i
KORELASI ANTARA SUMBER BELAJAR FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJARFISIKADALAM BIDANG KINEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS XI IPA DI KABUPATEN MANGGARAI NTT DAN KABUPATEN
KEDIRI BAGIAN TIMUR TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Falentinus Tolino
NIM: 131424022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Skripsi ini kupersembahkan mewakili perasaan syukur dan ucapan terima kasihku, serta rasa kasih dan sayangku kepada semua pihak yang selalu mendoakan dan mendukungku dalam mengusahakan segala yang terbaik. Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Bapa dan mamaku tercinta, Pius Todek dan Dafrosa Lainasin Kaka-kakaku tersayang, Atmundiana Inmas dan Serafianus Sumonot
Tim skripsiku terkasih, Fatannio Putra, Marisstellasan, Katarina Arum, Andrea Vicky, dan Catharina Ajeng
Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur Siswa-siswi kelas XI IPA SMA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten
Kediri bagian Timur
vii ABSTRAK
Falentinus Tolino. 2017. Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar F isika dalam Bidang Kinematika pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber belajar yang tersedia dan pemanfaatannya, mengetahui tingkat prestasi belajar, dan melihat apakah korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang merupakan gabungan dari penelitian survey dan korelasi. Tipe riset ini adalah survey-cross sectional. Penentuan sample dilakukan secara random. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 SMA di Kabupaten Manggarai dan 6 SMA di Kabupaten Kediri bagian Timur. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik kuesioner sebagai teknik pengumpulan data dan instrumen penelitiannya berupa angket dan soal pemahaman untuk mengumpulkan data tingkat pemahaman siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasional, yaitu teknik analisis data untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri tergolong cukup. Prestasi belajar fisika tentang kinematika siswa di Kabupaten Manggarai tergolong sangat rendah sedangkan di Kabupaten Kediri Bagian Timur tergolong Cukup. Ada korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten Manggarai, kabupaten Kediri bagian Timur dan pada dua kabupaten ini.
viii ABSTRACT
F alentinus Tolino. 2017. Correlation betweenPhysic Learning Resources and Physic Learning Achievement in the F ield of kinematics in High School Students Grade XI IPA in Manggarai Regency and East Kediri, of the Academic Year 2016/2017. Thesis, Department of Physical Education, Department of Mathematics and Natural Sciences, the F aculty of Education, University of Sanata Dharma, Yogyakarta.
This study was aiming to determine the availability of learning resources and their utilization, measure the level of student achievement, and see the correlation between learning resources and student achievement high school grade XI in Manggarai Regency and East Kediri. The results section includes quantitative descriptive research that is a combination of survey research and correlation. Type of this research is a cross-sectional survey. Determination samples are taken randomly. The sample in this study is 9 high schools in Manggarai regency and 6 high school in East Kediri. In this study, researchers will use a technique questionnaire as data collection techniques and instruments of research in the form of questionnaires and to collect data about the understanding of students' level of understanding.
The results showed that the availability and use of learning resources in Manggarai Regency and Kediri relatively enough. Kinematics physics learning achievement of students in Manggarai Regency is very low while in East Kediri, classified Enough. There is a correlation between learning resources and learning achievement in Manggarai regency, East Kediri regency and in these two districts.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika dalam Bidang Kinematika pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada program studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mendukung, serta memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
3. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
4. Seluruh dosen dan civitas akademika Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, mendampingi, dan mendukung penulis selama menempuh perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
5. Kedua orang tua yang sangat kucintai, Bapak Pius Todek dan Ibu Dafrosa Lainasin, serta saudara-saudaraku, Atmundiana Inmas dan Serafianus Sumonot, penyemangat hidup yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, semangat, dan doa kepada penulis.
6. Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah-sekolah yang dituju.
7. Kepala Sekolah, Karyawan, Guru, dan Siswa Kelas XI IPA yang telah membantu penulis selama penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini. 8. Tim Skripsweet (Andrea Vicky, Catharina Ajeng, Fatannio Putra,
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT...viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Idenifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB IILANDASAN TEORI ... 6
A. Belajar ... 6
1. Pengertian Belajar ... 6
2. Prestasi Belajar ... 7
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 9
B. Sumber Belajar ... 11
1. Pengertian Sumber Belajar ... 11
2. Manfaat Sumber belajar ... 13
3. Ciri-Ciri Sumber Belajar ... 14
xii
C.Kinematika ... 16
D. Profil Daerah ... 17
E. Penelitian Yang Relevan ... 22
BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 29
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
a. Tempat ... 34
b. Waktu ... 34
D. Variabel Penelitian ... 35
E. Instrumen Penelitian... 35
1. Kuesioner tentang Sumber Belajar ... 35
2. Soal Tes tentang Prestasi Belajar ... 36
F. Metode Analisis Data ... 38
1. Analisis Kuesioner Sumber Belajar Siswa ... 38
2. Analisis Prestasi Belajar Siswa ... 40
3. Analisis Korelasi ... 41
G. Validitas ... 41
BAB IVPELAKSANAAN, DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Deskripsi Penelitian ... 46
B. Data dan Analisis ... 49
1. Data ... 49
2. Analisis Data ... 50
C. Rangkuman ... 65
BAB VPENUTUP ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Manggarai... .. 18
Tabel 2 Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Kediri bagian Timur... 20
Tabel 3.1.1 Populasi Penelitian SMA di Kabupaten Manggarai... 26
Tabel 3.1.2 Populasi Penelitian SMA di kota Kediri bagian Timur... 29
Tabel 3.1.3 SMA Negeri di Kabupaten Manggarai... 30
Tabel 3.1.4 SMA Swasta di Kabupaten Manggarai... . 31
Tabel 3.1.5 SMA Negeri di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec. Kepung... .. 32
Tabel 3.1.6 SMA Swasta di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec. Kepung...32
Tabel 3.2.1 Penyebaran kisi-kisi kuesioner ...35
Tabel 3.2.2 Penyebaran Butir Soal Prestasi ... 36
Tabel 3.3.1 Kategori Sumber Belajar ... 39
Tabel 3.3.2 Kategori Prestasi ...40
Tabel 3.4 Hasil uji validitas Empiris kuesioner Sumber Belajar ... 42
Tabel 3.5 Hasil uji validitas Empiris soal Prestasi Belajar ... 44
Tabel 4.1.1 Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Manggarai ... 48
Tabel 4.1.2 Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Kediri bagian Timur... 49
Tabel 4.3.1 Sumber Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai... 50
Tabel 4.3.2 Sumber Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Kediri Bagian Timur... ... 51
Tabel 5.1 Ketersedian dan Pemanfaatan Buku ... 52
Tabel 5.2 Ketersediaan dan Pemanfaatan LKS ... 52
Tabel 5.3 Ketersediaan dan Pemanfaatan Artikel ... 53
Tabel 5.4 Ketersediaan dan Pemanfaatan Internet ... 54
Tabel 5.5 Ketersediaan dan Pemanfaatan Video... 54
Tabel 5.6 Ketersediaan dan Pemanfaatan Kelompok Belajar... 55
xiv
Tabel 5.8 Ketersediaan dan Pemanfaatan Bimbingan Belajar. ... 56 Tabel 5.9 Ketersediaan dan Pemanfaatan Labolatorium... 57 Tabel 6.1 Prestasi belajar siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai ... 58 Tabel 6.2 Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas XI IPA pada Pokok Bahasan
Kinematika di Kabupaten Kediri ... 58 Tabel 7.1 Prestasi belajar masing-masing Materi ... 59 Tabel 7.2 Kemampuan Siswa Setiap Tingkatan ... 61 Tabel 8.1 Korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten
Manggarai ... 62 Tabel 8.2 Korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten Kediri ... 63 Tabel 8.3 Korelasi antara Sumber Belajar dan Prestasi Belajar di Dua Kabupaten
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Izin Penelitian dari 15 Sekolah yang dijadikan sebagai Sampel Penelitian 72 Lampiran 2
Kuesioner Sumber Belajar ... 87 Lampiran 3
Soal Prestasi Belajar ... 91 Lampiran 4
Validasi kuesioner ... 95 Lampiran 5
Validasi soal Prestasi Belajar ... 108 Lampiran 6
Surat Izin melakukan penelitian ... 116 Lampiran 7
Data sumber belajar... 131 Lampiran 8
Data Prestasi Belajar ... 151 Lampiran 9
Contoh hasil kerja siswa... 180 Lampiran 10
Jawaban Prestasi Belajar ... 190 Lampiran 11
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, secara umum dapat dibedakan menjadi 2 faktoryaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam peserta didik, meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan dan keluarga (Susanto, 2013:12). Dari faktor-faktor tersebut, faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar, karena subjek utamanya adalah siswa itu sendiri.
Salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMA pada jurusan IPA khusunya adalah mata pelajaran Fisika. Fisika adalah ilmu mengenai alam, yang mempelajari unsur-unsur dasar pembentuk alam semesta, gaya-gaya yang bekerja didalamnya, dan akibat-akibatnya mencakup rentang yang luas dari partikel sub atom pembentuk semua materi sampai kelakuan alam semesta sebagai suatu kesatuan kosmos (wikipwedia.org). Mata pelajaran fisika ini diberikan agar siswa mengetahui gejala-gejala alam yang terjadi setiap hari maupun pada jangka waktu tertentu. Mata pelajaran fisika berangkat dari fakta dan gejala alam sehingga siswa diharapkan dapat memanfaatkan sumber belajar yang berkaitan dengan pelajaran fisika untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan belajar siswa dalam belajar fisika setelah melakukan proses belajar. Prestasi belajar siswa SMA untuk mata pelajaran fisika dapat dikatakan buruk dibanding mata pelajaran IPA lainnya.
pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017”.
B. Idenifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Belum diketahui sumber belajar yang dimiliki peserta didik. 2. Pemanfaatan sumber belajar belum maksimal.
3. Belum diketahui faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 4. Prestasi belajar fisika siswa tergolong buruk.
5. Belum diketahui korelasi antara sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa disekolah.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian yang berjudul “Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika dalam Bidang Kinematika pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017” ini peneliti membatasi pembahasan hanya pada :
1. Sumber belajar yang tersedia yaitu penggunaan sumber belajar cetak, non cetak, narasumber dan tempat.
2. Prestasi belajar adalah nilai hasil kerja soal fisika siswa pada tes yang akan diberikan peneliti.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, berikut peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur ?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur?
3. Bagaimana korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui sumber belajar fisika yang tersedia dan pemanfaatannya oleh siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.
2. Mengetahui tingkat prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.
3. Mengetahui korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan pentingnya sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan siswa tentang penggunaan sumber belajar dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan pentingnya sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Bagi Pemerintah
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh melalui pengalaman; melalui proses stimulus respon; meluli pembiasaan; melalui peniruan; melalui pemahaman dan penghayatan; melalui aktivitas individu meraih sesuatu yang dikehendakinya (Prayitno, 2009:203).
Belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk menguasai sejumlah pengetahuan (Suardi, 2015:36). Selain itu Suardi juga mengatakan bahwa salah satu ciri belajar pada diri seseorang adalah adalah terdapatnya perubahan tingkah laku pada dirinya.Adanya perubahan tingkah laku inimenjadikan seseorang pembelajar berubah dari suatu kondisi ke kondisi tertentu (Suardi, 2015:38 ).
Belajar terjadi dengan banyak cara. Kadang –kadang belajar disengaja, ketika siswa memperoleh informasi yang disampaikan guru dikelas, atau ketika kita sedang mencari sesuatu yang ada di ensiklopedi atau buku (Djiwandon, 1989:120).
lingkungan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan fungsi intelektualitas semakin berkembang (Aisyah, 2015:34).
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dijalani seseorang untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang mengalami perubahan tingkah laku. Jadi, seseorang akan dikatakan belajar fisika apabila pada diri orang ini melakukan suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan fisika. Perubahan tingkah laku yang dimaksud itu seperti dari tidak tahu menjadi tahu konsep fisika dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.
2. Prestasi Belajar
Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat diketahui salah satunya dengan melihat prestasi belajar siswa. Purwanto (2012:43) mengemukakan tingkat kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif menurut Bloomsebagai berikut:
1. Pengetahuan hafalan
2. Pemahaman atau komprehensi 3. Aplikasi atau penerapan 4. Analisis
5. Sintesis 6. Evaluasi
Dalam penelitian ini peneliti akan mengukur tingkat kemampuan siswa dari tingkat kemampuan 1 sampai 4 saja, karena jenis soal yang akan diberikan merupakan soal pilihan ganda. Berikut ini adalah penjelasan keempat tingkat kemampuan tersebut menurut Bloom (Sudjana, 2010:22) :
1. Pengetahuan hafalan
2. Pemahaman atau komprehensi
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi.
3. Aplikasi atau penerapan
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.
4. Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarki atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Wasliman (2007:158), menyatakan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal (dalam Susanto, 2013:12).
a) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
B. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
- Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, narasumber, benda atau hasil-hasil budaya (Sudono, 2000:7).
- Sumber belajar merupakan sesuatu yang berhubungan dengan usaha memperkaya pengalaman belajar siswa (Suyanto dan Asep, 2013:3). Dari pengertian tersebut, maka maksud dari sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar sehingga pengalaman belajarnya akan bertambah. Sumber belajar dapat digunakan secara terpisah maupun bersama. Jadi, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu dan memperlancar kegiatan belajar, yang dapat digunakan terpisah dengan sumber belajar lain maupun digunakan bersamaan dengan sumber belajar lainnya.
Macam – macam sumber belajar yang dikemukakan oleh Sudono (2000:11):
1) Tempat sumber Belajar Alamiah: tempat yang sebenarnyadimana anak mendapatkan informasi langsung.
2) Perpustakaan : berisi berbagai informasi yang dapat membantu setiap orang yang menggunakannya untuk mengembangkan diri.
4) Media cetak: termasuk dalamnya bahan cetak, buku, majalah, atau tabloid. 5) Alat Peraga: digunakan untuk menerangkan atau memperagakan suatu
matapelajaran dalam proses belajar mengajar.
Macam-macam sumber belajar menurut Siregar dan Avelin (2011:128).
1) Pesan (massage): informasi yang akan disampaikan dalam bentuk ide, fakta,makna, dan data.
2) Manusia (people): orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyalur pesan.
3) Bahan Media software (materials): perangkat lunak yang bisanya berisi pesan.
4) Peralatan hardware (device): perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan.
5) Teknik (technique) : prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan, lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan.
6) Latar (setting): lingkungan dimana pesan itu diterima oleh pemelajar
materi pelajaran, dll. Narasumber sebagai sumber belajar itu seperti guru privat, teman kelas, dll. Dan tempat sebagai sumber itu seperti Labolatorium.
2. Manfaat Sumber belajar
Manfaat sumber belajar adalah untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, secara rinci manfaat dari sumber belajar adalah sebagai berikut (Siregar dan Eveiin, 2011:128) :
1) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung, misalnya pergi berdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, dan lain-lain. 2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau
dilihat secara langsung , misalnya model, denah, foto, film, dan lain-lain. 3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada didalam kelas,
misalnya buku teks, foto, film, narasumber, dan lain-lain.
4) Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku teks, buku bacaan, majalah dan lain-lain.
5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun dalam lingkup mikro, misalnya penggunaan modul untuk Universitas Terbuka dan belajar jarak jauh (makro), simulasi, pengaturan lingkungan yang menarik, penggunaan OHP, dan film (mikro).
6) Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang secara tepat.
merangsang pemakai untuk berpikir, menganalisa, dan berkembang lebih lanjut.
3. Ciri-Ciri Sumber Belajar
Adapun ciri-ciri sumber belajar yang diungkapkan Siregar dan Evelin (2011:128) adalah sebagai berikut :
1) Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. Jadi, walaupun ada sesuatu daya, tetapi tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan pengajaran, maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar. Misalnya ada seorang ahli dalam bidang kesehatan tetapi saat itu kita membutuhkan seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat memberi daya yang kita perlukan.
2) Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan. Apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat dan bersikap negatif, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber belajar.
3) Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).
pakai adalah sesuatu yang mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetap kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Ciri utama sumber belajar yang tinggal pakai adalah tidak terorganisir dalam bentuk isi yang sistematis, tidak memiliki tujuan pembelajaran yang eksplisit, hanya dipergunakan menurut tujuan tertentu dan bersifat insidental, dan dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang relevan dengan sumber tersebut.
4. Pemilihan Sumber Belajar
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sebagai berikut ( Siregar dan Evelin, 2011:130) :
1) Tujuan yang ingin dicapai
Masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya, terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, atau untuk memecahkan masalah.
2) Ekonomis
3) Praktis dan sederhana
Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus, adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan pertama.
4) Mudah didapat
Sumber belajar yang baik adalah yang ada disekitar kita dan mudah didapat. Kita tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri. Bila disekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang paling penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin dicapainya.
5) Fleksibel atau luwes
Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk dipilih.
C. Kinematika
Lurus Beraturan (GLB), Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), Gerak Parabola, Gerak Melingkar Beraturan (GMB), dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB). Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, dengan kecepatan yang tetap karena tidak ada percepatan. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek, dengan kecepatan yang berubah karena adanya percepatan. Gerak Parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak dengan lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap dengan besar kecepatan sudut ω tetap. Gerak Melingkar Berubah Beraturan
(GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut α tetap.
D. Profil Daerah
Penelitian ini dilaksanakan di dua daerah yang berbeda, yaitu Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur. Berikut peneliti akan menjelaskan profil dua daerah tersebut.
1. Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai memiliki lembaga pendidikan dari tingkat SD sampai SMA. Adapun sekolah SMA yang ada di Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Manggarai
No Nama Sekolah Kecamatan Status
1 SMAN 1 Langke Rembong
Langke Rembong
Negeri
2 SMAN 2 Langke Rembong
Langke Rembong
Negeri
3 SMAN 1 Cibal Cibal Negeri
4 MAN Reok Reo Negeri
5 SMAN 1 Satarmese Satarmese Negeri
6 MAN Langke Rembong Langke
Rembong
Negeri
7 SMA Negeri 1 Reok Reo Swasta
8 SMAK St. Don Bosco Langke Rembong
Swasta
9 SMAK St. Thomas Aquinas
Langke Rembong
Swasta
10 SMA Widhya Bhakti Langke
Rembong
Swasta
11. SMA Karya Langke
Rembong
Swasta
12 SMA Trisakti Langke
Rembong
Swasta
13 SMA Bina Kusuma Ruteng
Langke Rembong
Swasta
No Nama Sekolah Kecamatan Status
Xaverius Rembong
15 SMA Bintang Timur Langke
Rembong
Swasta
16 SMA Setia Bakti Langke
Rembong
Swasta
17 SMA Primadona Langke
Rembong
Swasta
18 SMA St. Klaus Kuwu Ruteng Swasta
19 SMA Budi Dharma Ruteng Swasta
20 SMA St. Gregorius Reo Reo Swasta
21 SMA St. Maria Iteng Satarmese Swasta
22 SMAN 1 Ruteng Anam Ruteng Negeri
23 SMALB/B Karya Murni Ruteng
Langke Rembong
Swasta
24 SMAN 1 Rahong Utara Rahong Utara Negeri
25 SMAN 1 Lelak Lelak Negeri
26 SMAN 2 Satarmese Satarmese Negeri
27 SMAN 3 Satarmese Satarmese Negeri
28 SMAN2 Rahong Utara Rhoang Utara Negeri
29 SMAN 2 Cibal Cibal Negeri
2. Kabupaten Kediri bagian timur
23 kecamatan dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2014 dibentuk tiga kecamatan, yaitu :
- Kecamatan Kayen Kidul, pemekaran dari Kecamatan Pagu. - Kecamatan Badas, pemekaran dari Kecamatan Pare.
- Kecamatan Ngasem, pemekaran dari Kecamatan Gapengrejo.
Adapun batas-batas administratif wilayah Kabupaten Kediri bagian timur sebagai berikut:
- Sebelah Utara: Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk - Sebelah Timur: Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang. - Sebelah Selatan: Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar. - Sebelah Barat: Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungagung.
[image:35.595.82.516.163.760.2]Kabupaten Kediri bagian timur memiliki lembaga pendidikan sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA baik negeri maupun swasta. Adapun sekolah SMA yang ada di Kabupaten Kediri bagian timur adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Kediri bagian Timur
No Nama Sekolah Status Kecamatan
1. SMAN 1 Grogol Negeri Kec. Grogol
2. SMAN 1 Gurah Negeri Kec. Gurah
3.
SMAN 1 Kandangan Negeri Kec. Kandangan
4. SMAN 1 Kandat Negeri Kec. Kandat
5. SMAN 1 Mojo Negeri Kec. Mojo
No Nama Sekolah Status Kecamatan Ngadiluwih
7. SMAN 1 Papar Negeri Kec. Papar
8. SMAN 1 Pare Negeri Kec. Pare
9. SMAN 1 Plemahan Negeri Kec. Plemahan 10
SMAN 1 Plosoklaten Negeri Kec.
Plosoklaten
11 SMAN 1 Puncu Negeri Kec. Puncu
12 SMAN 1 Purwoasri Negeri Kec. Purwoasri
13 SMAN 1 Wates Negeri Kec. Wates
14 SMAN 2 Pare Negeri Kec. Pare
15 SMAS Dharma Wanita Pare
Swasta
Kec. Pare 16 SMAS Gaja Mada
Puncu
Swasta
Kec. Puncu 17 SMAS Islam Al
Wahid Kepung
Swasta
Kec. Kepung 18 SMAS Islam Gurah Swasta Kec. Gurah 19 SMAS Kadiri Kras Swasta Kec. Kras
20 SMAS Kalijogo Swasta Kec. Wates
21 SMAS Mardi Tresno Pare
Swasta
Kec. Pare 22 SMAS Mardi Utomo Swasta Kec. Tarokan
23 SMAS
Muhammadiyah 1 Pare
Swasta
Kec. Pare 24 SMAS PSM Plemahan Swasta Kec. Plemahan 25 SMAS Queen AL
Falal
Swasta
E. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang akan saya lakukan adalah penelitian dengan Judul “Korelasi
antara Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Fisika tentang Kinematika Siswa kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur Tahun Ajaran 2016/2017”. Penelitian ini disusun dengan mempertimbangkan
penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. Dilihat dari penelitian-penelitian-penelitan sebelumnya, dapat diketahui bahwa ada korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar.
Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Heni Rosdiana (2007), “Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Pada
Siswa Kelas XI semester II SMA Negeri 2 Wonogiri”. Sampel dalam penelitian
Penelitian yang hampir sama juga dilakukan oleh Juniya Ip Any (2011), “Pemanfaatan sumber-sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal” . Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan, bagaimana upaya guru memaksimalkan, serta bagaiamana keefektifan sumber-sumber belajar dalam pembelajaran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Data penelitian ini akan diuji dengan teknik analisis deskriptif menggunakan metode kuantitatif. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan jenis sumber belajar yang dipakai dalam proses pembelajaran, upaya guru memaksimalkan sumber belajar dalam proses pembelajaran serta keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal Sampel dalam penelitian adalah 70 orang siswa dan 13 orang guru. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Keefektifan pemanfaatan sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal dengan kategori kurang baik.
Adapun penelitian yang juga dilakukan oleh Lailatul Badriyah (2010), “Pengaruh Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada matapelajaran ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan”. Sampel dalam
Penelitian oleh Wayas Shirly Amris, Fitria Akhyar ,dan Een Y. Haenilah (2016), “Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS”. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 siswa di SD Negeri 1 Bulurejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Bulurejo Kabupaten Pringsewu.
25 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif yang merupakan gabungan dari penelitian survei dan korelatif. Desain penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yang merupakan desain penelitian dengan menggunakan skor atau angka, lalu menggunakan analisis yang hasilnya dapat digeneralisasikan dan digunakan untuk menerangkan atau mendeskripsikan keadaan subjek yang diteliti (Suparno, 2010:73). Salah satu tujuan penelitian survei adalah untuk mengerti karakteristik populasi tentang suatu hal (Suparno, 2010:150). Penelitian survei yang digunakan adalah survey cross sectional. Tipe survey cross sectional dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel yang telah diambil dari populasi, yang telah ditentukan sebelumnya, dan informasi dikumpulkan pada satu waktu tertentu (Suparno, 2010:150). Penelitian korelasi digunakan untuk meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada usaha untuk mempengaruhi (Suparno, 2010:146). Dalam penelitian ini, terdapat dua varibel yang akan dikorelasikan, yaitu sumber belajar dan prestasi belajar.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan seluruh unit-unit pengamatan yang menajadi objek penelitian survei (Asra, 2015:16). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI jurusan IPA di SMA Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur. Penelitian ini dilakukan pada dua daerah ini karena peneiliti ingin melihat keberagaman sumber belajar pada dua daerah ini, baik di Kabupaten Manggarai maupaun di Kabupaten Kediri Bagian Timur. Selain itu, peneliti memilih di kabupaten Kediri bagian Timur karena Partner dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari Kabupaten Kediri bagian timur dan peneliti sendiri berasal dari Kabupaten Manggarai, sehingga peneliti memilih kedua Kabupaten ini.
Berikut adalah tabel nama-nama SMA swasta dan negeri di KabupatenManggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur :
Tabel 3.1.1 Populasi Penelitian SMA di Kabupaten Manggarai
No Nama
Sekolah Kecamatan Status
Nilai Rata-rata
UN
Rata-rata 2014/ 2015 2015/ 2016 1 SMAN 1 Langke Rembong
[image:41.595.82.515.218.737.2]No Nama
Sekolah Kecamatan Status
Nilai Rata-rata
UN
Rata-rata 2014/ 2015 2015/ 2016 2 SMAN 2 Langke Rembong
L.Rembong Negeri 229,23 215,46 222,35
3 SMAN 1
Cibal
Cibal Negeri 359,50 322,74 341,12
4 SMAN 1
Satarmese
Satarmese Negeri 277,81 352,14 314,97
5
SMA Negeri 1 Reok
Reo Negeri 223,26 232,74 228
6
SMAK St. Don Bosco
L.Rembong Swasta 172,25 156 164,13
7
SMAK St. Thomas Aquinas
L.Rembong Swasta 224,06 148,6 186,33
8
SMA Widhya Bhakti
L.Rembong Swasta 236,48 147,65 192,07
9 SMA
Karya
L. Rembong Swasta 224,02 164,2 194,41
10
SMA Bina Kusuma Ruteng
L.Rembong Swasta 347,62 133,35 240,49
11
SMAK St. Fransiskus Xaverius
L. Rembong Swasta 321,60 254,5 288,05
12
SMA Bintang Timur
No Nama
Sekolah Kecamatan Status
Nilai Rata-rata
UN
Rata-rata 2014/
2015
2015/ 2016
13 SMA
Setia Bakti
L. Rembong Swasta 246,97 204,25 225,61
14
SMA St. Klaus Kuwu
Ruteng Swasta 391,23 246,07 5
318,65
15 SMA Budi Dharma
Ruteng Swasta 345,42 338,38 341,9
16
SMA St. Gregorius Reo
Reo Swasta 302,89 196,97 249,93
17
SMA St. Maria Iteng
Satarmese Swasta 270,12 255,5 262,81
18
SMAN 1 Ruteng Anam
Ruteng Negeri 354,63 306,93 330,78
19 SMAN 1 Rahong Utara Rahong Utara
Negeri 299,51 319,41 309,46
20 SMAN 1 Lelak
Lelak Negeri 405,74 358,18 381,96
21 SMAN 2 Satarmese
Satarmese Negeri 371,69 221,21 296,45
22 SMAN2 Rahong Utara Rhoang Utara
Negeri 356,79 393,35 375,07
23 SMAN 2 Cibal
Cibal Negeri 370,32 244,37 5
Tabel 3.1.2 Populasi Penelitian SMA di kota Kediri bagian Timur
Kecamatan Puncu, Kecamatan Kepung, dan Kecamatan Pare No Nama Sekolah Kecamatan Status Nilai UN
rata-rata 2014/2015
Nilai UN rata-rata 2015/2016 1 SMA N 1
Puncu
Puncu Negeri 352,50 315,32 2 SMA N 1 Pare Pare Negeri 371,95 319,31 3 SMA N 2 Pare Pare Negeri 430,25 412,47
4 SMA
Dharmawanita Pare
Pare Swasta 270,21 235,24
5 SMA
Muhammadiyah 1 Pare
Pare Swasta 284,91 262,95
6 SMA Islam Al- Wahid Kepung
Kepung Swasta 223,59 248,02
2. Sampel
sampel dengan stratified proportional to size sampling (stratified pps) atau dapat disebut sebagai stratified multi-stage sampling (Asra, 2015:146). Pengambilan sampel (sekolah) secara proporsional untuk masing-masing kelompok sekolah dapat dilakukan dengan persamaan berikut :
... (1)
[image:45.595.85.514.200.748.2]dimana nh adalah jumlah sekolah yang diambil dari setiap kelompok, Nh adalah banyaknya jumlah sekolah pada setiap kelompok, N adalah jumlah seluruh sekolah yang menjadi populasi, dan n adalah jumlah sampel keseluruhan yang ingin diambil (Asra, 2015:149). Penentuan jumlah siswa yang diambil sebagai sampel juga dilakukan dengan cara yang sama mengikuti persamaan (1) dimana nh adalah jumlah siswa yang diambil dari setiap sekolah, Nh adalah jumlah siswa keseluruhan pada setiap sekolah, N adalah jumlah seluruh siswa dari seluruh sekolah yang diambil sebagai sampel, dan n adalah jumlah sampel keseluruhan/ siswa keseluruhan yang ingin diambil. Berikut Pembagian Kategori kelompok sekolah berdasarkan nilai jumlah UN rata-rata ditampilkan seperti pada tabel 3.1.3; 3.1.4; 3.1.5; dan 3.1.6.
Tabel 3.1.3 SMA Negeri di Kabupaten Manggarai Kelompok Rata-rata
nilai UN
Nama Sekolah Kecamatan Rendah
164,13-236,74
SMAN 2 Langke Rembong
Langke Rembong
Kelompok Rata-rata nilai UN
Nama Sekolah Kecamatan Sedang 236,75
-309,36
SMAN 1 Lelak Lelak SMAN 2 Satarmese Satarmese
SMAN 2 Cibal Cibal
Tinggi 309,37- 381,98
SMAN 1 Langke Rembong
Langke rembong
SMAN 1 Cibal Cibal
SMAN 1 Satarmese Satar mese SMAN 2 Rahong Utara Rahong Utara
SMAN 1 Ruteng Anam Ruteng
[image:46.595.87.506.109.751.2]SMAN 1 Rahong utara Rahong Utara
Tabel 3.1.4 SMA Swasta di Kabupaten Manggarai Kelompok Rata-rata
Nilai UN
Nama Sekolah Kecamatan Rendah 164,13
-236,74
SMAK St. Don Bosco L. Rembong SMA St. Thomas
Aquinas Ruteng
L. Rembong SMA Widhya Bhakti L. Rembong
SMA Karya L. Rembong
SMAK Setia Bakti L. Rembong Sedang 236,75 –
309,36
SMA Bina Kusuma L. Rembong SMAK St. Fransiskus
Xaverius Ruteng
Kelompok Rata-rata Nilai UN
Nama Sekolah Kecamatan Reo
SMA Santa Maria Iteng Satarmese Tinggi 309,37-
381,98
[image:47.595.85.508.105.742.2]SMA Bintang Timur Langke rembong SMAK St. Klaus Kuwu Ruteng SMA Budi Darma Rahong Utara
Tabel 3.1.5 SMA Negeri di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec.Kepung
Kelompok Nama Sekolah Kecamatan
Nilai UN rata-rata 2014/2015 Nilai UN rata-rata 2015/2016
Rendah SMA N 1 Puncu Puncu 352,50 315,32
Sedang SMA N 1 Pare Pare 371,95 319,31
Tinggi SMA N 2 Pare Pare 430,25 412,47
Tabel 3.1.6 SMA Swasta di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec.Kepung
Kelompok Sekolah Kecamatan
Nilai UN rata-rata 2014/2015 Nilai UN rata-rata 2015/2016
Rendah SMA Islam
Al-Wahid Kepung 223,59
248,02
Sedang Dharmawanita Pare 270,21 235,24
Berikut nama sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini : SMAN 2 Langke Rembong, SMAN 2 Cibal, SMAN 1 Langke Rembong, SMAN 1 Satarmese, SMA Karya, SMA Setia Bakti, SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng, SMAK St. Gregorius Reo, dan SMA Bintang Timur, SMAN 1 Puncu, SMAN 1 Pare, SMAN 2 Pare, SMA Islam Al-Wahid, Dharmawanita, Muhammadiyah. Surat izin penelitian dar sekolah akan di lampirkan pada lampiran 1.
Sampel ini terdiri atas 9 sekolah di Kabupaten Manggarai dan 6 sekolah di Kabupaten Kediri bagian timur bagian Timur. Sampel yang seharusnya dari Kabupaten Manggarai adalah 10 sekolah, tetapi karena waktu yang terbatas dan tempat yang susah dijangkau maka hanya diambil 9 sekolah sebagai sampel. Sembilan sekolah ini bisa mewakili Kabupaten Manggarai karena sudah memenuhi syarat sampel yang peneliti gunakan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat
1. SMAN 1 Langke Rembong 2. SMAN 2 Langke Rembong 3. SMAN 2 Cibal
4. SMAN 1 Satarmese 5. SMA Karya
6. SMA Setia Bakti
7. SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng 8. SMAK St. Gregorius Reo
9. SMA Bintang Timur 10.SMAN 1 Puncu 11.SMAN 1 Pare 12.SMAN 2 Pare
13.SMA Islam Al-Wahid 14.Dharmawanita 15.Muhammadiyah
b. Waktu
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sumber belajar siswa dan prestasi belajar siswa dalam bidang fisika khususnya kinematika. Sumber Belajar sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang sumber belajar dan soal tes tentang prestasi belajar siswa dalam bidang fisika. Berikut adalah rincian penyusunan instrumen penelitian :
1. Kuesioner tentang Sumber Belajar
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal memberi tanda centang pada salah satu alternatif jawaban yang disedikan. Setiap pilihan akan diberikan poin 1, 2, 3, dan 4. Pemberian skor/poin akan disesuaikan dengan jenis pertanyaan. Berikut ini adalah tabel penyebaran butir soal dan kisi-kisi kuesioner tentang sumber belajar : (kuesioner terlampir pada lampiran 2)
Tabel 3.2.1 Penyebaran kisi-kisi kuesioner No Sumber
Belajar
Indikator Nomor Soal
Ketersediaan Pemanfaatan
1 Cetak Buku 1,3,9 2,4,5,6,7,8,10
LKS 11 12,13,14
Artikel 15 16,17,18
[image:50.595.86.513.201.748.2]No Sumber Belajar
Indikator Nomor Soal
Ketersediaan Pemanfaatan
Video 23 24,25
3 Narasumber kelompok belajar
27, 29 26, 28, 30
Guru Privat 31 33,34,39
Bimbingan Belajar
32 40
4 Tempat Labolatorium 35 36,37,38
2. Soal Tes tentang Prestasi Belajar
[image:51.595.86.513.110.750.2]Soal tes merupakan soal pilihan ganda dan uraian. Soal berbentuk pilihan ganda berisi tentang soal-soal fisika tentang kinematika. Sedangkan soal berbentuk uraian berisi tentang soal-soal untuk melihat kemampuan dasar siswa. Soal-soal tentang kinematika disusun berdasarkan materi kinematika pada bidang Fisika yang telah dipelajari siswa dari kelas X (semester gasal-genap) sampai kelas XI (semester gasal). Berikut ini adalah tabel penyebaran butir soal berdasarkan materi-materi kinematika dan kemampuan dasar siswa. (soal tes terlampir 3)
Tabel 3.2.2 Penyebaran Butir Soal Prestasi
No Materi Tingkat
Kemampuan Indikator
Nomor Soal
1 GLB Menghafal
Siswa dapat
menyebutkan besaran-besaran pada GLB
No Materi Tingkat
Kemampuan Indikator
Nomor Soal
Memahami Siswa dapat menjelaskan GLB
2
Mengaplikasi
Siswa dapat menyelesaikan
persoalan tentang GLB
3
Menganalisis
Siswa dapat
menganalisis peristiwa yang terjadi dari grafik v terhadap t
16
2 GLBB
Menghafal
Siswa dapat
menyebutkan satuan dari besaran pada GLBB 4 Memahami Siswa dapat menjelaskan peristiwa GLBB 5 Mengaplikasi Siswa dapat menyelesaikan persoalan tentang GLBB 6 Menganalisis Siswa dapat menganalisis persoalan dari grafik v terhadap t
17
3 Gerak
Parabola
Menghafal
Siswa dapat
menyebutkan rumus yang digunakan pada gerak parabola
7
Memahami
Siswa dapat
menjelaskan peristiwa yang terjadi pada gerak parabola 8 Mengaplikasi Siswa dapat menyelesaikan persoalan tentang gerak parabola 9
Menganalisis Siswa dapat
menganalisis
No Materi Tingkat
Kemampuan Indikator
Nomor Soal faktor yang
mempengaruhi gerak parabola
4 GMB
Hafalan
Siswa dapat menyebutkan
pengertian dari suatu besaran pada GMB
10
Pemahaman
Siswa dapat
menjelaskan contoh peristiwa pada GMB
11
Aplikasi
Siswa dapat menyelesaikan persoalan pada GMB
12
Analisis
Siswa dapat
menganalisis persoalan GMB dari Gambar
19
5 GMBB
Menghafal
Siswa dapat
menyebutkan besaran-besaran yang ada pada GMBB
13
Memahami
Siswa dapat
menjelaskan peristiwa yang terjadi pada GMBB
14
Mengaplikasi
Siswa dapat menyelesaikan
persoalan pada GMBB
15 Menganalisis Siswa dapat menganalisis persoalan pada GMBB 20
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Kuesioner Sumber Belajar Siswa
1) Skoring Hasil Kuesioner
Pernyataan siswa diberi skor 4 (empat) untuk jawaban SS, skor 3 (tiga) untuk jawaban S, skor 2 (dua) untuk jawaban TS, skor 1 (satu) untuk jawaban STS.
2) Tingkatan sumber belajar
Untuk mengetahui tingkat sumber belajar siswa SMA di Kabupaten Manggarai dan Kediri bagian timur bagian timur terhadap fisika maka hasil penskoran diklasifikasikan. Total pernyataan untuk kuesioner sumber belajar siswa terhadap fisika adalah 40 maka :
a. Skor untuk siswa
[image:54.595.86.511.198.725.2]Skor minimal = 1 x 40 = 40 Skor maksimal = 4 x 40 = 160 Range = 160 - 40 =120 b. Pembagian interval
Tabel 3.3.1. Kategori Sumber Belajar
Skor Siswa Interval Skor (%) Kategori sumber belajar
136 – 160 Sangat baik
112 – 135 70-84 Baik
88 – 111 55-69 Cukup
64 – 87 40-54 Kurang
2. Analisis Prestasi Belajar Siswa
Untuk menilai prestasi belajar siswa dalam bidang kinematika, maka dianalisis dengan langkah-langkah :
a. Skoring Hasil Belajar
Jawaban siswa benar diberi skor 1 (satu), dan jawaban salah diberi skor 0 (nol). b. Klasifikasi Hasil Belajar siswa materi Kinematika
Untuk mengetahui hasil belajar siswa SMA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten kediri bagian timur maka hasil penskoran diklasifikasikan. Karena jumlah soal pilihan ganda materi mekanika ada 20 soal maka :
[image:55.595.84.513.219.696.2]Skor minimal = 0 x 20 = 0 Skor maksimal = 1 x 20 = 20 Range = 20-0 =20 c. Pembagian interval
Tabel 3.3.2 kategori Prestasi
Skor Siswa Interval Skor (%) Kategori Prestasi Belajar
17-20 85,1 – 100 Sangat Tinggi
13-16 65,1 – 85 Tinggi
9-12 50,1 – 65 Cukup
5-8 40,1 – 50 Rendah
3. Analisis Korelasi
Analisis Korelasi menggunakan Program SPSS. Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson two-tailed test.
G. Validitas
Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2010 : 12). Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas empiris. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Sudjana, 2010 :13). Validasi isi instrumen dilakukan oleh dosen yang berkompeten di bidangnya. Validator instrumen dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si.
[image:56.595.83.514.249.714.2]Setelah melakukan validasi isi, kuesioner diberikan pada 15 siswa untuk dicoba. Uji coba kuesioner ini merupakan salah satu proses validasi juga, yaitu validasi Empiris. Berikut ini akan ditampilkan tabel hasil uji validasi empiris, tabel 3.4 dan 3.5.
Tabel 3.4 Hasil uji validitas Empiris kuesioner Sumber Belajar Nomor
soal α Hitung α Acuan Keterangan
1 0,053 0,05 Tidak valid
Nomor
soal α Hitung α Acuan Keterangan
3 0,110 0,05 Tidak valid
4 0,136 0,05 Tidak valid
5 0,005 0,05 Valid
6 0,139 0,05 Tidak valid
7 0,424 0,05 Tidak valid
8 0,001 0,05 Valid
9 0,146 0,05 Tidak valid
10 0,798 0,05 Tidak valid
11 0,146 0,05 Tidak valid
12 0,007 0,05 Valid
13 0,049 0,05 Valid
14 0,092 0,05 Tidak valid
15 0,009 0,05 Valid
16 0,004 0,05 Valid
17 0,113 0,05 Tidak valid
18 0,213 0,05 Tidak valid
19 0,148 0,05 Tidak valid
20 0,091 0,05 Tidak valid
21 0,887 0,05 Tidak valid
22 0,733 0,05 Tidak valid
23 0,172 0,05 Tidak valid
Nomor
soal α Hitung α Acuan Keterangan
25 0,911 0,05 Tidak valid
26 0,995 0,05 Tidak valid
27 0,945 0,05 Tidak valid
28 0,510 0,05 Tidak valid
29 0,033 0,05 Valid
30 0,736 0,05 Tidak valid
31 0,664 0,05 Tidak valid
32 0,309 0,05 Tidak valid
33 0,910 0,05 Tidak valid
34 0,163 0,05 Tidak valid
35 0,910 0,05 Tidak valid
[image:58.595.83.509.106.641.2]Dari 35 kuesioner yang telah coba, hanya 7 kuesioner yang valid dan 28 kuesioner lagi tidak valid. Kemudian kuesioner yang tidak valid ganti, sedangkan yang valid tidak diganti. Jumlah kuesioner yang dipakai dalam penelitian adalah 40 nomor.
Tabel 3.5. Hasil uji validitas Empiris soal Prestasi Belajar
Nomor soal α Hitung α Acuan Keterangan
Pada soal nomor 7 tidak ada siswa yang menjawab dengan benar, pada soal nomor 15 tidak ada pilihan jawaban yang benar, pada soal nomor 16 dan 17 semua siswa menjawab dengan benar. Setelah mengetahui ada soal yang tidak
2 0,003 0,05 Valid
3 0,036 0,05 Valid
4 0,001 0,05 Valid
5 0,482 0,05 Tidak Valid
6 0,002 0,05 Valid
7 - 0,05 -
8 0,077 0,05 Tidak Valid
9 0,041 0,05 Valid
10 0,465 0,05 Tidak valid
11 0,788 0,05 Tidak valid
12 0,181 0,05 Tidak Valid
13 0,043 0,05 Valid
14 0,382 0,05 Tidak valid
15 - 0,05 -
16 - 0,05 -
17 - 0,05 -
18 0,001 0,05 Valid
19 0,022 0,05 Valid
46 BAB IV
PELAKSANAAN, DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua Kabupaten yang berbeda, yaitu Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur. Penelitian ini hanya untuk siswa SMA kelas XI IPA. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti kerja sama dengan Catharina Ajeng Pratiwi. Sampel yang penelitian gunakan adalah sama, dengan judul penelitian yang berbeda. Semua data diperoleh dengan penyebaran kuesioner tentang sumber belajar dan soal fisika tentang kinematika kepada siswa kelas XI IPA SMA di sembilan sekolah yang ada di Kabupaten Manggarai dan di enam sekolah yang ada di Kabupaten Kediri bagian Timur. Rincian teknik sampling yang digunakan seperti yang dijelaskan pada bab III. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret, semester genap tahun ajaran 2016/2017. Jumlah responden secara keseluruhan adalah 766 siswa, yang terdiri dari 360 responden Kabupaten Manggarai dan 406 responden dari Kabupaten Kediri bagian Timur.
1. Tahap Perijinan
Setiap daerah memiliki kebijakan masing-masing dalam hal perizinan. Surat izin melakukan penelitian terlampir pada lampiran 6.Langkah-langkah perijinan yang dilakukan di masing-masing daerah adalah sebagai berikut:
a. Di Kabupaten Manggarai
- Mengurus surat izin melakukan penelitian dari sekretariat JPMIPA USD. - Mengurus perizinan ke Yayasan Sekolah yang ingin dituju.
- Mengurus perijinan ke setiap sekolah dengan menyertakan proposal penelitian dan surat izin melakukan penelitian dari JPMIPA USD.
- Mengatur jadwal pengambilan data dengan pihak sekolah yang berwenang.
Dari 10 sekolah yang akan dijadikan sampel penelitian, hanya 9 sekolah yang memberi izin untuk melakukan penelitian. Alasan penolakan ini adalah waktu pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan jadwal ujian yang di sekolah. Oleh karena itu sampel yang diambil dari Kabupaten Manggarai adalah 9 sekolah.
b. Di Kabupaten Kediri Bagian Timur
- Mengurus surat izin melakukan penelitian dari sekretariat JPMIPA USD - Mengurus perijinan ke setiap sekolah dengan menyertakan proposal
penelitian dan surat izin melakukan penelitian dari JPMIPA USD.
- Mengatur jadwal pengambilan data dengan pihak sekolah yang berwenang.
1. Tahap pengambilan data
[image:63.595.86.519.199.646.2]Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27 Februari 2017 sampai dengan 16 Maret 2017. Berikut ini adalah rincian tanggal pelaksanaan pengambilan data di setiap sekolah di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur.
Tabel 4.1.1. Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Manggarai
No Nama Sekolah Kelas Jam
Pelj. ke
Jumlah Anak
Tanggal Penelitian
1 SMA Negeri 1 Langke Rembong
XI IPA 4 3 s.d. 4 77
10 Maret 2017 XI IPA 5 5 s.d. 6 10 Maret 2017 2 SMA Negeri 2 Langke
Rembong XI IPA 2 5 s.d. 6 28
11 Maret 2017 3 SMA Negeri 2 Cibal XI IPA 4 s.d. 5 10 15 Maret 2017 4 SMA Negeri 1 Satarmese XI IPA 2 s.d. 3 22 14 Maret 2017 5 SMA Bintang Timur XI IPA 1 s.d. 2 12 7 Maret 2017 6 SMA Setia Bakti XI IPA 4 s.d. 5 61 8 Maret 2017
7 SMA St. Fransiskus Saverius Ruteng
XI IPA 3 s.d. 4 60
9 Maret 2017 XI IPA 2 5 s.d .6 9 Maret 2017
8 SMA Karya
XI IPA 1 1 s.d 2 50
13 Maret 2017 XI IPA 2 2 s.d 3 13 Maret 2017 9 SMA St. Gregorius Reo XI IPA 3 s.d 4 40 16 Maret 2017
Tabel 4.1.2. Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Kediri bagian Timur
No Nama Sekolah Kelas Jam
Pelj. ke
Jumlah Anak
Tanggal Penelitian
1 SMAN 1 Pare
XI IPA 1 3 s.d. 4 38 1 Maret 2017 XI IPA 2 5 s.d 6 39
XI IPA 4 5 s.d 6 35 2 Maret 2017 2 SMAN 1 Puncu
XI IPA 1 3 s.d. 4 39 27 Februari 2017 XI IPA 2 7 s.d. 8 36
3 SMAN 2 Pare
XI IPA 1 3 s.d 4 39 28 Februari 2017 XI IPA 2 5 s.d 6 37
XI IPA 3 3 s.d 4 39 4 Maret 2017 XI IPA 6 7 s.d 8 38
4 SMA Dharmawanita XI IPA 3 s.d 4 21 13 Maret 2017 5 SMA Muhamadiyah Pare XI IPA 3 s.d 4 19 3 Maret 2017
6 SMA Al-Wahid XI IPA 1 s.d 2 26
27 Februari 2017
Total Responden 406
B. Data dan Analisis
1. Data
2. Analisis Data
a. Ketersediaan Sumber Belajar dan Pemanfaatanya
Analisis sumber belajar akan dibagi dalam dua bagian besar, yaitu analisis setiap Kabupaten dan analisis setiap aspek.
1) Kabupaten
[image:65.595.88.511.211.684.2]Berikut ini akan ditampilkan hasil penggolongan sumber belajar di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur yang akan ditampilkan pada tabel 4.3.1 dan 4.3.2. Dari hasil analisis ini, maka akan diketahui tingkat ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar pada dua daerah ini.
Tabel 4.3.1. Sumber Belajar fisika siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai
Kategori Interval skor (%)
Frekuensi Frekuensi (%)
Sangat baik 0 0
Baik 70-84 91 25,3
Cukup 55-69 232 64,4
Kurang 40-54 37 10,3
Sangat kurang 0 0
Total 360 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong kategori sangat baik 0%, baik 25,3%, cukup 64,4%, kurang 10,3% dan sangat kurang 0%, dengan rata-rata 64,84%. Kesimpulannya adalah ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar diKabupaten Manggarai tergolong cukup.
Tabel 4.3.2. Sumber Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XI IPAdi Kabupaten Kediri Bagian Timur
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong kategori sangat baik 0,3%, baik 28,5%, cukup 68,8%, kurang 2,4% dan sangat kurang 0%, dengan rata-rata 65,95%. Kesimpulannya adalah ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar diKabupaten Kediri bagian Timur tergolong cukup.
Kategori Interval skor (%)
Frekuensi Frekuensi (%)
Sangat baik 1 0,3
Baik 70-84 115 28,5
Cukup 55-69 279 68,8
Kurang 40-54 10 2,4
Sangat
kurang ≤ 39 0
0
Total 406 100
2) Koreksi masing-masing sumber belajar
[image:67.595.86.511.190.749.2]Untuk megetahui ketersediaan dan pemanfaatan setiap sumber belajar, maka dilakukan analisis. Hasil analisis ini ditampilkan pada tabel 5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5, 5.6, 5.7, 5.8, dan 5.9.
Tabel 5.1 Ketersedian dan Pemanfaatan Buku
No Buku Kabupaten
Kab. Manggarai
Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 62,2 % 63,1 %
2. Pemanfaatan 57,7% 63,2%
Ketersediaan buku pada Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur tergolong cukup, dengan persentase berturut-turut adalah 62,2 % dan 63,1%. Pemanfaatan sumber belajar buku pada kedua Kabupaten ini tergolong cukup, walaupun pemanfaatan di Kabupaten di kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai, dengan persentase 57,7% dan 63,2%.
Tabel 5.2. Ketersediaan dan Pemanfaatan LKS
No LKS Kabupaten
Kab. Manggarai
Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,4% 63,3%
Ketersediaan LKS sebagai Sumber Belajar pada kedua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu dengan persentase 63,3% untuk Kabupaten Kediri dan 57,4% untuk Kabupaten Manggarai. Pemanfaatan LKS pada kedua Kabupaten ini juga tergolong cukup dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai, yaitu 57,5 % dan 62,8%.
Tabel 5.3. Ketersediaan dan Pemanfaatan Artikel
No Artikel Kabupaten
Kab. Manggarai
Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,5% 62%
2. Pemanfaatan 57,5% 62,3%
Tabel 5.4. Ketersediaan dan Pemanfaatan Internet
No Internet Kabupaten
Kab. Manggarai
Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,5% 63%
2. Pemanfaatan 57,5% 63,1%
Ketersediaan internet pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 63% dan 57,5%. Pemanfaatan juga tergolong Cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 63,1%.
Tabel 5.5. Ketersediaan dan Pemanfaatan Video
No Video Kabupaten
Kab. Manggarai
Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 56,3% 63,3%
2. Pemanfaatan 57,5% 63,2%
yaitu 63,3% dan 56,3%. Pemanfaatan juga tergolong cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 63,2%.
Tabel 5.6. Ketersediaan dan Pemanfaatan Kelompok Belajar No Kelompok
Belajar Kabupaten Kab. Manggarai Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,5% 63,2%
2. Pemanfaatan 57,5% 63,2%
Ketersediaan Kelompok Belajar pada dua Kabupaten ini tergolong cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 63,2% dan 57,5%. Pemanfaatan juga tergolong cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 63,2%.
Tabel 5.7. ketersediaan dan Pemanfaatan Guru Privat No Guru
Privat Kabupaten Kab. Manggarai Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,5% 62%
Ketersediaan guru privat pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 62% dan 57,5%. Pemanfaatannya tergolong kurang, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 42,1% dan 49,3%.
Tabel 5.8. ketersediaan dan Pemanfaatan Bimbingan Belajar No Bimbingan
Belajar
Kabupaten Kab.
Manggarai
Kab.Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,5% 62%
2. Pemanfaatan 11,7% 35,9%
Tabel 5.9. ketersediaan dan Pemanfaatan Labolatorium
No Labolatorium
Kabupaten Kab.
Manggarai
Kab. Kediri Bagian timur
1. Ketersediaan 57,5% 63,3%
2. Pemanfaatan 56,6% 62,9%
Ketersediaan Labolatorium pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 63,3% dan 57,5%. Pemanfaatan juga tergolong cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 62,9% dan 56,6%.
b. Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kinematika
Analisis prestasi belajar akan dibagi dalam dua bagian besar, yaitu analisis setiap Kabupaten, analisis permateri dan analisis pertingkatan
1. Kabupaten
Tabel 6.1. Prestasi belajar siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai
No Kategori Interval Skor (%) Frekuensi Frekuensi (%) 1 Sangat
Tinggi
85,1 – 100 1 0,3
2 Tinggi 65,1 – 85 25 5,2
3 Cukup 50,1 – 65 66 18,4
4 Rendah 40,1 – 50 40 11,1
5 Sangat Rendah
0 – 40 228 63