STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR SISTEM PENERANGAN PADA MATA KULIAH SISTEM KELISTRIKAN BODI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA TEKNIK MESIN DPTM FPTK UPI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin
oleh
Andrianus Mardona NIM 0809463
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANDRIANUS MARDONA
STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR SISTEM PENERANGAN PADA MATA KULIAH SISTEM KELISTRIKAN BODI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA TEKNIK MESIN DPTM FPTK UPI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. Tatang Permana, M. Pd. NIP 19651110 199203 1 007
Pembimbing II
Dr. H. Wahid Munawar, M. Pd. NIP 19630520 198901 1 001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin
DAFTAR ISI
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Simulator Sistem Penerangan ... 5
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 5
a. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 7
b. Pengelompokan Media Pembelajaran ... 8
c. Strategi Penggunaan Media Pembelajaran ... 9
2. Pengertian Simulator ... 9
a. Tujuan Penggunaan Simulator... 10
b. Kelebihan Dan Keterbatasan menggunaan Simulator ... 10
3. Cara Membuat Simulator Sistem Penerangan ... 11
a. Persiapan Alat Dan Bahan ... 11
b. Pembuatan Rangka Simulator ... 11
c. Pembuatan Dudukan Komponen ... 13
d. Pemasangan Komponen Sistem Penerangan ... 14
e. Perakitan/Pemasangan Jaringan Kabel ... 15
4. Contoh Simulator Sistem Penerangan ... 16
B. Materi Pembelajaran Sistem Penerangan ... 17
1. Pengertian Sistem Penerangan ... 17
2. Kabel ... 17
3. Komponen-Komponen Pelindung ... 18
4. Komponen-Komponen Penghubung ... 19
viii
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 42
B. Metode Deskriptif dan Desain Penelitian ... 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43
1. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest ... 47
2. Uji t (Pretest-Posttest) ... 48
1. Hasil pretest berdasarkan indikator materi pelajaran pada
kisi-kisi instrumen ... 50
2. Hasil Posttest berdasarkan indikator materi pelajaran pada kisi-kisi instrumen ... 52
B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 54
1. Hasil Uji Validitas ... 54
2. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 54
3. Hasil Uji Daya Pembeda ... 54
C. Analisis Dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
1. Hasil Data (%) ... 55
2. Hasil Uji t (Pretest – Posttest) ... 57
3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 64
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa dalam proses belajarnya dibantu, dibimbing, dan difasilitasi
oleh seorang dosen untuk mencapai tujuannya. Namun dalam pelaksanaannya
terkadang dosen terlalu aktif, dominan, dan penyampaian materi yang belum
didukung dengan media pembelajaran yang tepat, hal ini dapat menyebabkan
mahasiswa menjadi pasif, bosan, mengobrol dengan teman sebelahnya dan
semangat belajarnya menjadi berkurang. Kejadian yang seperti ini tentunya tidak
bisa dibiarkan begitu saja dan dosen diharapkan untuk berupaya dengan berbagai
strategi, termasuk diantaranya ialah dengan menggunakan media pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan bagi mahasiswa. Agar media pembelajaran yang
digunakan tepat sasaran dengan materi yang sedang diberikan, juga dapat
meningkatkan kreaktifitas berpikir, minat serta semangat belajar mahasiswa.
Maka pemilihan media yang tepat menjadi hal yang sangat penting, agar harapan
yang ingin di capai dari penggunaan media pembelajaran tersebut dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Media pembelajaran ini juga merupakan sarana
bagi dosen untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran kepada peserta
didiknya dan merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mempermudah pencapaian
hasil belajar yang diinginkan. Menurut Arsyad (2013, hlm. 19) “pemanfaatan
media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan berpengaruh secara
psikologis kepada siswa.”
Hasil tanya jawab dengan dosen yang menggajar mata kuliah sistem
kelistrikan bodi di Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung,
yaitu rata-rata nilai evaluasi mahasiswa program diploma teknik mesin masih jauh
dari hasil yang diharapkan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya mahasiswa yang
mendapat nilai C pada mata kuliah ini dan terlihat juga pada saat membantu
pelaksanaan praktek sistem penerangan di workshop otomotif pada mahasiswa
diploma teknik mesin, ada beberapa mahasiswa yang masih belum memahami
untuk menggunakan simulator sistem penerangan sebagai media pembelajaran
dalam proses pembelajaran untuk membantu pemahaman mahasiswa dan
meningkatkan hasil belajarnya. Mata kuliah sistem kelistrikan bodi ini
mempunyai alokasi waktu yang cukup panjang, sehingga jika suasana kelas
membosankan dan dosen tidak bisa menarik perhatian mahasiswa untuk belajar
maka proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Sebagaimana menurut
Arsyad (2013, hlm. 79) “media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar
dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar
mengajar.”
Pemanfaatan media simulator dalam media pembelajaran merupakan salah
satu cara agar minat belajar mahasiswa menjadi meningkat dan dapat membantu
mahasiswa dalam memahami mata kuliah sistem kelistrikan bodi di Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Banyaknya media pembelajaran yang
dapat digunakan pada proses pembelajaran, kompetensi dan ketepatan dosen
dalam merancang atau memilih media pembelajaran serta menentukan media yang
tepat guna dalam proses pembelajaran akan menentukan kualitas dari proses
pembelajaran. Pentingnya kompetensi guru terhadap kualitas proses belajar
peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasannya, dapat kita lihat
dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudjana (2010) bahwa :
Faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pengajaran (meliputi tiga unsur : kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik guru), dan diantara ketiga unsur tersebut, kompetensi guru memberikan kontribusi yang paling besar yaitu 76,60% dengan rincian 32,34% dari kemampuan mengajar, 32,58% dari penguasaan materi pelajaran, dan 8,60% dari sikap guru. (hlm. 40-43)
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul : “Studi Deskriptif Penggunaan
Media Simulator Sistem Penerangan Pada Mata Kuliah Sistem Kelistrikan
Bodi Mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin DPTM FPTK UPI.”
B. Pembatasan Masalah
Agar dalam pembahasan atau penulisan skripsi ini dapat mengarah pada
3
arah dan salah persepsi, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai
berikut :
1. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa program diploma teknik mesin
Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan
Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Penelitian ini dilakukan pada mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar
sistem penerangan.
3. Aspek yang diteliti ranah kognitif.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem
penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang menggunakan media simulator sistem penerangan?
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar
Mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin Departemen Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia pada ranah kognitif mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar
sistem penerangan menggunakan media simulator sistem penerangan.
E. Manfaat
Untuk Dosen :
1. Dapat dijadikan media pembelajaran pada saat peoses pembelajaran sistem
penerangan.
2. Dapat dijadikan sebagai alat evaluasi untuk mata kuliah sistem kelistrikan
bodi materi ajar sistem penerangan.
Untuk Mahasiswa :
1. Dapat dijadikan sebagai media belajar untuk memahami materi tentang sistem
penerangan.
2. Dapat dijadikan sebagai media belajar untuk memahami dan mensimulasikan
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi sikripsi adalah pedoman penulisan agar dalam penulisan
skripsi ini lebih terarah dan sistematis, berikut adalah struktur organisasi skripsi
ini:
BAB I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan latar belakang masalah penelitian, perumusan
masalah penelitian, pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang dipakai untuk mendukung
penelitian, teori yang diambil dari literatur yang berkaitan dengan pembahasan
dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode dan desain penelitian yang digunakan,
definisi operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, instrument
penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan
dan analisis data, prosedur dan alur penelitian serta waktu penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi gambaran umum penelitian yang dilakukan, hasil uji coba
instrument penelitian, desain media pembelajaran, analisis dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari uraian keseluruhan isi bab dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitiian
Lokasi pada penelitian ini bertempat di Departemen Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung yang beralamat di Jalan Dr. Setiabudi No. 207 Bandung
40154 Telepon (022) 2010611 / (022) 2013163-2013164 Pes. 34001/34006 Fax.
(022) 2011576 yang merupakan tempat perkuliahan penulis selama ini. Objek
pada penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin
Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Dan
Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
B. Metode Deskriptif Dan Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2014, hlm. 29) “deskriptif adalah untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melelui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum.”
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group
pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study.
Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum
adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah
kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian
dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan simulator
sistem penerangan sebagai media pembelajaran, setelah itu diberikan posttest.
Secara sederhana desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian one-group pretest-posttest design
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
(Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 111)
O1 : Nilai Tes awal (pretest) yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen
X : Perlakuan (treatment) kegiatan pembelajaran menggunakan simulator
sebagai media pembelajaran.
O2 : Nilai Tes akhir (posttest) yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen
setelah menggunakan media pembelajaran simulator.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014, hlm. 61). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program
Diploma Teknik Mesin Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang sedang menempuh mata kuliah sistem kelistrikan bodi.
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2014, hlm. 62). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik “sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2014, hlm. 68). Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian dan jumlah
kelas mahasiswa program diploma teknik mesin pada Departemen Pendidikan
Teknik Mesin yang hanya terdiri dari satu kelas. Melalui pertimbangan tersebut
maka seluruh anggota populasi kelas mahasiswa program diploma teknik mesin
pada Departemen Pendidikan Teknik Mesin yang berjumlah 10 orang dijadikan
sampel.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas
istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak
menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah perlu dijelaskan adalah
sebagai berikut :
1. Media Simulator
Media simulator adalah suatu alat atau media yang mirip dengan aslinya,
44
dalam menyampaikan suatu pengetahuan kepada peserta didik baik dijadikan
materi maupun replika penggunaan suatu alat yang skalanya lebih besar atau
skalanya lebih kecil
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman
belajarnya.
E. Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014, hlm. 2). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
Variabel X : Simulator Sistem Penerangan
Variabel Y : Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sistem kelistrikan bodi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar yang
berupa tes pilihan ganda. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk
pengambilan data primer (hasil belajar ranah kognitif).
1. Uji Validitas Soal
Menurut Arikunto (2012, hlm 222) “soal yang baik adalah soal yang tida
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.” Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebliknya soal yang terlalu
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Untuk
menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus:
� =��� (3.1)
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 223)
P : indeks kesukaran
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
2. Uji Realibilitas Soal
“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama” (Sugiyono, 2012, hlm. 121).
Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus KR 21
sebagai berikut:
=
(3.2)
(Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 132)
Keterangan :
ri : reliabilitas instrumen
k : jumlah item dalam instrumen
M : mean skor total
S2t : varians total
Jika r hitung > r tabel, hal itu menunjukan bahwa koefisien ada artinya hingga
tidak diabaikan.Artinya instrumen ini reliabel pada taraf yang telah ditentukan
yaitu 95 %. Adapun interpretasi derajat realibilitas instrumen ditunjukan oleh
Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Realibilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Realibilitas
0,81 - 1,00 Sangat Tinggi
0,61 - 0,80 Tinggi
0,41 - 0,60 Cukup
0,21 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 89)
3. Uji Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2012, hlm. 226) “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
46
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang
terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap
butir soal.
d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
=�� �� = � �� (3.3)
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 228)
Keterangan :
D : daya pembeda
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P sebagai indek
kesukaran)
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20
(Sumber : Arikunto, 2012, hlm. 230)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini
ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
seseorang, dengan cara yang tepat” (Arikunto, 2013, hlm. 46). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan
lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa pada ranah
kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal
diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian.
Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat
perubahan hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif setelah digunakannya
simulator sistem penerangan sebagai media pembelajaran pada sistem kelistrikan
bodi materi ajar sistem penerangan.
H. Teknik Analisis Data (%)
1. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest a. Menentukan hasil nilai Pretest dan Posttest
b. Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 log n
c. Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1.
d. Menghitung Panjang Kelas
Rentang data dibagi jumlah kelas
e. Menyusun Interval Kelas
Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil
f. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi
No. Kelas Kelas Interval Frekuensi
Jumlah
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 33)
g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Pretest dan Nilai Posttest
Penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen (%).
48
Distribusi Frekuensi Relatif. Cara pembuatannya adalah dengan merubah
frekuensi menjadi persen.
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Relatif
No. Kelas Kelas Interval Frekuensi Relatif (%)
Jumlah
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 39)
h. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Nilai Pretest dan
Nilai Posttest
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
Kurang Dari Frekuensi Kumulatif Relatif
(Sumber : Sugiyono, 2014, hlm. 40)
2. Uji t (Pretest-Posttest)
Testing signifikansi, maka diggunakan t-test. Menganalisis hasil eksperimen
yang menggunakan pretest dan posttest one group design, maka rumusnya adalah
:
=
√
(3.4)
(Sumber : Arikunto, 2010, hlm. 349) Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest - pretest)
Xd = deviasi masing-masing subjek (d – Md) = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
Menentukan Xd dan dapat menggunakan tabel berikut ini
Tabel 3.7 Jumlah Kuadrat Deviasi
Subjek d Xd
(d - Md)
245
( ∑d ) = 1.162,5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem
penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang
menggunakan media simulator sistem penerangan mengalami peningkatan
dilihat dari hasil pretest dan posttest.
2. Hasil belajar mata kuliah sistem kelistrikan bodi materi ajar sistem
penerangan pada mahasiswa program diploma teknik mesin yang
menggunakan media simulator sistem penerangan dilihat dari hasil uji t (pretest-posttest), di dapat nilai thitung > nilai ttabel yaitu nilai thitung = 6,816 dan
nilai ttabel = 2,26 jadi hasilnya signifikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas maka terdapat beberapa
saran baik untuk dosen dan mahasiswa. Berikut adalah saran dari hasil penelitian
ini :
Untuk Dosen :
1. Gunkanlah simulator sistem penerangan ini sebagai media pembelajaran pada
proses pembelajaran sistem penerangan.
2. Gunakanlah simulator sistem penerangan ini sebagai media pembelajaran
untuk melihat pemahaman dan menguji hasil belajar mahasiswa pada ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.
Untuk Mahasiswa :
1. Gunakan simulator sistem penerangan ini sebagai media belajar untuk
memahami materi pelajaran tentang sistem penerangan.
2. Gunakan simulator sistem penerangan ini sebagai media belajar untuk
mensimulasikan sistem penerangan pada saat melakukan praktek di
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Anderson, Ronald H. (1987). Penilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Terjemahan Yusuf Hadi Miarso, dkk. Jakarta : PAU-UT
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Pazarudin. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kelistrikan Teknik Refrigasi Smk Negeri Cimahi. Bandung: UPI Bandung
Setiawan. (2012). Penerapan Multimedia Interaktif (MMI) Model Simulasi Pada Materi Fungsi Kode G Mesin CNC Frais Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Bandung: UPI Bandung
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA
Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA
Sumarna. N. (2006). Sistem penerangan Sebagai Unit Penyinaran Pada Kendaraan Automobile. Bandung
Toyota. (1986). Pedoman Reparasi Chasis & Bodi. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta
Toyota. (1989). New Step 1 Training Manual. PT. Toyota Astra Motor. Jakarta