PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921
(Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik Dalam Perang Saudara di Rusia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah
Oleh
Adytia Mara Yuda 1006017
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921
(Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik Dalam Perang Saudara di Rusia)
Oleh:
Adytia Mara Yuda
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Adytia Mara Yuda (2015)
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia)”. Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah ketertarikan penulis terhadap sejarah Rusia khususnya masa revolusi Rusia karena setelah revolusi Bolshevik 1917 terjadi perang saudara di Rusia yang dimenangkan oleh Tentara Merah dari golongan Bolshevik. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Mengapa Golongan Bolshevik memenangkan Perang Saudara di Rusia pada tahun 1917-1921?”. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia tahun 1917-1921 (2) Mendeskripsikan Strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara tersebut (3) Memperoleh gambaran tentang akibat yang ditimbulkan dari kemenangan Golongan Bolshevik dari Perang Saudara tersebut. Penulis menggunakan metode historis atau metode sejarah dengan menggunakan pendekatan interdisipliner. Langkah-langkah dalam metode historis yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Teknik penelitian yang digunakan dalam skripsi ini dengan studi kepustakaan atau studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, strategi yang dilakukan Golongan Bolshevik dalam kemenangannya secara umum memiliki berbagai hal, penyatuan berbagai suku bangsa yang terdapat di Rusia menggunakan konsep Sliyanie. Dari segi politis dan militer membentuk Tentara Merah (Red Army) dan Dinas Rahasia bernama Cheka untuk menjaga stabilitas nasional. Strategi dibahas secara khusus pada penggunaan Pasukan Kavaleri (berkuda) Merah atau disebut juga Konarmiia. Pasukan Kavaleri ini memberikan kemenangan bagi Tentara Merah dan pemerintahan Soviet Rusia. Dampak dari kemenangan golongan Bolshevik yakni munculnya Republik Sosialis Soviet Rusia berbentuk federasi, penyebaran ideologi Komunisme dan terbentuknya Komintern.
ABSTRACT
This research entitled “Civil War in Russia 1917-1921 (The study about victory of military tactic from Bolshevik group in Civil War in Russia)”. Background of this study was author’s interest to Russian history especially in Russian revolution era, because of Bolshevik revolution in 1917 that caused Civil War in Russia that was won by Red Army from Bolshevik group. The research problem was “How Bolshevik group won the Civil War in Russia in 1917-1921?”. The aims of the study were (1) Identify the causes of Russian Civil War in 1917-1921 (2) Describe the strategy that was used Bolshevik group in The Civil War (3) Obtain illustration about the effect of the Bolshevik’s victory in Civil War. This research used historical method that used interdisciplinary approach. The steps of historical method were heuristic, critic, interpretation, and historiography. Research technique that used in this research was literature study. Based on the results of the study, strategy that was used by Bolshevik group in their victory has things in general, the unification of the various ethnic groups that exist in the Russia used Sliyanie concept. In terms of politics and military established Red Army and Secret Service called Cheka to maintain national stability. Specifically, strategy discussed at the use of Red cavalry or called Konarmiia. This Cavalry gave the victory for Red Army and Soviet Russian government. The effects of the Bolshevik victory were emergence of Soviet Socialist Republic Russia in federation form, spreading Communist ideology and establishing Komintern.
Adytia Mara Yuda, 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat/Signifikasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Teori dan Konsep Yang Berkaitan Dengan Masalah Penelitian ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Perang ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Revolusi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Konsep Multikultural ... Error! Bookmark not defined.
Adytia Mara Yuda, 2015
2.1.5 Konsep Kohesi Sosial ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Teori Perang ... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Teori Konflik ... Error! Bookmark not defined.
2.1.8 Teori Etnisitas ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1 Persiapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian. ... Error! Bookmark not
defined.
3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.1.2 Proses Bimbingan ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik) ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Kritik Sumber ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2.1 Kritik Eksternal ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2.2 Kritik Internal ... Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Interpretasi ... Error! Bookmark not defined.
3.2.4 Historiografi ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Laporan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921 ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia ... Error! Bookmark not
defined.
4.1.1 Meletusnya Revolusi Oktober 1917 ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Kekalahan Rusia Dalam Perjanjian Brest-Litovsk ... Error! Bookmark not
Adytia Mara Yuda, 2015
4.1.3 Faktor Etnisitas Dari Bangsa Cossacks ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Strategi Golongan Bolshevik Dalam Perang Saudara di Rusia ... Error!
Bookmark not defined.
4.2.1 Penyatuan Suku-suku Bangsa di Rusia ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Pembentukan Dinas Rahasia Cheka (Chrezvychainaia Komissiia) dan
Organisasi Militer Tentara Merah (Krasnaya Armiya). .. Error! Bookmark
not defined.
4.2.3 Strategi Militer Golongan Bolshevik ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4 Pemikiran Militer Vladimir Lenin ... Error! Bookmark not defined.
4.2.5 Pemikiran Militer Leon Trotsky ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Krisis Yang Melanda Kehidupan Masyarakat Soviet Rusia ... Error!
Bookmark not defined.
4.3.2 Berdirinya Negara Sosialis Uni Soviet ... Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Penyebaran Ideologi Komunisme ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran dan Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai
munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis.
Peristiwa itu yakni perang saudara yang terjadi akibat adanya konflik yang
diawali karena pertentangan antara kedua golongan yang terkenal dengan
sebutan golongan merah dan golongan putih. Sebelum perang saudara itu
terjadi, terdapat peristiwa revolusi yang mengubah kondisi politik negara
Rusia secara signifikan. Menurut Supardan (2009, hlm.122) revolusi
menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang radikal,
berlangsung cepat dan besar-besaran. Munculnya keinginan untuk melakukan
revolusi di kalangan rakyat Rusia diawali dari pemikiran politik dari dua
kelompok intelektual besar yaitu Partai Sosialis Revolusioner dan Partai
Sosialis Demokrat. Yang kemudian kedua kekuatan politik tersebut berperan
besar dalam terjadinya perang saudara di Rusia. Partai Sosialis Demokrat
sendiri terpecah dan terdiri dari Kaum Menshevik dan Kaum Bolshevik.
Begitupun Partai Sosialis Revolusioner menjadi SR kiri dan SR kanan.
Revolusi Rusia terbagi menjadi dua gelombang yaitu pada bulan Februari
1917 dan Oktober 1917.
Sementara itu di sisi lain Rusia sendiri sedang aktif di kancah hubungan
internasional, hal itu terlihat dengan keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I
pada tahun 1914. Rusia yang sebelum revolusi masih berbentuk kekaisaran
dibawah kekuasaan Tsar Nicholas II terlibat dalam berbagai perjanjian dan
kebijakan luar negeri dengan negara-negara lain seperti Perancis dan Inggris
Di kubu lawan terdapat Triple Alliance yang terdiri dari Jerman,
Austria-Hongaria dan Italia.
Rusia sendiri terlibat dalam Perang Dunia I bukan tanpa sebab, mereka
memiliki berbagai tujuan yang diantaranya untuk kepentingan kekuasaan Rusia
sendiri. Fakhrurodji (2005, hlm.120) mengemukakan bahwa
“Tak hanya faktor perluasan wilayah dan motivasi-motivasi yang bersifat ekonomi yang mendasari terjunnya Rusia ke kancah konflik yang berlangsung lebih dari 4 tahun (1 Agustus 1914 – 11 Nopember 1918) tersebut. Perasaan psikologis yang mengikat Rusia sebagai bangsa Slav, telah menjadi pendorong utama pengumuman masuknya kekuatan Imperium Rusia dalam arena pertempuran. Sentimen Slav ini terlihat dari dukungan penuh Rusia terhadap
bangsa Serbia (pemicu Perang Dunia I)”.
Saat berlangsungnya Perang Dunia I tersebut, kondisi stabilitas dalam negeri
Rusia sendiri sedang mengalami gangguan. Karena terjadinya berbagai protes dan
penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakatnya atas keterlibatan Rusia
dalam Perang Dunia I. Selain itu juga terdapat kekecewaan terhadap berbagai
kebijakan dalam negeri Tsar Nicholas II. Dan juga dalam melakukan
pemerintahan sangat dipengaruhi oleh penasehatnya yang tidak jujur dan menolak
untuk diadakan perubahan dalam pemerintahan yang diajukan oleh rakyatnya
(Ambarman, 1980, hlm.14). Kemudian puncak dari kekecewaan tersebut terjadi
sebuah penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh golongan intelektual Rusia
terhadap kekuasaan Tsar Nicholas II yang terkenal dengan peristiwa Revolusi
Februari 1917.
Revolusi ini menghasilkan sebuah Pemerintahan Sementara (Vremennoye
Pravitelstvo) setelah Tsar Nicholas II mengundurkan diri dan terdapat kekosongan
kekuasaan di Rusia. Pemerintahan Sementara yang berumur cukup singkat ini
dipimpin oleh tokoh yang bernama Aleksander Kerensky dari Partai Sosialis
Revolusioner. Selama kekuasaan Pemerintahan Sementara ini, seharusnya Rusia
masih terlibat dalam berbagai pertempuran di Perang Dunia I hanya karena
terdapat krisis di dalam negeri, terpaksa Rusia menarik diri untuk sementara
berlangsung sejak Maret 1917 hingga Oktober 1917 yang akhirnya kembali
digulingkan oleh peristiwa revolusi Oktober 1917.
Revolusi Oktober 1917 atau dikenal juga dengan revolusi Bolshevik, karena
dilakukan oleh golongan Bolshevik yang terdiri dari anggota partai dan pemimpin
Bolshevik. Bolshevik merupakan golongan mayoritas dari Partai Sosial-Demokrat
Rusia yang terpecah yang kemudian memisahkan diri menjadi partai tersendiri.
Dalam pelaksanaannya revolusi Oktober 1917 tersebut menggunakan berbagai
cara baik damai maupun kekerasan. Kemudian berdirilah pemerintahan sosialis di
bawah pimpinan Vladimir Lenin dan orang-orang dari Partai Bolshevik. Tidak
semua rakyat Rusia menerima pemerintahan yang dilakukan golongan Bolshevik
ini, bahkan penolakan dan perlawanan terjadi di berbagai daerah. Perlawanan
tersebut lah yang nantinya akan memicu terjadinya peristiwa perang saudara di
Rusia pada tahun 1917 hingga 1921. Menurut Djatikoesoemo (1956, hlm.6) dalam
arti sebenarnya perang saudara timbul bila dalam suatu negara dua fihak yang
berlawanan menjalankan sengketa bersenjata dengan maksud merebut kekuasaan
di negara itu, atau jika sebagian besar penduduk memberontak melawan
pemerintah yang sah.
Perang Saudara yang terjadi di Rusia ini memiliki tujuan serta kepentingan
diantaranya menguasai Rusia setelah kejatuhan Tsar Nicholas II sebagai
pemimpin Dinasti Romanov yang pemerintahannya tidak demokratis dan
cenderung otoriter. Kepentingan tersebut diperebutkan oleh dua kubu yang
berseteru yakni yang disebut dengan golongan Merah dan golongan Putih.
Sebagaimana dikemukakan oleh Himawan (1995, hlm.59) tentang Kubu
Merah ini yaitu “Kaum Bolshevik yang terdiri dari buruh yang sudah dipersenjatai
dan telah membentuk kekuatan bersenjata yang mereka sebut Tentara Merah”.
Sementara mengenai Kubu Putih, Kohn (1966, hlm.126) mengemukakan bahwa
“..diantara orang-orang Putih terdapat banyak patriot-patriot, orang-orang liberal, dan orang-orang yang hanya memikirkan untuk mengembalikan tata-tertib lama,
ketidakadilan di masa lalu”. Sehingga dapat dikatakan bahwa Perang Saudara ini
melibatkan Kubu Merah yang terdiri dari orang-orang dari Golongan Bolshevik
beserta para Tentara Tsar yang telah lelah dalam peperangan melawan pihak yang
termasuk anti-Bolshevik yaitu Kubu Putih yang terdiri orang-orang liberal beserta
beberapa bekas Tentara pengikut Tsar yang loyal dan golongan Menshevik dan
Sosialis Revolusioner yang cenderung menentang pemikiran dari golongan
Bolshevik dalam pemerintahan. Adapun mengenai bekas Tentara pengikut Tsar
yang tetap loyal tersebut yaitu berasal dari Bangsa Cossack, atau yang kemudian
terkenal dengan Tentara Cossack (Kosak) yang pada masa imperium Rusia,
menjadi lapisan elit dari tetara Rusia. Mawdsley (2011, hlm.99-100)
mengemukakan mengenai Kosak bahwa:
“The cossacks (kazaki ) were one exception to the rapid and unopposed spread of Soviet control over the Great Russian parts of the empire; they were to be a crucial element in the Civil War as a whole. The cossacks numbered 4.5 million people, and their men were professional warriors; 300,000 fought in the World War”.
Perang Saudara ini memiliki masalah utama yang lebih diakibatkan adanya
perbedaan pendapat antara Kubu Merah yakni Bolshevik dan Kubu Putih yakni
mayoritas dari orang-orang dalam Pemerintahan Sementara dalam memahami
kondisi dalam negeri terutama setelah terjadinya Revolusi Oktober 1917.
Fakhrurodji (2005, hlm.134) dalam bukunya menyebutkan bahwa :
“Perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan polarisasi
kekuatan dalam 2 kubu yang saling bertentangan yakni kubu Merah (Bolshevik) dan Kubu Putih (kelompok sosialis lainnya). Perseteruan antara faksi-faksi sosialis itulah yang pada gilirannya memecah rakyat (petani) dan mengombang-ambing dalam pemihakan masing-masing”.
Perang Saudara yang kemudian dimenangkan oleh pihak Kubu Merah atau
Golongan Bolshevik ini, menjadi titik balik pemerintahan Rusia yang kemudian
berdiri dan berbentuk Republik Sosialis Uni Soviet yang berideologi Komunis
dibawah pimpinan Vladimir Lenin. Saat berlangsungnya Perang Saudara,
golongan Bolshevik sangat mendominasi bahkan hingga dapat memobilisasi masa
Berbagai cara yang mereka lakukan hingga mendirikan pusat kekuatan militer
melalui Tentara Merah yang didirikannya dapat menjadi kekuatan besar yang
kelak menjadi satuan militer besar dan berpengaruh terhadap kemenangan
golongan Bolshevik.
Saat berlangsungnya Perang Saudara di Rusia tersebut, ternyata
memperlihatkan adanya campur tangan dari pihak asing. Dalam intervensinya
pihak asing tersebut lebih membantu dalam berbagai aspek terhadap pihak Kubu
Putih baik dalam segi militer maupun pengaruh terhadap rakyat. Terdapat dua hal
yang menjadi alasan keterlibatan pihak asing dalam Perang Saudara ini, terutama
keberpihakannya terhadap Kubu Putih. Bruhat (1954, hlm.50) berpendapat bahwa
“pertama, takut akan penularannya, sebab Revolusi Rusia telah
membangkitkan semangat atau perhatian diseluruh dunia. Selanjutnya, keinginan untuk merebut pasar yang rupanya masih kosong dan mendapat langsung atau tak langsung (dengan perantara pemerintah yang dilindunginya) bahan-bahan yang penting”.
Dalam Perang Saudara yang terjadi tahun 1917-1921 ini, setidaknya terdapat
beberapa hal yang membuat penulis mengangkat ke dalam sebuah tulisan karya
ilmiah ini. Diawali dari keunikan yang terlihat dari kondisi Rusia sendiri yakni
saat keterlibatannya dalam Perang Dunia I sebagai akibat dari kebijakan luar
negeri penguasa saat itu, di sisi lain Rusia sendiri mengalami krisis dalam negeri
yang harus di selesaikan. Disamping itu sesuatu lain yang ingin penulis angkat
dalam penulisan skripsi ini seperti adanya partisipasi aktif dari rakyat Rusia dalam
peristiwa revolusi yang bertujuan menggulingkan pemerintahan saat itu. Mulai
dari penggulingan pemerintahan Dinasti Romanov hingga Pemerintahan
Sementara, bahkan tidak sedikit pertumpahan darah terjadi dalam peristiwa
tersebut. Serta hal lain yang menjadi inti dari keingintahuan penulis mengenai
sejarah Rusia yaitu terjadinya Perang Saudara di Rusia. Dimana diawali dengan
adanya konflik antar rakyat Rusia sendiri yang terbagi kedalam dua kekuatan
besar yang ingin berkuasa di Rusia.
Terdapat hal menarik lain yang patut menjadi perhatian, yakni dilakukannya
Maret 1918 yang dilakukan pemerintahan Bolshevik (kubu merah) terhadap
Jerman. Dengan peristiwa itu juga Rusia keluar dari pertempuran di Perang Dunia
I serta dapat dikatakan mengalami kekalahan karena harus menyerahkan beberapa
bagian wilayahnya kepada Jerman dan sekutunya sebagai pihak lawan. Oleh
karena itu menjadi keunikan tersendiri bagi penulis karena walaupun golongan
Bolshevik dapat dikatakan telah membuat malu Rusia di mata internasional, tetapi
mereka mendapat simpatik dan keterbukaan dari rakyat hingga kelak
memenangkan perang saudara dan berperan terhadap berdirinya republik Sosialis
dan berkembangnya ideologi Komunisme di Rusia.
Selain itu juga yang merangsang rasa ingin tahu penulis yakni adanya isu-isu
etnisitas dalam terjadinya perang saudara ini. Faktor etnisitas memang tidak bisa
dilepaskan dari akar sejarah bangsa Rusia sebagai bangsa besar di Eropa. Dalam
faktanya bangsa Slav yang mendiami Rusia menjadi awal dari munculnya
beberapa etnis yang timbul akibat adanya perpecahan secara feodal berabad-abad
lalu. Diantara etnis besar yang terlibat yakni dari etnis Kosak yang telah dibahas
sebelumnya yakni mayoritas masyarakatnya merupakan loyalis Tsar dan menjadi
pasukan elit di Rusia sejak abad ke-14 M. Mereka pada awalnya tidak ingin
bersatu dengan etnis Rus sebagai etnis terbesar di Rusia dalam suatu negara
karena perbedaan asal usul. Sehingga saat terjadi perang saudara mereka
melakukan perlawanan dengan berpihak pada kubu putih karena menganggap
mereka lebih unggul dari segi kemiliteran dengan kubu merah.
Dengan terjadinya perang saudara ini pun, selain menjadi peristiwa yang
menandai kemenangan dari golongan Bolshevik, juga terbentuknya Rusia baru
dengan bentuk pemerintahan yang berbeda dari sebelumnya dan berideologi
komunis. Kemudian Rusia dengan nama Uni Soviet (USSR/SSSR) akan menjadi
pusat dari kekuatan komunisme di dunia. Bahkan akan menularkan ideologinya
tersebut ke negara-negara lainnya sebagai bagian dari kebijakan politik negara dan
pemimpinnya. Selanjutnya, perang saudara ini menjadi sebuah peristiwa sejarah
yang mungkin jarang sekali masyarakat luas mendengar bahkan mengetahuinya.
Menengah Atas (SMA) yang secara garis besar hanya menjelaskan mengenai
revolusi Rusia (Februari dan Oktober 1917) serta dampaknya dengan berdirinya
republik Sosialis di Rusia.
Perang Saudara yang di bahas dalam pemaparan ini berlangsung dari tahun
1917-1921, karena pada tahun 1917 dimulanya terjadi Revolusi di Rusia yang
kemudian mengakibatkan terjadinya Perang Saudara. Pada tahun 1921 yang
menandai berkahirnya perang saudara di Rusia dengan kemenangan yang
berpihak pada kubu merah. Berdasarkan pemaparan tersebut, bagi penulis sendiri
dengan terjadinya Perang Saudara di Rusia menjadi sebuah ketertarikan untuk
mengangkat permasalahan tersebut ke dalam sebuah penulisan sejarah yang
layakn judul Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang
Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia). Karya ilmiah ini merupakan sebuah kajian yang membahas mengenai strategi militer dari Golongan Bolshevik dalam kemenangan Perang Saudara di
Rusia. Serta pihak-pihak yang terlibat baik dari aspek etnisitas maupun adanya
campur tangan dari pihak asing dari terjadinya peristiwa Perang Saudara di Rusia
1917 – 1921.
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah utama dari
skripsi ini yaitu, mengapa Golongan Bolshevik memenangkan Perang
Saudara di Rusia pada tahun 1917-1921?. Agar pembahasan lebih terfokus,
penulis membatasi berbagai pokok bahasan dalam rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia 1917-1921?
2. Bagaimana strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam Perang
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari terjadinya Perang Saudara
tersebut?
1.3Tujuan Penelitian
Secara umum berdasarkan beberapa pokok rumusan masalah yang telah
dituliskan sebelumnya, tujuan utama yang ingin dicapai penulis yakni
mendeskripsikan mengenai apa yang terjadi di negara Rusia pada kurun
waktu yang telah dipaparkan sebelumnya yakni Perang Saudara Rusia di
1917-1921. Adapun tujuan penelitian dari karya ilmiah ini adalah :
1. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia tahun
1917-1921.
2. Mendeskripsikan Strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam
Perang Saudara tersebut.
3. Memperoleh gambaran tentang akibat yang ditimbulkan dari kemenangan
Golongan Bolshevik dari Perang Saudara tersebut.
1.4Manfaat/Signifikasi Penelitian
Dalam penelitian mengenai “Perang Saudara di Rusia 1917-1921, ”
(Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik
dalam Perang Saudara di Rusia), diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain:
a) Menambah wawasan mengenai Sejarah Kawasan tepatnya di Eropa,
khususnya mengenai negara Rusia.
b) Bagi Departemen Pendidikan Sejarah UPI untuk lebih memperkaya
literatur mengenai sejarah Rusia khususnya pada akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20 bagi instansi atau pemerintahan yang terkait.
c) Untuk kepentingan pendidikan, sesuai yang tertera dalam materi ajar SMA
1.5Struktur Organisasi Skripsi
Adapun mengenai sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut.
BAB I, yaitu Pendahuluan yang didalamnya berisi mengenai latar
belakang masalah yang menguraikan tentang Perang Saudara di Rusia
1917-1921 (Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia), yang akan diperjelas dengan rumusan masalah dan pembatasan masalah yang sesuai
dan relevan sehingga dapat dikaji dalam penulisan skripsi. Dalam bab ini
juga berisi mengenai, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi penulisan skripsi guna menjadikan suatu
karya tulis ilmiah yang layak untuk dibaca.
BAB II, berisi mengenai Kajian Pustaka. Dalam bab ini dijelaskan
beberapa sumber literatur mengenai kajian serta materi yang berkaitan
dengan Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang
Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia) berdasarkan sumber-sumber yang kevaliditasannya dapat dipercaya serta relevan. Pembahasan dalam bab ini antara lain
mengenai pemaparan buku-buku utama yang penulis pergunakan untuk
mengkaji skripsi ini secara lebih mendalam khususnya mengenai faktor
yang menyebabkan meletusnya perang saudara, strategi yang digunakan
golongan Bolshevik dalam perang saudara,terjadinya Revolusi Bolshevik
(Revolusi Oktober 1917) yang mempengaruhi peristiwa perang saudara,
dan mengenai Golongan Bolshevik yang memenangkan Perang Saudara di
Rusia. Penelitian dilanjutkan dengan menelusuri kajian pustaka dari
sumber-sumber yang telah ada sebagai rujukan maupun untuk
perbandingan yang berkaitan dengan tema penelitian yang dilakukan.
BAB III, berisi mengenai Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti
memaparkan pelaksanakan penelitian yang telah dilaksanakan mulai dari
Metode Historis yang terdiri dari empat langkah yaitu, Heuristik, Kritik,
Interpretasi, dan Historiografi. Heuristik adalah pengumpulan, dan
pencarian sumber-sumber tertlis yang sesuai dengan kajian tulisan. Kritik
adalah penilaian dan pengolahan data sejarah yang dilihat dari sisi internal
dan sisi eksternalnya sehingga dapat menghasilkan fakta yang objektif,
valid, dan dapat dipercaya. Interpretasi adalah proses penafsiran penulis
terhadap fakta-fakta yang telah didapatkan pada dua tahap sebelumnya
sesuai dengan metode dan pendekatan yang dilakukan oleh penulis.
Kemudian terkhir, Historiografi yaitu proses penulisan fakta-fakta sejarah
ke dalam suatu bentuk tulisan yang dalam hal ini berupa skripsi.
Bab IV, berisi mengenai pembahasan. Dalam bab ini akan
membahas lebih dalam dan terperinci mengenai studi kajian yang
dilakukan penulis yakni Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu
Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia) sesuai dengan sumber-sumber tertulis yang relevan dan sesuai. Bab ini merupakan pembahasan dari
pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan penulis sebelumnya yang dibagi menjadi
beberapa sub bab. Dalam sub bab ini akan di deskripsikan mengenai, Apa
sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia 1917-1921, Bagaimana
strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam Perang saudara
tersebut, Mengapa faktor etnisitas muncul dalam Perang Saudara tersebut,
serta Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari terjadinya Perang Saudara
tersebut
Bab V, berisi mengenai Simpulan dan Saran. Pada bab terakhir ini
akan dikemukakan mengenai kesimpulan seluruh rangkaian penulisan
sejarah berupa jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan, sebagai
intisari dari ringkasan pada bab-bab sebelumnya serta mendeskripsikan
hasil-hasil temuan penulis mengenai permasalahan yang dikaji dalam
penulisan skripsi ini. Selain itu juga saran yang dikemukakan penulis
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III merupakan bab yang membahas mengenai metodologi penelitian,
pendekatan keilmuan dan juga teknik penelitian digunakan penulis dalam
penyusunan skripsi ini, setelah pada bab sebelumnya dibahas mengenai
pendahuluan dan tinjauan pustaka. Pada bab ini penulis mencoba memaparkan
berbagai langkah yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari
mencari sumber-sumber, kritik sumber, analisis dan cara penulisannya. Metode
penelitian yang digunakan penulis untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan
dengan judul skripsi Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang
Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di
Rusia) yakni metode historis atau metode sejarah. Menurut Gottschalk (2008,
hlm.39) metode historis yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis
rekaman dan peninggalan masa lampau. Sjamsuddin (2007, hlm.15) mengartikan
metode sejarah sebagai suatu cara bagaimana mengetahui sejarah. Menurut
Pendapat Ismaun (2005, hlm.36) mengatakan bahwa metode sejarah ialah proses
menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.
Sementara Kuntowijoyo (2003, hlm.xii) mengemukakan bahwa metode sejarah
merupakan petunjuk khusus tentang bahan kritik, interpretasi, dan penyajian
sejarah. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa metode historis merupakan cara mengkaji, menguraikan, serta
menganalisis suatu permasalahan secara kritis, analitis dan terstruktur guna
mengetahui atau merkonstruksi suatu peristiwa untuk kemudian dituangkan dalam
sebuah penulisan sejarah. Kemudian penulis menggunakan metode tersebut
memiliki alasan yang dikarenakan data-data serta sumber-sumber lainnya yang
penulis gunakan dalam proses menyelesaikan skripsi ini berasal dari masa
Metode penelitian yang digunakan penulis yakni metode sejarah dengan
menggunakan pendekatan interdisipliner, hal tersebut dilakukan agar dalam
permasalahan yang dikaji terlihat secara menyeluruh serta utuh. Menurut Edson
dalam Supardan (2007, hlm.306) metode historis ialah metode penelitian yang
digunakan untuk. “menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk
diselidiki; mencari sumber tentang fakta historis; meringkas dan mengevaluasi
sumber-sumber historis; dan menyajikan fakta-fakta yang bersangkutan dalam
suatu kerangka interpretatif
Kemudian teknik penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini
adalah dengan melakukan studi kepustakaan atau studi literatur, yakni teknik
dalam penelitian ilmiah dengan mencari, membaca, kemudian mengkaji
sumber-sumber tertulis dari buku-buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan
permasalahan yang dikaji, sehingga membantu penulis dalam menemukan
jawaban dari permasalahan yang dirumuskan. Penulis beranggapan bahwa metode
historis merupakan metode yang cocok digunakan dalam penyusunan skripsi ini
karena data beserta fakta-fakta yang dibutuhkan berasal dari masa lampau.
Penulis kemudian menggunakan metode historis dalam penyusunan skripsi ini.
Adapun langkah-langkah dalam metode historis menurt Sjamsuddin (2007, hlm.
85-155) adalah terdiri dari :
1. Heuristik (heuristic) atau dalam bahasa Jerman Quellenkunde, yakni
sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data
atau materi sejarah, atau evidensi sejarah. Dalam prosesini penulis mencari
dan mengumpulkan sumber-sumber yang berupabuku-buku literatur,
artikel-artikel, majalah, koran, arsip, dokumen dansumber-sumber lain
yang dapat menunjang penyusunan skripsi ini.Dalam proses heuristik ini,
penulis mengunjungi berbagai toko buku,gerai, toko loak dan
perpustakaan-perpustakaan yang bisa dijangkauoleh penulis sebagai proses
pencarian data dan fakta. Adapunperpustakaan yang dikunjungi hanya
meliputi wilayah Bandung, Jakarta danSumedang, antara lain
UNPAD (Universitas Padjadjaran) khususnya Fakultas Sastra dan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Perpustakaan Konferensi Asia Afrika,
Perpustakaan Angkatan Darat, Perpustakaan Batoe Api Jatinangor,
Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan CSIS dan Perpustakaan
Daerah Jawa Barat. Toko Buku dan Gerai Buku yang dikunjungi penulis
terbatas hanya meliputi wilayah Bandung.
2. Kritik, Dalam buku Sjamsuddin disebut kegiatan-kegiatan analitis
(operations analytiques; analytical operations; Kritik) yang harus
ditampilkan oleh para sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah
mengumpulkan mereka dari arisp-arsip. Dalam tahapan ini kritik dibagi
menjadi 2 bagian yaitu kritik internal dan kritik eksternal. Kritik internal
dilakukan penulis untuk melihat kelayakan dari konten yang akan
dijadikan sumber-sumber yangtelah didapatkan untuk selanjutnya
dijadikan bahan untuk penelitian dan penulisan skripsi. Sedangkan kritik
eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm.132). Digunakan untuk melihat sumber-sumber yang ditemukan bukan dari kontennya.
Akan tetapi melihat apakah sumber tersebut merupakan sumber yang
sejaman atau sumber primer, yang dilihat dari tahun pembuatan atau
penulisannya. Tahapan kritik ini adalah tahapan untuk menilai keotentikan
sumber-sumber yang telah didapat dari buku, artikel, majalah, koran
ataupun dokumen dilihat dari sudut internal dan eksternal sehingga akan
menghasilkan fakta yang objektif, valid dan dapat dipercaya.
3. Interpretasi adalah tahapan untuk menafsirkan sumber-sumber sejarah
yang telah didapatkan khususnya yang berkaitan dengan studi terhadap
kajian yang sedang penulis lakukan. Dalam tahapan ini, penulis membuat
deskripsi, analisis kritis serta pemilihan fakta-fakta. Kegiatan penafisran
ini dilakukan dengan menafsirkan fakta dan data konsep maupun teori
yang telah diakukan oleh peneliti sebelumnya. Dalam tahapan ini penulis
berusaha untuk mengerahkan segala daya dan kemampuan intelektual dan
tentang perang saudara di Rusia tahun 1917-1921 dan strategi militer yang
dilakukan golongan Bolshevik dalam perang saudara di Rusia 1917-1921
sehingga dapat disusun menjadi sebuah penulisan sejarah yang utuh.
4. Historiografi adalah penulisan sejarah. Tahapan ini adalah tahapan akhir
dimana penulis menyatukan serta menyusun 3 tahap sebelumnya yakni,
heuristik, kritik dan interpretasi menjadi sebuah bentuk tulisan yang dapat
dipertanggungjawabkan isinya dalam sebuah tulisan yang dapat dimengerti
bahasanya sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan tata
penulisan yang baik dan benar sehingga dapat berguna bagi
penulisan-penulisan selanjutnya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis membagi proses
dalam penulisan skripsi ini menjadi 3 tahapan yaitu tahapan persiapan penelitian,
pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. Tahapan tersebut akan diuraiakan
sebagai berikut :
3.1 Persiapan Penelitian
Berdasarkan penjelasan mengenai metode, pendekatan dan teknik penelitian
yang digunakan, penulis mencoba memaparkan tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam melaksanakan penelitian. Sehingga skripsi ini menjadi karya tulis ilmiah
yang sesuai dengn ketentuan kelimuan yang berlaku. Dalam tahap persiapan
penelitian, penulis melakukan beberapa kegiatan diantaranya sebagai berikut :
3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian.
Dalam skripsi yang berjudul “Perang Saudara di Rusia 1917-1921: Suatu
Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia” ini merupakan salah satu kajian sejarah kawasan di Eropa. Ketertarikan penulis untuk mengajukan tema dan judul skripsi ini dipengaruhi
oleh rasa penasaran penulis yang ingin lebih dalam mengkaji mengenai kondisi di
Penulis mulai mengetahui mengenai terjadinya perang saudara di Rusia
ketika penulis melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Banyak pengetahuan
yang sebelumnya tidak penulis dapatkan saat berada di bangku sekolah khususnya
mengenai peristiwa perang saudara di Rusia. Berawal dari perkuliahan sejarah
peradaban barat yang membahas mengenai Eropa di masa Perang Dunia I, muncul
keingintahuan dari penulis mengenai kondisi Rusia saat Perang Dunia I khususnya
setelah terjadinya revolusi Bolshevik. Selain itu juga penulis mendapatkan
informasi dan sumber-sumber lainnya mengenai perang saudara di Rusia tersebut
dari diskusi-diskusi bersama rekan satu jurusan maupun teman di luar
perkuliahan. Selain mendapatkan informasi dari media literatur berupa buku,
penulis pun membaca beberapa sumber mengenai perang saudara di Rusia dari
media internet dan beberapa tulisan-tulisan yang dimuat di beberapa majalah serta
zine.
Penulis menilai bahwa perang saudara tersebut memiliki keunikan tersendiri
karena selain menjadi awal munculnya ideologi Komunisme di Rusia, juga
terdapat sebuah konflik yang melibatkan lapisan masyarakat Rusia yang terpecah
menjadi dua kubu yang saling bertentangan. Selain itu juga penulis melihat dalam
beberapa buku pelajaran sejarah di tiingkat sekolah menengah atas kurang secara
jelas mengemukakan mengenai peristiwa perang saudara di Rusia ini.
Dari hasil keingintahuan itulah penulis kemudian merasa tertarik untuk
mengkaji lebih dalam mengenai perang saudara yang terjadi di Rusia pada tahun
1917-1921. Kemudian dalam mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah,
penulis mencoba membuat proposal mengenai perang saudara di Rusia ini sebagai
tugas yang diajukan untuk memenuhi syarat dari mata kuliah tersebut. Pertanyaan
awal yang muncul yakni mengapa setelah terjadinya revolusi Bolshevik yang
merubah hampir seluruh tatanan politik serta masyarakat Rusia kemudian muncul
perang saudara , yang bahkan akan mempengaruhi kondisi masyarakat Rusia serta
kekuatan politik Rusia di dunia. Dari ide tersebut kemudian penulis mulai mecari
dan membaca berbagai literatur secara lebih mendalam mengenai sejarah eropa,
tersebut akhirnya penulis menemukan beberapa literatur yang membahas secara
khusus mengenai perang saudara di Rusia.
Setelah penulis merasa yakin untuk menulis mengenai permasalahan perang
saudara di Rusia ini, sebelum diajukan ke TPPS, penulis terlebih dahulu
mengkonsultasikan judul tersebut dengan dosen mata kuliah Sejarah Peradaban
Barat, Bapak Drs. H. R Achmad Iriyadi. Pada awalnya penulis mengajukan judul “Perang Saudara di Rusia 1917-1921”. Setelah berkonsultasi penulis tidak mendapat beberapa perubahan dan di sarankan untuk dibuat proposal kemudian
langsung diajukan ke TPPS. Setelah diajukan dan ditindaklanjuti menjadi sebuah
proposal penelitian, dilakukan seminar proposal penelitian yang dilaksanakan
pada tanggal 17 September 2014 di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah.
Dalam seminar proposal tersebut, penulis mempresentasikan rancangan penelitian
penulis dihadapan para dosen, TPPS, dan calon pembimbing skripsi untuk dikaji
dan didiskusikan apakah rancangan yang dibuat penulis dapat dilanjutkan atau
tidak. Kemudian setelah dilaksanakan seminar Pra Rancangan Penulisan Skripsi,
penulis mendapat beberapa saran dan masukan dari calon pembimbing yakni
Bapak Dr. Nana Supriatna M, Ed dan Bapak Drs. R.H. Achmad Iriyadi, hingga
judul tersebut mendapat perubahan yakni menjadi “Perang Saudara di Rusia
1917-1921: Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia”. Hal tersebut dilakukan agar penulis lebih fokus dalam mengkaji permasalahan penelitiannya yakni mengenai Strategi
dari Golongan Bolshevik dalam perang saudara di Rusia. Serta dinyatakan bahwa
rancangan yang dibuat penulis dapat dilanjutkan ke BAB I dengan beberapa
perbaikan.
Pengajuan judul skripsi ke TPPS dilakukan pada 11 September 2014, yang
kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal penelitian. Adapun isi
proposal tersebut antara lain :
a. Judul
c. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
d. Tujuan Penelitian
e. Metode Penelitian
f. Manfaat/Signifikasi Penelitian
g. Kajian Pustaka
h. Struktur Organisasi Skripsi
i. Daftar Pustaka
3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian
Setelah melakukan pengajuan judul ke TPPS, penulis menyusun proposal
skripsi yang kemudian melakukan proses konsultasi dengan pihak TPPS. Hal ini
bertujuan agar proposal yang diajukan penulis mendapatkan saran dan kritik
apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan
dalam penyusunan skripsi. Setelah proposal skripsi disetujui, penulis kemudian
melanjutkan seminar pra-rancangan penulisan skripsi pada tanggal 17 September
2014 yang bertempat di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah, Lantai 4
gedung FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasil dari seminar proposal skripsi diantaranya terdapat perubahan dalam
pembahasan, akan tetapi objek yang di kaji tetap yakni berhubungan dengan
Perang Saudara di Rusia. Selaku calon pembimbing I, Dr. Nana Supriatna, M.Ed
menyarankan agar melanjutkan penulisan skripsi namun dengan kajian
interdisipliner (kajian ilmu lain) yang berkaitan dengan penulisan, serta
lebihmemfokuskan terhadap permasalahannya. Kemudian dengan calon
pemimbing II, Drs. R.H Achmad Iriyadi, menyarankan agar permasalahan lebih
difokuskan dan memberikan saran dalam pemfokusan judul. Judul “Perang
Saudara di Rusia 1917-1921: Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia”
Pengesahan penelitian dikeluarkan melalui surat keputusan dari Tim
No.10/TPPS/JPS/PEM/2014. Setelah disetujui, pengesahan untuk penulisan
skripsi dikeluarkan melalui Surat Keputusan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
FPIPS UPI, dan sekaligus penentuan pembimbing skripsi pada 10 Oktober 2014,
yaitu Bapak Dr. Nana Supriatna, M. Ed (sebagai Pembimbing I) dan Bapak Drs.
H. R Achmad Iriyadi (sebagai Pembimbing II).
3.1.3 Proses Bimbingan
Proses bimbingan atau konsultasi dilakukan melalui kesepakatan antara
kedua belah pihak. Dalam penulisan skripsi ini, proses bimbingan yang
dilaksanakan dengan dua orang dosen pembimbing yang memiliki kompetensi
sesuai dengan tema permasalahan yang penulis kaji. Dalam hal ini, kompetensi
yang dimiliki oleh kedua dosen pembimbing tersebut adalh kajian mengenai
sejarah Eropa. Berdasarkan surat penunjukan pembimbing skripsi yang telah
dikeluarkan oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS), dalam
penyusunan skripsi ini penulis dibmbing oleh Dr. Nana Supriatna M.Ed sebagai
pembimbing I dan Drs. R.H Achmad Iriyadi sebaga pembimbing II. Proses
bimbingan merupakan proses yang harus dilakukan oleh penulis guna
mendapatkan saran serta masukan-masukan yang sangat membantu dalam
rangka penyelesaian penulisan skripsi ini. Proses bimbingan sangat membantu
penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun skripsi ini karena merupakan
sarana untuk melakukan konsultasi, diskusi serta diberikannya pengarahan
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh penulis. Kemudian setiap
hasil bimbingan dicatat dalam lembar frekuensi bimbingan.
3.2 Pelaksanaan Penelitian
3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)
Dalam buku Metodologi Sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm.86) mengemukakan
bahwa heuristik merupakan kegiatan mencari sumber-sumber untukm
mendapatkan data-data, materi sejarah juga evidensi sejarah. Penulis berusaha
mencari serta mengumpulkan berbagai sumber sejarah, dalam hal ini sumber
relevan dengan permasalahan penelitian. Teknik studi literatur digunakan
penulis untuk mengumpulkan sumber-sumber atau tulisan yang dianggap
relevan dengan masalah penelitian. Penulis juga menggunakan beberapa
electronic book yang diperoleh dari berbagai situs internet.
Penulis berhasil mengumpulkan berbagai buku-buku serta jurnal sebagai
sumber literatur tersebut diantaranya diperoleh dari :
a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Di perpustakaan ini penulis
menemukan buku yang berjudul Negara dan Revolusi Sosial: Suatu Analisis
Komparatif tentang Perancis, Rusia dan Cina (1991) karya Theda Skocpol.
BukuSejarah Eropa Dari Masa Menjelang Perang Dunia I Sampai Masa
Antarbellum (2012) karya Julis Siboro. Buku European Dictatorships
1918-1945 Second Edition (2000) karya S.J Lee. Kemudian skripsi yang berjudul
Dampak Pemikiran Vladimir Ilyich Lenin dalam Revolusi Bolshevik
1917(2010) yang di tulis Sherly Sukmawati, serta skripsi berjudul Respon Elit
Yahudi Terhadap Gerakan Pogrom di Rusia 1881-1917 (2009) yang di tulis
oleh Endry Kusnady.
b. Perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah. Di perpustakaan tersebut penulis
menemukan buku Sedjarah Partai Komunis Sovjet Uni (Bolsjewiki) (1955)
karya Komisi CC PKSU (B).
c. Perpustakaan Batoe Api Jatinangor. Di perpustakaan ini penulis menemukan
beberapa sumber diantaranya buku buku Sedjarah Hubungan Internasional
(1955) karya C.N Filiphovitch dan buku The Dynamics of Soviet Society
(1954) karya W.W Rostow.Penulis juga menemukan artikel dari kliping
majalah Gatra yang berjudul Ambruknya Kekaisaran Rusia (1995) karya
Iwan, Q. Himawan.
d. Koleksi pribadi penulis diantaranya buku Sedjarah Sovjet Rusia (1954) karya
Jean Bruhat, buku Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan
Latar Belakang Budayanya (2005) karya A. Fakhrurodji, buku Lenin: Teori
dan Praktik Revolusioner (2009) karya Christopher Hill, buku Gerakan
e. Koleksi pribadi teman-teman. Pada teman-teman sendiri, buku-buku yang
penulis peroleh sebagai sumber diantaranya buku Dasar Sedjarah Rusia
Modern (1966) karya Hans Kohn, buku Revolusi Yang Dikhianati (2010)
karya Leon Trotsky terjemhan Rafiq Nadzezhda.
f. Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat. Penulis menemukan buku Politik
Antar Bangsa karya Ambarman.
g. Perpustakan Universitas Indonesia penulis mendapatkan buku The Red Army
A Short History (1964) karya Edgar O’Ballance.
h. Perpustakaan CSIS Jakarta penulis mendapatkan Jurnal berjudul Nationalities
and The Russian Problem In The U.S.S.R: An Historical Outline (1973) karya
Roman Szporluk.
i. Situs online berbagai pakai electronic book diantaranya situs dlbin.com
dimana penulis mendapatkan buku The Russian Civil War (2011) karya Evan
Mawdsley. Situs online libcom.org penuis mendapatkan buku Civil War In
Russia (1962) karya David Footman. Dari situs www.cultorweb.com penulis
menemukan ebook berjudul History of Russia Volume I : From Early Rus to
1689 (2006) karya Mareen Perrie dan History Of Russia Volume.III: The
Twentieth Centuries (2006)karya Ronald Grigor Suny. Kemudian dari situs
sites.bu.edu penulis menemukan jurnal yang berjudul White Propaganda
Efforts In The South Durring the Russian Civil War 1918-1919 (The Alekseev
Denikin Period) (1992) karya Christopher Lazarski.Serta tesis berjudul Lev
Trotsky and the Red Army in the Russian Civil War 1917-1921 (2011) dari
scholarship.claremont.edu. Dari situs indonesia.rbth.com penulis
mendapatkan artikel yang berjudul Bangsa Cossack Sang Penakluk: Dari
Alaska Sampai Paris (2014) karya Ivan Nikolayev. Kemudian dari situs
jstor.org penulis menemukan Jurnal berjudul Communists And The Red
Cavalry: The Political Education Of The Konarmiia In The Russian Civil
War, 1918-1920 (2005) karya Stephen Brown danThe Red Army and Mass
Mobilization during the Russian Civil War 1918-1920 (1990) karya Orlando
Berbagai sumber literatur yang penulis peroleh tersebut terdapat beberapa
yang menggunakan bahasa asing, diantaranya bahasa Inggris. Sumber yang
berbahasa Inggris umumnya berbentuk ebook atau elektronik book yang penulis
peroleh dengan cara mendownload melalui internet. Mengenai sumber yang
berbahasa Inggris tersebut, sebelum membaca dan kemudian melakukan analisis,
penulis terlebih dahulu melakukan penerjemahan terhadap sumber-sumber
tersebut ke dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah memahaminya. Kemudian
setelah menerjemahkannya, penulis melakukan perbandingan antar satu sumber
dengan yang lainnya agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas serta melihat
kesesuaiannya dengan permasalahan penelitian. Penulis kemudian mencatat
hal-hal penting yang didapat dari tiap sumber, seperti daftar pustaka dan
kutipan-kutipan yang diperlukan. Dengan pemahaman yang penulis peroleh dari sumber
tersebut diharapkan akan didapatkan data yang optimal dan dapat dipertanggung
jawabkan.
3.2.2 Kritik Sumber
Setelah upaya pencarian serta pengumpulan sumber dilakukan, penulis
selanjutnya melakukan langkah berikutnya yakni kritik. Menurut Sjamsuddin
(2007, hlm.130) kritik adalah kegiatan-kegiatan analitis yang harus ditamplkan
oleh para sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah terkumpul berupa arsip.
Sementara Menurut Ismaun (2005, hlm.50), kritik atau (verifikasi) adalah
kegiatan yang didasari etos ilmiah yang menginginkan, menemukan atau
mendekati kebenaran dari fakta-fakta yang ditemukan untuk dikritisi
kebenarannya.
Penulis menggunakan kritik sumber terhadap sumber-sumber sekunder
yang berupa buku-buku yang telah diperoleh dalam tahap mencari dan
mengumpulkan sumber (heuristik), kritik sumber dilakukan terhadap sumber
utama beserta buku penunjang lainnya. Sjamsuddin (2007, hlm.131)
menjelaskan bahwa fungsi kritik sumber bagi sejarawan yang erat kaitannya
dihadapkan dengan kebutuhan untuk membedakan apa yang benar dan apa yang
tidak benar. Kritik sumber tersebut menurut Ismaun terdapat dua macam (2005,
hlm.50) :
“Pertama, Kritik Ekstern atau kritik luar untuk menilai otentisitas sumber sejarah. Sumber yang otentik tidak mesti harus sama dengan sumber dan isi tulisan dalam dokumen harus sembunyi dan sama dengan sumber aslinya. Dalam kritik ekstern yang dipersoalkan adalah bahan dan bentuk sumber, umur, dan asal dokumen, kapan dibuat, dibuat oleh siapa, sumber asli atau turunan dan masih utuhkah atau sudah berubah. Kedua, Kritik Intern atau kritik dalam untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggungjawab dan moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian di dalam sumber dengan kesaksian-kesaksian di sumber lain”.
Dari apa yang diungkapkan oleh Ismaun diatas, dapat kita ketahui bahwa
untuk menyusun sebuah tulisan yang berkaitan dengan sejarah proses kritik
merupakan salah satu langkah yang penting. Proses kritik terbagi menjadi dua
proses yaitu kritik ekstern dan kritik intern.
3.2.2.1 Kritik Eksternal
Kritik eksternal ialah suatu penelitian untuk menetapkan di mana, kapan,
dan oleh siapa dokumen itu ditulis serta mengklasifikasikan dokumen menurut
sistem dari kategori-kategori yang diatur sebelumnya (Sjamsuddin, 2007
hlm.130). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan dari
sumber-sumber yang diperoleh tersebut sebelum mengkaji mengenai isi sumber-sumbernya.
Berarti bahwa sebelum melakukan kritik terhadap isi sumber, terlebih dahulu
melakukan telaah aspek luarnya. Kritik eksternal ini bertujuan untuk
meminimalisir unsur subjektivitas yang terdapat dalam sumber sejarah.
Dalam kritik eksternal penulis melakukan perlakuan yang berbeda
terhadap jenis sumber yang penulis lakukan. Penulis sangat memahami bahwa
sumber yang penulis temukan merupakan sumber sekunder, karena untuk
mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen mengenai Perang
Saudara di Rusia yang terjadi selama kurun waktu 1917-1921 penulis rasa sangat
terbang mengunjungi Rusia untuk kemudian mencari sumber disana. Sehingga
yang penulis gunakan hanyalah sumber sekunder berupa buku yang berkaitan
dengan Perang saudara di Rusia 1917-1921. Dari sumber buku ini penulis
kategorikan menjadi dua, yakni kategori buku elektronik (ebook) dan kategori
buku cetak yang wujudnya ada atau nampak.
Untuk kategori buku elektronik, penulis melakukan kritik dari aspek latar
belakang penulis buku untuk melihat otentitasnya sehubungan dengan tema dari
penulisan skripsi ini, serta tahun diterbitkannya buku tersebut, karena jika waktu
penulisan semakin kekinian maka akan semakin baik untuk dijadikan sumber.
Kritik terhadap penulis dari buku yang dijadikan sebagai sumber dilakukan
untuk melihat asal usul latar belakang penulis tersebut. Maksudnya apakah
penulis sumber tersebut seorang sejarawan atau bukan, berasal dari bangsa Rusia
atau non Rusia. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meminimalisir tingkat
subjektivitas dalam penulisan skripsi ini.
Contoh kritik eksternal terhadap jenis buku elektronik yang penulis
lakukan misalnya adalah membandingkan buku The Russian Civil War karya
Evan Mawdsley (2011) dengan buku Civil War In Russia (1962) karya David
Footman. Jika dilihat dari penulisnya, keduanya memiliki latar belakang yang
bukan berasal dari bangsa Rusia. Mawdsley sendiri merupakan warga negara
Skotlandia yang berprofesi sebagai profesor di bidang sejarah Universitas
Glasgow. Akan tetapi dalam karya-karyanya Mawdsley cenderung mengambil
sejarah mengenai perang dan kemiliteran bahkan tidak sedikit diantara karya nya
yang menulis mengenai sejarah Rusia atau Uni Soviet. Melihat dari berbagai
karyanya Mawdsley akan cenderung melihat permasalahan dari sudut pandang
ilmiah, mengingat dia sendiri sebagai seorang sejarawan berkebangsaan
Skotlandia bukan dari Rusia. Sedangkan Footman merupakan seorang sejarawan
yang bekerja di Departemen Luar Negeri Inggris. Footman menulis karya
sejarah resmi nya tersebut sebagai proyek penelitiannya yang dibantu pihak dari
sebagai kontributor majalah dan telah banyak melakukan perjalanan dari Eropa,
Amerika hingga Asia guna kepentingan penelitiannya.
Footman dalam penulisannya berusaha untuk menyatakan secara singkat
fakta-fakta yang utama dari Perang Saudara, dan dalam kerangka itu untuk
memberikan laporan yang lebih rinci dari beberapa fase penting yang terjadi
dalam perang saudara Rusia ini. Serta dalam penulisannya pun selain
menggunakan sudut pandang sejarah juga lebih mengedepankan laporan dari
lapangan, karena Footman menggunakan narasumber yang mengalami langsung
perang saudara Rusia dalam penelitiannya itu.
Buku-buku dari jenis ebook ini mayoritas diterbitkan pada tahun 2000-an,
walaupun ada yang ditulis pada tahun 1962. Sehingga penulis merasa bahwa
ebook ini memang layak digunakan sebagai sumber dalam penulisan skripsi ini.
Selain itu juga, buku-buku tersebut diterbitkan dalam bentuk yang nyata, hanya
saja karena beberapa prosedur pembeliannya yang cukup sulit dan membutuhkan
dana yang tidak sedikit maka penulis memutuskan untuk menggunakan buku dari
jenis ebook atau elektronik book.
Sedangkan dalam tahap kritik eksternal terhadap buku yang wujudnya
memang ada atau buku cetak, selain dari latar belakang penulis dan tahun terbit
buku tersebut, kritik juga dilakukan terhadap jenis kertas yang digunakan apakah
dari kertas buram atau kertas putih bersih. Selain itu juga dilihat dari sampul luar
buku cover buku tersebut apakah asli atau hanya foto copy. Sebagai contoh penulis
melakukan kritik eksternal terhadap buku Sedjarah Sovjet Rusia yang ditulis oleh
Jean Bruhat (1954) dengan melihat bagaimana kondisi fisik buku tersebut. Penulis
mendapatkan buku tersebut dalam kondisi yang bagus meskipun telah termakan
usia. Buku tersebut diterbitkan di tahun 1954 dengan sampul buku yang masih asli
serta tulisannya pun masih sangat jelas terbaca, meskipun dari segi kertas
berwarna kekuning-kuningan. Serta dari segi bahasa pun, buku tersebut masih
menggunakan bahasa Indonesia ejaan lama, dan juga merupakan buku terjemahan
cukup kesulitan dalam membacanya. Selain buku tersebut terdapat buku yang
berjudul Dasar Sedjarah Rusia Moderen karya Hans Kohn (1966), dimana penulis
mendapatkan buku tersebut dalam keadaan fisik yang cukup baik. Dengan kondisi
cover yang masih utuh, hanya saja kertas cenderung kekuning-kuningan. Sama
halnya dengan buku Sedjarah Sovjet Rusia, buku ini dari segi bahasa masih
menggunakan bahasa Indonesia ejaan lama, serta merupakan buku terjemahan dari
bahasa aslinya yakni bahasa Inggris. Sehingga cukup membuat penulis mengalami
kesulitan dalam membaca dan memahaminya.
3.2.2.2 Kritik Internal
Kritik internal merupkan kebalikan dari kritik eksternal. Kritik internal
merupakan penilaian terhadap aspek-aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber
sejarah setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal (Sjamsuddin, 2007,
hlm.143). Dalam tahapan untuk melakukan kritik internal ini penulis melakukan
perbandingan isi dari buku The Russian Civil War karya Evan Mawdsley (2011)
dan buku The Russian Civil War 1918-21 (Essential History) karya David
Bullocks (2008). Kedua penulis buku tersebut beranggapan bahwa meletusnya
Perang Saudara di Rusia pada akhir tahun 1917 diawali dengan terjadinya
peristiwa kudeta atau perebutan kekuasaan yang dilakukan golongan Bolshevik
pada bulan Oktober 1917 yang kemudian terkenal dengan revolusi Bolshevik.
Evan Mawdsley menjelaskan bahwa perang saudara di Rusia terjadi
dengan ditandai adanya peristiwa revolusi Bolshevik atau revolusi Oktober pada
musim gugur tahun 1917. Menurut Mawdsley, sebenarnya perang saudara dapat
dikatakan sudah terjadi sejak penggulingan Tsar Nicholas II pada Februari 1917,
namun yang melibatkan hampir seluruh rakyat Rusia dan menimbulkan kerugian
cukup besar justru terjadi setelah revolusi Oktober yang dilakukan oleh
golongan Bolshevik. Mawdsley berpendapat jika terjadinya penculikan tokoh
dari pemerintahan sementara (Provisional Government) seperti Alexandr
Kerensky hingga keluarga Tsar yakni Nicholas II beserta keluarga yang
dilakukan oleh golongan Bolshevik, menjadi penanda dimulainya perang
Sementara itu David Footman beranggapan bahwa perang saudara jika
dilihat dari sudut pandang konflik telah dimulai sejak runtuhnya kekuasaan
monarki pimpinan Tsar Nicholas II pada Maret 1917. Sejak itu perebutan
kekuasaan oleh kaum liberal dan demokratik terus menerus terjadi hingga
memunculkan dualisme kekuasaan. Namun jika dilihat dari segi pertempuan
dimulai pada November 1917 setelah terjadinya Revolusi Bolshevik 1917 yang
mendapat pertentangan dari pemerintahan sementara terhadap golongan
Bolshevik yang menguasai Rusia saat itu. Karena kudeta yang dilakukan
Bolshevik dianggap menjadi pemicu pecahnya perang saudara khususnya bagi
golongan yang berseberangan dengan Bolshevik..
Kemudian contoh dari kritik internal selanjutnya yakni perbandingan isi
dari buku Dasar Sejarah Rusia Modern karya Hans Kohn (1966) dan buku
Sedjarah Sovjet Rusia yang ditulis oleh Jean Bruhat (1956). Kedua buku
tersebut, dari segi isi secara garis besar menggambarkan kondisi Rusia pada
abad ke-19. Akan tetapi dalam buku Dasar Sejarah Rusia Modern karya Hans
Kohn (1966) lebih cenderung memaparkan segi-segi pengetahuan dari keadaan
politik, sosial dan intelektual di Rusia modern. Dikatakan modern karena pada
abad ke-19 Rusia sendiri masih dalam perjuangan untuk menentukan antara
tradisionalisme atau kebebasan (Liberalisme) Barat dalam menjalankan
sendi-sendi kehidupannya. Buku ini menjelaskan kondisi Rusia secara umum hingga
peristiwa-peristiwa yang terjadi selama kurun waktu abad 19 hingga 20
dirangkum dalam buku ini. Mengenai perang saudara sendiri dalam buku ini
dikemukakan bahwa lebih dilatarbelakangi oleh kebijakan-kebijakan golongan
Bolshevik setelah revolusi Oktober 1917 yang berseberangan dengan golongan
lainnya yang kelak akan menjadi oposisi di parlemen. Untuk waktu sendiri
perang saudara menurut buku ini terjadi setelah perjanjian damai Brest-Litovsk
pada Maret 1918. Kemudian untuk penulis buku itu sendiri apabila dilihat dari
segi biografi penulis, Hans Kohn merupakan tokoh ahli sejarawan terkemuka.
Sementara buku Sedjarah Sovjet Rusia yang ditulis oleh Jean Bruhat
U.S.S.R dari sejak penggulingan kekuasaan terhadap Tsar Nicholas II dimana
Rusia masih berbentuk kerajaan hingga berbagai percobaan Revolusi yang
terjadi dan perang saudara di Rusia yang menandai berdirinya republik Sosialis
Soviet. Selain itu menurut buku ini perang saudara yang melibatkan rakyat Rusia
sudah dimulai sejak runtuhnya Tsar, namun yang menandai dimulainya perang
saudara secara politis yakni sejak berdirinya Rusia dengan bentuk negara baru
yakni dimulai setelah revolusi Oktober 1917. Sementara mengenai penulis
sendiri Jean Bruhat, tidak dapat diragukan lagi kapasitasnya sebagai penulis
dalam bidang ilmu sejarah karena merupakan guru besar dari Universitiet de
France yang melakukan wawancara dengan pihak yag terlibat langsung dengan
peristiwa-peristiwa yang diungkapkan dalam buku tersebut.
3.2.3 Interpretasi
Tahap interpretasi atau penafsiran adalah tahap pemberian makna terhadap
fakta-fakta yang penulis dapatkan dari sumber-sumber sehingga nantinya tercipta
suatu penafsiran yang relevan dengan permasalahan yang penulis kaji. Interpretasi
perlu dilakukan agar data-data atau fakta-fakta yang telah penulis kumpulkan
sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan dari penulisan skripsi. Sjamsuddin
(2007, hlm.158-159) menjelaskan bahwa disadari atau tidak para sejarawan
berpegang pada salah satu atau kombinasi beberapa filsafat sejarah tertentu yang
menjadi dasar penafsirannya.
Merujuk pada pendapat Sjamsuddin (2007, hlm.164) terdapat dua macam
cara penafsiran yang ada kaitannya dengan faktor-faktor pendorong sejarah yaitu
determinisme dan kemauan bebas manusia serta kebebasan manusia mengambil
keputusan, dalam melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang penulis
temukan, penulis menggunakan pemikiran deterministik. Filsafat sejarah
deterministik menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia
dalam menentukan dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia
semacam robot yang kekuatannya ditentukan oleh kekuatan yang berasal dari luar
seperti faktor geografis, faktor etnologi, faktor dalam lingkungan budaya manusia
seperti sistem ekonomi dan sosial (Romein dan Lucy dalam Sjamsuddin, 2007,
hlm.163). Filsafat deterministik ini digunakan oleh penulis karena hampir
keseluruhan peristiwa yang dibahas dalam penulisan skripsi ini dilatarbelakangi
oleh faktor dari luar individu manusia, yakni kondisi sosial, politik serta beberapa
faktor etnologi yang menyebabkan manusia mengambil kebijakan dan keputusan
sejarah.
Diantara bentuk-bentuk dari penafsiran deterministik, penulis memilih
untuk menggunakan penafsiran sintesis. Sjamsuddin (2007, hlm.170)
mengemukakan bahwa dalam penafsiran sintesis tidak ada sebab tunggal dalam
suatu peristiwa dalam sejarah. Perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan
oleh beberapa faktor dan tenaga secara bersamaan dan menjadikan manusia
sebagai pemeran utamanya. Dalam pemilihan penafsiran sintesis ini penulis
melakukannya karena peristiwa perang saudara di Rusia tidak terlepas dari
faktor-faktor pendorong seperti terjadinya perubahan sistem pemerintahan dari monarki
ke republik pada tahun 1917 serta adanya usaha kudeta yang dilakukan oleh
golongan Bolshevik yang mayoritas orang-orangnya merupakan anggota dari
partai Bolshevik dibawah pimpinan Vladimir Lenin.
Perang saudara Rusia yang terjadi kurang lebih 4 tahun lamanya merupakan
dampak dari pergolakan politik dalam negeri pemerintahan Republik Sosialis
Soviet Rusia (USSR) dengan pihak oposisi yang tidak menghendaki adanya
pemerintahan sosialis yang dipimpin oleh orang-orang Bolshevik beserta
oang-orang sosial-demokrat. Fakhrurodji (2005, hlm.134) dalam bukunya menyebutkan
bahwa perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan polarisasi
kekuatan dalam 2 kubu yang saling bertentangan yakni kubu Merah (Bolshevik)
dan Kubu Putih (kelompok sosialis lainnya). Perseteruan antara faksi-faksi
sosialis itulah yang pada gilirannya memecah rakyat (petani) dan
Selain itu dari aspek sosial sendiri perang saudara ini terdapat kepentingan
dari suku bangsa Kosak yang menginginkan sistem pemerintahan seperti zaman
Tsar. Bangsa Cossack, atau yang kemudian terkenal dengan Tentara Cossack
(Kosak) yang pada masa imperium Romanov, menjadi lapisan elit dari tentara
Rusia dalam setiap perang. Mawdsley (2011, hlm.99-100) mengemukakan
mengenai Kosak bahwa:
“The cossacks (kazaki ) were one exception to the rapid and unopposed spread of Soviet control over the Great Russian parts of the empire; they were to be a crucial element in the Civil War as a whole. The cossacks numbered 4.5 million people, and their men were professional warriors; 300,000 fought in the World War”.
Dalam melakukan interpretasi, penulis menggunakan pendekatan
interdisipliner. Pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan yang
menggunakan disiplin ilmu-ilmu sosial secara berimbang, serta tanpa terdapat
yang dominan. (Sjamsuddin, 2007, hlm.240). Oleh karena itu, dalam hal ini
penggunaan ilmu sejarah tetap menjadi prioritas, namun untuk mempertajam hasil
analisis penulis menggunakan ilmu bantu dari disiplin ilmu bantu berupa ilmu