• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Clustering Data Menggunakan Algoritma K-Means Berbasis Heat Map T1 672010122 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Clustering Data Menggunakan Algoritma K-Means Berbasis Heat Map T1 672010122 BAB IV"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

Hasil Dan Pembahasan

4.1 Implementasi Sistem

Pada bagian ini, akan dibahas implementasi dari setiap perancangan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya.

4.1.1 Proses Normalisasi Data Spasial

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian perancangan sistem, sebelum melakukan clustering data user harus memasukkan data berupa data spasial. Data spasial tersebut akan dinormalisasi terlebih dahulu menggunakan rumus Min-Max Normalization. Pada bagian ini akan dibahas proses normalisasi

untuk salah satu objek dari data yang dimasukkan oleh user yaitu longitude = 129.879684 dan latitude = -0.444255 dengan nilai minimal untuk longitude adalah 129.879684 dan nilai minimal untuk latitude adalah -3.880696, sedangkan nilai maksimal untuk longitude adalah 134.870481 dan nilai maksimal untuk latitude adalah -0.046692. Berikut ini adalah proses normalisasi tersebut dengan nilai minimal baru yang diinginkan untuk longitude dan latitude adalah nol dan nilai maksimal baru untuk keduanya

adalah 100.

- Normalisasi longitude

(2)

Dari proses normalisasi di atas, dapat dilihat bahwa data longitude yang baru adalah 0.00000 dan data latitude yang baru

adalah 89.630605. Proses normalisasi tersebut dilakukan pada semua objek data yang dimasukkan oleh user. Data spasial yang menjadi kasus dalam penelitan ini dapat dilihat pada Lampiran 1 dan hasil normalisasi dapat dilihat pada Lampiran 2.

Implementasi proses normalisasi tersebut dalam program yang dibuat dituliskan dengan kode seperti pada Kode Program 4.1.

Kode Program 4.1 Proses Normalisasi Data

1. $setData = normalisasi($namadb, $kolom1, $kolom2); 2. $A = $setData[0];

8. $x = round(($A[$i][0]-$minA[0][0])/($maxA[0][0]-

$minA[0][0])*($D[0]-$C[0])+$C[0], 6);

9. $y = round(($A[$i][1]-$minA[0][1])/($maxA[0][1]-

$minA[0][1])*($D[1]-$C[1])+$C[1], 6);

10. .

11. .

12. .

(3)

Pada baris 1 dari Kode Program 4.1, dapat dilihat program memanggil fungsi normalisasi dengan parameter nama database yang digunakan serta kolom yang berisi data latitude dan longitude. Nilai yang dikembalikan dari fungsi tersebut adalah nilai terkecil dan terbesar data yang akan dinormalisasi serta range yang diinginkan untuk proses normalisasi tersebut.

Pengkodean untuk normalisasi data dengan rumus Min-Max Normalization terdapat pada baris 8 dan baris 9 dari Kode

Program 1.

4.1.2 Proses Clustering

Setelah data spasial dinormalisasi, data tersebut akan dikelompokkan melalui proses clustering. Proses clustering dilakukan menggunakan Algoritma K-Means. Berikut ini adalah proses clustering terhadap data yang sudah dinormalisasi sesuai dengan penjelasan mengenai Algoritma K-Means pada bab sebelumnya.

1. Menentukan nilai K atau jumlah cluster dan centroid

(4)

objek nomor satu (0.000000, 89.630605) yang dapat disimbolkan dengan C1 dan objek nomor dua (15.194267, 99.211999) yang

dapat disimbolkan dengan C2.

2. Mengelompokkan data ke dalam cluster

Data dikelompokkan berdasarkan jarak terdekat ke centroid yang dihitung menggunakan fungsi jarak yaitu Euclidean Distance. Berikut ini adalah contoh perhitungan jarak antara

objek dan centroid, untuk objek dengan longitude = 0.000000 dan latitude = 89.630605.

- Jarak objek ke C1

- Jarak objek ke C2

√ √

Perhitungan jarak dilakukan pada semua objek data seperti contoh di atas. Berdasarkan hasil perhitungan jarak maka anggota cluster satu berjumlah 10 dan anggota cluster dua berjumlah 69. Hasil perhitungan jarak dapat dilihat pada Lampiran 3. Implementasi perhitungan jarak pada program dituliskan dengan kode seperti pada Kode Program 4.2.

Kode Program 4.2 Perhitungan Jarak

1. function jarak($obj, $cent) {

2. $x = pow(($obj[0]-$cent[0]),2);

3. $y = pow(($obj[1]-$cent[1]),2);

4. return round(sqrt($x + $y), 2);

(5)

Pada Kode Program 4.2 terdapat fungsi jarak dengan parameter obj yaitu data objek yang akan dikelompokkan serta cent sebagai centroid yang akan digunakan untuk menghitung jarak. Fungsi jarak melakukan perhitungan jarak antara masing-masing objek data ke centroid yang sudah ditentukan. Sesuai dengan penjelasan mengenai Algoritma K-Means, maka langkah selanjutnya adalah mengelompokkan tiap data ke dalam cluster. Data dikelompokkan berdasarkan hasil perhitungan jarak

minimum. Implementasi pengelompokkan data pada sistem dapat dilihat pada Kode Program 4.3.

Kode Program 4.3 Pengelompokan Data

1. function clustering($data, $centroids, $k) {

2. foreach($data as $indexDataObj => $dataObj) {

3. foreach($centroids as $centroid) {

4. $arrJarak[$indexDataObj][] = jarak($dataObj,

$centroid);

5. }

6. }

7. foreach($arrJarak as $indexJarak => $jarak) {

8. $cluster = minCent($jarak);

9. $arrTempCluster[$cluster][] = $indexJarak;

10. $arrJarak_dari_clusters = array("$indexJarak" =>

$jarak);

11. }

12. if(count($arrTempCluster) < $k) {

13. $latLngCluster =

maxCent($arrJarak_dari_clusters);

14. foreach($arrTempCluster as $tempIndex =>

$tempCluster) {

15. foreach($tempCluster as $tempObj) {

16. if($tempObj == $latLngCluster) {

17. $clusters[$k+1][] = $tempObj;

18. } else {

19. $clusters[$tempIndex][] = $tempObj;

20. }

21. }

22. }

23. } else {

24. $clusters = $arrTempCluster;

25. }

26. return $clusters;

(6)

Pada Kode Program 4.3 terdapat fungsi clustering yang berfungsi untuk melakukan pengelompokan data. Secara garis besar, fungsi ini akan memanggil fungsi jarak untuk menghitung jarak dan hasilnya ditampung dalam variabel arrJarak. Setelah itu, akan diambil nilai minimum dari hasil perhitungan tersebut. Nilai minimum dari masing-masing objek kemudian dikelompokkan satu cluster yang sama.

3. Menghitung ulang K cluster

Setelah selesai mengelompokan objek ke dalam cluster, langkah selanjutnya adalah menghitung K cluster dengan centroid yang baru. Centroid baru ditentukan dengan cara sebagai

berikut :

- Centroid satu (C1)

( )

- Centroid dua (C2)

(

)

Berdasarkan hasil perhitungan centroid baru sesuai dengan cara di atas, maka centroid baru untuk C1 adalah (10.904094,

40.554836) dan untuk C2 adalah (59.051441, 67.729235). Setelah

(7)

Kode Program 4.4 Perhitungan Centroid Baru

Pada Kode Program 4.4 terdapat dua fungsi yaitu fungsi centroidBaru dan hitungCent. Secara garis besar, fungsi hitungCent akan memanggil fungsi centroidBaru seperti pada baris 19 untuk melakukan perhitungan centroid baru yang akan digunakan pada iterasi berikutnya dari algoritma K-Means.

Setiap kode program yang menerapkan proses algoritma K-Means akan dijalankan melalui fungsi kmeans seperti pada Kode

Program 4.5.

8. $center[0] = round($x / count($latLng), 6);

9. $center[1] = round($y / count($latLng), 6);

10. return $center;

11. }

12. function hitungCent($clusters, $data) {

13. foreach($clusters as $noCluster => $arrObjCluster) {

14. foreach($arrObjCluster as $objCluster) {

(8)

Kode Program 4.5 Eksekusi Algoritma K-Means

Pada Kode Program 4.5 terdapat fungsi kmeans yang akan dieksekusi untuk melakukan proses algoritma K-Means. Program akan menentukan nilai centroid awal dengan memanggil fungsi centroid pada baris 6. Baris 7 sampai baris 12 merupakan perulangan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil clustering setelah tidak ada lagi data yang berpindah cluster. Hasil dari

proses clustering akan ditampilkan oleh program seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil Clustering

1. function kmeans($data, $k) {

2. if($k <= 0) {

3. echo "Nilai K = ".$k.". K harus bilangan

positif!";

4. exit(0);

5. }

6. $centroidLama = centroid($data, $k);

7. while(true) {

8. $clusters = clustering($data, $centroidLama,

$k);

$centroidBaru = hitungCent($clusters, $data); if($centroidLama === $centroidBaru) {

9. return(array ($centroidBaru, $clusters));

10. }

11. $centroidLama = $centroidBaru;

12. }

(9)

Data yang dimasukkan oleh user adalah data mengenai potensi bahan tambang di Provinsi Papua Barat dengan jumlah titik sebanyak 79 titik. Berdasarkan hasil clustering pada Gambar 12, dapat dilihat bahwa nilai K yang dimasukkan oleh user adalah dua sehingga jumlah cluster yang dibuat juga sebanyak dua cluster. Selain itu, juga terdapat link Lihat Peta yang dapat digunakan untuk melihat peta dari hasil clustering yang sudah dilakukan.

4.1.3 Proses Konversi Data Ke Data Spasial

Setelah melakukan clustering data, data yang sudah dinormalisasi harus dikembalikan ke dalam bentuk spasial terlebih dahulu dan kemudian ditampilkan menggunakan Heatmap. Pengkodean untuk mengembalikan data ke dalam bentuk spasial dapat dilihat pada Kode Program 4.6.

Kode Program 4.6 Mengembalikan Data Spasial

1. $setData = normal($namadb, $kolom1, $kolom2);

(10)

Kode Program 4.6 merupakan pengkodean untuk mengembalikan data yang sudah dinormalisasi menjadi data spasial. Pada kode program tersebut dapat dilihat bahwa program memanggil fungsi normal yang berfungsi untuk mengambil data yang akan dikembalikan. Proses pengembalian data menjadi bentuk spasial terdapat pada baris 7 sampai baris 9 dari Kode Program 4.6. Setelah berhasil mengembalikan data dalam bentuk spasial, data akan ditampilkan menggunakan Heatmap.

4.1.4 Proses Menampilkan Data

(11)

Kode Program 4.7 Menampilkan Data Dengan Heatmap

Kode Program 4.7 merupakan potongan dari fungsi initialize dengan parameter nama database yang digunakan.

Fungsi tersebut dijalankan program untuk menampilkan data yang sudah dikelompokkan melalui clustering menggunakan Heatmap. Baris 1 dari Kode Program 4.7 memanggil data yang sudah dikembalikan ke dalam bentuk spasial sebelumnya. Data tersebut kemudian digunakan oleh fungsi initialize untuk ditampilkan dalam peta seperti yang terlihat pada baris 5 sampai baris 7 dari Kode Program 4.7 dan kemudian disimpan dalam

1. downloadUrl("../Skripsi/fungsi/map_xml.php?namadb="+

namadb, function(data) {

2. var xml = data.responseXML;

3. var markers = xml.documentElement.

getElementsByTagName("marker");

4. for (var i = 0; i < markers.length; i++) {

5. var nama = markers[i].getAttribute("nama");

6. var cluster = markers[i].getAttribute

("cluster");

7. var point = new google.maps.LatLng

(parseFloat(markers[i]. getAttribute("lat")), parseFloat(markers[i].

getAttribute("lng")));

8. disk_points.push(point);

9. var html = "<b>" + nama + "</b><br>Anggota <i>cluster</i> " + cluster;

10. var marker = new google.maps.Marker({

position: point});

13. pointArray = new google.maps.MVCArray(disk_points);

14. heatmap = new google.maps.visualization.

(12)

variabel pointArray pada baris 13. Pengkodean untuk menampilkan data dalam variabel pointArray dengan Heatmap terdapat pada baris 17 sampai baris 19 dari Kode Program 4.7. Data yang ditampilkan oleh Heatmap dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Peta Hasil Clustering

Gambar 4.2 menunjukkan hasil clustering dari data yang dimasukkan oleh user. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa daerah yang berpotensi menghasilkan bahan tambang berwarna merah. Pada gambar tersebut juga terdapat form Tambah Objek Baru yang dapat digunakan jika user ingin menambah objek baru. Jika gambar tersebut diperbesar, maka akan ditampilkan detail

(13)

Gambar 4.3 Informasi Objek Tiap Titik

4.2 Pengujian

4.2.1 Black Box Testing

Setelah melakukan implementasi terhadap perancangan yang telah dibuat, maka tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah pengujian. Pengujian yang dilakukan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing bisa juga disebut sebagai functional testing, sebab pengujian dilakukan pada tiap fungsi yang ada pada

program (Saleh, 2009).

(14)

Tabel 4.1 Hasil Black Box Testing

FUNGSI SKENARIO INPUT HASIL VALIDITAS

Upload File Mengunggah

Black Box Testing dilakukan oleh programmer yang membuat program tersebut, dalam hal ini peneliti. Fungsi-fungsi yang digunakan untuk melakukan clustering diuji melalui Black Box Testing tersebut. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.1,

(15)

4.2.2 Pengujian Penelitian

Selain Black Box Testing, juga dilakukan pengujian terhadap penelitian yang dilakukan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat kembali tujuan dari penelitian ini, yaitu clustering data spasial. Pengujian dilakukan melalui nilai K yang

dimasukkan. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Penelitian

(16)

Cluster 6 : 11 Cluster 4 : 2

7 34.1 detik

Cluster 1 : 5 Cluster 5 : 14 Cluster 2 : 6 Cluster 6 : 10 Cluster 3 : 21 Cluster 7 : 22 Cluster 4 : 11 Cluster 8 : 13 Cluster 5 : 23 Cluster 9 : 3 Cluster 6 : 3 Cluster 10 : 10 Cluster 7 : 10

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa semakin besar nilai K yang diberikan tidak mempengaruhi durasi clustering. Hal ini terlihat dari durasi clustering yang terus berubah-ubah untuk tiap nilai K. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa durasi clustering tidak bergantung pada nilai K yang diberikan.

(17)

Gambar 4.4 Hasil Pengujian Penelitian

Gambar 4.4 menunjukkan hasil clustering dengan nilai K empat, sehingga ada empat cluster yang dibuat dari proses clustering tersebut. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa cluster

terbaik untuk menghasilkan potensi tambang dengan nilai K empat adalah cluster tiga, sedangkan pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa cluster terbaik untuk menghasilkan potensi tambang adalah cluster dua. Perbedaan ini disebabkan karena centroid yang digunakan dalam Algoritma K-Means ditentukan

secara acak.

Centroid 1 Centroid 2

Centroid 3

Gambar

Gambar 4.1.
Gambar 4.2 Peta Hasil Clustering
Gambar 4.3 Informasi Objek Tiap Titik
Tabel 4.1 Hasil Black Box Testing
+3

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi pereaksi NaOH dan CuSO 4 adalah untuk membuat suasana larutan menjadi basa sehingga dihasilkan suatu senyawa kompleks berwarna ungu sebagai deteksi atau penentuan

JUDUL : UGM SEBAR NYAMUK BER-WOLBACHIA DI YOGYAKARTA. MEDIA

Data Input Menu is used to put means and infrastructure for elementary schools data by the KCD of the respective sub-district, while for junior and high schools is done by

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Pokja VII ULP Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan melaksanakan Pemilihan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai berikut:..

Alat analisis yang digunakan dalam studi penelitian ini secara umum terdiri dari analisis Klassen Typologi untuk mengetahui klasifikasi pola pertumbuhan sektor ekonomi ,

Berdasarkan pada hasil analisis tipologi klassen, dapat dilihat melalui peta visualisasi wilayah, bahwa 50% atau setengah dari wilayah atau daerah yang berada di pesisir Jawa

• Komputer Server sebagai sistem yang akan melayani permintaan dari klien • Komputer database Server yang berfungsi untuk menyimpan database materi. pembelajaran dan