• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGUNAAN FUKUSHI TOTEMO, TAIHEN, DAN HIJOUNI SEBAGAI SINONIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGGUNAAN FUKUSHI TOTEMO, TAIHEN, DAN HIJOUNI SEBAGAI SINONIM."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FUKUSHI TOTEMO, TAIHEN, DAN HIJYOUNI SEBAGAI SINONIM

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

oleh

DESSYNIA DAMAYANTI PUTRI

1102738

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

(2)

ANALISIS FUKUUSHI TOTEMO, TAIHEN DAN HIJYOUNI SEBAGAI

SINONIM

Oleh

Dessynia Damayanti Putri

1102738

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas

Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Dessynia Damayanti Putri 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

DESSYNIA DAMAYANTI PUTRI

ANALISIS FUKUSHI TOTEMO,TAIHEN DAN HIJYOUNI SEBAGAI

SINONIM

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. H. Ahmad Dahidi, M. A NIP. 195802281983031004

Pembimbing II

Juju Juangsih, S.Pd, M.Pd NIP. 197308302008122000

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

i

ANALISIS PENGGUNAAN FUKUSHI TOTEMO, TAIHEN, DAN HIJOUNI SEBAGAI SINONIM

Dessynia Damayanti Putri 1102738

ABSTRAK

Seperti dalam bahasa asing lainnya, dalam bahasa jepang terdapat sinonim atau dikenal dengan istilah Ruigigo. Ruigigo tersebut ada dalam berbagai kelas kata diantaranya verba, nomina, adjektiva, adverbial dan lain sebagainya. Penelitian ini mengkaji sinonim dalam salah satu kelas kata yaitu adverbial, atau dalam bahasa jepang dikenal dengan istilah Fukushi. Sinonim dari kelas kata fukushi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah teido no fukushi atau adverbia yang berhubungan dengan derajat diantaranya adalah totemo, taihen, dan hijouni. Ketiga adverbia tersebut memiliki kesamaan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki makna “sangat”.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari fukushi totemo, taihen, dan hijouni, serta untuk mengetahui apakah ketiganya bisa saling menggantikan dalam sebuah kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif analitis. Dengan metode tersebut dapat diketahui persamaan, perbedaan, kondisi atau situasi seperti apakah penggunaan, fungsi dapat saling menggantikan dari ketiga objek penelitian tersebut.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga fukushi tersebut memiliki kesamaan yaitu padanan kata dalam bahasa Indonesia adalah “sangat”, untuk taihen dan hijouni muncul padanan kata yang lain yaitu “benar-benar”. Perbedaannya terdapat pada situasi penggunaannya. Selain itu, totemo dan taihen dapat saling menggantikan dalam situasi tertentu, sedangkan hijouni tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.

(5)

ii

ANALYSIS ADVERB TOTEMO, TAIHEN, AND HIJYOUNI’S USAGE AS SYNONYM

Dessynia Damayanti Putri 1102738

ABSTRACT

Like others language, Japanese has synonym known as Ruigigo. Ruigigo itself spread in classification of word like noun, verbs, adjective, etcetera. This reseaech analyze Ruigigo in adverb word, in Japanese known as Fukushi. Synonym from “fukushi” in this research focused on “teido no fukushi” or adverb that linked with degree. That is totemo, taihen, and hijyouni. Translated to Indonesia this kind of adverb have the same meaning. That is “sangat” Purpose of this research is to find the equal and difference of totemo, taihen, and hijyouni and to know opportunity to replace each other in Japanese sentence. This research used analitycal descriptive method. With this method, from three object “totemo, taihen, and hijyouni”, it can find the the answer of the problem above.Result of this research proof that the three of this fukushi have the same meaning with Indonesia “sangat”. For taihen and hijyouni there’s another meaning come out, that is “benar-benar”. The difference depend on situation. Beside of that, totemo and taihen replaceable depend on situation as well. But, hijyouni unreplaceable with other objects.

(6)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Masalah Penelitian ...4

1. Identifikasi Masalah ...4

2. Batasan Masalah...5

3. Perumusan Masalah Penelitian ...5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...5

1. Tujuan Penelitian ...5

2. Manfaat Penelitian ...6

D. Sistematika Penulisan...7

BAB II LANDASAN TEORITIS ...8

A. Kajian Semantik ...8

B. Fukushi ...10

C. Sinonim ...14

D. Penelitian Terdahulu ...18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...33

A. Metode Penelitian...33

B. Objek Penelitian ...34

C. Instrumen Penelitian...35

D. Teknik Pengumpulan Data ...35

E. Teknik Analisis Data ...35

BAB IV ANALISIS DATA ...38

A. Struktur atau Pola Kalimat Totemo, Taihen, Hijyouni ...38

B. Subjek dari Fukushi Totemo, Taihen, Hijyouni ...51

(7)

D. Makna Kata Totemo, Taihen, Hijyouni ...64

E. Analisis Pasangan Kata Fukushi Totemo, Taihen, Hijyouni ...76

BAB V KESIMPULAN...80

A. Simpulan ...80

B. Saran ...83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Huruf Kanji dari Fukushi Totemo, Taihen, dan Hijyouni. 38

Tabel 4.2

Penggunaan Pola atau Struktur Kalimat dari Fukushi

Totemo, Taihen, dan Hijyouni. 50

Tabel 4.3

Penggunaan Subjek pada kalimat Totemo, Taihen, dan

Hijyouni. 58

Tabel 4.4

Penggunaan Predikat dari Fukushi Totemo, Taihen, dan

Hijyouni. 63

Tabel 4.5

Perbandingan hasil penelitian terdahulu dengan hasil

penelitian kali ini mengenai fukushi totemo, taihen, dan

hijyouni

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Dekan

(10)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perbedaan budaya antara suatu negara tentu saja menghasilkan suatu cara

komunikasi yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.

Salah satu alat komunikasi yang paling dibutuhkan yaitu bahasa. Bahasa Jepang

merupakan bahasa yang unik karena memiliki huruf yang beragam yaitu huruf

hiragana, katakana dan kanji. Tidak hanya itu, bahasa Jepang pun memiliki keunikan lain seperti intonasi, bunyi, pola kalimat, dan sebagainya.

Dalam penggunaan bahasa Jepang, banyak pembelajar bahasa Jepang

yang sering kali mengalami kesalahpahaman dalam pemahaman suatu makna,

salah satu penyebab terjadinya kesalahpahaman tersebut terletak pada kurangnya

kemampuan pembelajar bahasa Jepang dalam memahami dengan baik suatu

unsur bahasa yaitu kata.

Dalam bahasa Jepang tidak sedikit terdapat beberapa kata yang memiliki

bunyi ucapan yang berbeda namun memiliki arti yang sama jika diterjemahkan

ke dalam bahasa Indonesia namun bila kata-kata tersebut diteliti lebih lanjut

ternyata memiliki perbedaan-perbedaan dalam hal penggunaannya dalam sebuah

kalimat. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata yang memiliki makna yang sangat

mirip disebut juga dengan sinonim. Sedangkan dalam bahasa Jepang, disebut

juga ruigigo. Hal ini lah merupakan salah satu kendala atau kesulitan dalam

mempelajari bahasa Jepang , karena kesalahan atau kekurangan akan

pemahaman suatu kata akan berakibat fatal bagi pembelajar apabila digunakan

untuk berkomunikasi dengan orang Jepang langsung. Maka dari itu penelitian

mengenai sinonim sangat penting untuk dilakukan agar kesalahan penggunaan

(11)

2

Kekeliruan atau kesalahan seperti itu terjadi dalam berbagai kelas kata,

termasuk kelas kata adverbial atau Fukushi. Sebagai pembelajar bahasa Jepang,

penulis sering sekali menemukan ruigigo dari kelas fukushi khususnya yaitu

totemo, taihen, dan hijyouni dalam buku serta proses pembelajaran bahasa Jepang yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia ketiganya memiliki arti

sangat. Berikut ini merupakan contoh penggunaan dari kosa kata totemo, taihen,

dan hijyouni:

(1). あ 先生 大変お世話 ました (Mulya, 2013:32)

Saya sangat berterimakasih pada guru itu atas bantuannya.

(2). 銀座 ステーキを食べ う 思ったが 高い や た

(Mulya, 2013:32)

Saya bermaksud makan steak di Ginza, tetapi tidak jadi karena sangat

mahal

(3). こ お 寺 奈 良 時 代 建 れ た 非 常 貴 重 建 物 す

(Mulya, 2013:32)

Kuil ini merupakan bangunan yang sangat berharga yang dibangun

pada zaman Nara

Dilihat dari contoh di atas, adverbial atau fukushi yang digunakan

memiliki makna yang sama jika kita menerjemahkannya ke dalam bahasa

Indonesia dan hal ini pun membuat para pembelajar bahasa Jepang merasa

kesulitan dalam penggunannya secara tepat dikarenakan ketidak tahuan yang

diakibatkan oleh kurangnya referensi atau kurang tersedianya penjelasan yang

rinci dalam buku pelajaran atau kamus yang digunakan, serta masih sulitnya

(12)

3

Fukushi yang digunakan dalam contoh kalimat di atas jika ditelaah dari kontekstual kalimat pastilah terdapat perbedaan yang nantinya dapat menjadi

petunjuk bagi pembelajar untuk menggunaan fukushi totemo, taihen, dan

hijyouni secara tepat.

Namun sampai saat ini hanya terdapat penelitian terdahulu mengenai

makna fukushi kiwamete, sukoburu, goku dan hanahada yang juga merupakan

sinonim dengan arti sangat. Terdapat juga penelitian terdahulu dari beberapa ahli

mengenai fukushi totemo, taihen, dan hijyouni. Masayoshi dan Kakuko dalam

Effective Japanese Usage Guide memaparkan makna dari fukushi totemo, taihen, dan hijyouni, yaitu sebagai berikut :

1. Totemo

 Menunjukan atau mengekspresikan penilaian dari si pembicara;  Banyak digunakan sebagai bahasa lisan;

 Dapat diikuti oleh bentuk negatif. 2. Taihen

 Ungkapan yang lebih sopan dan formal;

 Mengandung makna hal yang penting atau serius. 3. Hijyouni

 Ungkapan yang lebih sopan dan formal;

 mengandung makna berbeda dari hal yang terjadi biasanya biasanya.

Masayoshi dan Kakugo hanya memaparkan mengenai situasi penggunaan

dan makna yang dikandungnya namun tidak disertai dengan penjelasan yang

lebih detail mengenai persamaan ketiganya dan apakah ketiganya memiliki

probablitas untuk saling menggantikan. Berangkat dari hal tersebut, selain ketiga

fukushi tersebut banyak ditemukan dalam proses belajar bahasa jepang serta sering digunakan oleh para pembelajar baik secara lisan maupun secara tulisan

dan jika para pembelajar nantinya akan menggunakan fukushi tersebut secara

langsung dalam berkomunikasi dengan penutur asli, tetapi tidak mengetahui

(13)

4

untuk lebih menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan oleh penelitia

terdahulu. Oleh karena itu, penulis mengangkat masalah penelitian yang berjudul, “ANALISIS FUKUSHI TOTEMO, TAIHEN, DAN HIJYOUNI SEBAGAI SINONIM”.

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan masalah sebagai

berikut :

a. Dalam bahasa Jepang terdapat kata yang memiliki bunyi ucapan yang

berbeda namun memiliki arti yang sama jika diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jepang disebut dengan ruigigo. Hal ini

pun merupakan salah satu kendala atau kesulitan dalam mempelajari

bahasa Jepang.

b. para pembelajar bahasa Jepang merasa kesulitan dalam penggunaan kosa

kata bersinonim secara tepat dikarenakan ketidaktahuan yang diakibatkan

oleh kurangnya referensi atau penjelasan yang rinci dalam buku pelajaran

atau kamus yang digunakan, serta masih sulitnya buku buku mengenai

sinonim bahasa Jepang yang beredar di Indonesia

c. Dalam kelas kata adverbia atau Fukushi terdapat cukup banyak kata yang

memiliki arti yang sama, diantaranya yaitu totemo, taihen, dan hijyouni

yang ketiganya memiliki arti yang sama yaitu sangat dan juga sering

terdapat di buku pembelajaran bahasa Jepang. Namun belum terdapatnya

(14)

5

2. Batasan Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini hanya meneliti persamaan dari fukushi totemo, taihen, dan

hijyouni dari segi penggunaannya.

b. Penelitian ini hanya meneliti perbedaan dari fukushi totemo, taihen, dan

hijyouni dari segi penggunaannya.

c. Penelitian ini hanya meneliti apakah ketiga fukushi tersebut dapat saling

menggantikan dalam sebuah kalimat.

3. Perumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Apakah persamaan dari fukushi totemo, taihen, dan hijyouni dari segi

penggunaannya ?

b. Apakah perbedaan dari fukushi totemo, taihen, dan hijyouni dari segi

penggunaannya ?

c. Apakah ketiga fukushi tersebut dapat saling menggantikan dalam sebuah

kalimat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Untuk mengetahui persamaan dari fukushi totemo, taihen, dan hijyouni dari

(15)

6

b. Untuk mengetahui perbedaan dari fukushi totemo, taihen, dan hijyouni dari

segi penggunaannya .

c. Untuk mengetahui kemungkinan ketiga fukushi tersebut dapat saling

menggantikan dalam sebuah kalimat.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini yaitu dapat bermanfaat dalam

dunia pengajaran dan pembelajaran bahasa Jepang pada umumnya, khususnya

berkaitan dengan kata bersinonim dalam bahasa Jepang atau disebut ruigigo..

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat lebih memperdalam wawasan mengenai penggunaan

sinonim, khususnya dalam penggunaan totemo, taihen, dan hijyouni.

b. Bagi pendidik, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengajaran

kata bersinonim, khususnya mengenai fukushi totemo, taihen, dan hijyouni.

c. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pemahaman dalam penggunaan

fukushi totemo, taihen, dan hijyouni, sehingga diharapkan dapat

(16)

7

D. Sistematika Penulisan

Secara garis besar uraian sistematika penulisan skripsi yang akan disusun

oleh penulis adalah sebagai berikut

BAB I Pendahuluan, pada bab ini di dalamnya diuraikan mengenai latar

belakang penelitian, identifikasi masalah penenelitian, batasan masalah

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II Landasan Teoritis,

pada bab ini penulis menjelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan

dengan penelitian. Khususnya menjelaskan mengenai fukushi totemo, taihen, dan

hijyouni. BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini menjabarkan lebih rinci mengenai metode dan teknik penelitian seperti metode penelitian, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, serta populasi dan sampel

yang digunakan dalam penelitian. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, pada

bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan analisis tentang variabel yang

diteliti, yaitu mengenai fukushi totemo, taihen, dan hijyouni sebagai sinonim .

BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini penulis mengemukakan penafsiran

berupa kesimpulan terhadap semua hasil analisis data penelitian yang telah

diperoleh dan implikasi atau rekomendasi yang ditujukan kepada para pengguna

(17)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dengan adanya suatu proses penelitian, maka manusia dapat

memecahkan masalah yang terjadi di lingkungannya, Penelitian dapat

didefinisikan sebagai suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan

atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh

pemecahannya (Wirartha, 2006,hlm.67)

Dalam melakukan suatu penelitian, tentu saja diperlukan metode

yang sesuai agar dapat tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Dalam

kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang

harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2011,hlm.53). Dengan adanya metode,

akan mempermudah prosesnya penelitian sehingga akan berjalan dengan

efektif dan efisien.

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis. Penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan

suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosuder ilmiah

untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2011,hlm.58). Sedangkan

(18)

34

seperti dalam tulisan ilmiah, surat kabar, novel-novel dan sebagainya. (Sutedi,

2011, hlm. 144).

Adapun kelemahan dan kelebihan dari kedua jenis data tersebut.

Kelebihan jitsurei antara lain, pertama, kita bisa menemukan contoh

pemakaian yang terkadang tidak terpikirkan dalam benak kita, sehingga usaha

untuk mencari jitsurei sebanyak-banyaknya sangat diperlukan. Kedua, analisis

yang berdasarkan pada jitsurei bisa lebih akurat. Kelemahan jitsurei yaitu

pertama, ada kalanya contoh tersebut menyimpang dari biasanya misalnya

dalam karya sastra, seperti puisi atau syair lagu , termasuk terjemahannya. Oleh

karena itu peneliti harus jeli dalam memilih jitsurei yang pantas dijadikan

untuk data penelitian. (Sutedi, 2011,hlm.144).

Maka dengan metode ini, tidak hanya akan dijabarkan mengenai

totemo, taihen, dan hijyouni, tetapi juga akan diperbandingkan dan dianalisis penguunaannya secara mendalam untuk mengetahui persamaan dan perbedaan

yang terdapat di ketiga kata tersebut serta probablitas ketiga kata tersebut untuk

saling menggantikan posisi masing masing di sebuah kalimat.

B. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah fukushi totemo, taihen, dan hijouni.

Ketiga fukushi tersebut apabila dipadankan dengan bahasa Indonesia akan

memiliki arti yang sama, yaitu sama sama berarti sangat. Namun, belum

diketahui secara lebih jelas perbedaan dan persamaan dari penggunaan ketiga

fukushi tersebut. Penelitian ini akan memusatkan pada penggunaan ketiganya dalam kalimat, bagaimana perbedaan dan persamaan dari ketiganya serta

probablitas bagi kedua ataupun ketiganya untuk sapat saling menggantikan

(19)

35

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulka

atau menyediakan berbagai data yang diperlukan untuk menjawab masalah

penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendukung kegiatan

penelitian ini antara lain :

1. Effective Japanase Usage Guide

2. Ruigigo Daijiten

3. Ruigigo Tsukai Wake Jiten

4. Gendai Fukushi Youhou Jiten

5. http://www.aozora.gr.jp/

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

pendekatan kualitatif, yaitu pengumpulan data yang berbentuk kalimat bukan

berupa angka-angka dan tidak perlu diolah dengan menggunakan metode

statistik. Kenudian teknik yang digunakan yaitu :

a. Studi Literatur

Ditujukan untuk mengumpulkan, meneliti dan mempelajari data data

dan keterangan yang dibutuhkan berkaitan dengan tema penelitian yaitu

totemo, taihen, dan hijyouni. Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu berupa contoh kalimat yang

(20)

36

memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang, serupa

tetapi tak sama. Dalam rangka pengklasifikasian dan pengelompokkan data

tentu didasarkan pada apa yang menjadi tujuan penelitian (Manshun,

2011:253).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik permutasi (pertukaran) atau teknik subsitusi (pergantian).

Digunakannya teknik ini bertujuan untuk dapat membedakan makna dari suatu

kata dengan melakukan pertukaran kata-kata yang dijadikan sebagai objek

penelitian ini dalam suatu kalimat, sehingga dapat diketahui apakah kata-kata

tersebut dapat saling menggantikan atau tidak dalam sebuah kalimat serta

dapat mengetahui dalam konteks kalimat seperti apakah kata-kata tersebut bisa

saling menggantikan atau tidak bisa saling menggantikan. Dengan begitu akan

diketahuinya persamaan dan perbedaan dari kata-kata tersebut

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Tahap Penyediaan Data

a. Mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku sebagai referensi

seperti, kamus, buku pelajaran, serta website yang membahas tentang

fukushi totemo, taihen, dan hijouni.

b. Mencari hasil penelitian terdahulu mengenai makna-makna yang

terkandung dalam fukushi totemo, taihen, dan hijouni.

c. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat jitsurei maupun sakurei yang

mengandung fukushi totemo, taihen, dan hijouni.

d. Memilih kalimat yang akan digunakan dengan membuang yang dirasa

(21)

37

2. Tahap Analisis Data

a. Dari data-data yang telah terkumpul akan diklasifikasikan terlebih

dahulu dalam beberapa kelompok yang dilakukan menurut

pertimbangan penulis.

b. Data-data tersebut akan dianalisis dari segi struktur, makna serta

penggunaannya dalam kalimat.

c. Mencari persamaan dan perbedaan dari fukushi tersebut baik dari segi

struktur maupun makna.

d. Melakukan teknik subsitusi untuk mengetahui apakah fukushi tersebut

dapat saling menggantikan atau tidak dalam suatu kalimat.

3. Generalisasi

Pada tahap ini diambilah kesimpulan berdasarkan data hasil analisis

yang diperoleh dari jitsurei dan sakurei. Pada tahap ini, diharapkan dapat

memperoleh kesimpulan yang jelas sehingga hasil dari penelitian ini dapat

digunakan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam penggunaan

(22)

78

BAB V

KESIMPULAN

A. SIMPULAN

Penelitian Fukushi totemo, taihen, dan hijouni sebagai sinonim yang telah

penulis selesaikan merupakan objek kajian semantik relasi makna yang termasuk

pada jenis ruigi-kankei karena adanya kesamaan makna antara totemo, taihen, dan

hijouni. Selain itu, ketiga fukushi tersebut merupakan sinonim yang termasuk dalam Shisateki Tokuchou yaitu kata yang sepadan atau mirip dalam arti, namun

memiliki beberapa perbedaan.

Berikut ini terdapat perbedaan kanji dari ketiga fukushi tersebut dapat

dilihat tabel dibawah ini :

No Kata Hiragana Kanji Keterangan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan mengenai

Fukushi totemo, taihen, dan hijouni sebagai sinonim terdapat persamaan mengenai struktur kalimat, subjek , dan predikat dari ketiganya. Hal ini

seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :

a. Berdasarkan pada jitsurei atau contoh kalimat yang telah ditemukan,

ketiga fukushi totemo, taihen, dan hijyouni memiliki pola kalimat

(23)

79

Penggunaan pola atau struktur kalimat dari ketiga fukushi

totemo, taihen dan hijouni.

b. Berdasarkan jitsurei atau contoh kalimat yang telah ditemukan, ketiga

fukushi totemo, taihen, dan hijyouni memiliki subjek kalimat yang sama seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.

Penggunaan subjek kalimat dari ketiga fukushi totemo, taihen

(24)

80

5. Nomina   

Tabel 4.3

c. Berdasarkan jitsurei atau contoh kalimat yang telah ditemukan,

ketiga fukushi totemo, taihen, dan hijyouni memiliki predikat

yang sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Penggunaan predikat dari ketiga fukushi totemo, taihen dan

hijouni.

Adapun penggunaan fukushi totemo, taihen, dan hijouni adalah sebagai

berikut :

1. Totemo, biasanya digunakan dalam ragam percakapan serta digunakan dalam situasi atau keadaan yang biasa atau nonformal. Totemo juga memiliki tingkat

kesopanan yang lebih rendah daripada taihen dan hijouni.

2. Taihen, biasanya digunakan dalam situasi atau keadaan yang penting atau saat terjadi masalah yang serius. Taihen memiliki tingkat kesopanan yang lebih

(25)

81

3. Hijouni, biasanya digunakan dalam ragam tulisan seperti Koran, laporan, karya ilmiah, dapat juga digunakan dalam ungkapan yang resmi atau formal.

Hijouni memiliki tingkat kesopanan yang lebih tinggi dari taihen dan totemo.

Selain itu, berikut adalah hasil subtitusi antara fukushi totemo, taihen dan

hijouni adalah sebagai berikut :

1. Totemo vs Taihen

Totemo dan taihen dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat dalam situasi tertentu, hanya saja terdapat tingkat kesopanan yang berbeda selain itu,

dalam situasi yang penting atau terjadi masalah yang serius lazimnya

menggunakan fukushi taihen.

2. Totemo vs Hijouni

Totemo dan hijouni tidak dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat. Hal ini dikarenakan bahwa totemo biasa digunakan dalam ragam lisan atau

percakapan dan digunakan dalam situasi yang biasa atau nonformal,

sedangkan hijouni biasa digunakan dalam ragam tulisan dan digunakan dalam

situasi yang berbeda dari biasanya serta hanya dapat digunakan dalam

ungkapan atau pernyataan formal.

3. Taihen vs Hijouni

Taihen dan hijouni dapat saling menggantikan hanya dalam ungkapan atau pernyataan formal. Namun dalam ragam tulis atau situasi yang terjadi berbeda

dari biasanya hanya dapat menggunakan fukushi hijouni.

B. SARAN

Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan, untuk penelitian

(26)

82

persamaan, perbedaan, dan penggunaannya dari fukushi totemo, taihen, dan

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Abdullah, A.(2013). Linguistik Umum. Jakarta: ERLANGGA

Alwasilah, A. C.(1993). Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Aminuddin.(2008). SEMANTIK (Pengantar Studi Tentang Makna). Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Asmara, C.(2011). Analisis Makna Verba Hirogaru dan Hiromaru Sebagai Sinonim.

Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Chaer, A.(2007). Linguistik Umum. Jakarta: RINEKA CIPTA.

.(2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: RINEKA CIPTA.

Gumbira, N. R.(2012). Analisis Makna Verba Omou dan Kangaeru Sebagai Sinonim.

Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hida dan Asada, Hideko. (1991).Gendai Fukushi Youhou Jiten. Tokyo: Tokyodou.

Kamiya, Taeko.().The Handbook of Jaoanese Adjectives and Adverb.Tokyo :

Kondansha

Manshun.(2011). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya.

Jakarta: Rajawali Pers.

Matsuraa. Nihongo Indoneshia-go Jiten. Tokyo: Sango Univ Press.

Masayoshi dan Kakuko, S.(1994). Effective Japanese Usage Guide. Tokyo: Kondasha

Internasional.

(28)

Poerwadarminta, MJS.(1984). Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Ratna, N. K.(2007). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rohaeni.E.(2010).Analisis Fukushi yang Terdapat dalam Buku Shokyu Nihongo.Skripsi

pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Satou, Norimasa.(1994).Tsukaikata no Wakaru Ruigo Rikai Jiten.Tokyo: Shogakukan

Shiang, Tjhin Thian.(2002).Kiat Sukses Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Metode

Gakushudo 2.Jakarta: Gakushudo

Shibata dan Yamada.(2002).Ruigigo Daijiten.Tokyo: Kondansha.

Sudjianto dan Dahidi, A.(2012). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang (Cetakan

keempat). Jakarta: Kesaint Blanc.

Sutedi, D.(2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang (Cetakan Kedua). Bandung:

Humaniora.

.(2011). Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Taniguchi, G.(1999). Kamus Standar Bahasa Jepang-Indonesia. Jakarta: DIAN

RAKYAT.

Tarigan, H. G.(1993). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.

Wirartha, I M.(2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V. Andi

Offset.

Wulandari.(2010).Analisis Makna Tsurai dan Kurushii sebagai Sinoniim.Skripsi pada

FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ejjeweblio.(2015).[Online].Tersedia:http://ejje.weblio.jp/sentence/content/ と ても [10

(29)

Ejjeweblio.(2015).[Online].Tersedia:http://ejje.weblio.jp/sentence/content/大 変[10 Juli

2015]

Ejjeweblio.(2015).[Online].Tersedia:http://ejje.weblio.jp/sentence/content/ 非 常に [10

Juli 2015]

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Adapun penggunaan Tabel 4.4 fukushi totemo, taihen, dan hijouni adalah sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaannya, pada penelitian yang peneliti lakukan menggunakan objek ejaan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Jawi yang menghasilkan perbedaan dan persamaan fonem,

a) Pada contoh kalimat di atas, shimeru dan tojiru dapat saling menggantikan. Verba tojiru dan shimeru dapat digunakan untuk menyatakan aktivitas menutup sesuatu

Kata tanya bersifat menggantikan kalimat yang ingin diketahui penanya yang dapat diketahui fungsi dan perannya dari jawaban yang diberikan.. Dalam bahasa

Dari hasil pendugaan persamaan fungsi risiko pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa pada fungsi risiko terdapat variabel pupuk Urea dan musim yang berpengaruh nyata

Berdasarkan paparan data tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan pendapat antar informan akan tetapi pendapat tersebut saling melengkapi dan saling

Berdasarkan paparan data tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan pendapat antar informan akan tetapi pendapat tersebut saling melengkapi dan saling

Begitu juga dengan yougen dari kelas kata verba dan adjektiva yang diterangkan keadaannya oleh ketiga adverbia tersebut, kemunculannya tidak dapat terlepas dari pengaruh acuan

- Secara praktis : Penelitian ini dapat membantu pembaca untuk belajar dan mengerti jenis, fungsi, persamaan, dan perbedaan dalam kalimat imperatif bahasa Inggris dan Saluan dan