• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132009037 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132009037 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan atau pengaruh variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan atau pengaruh dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

1.2. Populasi dan Sampel

(2)

Berikut ini tabel 3.1. keadaan guru di SMA Kartika III-I Banyubiru :

Tabel 3.1. Keadaan Guru SMA di Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 13

2 Perempuan 17

Jumlah 30

*Sumber : Data Primer SMA Kartika III-I Banyubiru 1.3. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mengubah. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang akan diubah.

Dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Guru terhadap

Lingkungan Kerja dengan Disiplin di SMA Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013”, penulis menggunakan 2 variabel. Berikut rincian masing-masing variable tersebut :

1. Variable terikat : Disiplin (Y)

2. Variable bebas : Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja (X)

1.4. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional adalah persepsi guru,

(3)

Persepsi guru adalah penilaian guru terhadap kondisi yang ada dalam lingkungan sekolah tempat guru bekerja, yang nantinya akan menentukan guru tingkah laku atau tindakan guru terhadap rekan sekerjanya, kepala sekolah, staff atau karyawan sekolah dan murid-murid di sekolah tersebut.

Lingkungan kerja adalah kondisi seperti keadaan runag kerja, hubungan antara guru dengan Kepala Sekolah, rekan sekerja dan siswa sekolah yang memberikan pengaruh terhadap guru sehingga guru berdaya guna untuk menghasilkan sesuatu dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Disiplin adalah ketaatan seorang guru terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah baik yang berbentuk tertulis maupun non tertulis. Disiplin di sekolah mencakup budaya tertib, budaya bersih dan budaya kerja.

1.5. Teknik Pengumpulan Data

(4)

Berikut adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini : 3.5.1. Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja

Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana persepsi guru terhadap lingkungan kerja. Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja terdiri dari 45 item. Skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja menggunakan teori dari Parker, Tiffin, Mc.Cormick dan Gautama.

Tabel 3.2

Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian

Skala sikap Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja

No Variabel Aspek Indikator No. Item

1 Persepsi terhadap lingkungan kerja

a. Kondisi Fisik

b.Kondisi Psikologis c. Kondisi Materiil d. Kebijaksanaan Sekolah

e. Syarat Kerja

f. Alat / Sarana Prasarana

- Kegiatan Belajar Mengajar, suhu udara, penerangan, tingkat kebisingan, tata ruang kerja.

- Hubungan antar guru, hubungan antara guru dan pimpinan,

hubungan antara guru dengan siswa.

- Ruang kerja - Kenaikan gaji,

tunjangan, kebebasan. - Imbalan kerja

- LCD, Laboratorium, kamar mandi, ruang ibadah, perpustakaan, ruang serba guna, ruang

(5)

h.Pimpinan i. Kerjasama

kelompok

j.Produktivitas

- Sikap pimpinan - Kerjasama antar

kelompok (guru, kep. Sek, murid, staff karyawan). - Keuletan guru,

kemalasan guru. 34, 35, 36 37, 38 39, 40, 41, 42 43, 44, 45 3.5.2. Disiplin

Skala sikap disiplin merupakan skala sikap yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana tingkat kedisiplinan guru. Skala sikap disiplin terdiri dari 25 item. Skala sikap disiplin menggunakan teori dari GDN (Gerakan Disiplin Nasional).

Tabel 3.3 Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian Skala sikap Disiplin

No Variabel Aspek Indikator No. Item

2 Disiplin a. Budaya tertib

b. Budaya bersih

c. Budaya kerja

- Datang tepat waktu - Pulang tepat

waktu - Tertib

administrasi - Tertib belajar - Tertib menilai - Menjaga

kesehatana - Pakaian bersih - kerja bersih - fasilitas kerja

bersih - lingkungan

bersih - tekun - ulet

- pekerja keras

(6)

- tidak menunda kerja

- kerja tuntas

62, 63

64, 65, 66, 67, 68, 69, 70 1.6. Uji Coba Instrumen

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan disiplin dilakukan pada guru di SMA Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6.1. Perhitungan Validitas

Untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukuranya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan menurut Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kreteria untuk menentukan validitas item menurut Ali, sebagai berikut:

0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,20-0,40 : validitas rendah

0,40-0,60 : validitas sedang 0,60-0,80 : validitas tinggi 0,80-1,00 : validitas sempurna

(7)

α>0,9 = Istimewa

0,8<α≤0,9 = Baik

0,7<α≤ 0,7 = Dipertanyakan α< 0,6 = Tidak dapat diterima

Berdasarkan pengujian validitas yang telah diuji oleh penulis, dari keseluruhan skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja yang berjumlah 45 item, tidak ada item yang tidak valid begitu juga untuk item-item dalam skala sikap disiplin yang berjumlah 25 item karena item-item memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,20. Untuk skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja, item yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi adalah item nomer 28 dengan nilai koefisien korelasi 0,792 dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi terendah adalah item nomer 5 dengan nilai koefisien korelasi 0,202. Untuk skala sikap disiplin, item yang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi adalah item nomer 5 dengan nilai koefisien korelasi 0,823 dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi terendah adalah item nomer 20 dengan nilai koefisien korelasi 0,215.

1.6.2. Perhitungan Reliabilitas

(8)

koefisien sempurna yang mencapai angka rxy’=1,00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2012).

Dalam uji coba instrumen skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,905. Di bawah ini merupakan tabel reliabilitas skala sikap persepsi guru terhadap lingkungan kerja.

Tabel 3.4. Hasil uji reliabilitas persepsi guru terhadap lingkungan kerja

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.905 45

Dalam uji coba instrumen skala sikap disiplin diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,866. Di bawah ini merupakan tabel reliabilitas skala sikap disiplin.

Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas disiplin Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.866 25

(9)

3.7. Teknik Analisis Data

Gambar

Tabel 3.1. Keadaan Guru SMA di Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran
Tabel 3.2 Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian Skala sikap Disiplin
Tabel 3.4. Hasil uji reliabilitas persepsi guru terhadap lingkungan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Karena empati berhubungan dengan pemahaman yang lebih baik dalam komunikasi pasien-dokter, dan terutama karena laporan bahwa perubahan terbaru dalam sistem

Komponen Inti untuk Layanan Komprehensif Resiko HIV- AIDS Keluarga Perawatan anak Keuangan Legalitas Edukasi Ketrampilan Kesehatan Medikasi Konseling kelompok/ individual Dasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Guru telah menggunakan model, metode dan media pembelajaran serta sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik anak

Berdasarkan pasal 33 di atas kemudian keluarlah Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

posisi yang ditahan untuk sebagian besar waktu dari siklus kerja. posisi yang ditahan ketika terdapat muatan

Analisis jalur (path analysis) merupakan model dasar yang digunakan untuk menganalisis jalur dalam mengestimasi kekuatan dari hubungan-hubungan kausal yang

pasangan suami istri (dalam konsteks perkawinan). Asas musyawarah Musyawarah menjadi salah satu teknik dalam BKI Faqihuddin Abdul Kodir. Melihat paparan pada tabel tersebut,

Orangtua dengan pendapatan lebih tinggi akan mempunyai alokasi dana yang lebih untuk menyekolahkan anak, sehingga kesempatan anaknya untuk sekolah menjadi lebih