• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Buku Renungan Harian Future Generation di Rehobot Publishing T1 362009083 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Buku Renungan Harian Future Generation di Rehobot Publishing T1 362009083 BAB V"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

5.1 Pembahasan 5.1.1 Produk

FG sebuah buku renungan harian yang ditujukan bagi

para pemuda remaja, FG mengemas dirinya dengan visualisasi

yang sesuai dengan karakter para pemuda dan remaja pada

umumnya. Dengan target usia remaja usia 13 – 21 tahun. Dari segi fisik, dapat digambarkan FG meyerupai majalah dengan

tebal 40 halaman. Yang menjadi cirikhas dari produk FG ini

adalah cover depan yang menarik dengan disertai tema serta

ilustrasi gambar yang sesuai dengan judul edisi. Cover depan

dari buku renungan harian FG lebih bergaya retro1 maupun

vintage2.

Oleh Desainer grafis dalam pemilihan gambar cover,

biasanya disesuaikan dengan tema yang sedang dibicarakan.

Selain itu ditentukan gambar ilustrasi pendukung serta tipografi yang cocok dan menarik. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Adi Kusrianto dalam bukunya “Berkarier di Dunia grafis”, desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Desain grafis mencakup kemampuan

1

Retro adalah sebuah tren yang dikehendaki bisa mengulang tren yang pernah santer pada masa lampau.

2

Desainer menggunakan teknik tipografi klasik, warna kalem dan tekstur kotor untuk mensimulasikan desain dari abad terakhir.

(2)

kognitif (Ilmu pengetahuan) dan keterampilan (skill) termasuk di dalamnya computer graphic, photographic, illustration, dan tipografi. FG rupanya sangat memperhatikan tampilan dari cover

depan maupun content, karena FG menyadari desain cover dan

content akan mempengaruhi konsumen, dan akan berdampak

pada pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk FG. Cover depan FG, selalu dibuat fullcolour, tujuannya untuk mempertegas pesan dari pada desain cover supaya lebih terlihat jelas.

Sedangkan untuk desain content, FG lebih memilih warna BW (Black and White) dengan disertai ilustrasi – ilustrasi gambar yang diperlukan. Sedangkan untuk desain MMX, FG memilih warna – warna cerah, dengan tata layout yang menyerupai majalah. Desainer grafis juga kreatif dalam menentukan tipografi, sehingga muncul tampilan font yang tidak membosankan tetapi mampu menarik perhatian mata para pembaca. Pada bagian atas terdapat logo “Future Generation”

serta jargon yang dimiliki oleh FG yakni „be funky „n gaul‟. Cover depan FG dibuat colourful dengan tujuan untuk menarik

perhatian sekaligus menjadi cirikhas FG yang selalu tampil

dengan warna – warna cerah pada bagian covernya.

(3)
[image:3.516.86.455.104.640.2]

Gambar 4.5 Cover Depan FG Februari 2014

Gambar 4.6 Cover Depan FG Maret 2014

Desain dan tipografi menunjukkan desain vintage

Gambar 4.7 Desain halaman depan Gambar 4.8 Desain halaman content FG

(4)

Dalam penulisannya FG menggunakan bahasa yang „gaul‟. Banyak istilah – istilah yang dipakai oleh anak muda jaman

sekarang. Seperti contoh, FG sering menyebutkan kata „sob‟ yang merupakan kepanjangan dari kata „sobat‟, „guys‟, „brosist‟

kata – kata tersebut merupakan panggilan yang FG gunakan untuk menyapa pembacanya.

Kisah – kisah ilustrasi selalu ada dalam setiap penulisan renungan. Ilustrasi – ilustrasi yang sering muncul disampaikan dengan gaya bahasa santai, biasanya dengan menambahkan

istilah – istilah anak muda saat ini. Pemilihan judul pun tidak asal ditentukan, karena judul merupakan hal yang juga penting

untuk menarik minat baca para pembaca. Judul – judul renungan seringkali memakai istilah anak muda jaman sekarang, tak jarang

juga menggunakan kata – kata dalam bahasa Inggris. Hal tersebut semakin menambah rasa penasaran anak muda karena judul yang

dicantumkan menarik dan tentunya judul renungan tetap

menggambarkan isi dari renungan itu sendiri. Berikut ada

beberapa judul renungan menarik yang diambil dari renungan FG

edisi Juni 2014 seperti: “Smile up!!”, “ Aku Rapopo”, “Eksis Yukk!!”, “Creativity Is A Habit”, “Get Fresh”, dll.

Dari segi content renungan, dapat dirasakan bahwa FG

tidak sekedar menyajikan tulisan saja. Dalam setiap penulisan

renungan, dilakukan perenungan dan pengkajian yang dalam

terhadap Alkitab sehingga penulis FG mampu memberikan

tulisan yang tidak sekedar kata – kata motivasi tetapi tulisan yang seakan mampu menenangkan serta memberi penguatan secara

rohani bagi para pembacanya.

(5)

Dari kesemua elemen – elemen yang menggambarkan mengenai produk FG, menggambarkan adanya kekuatan dari

daya kreatifitas baik dari penulis, maupun desainer dalam

menyajikan tampilan yang catchy serta content yang berkualitas.

5.1.1.1 Price (Harga)

Dalam realita pemasaran, harga dari sebuah produk

menjadi strategi dalam menarik minat pembeli. Seperti yang

dilakukan FG yang mematok harga Rp 5.000,- untuk wilayah

Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk wilayah luar Jawa dan

Bali dipatok harga jual sebesar Rp 5.500. Dengan harga jual Rp

5.000.- FG sudah mendapatkan keuntungan. FG merupakan

renungan harian anak muda dengan harga yang paling murah.

Kompetitor FG yakni “Youth” mematok harga jual sebesar Rp

8000,- dan renungan “Spirit” mematok harga Rp 7000,-.

Dengan penentuan harga sekian, tentunya telah

diperhitungkan oleh Tim Marketing Rehobot Publishing. Dimana

dengan harga sekian FG menjadi renungan yang mampu

dijangkau oleh berbagai kalangan tetapi juga tetap mampu

memberikan keuntungan bagi perusahaan.

5.1.3 Place (Penempatan)

FG merupakan buku renungan harian yang memiliki

jangakauan yang luas. Hampir seluruh kota di Indonesia seperti

Jakarta, Surabaya, Bandung, Pontianak, Lampung, Yogyakarta,

Solo, Klaten, Magelang, Semarang, Salatiga, Kupang, Balik

papan, Banjarmasin, Manado dan Papua. Bahkan pendistribusian

FG hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk menjangkau

daerah – daerah pelosok Indonesia.

(6)

Penulis juga mencatat, bahwa pada bulan Mei – Oktober 2013 lalu FG berhasil menembus pasar Internasional

yakni di Malaysia. FG juga melakukan pendekatan ke pasar

Internasional lainnya yakni ke Korea. Hingga saat ini, FG masih

konsisten menjangkau lokasi – lokasi tersebut dengan wujud fisik berupa buku renungan. Diketahui bahwa FG hingga saat ini

tidak mengemas dirinya secara digital (renungan online).

5.1.4 Promotion (Promosi)

Promosi penjualan FG terbagi dalam beberapa

kegiatan promosi. Kegiatan – kegiatan tersebut antara lain :

a. Advertising (Periklanan)

Menurut data yang penulis kumpulkan, FG tidak melakukan

kegiatan promosi advertising secara above the line (ATL). FG

tidak beriklan di televisi, iklan di koran, menyebarkan pamflet,

spanduk maupun balihoo. Tetapi FG lebih menjalankan kegiatan

promosi secara below the line (BTL). Below the line adalah

kegiatan promosi yang menitik beratkan pada aktivitas di darat,

bukan melalui udara maupun cetakan. Misalnya aktivitas yang

dilakukan seperti pembagian sampel langsung kepada konsumen,

pengenalan produk melalui event - event di Mal. Seperti pada

tanggal 10 – 14 Desember 2013 diadakan pengenalan produk FG kepada khalayak di Hartono Mal Solo Baru. Tim Marketing

membagi – bagikan FG secara gratis serta bekerja sama dengan

„Out Of The Box‟ produsen kaos Rohani dengan memberikan

potongan harga. Selain itu acara tersebut juga dimeriahkan

dengan penampilan band dan musisi – musisi rohani Solo untuk menghibur serta menarik perhatian khalayak.

(7)

Selain mengadakan promosi di Mal, FG juga melakukan

presentasi langsung kepada calon pelanggan. Seperti yang

dilakukan oleh pimpinan Rehobot Publishing, dimana ia

mempromosikan secara langsung FG kepada calon pelanggannya

pada waktu itu yakni salah satu penerbit di Malaysia. Kemudian

pimpinan Rehobot Publishing Bapak Pdt. Abednego Agus

Effendy, S.Th juga melakukan presentasi langsung dengan salah

satu penerbit di Korea. Presentasi tersebut bertujuan untuk

menjangkau pasar anak muda di Korea.

Selain itu, promosi below the line yang dilakukan oleh FG

adalah dengan memberikan sampel kepada calon pelanggan.

Pemberian sampel ini dilakukan secara kontinyu sejak FG

muncul pertama kalinya. Setiap bulannya FG mengirimkan

sampel renungan harian FG kepada Gereja, Lembaga, Toko

Buku maupun perorangan baik di Pulau Jawa maupun di luar

pulau Jawa. Tim Marketing setiap bulannya akan mencari ladang

– ladang baru baik Gereja, Lembaga maupun toko buku. Pencarian biasa dilakukan dengan media internet, kemudian akan

dicari alamat calon pelanggan. Tim Marketing yang dipimpin

saudara Ferry Hartanto akan segera mengirimkan sampel

renungan harian FG yang dikemas dalam sebuah amplop coklat

serta berisi surat penawaran untuk berlangganan. Pengiriman

sampel tersebut dilakukan setiap bulannya, sampel biasanya

didapat dari sisa penjualan FG yang kemudian dijadikan untuk

sampel dan sebagai bendel tahunan maupun sebatas untuk

kepentingan misi.

(8)

Sebagai effect dari pemberian sampel yang diberikan FG

adalah munculnya fenomena Word of Mouth. Fenomena Word of

Mouth adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang bisa jadi

dilakukan dengan tidak sengaja oleh seseorang yang puas dalam

menggunakan produk FG. Komunikasi Word of Mouth ini,

beberapa terjadi karena pengiriman sampel yang rutin dilakukan

oleh FG. Word of Mouth biasa terjadi karena Tim Marketing

Rehobot Publishing sengaja menembak calon pelanggan yang

berpotensi sebagai opinion leader untuk mendapat kiriman

sampel.

b. Sales promotion (promosi penjualan)

FG melakukan promosi penjualan dengan cara memberikan

potongan harga kepada distributor sebesar 10%, bagi distributor

yang memiliki nilai faktur penjualan yang tinggi. Kepada

pembacanya, FG memberikan bonus halaman sebanyak lima

lembar. Bonus halaman sisipan ini diletakkan ditengah – tengah

halaman utama yang diberi nama „miniMax‟. Terdapat tujuh

tema yang dibahas dalam halaman sisipan „miniMax‟ yakni

„MiniTheme‟ yang berisi cerita – cerita menarik di Alkitab, artikel mengenai tema yang sedang dibahas yang ditulis oleh

salah seorang penulis FG. „MiniLifestyle‟ yang berisi pembahasan tentang gaya hidup anak muda jaman sekarang. Hal

– hal yang sering bersentuhan dengan para kaum muda, seperti teknologi, fashion, Internet, Pacaran, dll. Dimana dalam

„MiniLifestyle‟ ini dibahas dampak positif maupun negatif dari

kebiasaan – kebiasaan yang dimiliki kaum muda. „MiniProfile‟ mengangkat mengenai profil – profil orang yang dapat dijadikan

(9)

inspirasi bagi kaum muda. „MiniTips‟ berisi tentang tips – tips

ringan misalnya, „cara jitu melawan udara panas‟.

„MiniQuotes‟ sebuah halaman khusus yang berisi tentang

quotes3 yang berhubungan dengan tema FG bulan tersebut.

Tetapi terkadang „MiniQuotes‟ tidak selalu ada dalam MMX,

dan sebagai penggantinya biasanya ada halaman untuk

„MiniTrend‟. Sama halnya dengan „MiniLifestyle‟ „MiniTrend‟

juga mengangkat tentang hal – hal yang sedang populer di kalangan anak muda. ‟MiniHumor‟ berisi mengenai humor – humor ringan yang mampu membuat pembaca FG tertawa. Yang

terakhir adalah „miniFacebook‟ yakni berisi tentang profil

pelanggan setia FG yang menuliskan kata – kata yang menarik pada akun Facebook mereka kemudian di post ke facebook FG

untuk dimuat di halaman „miniMax‟

c. Public relation (Hubungan masyarakat)

Public relation yang di bangun oleh tim marketing FG adalah

dengan cara membangun hubungan yang baik dengan para

distributor di kota – kota. Membangun hubungan ini biasa dilakukan via SMS (Short Message Service). Seperti yang

dikatakan pimpinan marketing Sdr. Ferry Hartanto

“ Kalau selama ini untuk meningkatkan penjualan

kita membangun hubungan lewat distributornya, saya mendekati dulu distributornya sehingga produk saya diprioritaskan, contohnya distributor Salatiga malah yang telfon karena hubungan kita sudah dekat dia malah yang menawarkan produk

FG”4

3

Quotes adalah kata-kata atau kalimat kutipan, yang diambil dari buku, film, atau kata-kata seorang publik figur yang dianggap dapat memberi pengaruh baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

4

Berdasarkan Wawancara dengan Sdr. Ferry Hartanto tanggal 12 Oktober 2013

(10)

d. Personal selling (Penjualan personal)

Dari data yang telah penulis kumpulkan, diketahui bahwa FG

tidak melakukan personal selling (penjualan personal).

e. Direct marketing (Pemasaran langsung)

FG memiliki pemasaran dengan sasaran yang sangat jelas

dan untuk membangun hubungan pelanggan yang lebih personal

FG melakukan direct marketing. Direct marketing yang

dilakukan FG adalah dengan menjual produk secara langsung

melalui surat penawaran yang dikirimkan kepada calon

pelanggan. Surat penawaran tersebut biasanya dikirim via pos

ke gereja – geraja, toko buku Kristen maupun lembaga. Contoh surat penawaran (terlampir).

f. Internet

FG juga melakukan promosi melalui internet. Promosi ini

tidak berupa penjualan langsung tetapi lebih kepada sarana

untuk membangun hubungan dengan para pelanggan FG.

Promosi melalui internet ini dapat ditemukan melalui alamat

akun facebook fgeneration2@yahoo.com serta di fan page FG. FG juga mempunyai akun twitter yang memiliki alamat

@FgenerasiDepan. Baik di Facebook maupun twitter FG cukup

rajin menyapa penggemarnya. FG sering menulis di akun

facebook maupun twitter mereka mengenai kutipan – kutipan Alkitab, kata – kata motivasi atau mempromosikan produk terbaru renungan FG.

(11)

5.2 Analisisa Data 5.2.1 Produk

Produk merupakan obyek yang sangat vital yang

mempengaruhi penjualan yang akan berdampak pada

keuntungan perusahaan. Produk yang ditawarkan oleh FG

merupakan produk barang yang memiliki segmentasi, sifat dan

karakteristik yang jelas. FG sebuah buku renungan harian

dengan target usia remaja usia 13 – 21 tahun. Usia 13 – 21 tahun merupakan usia tumbuh kembangnya remaja, masa

transisi serta pencarian jati diri. Tentunya dengan target yang

disasar FG tersebut, mempengaruhi terhadap karakteristik FG

itu sendiri. Karakteristik tersebut berupa tampilan fisik FG yang

meliputi cover, isi, gaya bahasa, gambar, serta desain. Disinilah

peran designer akan sangat mempengaruhi. Karena desainer grafis adalah ibarat komunikator dalam membuat pesan yang jelas demi tercapainya tujuan – tujuan komunikasi. Karena itu diperlukan strategi dalam merancang pesan. Dalam dunia

graphic design , kebebasan ide sangat dihargai. Maka dari itu untuk setiap cover renungan harian FG, semaksimal mungkin

designer membuat cover yang kreatif serta mampu

menggambarkan tema yang diangkat. Sebagai materi pendukung, designer mengambil gambar – gambar dari internet atau gambar – gambar yang pernah dipakai maupun hasil pemotretan dengan pengeditan yang seperlunya. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan kreatifitas, baik dari penulis naskah renungan maupun graphic designer. Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru. Kreativitas dapat membantu periklanan dalam memberi informasi, membujuk,

(12)

mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat “meledakkan “ periklanan. (Suyanto : 2004)

Di Rehobot Publishing, penulis melihat adanya strategi kreatif yang dikembangkan. Salah satunya adalah melalui desain grafis. Desain grafis memiliki peluang yang besar dalam menciptakan identitas, pencitraaan maupun daya tarik secara visual. Desain – desain yang dibuat oleh desainer grafis FG merupakan hasil dari kreatifitas. Gaya – gaya desain yang diangkat lebih bergaya simpel serta menarik, disesuaikan dengan segmentasi usia – usia remaja yang lebih tertarik pada tampilan yang menarik mata. Selain itu juga mampu

merepresentasikan jiwa kawula muda. Produk FG dibalut

dengan jiwa muda yang begitu kental. Saat melihat cover depan

buku renungan FG, para kaum muda akan tertarik karena

dengan sentuhan desain yang bergaya vintage maupun retro

yang sampai saat ini tetap „kece’5di mata kaum muda.

Cover depan merupakan salah satu strategi yang

digunakan untuk menembak sasaran pada pandangan pertama.

Menurut pimpinan Marketing Rehobot Publishing, tampilan itu

sangat penting terlebih cover depan. Biasanya saat produk

berada pada display di toko – toko buku, pengunjung akan melihat secara sekilas semua buku. Kesempatan itulah yang

berusaha dimaksimalkan oleh Rehobot dan Tim untuk

menciptakan ‘love at first sight’ pada produk FG. Dengan

tampilan yang menarik, jiwa muda yang kental baik dalam

5

Kece adalah kata slang yang diambil dari kata bahasa Inggris yaitu catchy yang berarti keren atau mudah untuk mendapat perhatian.Digunakan untuk memberi tanggapan kepada sesuatu, tetapi dominan pada tanggapan penampilan.

(13)

bentuk font, pemilihan kata, serta gambar – gambar ilustrasi pendukung yang sangat merepresentasikan jiwa kaum muda

yang „funky‟ dan gaul. Maka tak jarang dalam pemilihan kata untuk cover depan, FG menggunakan bahasa Inggris. Seperti

pada bulan Januari “Reborn” bulan Februari “ Reflection”

bulan Maret “Trust and Obey”.

Content dari buku renungan FG terdapat 32 halaman utama.

Pada halaman muka, terdapat halaman khusus dari redaksi yang

menuliskan mengenai kata pengantar yang memberikan

gambaran kepada pembaca mengenai hal yang akan dibahas.

Dalam setiap edisinya FG memiliki tema khusus yang diangkat.

Tetapi tidak semua isi tulisan dibuat sesuai dengan tema, hanya

sekitar 20% tulisan yang memang dibuat sesuai tema. Hal itu

memang disengaja untuk membuat tulisan tidak monoton,

sehingga mencegah kebosanan pembaca. Selain itu juga

dikarenakan untuk tidak menghalangi kekreatifitasan para

penulis.

Mengenai kualitas tulisan renungan, FG didukung dengan

para penulis yang memiliki SDM tinggi. Semua penulis di

Rehobot Publishing telah mendapatkan pelatihan, seminar

dalam penulisan buku renungan. Ditambah dengan mentor

yakni Pdt. Abednego Agus Effendy yang selalu memantau dan

memeriksa hasil tulisan para penulis. Sehingga dalam setiap

produksinya, content renungan mengalami proses editing

dimana bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam

penulisan renungan.

(14)

5.2.2 Harga

Dalam pemasarannya saat ini FG mencapai harga Rp

5000,- untuk distribusi wilayah pulau Jawa dan Bali. Sedangkan

untuk luar pulau jawa dan Bali, FG dibandrol harga sebesar Rp

5.500,-. Untuk saat ini, harga yang sudah ditetapkan oleh FG

tersebut merupakan harga yang bisa dibilang murah. Apabila

dibandingkan dengan pesaingnya sesama renungan harian anak

muda yakni „Youth‟ yang mematok harga Rp 8000.- dan „Spirit

Next‟ yang mematok harga Rp 6.000,- untuk wilayah distribusi pulau Jawa dan Bali dan Rp 7.000,- untuk luar pulau Jawa dan

Bali. Harga tentunya akan sangat mempengaruhi penjualan.

Dengan harga Rp 5000,- akan sesuai dengan kantong pelajar

maupun mahasiswa. Tanpa mengesampingkan kualitas

penulisan, maupun kualitas kertas yang dipakai, FG berani

mengambil resiko untuk dapat menghasilkan keuntungan serta

tetap dapat menutup biaya produksi. Penetapan harga ini

tentunya sudah dianialisis dengan matang oleh Tim marketing

sehingga dipastikan dengan harga sekian, FG tetap memperoleh

keuntungan. Hal ini sama dengan apa yang diutarakan oleh

pimpinan Marketing yang mengatakan bahwa harga merupakan

salah satu strategi yang dipakai FG untuk membuat pelanggan

tidak beralih pada produk lain.

Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis

menemukan bahwa Tim marketing FG sangat cermat dan cerdas

dalam memilih distributor, percetakan, dan sarana ditribusi. Tim

marketing mencari distributor – distributor yang dapat dipercaya serta mampu untuk membayar secara cash. Dengan hal tersebut

(15)

maka akan sangat berpengaruh pada lancarnya distribusi barang

dan meminimalisir penipuan. Selanjutnya tim marketing telah

memiliki link yang baik dengan sebuah percetakan buku di kota

Klaten yakni Intan Pariwara. Dengan adanya hubungan baik

tersebut tentunya ada harga khusus yang ditawarkan oleh pihak

percetakan, dimana penulis tidak bisa mendapatkan data yang

pasti karena merupakan rahasia perusahaan. Tetapi lepas dari

itu, Tim Marketing tetap berusaha meminimalisir ongkos

produksi dan memilih distribution channel yang tepat. Karena

distribusi merupakan bagian vital dari strategi pemasaran.

Sekalipun suatu produk memiliki kualitas yang sangat

bagus tetapi apabila sistem distribusi kacau, maka pelanggan

akan tetap kecewa. Selain itu dengan pemilihan distribution

channel yang tepat dalam hal ini tidak terlalu mahal serta

memiliki proses yang tidak rumit ternyata sangat membantu FG

dalam menekan biaya produksi. Kemudian untuk memastikan

distribusi berjalan normal serta tercapainya kepuasan konsumen

FG memilih untuk mengirim barang minimal dua bulan

sebelum bulan terbitnya. Semisal untuk bulan Mei ini, tim

marketing sudah mengirim produk FG untuk bulan Agustus dan

begitu untuk seterusnya. Dengan adanya strategi – strategi tersebut jelas berpengaruh pada penetapan harga jual FG yakni

dalam kisaran Rp 5.000,- sampai Rp 5.500,- dan telah berhasil membuat keuangan dalam keadaan stabil.

(16)

5.2.3 Penempatan

Saat ini pendistribusian renungan harian produksi Rehobot Publishing FG sudah tersebar lebih dari 15 kota besar di Indonesia. Sepeti Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja, Solo, Semarang, Salatiga Purwokerto, Magelang Manado, Makasar, Medan, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Kupang, Papua dll. Faktor yang membuat renungan – renungan harian tersebar ke banyak wilayah adalah karena peran marketing serta kerjasama yang apik dengan para distributor. Pada awal mulanya marketing mencari link melalui internet yakni toko – toko buku di berbagai kota. Selain itu, sebelumnya Rehobot Publishing pernah bekerja sama dengan Gloria yang juga merupakan penerbitan buku renungan harian di Jogjakarta. Seiring berjalannya waktu Gloria serta Rehobot Publishing tidak lagi menjalin kerja sama. Gloria tidak lagi menyebarkan renungan harian Future Generation, karena hal itu Rehobot Publishing diuntungkan dengan lahan – lahan dari Gloria.

Pendistribusian FG hingga saat ini masih terus dikembangkan, setelah pada tahun 2013 lalu FG berhasil menembus pasar Internasional yakni Malaysia. Kerjasama dengan salah satu penerbit di Malaysia hanya berjalan selama lima bulan karena adanya kendala teknis yakni masalah penulisan. Sampai penelitian ini dilakukan, pimpinan Rehobot Publishing mengaku bahwa pihaknya masih terus mengusahakan untuk dapat kembali menjalin kersama dengan Malaysia.

(17)

Selain itu pimpinan Rehobot Publishing Pdt. Agus Effendi, pada Oktober 2013 mengadakan presentasi ke Korea untuk menembus pasar anak muda di Korea. Prestasi ini tentunya membanggakan, karena FG merupakan satu – satunya renungan harian anak muda yang berhasil go International. Meskipun demikian, tim Marketing selalu mengusahakan untuk juga dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, pelosok Nusantara. FG merupakan satu – satunya renungan harian yang memiliki distributor di wilayah – wilayah pelosok Indonesia seperti di Sorong, Merauke, Manado, Tobelo dll. Wilayah – wilayah yang jarang di hampiri oleh renungan harian anak muda yang lainnya. Kerelaan untuk mengupayakan pendistribusian hingga ke wilayah – wilayah yang sulit di jangkau merupakan strategi yang dilakukan oleh tim marketing.

5.2.4 Kegiatan Promosi

a. Advertising (Periklanan)

Dari data yang penulis kumpulkan, dapat diketahui bahwa

FG tidak memiliki konsep komunikasi terpadu. Hingga kini FG

tidak memasang iklan secara above the line. Karena menurut

pimpinan Marketing, hal tersebut kurang efektif dan memakan

biaya yang mahal. Meski demikian FG lebih berupaya

memaksimalkan periklanan secara below the line. Hal ini

tampak dari event – event yang diselenggarakan oleh FG. Kerap

kali FG sering mengadakan kegiatan promosi secara offline di

beberapa Mall maupun Universitas di kota Solo. Mall maupun

(18)

Universitas dipilih sebagai tempat yang dirasa cocok untuk

beriklan. Di kota Solo sendiri terdapat banyak universitas

Kristen, negeri maupun swasta. Tetapi yang bebarapa kali

menjadi pilihan FG adalah univeritas – universitas Kristen seperti STT Inri, UKS, Sekolah – sekolah tinggi Teologia. Biasanya FG masuk ke Universitas – universitas tersebut melalui suatu event musik rohani, dan di dalamnya terdapat

selipan untuk mempromosikan produk FG.

Hal ini cukup efektif untuk membuat orang mengenal

produk FG. Demikian juga dengan promosi – promosi yang dilakukan di Mall. Meskipun event – event seperti ini tidak

memiliki jadwal rutin dalam penyelenggaraannya, tetapi hal ini

lebih efektif bila dibanding dengan promosi secara above the

line, karena dapat menyentuh langsung para konsumen.

Sedangkan untuk menjangkau luar kota maupun luar pulau,

promosi below the line harus mampu menjangkau konsumen

yang terpencar secara geografis, baik melalui penggunaan

teknologi maupun event – event yang kedepan akan diadakan

oleh FG yakni gathering. Gathering merupakan acara

berkumpulnya seluruh penggemar FG di berbagai belahan

Nusantara. Dengan adanya acara gathering tersebut akan dapat

memfasilitasi terjalinnya hubungan yang baik antara Tim dari

FG dan para penggemar setia FG. Saat ditemui, pimpinan

Marketing mengatakan, acara gathering tersebut bukan sekedar

wacana, tetapi akan ada realisasinya, hanya saja memang belum

ditetapkan tanggal yang pasti kapan acara tersebut akan digelar.

Tetapi lepas dari pada itu, acara gathering ini akan menjadi

(19)

kesempatan yang besar dalam FG membangun kepercayaan

serta kesetiaan konsumen.

Keputusan untuk tidak menggunakan promosi secara

above the line ini juga karena dipengaruhi oleh segmentasi

secara demografis. Yang mencakup di dalamnya mengenai usia

serta mengenai agama. FG memiliki segmentasi yang jelas,

seperti yang disebutkan sebelumnya target usia remaja usia 13 – 21 tahun beragama Kristen serta memiliki kebutuhan akan nilai

– nilai spiritual. Lingkungan demografis yang seperti itu banyak ditemukan di komunitas – komunitas seperti Gereja, Oikumene, KTBK, PPA dll. Hal itu akan lebih mudah dijangkau melalui

promosi yang sifatnya lebih mengarah pada kontak personal dan

perilaku empati yang memicu terjadinya fenomena WOM

(Word Of Mouth). Oleh Marketing dengan memaksimalkan

WOM, promosi dari mulut ke mulut secara otomatis membentuk hubungan timbal balik antara konsumen dan perusahaan maupun dari para distributor ke perusahaan. Sehingga dapat mengembangkan pemasaran yang berbasis pada relationship, dan membangun suasana keakraban dan terjalinnya hubungan yang lebih luas.

Promosi dari mulut – ke mulut ini menjangkit bak virus saat dipengaruhi oleh orang – orang yang mempunyai pengaruh cukup kuat, yang dapat mempengaruhi banyak orang untuk mengambil keputusan. Dalam fenomena ini Tim marketing FG mencari opinion leader yang dirasa berpotensi untuk menyebarkan informasi mengenai FG. Alur mekanisme terjadinya WOM pada penyebaran FG adalah:

Marketing Mencari Lahan

Kirim Sampel renungan FG

Membangun Hubungan

Feedback

(20)

Proses alur WOM seperti yang sering terjadi pada lahan gereja adalah pada saat Gereja mendapat kiriman sample FG tersebut, akhirnya mulai tersebar pada para anggota Gereja. Sample yang berupa buku renungan FG tersebut, selanjutnya dengan cepat tersebar pada anggota Gereja. Di Gereja – Gereja terdapat persekutuan anak muda yang aktif, maka tidak heran jika banyak kaum muda yang tertarik untuk membaca renungan. Selain itu karena memang FG sering digunakan sebagai bahan perenungan dalam persekutuan – persekutuan maupun PPA kaum muda. Tim Marketing juga memiliki opinion leader yang kebanyakan adalah para pengusaha Kristen.

Menurut pengkauan Ferry Hartanto, selaku pimpinan Marketing pihaknya memang sengaja memilih para pengusaha tersebut karena dirasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi para karyawannya untuk membaca dan membeli produk FG. Dari pihak Marketing sendiri dalam menjaga supaya WOM tetap menjadi senjata yang ampuh, Tim Marketing memanfaatkan penggunaan teknologi untuk merambah pada terbangunnya hubungan yang lebih personal kepada para opinion leader

maupun para distriutor FG. Dengan terjalinnya relationship yang baik antara FG dengan para distributor membuat hubungan terjalin dengan baik, sehingga membuat para distributor dengan sendirinya lebih merekomendasikan FG pada para konsumen.

b. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Yang termasuk dalam aktivitas promosi penjualan FG adalah ketika FG memberikan potongan harga kepada para

(21)

distributornya, potongan tersebut nilainya bisa mencapai 20 – 30% dari total barang yang diorder. Potongan harga yang

diberlakukan untuk para distributor FG ini sangatlah

menguntungkan bagi distributor. Sedangkan untuk para

pelanggannya FG memberikan bonus insentif berupa halaman

sisipan sebanyak lima lembar. Halaman sisipan merupakan

halaman tambahan diluar dari halaman utama yakni isi renungan.

Halaman sisipan menyajikan informasi yang menarik, informatif

serta inovatif. Dalam buku renungan FG, halaman sisipan ini

bernama „MiniMax‟.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, „MiniMax‟ menjadi nilai tambah bagi FG, dimana „MiniMax‟ merupakan

bagian dari aktivitas promosi penjualan. Dengan adanya

„MiniMax‟ ini membuat FG tidak terlihat monoton, serta membosankan. Karena „MiniMax‟ mengusung tujuh tema berbeda setiap edisinya. Bagi para pembaca, kehadiran MMX

sangat dinantikan, bahkan beberapa remaja pembaca FG

mengaku, mereka akan membuka halaman MiniMax terlebih

dahulu dan membacanya sebelum mereka membuka halaman

renungan. Rupanya MMX menjadi magnet yang mumpuni dalam

menarik minat baca konsumen terhadap FG. Karena MMX selalu

menyajikan informasi yang up to date dan dikemas dalam

balutan layout yang memanjakan mata para remaja dan pemuda.

Layout dari MMX dibuat menyerupai majalah remaja, dengan

dipenuhi warna – warna cerah, serta tipografi yang apik.

Selain itu promosi penjualan yang dilakukan FG adalah

pada bulan Mei 2014 lalu diadakan kontes „foto selfie‟6.

6

Selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera.

(22)

Dimana dalam kontes tersebut memperebutkan hadiah gratis

berlangganan FG selama tiga bulan, serta foto pemenang akan

dimuat di renungan FG. Foto selfie memang sedang menjadi tren

anak – anak muda sekarang ini. Dalam strategi promosi penjualan, kontes merupakan ajang untuk menarik perhatian

konsumen untuk terus setia dalam menggunakan produk FG.

Menurut Hermawan, (2012 : 135) kontes berbeda dengan

undian, dimana kontes membutuhkan partisipasi konsumen

dengan melakukan sesuatu keahlian atau keterampilan untuk

mendapatkan hadiah. Karena itulah pada bulan Mei ini FG

mengadakan kontes „foto Selfie‟ dimana pembaca FG diminta

untuk berpose baik sendiri maupun bersama teman sambil

memperlihatkan FG edisi Mei 2014. Kontes ini diberi nama ‘Selfie with FG’.

Tentunya Marketing menargetkan akan adanya partisipasi

yang besar dari para pembaca FG untuk mengikuti kontes ini.

Foto selfie dapat kita jumpai dengan mudah di jejaring – jejaring sosial facebook dan twitter. Melalui kontes „Selfie with FG‟ ini,

peserta kontes juga diminta untuk mengunggah hasil foto mereka

ke jejaring sosial yakni facebook dan twitter. Dengan adanya

kontes foto selfie ini, akan membuat para pembaca FG tidak

sedang merasa dimanfaatkan, tetapi memang karena foto selfie

saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup kawula muda masa

kini.

(23)

c. Analisis Public Relation ( Hubungan Masyarakat)

Menurut Hermawan : 2012, Public Relation merupakan

aktivitas komunikasi perusahaan yang menyeluruh yang

mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai

kelompok mengenai perusahaan tersebut. Bernays, Lesly

mengemukakan bahwa public relation adalah komunikasi dua

arah antara organisasi dan publik. Dari sisi pemasaran, public

relation merupakan berbagai program untuk mempromosikan

atau melindungi citra perusahaan atau mengenai suatu produk.

Aktivitas hubungan masyarakat yang dibangun FG adalah

menjalin hubungan komunikatif dan interaktif dengan para

distributor dan pembaca FG. Pimpinan Marketing, Sdr. Ferry

Hartanto sering membangun hubungan melalui SMS, BBM

maupun telepon. Sehingga citra positif serta keakraban menjadi

pendorong bagi para distributor untuk tetap setia dan sungguh – sungguh dalam memasarkan FG.

Hubungan masyarakat juga dibangun melalui hubungan

komunitas. Menurut Hermawan : 2012, hubungan komunitas

merupakan program keberlanjutan (sustainability program)

untuk mendapatkan citra positif dari komunitas masyarakat.

Dalam hal ini FG memaksimalkan kesempatan untuk

meningkatkan citra positif bagi komunitas mereka. FG

merupakan produk dari sebuah denominasi Gereja, yang

memiliki banyak komunitas salah satunya komunitas anak – anak muda. Karena itu FG aktif masuk ke dalam komunitas di

Gereja yang menaungi FG, dimana Gereja Pantekosta tempat

FG bernaung memiliki cabang di beberapa tempat. Seperti

cabang Gereja di kota Malang yang beberapa waktu lalu

(24)

mengajak komunitas anak mudanya untuk berkunjung ke Gereja

Pantekosta Imanuel Solo tempat FG bernaung. Pada waktu itu,

secara natural pimpinan FG langsung memberikan sambutan

yang sangat welcome dan tak lupa memberikan buku renungan

FG untuk anak – anak muda yang datang dalam kunjungan tersebut.

Selanjutnya dalam memaksimalkan public relation, FG

juga memelihara hubungan yang baik serta bersahabat dengan

para karyawan. Tidak ada tirai yang memisahkan antara atasan

dan bawahan, tetapi ada hubungan yang sangat baik antar

karyawan maupun karyawan dan pimpinan. FG begitu

memperhatikan karyawannya, karena karyawan merupakan aset

yang penting dalam produktivitas perusahaan Rehobot

Publishing. Hubungan yang baik itu, sangatlah nyata dapat

dilihat ketika pimpinan dari Rehobot Publishing memberikan

kebebasan untuk dapat mengambil makan siang di rumah

pimpinan secara langsung. Setiap harinya karyawan, tak perlu

repot memikirkan tentang makan siang, karena dari pihak atasan

telah menyediakan makan siang setiap harinya dimana itu

dilakukan di rumah pimpinan langsung sehingga hubungan yang

dekat itu makin terjalin. Tidak hanya itu saja, pihak perusahaan

juga membekali para penulis FG dalam mempertinggi kualitas

SDM dalam penulisan renungan dengan memberikan pelatihan

penulisan di Jogjakarta.

d. Personal Selling ( Penjualan personal)

Menurut William G Nickels (1991) personal selling

adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka dengan

(25)

pembeli yang diciptakan untuk menjajaki peluang pembelian.

Dari penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwa FG

tidak melakukan personal selling.

e. Direct Marketing (Pemasaran langsung)

Seperti yang sudah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya

bahwa FG melakukan direct selling. Pemasaran langsung yang

dilakukan FG adalah dengan memfokuskan komunikasi secara

langsung kepada konsumen melalui surat langsung. Surat

merupakan bagian dari media pemasaran langsung. Direct mail

yang dikirim oleh FG ditujukan langsung kepada calon pembeli

maupun calon distributor. Surat langsung tersebut biasanya

ditujukan kepada Gereja – gereja, Toko buku Kristen, maupun lembaga. FG memberikan surat penawaran khusus kepada

konsumen dengan memberikan promosi dan penawaran khusus

melalui surat pos. Data biasa dikumpulkan berdasarkan

segmentasi demografi tempat maupun pencarian yang dilakukan

melalui internet.

Direct mail tentu akan menjadi jurus jitu yang akan terus

dipertahankan oleh FG. Karena dengan adanya direct mail, FG

akan mampu menjangkau tempat – tempatpelosok yang sulit dijangkau. Hal ini dikarenakan tim marketing FG mencari

sendiri alamat – alamat toko buku, Gereja – gereja, lembaga maupun perorangan di seluruh pelosok nusantara melalui

pencarian data di internet. Direct mail tersebut berupa surat

penawaran untuk berlangganan FG, selain itu juga disertakan

sampel dari renungan FG. Sehingga calon pelanggan mendapat

gambaran langsung mengenai produk FG.

(26)

Dengan adanya pemasaran langsung ini tentunya

membuat para konsumen tak perlu repot melakukan aktivitas

pembelian FG ke toko – toko buku. Terlebih bagi konsumen yang berada di daerah pelosok yang tidak memiliki akses mudah

untuk bertandang ke toko buku. Mereka diberikan kesempatan

untuk meresponi direct mail tersebut dengan mengambil

keputusan untuk berlangganan FG. Bagi FG sendiri, direct mail

seperti ini memiliki keuntungan karena dapat menjangkau

pembeli yang memiliki keterbatasan tetapi ingin tetap

berlangganan.

f. Internet

Pemasaran yang dilakukan via internet lebih mengarah

pada penggunaan media sosial. Media sosial adalah teknologi

yang bersifat mobile yang sering digunakan masyarakat untuk

berinteraksi. FG lebih memaksimalkan penggunaan jejaring

sosial facebook dan twitter. Menyadari tentang keunggulan

jejaring sosial, FG tidak semata – mata berfokus pada pesan komersial tetapi FG lebih banyak bertukar konten dengan

masyarakat dunia maya mengenai sesuatu yang bernilai secara

rohani yang di post melalui status facebook maupun twitter.

Tetapi juga tidak menutup kemungkinan terkadang FG

mempromosikan edisi terbarunya dengan mengunggah foto

cover edisi terbaru tersebut.

FG memilih jejaring sosial sebagai media pendukung

promosi adalah hal yang tepat karena mampu menghubungkan

pelanggan dengan perusahaan secara lebih intensif dan lebih

murah. Sekaligus media sosial digunakan sebagai cara untuk

mendistribusikan konten dan meraih khalayak baru.-

(27)

Gambar

Gambar 4.5 Cover Depan FG

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat cadangan minyak bumi indonesia yang makin menipis, impor minyak bumi yang semakin tinggi dan kenaikan harga minyak bumi dunia yang dapat dipastikan

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN ACEH SELATAN UNIT LAYANAN PENGADAAN.. KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

User cukup memasukkan Nama Barang, Merk Barang, Rincian Barang, Harga, Jumlah dan Gambar, setelah semua data diisi dengan benar user cukup mengklik tombol simpan,

1) Sistem informasi potensi investasi terintegrasi memberikan informasi kepada calon investor yang ingin melakukan atau berencana melakukan investasi di Kabupaten Garut,

Data barang digunakan untuk uji pola data dan proses pemasukan data roti yang ingin diramalkan pada aplikasi, sehingga ketika aplikasi pada sistem digunakan sudah

Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan hasil wawancara antara anak jalanan pengguna  NAPZA dengan hasil observasi

Di sisi lain Abdul Ghafur dalam Nopita Windasari (2010: 43) mendefinisikan peri- laku awal adalah pengetahuan dan keteram- pilan yang relevan yang telah dimiliki

(3) Untuk Izin Pengelolaan Air Bawah Tanah klasifikasi B, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, penerbitan izin dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan