• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa pada Aspek Empati terhadap Makhluk Hidup melalui Media Video dalam Pembelajaran IPS Ndaru Mukti Oktaviani.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa pada Aspek Empati terhadap Makhluk Hidup melalui Media Video dalam Pembelajaran IPS Ndaru Mukti Oktaviani."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWA

PADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas pada Sekolah Penerima Penghargaan Adiwiyata

Tingkat Kota Siswa Kelas 5A SD Negeri Cipadung 3

Kecamatan Cibiru Kota Bandung)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Dasar Keminatan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ndaru Mukti Oktaviani

NIM

. 1303083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

NDARU MUKTI OKTAVIANI

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWA

PADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas pada Sekolah Penerima Penghargaan Adiwiyata

Tingkat Kota Siswa Kelas 5A SD Negeri Cipadung 3

Kecamatan Cibiru Kota Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing,

Dr. Nana Supriatna, M. Ed.

NIP. 19611014 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Dasar

(3)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M. Pd.

NIP. 19651001 199802 2 001

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa Pada Aspek Empati Terhadap Makhluk Hidup

Melalui Media Video Dalam Pembelajaran IPS” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015 Yang membuat pernyataan,

NDARU MUKTI OKTAVIANI

(4)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyusun tesis sebagai tugas akhir untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar magister tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa menjadikan Islam sebagai landasan dalam memecahkan seluruh problematika kehidupan.

Tesis ini berjudul Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa pada Aspek Empati terhadap Makhluk Hidup melalui Media Video dalam Pembelajaran IPS. Judul tersebut peneliti pilih sebagai wujud kepedulian terhadap keadaan lingkungan yang telah mengalami banyak kerusakan. Selain bentuk konkret penjagaan dan pelestarian lingkungan, ada hal mendasar yang perlu ditanamkan dan dibina sejak dini yaitu pemahaman mengenai betapa pentingnya keberadaan makhluk hidup dalam keseimbangan lingkungan. Proses penanaman dan pembinaan ini diharapkan mampu terinternalisasi dalam diri siswa Sekolah Dasar sebagai bekal hidup bermasyarakat yang menghargai alam. Peneliti berharap tesis ini bermanfaat dan mampu lebih memperkaya khasanah ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran IPS berbasis kecerdasan ekologis pada jenjang Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, baik sistematika, tata tulis, maupun kedalaman isi. Mengingat hal demikian, peneliti tidak menutup kemungkinan bagi pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

(5)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

Peneliti UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabil’alamin,

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa pada Aspek Empati terhadap Makhluk Hidup melalui Media Video dalam Pembelajaran IPS. Dengan kebesaran hati dan pertolongan Allah SWT disertai dengan perjuangan keras dan penuh perjuangan, serta bantuan berbagai pihak, tesis ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari awal penyusunan proposal hingga terselesaikannya penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam kesibukan beliau sebagai Kaprodi masih bersedia membimbing, mengarahkan, memberikan masukan, kritik yang membangun dan mengingatkan akan pentingnya daya juang tak kenal menyerah. Sosok kaprodi yang mampu memimpin sekaligus mengayomi dan senantiasa menebarkan ‟senyum semangat‟ menjadikan inspirasi dan kekuatan tersendiri bagi peneliti.

2. Dr. Nana Supriatna, M. Ed., selaku Dosen Pembimbing Tesis sekaligus Pembimbing Akademik dengan kesabarannya senantiasa memberikan pengarahan, saran, motivasi, memberikan ide-ide cemerlang dalam penyusunan tesis ini dan lebih membuka cakrawala pemikiran peneliti mengenai penyajian pembelajaran IPS yang inovatif nan bermakna.

(6)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

M. Pd., MA., Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M. Pd., Prof. Dr. Mulyani Sumantri, M. Sc., Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, MS., Dr. Ilfiandra., Dr. Elih Sudiapermana, M. Pd., Dr. Y. Suyitno, M. Pd., Dr. Babang Robandi, M.Pd. A., Dr. Ocih Setiasih, M. Pd., Dr. M. Solehuddin, M. Pd., MA., dan Dr. Aan Komariah, M. Pd. yang telah membuka wawasan dan pemikiran peneliti dalam khasanah keilmuan selama perkuliahan tiga semester, yang tidak akan pernah habis peneliti gali sehingga peneliti memperoleh pencerahan dan pengembangan akademik.

4. Kedua orang tua Ibu Tri Yuli Setianingsih, S. Pd. dan bapak alm. Casworo, yang telah memberikan semangat, motivasi dan segenap pengorbanan tiada terhingga dan tak tergantikan. Kedua kakak laki-lakiku yang hebat, Taufik Wahyu Wibowo, SE. dan Tofan Setyo Wibowo, SE.Akt., motivasi dan semangat dari kalian selalu kugenggam, semoga ukhuwah kita tetap terjaga erat hingga akhirat. Mbak Yoke Adiyata sebagai kakak iparku dan Mikaela Wahyu Hafiza, keponakan pertama, kalian turut menjadi sumber semangat baru dalam hidup peneliti.

5. Yuyum Yulianti, MM.Pd, selaku Kepala SD Negeri Cipadung 3 yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peneliti di SD Negeri Cipadung 3.dan berkenan memberikan waktunya di tengah kesibukan untuk membantu langsung di lapangan ketika kegiatan penelitian berlangsung.

6. Indah Winarni, S.Pd., selaku wali kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 yang telah bersedia menjadi kolaborator inti dalam penelitian ini sekaligus memberikan berbagai saran dan berbagi pengalaman yang menarik serta inspiratif mengenai potret pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 pada khususnya dan seluruh jenjang kelas Sekolah Dasar pada umumnya.

(7)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

8. Keluarga Ir. Endang Lasminingsih dan Gunawan Setiadi, ME., sebagai orang tua kedua selama peneliti menempuh studi magister, terima kasih tak terhingga peneliti haturkan semoga Allah SWT melipatgandakan pahala seluruh kebaikan yang telah diberikan.

9. Teruntuk lelaki istimewaku, Nana Sutarna, M. Pd., terima kasih untuk segalanya.

10. Rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Pendidikan Dasar pada umumnya dan keminatan IPS pada khususnya, Dici Rizka Anditia, Mia Zultrianti Sari, Nurani Hadnistia Darmawan, Yossy Firdawati Ermawan, dan Ika Fitri Apriani. Terima kasih telah turut menggoreskan tinta emas untuk kebermaknaan hidup peneliti. Teh Ria Kurniasari dan Kang Afif Rudianto sebagai rekan satu tim bimbingan yang kompak, tempat saling menyemangati, berbagi ilmu dan tukar pendapat. Tim yang mengagumkan dan tak tergantikan. Semangat menjemput „hadiah‟ dan berjuang lagi setelah tugas akhir ini disahkan dan toga mampu dikenakan serta gelar strata dua telah disandang.

11. Bukan dosen pengajar dari peneliti dan bukan keluarga kandung tetapi kalian merupakan sebuah paket hadiah istimewa dari Allah SWT yang ditujukan untuk peneliti. Paket itu berlabel “SK Family” dengan isian paket ada adik Farida, adik Elsa Fitria, adik Emilia Yessy Giyok, adik Nuri Deswari, Mutiani, Eva Astuti Mulyani, Siti Quratul Ain, kak Reny Efendy, kak Putri Hana Pebriana, dan kak Iis Aprinawati. Paket komplit dengan sajian perjalanan hidup yang berkelok dan berliku, lurus membosankan, turun naik melelahkan sampai terbang menegangkan memberi tempaan dan banyak pelajaran. Terima kasih telah hadir menjadi bagian dari paket hadiah istimewa dalam hidup peneliti.

12. Berbagai pihak yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan tesis ini.

(8)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

Bandung, Juni 2015

Peneliti,

(9)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa pada Aspek Empati terhadap Makhluk Hidup melalui Media Video dalam Pembelajaran IPS

Ndaru Mukti Oktaviani 1303083

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan yang semakin mengalami kerusakan akibat ulah tindakan manusia mengeksploitasi alam tanpa mempedulikan keberlangsungan sistem ekologis di masa yang akan datang. Salah satu kajian IPS adalah materi ekologis yang berhubungan dengan interaksi manusia dengan lingkungannya. Kecerdasan ekologis perlu ditanamkan sejak dini agar siswa menghargai makhluk yang ada di alam lingkungan sekitarnya, terutama sejak anak berada di bangku Sekolah Dasar. Namun nyatanya, penerapan kecerdasan ekologis dalam IPS SD masih sebatas pengetahuan, sedang sikap dan perilaku kurang mampu dihayati dan diwujudkan dalam bentuk nyata berempati pada makhluk hidup. Bentuk peningkatan kecerdasan ekologis pun belum mampu terealisasi karena penggunaan media pembelajaran yang disajikan belum mampu sepenuhnya menarik minat atau perhatian siswa. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan ekologis siswa pada aspek empati terhadap makhluk hidup melalui media video dalam pembelajaran IPS. Subjek penelitian siswa kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru Kota Bandung dengan jumlah 37 siswa. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video dapat meningkatkan kecerdasan ekologis siswa aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS. Hal ini terlihat dari persentase komponen pembentuk karakter kecerdasan ekologis aspek empati berupa pengetahuan, kesadaran, dan tindakan atau aplikasi yang terus meningkat pada tiap siklusnya. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang telah disusun terbukti bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan kecerdasan ekologis siswa pada aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS.

(10)

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

The Improvement of Student Ecological Intelligence on Empathy for Living Objects by Using Videos in Social Studies Lessons

Ndaru Mukti Oktaviani 1303083

ABSTRACT

This research is based on the importance of conserving our environment that us human keeps damaging by exploiting the natural resources without giving any thoughts on their continuation of existence in the future. One of the studies of Social Studies is ecology which is related to human interaction with its environment. In spite of making students respect their rearing environment, ecological intelligence needs to be taught to them since young age especially from primary school ages. In reality, ecological intelligence in social lessons during primary is still limited to knowledge of how to’s instead of applying it in actions that shows empathy to the environment. The realization of improving ecological intelligence also still null because of the teaching medium provided is still underused and failing in drawing student’s attention to learn. Generally, the purpose of this research is to know how to improve student’s ecological intelligence in empathy for living objects by using videos as media in social lessons. The subjects of this research are 37 students of grade 5A in SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru, Bandung. The research method used in this research is Kemmis and Taggart’s model of action research. The data accumulated by observation, questionnaire, test, interview, documentary, and field data. The result of this research shows that video can improve student’s ecological intelligence on empathy to living objects in social lessons. This can be seen s by seeing the percentage of character development components that compose the ecological empathy which are knowledge, awareness, and action that increasing in every cycle. From this we can draw the conclusion that the hypothesis (that video is a useful medium in improving student’s ecological intelligence on empathy to living objects in social lessons) is proven true.

(11)

47

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab tiga merupakan uraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini. Peneliti memaparkan berbagai langkah maupun prosedur yang digunakan dalam mencari, mengolah, menganalisis sumber dan proses penyusunannya menjadi sebuah tesis. Peneliti menguraikan langkah-langkah penelitian kualitatif yang digunakan untuk memperoleh temuan penelitian yang dianalisis dan kemudian disusun dalam tesis sebagai sebuah laporan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode action research (Penelitian Tindakan Kelas).

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam empat siklus. Masing-masing siklus terdapat empat kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan ada dua bentuk pengalokasian waktu, yaitu 3x35 menit dan 2x35 menit. Penentuan ini didasarkan atas jadwal pelajaran kelas yang telah ditetapkan oleh sekolah. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dengan menggunakan media video dalam pembelajaran IPS. Perubahan di sini yakni peningkatan kecerdasan ekologis aspek empati pada siswa kelas 5A SD Negeri Cipadung 3.

(12)

48

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SD kelas 5A terhadap mahkluk hidup pada mata pelajaran IPS dengan komponen yang dinilai yaitu pengetahuan, kesadaran, dan tindakan/aplikasi. Penelitian tindakan ini dilakukan dengan mengangkat suatu permasalahan yang dianggap menjadi sumber keresahan, kekhawatiran, dan ketidakpuasan dari guru kelas. Oleh karena itu, peneliti dengan guru/wali kelas mengadakan suatu konfirmasi melalui pertemuan sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Pada proses tersebut peneliti dengan guru kelas berusaha menyatukan berbagai pengetahuan yang dimiliki masing-masing untuk memecahkan masalah praktis yang terjadi nyata di lapangan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Campbell and Groundwater-Smith (2010, hlm.12) menyatakan bahwa:

action research acrosses the boundaries between theory and practice where it create praxis, the synthesis of theory and practice.”

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam kelas. Penelitian yang mampu menjembatani antara ilmu teoritis dengan ilmu praktis yang dibutuhkan di lapangan. Oleh karena itu, guru kelas dan peneliti sepakat untuk menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan berkolaborasi.

2. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif. Adapun pihak yang dimaksud untuk berkolaborasi yaitu guru kelas subjek penelitian dan guru kelas 5B serta dibantu pula oleh kepala sekolah. Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran dan dicari rencana solusi pemecahannya melalui diskusi bersama dengan guru kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan empat kali pertemuan dan setiap pertemuan membutuhkan waktu tiga pelajaran jam dan dua jam pelajaran karena dalam seminggu mata pelajaran IPS terbagi menjadi dua kali pertemuan. Pada setiap pertemuan diterapkan pembelajaran menggunakan media video.

(13)

49

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Perencanaan (Plan)

2) Pelaksanaan tindakan (Act) 3) Pengamatan (Observe) 4) Refleksi (Reflect).

Model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan digambarkan melalui bagan di bawah ini :

Siklus I

Siklus II

dan seterusnya

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Model Spiral Kemmis dan Taggart

(14)

50

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siklus I

Kegiatan pada siklus ini meliputi : 1. Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan merumuskan berbagai langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan ekologis aspek empati terhadap makhluk hidup. Bentuk kegiatan tersebut, antara lain:

a. Merumuskan pokok bahasan materi yang akan digunakan dalam penelitian dalam satu siklus pertama ini melalui analisis program tahunan dan silabus KTSP 2006 dengan kolaborator I dan II.

b. Membuat skenario pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai KTSP 2006 dan sesuai karakter SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

c. Menyusun alat evaluasi seperti soal-soal evaluasi dan lembar kerja siswa yang berupa tes secara tertulis beserta kunci jawaban dalam upaya untuk mengetahui balikan siswa. Membuat lembar penilaian ranah pengetahuan, kesadaran, dan aplikasi, lembar penilaian aktivitas guru dan siswa, pedoman wawancara, catatan lapangan beserta angket untuk akhir siklus.

d. Mendiskusikan, menyiapkan, dan menata perlengkapan alat-alat untuk menayangkan video sebagai media pembelajaran dalam kelas.

- Mendiskusikan, peneliti bersama dengan dua kolaborator berdiskusi mengenai kecocokan isi video yang akan ditayangkan sebagai media pembelajaran dengan bahan ajar yang akan dipelajari dalam satu siklus. - Menyiapkan, peneliti bersama dengan dua kolaborator menyiapkan alat-alat penunjang penayangan video hingga tersedia seluruh komponen perlengkapan.

(15)

51

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan Tindakan

Tabel. 3.1 Pelaksanaan Tindakan Guru dan Siswa Satu Siklus

No Tindakan Guru Tindakan Siswa

1 Kegiatan Awal

a. Guru melakukan apersepsi

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru menjelaskan tentang cara / pelaksanaan pembelajaran yang

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan pendekatan, model atau metode yang telah dipilih sebelumnya sesuai diskusi bersama peneliti dan kolaborator II.

b. Guru menayangkan video sebagai media pembelajaran sesuai materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

c. Guru menghentikan penayangan video dan mulai melakukan diskusi interaktif dengan kelas dengan memberikan stimulus-stimulus kepada siswa.

d. Guru membagikan LKS kepada siswa sekaligus memberi arahan diskusi panel kelas, dll) d. Siswa mendengarkan

(16)

52

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk sistem pengerjaannya, baik

untuk individu maupun berkelompok.

e. Guru mengamati keaktifan siswa dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

f. Guru meminta siswa untuk bersiap menyampaikan hasil pengerjaan LKS.

g. Guru mengaktifkan kelas untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan LKS.

h. Guru menyimpulkan materi dan memberikan *reward atau

a. Guru memberikan tes evaluasi.

b. Guru memberi penguatan materi dan motivasi kepada siswa untuk terus belajar.

a. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.

b. Siswa mendengarkan penguatan materi dan motivasi dari guru.

3. Observasi / Pengamatan

(17)

53

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan observasi atau pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Di samping itu, peneliti juga menggunakan bantuan catatan lapangan untuk melengkapi informasi yang diperoleh selama pembelajaran sebagai bahan masukan dalam penguraian deskripsi hasil pelaksanan tindakan. Ada pula kegiatan wawancara terhadap guru dan siswa ketika akhir siklus keseluruhan atau ketika siklus dihentikan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan dalam siklus PTK yang didalamnya terdapat kegiatan peneliti bersama dengan guru atau wali kelas sebagai pelaksana tindakan dan kolaborator lain melakukan perenungan semua kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya dengan cara menganalisis dan mengevaluasi data yang telah diperoleh. Kegiatan refleksi dilakukan dengan mengulas seluruh kegiatan secara kritis. Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui kekurangan atau bahkan kelebihan yang mungkin tercipta dari target yang diharapkan dan merumuskan perencanaan selanjutnya. Dari hasil perenungan, dalam hal ini analisis dan evaluasi, kemudian ditentukan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Apabila pada salah satu siklus telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan maka penelitian dihentikan, tetapi apabila belum memenuhi indikator maka penelitian dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

B. Setting Penelitian

a). Tempat Penelitian

(18)

54

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masih tergolong rendah hal ini terlihat pada saat peneliti melakukan pengamatan awal saat pra penelitian. Sebagai contoh, siswa kelas 5A memang sudah terbiasa dengan dua program sekolah GPS (Gerakan Pungut Sampah) dan pilah sampah akan tetapi mereka belum mampu secara mandiri melakukan kedua kegiatan tersebut tanpa diingatkan. b). Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ialah siswa kelas 5A SD Negeri Cipadung 3, Cibiru, Bandung. Jumlah siswa sebanyak 37 siswa dengan rincian jumlah siswa perempuan ada 21 siswa dan siswa laki-laki sejumlah 16 siswa. Adapun alasan yang melatarbelakangi kelas 5A ini dijadikan sebagai subjek penelitian, yaitu kelas ini perlu diadakan peningkatan dalam hal menghargai lingkungan sekitarnya beserta makhluk yang tinggal dalam lingkungan tersebut. Lebih dari itu, SD Negeri Cipadung 3 merupakan salah satu SD Negeri yang menerima penghargaan adiwiyata tingkat kota, ada baiknya kelas mampu mendukung program tersebut dengan menampilkan “profile” siswa yang menghargai lingkungan serta makhluk hidup yang mendiami lingkungan. Selain itu, kelas juga memerlukan suatu pembaharuan dalam penyajian pembelajaran, media pembelajaran yang inovatif dapat menjadikan pembelajaran IPS lebih menarik dan siswa mampu menangkap makna atau pesan yang disampaikan.

c). Waktu Penelitian

(19)

55

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik tes

Menurut Arikunto (2010, hlm. 193), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran IPS yang telah dilakukan dalam kelas. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir kegiatan pembelajaran pada tiap siklus. Akan tetapi, hasil tes ini digunakan hanya sebagai pelengkap dan pendukung dari ketercapaian komponen kesadaran dan aplikasi yang menjadi inti penelitian, karena adanya aspek atau komponen kesadaran dan tindakan siswa agak sulit terjadi atau terbentuk ketika sisi pengetahuan siswa belum menjangkau konsep dari objek penelitian.

b. Teknik non tes terdiri dari : 1). Observasi

Menurut Purwanto (2010: 149), observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara-cara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara atau teknik tersebut dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru. Pengamatan dilakukan secara objektif pada tiap kegiatan pembelajaran IPS berlangsung di kelas. Hasil dari pengamatan dituangkan dalam lembar observasi oleh observer.

2). Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap siswa dan guru untuk mendapatkan suatu informasi pada tahap akhir penelitian. Tujuan wawancara yaitu untuk mendapatkan data akhir yang dipergunakan dalam pembahasan penelitian.

3). Catatan Lapangan

(20)

56

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dan siswa yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPS.

4). Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran langsung suasana kelas pada saat berlangsungnya pembelajaran. Adapun bentuk dokumentasi yang dimaksud yaitu foto hasil kegiatan pembelajaran yang tengah dilakukan agar penelitian juga memiliki arsip dokumentasi pendukung yang menggambarkan proses pembelajaran.

1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1). Soal tes formatif

Soal tes formatif dalam penelitian ini berupa soal-soal uraian. Soal uraian yang dihadirkan bertujuan untuk menilai tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dengan media video.

2). Lembar Penilaian Komponen Kesadaran

Lembar penilaian kesadaran dilakukan ketika pelaksanaan tindakan berlangsung dengan mengacu pada komponen pengembangan karakter kecerdasan ekologis yang baik, yakni pengetahuan, kesadaran dan aplikasi. 3). Lembar Penilaian Komponen Tindakan

Pada lembar penilaian tentang komponen tindakan disesuaikan dengan indikator yang dinilai atau diukur dalam komponen kesadaran. Komponen tindakan merupakan tindakan nyata dari komponen kesadaran. 4). Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Pengisian lembar observasi dilakukan pada setiap pertemuan penelitian oleh peneliti. Hal ini bertujuan untuk memantau dan memberikan informasi selama kegiatan pembelajaran sebagai pendukung dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian.

5). Lembar Wawancara

(21)

57

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berupa tayangan video. Sedangkan lembar wawancara guru digunakan untuk mengetahui respon dan apresiasi guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan melalui media video.

6). Catatan lapangan

Untuk mencatat segala kejadian dan peristiwa selama komunikasi interaktif berlangung dalam proses pembelajaran IPS di dalam kelas, sekaligus sebagai internal validity dari penelitian ini (Wiriaatmadja, 2005, hlm. 48).

7). Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran langsung suasana kelas pada saat berlangsungnya pembelajaran. Adapun bentuk dokumentasi yang dimaksud yaitu foto hasil kegiatan pembelajaran yang tengah dilakukan di kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 agar penelitian juga memiliki arsip dokumentasi pendukung yang menggambarkan proses pembelajaran.

D. Analisis Data Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif sebagai teknik penganalisisan data yang diperoleh peneliti. Data kuantitatif berupa angka dari hasil pengamatan berbagai aspek yang diamati, sedangkan data kualitatif berupa persentase hasil temuan data yang diuraikan pula dalam bentuk kata-kata.

Adapun pedoman analisis data yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 1) Analisis data komponen pengetahuan

Teknik pengumpulan data komponen pengetahuan menggunakan tes formatif. Pada setiap akhir pertemuan siswa diberikan tes formatif ini untuk mengetahui jangkauan pengetahuan masing-masing siswa. Atas kegiatan tersebut diharapkan perbandingan nilai siswa akan terlihat pada setiap siklus. Langkah untuk mencari perolehan nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut:

(22)

58

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes tersebut

100 = Bilangan tetap

(Sumber: Purwanto, 2011, hlm. 112)

Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Pedoman Penskoran:

Skor 2 : Jawaban benar, lengkap dan jelas Skor 1 : Jawaban kurang lengkap

Skor 0 : Siswa tidak menjawab

Selanjutnya setelah nilai dari tes formatif tersebut terkumpul, kemudian mencari X (nilai rata-rata) dan berangsur pada pencarian data kuantitatif dengan menggunakan presentase penggolongan nilai. Berikut sajian rumus untuk mencari nilai rata-rata siswa, yaitu:

X = ∑X

N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata N = Banyaknya subjek (siswa) ∑X = Jumlah seluruh skor

(Sumber: Sudjana, 2010: 109)

Sajian penggolongan rentang nilai rata-rata, sebagai berikut: 80 – 100 : sangat baik

66 – 79 : baik 56 – 65 : cukup 46 – 55 : kurang 45 ke bawah: kurang sekali

(Sumber: Arikunto dan Jabar, 2009: 35) Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan rumus:

(23)

59

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

P: Persentase ketuntasan belajar F: Jumlah siswa yang tuntas belajar N: Jumlah seluruh siswa

(Sumber: Djamarah, 2005: 264)

Adapun penggolongan rentang ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:

1) ≥ 80% = Sangat Tinggi 2) 60% - 79% = Tinggi

3) 40% - 59% = Sedang 4) 20% - 39% = Rendah

5) < 20% = Sangat Rendah

Pengukuran meningkatnya hasil belajar IPS aspek pengetahuan ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil evaluasi menggunakan lembar evaluasi yaitu dengan KKM ≥ 71.

2) Analisis data komponen kesadaran

Analisis data komponen kesadaran siswa dalam penelitian ini menggunakan analisis persentase.

Pemberian skor tiap indikator sebagai berikut: Diberi skor 1 jika kurang menyadari indikator. Diberi skor 2 jika cukup menyadari indikator. Diberi skor 3 jika baik menyadari indikator. Diberi skor 4 jika sangat baik menyadari indikator.

Analisis data menggunakan persentase (%) penilaian dengan rumus:

Rumus rata-rata skor: X = ∑X

N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata N = Banyaknya indikator ∑X = Jumlah seluruh skor

(24)

60

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus untuk mengetahui nilai akhir:

Keterangan:

P: Persentase rata-rata siklus

F: Jumlah rata-rata siklus dari seluruh indikator seluruh pertemuan N: Jumlah seluruh item indikator dari seluruh pertemuan satu siklus

(Sumber: Djamarah, 2005: 264)

Berikut pedoman penilaian dengan persentase dari data rata-rata siklus yang telah didapat, yaitu:

25% ≤ Nilai ≤ 45% = Kurang 46% ≤ Nilai ≤ 65% = Cukup 66% ≤ Nilai ≤ 85% = Baik

86% ≤ Nilai ≤ 100% = Sangat baik 3) Analisis data komponen tindakan atau aplikasi

 Pemberian skor tiap indikator sebagai berikut: Diberi skor 1 jika tidak tepat menyadari indikator. Diberi skor 2 jika kurang tepat menyadari indikator. Diberi skor 3 jika tepat menyadari indikator.

Diberi skor 4 jika sangat tepat menyadari indikator.

Analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aspek tindakan siswa, menggunakan persentase (%) dengan rumus :

Rumus rata-rata skor: X = ∑X

N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata N = Banyaknya indikator ∑X = Jumlah seluruh skor

(Sumber: Sudjana, 2010, hlm.109)

Rumus untuk mengetahui hasil akhir (persentase):

(25)

61

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

Keterangan:

P: Persentase rata-rata siklus

F: Jumlah rata-rata siklus dari seluruh indikator seluruh pertemuan N: Jumlah seluruh item indikator dari seluruh pertemuan satu siklus

(Sumber: Djamarah, 2005: 264)

Berikut pedoman penilaian dengan persentase dari data rata-rata siklus yang telah didapat, yaitu:

25% ≤ Nilai ≤ 45% = Kurang 46% ≤ Nilai ≤ 65% = Cukup 66% ≤ Nilai ≤ 85% = Baik

86% ≤ Nilai ≤ 100% = Sangat baik

4). Analisis data hasil observasi aktivitas (kinerja) guru

Hasil observasi aktivitas (kinerja) guru diukur melalui lembar observasi aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran kela untuk mengetahui bentuk pembelajaran di kelas, meski fokus penelitian bukan bukan pada kinerja guru dalam mengajar. Aktivitas guru ini berfungsi sebagai pelengkap dan pendukung keterlaksanaan pembelajaran di kelas yang lazimnya bahwa dalam kegiatan belajar ada guru dan siswa. Data hasil pengamatan diperoleh dengan cara menetapkan kriteria kemudian dianalisis menggunakan rumus persentase penilaian dan ditetapkan pedoman persentase dari penilaian yang telah didapat (data).

Kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1 = Kurang

2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik

Untuk menganalis data yang diperoleh dari lembar observasi guru, menggunakan persentase (%) dengan rumus :

NP = SM

R

(26)

62

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh guru SM = Skor maksimum

100 % = Bilangan tetap

(Sumber: Purwanto, 2010, hlm.102)

Predikat presentase :

1) ≥ 80% = Sangat Tinggi 2) 60% - 79% = Tinggi

3) 40% - 59% = Sedang 4) 20% - 39% = Rendah

5) < 20% = Sangat Rendah

5). Analisis data hasil observasi aktivitas siswa

Hasil observasi siswa diukur melalui lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Data diperoleh dengan cara menetapkan kriteria kemudian dianalisis menggunakan rumus persentase penilaian dan ditetapkan pedoman persentase dari penilaian yang telah didapat (data).

Untuk menganalis data yang diperoleh dari lembar observasi siswa menggunakan persentase (%) dengan rumus :

NP = SM

R

x 100 %

Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum

100 % = Bilangan tetap Dengan predikat persentase :

1. > 80% = Sangat Tinggi 2. 60% - 79% = Tinggi

(27)

63

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. 20% - 39% = Rendah

5. < 20% = Sangat Rendah

(Sumber: Purwanto, 2010: 12)

6). Data hasil wawancara

Hasil wawancara dalam penelitian ini dianalisis dengan cara dikelompokkan secara tersendiri antara hasil wawancara terhadap guru dengan hasil wawancara terhadap siswa terlebih dahulu. Setiap pengelompokkan hasil wawancara diuraikan dalam bentuk rangkuman untuk mendapatkan data akhir dalam pembahasan penelitian.

7). Hasil catatan lapangan

Hasil catatan lapangan dalam penelitian ini dianalisis dengan cara menyusun hasil temuan yang berupa aktivitas guru dan siswa dalam catatan lapangan. Kemudian hasil temuan masing-masing aktivitas tersebut diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga terbentuk suatu rangkuman sebagai pelengkap data hasil observasi.

8). Hasil dokumentasi

Hasil dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini disuguhkan dalam laporan hasil temuan penelitian pada bab empat bagian hasil temuan dan pembahasan. Dokumentasi yang dimaksud yaitu berupa foto pembelajaran yang menggambarkan proses belajar yang dilakukan dalam penelitian tindakan.

E. VALIDASI DATA

Validasi data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (Wiriaatmadja, 2005):

1. Member check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama obeservasi atau wawancara dengan cara mengkonfirmasikannya kepada guru kelas dan siswa melalui diskuis pada akhir siklus.

(28)

64

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

III). Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal agar menghasilkan data yang valid.

3. Audit Trail, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing dan rekan sejawat atau kolaborator II dan III yang memiliki mumpuni dalam penelitian PTK.

4. Expert Opinion, ialah validasai data dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semau tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji. Pakar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.

F. INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN

Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila:

1. Gambaran perencanaan pembelajaran penggunaan media video dalam penumbuhan kecerdasan ekologis aspek berempati terhadap makhluk hidup pada pembelajaran IPS di Kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru Kota Bandung sudah sudah tertuang dalam RPP dan terlihat pengaplikasiannya di kelas terekam sebagai dokumentasi.

2. Adanya bukti pelaksanaan pembelajaran menggunakan media video dalam penumbuhan kecerdasan ekologis aspek berempati terhadap makhluk hidup pada pembelajaran IPS di Kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam setiap siklus.

3. Mengetahui peningkatan kecerdasan ekologis aspek berempati terhadap makhluk hidup dengan menggunakan media video dalam pembelajaran IPS di Kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru Kota Bandung, dengan rincian sebagai berikut:

(29)

65

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b). Adanya peningkatan pada aspek kesadaran terlihat ketika persentase rata-rata siklus mencapai sekurang-kurangnya 80% dari seluruh jumlah siswa yang ada dalam kelas penelitian.

(30)

157

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bab terakhir pada laporan penelitian sebagai tugas akhir ini membahas mengenai simpulan dari gambaran awal pada bab I hingga hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV secara rinci. Lain dari itu, ada implikasi dan bagian rekomendasi yang memberikan masukan untuk berbagai pihak berdasarkan hasil temuan yang peneliti dapat selama berada di lapangan dalam kegiatan penelitian. Adapun simpulan yang mampu ditampilkan atas hasil penelitian, sebagai berikut.

A. Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam empat siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat pertemuan, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran melalui media video untuk meningkatkan kecerdasan ekologis siswa aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan perencanaan melalui media pembelajaran lainnya. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun, terdapat LKS yang berisi langkah-langkah bagi siswa dalam memahami makna video yang ditayangkan. Perencanaan pembelajaran yang disusun memperhatikan, hal-hal berikut: a). SK dan KD yang dipelajari, b). Kejelasan indikator yang akan dicapai, c). Tujuan pembelajaran yang dibidik, d). Kejelasan langkah-langkah dan petunjuk kerja siswa, e). Jenis dan dan bentuk evaluasi yang jelas dan sesuai dengan kemampuan siswa, f). Pengalokasian waktu yang cukup dalam pembelajaran hingga selesai. 2. Pelaksanan pembelajaran menggunakan media video yang dilakukan dalam kelas 5A, terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yakni:

a). Kegiatan Awal

(31)

158

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media video, yaitu laptop, infokus/LCD dan speaker atau pengeras suara yang ditempatkan di depan kelas sebagai media pembelajaran.

b). Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran dilakukan untuk menayangkan, mendiskusikan dan memaparkan hasil diskusi atas penggunaan media video. Hal ini ditujukan untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensi bersikap dan berperilaku yang mencerminkan empati. Pada kegiatan ini, guru juga membagi siswa ke dalam kelompok untuk memudahkan proses diskusi dan pemaparanhasil diskusi atas penayangan video. Dalam kegiatan inti ini, siswa mempelajari materi secara berurutan dan bermakna melalui aktivitas kinerja kelompok, penguatan dan umpan balik yang dilakukan secara interaktif dalam kelas anatara guru dan siswa.

c). Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dalam setiap pertemuan dimaksudkan untuk mengakhiri pembelajaran melalui kegiatan menyimpulkan hasil kegiatan belajar, pelakukan evaluasi, penilaian dan tindak lanjut. Tindak lanjut ini berisi tentang kegiatan siswa yang mencerminkan aplikasi dari nilai empati yang telah dipelajari.

3. Kecerdasan ekologis siswa aspek empati terhadap makhluk hidup menggunakan media video dalam pembelajaran IPS terlihat meningkat dengan rincian sebagai berikut.

(32)

159

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi 86,48% pada siklus IV. Ketuntasan klasikal tiap siklus ini

diperoleh dari jumlah siswa yang telah memiliki nilai ≥71 sebagai

KKM dibandingkan dengan jumlah keseluruhan siswa kelas 5A. b). Media video dapat meningkatkan kecerdasan ekologis siswa aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Cipadung 3 pada komponen kesadaran. Hasil pengamatan aspek/komponen kesadaran mengalami peningkatan persentasae rata-rata indikator tiap siklus sebesar 36,16% dengan kriteria kurang pada siklus I menjadi 86,58% dengan kriteria sangat baik pada siklus IV. Adapun indikator yang diamati, yaitu a. Menyadari pentingnya orang lain/teman dalam kehidupan melalui tayangan video. b. Menyadari kesulitan orang lain/teman melalui tayangan video. c. Menyadari pentingnya hewan di lingkungan sekitar melalui tayangan video. d. Menyadari pentingnya pemeliharaan dan penjagaan hewan di lingkungan sekitar melalui tayangan video. e. Menyadari pentingnya tumbuhan di lingkungan sekitar melalui tayangan video. f. Menyadari pentingnya pemeliharaan dan penjagaan tumbuhan melalui tayangan video.

(33)

160

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Implikasi

Penelitian yang telah dilakukan dari siklus I hingga siklus IV ini berimplikasi, sebagai berikut:

1. Media video berperan sentral dalam menanamkan kecerdasan ekologis aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS SD bagi siswa kelas 5A. Penanaman nilai empati melalui video dalam penelitian ini dilakukan secara kontinyu dalam setiap siklus dan pertemuan. Kontinyu memiliki makna bahwa setiap pertemuan pembelajaran IPS SD di kelas 5A menggunakan media video sebagai media pembelajaran yang di dalamnya menayangkan video yang memiliki urutan peristiwa yang berkesinambungan, sehingga siswa mampu menangkap pesan moral dari video secara utuh dan hasil pembelajaran mampu meningkatkan melalui kegiatan pembiasaan secara kontinyu tersebut.

2. Media video menjadikan siswa mampu memahami nilai moral secara langsung; melihat dan memknai nilai empati yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka menjaga lingkungan dari kerusakan, sehingga siswa memiliki pola pikir maju terhadap keadaan lingkungan di masa mendatang.

3. Media pembelajaran interaktif dan efisien yang mampu dijadikan media pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu media video, karena memiliki banyak kelebihan yang telah dipaparkan pada hasil temuan dan pembahasan dalam penelitian ini. Sekolah Dasar sebaiknya mampu menyuguhkan pembelajaran yang konkrit dengan mengingat karakteristik anak usia SD yang berada pada tahapan operasional konkret.

C. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tentang gambaran implementasi kecerdasan ekologis siswa pada aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS, maka rekomendasi yang disampaikan sebagai berikut.

1. Bagi Guru/Wali Kelas

(34)

161

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terutama mengenai media. Perlunya guru mengubah paradigma berpikir dalam pembelajaran. Penerapan media sangat bergantung dari paradigma guru guru dalam mengkonstruksi pemikirannya. Untuk itu, perlunya guru mengasah dan membiasakan penerapan media pembelajaran sangat diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

1. Bagi Sekolah

Bagi sekolah perlunya untuk melakukan pembiasaan (habit formation), memberikan keteladanan (role model), dan gerakan bersama dengan kebijakan implementasinya dalam meningkatkan kecerdasan ekologis siswa dapat membentuk lingkungan dan budaya sekolah yang selaras dengan green curriculum dan green living. Adanya hal ini akan berdampak baik pada diri siswa terutama dalam meningkatkan kecerdasan ekologis aspek empati siswa terhadap makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

2. Bagi Siswa

Dalam konteks kecerdasan ekologis aspek empati, siswa harus lebih mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan dan kesadaran dalam bentuk aplikasi atau tindak nyata dalam kehidupannya. Perlunya siswa untuk bertindak nyata dalam berempati terhadap semua makhluk hidup dilakukan dilakukan di lingkungan sekolah maupun lingkungan msyarakat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(35)

162

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Angkowo & Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Banks, J.A. (1990). Teaching Strategies for the Social Studies: Inquiry, Valuing, and Decision-Making. New York: Longman.

Barr, R, Barth, J.L, Shermis, S.S. (1978). The Nature of Social Studies. California, Palm String: ETC publications.

Baumfield, V., Hall, E. dan Wall, K. (2011). Action Research in the Classroom (Penelitian Tindakan Kelas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baumfield, V., Hall, E. dan Wall, K. (2010). Action Research in the Classroom. London: Sage.

Berk, R.A. (2009). Multimedia Teaching with Video Clips: TV, Movies, Youtube, and mtvU in the College Classroom. International Jurnal of Technology in Teaching and Learning. Volume (1), 1-21.

Capra, F. (2002). Jaring-jaring Kehidupan: Visi Baru Epistemologi dan Kehidupan. Terjemahan oleh Saut Pasaribu. Yogyakarta: Fajar Pustaka

Baru.

Creswell, John W. (2007). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. US: Pearson

Education.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Java Media.

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2009). Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

(36)

163

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Feldman, R. S. (1989). Essentials of Understanding Psychology. New York: Mc Graw-Hill, Inc.

Freire, P. (2001). Pendidikan yang Membebaskan. (terjemahan). Jakarta: Melibas. Freire, P. (2005). Pedagogy Pengharapan, Menghayati Kembali Pedagogi Kaum

Tertindas. (terjemahan). Jakarta: Kanisius.

Gilbert, R. (1996). Society and Environment. Melbourne: Macmillan.

Goleman, D. (2010). Ecological Intelligence (Kecerdasan Ekologis): Mengungkap Rahasia di Balik Produk-produk yang Kita Beli. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D., dkk. (2012). Ecoliterate: How Educators are Cultivating Emotional, Social, and Ecological Intelligence. USA: Jossey-Bass.

Hutagalung, RA. (2010). Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm: 20.

Irwan, Zoer’aini D. (1992). Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jarolimek, J & Parker, W.C. (1993). Social Studies in Elementary School (9th ed.). New York: MacMillan Publishing Company.

Kuswana, W.S. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Lapp, D, et al., (1985). Teaching and Learning. New York: Macmillan Publisher Co. Inc.

Lickona, T. (2013). Educating for Character (Terjemahan: Mendidik untuk Membentuk Karakter). Jakarta: Bumi Aksara.

McAteer, M. (2013). Action Research in Education. London: Sage.

Mueller, Daniel. (1986). Measuring Social Attitude. New York: Teachers College Press.

Nasution, S. (1987). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bina Aksara.

(37)

164

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NCSS. (2000). National Standars for Social Studies Teacher. USA: NCSS.

Norton, L. (2009). Running Head: Elevation, Empathy, And Forgiveness: The Influence of Moral Beauty: The Effects of Empathy-Building and Elevation

on Forgiveness. University of Virginia.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Purwanto, N. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ritzer, G & Goodman, DJ. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Santrock, J.W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sapriya. (2011). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Smaldino, S.E., Lowther L., dan Russel, J. D. (2011). Instructional Technology and Media for Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Soemantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sofyan, A.F. (2008). Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, dan Video Editing. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Solihatin, Etin & Raharjo. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara. Stone, Michael K., & Barlow, Z. (2005). Ecological Literacy: Educating Our

Children for a Sustainable World. San Francisco: Sierra Club.

Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(38)

165

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumaatmadja, N. (1996). Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Supriatna, N., dkk. (2007). Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.

Supriatna, N. (2012). Ecopedagogy dan Green Curriculum dalam Pembelajaran Sejarah dalam Pendidikan Sejarah untuk Manusia dan Kemanusiaan.

Editor: Hansiswany Kamarga dan Yani Kusmarini. Jakarta: Bee Media. Syamsiyah, Siti., dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 5: untuk SD/MI kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Taufik. (2012). Empati: Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

TESIS DAN DISERTASI

Amir, Y. S. (2014). Efektivitas Penggunaan Media Video terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa SMPLB Negeri Cicendo Kota Bandung (Thesis).

Sekolah Pasacasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Muhaimin. (2014). Pengembangan Model Problem Based Learning dalam Ecopedagogy untuk Peningkatan Kompetensi Ekologis Mata Pelajaran IPS

(Disertasi). Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Wiyanarti, E. (2011). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Pengembangan Kesadaran Empati (Disertasi). Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

JURNAL

(39)

166

Ndaru Mukti Oktaviani, 2015

PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWAPADA ASPEK EMPATI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maftuh, B. (2013). Body of Knowledge Pendidikan IPS: Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional di Universitas Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 24 Maret 2013.

Supriatna, N. (2012). Developing Green Behaviour through Ecopedagogy in Social Studies Learning in Elementary School in Bandung, Indonesia.

Bangkok: A paper presented at CESA, tidak dipublikasikan.

Wright, C. (1996). Navigating New Direction for Social Studies in New Founland and Labrador. Canadian Social Studies. (Vol 31, No 1, hlm.16-21).

PUBLIKASI DEPARTEMEN

Undang-undang Republik Nasional Indonesia No. 20 Tahun 2003. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pemerintah RI.

Departemen Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: BSNP.

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas
Tabel. 3.1 Pelaksanaan Tindakan Guru dan Siswa Satu Siklus

Referensi

Dokumen terkait

second of the Papers on Culture Research, “Factors and Dependencies in Culture: A Revised System for Polysystem Culture Research” (originally published in 2000 and halved in PCR

Dan suatu perusahaan dikatakan profit apabila laba yang didapat perusahaan adalah besar atau semakin tinggi rasio ini akan semakin menguntungkan perusahaan karena laba yang

Kegiatan Seleksi dan ujian kependidikan AKPER pada Dinas Kesehatan Kab..

Sementara itu, yang dimaksud dengan kearifan sosial adalah seperangkat nilai dan/atau pengetahuan kebajikan yang mempengaruhi orang atau masyarakat dalam melakukan tindakan

Dalam hal terjadi tindak pidana, sehubungan sebagai delik aduan, pengaduan atau pencabutan kembali kalau sudah diproses tergantung kehendak pihak-pihak yang berkepentingan, bukan

[r]

Menyatakan bersedia untuk menjadi sampel dalam penelitian mengenai Tingkat Kebutuhan Perawatan Ortodonti Berdasarkan Dental Health Component (DHC) Pada Siswa SMAN 8 Medan dan

Adapun urutan berdasarkan kategori loyal dari tinggi ke rendah dari penerapan program pemeliharaan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut;