposive yaitu pertimbangan tertentu terhadap informan yang dianggap mengetahui terkait penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang dilakukan melalui empat tahapan yakni, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan serta keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan disebabkan kurangnya pengetahuan, pemahaman pajak, ketentuan dan kewajiban pajak khususnya pengetahuan pajak penghasilan yang mengakibatkan pelaku usaha tidak memiliki NPWP, serta tidak mengetahui penyetoran dan tarif pajak serta kurangnya kemampuan diri sendiri atau kesadaran diri untuk mengetahui pajak sehingga mengakibatkan kelalaian dalam membayar pajak.

Kata Kunci: Kepatuhan Pajak, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Pajak Penghasilan.

viii

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 11

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KEPUSTAKAAN ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 34

1. Kepatuhan Pajak... 35

2. Pajak Penghasilan ... 41

ix

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 50

B. Lokasi Penelitian ... 50

C. Subyek Penelitian ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 52

E. Analisis Data ... 54

F. Keabsahan Data ... 57

G. Tahap-tahap Penelitian ... 57

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 60

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 60

B. Penyajian Data dan Analisis... 64

1. Kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan ... 65

C. Pembahasan Temuan ... 80

1. Kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan ... 80

BAB V PENUTUP ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matrik Penelitian

3. Pedoman Wawancara 4. Surat Ijin Penelitian

x

(11)

5. Jurnal Penelitian

6. Surat Selesai Penelitian

7. Surat Keterangan Selesai Bimbingan 8. Surat Keterangan Lulus Plagiasi 9. Dokumentasi

10. Biodata Penulis

xi

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi ... 5

Table 1.2 Daftar Nama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi ... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 2.2 Tarif Pajak ... 49

Tabel 4.1 Jenis Usaha ... 60

Tabel 4.2 Tarif Pajak Penghasilan ... 86

xii

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi sebuah daerah maupun sebuah negara berasal dari sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, modal dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu atau perubahan zaman pertumbuhan serta pembangunan ekonomi mempunyai peran penting dalam meningkatkan pendapatan ekonomi daerah untuk mensejahterakan masyarakat. Kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau biasa disebut UMKM merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.2 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi perekonomian di Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam dan padat karya antara lain sektor perikanan, pertanian, perkebunan, perdagangan, rumah makan/restoran, serta peteranakan.

Pertumbuhan serta perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setiap tahunnya cukup bagus. Dan rata-rata pemerintah menekankan pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membuat stabilitator serta dinamisator perekonomian Indonesia.3 Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia yaitu mencapai 64,19 juta pada tahun 2021 dan telah menyerap 97 persen tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar

2 Abdul Halim, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, Vol. 1 (2020), 158.

3 Sudati Nur Sarfiah, dkk, “UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa”, Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), Vol. 4 (2019), 139.

(14)

60,4 persen.4 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu suatu unit usaha produktif yang beroperasi sendiri, dilaksanakan dalam semua bidang ekonomi baik secara individu atau berkelompok.5

Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menginginkan perkembangan usaha yang signifikan. Pertumbuhan usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha memiliki efek domino yang cukup luas, antara lain menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pelaku usaha yang akan menciptakan peluang bagi perpajakan negara. Pelaku usaha tidak semuanya paham dan sadar akan pengetahuan dan kewajibannya dalam membayar pajak.

Pengetahuan seseorang mengenai peraturan perpajakan mempunyai peran penting karena pemahaman akan hak dan kewajiban perpajakan dapat membantu dalam memenuhi kewajiban perpajakan tersebut.6

Perpajakan merupakan aspek penting dalam pembangunan suatu negara karena penerimaan terbesar negara berasal dari sektor perpajakan. Pajak dapat menunjang kehidupan suatu negara, tanpa adanya pajak pembangunan suatu negara tidak dapat berfungsi dengan baik. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 menjelaskan bahwa perpajakan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masyarakat, baik orang pribadi atau badan usaha yang wajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun tidak dapat

4 Sri Noviyanti, “Pentingnya Peran dan Kontribusi UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Indonesia”, https://money.kompas.com/read/2022/02/04/070800426/pentingnya-peran-dan-kontribusi- umkm-dalam-pemulihan-ekonomi-

indonesia?page=all#:text=Data%20Kementerian%20koperasi%20dan%20UMKM,senilai%20Rp

%208%2C6%20triliun (17 April 2022).

5 Nuri Yussofa Rizal, “Pandemi Covid-19 Mengakibatkan Melemahnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Di Wilayah Kejeran, Kota Surabaya”, Jurnal Inovasi Penelitian, Vol. 1 (2021), 1554.

6 Riyanto Wujarso, dkk, “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Jakarta”, Jurnal STEI Ekonomi, Vol. 29 (2020), 45.

(15)

memberikan insentif perpajakan karena dikelola terlebih dahulu oleh pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh atau merata.7

Bagi pemerintah sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang begitu besar, sekitar 61,7 persen dari total PDB diperkirakan dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), meski jumlah wajib pajak sudah meningkat tapi konstribusi pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tercatat masih rendah.8 Peningkatan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kurang seimbang dengan kesadaran pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kewajibannya sebagai wajib pajak. Maka dari itu, pengetahuan akan pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berpengaruh dalam pemahaman bagi pelaku usaha atau Wajib Pajak. Jika pelaku usaha atau Wajib Pajak telah mengetahui akan hak dan kewajiban dalam perpajakan maka pelaku usaha tersebut telah memahami pentingnya hak dan kewajiban perpajakan.9

Pengetahuan dan pemahaman perpajakan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak. Kurangnya pemahaman Wajib Pajak akan peraturan perpajakan akan menimbulkan ketidak taatan Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakan. Wajib Pajak atau pelaku usaha akan cenderung tidak menjadi patuh jika tidak memahami perpajakan. pemahaman perpajakan

7 Chandra Pitaloka Puspodewanti dan Susanti, “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan, dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Surabaya”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 10 (2021), 968.

8 Elsa Catriana, “Menkop : Kontribusi Pajak UMKM Masih Sangat Rendah”, https://money.kompas.com/image/2021/09/16/191249026/menkop-kontribusi-pajak-umkm- masih-sangat-rendah?page=1 (17 April 2022).

9 Pasca Rizki Dwi Ananda, dkk, “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif Pajak, dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada UMKM yang Terdaftar Sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu)”, Jurnal Perpajakan (JEJAK), Vol. 6 (2015), 2.

(16)

sangat penting bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).10 Pajak penghasilan yaitu suatu pungutan resmi yang dikenakan kepada masyarakat yang menerima atau memperoleh penghasilan atau pendapatan sebagai kewajiban untuk kepentingan negara dan masyarakat selama tahun pajak.11

Kewajiban pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perpajakan masih rendah dengan jumlah Wajib Pajak orang pribadi sebanyak 14,49 juta dan 993 ribu Wajib Pajak badan disebabkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman perpajakan serta tidak semua pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sadar bahwa dirinya termasuk Wajib Pajak.

Pengetahuan dan pemahaman pajak yang kurang menjadi salah satu penyebab Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang mengakibatkan kelalaian dalam kewajiban perpajakan. Maka dari itu, pemerintah Indonesia menerbitkan PP Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan (PPh). Diberlakukannya PP Nomor 23 Tahun 2018 supaya memudahkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Wajib Pajak di Indonesia serta untuk memahami perpajakan yang berlaku mengenai pajak penghasilan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).12

10 Ibid., 4.

11 Rachmawati Meita Oktaviani, Pancawati Hardaningsih dan Ceacilia Srimindari, “Kepatuhan Wajib Pajak Memediasi Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan”, Jurnal Akuntansi, Vol. 21 (2017).

12 Adi Kurnia Hermawan dan Muhammad Rezha Ramadhan, “Pengaruh Perubahan Tarif PPh UMKM Terhadap Kepatuhan Pembayaran Pajak di KPP Pratama Boyolali”, Simposium Keuangan Negara, Vol. 3 (2020), 45.

(17)

Penerimaan pajak penghasilan merupakan penghasilan yang bersumber dari rakyat yang memenuhi syarat untuk dijadikan subjek pajak serta melakukan kegiatan yang bisa disebut objek pajak lalu penerimaan pajak penghasilan tersebut diperoleh oleh pemerintah. Jumlah Wajib Pajak di Jawa Timur semakin meningkat namun realisasi penerimaan pajak setiap tahun tidak mencapai target dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak di Jawa Timur mengenai perpajakan.13

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Febiani Tevia Permana dan Endah Susilowati bahwa pemahaman Wajib Pajak di Jawa Timur dapat dikatakan kurang maksimal. Maka dari itu, kesadaran akan perpajakan haruslah ditumbuhkan pada setiap Wajib Pajak. Akan tetapi tidak semua Wajib Pajak di Jawa Timur sadar sehingga pengetahuan dan pemahaman mengenai perpajakan masih kurang. Jika Wajib Pajak sudah sadar mengenai perpajakan maka Wajib Pajak dengan senang hati akan memenuhi kewajibannya serta dapat berkontribusi pada penerimaan pajak.14

Tabel 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi Tahun Pertumbuhan Ekonomi (%)

2016 5,38

2017 5,62

2018 5,84

2019 5,55

2020 3,58

2021 4,27

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

13 Febiana Tevia Permana dan Endah Susilowati, “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Dengan Kepatuhan Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening pada KPP Pratama Surabaya Karang Pilang”, JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi), Vol. 12 (2021), 1030.

14 Ibid., 1030.

(18)

Pertumbuhan ekonomi yang membaik berdampak positif dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung wisatawan. Dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung wisatawan maka mempunyai dampak positif juga bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga produknya mengalami peningkatan permintaan.15 Menurut data dari Badan Pusat Statistik Banyuwangi terdapat 296 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Namun tidak semua pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sadar dalam kewajibannya membayar pajak. Dari data KPP Pratama Banyuwangi terdapat 99.793 Wajib Pajak yang sudah terdaftar dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) di tahun 2021. Dari perbedaan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan jumlah Wajib Pajak tidak seimbang karena kurangnya pengetahuan dan pemahamaman terkait pentingnya pajak bagi kesejahteraan umum.16

Desa Bangsring merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Banyuwangi yang terletak di pesisir pantai Kecamatan Wongsorejo dan memiliki beberapa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak pelaku usaha dari Desa Bangsring yang dapat mengembangkan usahanya dan telah dikenal oleh masyarakat lokal maupun luar kota. Dari data yang terjadi di Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi terdapat 16 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berikut adalah tabel daftar nama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi.17

15 Ali Sodiqin, “Pemkab Banyuwangi Optimis Ekonomi 2022 Membaik”, https://radarbanyuwangi.jawapos.com/2022/01/06/pemkab-banyuwangi-optimistis-ekonomi- 2022-membaik/ (18 Mei 2022).

16 Ali Sodiqin, “Telat Lapor SPT, Denda Rp 100 Ribu Sampai Rp 1 Juta Menanti”, https://radarbanyuwangi.jawapos.com/2022/03/31/telat-lapor-spt-denda-rp-100-ribu-sampai-rp- 1-juta-menanti/ (17 Mei 2022).

17 Saiful Bahri, wawancara, Banyuwangi, 29 Maret 2022.

(19)

Tabel 1.2

Daftar Nama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi

No Nama Pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Produksi

1. Akasa Alif Batu hias

2. Arwaningsih Pembuatan kue-kue 3. Asiyah Kripik pisang, jagung

dan jamu tradisional 4. Deki Firmansyah Ikan hias dan tanaman

laut

5. H. Paiman Meubel

6. Ibu Emy Rumah produksi Ibu Emy

7. Jasmin Rumah produksi

Jasmin

8. Jumlani Kerupuk

9. Maddullah Meubel 10. Martoyo Ikan segar

11. Nita Yulianah Pengrajin baju/Butik rumah jahit bunda nita

12. Sahitno Meubel

13. Sujito Meubel

14. Sunawi Perahu layar mini hias 15. Tolak Alfiyah Ayam betutu/Ayam

bakar

16. Usnan Ikan segar

Sumber: Kantor Desa Bangsring

Dari data di atas pelaku usaha di Desa Bangsring memiliki beberapa produk yang sudah terkenal oleh masyarakat sekitar dan para wisatawan.

Perkembangan produknya semakin meningkat begitu juga dengan pendapatan usaha yang diperoleh pelaku usaha Desa Bangsring. Dari 16 pelaku usaha Desa Bangsring belum sepenuhnya sudah menjadi Wajib Pajak. Ada 9 pelaku usaha yang belum mendaftarkan dirinya menjadi Wajib Pajak. Hal ini bisa dikatakan bahwa masih belum sepenuhnya masyarakat, lebih khususnya pelaku Usaha

(20)

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Bangsring mengetahui dan memahami pajak penghasilan.

Para pelaku usaha di Desa Bangsring yang belum mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak menganggap bahwa membayar pajak kepada pemerintah merupakan suatu kerugian karena hasil pendapatan yang mereka dapatkan dari usahanya nanti akan berkurang akibat membayar pajak kepada pemerintah.

Selain itu, para pelaku usaha tersebut merasa enggan membayar pajak karena praktik membayar pajak belum menjadi budaya di Desa Bangsring karena masih ada masyarakat dan pelaku usaha yang coba-coba tidak membayar pajak sehingga perilaku tersebut sudah tertanam di benak masing-masing masyarakat pada Desa Bangsring dan hal tersebut menyebabkan masyarakat dan pelaku usaha di Desa Bangsring lalai akan kewajibannya membayar pajak, serta dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan yang dinilai masih rumit karena kurangnya pengetahuan tata cara perpajakan pada masyarakat dan pelaku usaha di Desa Bangsring.

Jika pelaku usaha di Desa Bangsring patuh membayar pajak akan mendapatkan beberapa keuntungan salah satunya yaitu dapat mempermudah dalam perkembangan usaha yang dimilikinya, dalam pengembangan usaha Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) selalu dibutuhkan sebagai persyaratan administrasi serta dapat meningkatkan kredibilitas usaha. Di samping itu, pelaku usaha pada Desa Bangsring yang sudah menjadi Wajib Pajak kurang memahami perhitungan, membayar dan melaporkan pajak penghasilan.

Pengetahuan dan pemahaman yang kurang mengenai pajak penghasilan

(21)

mengakibatkan para pelaku usaha di Desa Bangsring lalai dalam kewajibannya sebagai Wajib Pajak.18

Dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk menganalisis kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai pajak penghasilan di Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi dengan mengangkat judul “Analisis Kepatuhan Pajak Penghasilan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka fokus permasalahan yang muncul adalah “Bagaimana kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok pernasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring dalam membayar pajak penghasilan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan bagi penulis, organisasi terkait, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.19 Manfaat yang diharapkan peneliti sebagai berikut:

18 Wilianto, wawancara, Banyuwangi, 30 Maret 2022.

19 Tim Revisi Buku Pedoman Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 45.

(22)

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengetahuan, perhitungan, pelaporan serta pembayaran pajak penghasilan.

2. Secara Praktis

Selain manfaat teoritis, juga terkandung manfaat praktis pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Penelitian dilakukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti agar dapat mengetahui kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terjadi di Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi.

b. UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Harapan peneliti dapat menambah pengetahuan bagi pihak instansi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tentang kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya dengan kajian yang sama atau menambah pustaka di kampus UIN KHAS Jember.

c. Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak yang terkait yaitu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan

(23)

Menengah (UMKM) mengenai kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul peneliti. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.20

Adapun definisi dan batasan istilah yang berkaitan dengan judul dalam penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Kepatuhan Pajak

Kepatuhan berasal dari kata dasar “patuh” yang merupakan taat, suka menurut perintah. Kepatuhan pajak artinya kesadaran untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, mempelajari, memahami peraturan Undang- undang perpajakan serta tata cara perpajakan dan menerapkannya dalam kegiatan perpajakan seperti membayar pajak, melaporkan SPT dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu, dapat dikatakan bahwa kepatuhan pajak merupakan suatu perilaku dimana Wajib Pajak sadar akan kewajiban perpajakan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pajak Penghasilan

Pajak adalah salah satu sumber penerimaan dalam negeri yang diharapkan dapat mendukung pembangunan negara dan menunjang pembelanjaan negara. Pajak penghasilan yaitu pendapatan negara yang

20 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 45.

(24)

diperoleh dari iuran masyarakat sesuai dengan penghasilan atau pendapatan setiap masyarakat yang telah menjadi Wajib Pajak dipaksakan serta diwajibkan dalam membayar pajak dan penyetorannya dapat dibayarkan langsung kepada aparat pajak.

Pajak penghasilan merupakan pungutan resmi pemerintah kepada warga negara atau masyarakat yang menerima dan memperoleh penghasilan maupun pendapatan selama satu tahun pajak. Dari definisi di atas dapat diambil benang merah, judul yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mengkaji secara mendalam terkait kepatuhan pajak penghasilan. Di mana kepatuhan pajak penghasilan dijadikan sebagai upaya dalam mengatasi kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai pajak penghasilan. Sehingga upaya yang dilakukan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Bangsring bisa menjadi rujukan oleh Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Sistematika pembahasan dari penelitian ini sebagai berikut:

BAB I, memuat komponen dasar penelitian yaitu latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

(25)

BAB II, bagian ini berisi tentang ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevan dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat kajian teori.

BAB III, membahas tentang metode yang digunakan peneliti yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV, berisi tentang inti atau hasil penelitian yang meliputi latar belakang objek penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan.

BAB V, berisi tentang kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran dari peneliti dan diakhiri dengan penutup.

Bagian Akhir, memuat daftar pustaka, pernyataan keaslian penulis dan lampiran-lampiran.

(26)

14

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan, selanjutnya membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau yang terpublikasikan (skripsi, tesis, dan sebagainya).21

1. Ferry Irawan, Faizal Achmad Putra Erdika “Analisis Atas Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan” (2021), Jurnal Pajak Indonesia, Politeknik Keuangan Negara STAN.22

Fokus penelitian terletak pada bagaimana penerapan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan?. Dengan tujuan penelitian terdahulu untuk mengetahui dampak penerapan PP No. 23 tahun 2018 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus.

Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa perbandingan dari penerimaan PPh final dari PP 46 Tahun 2013 maupun PP 23 Tahun 2018.

PP 23 Tahun 2018 menggantikan PP 46 Tahun 2013 yang di mana memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan perpajakan. Para pelaku Usaha

21 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 45.

22 Ferry Irawan dan Faizal Achmad Putra Erdika, “Analisis Atas Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan”, Jurnal Pajak Indonesia, Vol. 5 (2021).

(27)

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak serta memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak atas penghasilan usahanya.

Persamaannya terletak pada metode penelitian yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaaannya penelitian terdahulu lebih mengarah pada penerapan Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2018 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan, sedangkan peneliti membahas kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

2. Andi Afdilla, Audiah Umairah “Analisis Pengetahuan Wajib Pajak UMKM Terhadap Kewajiban Perpajakan Tentang Tarif UMKM (Studi Kasus di Kecamatan Medan Timur” (2021), Jurnal Pembangunan Perkotaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.23

Fokus masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pengetahuan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai kewajiban perpajakan dengan tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)?. Dengan tujuan penelitian terdahulu untuk mengetahui Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai kewajiban perpajakan tentang tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta untuk mengetahui Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait tata cara pembayaran pajak dengan tarifnya dan untuk mengetahui pengetahuan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

23 Andi Afdillah dan Audiah Umairah, “Analisis Pengetahuan Wajib Pajak UMKM Terhadap Kewajiban Perpajakan Tentang Tarif UMKM (Studi Kasus di Kecamatan Medan Timur)”, Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol. 9 (2021).

(28)

(UMKM) mengenai perubahan Peraturan Pemerintah tentang tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung serta teknik dokumentasi yang diambil dari kecamatan Medan Timur.

Hasil dalam penelitian ini yaitu dari beberapa responden mengatakan bahwa Peraturan Pemerintah tidak sesuai untuk usaha mikro, kecil dan menengah. Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seharusnya tidak dikenakan pajak karena usaha mereka mengalami krisis serta omzet yang mereka harapkan tidak sesuai dengan harapan. Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) belum sepenuhnya mengetahui terkait peraturan perpajakan tersebut.

Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada pembahasan yang sama-sama membahas pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau pajak penghasilan dan juga sama-sama menggunakan metode kualitatif.

Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada pengetahuan Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakan mengenai tarif pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan peneliti membahas kepatuhan mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

(29)

3. Zein Aden Pranata “Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap Peraturan Pemerintah tentang Tarif UMKM di Kecamatan Medan Tembung” (2020), Jurnal Pembangunan Perkotaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.24

Fokus penelitian ini adalah bagaimana pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai Peraturan Pemerintah terhadap tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)?.

Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait adanya Peraturan Pemerintah tentang tarif pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan merupakan jenis penelitian lapangan.

Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Peraturan Pemerintah tentang tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu beberapa dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) belum memahami dan memiliki NPWP, kurangnya pengetahuan mengenai hak dan kewajiban, serta kurangnya pemahaman sanksi pajak. Sedangkan mengenai Peraturan Pemerintah tentang tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Wajib Pajak juga belum mengerti dan memahami tarif pajak pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini.

24 Zein Aden Pranata, “Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap Peraturan Pemerintah Tentang Tarif UMKM di Kecamatan Medan Tambung”, Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol. 8 (2020).

(30)

Persamaan dalam penelitian ini metode penelitian yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Perbedaannya pada fokus penelitian, pada penelitian terdahulu pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai Peraturan Pemerintah tentang tarif UMKM, sedangkan peneliti membahas kepatuhan mengenai pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

4. Gunawan Hartadi, Bambang Suryono dan Titik Mildawati “Pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Terhadap Penerapan Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2018 Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan”

(2020), Jurnal Akuntansi dan Pajak, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.25

Fokus masalah dalam penelitian ini; 1) bagaimanakah pemahaman pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap penerapan PP No.23 tahun 2018?, 2) bagaimanakah respon serta harapan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)?. Tujuan penelitian yaitu untuk memahami penerapan PP No.23 tahun 2018 memberikan efek pada minat pelaku UMKM dalam meningkatkan dan memperluas usaha mereka serta untuk memahami respon dan harapan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai implementasi PP No.23. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dan observasi.

25 Gunawan Hartadi, Bambang Suryono dan Titik Mildawati, “ Pemahaman Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Penerapan Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2018 Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan”, Jurnal Akuntansi dan Pajak, Vol. 21 (2020).

(31)

Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pemahaman pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap penerapan PP No.23 tahun 2018 belum sepenuhnya mengetahui dan memahami PP No.23 tahun 2018 serta kurangya kesadaran dalam membayar pajak bagi pelaku usaha sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, PP No.23 tahun 2018 menarik bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) karena peraturan tersebut memberikan keringanan tanggungan pajak penghasilan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan penerapan PP No.23 tahun 2018 tersebut dapat meningkatkan keinginan untuk berusaha bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada pembahasan yang sama-sama membahas pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau pajak penghasilan dan juga sama-sama menggunakan metode kualitatif.

Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai penerapan PP No.23 Tahun 2018 dan respon Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait PP No.23 Tahun 2018, sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan tentang pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

(32)

5. Lukman Hakim Siregar, Santi “Analisis Perhitungan Pajak Perusahaan Industri Kemasan (Studi Kasus Pajak Penghasilan PT. Nagamas Packaging)” (2020), Jurnal Bisnis Net, Universitas Dharmawangsa.26

Fokus permasalahan dalam penelitian ini yakni bagaimanakah perhitungan pajak penghasilan pada PT. Nagamas Packaging. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis perhitungan pajak penghasilan di perusahaan industri kemasan pada PT. Nagamas Packaging. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu PT. Nagamas Packaging telah menyusun laporan laba rugi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan perhitungan Pajak Penghasilan belum sesuai dengan Peraturan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 karena masih adanya biaya yang belum dikoreksi/fiskal sesuai dengan peraturan perpajakan.

Persamaan dalam penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-sama membahas pajak penghasilan serta menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskripif. Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada perhitungan pajak penghasilan serta koreksi fiskal yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Sedangkan pada penelitian ini lebih berfokus pada kepatuhan mengenai

26 Lukman Hakim Siregar dan Santi, “Analisis Perhitungan Pajak Perusahaan Industri Kemasan (Studi Kasus Pajak Penghasilan PT. Nagamas Packaging)”, Jurnal Bisnis Net, Vol. 3 (2020).

(33)

pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

6. Cinantya Kumaratih, Budi Ispriyarso “Pengaruh Kebijakan Perubahan Tarif PPH Final Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM” (2020), Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro.27

Fokus masalah dalam penelitian ini yaitu 1) bagaimana kebijakan perubahan tarif Pajak Penghasilan Final terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat?, 2) bagaimana pengaruh kebijakan perubahan tarif Pajak Penghasilan Final terhadap tingkat kepatuhan Wajib pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang Barat?. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kebijakan penurunan pajak penghasilan terhadap tingkat kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Wajib Pajak.

Metode penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris (sosiologis). Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat secara langsung dari obyek penelitian sedangkan data sekunder berhubungan dengan tarif PPh final bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan perubahan tarif pajak penghasilan final terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan

27 Cinantya Kumarih dan Budi Ispriyarso, “Pengaruh Kebijakan Perubahan Tarif PPh Final Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM”, Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Vol. 2 (2020).

(34)

Menengah (UMKM) di Kantor Pajak Pratama Semarang Barat terdapat dalam PP Nomor 23 tahun 2018 tentang pajak penghasilan atas penghasilan usaha yang diterima maupun yang diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pengaruh kebijakan tarif PPh final terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak bahwa kebijakan penurunan tarif PPh final sebesar 0,5% merupakan faktor pendukung dalam peningkatan kepatuhan pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai Wajib Pajak meskipun masih banyak yang melakukan penunggakan kewajiban pajaknya.

Persamaan penelitian ini terdapat pada pembahasan pajak penghasilan dan juga pada metode penelitian yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu lebih berfokus pada kebijakan penurunan tarif PPh final bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pengaruh terhadap kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Semarang Barat, sedangkan dalam penelitian ini peneliti lebih berfokus pada kepatuhan tentang pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

7. Intan Ramadhani Daulay “Analisis Pemahaman Wajib Pajak UMKM Terhadap Kewajiban Perpajakan Tentang Tarif UMKM (Studi Kasus di Kecamatan Medan Marelan)” (2020), Jurnal Pembangunan Perkotaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.28

28 Intan Ramadhani Daulay, “Analisis Pemahaman Wajib Pajak UMKM Terhadap Kewajiban Perpajakan Tentang Tarif UMKM (Studi Kasus di Kecamatan Medan Marelan)”, Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol. 8 (2020).

(35)

Fokus permasalahan dalam penelitian ini bagaimana pemahaman Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap kewajiban perpajakan mengenai tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)?. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakan tentang PP Nomor 46 tahun 2016 dan untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap perubahan PP Nomor 23 tahun 2018.

Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung ke para responden dan menggunakan teknik dokumentasi.

Hasil dalam penelitian ini yakni pemahaman Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Medan Marelan mengenai PP No.46 tahun 2013 para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) belum sepenuhnya mengetahui adanya peraturan tersebut. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut belum mengetahui adanya perubahan tarif pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tingkat kesadaran akan kewajiban membayar pajak pada Wajib Pajak menjadi salah satu faktor penyebab tidak patuhnya dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

Persamaan penelitian ini terdapat pada pembahasan yaitu sama-sama membahas pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai pajak penghasilan dan juga menggunakan metode penelitian yang sama

(36)

yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada menganalisis pemahaman Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap kewajiban perpajakan mengenai tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

8. Shafira Sri Ningsih, Fitriani Saragih “Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Mengenai Peraturan Pemerintah Tentang PP No. 23 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Pajak UMKM” (2020), Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.29

Fokus masalah dalam penelitian ini yaitu 1) bagaimana pengetahuan Wajib Pajak mengenai sistem perpajakan di Indonesia?, 2) bagaimana pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait PP No. 23 Tahun 2018 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan?. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Peraturan Pemerintah tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan khususnya PP No. 23 tahun 2018.

Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

29 Shafira Sri Ningsih dan Fitriani Saragih, “Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Mengenai Peraturan Pemerintah Tentang PP No. 23 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Pajak UMKM”, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 20 (2020).

(37)

menyebar kuisioner dan wawancara kepada 15 orang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari 20 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdata di Kecamatan Medan Barat Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Hasil dalam penelitian ini yaitu pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tentang ketentuan dan tata cara perpajakan khususnya tentang PP No.23 tahun 2018 pada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kecamatan Medan Barat Kota medan masih terlihat rendah. Para Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) belum mengetahui serta kurang memahami ketentuan yang diatur dalam PP No. 46 tahun 2013 dan perubahannya menjadi PP No. 23 tahun 2018.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu dalam pembahasannya sama- sama membahas pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta menggunakan metode yang sama yakni metode kualitatif. Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu berfokus pada pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait PP No. 23 tahun 2018 tentang ketentuan pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

9. Yuyun Apriani Christian, Grace B. Nangoi dan Novi S. Budiarso “Implikasi Pengenaan Pajak Penghasilan Final Terhadap Penghitungan Pajak

(38)

Penghasilan Badan Pada PT. Empat Tujuh Abadi Jaya” (2019), Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi.30

Fokus masalah dalam penelitian ini bagaimana perhitungan pajak penghasilan badan pada PT. Empat Tujuh Abadi Jaya serta implikasi pengenaan pajak penghasilan final?. Tujuannya yakni untuk mengetahui implikasi pengenaan pajak penghasilan final pada PT. Empat Tujuh Abadi Jaya dalam perhitungan pajak penghasilan badan.

Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis data penelitian yaitu data kualitatif yang berisi hasil wawancara, sumber data penelitian didapat hasil wawancara dan dokumentasi.

Hasil pembahasan dari penelitian ini yaitu PT. Empat Tujuh Abadi Jaya menggunakan pajak penghasilan final yang dimana perhitungan pajaknya berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Perhitungan pajak penghasilan PT. Empat Tujuh Abadi Jaya dengan pajak penghasilan final adanya perbedaan yang cukup berpengaruh dikarenakan tarif dan dasar pengenaan pajak yang digunakan berbeda.

Persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dan penelitian terdahulu yaitu kesamaannya sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif dan sama-sama menggunakan metode yang bersifat deskriptif.

Sedangkan perbedaannya adalah penelitian terdahulu lebih berfokus pada

30 Yuyun Apriana Christian, Grace B. Nangoi, Novi S. Budiarso, “Implikasi Pengenaan Pajak Penghasilan Final Terhadap Perhitungan Pajak Penghasilan Badan pada PT. Empat Tujuh Abadi Jaya”, Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol. 14 (2019).

(39)

pengenaan pajak penghasilan final terhadap perhitungan pajak penghasilan yang di mana terdapat perbedaan antara tarif pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan final. Sedangkan pada penelitian ini lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

10. A’im Umatul Ma’rifah “Analisis Pemberlakuan UMKM Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM” (2019), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya.31

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemberlakuan pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempengaruhi ketepatan waktu untuk membayar pajak?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ketepatan waktu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian ini dilakukan dibeberapa pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya.

Hasil pembahasan dari penelitian ini yaitu perilaku kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya adalah patuh, beberapa pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

31 A’im Umatul Ma’rifah, “Analisis Pemberlakuan Pajak UMKM Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM”, (Skripsi,Program Studi Ekonomi dan Bisnis Akuntansi, Universitas Bhayangkara Surabaya, 2019).

(40)

di Kota Surabaya sudah mendaftarkan usahanya dan telah memiliki NPWP.

Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat terbuka akan adanya Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2018, rata-rata pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) setuju apabila memenuhi semua hak dan kewajiban perpajakan. Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengetahui pentingnya pajak untuk membangun infrastruktur negara.

Persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dan terdahulu yaitu kesamaannya sama-sama menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Perbedaannya yaitu pada penelitian terdahulu lebih berfokus pada pengaruh ketepatan waktu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

(41)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Ferry Irawan

dan Faizal Achmad Putra Erdika (2021)

Analisis atas Penerapan

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian

yang akan

dilakukan yaitu sama-sama

menggunakan metode kualitatif

Perbedaan dari penelitian ini yaitu lebih mengarah pada pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap PP No. 23

tahun 2018.

Sedangkan peneliti membahas kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2. Andi Afdilla dan Audiah Umairah

(2021)

Analisis Pengetahuan Wajib Pajak UMKM Terhadap Kewajiban

Perpajakan

Tentang Tarif UMKM (Studi

Kasus di

Kecamatan Medan Timur)

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian

yang akan

dilakukan yaitu pada pembahasan yang sama-sama membahas pajak penghasilan dan keduanya sama- sama

menggunakan metode kualitatif

Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian terdahulu lebih berfokus pada pengetahuan Wajib Pajak terhadap kewajiban

perpajakan mengenai tarif pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Sedangkan peneliti membahas kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

(42)

No Nama Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 3. Zein Aden

Pranata (2020)

Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap

Peraturan Pemerintah tentang Tarif

UMKM di

Kecamatan Medan Tembung

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian

yang akan

dilakukan

terdapat pada metode penelitian sama-sama

menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif

Perbedaan dari penelitian ini yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai Peraturan Pemerintah tentang tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

4. Gunawan Hartadi, Bambang Suryono dan Titik Mildawati (2020)

Pemahaman Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap

Penerapan Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2018 Tentang Penurunan Tarif Pajak

Penghasilan

Persamaan dalam penelitian ini terdapat pada pembahasan yang sama-sama

membahas pajak penghasilan dan sama-sama

menggunakan metode kualitatif

Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai penerapan PP No.23 Tahun 2018 dan respon Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait PP No.23 Tahun 2018, sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak Penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

(43)

No Nama Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 5. Lukman Hakim

Siregar dan Santi (2020)

Analisis Perhitungan Pajak Perusahaan Industri Kemasan (Studi Kasus Pajak

Penghasilan PT.

Nagamas Packaging)

Persamaan dalam penelitian

terdahulu dengan penelitian ini yaitu sama-sama membahas pajak penghasilan serta menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan deskripif.

Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih berfokus pada perhitungan pajak penghasilan serta koreksi fiskal yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Sedangkan pada penelitian ini lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

6. Cinantya

Kumaratih dan Budi Ispriyarso (2020)

Pengaruh Kebijakan

Perubahan Tarif

PPh Final

Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UMKM

Persamaan

penelitian ini terdapat pada pembahasan pajak penghasilan dan juga pada metode penelitian yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif.

Perbedaannya yaitu

pada fokus

penelitian, penelitian terdahulu berfokus pada kebijakan penurunan tarif PPh final dan kepatuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Wajib Pajak.

Sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

(44)

No Nama Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 7. Intan

Ramadhani Daulay (2020)

Analisis Pemahaman Wajib Pajak UMKM Terhadap Kewajiban

Perpajakan

Tentang Tarif UMKM (Studi

Kasus di

Kecamatan Medan Marelan)

Persamaan

penelitian ini terdapat pada pembahasan sama-sama

membahas Pajak Usaha Mikro,

Kecil dan

Menengah (UMKM)

mengenai pajak penghasilan dan juga

menggunakan metode penelitian yang sama yaitu metode kualitatif dengan

pendekatan deskriptif

Perbedaannya

terletak pada fokus penelitian, peneliti berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

Sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada pemahaman Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap kewajiban perpajakan mengenai tarif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

8. Shafirah Sri Ningsih dan Fitriani Saragih (2020)

Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Mengenai

Peraturan Pemerintah Tentang PP No.23 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Pajak UMKM

Persamaan

penelitian ini terdapat pada pembahasan sama-sama

membahas Pajak Usaha Mikro,

Kecil dan

Menengah (UMKM)

mengenai pajak penghasilan dan juga

menggunakan metode penelitian yang sama yaitu metode kualitatif

Perbedaannya

terletak pada fokus penelitian, peneliti lebih berfokus pada kepatuhan Mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak, sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada pengetahuan dan pemahaman Wajib Pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait PP No.23 tahun 2018 tentang ketentuan pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

(45)

No Nama Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 9. Yuyun Apriana

Christian, Grace B.

Nangoi dan

Novi S.

Budiarso (2019)

Implikasi

Pengenaan Pajak Penghasilan Final Terhadap

Perhitungan Pajak Penghasilan Badan pada PT.

Empat Tujuh Abadi Jaya

Persamaan

penelitian ini terdapat pada metode penelitian keduanya sama- sama

menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan deskriptif

Perbedaannya

terletak pada fokus penelitian, peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak, sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada pengenaan pajak penghasilan

final dalam

perhitungan pajak penghasilan.

10. A’im Umatul Ma’rifah

(2019)

Analisis Pemberlakuan Pajak UMKM Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Persamaan

penelitian ini terdapat pada metode penelitian keduanya sama- sama

menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan deskriptif

Perbedaannya

terletak pada fokus penelitian, penelitian terdahulu berfokus pada pengaruh ketepatan waktu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Sedangkan peneliti lebih berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak.

Sumber : Diolah dari penelitian terdahulu

Dari beberapa penelitian terdahulu di atas terdapat persamaan dan perbedaan penelitian dengan penelitian yang telah dilakukan dengan

(46)

penelitian yang akan dilakukan penulis. Persamaan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas pajak penghasilan. Perbedaan penelitian yaitu pembahasan dan fokus penelitian yang berbeda, pada penelitian terdahulu membahas pemahaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengenai PP No.23 tahun 2018, pengetahuan Wajib Pajak terhadap kewajiban mengenai tarif pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), perhitungan pajak penghasilan, penurunan tarif PPh final, kepatuhan Wajib Pajak, pengenaan PPh final dalam perhitungan pajak penghasilan, maka dari itu peneliti mencoba mengemas penelitian ini dan berfokus pada kepatuhan mengenai pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membayar pajak. Karena kepatuhan perpajakan merupakan salah satu faktor potensial bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjadi Wajib Pajak yang patuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku. Jika Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah patuh terhadap peraturan perpajakan, maka Wajib Pajak akan melaksanakan pembayaran nominal pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kepatuhan pajak penghasilan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

B. Kajian Teori

Kajian teori berisi tentang pembahasan teori yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penelitian, memperdalam wawasan penelitian dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dampak Covid-19 dan pemanfaatan insentif pajak terhadap kinerja usaha mikro kecil menengah (UMKM)1. Teknik yang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan undang-undang. Sesuai

12 pengenaan pajak penghasilan atas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maka mulai bulan Juli 2013, pelaku sektor UMKM diharpkan untuk melaksanakan pembayaran pajaknya

12 pengenaan pajak penghasilan atas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), maka mulai bulan Juli 2013, pelaku sektor UMKM diharpkan untuk melaksanakan pembayaran pajaknya

5.2 Analisis Evaluasi Dampak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat

mengatur perlakuan khusus Pajak Penghasilan untuk Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM). Berdasarkan ketentuan ini, Wajib Pajak yang memenuhi kriteria dikenakan

Pada variabel kepatuhan wajib pajak UMKM, pengetahuan perpajakan, tarif pajak, omzet penghasilan, dan umur usaha menunjukkan tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai tolerance

Dari 51 Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM yang peneliti wawancarai dapat diketahui bahwa lebih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM yang tidak paham mengenai ketentuan