• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921

(Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik Dalam Perang Saudara di Rusia)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

Oleh

Adytia Mara Yuda 1006017

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921

(Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik Dalam Perang Saudara di Rusia)

Oleh:

Adytia Mara Yuda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Adytia Mara Yuda (2015)

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia)”. Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah ketertarikan penulis terhadap sejarah Rusia khususnya masa revolusi Rusia karena setelah revolusi Bolshevik 1917 terjadi perang saudara di Rusia yang dimenangkan oleh Tentara Merah dari golongan Bolshevik. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Mengapa Golongan Bolshevik memenangkan Perang Saudara di Rusia pada tahun 1917-1921?”. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia tahun 1917-1921 (2) Mendeskripsikan Strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara tersebut (3) Memperoleh gambaran tentang akibat yang ditimbulkan dari kemenangan Golongan Bolshevik dari Perang Saudara tersebut. Penulis menggunakan metode historis atau metode sejarah dengan menggunakan pendekatan interdisipliner. Langkah-langkah dalam metode historis yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Teknik penelitian yang digunakan dalam skripsi ini dengan studi kepustakaan atau studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, strategi yang dilakukan Golongan Bolshevik dalam kemenangannya secara umum memiliki berbagai hal, penyatuan berbagai suku bangsa yang terdapat di Rusia menggunakan konsep Sliyanie. Dari segi politis dan militer membentuk Tentara Merah (Red Army) dan Dinas Rahasia bernama Cheka untuk menjaga stabilitas nasional. Strategi dibahas secara khusus pada penggunaan Pasukan Kavaleri (berkuda) Merah atau disebut juga Konarmiia. Pasukan Kavaleri ini memberikan kemenangan bagi Tentara Merah dan pemerintahan Soviet Rusia. Dampak dari kemenangan golongan Bolshevik yakni munculnya Republik Sosialis Soviet Rusia berbentuk federasi, penyebaran ideologi Komunisme dan terbentuknya Komintern.

(7)

ABSTRACT

This research entitled “Civil War in Russia 1917-1921 (The study about victory of military tactic from Bolshevik group in Civil War in Russia)”. Background of this study was author’s interest to Russian history especially in Russian revolution era, because of Bolshevik revolution in 1917 that caused Civil War in Russia that was won by Red Army from Bolshevik group. The research problem was “How Bolshevik group won the Civil War in Russia in 1917-1921?”. The aims of the study were (1) Identify the causes of Russian Civil War in 1917-1921 (2) Describe the strategy that was used Bolshevik group in The Civil War (3) Obtain illustration about the effect of the Bolshevik’s victory in Civil War. This research used historical method that used interdisciplinary approach. The steps of historical method were heuristic, critic, interpretation, and historiography. Research technique that used in this research was literature study. Based on the results of the study, strategy that was used by Bolshevik group in their victory has things in general, the unification of the various ethnic groups that exist in the Russia used Sliyanie concept. In terms of politics and military established Red Army and Secret Service called Cheka to maintain national stability. Specifically, strategy discussed at the use of Red cavalry or called Konarmiia. This Cavalry gave the victory for Red Army and Soviet Russian government. The effects of the Bolshevik victory were emergence of Soviet Socialist Republic Russia in federation form, spreading Communist ideology and establishing Komintern.

(8)

Adytia Mara Yuda, 2015

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat/Signifikasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Teori dan Konsep Yang Berkaitan Dengan Masalah Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Perang ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Revolusi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Multikultural ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Adytia Mara Yuda, 2015

2.1.5 Konsep Kohesi Sosial ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Teori Perang ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Teori Konflik ... Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Teori Etnisitas ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

3.1 Persiapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian. ... Error! Bookmark not

defined.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.1.2 Proses Bimbingan ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik) ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Kritik Sumber ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.1 Kritik Eksternal ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.2 Kritik Internal ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Interpretasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Historiografi ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Laporan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PERANG SAUDARA DI RUSIA 1917-1921 ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.1 Meletusnya Revolusi Oktober 1917 ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Kekalahan Rusia Dalam Perjanjian Brest-Litovsk ... Error! Bookmark not

(10)

Adytia Mara Yuda, 2015

4.1.3 Faktor Etnisitas Dari Bangsa Cossacks ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Strategi Golongan Bolshevik Dalam Perang Saudara di Rusia ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.1 Penyatuan Suku-suku Bangsa di Rusia ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pembentukan Dinas Rahasia Cheka (Chrezvychainaia Komissiia) dan

Organisasi Militer Tentara Merah (Krasnaya Armiya). .. Error! Bookmark

not defined.

4.2.3 Strategi Militer Golongan Bolshevik ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Pemikiran Militer Vladimir Lenin ... Error! Bookmark not defined.

4.2.5 Pemikiran Militer Leon Trotsky ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Krisis Yang Melanda Kehidupan Masyarakat Soviet Rusia ... Error!

Bookmark not defined.

4.3.2 Berdirinya Negara Sosialis Uni Soviet ... Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Penyebaran Ideologi Komunisme ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran dan Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai

munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis.

Peristiwa itu yakni perang saudara yang terjadi akibat adanya konflik yang

diawali karena pertentangan antara kedua golongan yang terkenal dengan

sebutan golongan merah dan golongan putih. Sebelum perang saudara itu

terjadi, terdapat peristiwa revolusi yang mengubah kondisi politik negara

Rusia secara signifikan. Menurut Supardan (2009, hlm.122) revolusi

menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang radikal,

berlangsung cepat dan besar-besaran. Munculnya keinginan untuk melakukan

revolusi di kalangan rakyat Rusia diawali dari pemikiran politik dari dua

kelompok intelektual besar yaitu Partai Sosialis Revolusioner dan Partai

Sosialis Demokrat. Yang kemudian kedua kekuatan politik tersebut berperan

besar dalam terjadinya perang saudara di Rusia. Partai Sosialis Demokrat

sendiri terpecah dan terdiri dari Kaum Menshevik dan Kaum Bolshevik.

Begitupun Partai Sosialis Revolusioner menjadi SR kiri dan SR kanan.

Revolusi Rusia terbagi menjadi dua gelombang yaitu pada bulan Februari

1917 dan Oktober 1917.

Sementara itu di sisi lain Rusia sendiri sedang aktif di kancah hubungan

internasional, hal itu terlihat dengan keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I

pada tahun 1914. Rusia yang sebelum revolusi masih berbentuk kekaisaran

dibawah kekuasaan Tsar Nicholas II terlibat dalam berbagai perjanjian dan

kebijakan luar negeri dengan negara-negara lain seperti Perancis dan Inggris

(12)

Di kubu lawan terdapat Triple Alliance yang terdiri dari Jerman,

Austria-Hongaria dan Italia.

Rusia sendiri terlibat dalam Perang Dunia I bukan tanpa sebab, mereka

memiliki berbagai tujuan yang diantaranya untuk kepentingan kekuasaan Rusia

sendiri. Fakhrurodji (2005, hlm.120) mengemukakan bahwa

“Tak hanya faktor perluasan wilayah dan motivasi-motivasi yang bersifat ekonomi yang mendasari terjunnya Rusia ke kancah konflik yang berlangsung lebih dari 4 tahun (1 Agustus 1914 – 11 Nopember 1918) tersebut. Perasaan psikologis yang mengikat Rusia sebagai bangsa Slav, telah menjadi pendorong utama pengumuman masuknya kekuatan Imperium Rusia dalam arena pertempuran. Sentimen Slav ini terlihat dari dukungan penuh Rusia terhadap

bangsa Serbia (pemicu Perang Dunia I)”.

Saat berlangsungnya Perang Dunia I tersebut, kondisi stabilitas dalam negeri

Rusia sendiri sedang mengalami gangguan. Karena terjadinya berbagai protes dan

penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakatnya atas keterlibatan Rusia

dalam Perang Dunia I. Selain itu juga terdapat kekecewaan terhadap berbagai

kebijakan dalam negeri Tsar Nicholas II. Dan juga dalam melakukan

pemerintahan sangat dipengaruhi oleh penasehatnya yang tidak jujur dan menolak

untuk diadakan perubahan dalam pemerintahan yang diajukan oleh rakyatnya

(Ambarman, 1980, hlm.14). Kemudian puncak dari kekecewaan tersebut terjadi

sebuah penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh golongan intelektual Rusia

terhadap kekuasaan Tsar Nicholas II yang terkenal dengan peristiwa Revolusi

Februari 1917.

Revolusi ini menghasilkan sebuah Pemerintahan Sementara (Vremennoye

Pravitelstvo) setelah Tsar Nicholas II mengundurkan diri dan terdapat kekosongan

kekuasaan di Rusia. Pemerintahan Sementara yang berumur cukup singkat ini

dipimpin oleh tokoh yang bernama Aleksander Kerensky dari Partai Sosialis

Revolusioner. Selama kekuasaan Pemerintahan Sementara ini, seharusnya Rusia

masih terlibat dalam berbagai pertempuran di Perang Dunia I hanya karena

terdapat krisis di dalam negeri, terpaksa Rusia menarik diri untuk sementara

(13)

berlangsung sejak Maret 1917 hingga Oktober 1917 yang akhirnya kembali

digulingkan oleh peristiwa revolusi Oktober 1917.

Revolusi Oktober 1917 atau dikenal juga dengan revolusi Bolshevik, karena

dilakukan oleh golongan Bolshevik yang terdiri dari anggota partai dan pemimpin

Bolshevik. Bolshevik merupakan golongan mayoritas dari Partai Sosial-Demokrat

Rusia yang terpecah yang kemudian memisahkan diri menjadi partai tersendiri.

Dalam pelaksanaannya revolusi Oktober 1917 tersebut menggunakan berbagai

cara baik damai maupun kekerasan. Kemudian berdirilah pemerintahan sosialis di

bawah pimpinan Vladimir Lenin dan orang-orang dari Partai Bolshevik. Tidak

semua rakyat Rusia menerima pemerintahan yang dilakukan golongan Bolshevik

ini, bahkan penolakan dan perlawanan terjadi di berbagai daerah. Perlawanan

tersebut lah yang nantinya akan memicu terjadinya peristiwa perang saudara di

Rusia pada tahun 1917 hingga 1921. Menurut Djatikoesoemo (1956, hlm.6) dalam

arti sebenarnya perang saudara timbul bila dalam suatu negara dua fihak yang

berlawanan menjalankan sengketa bersenjata dengan maksud merebut kekuasaan

di negara itu, atau jika sebagian besar penduduk memberontak melawan

pemerintah yang sah.

Perang Saudara yang terjadi di Rusia ini memiliki tujuan serta kepentingan

diantaranya menguasai Rusia setelah kejatuhan Tsar Nicholas II sebagai

pemimpin Dinasti Romanov yang pemerintahannya tidak demokratis dan

cenderung otoriter. Kepentingan tersebut diperebutkan oleh dua kubu yang

berseteru yakni yang disebut dengan golongan Merah dan golongan Putih.

Sebagaimana dikemukakan oleh Himawan (1995, hlm.59) tentang Kubu

Merah ini yaitu “Kaum Bolshevik yang terdiri dari buruh yang sudah dipersenjatai

dan telah membentuk kekuatan bersenjata yang mereka sebut Tentara Merah”.

Sementara mengenai Kubu Putih, Kohn (1966, hlm.126) mengemukakan bahwa

“..diantara orang-orang Putih terdapat banyak patriot-patriot, orang-orang liberal, dan orang-orang yang hanya memikirkan untuk mengembalikan tata-tertib lama,

(14)

ketidakadilan di masa lalu”. Sehingga dapat dikatakan bahwa Perang Saudara ini

melibatkan Kubu Merah yang terdiri dari orang-orang dari Golongan Bolshevik

beserta para Tentara Tsar yang telah lelah dalam peperangan melawan pihak yang

termasuk anti-Bolshevik yaitu Kubu Putih yang terdiri orang-orang liberal beserta

beberapa bekas Tentara pengikut Tsar yang loyal dan golongan Menshevik dan

Sosialis Revolusioner yang cenderung menentang pemikiran dari golongan

Bolshevik dalam pemerintahan. Adapun mengenai bekas Tentara pengikut Tsar

yang tetap loyal tersebut yaitu berasal dari Bangsa Cossack, atau yang kemudian

terkenal dengan Tentara Cossack (Kosak) yang pada masa imperium Rusia,

menjadi lapisan elit dari tetara Rusia. Mawdsley (2011, hlm.99-100)

mengemukakan mengenai Kosak bahwa:

“The cossacks (kazaki ) were one exception to the rapid and unopposed spread of Soviet control over the Great Russian parts of the empire; they were to be a crucial element in the Civil War as a whole. The cossacks numbered 4.5 million people, and their men were professional warriors; 300,000 fought in the World War”.

Perang Saudara ini memiliki masalah utama yang lebih diakibatkan adanya

perbedaan pendapat antara Kubu Merah yakni Bolshevik dan Kubu Putih yakni

mayoritas dari orang-orang dalam Pemerintahan Sementara dalam memahami

kondisi dalam negeri terutama setelah terjadinya Revolusi Oktober 1917.

Fakhrurodji (2005, hlm.134) dalam bukunya menyebutkan bahwa :

“Perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan polarisasi

kekuatan dalam 2 kubu yang saling bertentangan yakni kubu Merah (Bolshevik) dan Kubu Putih (kelompok sosialis lainnya). Perseteruan antara faksi-faksi sosialis itulah yang pada gilirannya memecah rakyat (petani) dan mengombang-ambing dalam pemihakan masing-masing”.

Perang Saudara yang kemudian dimenangkan oleh pihak Kubu Merah atau

Golongan Bolshevik ini, menjadi titik balik pemerintahan Rusia yang kemudian

berdiri dan berbentuk Republik Sosialis Uni Soviet yang berideologi Komunis

dibawah pimpinan Vladimir Lenin. Saat berlangsungnya Perang Saudara,

golongan Bolshevik sangat mendominasi bahkan hingga dapat memobilisasi masa

(15)

Berbagai cara yang mereka lakukan hingga mendirikan pusat kekuatan militer

melalui Tentara Merah yang didirikannya dapat menjadi kekuatan besar yang

kelak menjadi satuan militer besar dan berpengaruh terhadap kemenangan

golongan Bolshevik.

Saat berlangsungnya Perang Saudara di Rusia tersebut, ternyata

memperlihatkan adanya campur tangan dari pihak asing. Dalam intervensinya

pihak asing tersebut lebih membantu dalam berbagai aspek terhadap pihak Kubu

Putih baik dalam segi militer maupun pengaruh terhadap rakyat. Terdapat dua hal

yang menjadi alasan keterlibatan pihak asing dalam Perang Saudara ini, terutama

keberpihakannya terhadap Kubu Putih. Bruhat (1954, hlm.50) berpendapat bahwa

“pertama, takut akan penularannya, sebab Revolusi Rusia telah

membangkitkan semangat atau perhatian diseluruh dunia. Selanjutnya, keinginan untuk merebut pasar yang rupanya masih kosong dan mendapat langsung atau tak langsung (dengan perantara pemerintah yang dilindunginya) bahan-bahan yang penting”.

Dalam Perang Saudara yang terjadi tahun 1917-1921 ini, setidaknya terdapat

beberapa hal yang membuat penulis mengangkat ke dalam sebuah tulisan karya

ilmiah ini. Diawali dari keunikan yang terlihat dari kondisi Rusia sendiri yakni

saat keterlibatannya dalam Perang Dunia I sebagai akibat dari kebijakan luar

negeri penguasa saat itu, di sisi lain Rusia sendiri mengalami krisis dalam negeri

yang harus di selesaikan. Disamping itu sesuatu lain yang ingin penulis angkat

dalam penulisan skripsi ini seperti adanya partisipasi aktif dari rakyat Rusia dalam

peristiwa revolusi yang bertujuan menggulingkan pemerintahan saat itu. Mulai

dari penggulingan pemerintahan Dinasti Romanov hingga Pemerintahan

Sementara, bahkan tidak sedikit pertumpahan darah terjadi dalam peristiwa

tersebut. Serta hal lain yang menjadi inti dari keingintahuan penulis mengenai

sejarah Rusia yaitu terjadinya Perang Saudara di Rusia. Dimana diawali dengan

adanya konflik antar rakyat Rusia sendiri yang terbagi kedalam dua kekuatan

besar yang ingin berkuasa di Rusia.

Terdapat hal menarik lain yang patut menjadi perhatian, yakni dilakukannya

(16)

Maret 1918 yang dilakukan pemerintahan Bolshevik (kubu merah) terhadap

Jerman. Dengan peristiwa itu juga Rusia keluar dari pertempuran di Perang Dunia

I serta dapat dikatakan mengalami kekalahan karena harus menyerahkan beberapa

bagian wilayahnya kepada Jerman dan sekutunya sebagai pihak lawan. Oleh

karena itu menjadi keunikan tersendiri bagi penulis karena walaupun golongan

Bolshevik dapat dikatakan telah membuat malu Rusia di mata internasional, tetapi

mereka mendapat simpatik dan keterbukaan dari rakyat hingga kelak

memenangkan perang saudara dan berperan terhadap berdirinya republik Sosialis

dan berkembangnya ideologi Komunisme di Rusia.

Selain itu juga yang merangsang rasa ingin tahu penulis yakni adanya isu-isu

etnisitas dalam terjadinya perang saudara ini. Faktor etnisitas memang tidak bisa

dilepaskan dari akar sejarah bangsa Rusia sebagai bangsa besar di Eropa. Dalam

faktanya bangsa Slav yang mendiami Rusia menjadi awal dari munculnya

beberapa etnis yang timbul akibat adanya perpecahan secara feodal berabad-abad

lalu. Diantara etnis besar yang terlibat yakni dari etnis Kosak yang telah dibahas

sebelumnya yakni mayoritas masyarakatnya merupakan loyalis Tsar dan menjadi

pasukan elit di Rusia sejak abad ke-14 M. Mereka pada awalnya tidak ingin

bersatu dengan etnis Rus sebagai etnis terbesar di Rusia dalam suatu negara

karena perbedaan asal usul. Sehingga saat terjadi perang saudara mereka

melakukan perlawanan dengan berpihak pada kubu putih karena menganggap

mereka lebih unggul dari segi kemiliteran dengan kubu merah.

Dengan terjadinya perang saudara ini pun, selain menjadi peristiwa yang

menandai kemenangan dari golongan Bolshevik, juga terbentuknya Rusia baru

dengan bentuk pemerintahan yang berbeda dari sebelumnya dan berideologi

komunis. Kemudian Rusia dengan nama Uni Soviet (USSR/SSSR) akan menjadi

pusat dari kekuatan komunisme di dunia. Bahkan akan menularkan ideologinya

tersebut ke negara-negara lainnya sebagai bagian dari kebijakan politik negara dan

pemimpinnya. Selanjutnya, perang saudara ini menjadi sebuah peristiwa sejarah

yang mungkin jarang sekali masyarakat luas mendengar bahkan mengetahuinya.

(17)

Menengah Atas (SMA) yang secara garis besar hanya menjelaskan mengenai

revolusi Rusia (Februari dan Oktober 1917) serta dampaknya dengan berdirinya

republik Sosialis di Rusia.

Perang Saudara yang di bahas dalam pemaparan ini berlangsung dari tahun

1917-1921, karena pada tahun 1917 dimulanya terjadi Revolusi di Rusia yang

kemudian mengakibatkan terjadinya Perang Saudara. Pada tahun 1921 yang

menandai berkahirnya perang saudara di Rusia dengan kemenangan yang

berpihak pada kubu merah. Berdasarkan pemaparan tersebut, bagi penulis sendiri

dengan terjadinya Perang Saudara di Rusia menjadi sebuah ketertarikan untuk

mengangkat permasalahan tersebut ke dalam sebuah penulisan sejarah yang

layakn judul Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang

Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia). Karya ilmiah ini merupakan sebuah kajian yang membahas mengenai strategi militer dari Golongan Bolshevik dalam kemenangan Perang Saudara di

Rusia. Serta pihak-pihak yang terlibat baik dari aspek etnisitas maupun adanya

campur tangan dari pihak asing dari terjadinya peristiwa Perang Saudara di Rusia

1917 – 1921.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah utama dari

skripsi ini yaitu, mengapa Golongan Bolshevik memenangkan Perang

Saudara di Rusia pada tahun 1917-1921?. Agar pembahasan lebih terfokus,

penulis membatasi berbagai pokok bahasan dalam rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia 1917-1921?

2. Bagaimana strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam Perang

(18)

3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari terjadinya Perang Saudara

tersebut?

1.3Tujuan Penelitian

Secara umum berdasarkan beberapa pokok rumusan masalah yang telah

dituliskan sebelumnya, tujuan utama yang ingin dicapai penulis yakni

mendeskripsikan mengenai apa yang terjadi di negara Rusia pada kurun

waktu yang telah dipaparkan sebelumnya yakni Perang Saudara Rusia di

1917-1921. Adapun tujuan penelitian dari karya ilmiah ini adalah :

1. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia tahun

1917-1921.

2. Mendeskripsikan Strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam

Perang Saudara tersebut.

3. Memperoleh gambaran tentang akibat yang ditimbulkan dari kemenangan

Golongan Bolshevik dari Perang Saudara tersebut.

1.4Manfaat/Signifikasi Penelitian

Dalam penelitian mengenai “Perang Saudara di Rusia 1917-1921, ”

(Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik

dalam Perang Saudara di Rusia), diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain:

a) Menambah wawasan mengenai Sejarah Kawasan tepatnya di Eropa,

khususnya mengenai negara Rusia.

b) Bagi Departemen Pendidikan Sejarah UPI untuk lebih memperkaya

literatur mengenai sejarah Rusia khususnya pada akhir abad ke-19 dan

awal abad ke-20 bagi instansi atau pemerintahan yang terkait.

c) Untuk kepentingan pendidikan, sesuai yang tertera dalam materi ajar SMA

(19)

1.5Struktur Organisasi Skripsi

Adapun mengenai sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut.

BAB I, yaitu Pendahuluan yang didalamnya berisi mengenai latar

belakang masalah yang menguraikan tentang Perang Saudara di Rusia

1917-1921 (Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia), yang akan diperjelas dengan rumusan masalah dan pembatasan masalah yang sesuai

dan relevan sehingga dapat dikaji dalam penulisan skripsi. Dalam bab ini

juga berisi mengenai, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi penulisan skripsi guna menjadikan suatu

karya tulis ilmiah yang layak untuk dibaca.

BAB II, berisi mengenai Kajian Pustaka. Dalam bab ini dijelaskan

beberapa sumber literatur mengenai kajian serta materi yang berkaitan

dengan Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang

Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia) berdasarkan sumber-sumber yang kevaliditasannya dapat dipercaya serta relevan. Pembahasan dalam bab ini antara lain

mengenai pemaparan buku-buku utama yang penulis pergunakan untuk

mengkaji skripsi ini secara lebih mendalam khususnya mengenai faktor

yang menyebabkan meletusnya perang saudara, strategi yang digunakan

golongan Bolshevik dalam perang saudara,terjadinya Revolusi Bolshevik

(Revolusi Oktober 1917) yang mempengaruhi peristiwa perang saudara,

dan mengenai Golongan Bolshevik yang memenangkan Perang Saudara di

Rusia. Penelitian dilanjutkan dengan menelusuri kajian pustaka dari

sumber-sumber yang telah ada sebagai rujukan maupun untuk

perbandingan yang berkaitan dengan tema penelitian yang dilakukan.

BAB III, berisi mengenai Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti

memaparkan pelaksanakan penelitian yang telah dilaksanakan mulai dari

(20)

Metode Historis yang terdiri dari empat langkah yaitu, Heuristik, Kritik,

Interpretasi, dan Historiografi. Heuristik adalah pengumpulan, dan

pencarian sumber-sumber tertlis yang sesuai dengan kajian tulisan. Kritik

adalah penilaian dan pengolahan data sejarah yang dilihat dari sisi internal

dan sisi eksternalnya sehingga dapat menghasilkan fakta yang objektif,

valid, dan dapat dipercaya. Interpretasi adalah proses penafsiran penulis

terhadap fakta-fakta yang telah didapatkan pada dua tahap sebelumnya

sesuai dengan metode dan pendekatan yang dilakukan oleh penulis.

Kemudian terkhir, Historiografi yaitu proses penulisan fakta-fakta sejarah

ke dalam suatu bentuk tulisan yang dalam hal ini berupa skripsi.

Bab IV, berisi mengenai pembahasan. Dalam bab ini akan

membahas lebih dalam dan terperinci mengenai studi kajian yang

dilakukan penulis yakni Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu

Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia) sesuai dengan sumber-sumber tertulis yang relevan dan sesuai. Bab ini merupakan pembahasan dari

pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan penulis sebelumnya yang dibagi menjadi

beberapa sub bab. Dalam sub bab ini akan di deskripsikan mengenai, Apa

sebab-sebab terjadinya Perang Saudara di Rusia 1917-1921, Bagaimana

strategi yang di lakukan Golongan Bolshevik dalam Perang saudara

tersebut, Mengapa faktor etnisitas muncul dalam Perang Saudara tersebut,

serta Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari terjadinya Perang Saudara

tersebut

Bab V, berisi mengenai Simpulan dan Saran. Pada bab terakhir ini

akan dikemukakan mengenai kesimpulan seluruh rangkaian penulisan

sejarah berupa jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan, sebagai

intisari dari ringkasan pada bab-bab sebelumnya serta mendeskripsikan

hasil-hasil temuan penulis mengenai permasalahan yang dikaji dalam

penulisan skripsi ini. Selain itu juga saran yang dikemukakan penulis

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III merupakan bab yang membahas mengenai metodologi penelitian,

pendekatan keilmuan dan juga teknik penelitian digunakan penulis dalam

penyusunan skripsi ini, setelah pada bab sebelumnya dibahas mengenai

pendahuluan dan tinjauan pustaka. Pada bab ini penulis mencoba memaparkan

berbagai langkah yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari

mencari sumber-sumber, kritik sumber, analisis dan cara penulisannya. Metode

penelitian yang digunakan penulis untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan

dengan judul skripsi Perang Saudara di Rusia 1917-1921 (Suatu Kajian Tentang

Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di

Rusia) yakni metode historis atau metode sejarah. Menurut Gottschalk (2008,

hlm.39) metode historis yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis

rekaman dan peninggalan masa lampau. Sjamsuddin (2007, hlm.15) mengartikan

metode sejarah sebagai suatu cara bagaimana mengetahui sejarah. Menurut

Pendapat Ismaun (2005, hlm.36) mengatakan bahwa metode sejarah ialah proses

menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.

Sementara Kuntowijoyo (2003, hlm.xii) mengemukakan bahwa metode sejarah

merupakan petunjuk khusus tentang bahan kritik, interpretasi, dan penyajian

sejarah. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa metode historis merupakan cara mengkaji, menguraikan, serta

menganalisis suatu permasalahan secara kritis, analitis dan terstruktur guna

mengetahui atau merkonstruksi suatu peristiwa untuk kemudian dituangkan dalam

sebuah penulisan sejarah. Kemudian penulis menggunakan metode tersebut

memiliki alasan yang dikarenakan data-data serta sumber-sumber lainnya yang

penulis gunakan dalam proses menyelesaikan skripsi ini berasal dari masa

(22)

Metode penelitian yang digunakan penulis yakni metode sejarah dengan

menggunakan pendekatan interdisipliner, hal tersebut dilakukan agar dalam

permasalahan yang dikaji terlihat secara menyeluruh serta utuh. Menurut Edson

dalam Supardan (2007, hlm.306) metode historis ialah metode penelitian yang

digunakan untuk. “menggambarkan permasalahan atau pertanyaan untuk

diselidiki; mencari sumber tentang fakta historis; meringkas dan mengevaluasi

sumber-sumber historis; dan menyajikan fakta-fakta yang bersangkutan dalam

suatu kerangka interpretatif

Kemudian teknik penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini

adalah dengan melakukan studi kepustakaan atau studi literatur, yakni teknik

dalam penelitian ilmiah dengan mencari, membaca, kemudian mengkaji

sumber-sumber tertulis dari buku-buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan

permasalahan yang dikaji, sehingga membantu penulis dalam menemukan

jawaban dari permasalahan yang dirumuskan. Penulis beranggapan bahwa metode

historis merupakan metode yang cocok digunakan dalam penyusunan skripsi ini

karena data beserta fakta-fakta yang dibutuhkan berasal dari masa lampau.

Penulis kemudian menggunakan metode historis dalam penyusunan skripsi ini.

Adapun langkah-langkah dalam metode historis menurt Sjamsuddin (2007, hlm.

85-155) adalah terdiri dari :

1. Heuristik (heuristic) atau dalam bahasa Jerman Quellenkunde, yakni

sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data

atau materi sejarah, atau evidensi sejarah. Dalam prosesini penulis mencari

dan mengumpulkan sumber-sumber yang berupabuku-buku literatur,

artikel-artikel, majalah, koran, arsip, dokumen dansumber-sumber lain

yang dapat menunjang penyusunan skripsi ini.Dalam proses heuristik ini,

penulis mengunjungi berbagai toko buku,gerai, toko loak dan

perpustakaan-perpustakaan yang bisa dijangkauoleh penulis sebagai proses

pencarian data dan fakta. Adapunperpustakaan yang dikunjungi hanya

meliputi wilayah Bandung, Jakarta danSumedang, antara lain

(23)

UNPAD (Universitas Padjadjaran) khususnya Fakultas Sastra dan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Perpustakaan Konferensi Asia Afrika,

Perpustakaan Angkatan Darat, Perpustakaan Batoe Api Jatinangor,

Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan CSIS dan Perpustakaan

Daerah Jawa Barat. Toko Buku dan Gerai Buku yang dikunjungi penulis

terbatas hanya meliputi wilayah Bandung.

2. Kritik, Dalam buku Sjamsuddin disebut kegiatan-kegiatan analitis

(operations analytiques; analytical operations; Kritik) yang harus

ditampilkan oleh para sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah

mengumpulkan mereka dari arisp-arsip. Dalam tahapan ini kritik dibagi

menjadi 2 bagian yaitu kritik internal dan kritik eksternal. Kritik internal

dilakukan penulis untuk melihat kelayakan dari konten yang akan

dijadikan sumber-sumber yangtelah didapatkan untuk selanjutnya

dijadikan bahan untuk penelitian dan penulisan skripsi. Sedangkan kritik

eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm.132). Digunakan untuk melihat sumber-sumber yang ditemukan bukan dari kontennya.

Akan tetapi melihat apakah sumber tersebut merupakan sumber yang

sejaman atau sumber primer, yang dilihat dari tahun pembuatan atau

penulisannya. Tahapan kritik ini adalah tahapan untuk menilai keotentikan

sumber-sumber yang telah didapat dari buku, artikel, majalah, koran

ataupun dokumen dilihat dari sudut internal dan eksternal sehingga akan

menghasilkan fakta yang objektif, valid dan dapat dipercaya.

3. Interpretasi adalah tahapan untuk menafsirkan sumber-sumber sejarah

yang telah didapatkan khususnya yang berkaitan dengan studi terhadap

kajian yang sedang penulis lakukan. Dalam tahapan ini, penulis membuat

deskripsi, analisis kritis serta pemilihan fakta-fakta. Kegiatan penafisran

ini dilakukan dengan menafsirkan fakta dan data konsep maupun teori

yang telah diakukan oleh peneliti sebelumnya. Dalam tahapan ini penulis

berusaha untuk mengerahkan segala daya dan kemampuan intelektual dan

(24)

tentang perang saudara di Rusia tahun 1917-1921 dan strategi militer yang

dilakukan golongan Bolshevik dalam perang saudara di Rusia 1917-1921

sehingga dapat disusun menjadi sebuah penulisan sejarah yang utuh.

4. Historiografi adalah penulisan sejarah. Tahapan ini adalah tahapan akhir

dimana penulis menyatukan serta menyusun 3 tahap sebelumnya yakni,

heuristik, kritik dan interpretasi menjadi sebuah bentuk tulisan yang dapat

dipertanggungjawabkan isinya dalam sebuah tulisan yang dapat dimengerti

bahasanya sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan tata

penulisan yang baik dan benar sehingga dapat berguna bagi

penulisan-penulisan selanjutnya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis membagi proses

dalam penulisan skripsi ini menjadi 3 tahapan yaitu tahapan persiapan penelitian,

pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. Tahapan tersebut akan diuraiakan

sebagai berikut :

3.1 Persiapan Penelitian

Berdasarkan penjelasan mengenai metode, pendekatan dan teknik penelitian

yang digunakan, penulis mencoba memaparkan tahapan-tahapan yang dilakukan

dalam melaksanakan penelitian. Sehingga skripsi ini menjadi karya tulis ilmiah

yang sesuai dengn ketentuan kelimuan yang berlaku. Dalam tahap persiapan

penelitian, penulis melakukan beberapa kegiatan diantaranya sebagai berikut :

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian.

Dalam skripsi yang berjudul “Perang Saudara di Rusia 1917-1921: Suatu

Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia” ini merupakan salah satu kajian sejarah kawasan di Eropa. Ketertarikan penulis untuk mengajukan tema dan judul skripsi ini dipengaruhi

oleh rasa penasaran penulis yang ingin lebih dalam mengkaji mengenai kondisi di

(25)

Penulis mulai mengetahui mengenai terjadinya perang saudara di Rusia

ketika penulis melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Banyak pengetahuan

yang sebelumnya tidak penulis dapatkan saat berada di bangku sekolah khususnya

mengenai peristiwa perang saudara di Rusia. Berawal dari perkuliahan sejarah

peradaban barat yang membahas mengenai Eropa di masa Perang Dunia I, muncul

keingintahuan dari penulis mengenai kondisi Rusia saat Perang Dunia I khususnya

setelah terjadinya revolusi Bolshevik. Selain itu juga penulis mendapatkan

informasi dan sumber-sumber lainnya mengenai perang saudara di Rusia tersebut

dari diskusi-diskusi bersama rekan satu jurusan maupun teman di luar

perkuliahan. Selain mendapatkan informasi dari media literatur berupa buku,

penulis pun membaca beberapa sumber mengenai perang saudara di Rusia dari

media internet dan beberapa tulisan-tulisan yang dimuat di beberapa majalah serta

zine.

Penulis menilai bahwa perang saudara tersebut memiliki keunikan tersendiri

karena selain menjadi awal munculnya ideologi Komunisme di Rusia, juga

terdapat sebuah konflik yang melibatkan lapisan masyarakat Rusia yang terpecah

menjadi dua kubu yang saling bertentangan. Selain itu juga penulis melihat dalam

beberapa buku pelajaran sejarah di tiingkat sekolah menengah atas kurang secara

jelas mengemukakan mengenai peristiwa perang saudara di Rusia ini.

Dari hasil keingintahuan itulah penulis kemudian merasa tertarik untuk

mengkaji lebih dalam mengenai perang saudara yang terjadi di Rusia pada tahun

1917-1921. Kemudian dalam mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah,

penulis mencoba membuat proposal mengenai perang saudara di Rusia ini sebagai

tugas yang diajukan untuk memenuhi syarat dari mata kuliah tersebut. Pertanyaan

awal yang muncul yakni mengapa setelah terjadinya revolusi Bolshevik yang

merubah hampir seluruh tatanan politik serta masyarakat Rusia kemudian muncul

perang saudara , yang bahkan akan mempengaruhi kondisi masyarakat Rusia serta

kekuatan politik Rusia di dunia. Dari ide tersebut kemudian penulis mulai mecari

dan membaca berbagai literatur secara lebih mendalam mengenai sejarah eropa,

(26)

tersebut akhirnya penulis menemukan beberapa literatur yang membahas secara

khusus mengenai perang saudara di Rusia.

Setelah penulis merasa yakin untuk menulis mengenai permasalahan perang

saudara di Rusia ini, sebelum diajukan ke TPPS, penulis terlebih dahulu

mengkonsultasikan judul tersebut dengan dosen mata kuliah Sejarah Peradaban

Barat, Bapak Drs. H. R Achmad Iriyadi. Pada awalnya penulis mengajukan judul “Perang Saudara di Rusia 1917-1921”. Setelah berkonsultasi penulis tidak mendapat beberapa perubahan dan di sarankan untuk dibuat proposal kemudian

langsung diajukan ke TPPS. Setelah diajukan dan ditindaklanjuti menjadi sebuah

proposal penelitian, dilakukan seminar proposal penelitian yang dilaksanakan

pada tanggal 17 September 2014 di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah.

Dalam seminar proposal tersebut, penulis mempresentasikan rancangan penelitian

penulis dihadapan para dosen, TPPS, dan calon pembimbing skripsi untuk dikaji

dan didiskusikan apakah rancangan yang dibuat penulis dapat dilanjutkan atau

tidak. Kemudian setelah dilaksanakan seminar Pra Rancangan Penulisan Skripsi,

penulis mendapat beberapa saran dan masukan dari calon pembimbing yakni

Bapak Dr. Nana Supriatna M, Ed dan Bapak Drs. R.H. Achmad Iriyadi, hingga

judul tersebut mendapat perubahan yakni menjadi “Perang Saudara di Rusia

1917-1921: Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia”. Hal tersebut dilakukan agar penulis lebih fokus dalam mengkaji permasalahan penelitiannya yakni mengenai Strategi

dari Golongan Bolshevik dalam perang saudara di Rusia. Serta dinyatakan bahwa

rancangan yang dibuat penulis dapat dilanjutkan ke BAB I dengan beberapa

perbaikan.

Pengajuan judul skripsi ke TPPS dilakukan pada 11 September 2014, yang

kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal penelitian. Adapun isi

proposal tersebut antara lain :

a. Judul

(27)

c. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

d. Tujuan Penelitian

e. Metode Penelitian

f. Manfaat/Signifikasi Penelitian

g. Kajian Pustaka

h. Struktur Organisasi Skripsi

i. Daftar Pustaka

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah melakukan pengajuan judul ke TPPS, penulis menyusun proposal

skripsi yang kemudian melakukan proses konsultasi dengan pihak TPPS. Hal ini

bertujuan agar proposal yang diajukan penulis mendapatkan saran dan kritik

apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan

dalam penyusunan skripsi. Setelah proposal skripsi disetujui, penulis kemudian

melanjutkan seminar pra-rancangan penulisan skripsi pada tanggal 17 September

2014 yang bertempat di Laboratorium Jurusan Pendidikan Sejarah, Lantai 4

gedung FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasil dari seminar proposal skripsi diantaranya terdapat perubahan dalam

pembahasan, akan tetapi objek yang di kaji tetap yakni berhubungan dengan

Perang Saudara di Rusia. Selaku calon pembimbing I, Dr. Nana Supriatna, M.Ed

menyarankan agar melanjutkan penulisan skripsi namun dengan kajian

interdisipliner (kajian ilmu lain) yang berkaitan dengan penulisan, serta

lebihmemfokuskan terhadap permasalahannya. Kemudian dengan calon

pemimbing II, Drs. R.H Achmad Iriyadi, menyarankan agar permasalahan lebih

difokuskan dan memberikan saran dalam pemfokusan judul. Judul “Perang

Saudara di Rusia 1917-1921: Suatu Kajian Tentang Keberhasilan Strategi Militer Golongan Bolshevik dalam Perang Saudara di Rusia”

Pengesahan penelitian dikeluarkan melalui surat keputusan dari Tim

(28)

No.10/TPPS/JPS/PEM/2014. Setelah disetujui, pengesahan untuk penulisan

skripsi dikeluarkan melalui Surat Keputusan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

FPIPS UPI, dan sekaligus penentuan pembimbing skripsi pada 10 Oktober 2014,

yaitu Bapak Dr. Nana Supriatna, M. Ed (sebagai Pembimbing I) dan Bapak Drs.

H. R Achmad Iriyadi (sebagai Pembimbing II).

3.1.3 Proses Bimbingan

Proses bimbingan atau konsultasi dilakukan melalui kesepakatan antara

kedua belah pihak. Dalam penulisan skripsi ini, proses bimbingan yang

dilaksanakan dengan dua orang dosen pembimbing yang memiliki kompetensi

sesuai dengan tema permasalahan yang penulis kaji. Dalam hal ini, kompetensi

yang dimiliki oleh kedua dosen pembimbing tersebut adalh kajian mengenai

sejarah Eropa. Berdasarkan surat penunjukan pembimbing skripsi yang telah

dikeluarkan oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS), dalam

penyusunan skripsi ini penulis dibmbing oleh Dr. Nana Supriatna M.Ed sebagai

pembimbing I dan Drs. R.H Achmad Iriyadi sebaga pembimbing II. Proses

bimbingan merupakan proses yang harus dilakukan oleh penulis guna

mendapatkan saran serta masukan-masukan yang sangat membantu dalam

rangka penyelesaian penulisan skripsi ini. Proses bimbingan sangat membantu

penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun skripsi ini karena merupakan

sarana untuk melakukan konsultasi, diskusi serta diberikannya pengarahan

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh penulis. Kemudian setiap

hasil bimbingan dicatat dalam lembar frekuensi bimbingan.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Dalam buku Metodologi Sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm.86) mengemukakan

bahwa heuristik merupakan kegiatan mencari sumber-sumber untukm

mendapatkan data-data, materi sejarah juga evidensi sejarah. Penulis berusaha

mencari serta mengumpulkan berbagai sumber sejarah, dalam hal ini sumber

(29)

relevan dengan permasalahan penelitian. Teknik studi literatur digunakan

penulis untuk mengumpulkan sumber-sumber atau tulisan yang dianggap

relevan dengan masalah penelitian. Penulis juga menggunakan beberapa

electronic book yang diperoleh dari berbagai situs internet.

Penulis berhasil mengumpulkan berbagai buku-buku serta jurnal sebagai

sumber literatur tersebut diantaranya diperoleh dari :

a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Di perpustakaan ini penulis

menemukan buku yang berjudul Negara dan Revolusi Sosial: Suatu Analisis

Komparatif tentang Perancis, Rusia dan Cina (1991) karya Theda Skocpol.

BukuSejarah Eropa Dari Masa Menjelang Perang Dunia I Sampai Masa

Antarbellum (2012) karya Julis Siboro. Buku European Dictatorships

1918-1945 Second Edition (2000) karya S.J Lee. Kemudian skripsi yang berjudul

Dampak Pemikiran Vladimir Ilyich Lenin dalam Revolusi Bolshevik

1917(2010) yang di tulis Sherly Sukmawati, serta skripsi berjudul Respon Elit

Yahudi Terhadap Gerakan Pogrom di Rusia 1881-1917 (2009) yang di tulis

oleh Endry Kusnady.

b. Perpustakaan Jurusan Pendidikan Sejarah. Di perpustakaan tersebut penulis

menemukan buku Sedjarah Partai Komunis Sovjet Uni (Bolsjewiki) (1955)

karya Komisi CC PKSU (B).

c. Perpustakaan Batoe Api Jatinangor. Di perpustakaan ini penulis menemukan

beberapa sumber diantaranya buku buku Sedjarah Hubungan Internasional

(1955) karya C.N Filiphovitch dan buku The Dynamics of Soviet Society

(1954) karya W.W Rostow.Penulis juga menemukan artikel dari kliping

majalah Gatra yang berjudul Ambruknya Kekaisaran Rusia (1995) karya

Iwan, Q. Himawan.

d. Koleksi pribadi penulis diantaranya buku Sedjarah Sovjet Rusia (1954) karya

Jean Bruhat, buku Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan

Latar Belakang Budayanya (2005) karya A. Fakhrurodji, buku Lenin: Teori

dan Praktik Revolusioner (2009) karya Christopher Hill, buku Gerakan

(30)

e. Koleksi pribadi teman-teman. Pada teman-teman sendiri, buku-buku yang

penulis peroleh sebagai sumber diantaranya buku Dasar Sedjarah Rusia

Modern (1966) karya Hans Kohn, buku Revolusi Yang Dikhianati (2010)

karya Leon Trotsky terjemhan Rafiq Nadzezhda.

f. Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat. Penulis menemukan buku Politik

Antar Bangsa karya Ambarman.

g. Perpustakan Universitas Indonesia penulis mendapatkan buku The Red Army

A Short History (1964) karya Edgar O’Ballance.

h. Perpustakaan CSIS Jakarta penulis mendapatkan Jurnal berjudul Nationalities

and The Russian Problem In The U.S.S.R: An Historical Outline (1973) karya

Roman Szporluk.

i. Situs online berbagai pakai electronic book diantaranya situs dlbin.com

dimana penulis mendapatkan buku The Russian Civil War (2011) karya Evan

Mawdsley. Situs online libcom.org penuis mendapatkan buku Civil War In

Russia (1962) karya David Footman. Dari situs www.cultorweb.com penulis

menemukan ebook berjudul History of Russia Volume I : From Early Rus to

1689 (2006) karya Mareen Perrie dan History Of Russia Volume.III: The

Twentieth Centuries (2006)karya Ronald Grigor Suny. Kemudian dari situs

sites.bu.edu penulis menemukan jurnal yang berjudul White Propaganda

Efforts In The South Durring the Russian Civil War 1918-1919 (The Alekseev

Denikin Period) (1992) karya Christopher Lazarski.Serta tesis berjudul Lev

Trotsky and the Red Army in the Russian Civil War 1917-1921 (2011) dari

scholarship.claremont.edu. Dari situs indonesia.rbth.com penulis

mendapatkan artikel yang berjudul Bangsa Cossack Sang Penakluk: Dari

Alaska Sampai Paris (2014) karya Ivan Nikolayev. Kemudian dari situs

jstor.org penulis menemukan Jurnal berjudul Communists And The Red

Cavalry: The Political Education Of The Konarmiia In The Russian Civil

War, 1918-1920 (2005) karya Stephen Brown danThe Red Army and Mass

Mobilization during the Russian Civil War 1918-1920 (1990) karya Orlando

(31)

Berbagai sumber literatur yang penulis peroleh tersebut terdapat beberapa

yang menggunakan bahasa asing, diantaranya bahasa Inggris. Sumber yang

berbahasa Inggris umumnya berbentuk ebook atau elektronik book yang penulis

peroleh dengan cara mendownload melalui internet. Mengenai sumber yang

berbahasa Inggris tersebut, sebelum membaca dan kemudian melakukan analisis,

penulis terlebih dahulu melakukan penerjemahan terhadap sumber-sumber

tersebut ke dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah memahaminya. Kemudian

setelah menerjemahkannya, penulis melakukan perbandingan antar satu sumber

dengan yang lainnya agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas serta melihat

kesesuaiannya dengan permasalahan penelitian. Penulis kemudian mencatat

hal-hal penting yang didapat dari tiap sumber, seperti daftar pustaka dan

kutipan-kutipan yang diperlukan. Dengan pemahaman yang penulis peroleh dari sumber

tersebut diharapkan akan didapatkan data yang optimal dan dapat dipertanggung

jawabkan.

3.2.2 Kritik Sumber

Setelah upaya pencarian serta pengumpulan sumber dilakukan, penulis

selanjutnya melakukan langkah berikutnya yakni kritik. Menurut Sjamsuddin

(2007, hlm.130) kritik adalah kegiatan-kegiatan analitis yang harus ditamplkan

oleh para sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah terkumpul berupa arsip.

Sementara Menurut Ismaun (2005, hlm.50), kritik atau (verifikasi) adalah

kegiatan yang didasari etos ilmiah yang menginginkan, menemukan atau

mendekati kebenaran dari fakta-fakta yang ditemukan untuk dikritisi

kebenarannya.

Penulis menggunakan kritik sumber terhadap sumber-sumber sekunder

yang berupa buku-buku yang telah diperoleh dalam tahap mencari dan

mengumpulkan sumber (heuristik), kritik sumber dilakukan terhadap sumber

utama beserta buku penunjang lainnya. Sjamsuddin (2007, hlm.131)

menjelaskan bahwa fungsi kritik sumber bagi sejarawan yang erat kaitannya

(32)

dihadapkan dengan kebutuhan untuk membedakan apa yang benar dan apa yang

tidak benar. Kritik sumber tersebut menurut Ismaun terdapat dua macam (2005,

hlm.50) :

“Pertama, Kritik Ekstern atau kritik luar untuk menilai otentisitas sumber sejarah. Sumber yang otentik tidak mesti harus sama dengan sumber dan isi tulisan dalam dokumen harus sembunyi dan sama dengan sumber aslinya. Dalam kritik ekstern yang dipersoalkan adalah bahan dan bentuk sumber, umur, dan asal dokumen, kapan dibuat, dibuat oleh siapa, sumber asli atau turunan dan masih utuhkah atau sudah berubah. Kedua, Kritik Intern atau kritik dalam untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggungjawab dan moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian di dalam sumber dengan kesaksian-kesaksian di sumber lain”.

Dari apa yang diungkapkan oleh Ismaun diatas, dapat kita ketahui bahwa

untuk menyusun sebuah tulisan yang berkaitan dengan sejarah proses kritik

merupakan salah satu langkah yang penting. Proses kritik terbagi menjadi dua

proses yaitu kritik ekstern dan kritik intern.

3.2.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal ialah suatu penelitian untuk menetapkan di mana, kapan,

dan oleh siapa dokumen itu ditulis serta mengklasifikasikan dokumen menurut

sistem dari kategori-kategori yang diatur sebelumnya (Sjamsuddin, 2007

hlm.130). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan dari

sumber-sumber yang diperoleh tersebut sebelum mengkaji mengenai isi sumber-sumbernya.

Berarti bahwa sebelum melakukan kritik terhadap isi sumber, terlebih dahulu

melakukan telaah aspek luarnya. Kritik eksternal ini bertujuan untuk

meminimalisir unsur subjektivitas yang terdapat dalam sumber sejarah.

Dalam kritik eksternal penulis melakukan perlakuan yang berbeda

terhadap jenis sumber yang penulis lakukan. Penulis sangat memahami bahwa

sumber yang penulis temukan merupakan sumber sekunder, karena untuk

mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen mengenai Perang

Saudara di Rusia yang terjadi selama kurun waktu 1917-1921 penulis rasa sangat

(33)

terbang mengunjungi Rusia untuk kemudian mencari sumber disana. Sehingga

yang penulis gunakan hanyalah sumber sekunder berupa buku yang berkaitan

dengan Perang saudara di Rusia 1917-1921. Dari sumber buku ini penulis

kategorikan menjadi dua, yakni kategori buku elektronik (ebook) dan kategori

buku cetak yang wujudnya ada atau nampak.

Untuk kategori buku elektronik, penulis melakukan kritik dari aspek latar

belakang penulis buku untuk melihat otentitasnya sehubungan dengan tema dari

penulisan skripsi ini, serta tahun diterbitkannya buku tersebut, karena jika waktu

penulisan semakin kekinian maka akan semakin baik untuk dijadikan sumber.

Kritik terhadap penulis dari buku yang dijadikan sebagai sumber dilakukan

untuk melihat asal usul latar belakang penulis tersebut. Maksudnya apakah

penulis sumber tersebut seorang sejarawan atau bukan, berasal dari bangsa Rusia

atau non Rusia. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meminimalisir tingkat

subjektivitas dalam penulisan skripsi ini.

Contoh kritik eksternal terhadap jenis buku elektronik yang penulis

lakukan misalnya adalah membandingkan buku The Russian Civil War karya

Evan Mawdsley (2011) dengan buku Civil War In Russia (1962) karya David

Footman. Jika dilihat dari penulisnya, keduanya memiliki latar belakang yang

bukan berasal dari bangsa Rusia. Mawdsley sendiri merupakan warga negara

Skotlandia yang berprofesi sebagai profesor di bidang sejarah Universitas

Glasgow. Akan tetapi dalam karya-karyanya Mawdsley cenderung mengambil

sejarah mengenai perang dan kemiliteran bahkan tidak sedikit diantara karya nya

yang menulis mengenai sejarah Rusia atau Uni Soviet. Melihat dari berbagai

karyanya Mawdsley akan cenderung melihat permasalahan dari sudut pandang

ilmiah, mengingat dia sendiri sebagai seorang sejarawan berkebangsaan

Skotlandia bukan dari Rusia. Sedangkan Footman merupakan seorang sejarawan

yang bekerja di Departemen Luar Negeri Inggris. Footman menulis karya

sejarah resmi nya tersebut sebagai proyek penelitiannya yang dibantu pihak dari

(34)

sebagai kontributor majalah dan telah banyak melakukan perjalanan dari Eropa,

Amerika hingga Asia guna kepentingan penelitiannya.

Footman dalam penulisannya berusaha untuk menyatakan secara singkat

fakta-fakta yang utama dari Perang Saudara, dan dalam kerangka itu untuk

memberikan laporan yang lebih rinci dari beberapa fase penting yang terjadi

dalam perang saudara Rusia ini. Serta dalam penulisannya pun selain

menggunakan sudut pandang sejarah juga lebih mengedepankan laporan dari

lapangan, karena Footman menggunakan narasumber yang mengalami langsung

perang saudara Rusia dalam penelitiannya itu.

Buku-buku dari jenis ebook ini mayoritas diterbitkan pada tahun 2000-an,

walaupun ada yang ditulis pada tahun 1962. Sehingga penulis merasa bahwa

ebook ini memang layak digunakan sebagai sumber dalam penulisan skripsi ini.

Selain itu juga, buku-buku tersebut diterbitkan dalam bentuk yang nyata, hanya

saja karena beberapa prosedur pembeliannya yang cukup sulit dan membutuhkan

dana yang tidak sedikit maka penulis memutuskan untuk menggunakan buku dari

jenis ebook atau elektronik book.

Sedangkan dalam tahap kritik eksternal terhadap buku yang wujudnya

memang ada atau buku cetak, selain dari latar belakang penulis dan tahun terbit

buku tersebut, kritik juga dilakukan terhadap jenis kertas yang digunakan apakah

dari kertas buram atau kertas putih bersih. Selain itu juga dilihat dari sampul luar

buku cover buku tersebut apakah asli atau hanya foto copy. Sebagai contoh penulis

melakukan kritik eksternal terhadap buku Sedjarah Sovjet Rusia yang ditulis oleh

Jean Bruhat (1954) dengan melihat bagaimana kondisi fisik buku tersebut. Penulis

mendapatkan buku tersebut dalam kondisi yang bagus meskipun telah termakan

usia. Buku tersebut diterbitkan di tahun 1954 dengan sampul buku yang masih asli

serta tulisannya pun masih sangat jelas terbaca, meskipun dari segi kertas

berwarna kekuning-kuningan. Serta dari segi bahasa pun, buku tersebut masih

menggunakan bahasa Indonesia ejaan lama, dan juga merupakan buku terjemahan

(35)

cukup kesulitan dalam membacanya. Selain buku tersebut terdapat buku yang

berjudul Dasar Sedjarah Rusia Moderen karya Hans Kohn (1966), dimana penulis

mendapatkan buku tersebut dalam keadaan fisik yang cukup baik. Dengan kondisi

cover yang masih utuh, hanya saja kertas cenderung kekuning-kuningan. Sama

halnya dengan buku Sedjarah Sovjet Rusia, buku ini dari segi bahasa masih

menggunakan bahasa Indonesia ejaan lama, serta merupakan buku terjemahan dari

bahasa aslinya yakni bahasa Inggris. Sehingga cukup membuat penulis mengalami

kesulitan dalam membaca dan memahaminya.

3.2.2.2 Kritik Internal

Kritik internal merupkan kebalikan dari kritik eksternal. Kritik internal

merupakan penilaian terhadap aspek-aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber

sejarah setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal (Sjamsuddin, 2007,

hlm.143). Dalam tahapan untuk melakukan kritik internal ini penulis melakukan

perbandingan isi dari buku The Russian Civil War karya Evan Mawdsley (2011)

dan buku The Russian Civil War 1918-21 (Essential History) karya David

Bullocks (2008). Kedua penulis buku tersebut beranggapan bahwa meletusnya

Perang Saudara di Rusia pada akhir tahun 1917 diawali dengan terjadinya

peristiwa kudeta atau perebutan kekuasaan yang dilakukan golongan Bolshevik

pada bulan Oktober 1917 yang kemudian terkenal dengan revolusi Bolshevik.

Evan Mawdsley menjelaskan bahwa perang saudara di Rusia terjadi

dengan ditandai adanya peristiwa revolusi Bolshevik atau revolusi Oktober pada

musim gugur tahun 1917. Menurut Mawdsley, sebenarnya perang saudara dapat

dikatakan sudah terjadi sejak penggulingan Tsar Nicholas II pada Februari 1917,

namun yang melibatkan hampir seluruh rakyat Rusia dan menimbulkan kerugian

cukup besar justru terjadi setelah revolusi Oktober yang dilakukan oleh

golongan Bolshevik. Mawdsley berpendapat jika terjadinya penculikan tokoh

dari pemerintahan sementara (Provisional Government) seperti Alexandr

Kerensky hingga keluarga Tsar yakni Nicholas II beserta keluarga yang

dilakukan oleh golongan Bolshevik, menjadi penanda dimulainya perang

(36)

Sementara itu David Footman beranggapan bahwa perang saudara jika

dilihat dari sudut pandang konflik telah dimulai sejak runtuhnya kekuasaan

monarki pimpinan Tsar Nicholas II pada Maret 1917. Sejak itu perebutan

kekuasaan oleh kaum liberal dan demokratik terus menerus terjadi hingga

memunculkan dualisme kekuasaan. Namun jika dilihat dari segi pertempuan

dimulai pada November 1917 setelah terjadinya Revolusi Bolshevik 1917 yang

mendapat pertentangan dari pemerintahan sementara terhadap golongan

Bolshevik yang menguasai Rusia saat itu. Karena kudeta yang dilakukan

Bolshevik dianggap menjadi pemicu pecahnya perang saudara khususnya bagi

golongan yang berseberangan dengan Bolshevik..

Kemudian contoh dari kritik internal selanjutnya yakni perbandingan isi

dari buku Dasar Sejarah Rusia Modern karya Hans Kohn (1966) dan buku

Sedjarah Sovjet Rusia yang ditulis oleh Jean Bruhat (1956). Kedua buku

tersebut, dari segi isi secara garis besar menggambarkan kondisi Rusia pada

abad ke-19. Akan tetapi dalam buku Dasar Sejarah Rusia Modern karya Hans

Kohn (1966) lebih cenderung memaparkan segi-segi pengetahuan dari keadaan

politik, sosial dan intelektual di Rusia modern. Dikatakan modern karena pada

abad ke-19 Rusia sendiri masih dalam perjuangan untuk menentukan antara

tradisionalisme atau kebebasan (Liberalisme) Barat dalam menjalankan

sendi-sendi kehidupannya. Buku ini menjelaskan kondisi Rusia secara umum hingga

peristiwa-peristiwa yang terjadi selama kurun waktu abad 19 hingga 20

dirangkum dalam buku ini. Mengenai perang saudara sendiri dalam buku ini

dikemukakan bahwa lebih dilatarbelakangi oleh kebijakan-kebijakan golongan

Bolshevik setelah revolusi Oktober 1917 yang berseberangan dengan golongan

lainnya yang kelak akan menjadi oposisi di parlemen. Untuk waktu sendiri

perang saudara menurut buku ini terjadi setelah perjanjian damai Brest-Litovsk

pada Maret 1918. Kemudian untuk penulis buku itu sendiri apabila dilihat dari

segi biografi penulis, Hans Kohn merupakan tokoh ahli sejarawan terkemuka.

Sementara buku Sedjarah Sovjet Rusia yang ditulis oleh Jean Bruhat

(37)

U.S.S.R dari sejak penggulingan kekuasaan terhadap Tsar Nicholas II dimana

Rusia masih berbentuk kerajaan hingga berbagai percobaan Revolusi yang

terjadi dan perang saudara di Rusia yang menandai berdirinya republik Sosialis

Soviet. Selain itu menurut buku ini perang saudara yang melibatkan rakyat Rusia

sudah dimulai sejak runtuhnya Tsar, namun yang menandai dimulainya perang

saudara secara politis yakni sejak berdirinya Rusia dengan bentuk negara baru

yakni dimulai setelah revolusi Oktober 1917. Sementara mengenai penulis

sendiri Jean Bruhat, tidak dapat diragukan lagi kapasitasnya sebagai penulis

dalam bidang ilmu sejarah karena merupakan guru besar dari Universitiet de

France yang melakukan wawancara dengan pihak yag terlibat langsung dengan

peristiwa-peristiwa yang diungkapkan dalam buku tersebut.

3.2.3 Interpretasi

Tahap interpretasi atau penafsiran adalah tahap pemberian makna terhadap

fakta-fakta yang penulis dapatkan dari sumber-sumber sehingga nantinya tercipta

suatu penafsiran yang relevan dengan permasalahan yang penulis kaji. Interpretasi

perlu dilakukan agar data-data atau fakta-fakta yang telah penulis kumpulkan

sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan dari penulisan skripsi. Sjamsuddin

(2007, hlm.158-159) menjelaskan bahwa disadari atau tidak para sejarawan

berpegang pada salah satu atau kombinasi beberapa filsafat sejarah tertentu yang

menjadi dasar penafsirannya.

Merujuk pada pendapat Sjamsuddin (2007, hlm.164) terdapat dua macam

cara penafsiran yang ada kaitannya dengan faktor-faktor pendorong sejarah yaitu

determinisme dan kemauan bebas manusia serta kebebasan manusia mengambil

keputusan, dalam melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang penulis

temukan, penulis menggunakan pemikiran deterministik. Filsafat sejarah

deterministik menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia

dalam menentukan dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia

semacam robot yang kekuatannya ditentukan oleh kekuatan yang berasal dari luar

(38)

seperti faktor geografis, faktor etnologi, faktor dalam lingkungan budaya manusia

seperti sistem ekonomi dan sosial (Romein dan Lucy dalam Sjamsuddin, 2007,

hlm.163). Filsafat deterministik ini digunakan oleh penulis karena hampir

keseluruhan peristiwa yang dibahas dalam penulisan skripsi ini dilatarbelakangi

oleh faktor dari luar individu manusia, yakni kondisi sosial, politik serta beberapa

faktor etnologi yang menyebabkan manusia mengambil kebijakan dan keputusan

sejarah.

Diantara bentuk-bentuk dari penafsiran deterministik, penulis memilih

untuk menggunakan penafsiran sintesis. Sjamsuddin (2007, hlm.170)

mengemukakan bahwa dalam penafsiran sintesis tidak ada sebab tunggal dalam

suatu peristiwa dalam sejarah. Perkembangan dan jalannya sejarah digerakkan

oleh beberapa faktor dan tenaga secara bersamaan dan menjadikan manusia

sebagai pemeran utamanya. Dalam pemilihan penafsiran sintesis ini penulis

melakukannya karena peristiwa perang saudara di Rusia tidak terlepas dari

faktor-faktor pendorong seperti terjadinya perubahan sistem pemerintahan dari monarki

ke republik pada tahun 1917 serta adanya usaha kudeta yang dilakukan oleh

golongan Bolshevik yang mayoritas orang-orangnya merupakan anggota dari

partai Bolshevik dibawah pimpinan Vladimir Lenin.

Perang saudara Rusia yang terjadi kurang lebih 4 tahun lamanya merupakan

dampak dari pergolakan politik dalam negeri pemerintahan Republik Sosialis

Soviet Rusia (USSR) dengan pihak oposisi yang tidak menghendaki adanya

pemerintahan sosialis yang dipimpin oleh orang-orang Bolshevik beserta

oang-orang sosial-demokrat. Fakhrurodji (2005, hlm.134) dalam bukunya menyebutkan

bahwa perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan polarisasi

kekuatan dalam 2 kubu yang saling bertentangan yakni kubu Merah (Bolshevik)

dan Kubu Putih (kelompok sosialis lainnya). Perseteruan antara faksi-faksi

sosialis itulah yang pada gilirannya memecah rakyat (petani) dan

(39)

Selain itu dari aspek sosial sendiri perang saudara ini terdapat kepentingan

dari suku bangsa Kosak yang menginginkan sistem pemerintahan seperti zaman

Tsar. Bangsa Cossack, atau yang kemudian terkenal dengan Tentara Cossack

(Kosak) yang pada masa imperium Romanov, menjadi lapisan elit dari tentara

Rusia dalam setiap perang. Mawdsley (2011, hlm.99-100) mengemukakan

mengenai Kosak bahwa:

“The cossacks (kazaki ) were one exception to the rapid and unopposed spread of Soviet control over the Great Russian parts of the empire; they were to be a crucial element in the Civil War as a whole. The cossacks numbered 4.5 million people, and their men were professional warriors; 300,000 fought in the World War”.

Dalam melakukan interpretasi, penulis menggunakan pendekatan

interdisipliner. Pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan yang

menggunakan disiplin ilmu-ilmu sosial secara berimbang, serta tanpa terdapat

yang dominan. (Sjamsuddin, 2007, hlm.240). Oleh karena itu, dalam hal ini

penggunaan ilmu sejarah tetap menjadi prioritas, namun untuk mempertajam hasil

analisis penulis menggunakan ilmu bantu dari disiplin ilmu bantu berupa ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : (1) Kondisi pendidikan di negara Jepang sebelum terjadinya Perang Dunia II, (2) Kondisi pendidikan di negara Jepang

Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa, Mao Tse Tung menggunakan Strategi Long March dan desa mengepung kota dalam perang saudara di China tahun

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk pertama mendeskripsikan dan menganalisis sebab-sebab terjadinya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, kedua menganalisis jalanya

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : (1) Kondisi pendidikan di negara Jepang sebelum terjadinya Perang Dunia II, (2) Kondisi pendidikan di negara Jepang

Skripsi ini membahas mengenai persaingan Hegemoni Rusia-Amerika Serikat yang terjadi di Kawasan Timur Tengah khususnya Suriah serta pengaruh Perang Saudara Suriah

Dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China menyebabkan peningkatan harga barang di China dan Amerika Serikat, terjadinya trade diversion yang membuka

PENDEKATAN AMERIKA SYARIKAT DAN ARAB SAUDI KE ATAS PERANG SAUDARA DI SYRIA, 2011-2014 OLEH HEMAMALANI A/P KUNAPALAN KERTAS PROJEK YANG DISERAHKAN KEPADA GHAZALI SHAFIE GRADUATE

Sebab, Kazan selama ini dianggap sebagai negara, atau propinsi, yang memiliki perkembangan ekonomi terpesat dibanding propinsi lainnya di Rusia.. Teknologi di Rusia, seperti pabrik