• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MAKNA VERBA OMOU (思{58;) dan KANGAERU (考{60;|27;) SEBAGAI SINONIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MAKNA VERBA OMOU (思{58;) dan KANGAERU (考{60;|27;) SEBAGAI SINONIM."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Konjugasi Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) ... 42

(2)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Persamaan dan Perbedaan Verba Omou (思う) dan Kangaeru

(考える) dari segi Makna dan Penggunaannya ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 89 B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(3)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Verba Omou (思う).. ... 33

Tabel 2 : Verba Kangaeru (考える) ... 35

Tabel 3 : Konjugasi Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) ... 42

Tabel 4 : Pola Kalimat Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) ... 55

Tabel 5 : Objek Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) ... 56

(4)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan suatu pemikiran, pendapat, perasaan dan keinginan, baik dengan orang lain atau pun berbicara dengan diri sendiri. Oleh karena itu dengan adanya bahasa, manusia dapat berinteraksi dengan baik dalam kehidupan sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Chaedar “Bahasa berfungsi sebagai lem perekat dalam menyatukan keluarga, masyarakat dan bangsa dalam kegiatan bersosialisasi.” (1993:89). Karena itu, agar komunikasi dapat berlangsung dengan sebagaimana mestinya, bahasa yang disampaikan harus dapat dipahami oleh lawan bicara baik makna dan maksud, agar informasi yang disampaikan dapat dipahami satu sama lain sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

(5)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kesalahpahaman penggunaan kosakata. Dengan penggunaan kata yang tidak tepat maka mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam penyampaian informasi.

Bahasa Jepang memiliki jumlah kata yang sangat banyak dan terkadang memiliki arti yang sama atau mirip. Tetapi jika diteliti lebih lagi, sebenarnya pada kata tersebut terdapat perbedaan meskipun sedikit. Terutama jika digunakan dalam kalimat ataupun percakapan. Kata yang memiliki arti yang sama atau mirip

disebut dengan sinonim. “sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya.”(Chaer, 2007:297). Misalnya, kata aku dan saya dalam bahasa Indonesia. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu sebagai kata ganti orang pertama. Tetapi terdapat perbedaan dari kedua kata tersebut yaitu dari segi penggunaan. Kata aku digunakan jika lawan bicara adalah teman sebaya atau orang yang dianggap dekat dan digunakan dalam kondisi non-formal. Sedangkan kata saya digunakan dalam kondisi formal.

Dalam bahasa Jepang sinonim disebut dengan ruigo (類語) atau ruigigo

(類 義 語). Ruigo (類 語) adalah kata dengan arti yang hampir sama (Kenji

Matsuura, 2004). Meskipun memiliki arti atau makna yang terkandung dari kata tersebut hampir sama. Tetapi jika diteliti lebih lagi maka akan muncul perbedaan meskipun sedikit.

Kesulitan dalam ruigo (類語) terjadi karena kurangnya referensi mengenai

(6)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kamus tersebut masih menggunakan bahasa Jepang yang sulit untuk dipahami oleh pelajar pemula.

Dalam mempelajari bahasa Jepang, penulis menemukan banyak kata yang bersinonim. Misalnya, okoru () dan shikaru (叱 ) yang berarti marah, agaru () dan noboru () yang berarti naik, dan omou (思う) dan kangaeru (考え ) yang berarti pikir dalam bahasa Indonesia.

Dari sekian sinonim yang diberikan penulis tertarik pada verba omou (

) dan kangaeru (考え ). Verba omou (思う) dan kangaeru (考え ), kedua

verba ini memiliki kesamaan makna yang berarti pikir. Berikut adalah contoh kalimatnya :

(1) 私 彼 来 いと考えてい (Sakurei) Watashi wa kare wa konai to kangaeteiru.

Saya pikir dia tidak akan datang.

(2) 私 彼 来 いと思 てい (Sakurei) watashi wa kare wa konai to omotteiru.

Saya pikir (rasa) dia tidak akan datang.

Pada kedua kalimat diatas sama-sama menyatakan suatu pemikiran. Dari 13 koresponden acak yang diberikan contoh kalimat diatas 69% menyatakan penggunaan verba kangaeteiru (考えてい ) kalimat (1) tidak tepat. Padahal baik

(7)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(3) 日本語 文法 いて も と深く研究し け ら いと思 て います (Sakurei)

Nihongo no bunpou ni tsuite, motto fukaku kenkyuu shinakerebanaranai to

omotteimasu.

Harus meneliti lebih dalam tentang tata bahasa bahasa Jepang.

(4) 日本語 文法 いて も と深く研究し け ら いと考えて います (Nihongo sakubun no houhou)

Nihongo no bunpou ni tsuite, motto fukaku kenkyuu shinakerebanaranai to

kangaeteimasu.

Harus meneliti lebih dalam tentang tata bahasa bahasa Jepang.

Pada kedua kalimat diatas masih menyatakan suatu pemikiran. Dari 13 koresponden acak menyatakan kalimat (3) merupakan padanan kata yang tepat. Tetapi kalimat (4) lah yang lebih tepat. Karena dalam kalimat (4) cenderung menggunakan pemikiran yang serius.

Verba omou (思 う) dan kangaeru (考 え ) sering digunakan dalam

keseharian terutama pada buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. Pada penelitian pendahulu 70% koresponden masih belum memahami perbedaan ataupun persamaan dari verba omou (思う) dan kangaeru (考え ). Untuk itu,

penulis tertarik untuk meneliti tentang Analisis Makna Verba Omou (思う)

(8)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, penulis terlebih dahulu merumuskan masalah dan membatasi masalah dari penelitian ini agar terarah. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apa persamaan verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dari segi struktur?

2. Apa perbedaan verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dari segi struktur?

3. Apa persamaan makna verba omou (思う) dan kangaeru (考え )?

4. Apa perbedaan makna verba omou (思う) dan kangaeru (考え )?

5. Apakah dalam penggunaanya verba omou (思 う) dan kangaeru (考 え )

dapat saling menggantikan dalam kalimat?

Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang persamaan verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dari segi struktur?

2. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang perbedaan verba omou (思う) dan kangaeru (考え )dari segi struktur?

3. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang persamaan makna verba omou (

) dan kangaeru (考え ).

4. Penelitian ini hanya akan meneliti tentang perbedaan makna verba omou (

) dan kangaeru (考え ).

(9)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu:

1. Untuk mengetahui persamaan verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dari

segi stuktur.

2. Untuk mengetahui perbedaan verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dari

segi stuktur.

3. Untuk mengetahui persamaan makna verba omou (思う) dan kangaeru (考え

).

4. Untuk mengetahui perbedaan makna verba omou (思う) dan kangaeru (考え

).

5. Untuk mengetahui apakah verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dapat

saling menggantikan dalam kalimat.

Adapun manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini adalah :

1. Dapat mengetahui lebih dalam mengenai penggunaan verba yang bersinonim khususnya omou (思う) dan kangaeru (考え ).

2. Dapat dijadikan pedoman bagi para mahasiswa mengenai verba omou (思う)

(10)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penggunaan baik dalam berkomunikasi lisan maupun tertulis, terutama pembelajar pemula.

3. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

D. Metode Penelitian

1. Metode penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2007:53). Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah verba omou (

) dan kangaeru (考え ).

2. Sumber data penelitian

Sumber data penelitian ini diambil dari literatur yang relevan berupa contoh-contoh kalimat yang terdapat dari buku berbahasa Jepang, terutama buku yang digunakan sebagai buku pegangan mahasiswa. Selain itu, buku-buku seperti Kotoba no imi 2 (言葉 意味2), Nihongo Gakushu Tsukai Wake Jiten (日 本 語 学 習 使 い 分 け 辞 典), Tsukai Wake no Wakaru Ruigo

Reikai Jiten (使 い 分 け 分 類 語 例 解 辞 典), beberapa sumber berupa

situs internet, dan contoh kalimat yang dibuat oleh penulis sendiri.

(11)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan referensi berupa literatur yang relevan. Dan mengumpulkan contoh-contoh kalimat yang berkaitan dengan verba omou (思 う) dan kangaeru (考 え ) dengan

mengumpulkan data sebanyak mungkin, melakukan pemilihan data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan catatan yang dibuat oleh penulis sendiri.

b. Analisis Data

Pada tahap ini, penulis mengkaji data yang telah dikumpulkan, lalu menganalisis makna yang terkandung dalam verba omou (思う) dan kangaeru (考え ). Dan menganalisis verba omou (思う) dan kangaeru

(考 え ) yang dilihat dari segi struktur dan makna. Setelah itu

menganalisis apakah kedua verba tersebut dapat saling menggantikan dalam kalimat.

c. Penyimpulan Data

Pada tahap terakhir ini, penulis menyajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya.

E. Sistematika Penelitian

(12)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada bab I, menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian (pembahasan sekilas metode penelitian, sumber data penelitian dan teknik pengolahan data yaitu pengumpulan data, analisis data dan penyimpulan data) dan sistematika penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II, menguraikan tentang tinjauan pustaka yang menyangkut teori, teknik Analisis Makna Verba Omou (思 う) dan Kangaeru ( 考 え ) sebagai

Sinonim.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III, menguraikan tentang jenis metode yang digunakan, objek penelitian, instrumen dan sumber data, teknik pengumpulan dan analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV, menguraikan secara terperinci hasil penelitian berupa persamaan dan perbedaan dari segi struktur, makna dan penggunaanya yang berasal dari referensi yang relevan berupa buku dan contoh kalimat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu car untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya (Wirartha, 2006:67). Dengan adanya penelitian manusia dapat memecahkan masalah yang terjadi disekelilingnya. Dalam melakukan penelitian suatu metode juga perlu untuk membantu penelitian agar berjalan dengan baik.

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 910). Dengan adanya metode, proses penelitian akan terlaksana sesuai dengan yang dikehendaki. Selain itu metode juga berfungsi agar pencapaian tujuan lebih efektif dan efisien. Jadi, metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan sehingga dapat ditemukan jawaban dari suatu masalah.

(14)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian dengan cara menggumpulkan, meneliti data dari buku-buku referensi serta data sumber lainnya seperti buku pelajaran, novel, kamus dan hasil lainnya yang ditemukan dari beberapa situs internet yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mendesripsikan makna yang terkandung dalam verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) yang memiliki makna “berpikir” serta menjelaskan persamaan dan perbedaan verba omou (思う) dan kangaeru (

え ) dari segi struktur, makna serta penggunaanya dalam kalimat. Dengan bergitu akan diketahui apakah kedua verba tersebut dapat saling menggantikan atau tidak dalam pengunaan kalimat.

Untuk generalisasinya dilakukan berdasarkan pada hasil analisis dari kedua verba tersebut yang berasal dari jitsurei (実例) dan sakurei (作例). Jitsurei (実例) adalah contoh penggunaan yang berupa kalimat dalam teks konkret seperti tulisan ilmiah, surat kabar, novel-novel dan sebagainya. Sakurei (作 例) adalah contoh penggunaan yang dibuat oleh peneliti sendiri yang tingkat kebenarannya diterima umum (penutur asli) (Sutedi, 2008 : 127-128).

B. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian mengenai makna verba omou (思う) dan kangaeru (考え ). Alasan mengapa verba omou (思う) dan kangaeru (考え ) dijadikan objek penelitian karena verba omou (思う) dan

(15)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

angket yang penulis berikan pada sample acak, masih terjadi kesalahan penggunaan terhadap kedua verba tersebut.

(16)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(17)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(18)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

(19)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(20)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

65 来 出張 う 思 い /考え い Ruigigo Tsukai Wake Jiten

C. Instrumen dan Sumber Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis sendiri karena penulis sendiri yang melakukan mengumpulan data. Selain penulis sendiri instrumen lain yang digunakan adalah dengan alat bantu berupa kartu data yang diperoleh dari mencari contoh kalimat sebanyak-banyaknya yang mengandung verba omou (思 う) dan kangaeru (考 え ) yang dilakukan pada saat pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini berupa kalimat yang terdapat dalam novel, buku pelajaran, kamus dan lainnya.

Adapun sumber data jitsurei (実例) yang memuat verba omou (思う) dan

kangaeru (考え ) dalam penelitian ini diambil dari beberapa sumber seperti : 1. Nihongo Gakushuu Tsukai Wake Jiten (Masayoshi Hirose dan Kakuko Shoji.

1994)

2. Tsukai Wake no Wakaru Ruigo Reikai Jiten (Norimasa Satou, 1994)

3. Gaikokujin no Tame no Kihongo Yourei Jiten (Asano Tsukuru, 1983)

4. Ruigigo Tsukai Wake Jiten (Tian dan Izuhara, 1998)

(21)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6. Kotoba no Imi 2 (Shibata, 1979)

7. New Approach Japanese Intermediate Course (2004)

8. Nihongo Sakubun no Houhou (2002)

9. Shin Nihongo no Chukyu (2004)

10.200 Essential Japanese Expression (Etuko, 2000)

11.Nihongo Bunkei Jiten (Sagawa, 1998)

12.Partikel Penting Bahasa Jepang (Naoko, 2004)

13.Ejje.weblio.jp

14.Kotobank.jp

15.Tangorin.com

16.Dan beberapa literatur lain yang relevan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Dengan teknik ini penulis mengumpulkan, memilih, mengklasifikasikan dan menganalisis makna omou (思う) dan kangaeru (考え

) dari sumber berupa jitsurei (実 例) dan sakurei (作 例), yang berasal dari contoh-contoh kalimat yang digunakan dalam buku-buku pelajaran bahasa Jepang, novel, kamus, penelitian terdahulu dan situs internet.

E. Teknik Analisis Data

(22)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk dapat membedakan makna dari suatu kata dengan melakukan pertukaran kedua verba yang dijadikan objek dalam penelitian ini pada kalimat, sehingga dapat diketahui apakah verba tersebut dapat saling menggantikan atau tidak dalam sebuah kalimat dan dapat mengetahui dalam kalimat seperti apakah kedua verba tersebut dapat saling menggantikan atau tidak dapat saling menggantikan. Dengan begitu akan diketahui persamaan dan perbedaan dari kedua verba tersebut.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Tahap Penyediaan Data

a. Mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku sebagai referensi seperti, kamus, buku pelajaran dan website yang membahas mengenai verba omou (思う) dan kangaeru (考え ).

b. Mencari hasil penetilian terdahulu mengenai makna-makna yang terkandung dalam verba omou (思う) dan kangaeru (考え ).

c. Mengumpulkan contoh-contoh kalimat jitsurei (実 例) maupun sakurei (作例) yang mengandung verba omou (思う) dan kangaeru (考え ). d. Memberikan catatan kaki pada masing-masing kalimat.

e. Memilih kalimat yang akan digunakan dengan membuang yang dirasa tidak diperlukan.

(23)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え ) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Tahap Analisis Data

a. Dari data-data yang terkumpul akan diklasifikasikan terlebih dahulu dalam beberapa kelompok yang dilakukan menurut pertimbangan penulis. b. Selanjutnya data-data tersebut akan dianalisis dari segi struktur, makna

serta penggunaannya dalam kalimat.

c. Mencari persamaan dan perbedaan dari kedua verba tersebut baik segi struktur maupun makna.

d. Melakukan teknik substitusi untuk mengetahui apakah kedua verba tersebut dapat saling menggantikan atau tidak dalam kalimat.

3. Generalisasi

(24)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan terhadap verba omou (思う) dan kangaeru (考える), dapat disimpulkan bahwa kedua verba tersebut memiliki beberapa persamaan dan perbedaan baik dari segi struktur kalimat dan maknanya. Selain itu kedua verba tersebut juga dapat saling menggantikan dalam kalimat tertentu ataupun tidak dapat saling menggantikan, tergantung pada konteks kalimat dan kondisi si pembicara. Kesimpulan yang lebih jelas akan penulis uraikan sebagai berikut :

1. Persamaan dari Segi Struktur Kalimat Verba Omou (思う) dan Kangaeru (

える)

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan verba omou (思う) dan kangaeru (考える) dari segi struktur kalimatnya. Persamaannya antara lain sebagai berikut :

a. Subjek yang digunakan adalah kata yang bersifat konkrit yaitu manusia. b. Objek yang digunakan menggunakan kata benda yang bersifat konkrit dan

abstrak.

c. Objek berupa perkara/hal, keadaan dan tempat dapat digunakan. d. Keduanya merupakan verba transitif.

(25)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(subjek) wa (keterangan) (objek) (pelengkap) to (predikat (omou/kangaeru))

 ~は ~を ~に(思う/考える)

(subjek) wa ((objek) o) (pelengkap) ni (predikat (omou/kangaeru))  ~を(思う/考える)

(objek) o (predikat (omou/kangaeru))  ~は(思う/考える)~

(objek) wa (predikat (omou/kangaeru)) (pelengkap)

2. Perbedaan dari Segi Struktur Kalimat Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考え

る)

Verba omou (思う)

Objek yang digunakan dapat berupa kata yang menunjukkan peristiwa, kegiatan dan profesi.

Verba kangaeru (考える)

a. Objek yang yang menggunakan kata yang menunjukkan profesi tidak ditemukan.

b. Objek berupa kata yang menunjukkan peristiwa atau kegiatan jarang ditemukan (digunakan).

(26)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(objek) ga (predikat (kangaeru))

Pola kalimat tersebut hanya dapat digunakan untuk kangaeru (考 える), dan tidak ditemukan penggunaan pola kalimat seperti diatas yang menggunakan verba omou (思う) .

3. Persamaan Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える)

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan makna yang terkandung dalam verba omou (思う) dan kangaeru (考える). Persamaannya antara lain sebagai berikut :

a. Memiliki makna yang sama yaitu berpikir.

b. Dapat digunakan untuk mengungkapan pendapat, dugaan, anggapan. c. Dapat digunakan untuk mengungkapkan hal yang bersifat meramalkan. d. Dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesimpulan.

e. Dapat digunakan untuk menyatakan maksud atau rencana.

f. Dapat digunakan untuk mengungkapkan pemikiran akan masa depan. g. Dapat digunakan untuk memikirkan sesuatu yang dianggap penting.

4. Perbedaan Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える)

Verba omou (思う)

a. Menyatakan pemikiran menggunakan perasaannya (hati). b. Menyatakan hal yang bersifat subjektif.

(27)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menyatakan rasa cinta kasih.

e. Dapat digunakan untuk mengungkapkan kenangan. f. Menyatakan suatu keinginan, kemauan dan harapan.

Verba kangaeru (考える)

a. Menyatakan pemikiran menggunakan akal pikiran. b. Menyatakan hal yang bersifat objektif.

c. Menyatakan pemikiran secara matang.

d. Hal yang dikemukakan mengacu pada masalah akademis. e. Menyatakan sebuah teori atau hipotesis.

5. Penggunaan Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える)

Dalam penggunaannya baik verba omou (思う) maupun kangaeru (

(28)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Verba omou (思う) dapat menyatakan hal yang bersifat subjektif atau pemikiran secara emosional. Sedangkan pada verba kangaeru (考 え る) kebalikannya. Pada verba kangaeru (考 え る) lebih menyatakan kepada hal yang bersifat objektif.

Verba kangaeru (考える) digunakan untuk menyatakan pemikiran yang dipikirkan secara sungguh-sungguh atau berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan akademis. Sedangkan dalam verba omou (思う) kedua makna tersebut tidak ditemukan. Selain itu verba kangaeru (考 え る) juga dapat mengungkapkan sebuah hipotesis atau teori berdasarkan pemikiran akan suatu hal.

Verba omou (思 う) dan kangaeru (考 え る) dapat mengungkapkan maksud atau rencana. Perbedaan dari keduannya hanya pada pemikiran seperti apa yang terjadi. Jika verba omou (思 う) digunakan untuk maksud atau rencana yang masih dibayangkan. Sedangkan pada verba kangaeru (考える) mengungkapkan maksud atau rencana yang sudah dipikirkan secara matang.

(29)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selain itu dapat juga menyatakan sebuah pernyataan kesimpulan. Bedanya verba omou (思う ) kesimpulan diambil bersdasarkan intuisi. Sedangkan pada verba kangaeru ( 考 え る) kesimpulan yang diambil berdasarkan fakta yang diperoleh.

Verba omou (思 う) dan kangaeru (考 え る) digunakan juga untuk memikirkan hal yang dirasa penting. Pada verba omou (思 う) cenderung menggunakan perasaan sedangkan, pada verba kangaeru (考える) memikirkan sesuatu dengan mendalam. Selain itu juga verba omou (思 う) dapat menyatakan mengungkapkan perasaan atau rasa seperti rasa cinta, rasa kesal ataupun perasaan khawatir. Makna tersebut tidak dapat digunakan dalam verba

kangaeru (考える).

Hal yang menyatakan keinginan, kemauan dan harapan digunakan dalam verba omou (思う). Makna tersebut tidak dapat digunakan dalam verba

kangaeru (考える). Makna yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang baru dapat menggunakan verba kangaeru (考 え る) sedangkan pada verba

omou (思う) makna tersebut tidak ditemukan.

(30)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

Adapun saran yang penulis anjurkan untuk penelitian lebih lanjut antara lain :

a. Penelitian kontrastif yang membandingkan verba “omou (思う) dan kangaeru

(考える)” dalam bahasa Jepang dan verba “pikir” dalam bahasa Indonesia. b. Fukugoudoushi (複 合 動 詞) yang terbentuk dari verba omou (思 う) dan

(31)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. (1993). Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arino, Sagawa. (1998). Nihongo Bukei Jiten. Tokyo : Kuroshio Shuppan.

Asano T. (1990). Gaikokujin no Tame no Kihongo Yourei Jiten. Tokyo : Bunkachou.

Asmara, Chandra. (2011). Analisis Makna Verba Hirogaru dan Hiromaru sebagai

Sinonim. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Chino, Naoko. (2004). Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc.

Dahidi, A dan Sudjianto. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Kesant Blanc.

Garrison, Jeffrey G. (2006). Idiom Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc.

Haruhiko, Kindaichi. Shogaku Kokugo Jiten. Tokyo : Gakushu Kenkyusha

Hirose, Masayoshi dkk. (1994). Nihongo Gakushuu Tsukai Wake Jiten. Tokyo : Kodansha.

(32)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wirartha, I Made. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

New Approach Japanese Intermediate Course. NAJPAC (2004).

Ratna, Nyoman Kutha. (2007). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Satou, Norimasa. (1994). Tsukaiwake no Wakaru Ruigo Reikai Jiten. Tokyo : Shogakukan.

Shibata dkk. (1979). Kotoba no Imi 2. Tokyo : Heibonshasensho.

Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

Sutedi, Dedi. (2008). Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora.

Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Taniguchi, Goro. (1995). Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Jakarta : Dian Rakyat.

(33)

Nur Rani Gumbira, 2013

Analisis Makna Verba Omou (思う) dan Kangaeru (考える) Sebagai Sinonim

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tomomatu, Etuko. (2000). 200 Essential Japanese Expression. Tokyo : ALC Press.

Yusup, Ferry Maulana. (2011). Analisis Makna Verba Okoru dan Shikaru sebagai

Sinonim. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Asmara, Chandra. (2011). Analisis Makna Verba Hirogaru dan Hiromaru sebagai

Sinonim. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Zhongkui, Tian dkk. (1998). Ruigigo Tsukaiwake Jiten. Tokyo : Kenkyuusha.

ejje.weblio.jp

kotobank.jp

Gambar

Tabel 2 :  Verba Kangaeru (考える) ................................................................
Tabel 2 : Verba Kangaeru (考え�)

Referensi

Dokumen terkait

Makna kata ditentukan oleh konteksnya, dengan demikian perbedaan makna sering kali dapat dilihat ketika kata tersebut digunakan dalam kalimat, bahkan terkadang

fukugoudoushi yang dapat digantikan dengan verba tsukeru , kata yang membentuknya merupakan kata yang dapat menyatakan suatu hasil dan proses dari suatu

Kunihiro (1996:97) memberikan batasan tentang kedua istilah tersebut, bahwa : Polisemi (tagigo) adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna

Objek yang digunakan berupa benda konkret (Nyata) dan benda abstrak. 5.1.2 Perbedaan penggunaan antara verba tsukau dan verba mochiiru dalam kalimat bahasa Jepang :. a.

Pada kedua contoh kalimat diatas, kata ikaseru dan yaru memiliki makna yang sama yaitu, menyuruh seseorang untuk pergi ke suatu tempat.. Namun perbedaannya adalah, pada

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, untuk mengetahui makna pada kata 出る pada kalimat bahasa Jepang kita harus melihat konteks kalimat, mencari makna dasar, serta

Tahap selanjutnya yang akan penulis lakukan adalah pengolahan data dengan langkah-langkah melakukan studi pendahuluan mengenai makna verba tomeru sebagai polisemi,

adanya perbedaan pemakaian di dalam kalimat. Berbeda dengan kata kerja bantu dalam bahasa Belanda. e) Frase verba dalam kalimat tunggal bahasa Indonesia dapat