• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Adapun hal-hal yang akan dianalisis adalah kajian makna pada verba yaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Adapun hal-hal yang akan dianalisis adalah kajian makna pada verba yaru"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

48 Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan akan dianalisis. Adapun hal-hal yang akan dianalisis adalah kajian makna pada verba yaru dan kata-kata yang dapat menggantikan verba yaru tersebut, serta dalam situasi bagaimana kata pengganti yaru itu dapat saling menggantikan secara tepat sesuai kondisi dalam kalimat. Hal tersebut sebagai jawaban atas rumusan-rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab pendahuluan sebelumnya. Analisis data yang akan disajikan dalam penelitian ini terfokus pada kandungan makna dan kata pengganti atau sinonim verba yaru.

Dengan mengetahui makna dan sinonim verba yaru akan mempermudah pembelajar dan pengajar bahasa Jepang untuk memahaminya. Sebelum memasuki pembahasan tentang analisis kata-kata pengganti verba yaru, terlebih dahulu akan disajikan pengklasifikasian data mengenai makna verba yaru.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sumber-sumber yang telah di tetapkan sebagai objek penelitian adalah data-data kalimat (jitsurei dan sakurei) yang terdapat dalam:

1.Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten (1989) 2.Kihongo Yourei Jiten (1990)

(2)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

4.Ruigigo Tsukaiwake Jiten (1998) 5.Nihon Jurnal

6.Sanseido Shogaku Kokugo Jiten (1974) 7.Meikai Kokugo Jiten (1967)

8.A Dictionary of Basic Japanese Sentence Patterns (2002) 9.A Dictionary of Basic Japanese Grammar (2003)

10.Nihongo Bunpou Self Master Series 2 (1986) 11.Nihon Shakai Tanken (2000)

12.Kamus Bahasa Jepang : Nihongo Dai Jiten

13.Buku-buku pelajaran bahasa Jepang, seperti: Shokyuu Nihongo, New Approach Japanese Pre-Advance Course, New Approach Japanese Intermediate Course, dll.

14.Berbagai macam website berbahasa Jepang

Sedangkan makna verba yaru diambil dari buku Kihongo Yourei Jiten dan Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten, penulis mengambil kesimpulan bahwa verba yaru memiliki makna sebagai berikut:

(3)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Tabel 4.1 Klasifikasi Makna Yaru

Makna NKDYJ KYJ

1. Menyuruh seseorang pergi ke suatu tempat untuk

melakukan/mengerjakan sesuatu. V V

2. Sesuatu benda telah diambil/dibawa ke suatu

tempat yang lain. V

3. Pandangan atau penglihatan seseorang tertuju ke

suatu arah. V

4. Memberikan sesuatu kepada seseorang yang statusnya lebih rendah atau berada dibawah pembicara dan kepada makhluk hidup.

V V

5. Melakukan sesuatu. V V

6. Melakukan perbuatan yang dapat melukai dan

membahayakan. V

7. Menjalani kehidupan V

8. Melakukan suatu usaha yang dapat menyokong

kehidupan. Menjalankan bisnis V

9. Menjadi sakit. V

10.Makan. Minum. Dipergunakan oleh laki-laki. V 11.Hal yang sudah dipakai secara lazim (ungkapan). V

Dari pengklasifikasian makna kedua sumber tersebut terkumpul makna veba yaru yang berjumlah sebanyak 11 buah. Dan dari kedua buku tersebut penulis telah mengumpulkan kata-kata pengganti verba yaru yang berjumlah 15 buah, antara lain :

1. 行かせる ikaseru

2. おくる okuru

(4)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

4. 置く oku 5. むける mukeru 6. 上げる ageru 7. する suru 8. 生活する seikatsu suru 9. 過ごす sugosu 10.こうむる koumuru 11.なる naru 12.かかる kakaru 13.けいえいする keiei suru 14.営業する eigyou suru 15.飲む nomu 4.1.Analisis Data

Berikut ini adalah kajian data yang dilakukan peneliti mengenai kata pengganti (sinonim) verba yaru berdasarkan kedua sumber Kihongo Yourei Jiten dan Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten yang telah dihimpun tersebut. Peneliti mencoba melakukan teknik subsitusi untuk mengetahui apakah kata-kata pengganti verba yaru tersebut memiliki denotasi yang sama dan dapat saling menggantikan dalam kalimat bahasa Jepang.

1.Menyuruh seseorang pergi ke suatu tempat untuk melakukan/mengerjakan sesuatu.

Pada makna pertama, yaitu menyuruh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan/ perbuatan atau biasa disebut pula bermakna imperatif,

(5)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

peneliti memilih kata ikaseru, okuru dan haken suru sebagai pengganti verba yaru. Secara denotasi kata ikaseru memiliki arti menyuruh seseorang pergi untuk melakukan/mengerjakan sesuatu.

Contoh:

(74.) a. 父は洋子を親戚の家へ遊びにやった。(Koizumi, 1989:524)

Chichi wa ouko o shinseki no kazoku e asobi ni yatta.

<Ayah menyuruh Youko untuk pergi bermain di rumah kerabat.>

b. 父は洋子を親戚の家へ遊びに行かせた。 (O)

Chichi wa ouko o shinseki no kazoku e asobi ni ikaseta. <Ayah menyuruh Youko untuk pergi bermain di rumah kerabat.>

Pada kedua contoh kalimat diatas, kata ikaseru dan yaru memiliki makna yang sama yaitu, menyuruh seseorang untuk pergi ke suatu tempat. Namun perbedaannya adalah, pada kalimat (74) a terkandung makna sang ayah menyuruh Youko untuk bermain dan mengantarnya ke rumah kerabatnya tersebut. Sedangkan pada kalimat (74) b ayah hanya menyuruh Youko bermain tanpa mengantarnya ke rumah kerabat. Contoh lainnya adalah:

(75.) a. 娘を東京の大学へやる。(Nihon Jurnal, 1994: 40 )

Musuko o Tokyo no Daigaku e yaru.

<Mengirimkan anak perempuannya ke Universitas Tokyo.>

b. 娘を東京の大学へ行かせる。 (O)

Musuko o Tokyo no Daigaku e ikaseru.

<Mengirimkan anak perempuannya ke Universitas Tokyo.>

(76.) a. 息子を戦場へやる。(www.tangorin.com)

Musuko wo senjou e yaru.

<Mengirimkan anak laki-laki ke medan perang.> b.息子を戦場へ行かせる。

Musuko wo senjou e ikaseru.

(6)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Dalam kalimat (75) a menerangkan bahwa anak perempuan tersebut dikirim ke Universitas Tokyo untuk mendapatkan pendidikan. Dan pada kalimat (75) b memiliki makna yang sama pula, yaitu menyuruh anak perempuan untuk pergi ke Universitas atau dengan kata lain menyekolahkan anak perempuan tersebut. Namun, apabila pada kalimat (75) b ditambahkan kalimat lanjutan yang bermakna tujuan, maka maknanya akan berubah. Misalnya, ditambah kalimat sensei o aerareru <dipertemukan dengan sensei> maka kalimat (75) b dapat memiliki makna yang berbeda. Yaitu menjadi mengirimkan/menyuruh anak perempuannya untuk datang ke Universitas dalam rangka dipertemukan dengan sensei.

Yaru dapat berarti mengirimkan sesorang atau sesuatu ke tempat yang jauh. Sama seperti pada contoh kalimat (76) a yang menerangkan bahwa ayah mengirimkan anak laki-lakinya untuk pergi perang. Begitu pula pada kalimat (76) b, dimana ikaseru ditempatkan sebagai pengganti yaru. Ikaseru menerangkan bahwa anak laki-laki tersebut diperintahkan ayahnya untuk pergi ke medan perang. Pelaku (ayah) mengirimkan anaknya untuk pergi jauh demi tujuan tertentu. Pada kedua kalimat tersebut (76) a maupun (76) b, tidak didapati perbedaan makna. Dengan demikian kata ikaseru dapat menjadi atau ditempatkan sebagai kata pengganti dari kata yaru yang bermakna menyuruh seseorang pergi untuk melalukan atau mengerjakan perbuatan.

(7)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Kata pengganti yaru berikutnya adalah okuru. Dalam Kamus Besar Bahasa Jepang terdapat beberapa pengertian okuru diantaranya adalah mengirimkan dan menggerakkan sesuatu ke seberang, memindahkan benda untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan mengantarkan (Kaneda, 1992:261)

Contoh :

(77.) a.具合がよくありません。医者を呼びにやってくれませんか。

(www.tangorin .com)

Guai ga yoku arimasen. Isha wo yobi ni yatte kuremasenka. <Kondisi badan saya tidak baik. Akankah kau memanggil seorang doktor?>

b. 具合がよくありません。医者を呼びに送ってくれませんか。 Guai ga yoku arimasen. Isha wo yobi ni okutte kuremasenka. <Kondisi badan saya tidak baik. Akankah kau memanggil seorang doktor?>

(78.) a. イギリスへ使者をおくる。 (Koizumi, 1996: 86)

Igirisu e shisha wo okuru. <Utusan dikirimkan ke Inggris.>

b. イギリスへ使者をやる。 (O)

Igirisu e shisha wo yaru.

<Utusan dikirimkan ke Inggris.>

Dalam contoh kalimat (77) a, menanyakan apakah seseorang akan mengirimkan dokter kepada subjek (saya). Ternyata apabila yaru dalam kalimat tersebut digantikan dengan okuru didapati makna yang sama. Seperti yang telah dijelaskan dalam definisi di atas, bahwa okuru dipakai tidak hanya untuk mengirimkan benda saja. Tetapi bisa pula dipergunakan untuk manusia yaitu, mengirimkan sesorang. Maksudnya adalah bukan memasukkan manusia tersebut kedalam paket kemudian

(8)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

dikirimkan lewat kantor pos. Melainkan orang yang dikirim tersebut menggunakan media untuk mencapai tempat tujuan. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh kalimat (78) a. Dimana utusan sebagai orang yang dikirim menggunakan media pesawat agar dapat tiba di tujuan. Kemudian penulis menerapkan teknik subsitusi dengan yaru pada kalimat tersebut. Dari kalimat (78) b, terdapat kesamaan makna yaitu juga bermakna mengirimkan seseorang ke suatu tempat.

Selanjutnya haken suru penulis subsitusikan pada yaru. Perhatikan contoh kalimat berikut ini :

(79.) a. 課長をニューヨークへやった。 (Nihon Jurnal, 1994:40)

Kachou o nyuuyooku e yatta.

<Mengutus kepala kantor ke New York.>

b. 課長をニューヨークへ派遣しった。 (O)

Kachou o nyuuyooku e haken shita. <Mengutus kepala kantor ke New York.>

(80.) a. 社員を海外へ派遣する。 (Matsuura, 1994: 213)

Shain o kaigai e haken suru.

<Mengirim pegawai keluar negeri.>

b. . 社員を海外へやる。 (O)

Shain o kaigai e yaru.

<Mengirim pegawai keluar negeri.>

Baik contoh kalimt (79) b dan (80) a, menurut native speker keduanya dapat dipergunakan dalam kalimat dan memiliki makna yang sama dengan yaru. Haken suru menurut A Dictionary Synonim in Japanese, dipergunakan untuk mengirimkan orang ke tempat yang jauh. Sedangkan yaru, dipakai saat mengirimkan seseorang baik itu ke tempat yang jauh maupun dekat. Yaru lebih bersifat verbal/ bahasa lisan.

(9)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

(Shogakukan, 2000: 516). Dari contoh-contoh tersebut, haken suru dapat dimasukkan ke dalam golongan verba pengganti yaru.

2.Sesuatu (benda) telah diambil/diletakkan di suatu tempat lain.

Untuk makna verba yaru yang kedua ini, membawa suatu benda ketempat yang lain, peneliti memilih kata pengganti yang sesuai yaitu oku. Kata oku dalam Kamus Bahasa Jepang-Indonesia karya Kenji Matsuura, memiliki beberapa makna diantaranya yaitu meletakkan, menaruh, menaruhkan. Kemudian penulis mencoba menerapkan teknik substitusi pada kata tersebut untuk pengganti kata yaru.

Contoh:

(81.) a. 私は財布をどこかにやってしまった。(Sakurei)

Watashi wa saifu o dokokani yatte shimatta. <Saya telah meletakkan dompet di suatu tempat.>

b. 私は財布をどこかに置いてしまった。 (O)

Watashi wa saifu o dokokani oite shimatta. <Saya telah meletakkan dompet disuatu tempat.>

Pada kedua kalimat diatas, keduanya memiliki arti yang sama yaitu telah meletakkan sesuatu benda di tempat lain. Namun seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa meskipun diantara dua kata memiliki denotasi yang sama belum tentu konotasinya sama pula. Baik dalam kalimat (81) a dan (81) b keduanya sama-sama mengandung makna subjek (saya) telah meletakkan dompetnya di suatu tempat, dimana subjek tersebut lupa akan keberadaan tempat tersebut. Namun, dalam kalimat (81) a kesan penyesalan yang ditunjukkan akan

(10)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

kealpaan menyimpan dompetnya lebih terlihat dan terasa dibandingkan pada kalimat (81) b. Dengan kata oku terlihat lebih konkrit maknanya yaitu ‘meletakkan’ dan lebih jelas maksudnya, sedangkan apabila menggunakan kata yaru makna yang terkandung didalamnya lebih luas.

Dalam Kihon Doushi Youhou Jiten, terdapat beberapa definisi oku, salah satunya adalah 物や手足などをある場所に据えたり、人をあ る地位に就ける。(Koizumi, 1996: 84) Mono ya te-ashi nao o aru basho ni suetari, hito o aru chii ni tsukeru.<benda, kaki-tangan dan lain-lainnya terpasang ditempat yang seharusnya, dan seseorang menduduki posisi nya> . Dalam bahasa tulis, oku menjadi sebuah verba intransitif (Jidoushi). Selain itu, dijelaskan pula dalam Ruigigo Tsukaiwake Jiten bahwa dalam kata oku menunjukkan adanya tujuan dalam meletakkan benda disuatu tempat. Jadi, oku digunakan pada kalimat dimana subjek dengan sengaja meletakkan suatu benda atau ada tujuannya. Meskipun demikian, kata oku masih dapat dipergunakan untuk benda dengan posisi yang belum ditentukan atau pasti. Dan juga terdapat ungkapan yang menunjukkan sebuah ketidaksengajaan atau tanpa tujuan (目 的 の な い 表 現 も あ る ). (Zhonkui et.al, 1998:162) (Sehingga kata oku dapat dimasukkan sebagai golongan kata pengganti yaru yang memiliki makna telah meletakkan benda di suatu tempat. Contoh :

(82.) a. うっかり電車にカバンを置いてきた。(Zhonkui et.al, 1998:163)

Ukkari densha ni kaban wo oite kita.

(11)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

b. うっかり電車にカバンをやいてきた 。 Ukkari densha ni kaban wo yaite kita.

<Secara tidak sengaja tas telah tertinggal di dalam kereta api. >

3.Pandangan atau penglihatan seseorang tertuju ke suatu arah.

Makna selanjutnya dari verba yaru adalah pandangan seseorang sedang tertuju ke suatu arah. Setelah dianalisis, makna yang sesuai sebagai kata sinonim tersebut adalah mukeru. Berdasakan Kihon Doushi Youhou Jiten, makna leksikal dari kata mukeru dapat berarti sesuatu dirubah atau dibelokkan ke arah yang lebih spesifik.

Contoh:

(83.) a. 海海に目をむむむ。 (Koizumi et.al,1989:501)

Kaigai ni me o mukeru.

<Matanya menerawang ke arah laut.>

b. 海外に目をやる。 (O)

Kaigai ni me o yaru.

<Matanya menerawang ke arah laut.>

(84.) a. 禎子は、親友のチズコが自分のために折ってくれた金色の鶴に目

をやった。(www.tangorin.com)

Sadako wa, shinyuu no Chizuko ga jibun no tame ni otte kureta kin iro no ni me o yatta.

Sadako menatap ke kertas emas yang dibuatkan teman baiknya Chizuko untuk dirinya.

b. 禎子は、親友のチズコが自分のために折ってくれた金色の鶴に目

をむむた。

Sadako wa, shinyuu no Chizuko ga jibun no tame ni otte kureta kin iro no me o muketa.

Sadako menatap ke kertas emas,,, yang dibuatkan teman baiknya Chizuko untuk dirinya.

Dalam kedua kalimat diatas maknanya memiliki denotasi yang sama yaitu memandang ke arah laut. Pada kalimat (83) a, subjek pada

(12)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

awalnya menghadap ke suatu arah kemudian pandangannya tersebut diubah menjadi ke arah laut. Pensubsitusian yaru terhadap mukeru seperti dalam contoh kalimat (83) b, tidak mengubah arti kalimat tersebut. Begitu pula pada contoh kalimat (84) a dan b. Kedua kalimat tersebut dapat saling digantikan baik dengan yaru maupun mukeru. Untuk yaru dengan makna pengelihatan menghadap ke suatu arah ini, pola nya berbentuk[目]をやる.

4.Memberikan sesuatu kepada seseorang yang statusnya lebih rendah atau berada dibawah pembicara dan kepada makhluk hidup.

Makna berikutnya yang terkandung dalam verba yaru adalah memberikan sesuatu benda kepada orang lain yang status atau drajatnya lebih rendah dari pembicara. Atau bisa pula kepada orang yang seumuran atau sedrajat levelnya. Misalnya, pada saat memberikan sebuah buku kepada adik kelas, kita dapat mengungkapkannya dengan menggunakan kata yaru. Kepada teman seumuran atau yang sudah dianggap akrab, kata yaru juga dapat dipergunakan. Setelah memahami makna verba yaru tersebut, penulis memilih kata ageru sebagai sinonim dari kata yaru ini.

Contoh:

(85.) a. 私は弟に本をやった。(Seichi et.al,2003:64)

Watashi wa otouto ni hon o yatta.

(13)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

b. 私は弟に本をあげった。 Watashi wa otouto ni hon o agetta.

<Saya memberikan adik laki-laki saya sebuah buku.>

Dalam kamus besar Nihongo Dai Jiten karangan Kaneda, ((「与 える」の丁寧語))進呈する((ataeru no teineigo) shintei suru) (1992: 27), yaitu ageru dapat pula bermakna ‘memberikan/menghadiahkan’ (bahasa sopan dari ‘memberi’). Memiliki arti yaitu memberikan sesuatu benda atau jasa dari pembicara kepada orang lain.

Contoh :

(86.) a. 本を上げる。(Kaneda, 1992:27)

Hon o ageru.

<Memberikan buku.>

(87.) a. 妻は赤ちゃんにミルクを上げている。(Koizumi et.al,1996:14)

Tsuma wa akachan ni miruku o ageteiru. <Istri memberikan bayi susu.>

Kata ageru dalam dua kalimat diatas bermakna ‘memberikan’. Makna tersebut memiliki kesamaan dengan kata yaru yang memiliki makna memberikan sesuatu benda kepada orang lain yang status atau drajatnya lebih rendah dari pembicara, sehingga dapat dipergunakan sebagai kata pengganti (sinonim). Apabila kita gantikan ageru pada kalimat diatas dengan yaru, maka akan menjadi kalimat seperti di bawah ini :

(88.) b. 本をやる。 (O)

Hon o yaru.

(14)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

(89.) b. 妻は赤ちゃんにミルクをやている。(O)

Tsuma wa akachan ni miruku o yateiru. <Istri memberikan susu kepada bayi.>

Baik dalam kalimat (88) a dan b, memiliki arti yang sama yaitu memberikan buku. Namun, ketika status pemberi berada di posisi yang lebih tinggi daripada penerima, lebih dipakai kata yaru ketimbang kata ageru. Penggunaan yaru dalam kalimat, menunjukkan adanya keinginan yang mendalam dalam diri sendiri. Kesan dan rasa untuk memberikan sesuatu kepada orang lain terasa lebih besar saat menggunakan yaru ketimbang ageru. Nilai rasa yang diberikan sedikit berbeda meskipun makna denotasi kedua kalimat tersebut sama.

Contoh:

(90.) a. ひろしは猫にミルクをやった。 (Seichi et.al, 2003:64)

Hiroshi wa neko ni miruko o yatta.

<Hiroshi memberikan susu kepada kucing.>

(91.) a. 私はトムにケーキをやりました。 (Seichi et.al, 2003:64)

Watashi wa tomu ni keeki o yarimashita. <Saya memberikan kue kepada Tom.>

Kedua kalimat diatas adalah contoh penggunaan kata yaru dalam kalimat bahasa Jepang. Pada kalimat (90) a adalah contoh pemberi lebih tinggi statusnya dari penerima, yaitu sebagai kakak. Dimana dalam tatanan sosial masyarakat, status kakak lebih tinggi daripada adik. Sedangkan pada kalimat (91) asubjek kalimat (saya) adalah teman baik atau karib dari saudara Tom, sehingga pola kalimat dengan kata yaru tersebut memungkinkan untuk diucapkan. Dan terkesan biasa saja tanpa maksud untuk merendahkan Tom. Apabila kedua kalimat (90) a dan

(15)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

(91) a tersebut disubsitusikan dengan kata ageru, tetap memiliki makna yang sama. Yaitu memberikan sesuatu kepada orang atau makhluk hidup lain.

Contoh:

(92.) b. ひろしは猫にミルクをあげった。

Hiroshi wa neko ni miruko o agetta.

<Hiroshi memberikan susu kepada kucing.>

(93.) b. 私はトムにケーキをあげりました。

Watashi wa tomu ni keeki o agerimashita. <Saya memberikan kue kepada Tom.>

Baik dalam yaru maupun ageru, keduanya dapat dipergunakan saat memberikan suatu benda atau barang kepada manusia atau makhluk hidup lainnya (binatang). Namun, memberikan sesuatu kepada binatang lebih umumnya dipergunakan yaru. Karena ageru memiliki kesamaan arti, sehingga dapat dipergunakan sebagai pengganti yaru.

5.Melakukan sesuatu.

Makna kelima dari verba yaru adalah melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan. Setelah diteliti, peneliti menggantikan kata yaru dengan kata suru dalam kalimat yang sama, dan ternyata dari kedua kalimat tersebut ditemukan kesamaan makna.

Contoh:

(94.) a. 家で宿題をやる。 (Nihon Jurnal ,1994: 41)

Ie de shukudai o yaru.

(16)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

b. 家で宿題をする。 (O)

Ie de shukudai o suru.

<Mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) di rumah.>

Pada kalimat a dan b di atas, bermakna mengerjakan pekerjaan rumah dimana subjek mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sengaja atau dengan niatan. Namun, kesan yang tersirat pada kalimat (94) a adalah subjek ketika berada di rumah bertekad untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan sungguh-sungguh. Sedangkan dalam kalimat (94) b, nuansa yang ditunjukkan biasa saja. Mengekspresikan suatu ungkapan yang normal tanpa adanya suatu ekspresi menggebu-gebu dalam hati. Perhatikan contoh kalimat dibawah ini.

Contoh :

(95.) a. 私がやる。 (Sakurei)

Watashi ga yaru.

<Biar saya yang mengerjakan.>

b. 私がする。 (O)

Watashi ga suru.

<Biar saya yang mengerjakan.>

Makna kedua kalimat tersebut secara harfiah memiliki arti yang sama yaitu meminta subjek (saya) untuk menangani suatu pekerjaan. Tetapi atmosfer yang tersirat dari kedua kalimat tersebut sedikit berbeda. Pada kalimat (95) a, dimana kalimat tersebut menggunakan yaru, ada sebuah keyakinan dalam diri sendiri yang begitu tinggi bahwa subjek (saya) dapat melakukan perbuatan tersebut. Sehingga menimbulkan kesan bagi lawan bicara bahwa pembicara (saya) dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Sedangkan dalam

(17)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

kalimat (95) b, penggunaan suru dalam kalimat tersebut tidak menimbulkan kesan seperti yang ditimbulkan pada kalimat (88) a. Kalimat tersebut terkesan datar, normal atau biasa saja.

Penggunaan yaru dapat menunjukkan kesan namaiki kanji ga suru (terasa kesan sombong) atau meninggikan diri sendiri. Meskipun meninggikan diri sendiri, yaru tidak bermakna untuk merendahkan lawan bicara. Karena yaru dipakai untuk menimbulkan kepercayaan diri pembicara bahwa dirinya mampu.

Makna leksikal suru adalah berbuat, melakukan, mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Melakukan suatu perbuatan yang dengan sengaja dilakukan. Penggunaan kata yaru yang bermakna melakukan suatu perbuatan apabila dibandingkan dengan kata suru, kata yaru tersebut lebih komunikatif atau termasuk bahasa lisan.

Contoh:

(96.) a. ギャンブルをやる。(Shibata dan Yamada, 2002:665)

Gyanburu o yaru. < Berjudi.>

b. ギャンブルをする。 Gyanburu o suru. < Berjudi.>

Meskipun arti yang terkandung didalamnya sama, terasa sedikit perbedaan rasa dalam kedua kalimat diatas. Dalam kalimat (96) a terdengar lebih komunikatif dibandingkan dengan kalimat (96) b. Kalimat b lebih formal untuk diucapkan dalam bahasa masyarakat Jepang sehari-hari.

(18)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Baik suru dan yaru, keduanya dapat berarti melakukan, mengerjakan sesuatu. Terdapat dua perbedaan besar dalam kedua verba tersebut, yaitu: 1). Yaru tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan suru yang memiliki pola “Nomina+suru”; 2). Sebagian orang Jepang menganggap yaru sedikit lebih vulgar / kurang sopan. Meskipun ini tergantung tanggapan dari setiap orang pula. Namun, ketika ragu akan lebih baik menggunakan suru. Walaupun demikian, suru dapat digolongkan sebagai pengganti yaru. Karena memiliki kesamaan arti yang dicerminkan dari pensubsitusian kalimat yaru dengan suru.

6.Melakukan perbuatan yang dapat melukai dan membahayakan.

Pada makna melakukan perbuatan yang dapat melukai dan membahayakan ini, penulis tidak mendapatkan kata pilihan untuk saling menggantikan dengan kata yaru ini. Perhatikan contoh kalimat dibawah ini.

(97.) 無関係の人を殺るな!(www.tangorin.com)

Mukankei no hito o yaruna!.

<Jangan sampai terbunuh oleh orang yang tidak ada hubungannya! >

(98.) 殺してやる!ぶっ殺して、踏み潰してやる!くそったれ!死ね!

(www.tangorin.com)

Yashite yaru! Buyyashite, fumi tsubushite yaru! Kusottare! Shine! <Aku akan membunuh mu! Menjatuhkan dan merubuhkan mu! Busuk kau! Mati! >

(99.) 死ぬ覚悟でやれ。(www.tangorin.com)

Shinu kakugo de yare. <Lakukan atau mati.>

(19)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Semua contoh kalimat diatas tidak dapat ditemukan verba penggantinya. Sehingga untuk yaru dengan makna melukai atau seusatu yang dapat membahayakan ini tidak mempunyai sinonim.

7.Menjalani kehidupan.

Makna selanjutnya yang terkandung dalam yaru adalah menjalani kehidupan/ hidup. Penulis menemukan kata pengganti yang sesuai dengan makna yaru tersebut yaitu, seikatsu suru dan sugosu.

Contoh :

(100.)a. 親子4人何とか生活している。(Zhonkui et.al, 1998:445)

Oyako yon-nin nantoka seikatsu shite iru.

<Orang yang beranakan 4 orang itu dapat hidup.> b. 親子4人何とかやている。

Oyako yon-nin nantoka yate iru.

<Orang yang beranakan 4 orang itu dapat hidup.>

Dua kalimat diatas memiliki arti yang sama yaitu dapat menjalani hidup. Pada Ruigigo Tsukaiwake Jiten diterangkan bahwa seikatsu suru berarti hidup di tengah-tengah kehidupan sosial (bermasyarakat) dan menjalani hidup. Namun, tidak hanya kehidupan manusia saja, kehidupan hewan pun dapat diungkapkan dengan seikatsu suru ini. Seikatsu menunjukkan serta menitik beratkan bagaimana posisi, status dan keadaan hidup manusia. Serta menerangkan bagaimana manusia menjalani kehidupan setiap harinya.

(20)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

「生活する生活する生活する」では、単調な最低の文化生活を送るといった感じが生活する

する。(Zhonkui et.al, 1998:444 - 445).

(seikatsu suru) de wa, tanchouna saitei no bunka seikatsu wo okuru to itta kanji ga suru.

<Dalam “seikatsu suru”, terasa kesan yang monoton dan standar terendah dalam seni kehidupan.>

Contoh :

(101.)a. 夫帰共稼ぎで一応幸せに生活している。(Zhonkui et.al, 1998: 445)

Fuufu tomo kasegi de ichi ou shiawase ni seikatsu shiteiru.

<Pasangan suami istri itu dengan penghasilan yang cukup hidup dengan bahagia.>

b. 夫帰共稼ぎで一応幸せにやている。

Fuufu tomo kasegi de ichi ou shiawase ni seikatsu shiteiru.

<Pasangan suami istri itu dengan penghasilan yang cukup hidup dengan bahagia.>

Pada kalimat (101) a, menunjukkan bagaimana kondisi hidup manusia dengan keadaan penghasilan yang didapatnya pas-pasan. Maknanya tidak berubah, keduanya berarti menjalankan hidup. Sama halnya dengan kalimat (101) a dan b diatas, kata yaru memiliki makna yang sama. Sehingga dapat saling menggantikan dengan seikatsu suru.

Selanjutnya perhatikan kalimat berikut ini :

(102.)a. 今日は楽しくやりましょう。 (tatoeba project.org)

Kyou wa tanoshiku yarimashou.

<Ayo kita habiskan hari ini dengan bersenang-senang.>

b. 今日は楽しく過ごしましょう。 (O)

Kyou wa tanoshiku sugoshimashou.

<Ayo kita habiskan hari ini dengan bersenang-senang.>

(103.)a. どうにか過ごすしております。(Kaneda, 1992: 1035)

Dou ni ka sugosu shite orimasu.

<Bagaimanapun juga hal itu telah terlewati(dihabiskan).>

b. どうにかやております。 (O)

Dou ni ka yate orimasu.

(21)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Dalam kalimat (102) b dan (103) b, kata yaru digantikan dengan sugosu. Sugosu tidak hanya bermakna melewati atau menghabiskan saja, namun juga berarti kurasu (hidup). Seperti dalam contoh di atas, pada dua kalimat (102) dan (103), makna yang dikeluarkan memiliki arti yang sama yaitu, menghabiskan/ menjalani. Menurut native speaker, kedua kalimat (102) b dan (103) b bisa diterima dalam bahasa Jepang dan tidak menimbulkan keganjilan. Diterangkan dalam Ruigigo Tsukai wake Jiten bahwa yang dimaksud dengan sugosu yaitu :

「過ごす」 「過ごす」「過ごす」 「過ごす」は「過ぎる」の他動詞で、時間の場合は「…苦難の 日々を牢獄で過ごす」など、時が過ぎ行くままに・時の流れに 身を任せて、ある特定の時間を一定の場合で、一瞬一瞬を通り 抜けていくことを表す。(Zhonkui et.al, 1998:292-293).

“sugosu” wa “sugiru”no tadoshi de, jikan no baai wa “…kunan no hibi wo rougoku de sugosu” nado, toki ga sugi iku mama ni/toki no nagare ni mi wo makasete, aru tokutei no jikan wo ittei no baai de, isshun isshun wo touri nukete iku koto wo arawasu.

<“sugosu (menghabiskan)” adalah bentuk transitif (tadoushi) dari “sugiru (melewati)”, misalnya dalam hal waktu “hari-hari yang penuh penderitaan dihabiskan di dalam penjara”. Saat waktu terus berjalan/saat waktu bergulir hanya bisa pasrah (menyerahkan diri), dan menunjukkan pada suatu waktu yang spesifik dalam posisi konstan terlewati dalam sekejap.>

Kalimat dengan verba yaru yang bermakna menghabiskan atau menjalani hidup dapat disubsitusikan dengan sugosu. Begitu pula sebaliknya, kalimat dengan sugosu pun dapat digantikan dengan yaru. Namun tidak semua kalimat dengan sugosu dapat digantikan dengan yaru.

Contoh :

(104.)a. 週末を別荘で過ごす。 (Matsuura, 1994: 1001)

Shuumatsu wo bessou de sugosu. <Menghabiskan akhir pekan di villa.>

(22)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

b. 週末を別荘でやる。 (∆)

Shuumatsu wo bessou de yaru. <Berakhir pekan di villa.>

(105.)a. 私達は古部で夏を過ごした。 (Matsuura, 1994: 1001)

Watashitachi wa Kobe de natsu wo sugoshita. <Kami menghabiskan musim panas di Kobe.>

b. 私達は古部で夏をやりました。 (X)

Watashitachi wa Kobe de natsu wo yarimashita. <Kami melakukan musim panas di Kobe.>

Sugosu pada kedua kalimat (104) a dan (105) b tidak bisa digantikan dengan yaru. Karena pada kalimat (104) b mesikpun secara gramatikal kalimat tersebut benar, apabila dipadankan dengan kalimat yang menggunakan yaru, meskipun secara garis besar sama terdapat sedikit perbedaan dan terkesan janggal apabila dipergunakan untuk pengganti yaru. Sedangkan pada kalimat (105) b makna yang dikesankan terlihat lebih plural dibandingkan dengan kalimat (105) a.

8.Terkena penyakit.

Selanjutnya pada makna yaru yang bermakna terkena atau dihinggapi penyakit ini, penulis memilih kata koumuru, kakaru dan naru untuk saling menggantikan dengan kata yaru tersebut.

Contoh :

(106.)a. 重症をこうむる。 (Taniguchi,1999:194)

Juushou o koumuru. <Menderita luka berat.> b. 重症をやる。

Juushou o yaru. <Menderita luka berat.>

(23)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Dari kedua contoh kalimat diatas, terlihat bahwa koumuru apabila disubsitusikan dengan yaru, didapatkan makna yang sama yaitu terkena atau mendapatkan luka. Dalam Nihongo Dai Jiten (1992:671), diterangkan pengertian koumuru adalah bentuk Kenjougo (謙讓語) atau ragam halus dari ukeru yang berarti menerima atau mendapatkan. Namun, koumuru lebih digunakan ketika seseorang menerima sesuatu hal yang bersifat negatif atau tidak menguntungkan. Koumuru secara leksikal memiliki makna yaitu tubuh menerima sesuatu atas perbuatan / pergerakan yang dinamis ( 動 作 、 動 的 事 柄 を 身 に 受 け る ). Mendapatkan sesuatu tidak hanya secara langsung/saat itu saja, tetapi setelahnya pun tetap mendapatkan akibatnya. Begitu pula dengan yaru, menunjukkan makna dimana mendapatkan kerugian atau penderitaan akibat suatu hal (penyakit).

Apabila sebelum yaru tersebut diikuti partikel NI, maka yaru tersebut bisa digantikan dengan kakaru atau ~naru. Kakaru itu sendiri berarti terkena atau dihinggapi. Dan naru berarti menjadi sesuatu. Contoh :

(107.)a. 彼は癌にかかっている。 (Matsuura, 1994:409)

Kare wa gan ni kakatteiru. <Dia mengidap kanker.> b. . 彼は癌にやっている。

Kare wa gan ni yatteiru. <Dia mengidap kanker.>

(108.)a. 病気になる。 (Sakurei)

Byouki ni naru. <Menjadi sakit.>

(24)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

b. 病気にやる。 (O)

Byouki ni yaru. <Menjadi sakit.>

Kata yaru seperti dalam kalimat (107) b dan (108) b dapat saling disubsitusikan dengan kakaru dan naru. Kedua kalimat tersebut bermakna sama, sehingga kata tersebut dapat digolongkan kedalam kata-kata pengganti yaru.

9.Melakukan suatu usaha yang dapat menyokong kehidupan. Menjalankan bisnis.

Yaru dapat pula bermakna melakukan suatu usaha yang dapat menyokong kehidupan, menjalankan suatu bisnis agar dapat menafkahi diri. Dan dari definisi diatas, penulis memilih beberapa kata yang memiliki kesamaan arti dan dapat dimasukkan ke dalam kelompok kata pengganti makna ke sembilan ini, yaitu keiei suru, dan eigyou suru. Contoh :

(109.)a. おじさんは花屋やっている。 (Nihon Jurnal, 1994:41)

Ojisan wa hana-ya o yatteiru.

<Paman menjalankan bisnis toko bunga.>

b. おじさんは花屋けいえいしている。 (O)

Ojiisan wa hana-ya o keiei shiteiru. <Paman menjalankan bisnis toko bunga.>

Kedua kalimat diatas dalam bahasa Indonesia memiliki makna yang sama yaitu, membuka sebuah bisnis berupa toko bunga untuk menyambung hidup. Yaru pada kalimat (109) a dapat digantikan

(25)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

dengan keiei suru seperti dalam kalimat (109) b. Begitu pula dalam contoh kalimat berikut ini :

(110.)a. レストランを経営する。 (Matsuura, 1994: 459)

Resutoran o keiei suru. <Mengelola restoran.>

b. レストランをやる。 (O)

Resutoran o yaru. <Mengelola restoran.>

Dalam Kihongo Yourei Jiten (1994:317) dijelaskan bahwa keiei adalah : Mise ya kaisha o tsukutte shigoto o suru koto. <Menjalankan atau membuat bekerja toko atau perusahaan>. Makna yang dikandung didalamnya sama seperti makna yaru ketujuh ini. Membuka bisnis di suatu bidang. Sehingga, pensubsitusian keiei dengan yaru tersebut tidak ditemukan keanehan dan lazim digunakan dalam bahasa Jepang.

Penggunaan yaru juga menunjukkan usaha sesorang yang dengan susah payah untuk menyambung kehidupannya. Mengindikasikan bahwa kehidupan yang dijalani sesorang berada dalam tingkat kesulitan.

Pengganti yaru selanjutnya adalah eigyou suru. Makna leksikal dari eigyou suru itu sendiri adalah suatu usaha yang berulang-ulang bertujuan mendapatkan keuntungan secara kontinuiti (Kaneda, 1992: 198). Atau dengan kata lain mengusahakan, mengoperasikan, menjalankan bisnis. Penggunaan eigyou biasanya hanya dipakai untuk toko saja.

(26)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Contoh:

(111.)a. この店は夜 10 時までやっている。 (Nihon Jurnal, 1994:41)

Kono mise wa yoru 10ji made yatte iru. <Toko ini buka sampai jam 10 malam.>

b. この店は夜 10 時ま営業している (O)

Kono mise wa yoru 10ji made eigyou shite iru. <Toko ini buka sampai jam 10 malam.>

(112.)a. 近状のコンビには 24 時間やっている。 (Nihon Jurnal, 1994:41)

Kinjo no konbini wa 24 jikan yatteiru.

<Convient Centre (konbini) sekitar sini buka 24 jam.>

b. 近状のコンビには 24 時間営業している。 (O)

Kinjo no konbini wa 24 jikan eigyou shite iru.

<Convient Centre (konbini) sekitar sini buka 24 jam.>

Terlihat penggantian yaru pada dua contoh kalimat di atas terdapat kesamaan makna yang tercermin baik pada kalimat (111) a dengan (111) b maupun dalam kalimat (112) a dan (112) b. Dan kalimat-kalimat tersebut dapat diterima secara kaidah kebahasaan. Sehingga eigyou dapat digolongkan menjadi kata pengganti yaru.

10.Makan. Minum. (Dipergunakan oleh laki-laki)

Pada verba yaru bermakna makan atau minum ini, penulis milih kata taberu dan nomu untuk disubsitusikan dengan kata yaru .

Contoh :

(113.)a. 帰りに軽く一杯やろうよ。(Shibata, 2002: 73)

Kaeri ni karuku ippou yarou yo.

<Pulang nanti mari kita bersulang ringan.> b. 帰りに軽く一杯のもうよ。 (O)

Kaeri ni karuku Ippou nomou yo.

(27)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

Kedua kalimat diatas bermakna sama yaitu, mengajak seseorang untuk minum bir saat pulang kerja. Dalam Ruigigo Dai Jiten karangan Shibata dan Yamada (2002: 73), やる:「飲む」のさらに俗な言い方 。 yaru: ”nomu” no sara ni zokuna ii kata.<yaru merupakan ekspresi/ungkapan yang lebih umum dari “nomu”>. Sedangkan dalam Tsukai wake no Wakaru Ruigo Reikai Jiten, nomu memiliki arti secara umum menumpahkan cairan, bubuk, soda, dsb ke dalam tenggorokan. Nomu (minum) biasanya lebih diartikan sebagai meminum minuman keras seperti sake, bir, dsb. (Shogakukan, 1994: 72)

Contoh :

(114.)a.今日仕事が終わってから、いっぱいやりませんか。

(www.tangorin.com)

Kyou shigoto ga owatte kara, ippoi yarimasenka.

<Bagaimana kalau kita minum setelah menyelesaikan pekerjaan hari ini?>

b. 今日仕事が終わってから、いっぱいのみませんか。 (O)

Kyou shigoto ga owatte kara, ippoi nomimasenka.

<Bagaimana kalau kita minum setelah menyelesaikan pekerjaan hari ini?>

(115.)a. ビールを一杯やりたい。(www.tangorin.com)

Biiru wo ippoi yaritai. <Ingin minum bir.>

b. ビールを一杯のみたい。 (O)

Biiru wo ippoi yaritai. <Ingin minum bir.>

Dari kedua contoh diatas, meskipun arti yang dapat ditangkap memiliki kesamaan. Namun, pada kalimat dengan penggunaan yaru lebih terkesan komunikatif dibandingkan dengan nomu.

(28)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

11. Hal yang sudah dipakai secara lazim (ungkapan)

Makna terakhir ini adalah kanyouku atau ungakapan yang sudah lazim digunakan dalam bahasa Jepang, sehingga disini penulis hanya memaparkan contohnya saja.

(116)ふと通りに目をやると、行き交う人の中に、1人立ち止まり俺を

見下ろす者がいた。(www.tangorin.com)

Futo toori ni me o yaru to,iki kou hito no naka ni, hitori tachi tomari ore o mi-orosu mono ga ita.

<Ketika menatap jalan dengan tidak sengaja ke kumpulan orang hilir mudik, ada seseorang yang berdiri di halte menatap rendah saya .>

(117) 彼は遠くの山々に目をやった。 (Koizumi, 1989:526)

Kare wa tooku no yamazama ni me o yatta. <Dia menatap gunung-gunung di kejauhan.>

4.2.Klasifikasi Data

Setelah menguraikan makna dan penggunaan dari padanan kata verba yaru tersebut, kemudaian data-data tersebut diklasifikasikan sesuai dengan makna dari verba yaru tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa verba yaru terdiri atas 11 kelompok, yaitu:

1. Menyuruh seseorang pergi ke suatu tempat untuk melakukan/mengerjakan sesuatu.

2. Sesuatu benda telah diambil/dibawa ke suatu tempat yang lain. 3. Pandangan atau penglihatan seseorang tertuju ke suatu arah.

4. Memberikan sesuatu kepada seseorang yang statusnya lebih rendah atau berada dibawah pembicara dan kepada makhluk hidup.

(29)

Analisis Makna Verba Yaru dalam Bahasa Jepang Adinda Rahmadia Handyani (0706325)

6. Melakukan perbuatan yang dapat melukai dan membahayakan. 7. Menjalani kehidupan

8. Melakukan suatu usaha yang dapat menyokong kehidupan. Menjalankan bisnis

9. Menjadi sakit

10.Makan. Minum ( Dipergunakan oleh laki-laki) 11.Hal yang sudah dipakai secara lazim (ungkapan).

Berdasarkan kelompok makna tersebut, maka berikut ini akan disajikan pengklasifikasian makna verba yaru beserta padanan katanya tersebut dalam bentuk tabel.

Gambar

Tabel 4.1 Klasifikasi Makna Yaru

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yaitu ada peningkatan kemampuan operasional penjumlahan mata pelajaran matematika

Sebagian besar usia pernikahan lebih dari 21 tahun memiliki pertumbuhan yang normal dibandingkan dengan usia pernikahan kurang dari 21 tahun, hasil uji statistik (nilai ρ =

Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan

Responden ibu hamil yang mempunyai perilaku diet yang negatif dalam pencegahan hiperemesis gravidarum penyebab utamanya ibu hamil mempunyai perilaku diet yang

Oleh karena itu, peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko terhadap Niat Pembelian Online pada

partisipasi (peran serta) karyawan merupakan sebuah proses dimana individu mengambil bagian dalam pengambilan keputusan dalam sebuah institusi, program, dan lingkungan yang

Dalam Pembuatan animasi proses atau langkah nya antara lain menentukan urutan setiap frame yang akan ditampilkan, pembuatan karakter, proses texturing , proses

Dari hasil perhitungan analisa regresi berganda pada penelitian ini didapat nilai persamaan : Y = 1.715 + 0.854 X1+ 0.135 X2 berarti bahwa lingkungan kerja dan standar