• Tidak ada hasil yang ditemukan

18. EKSTRAKSI DAUN SIRSAK 111 115

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "18. EKSTRAKSI DAUN SIRSAK 111 115"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EKSTRAKSI DAUN SIRSA Galih Prihasetya H Jurusan T Jln. Prof. Sudh

Sirsak (Annona muricata L) meru Amerika Selatan. Didalam tanam polyketides dengan struktur 30 – Rantai furanone dalam gugus hy pemanfaatan ekstrak daun sirsak bertujuan agar dapat diketahui va ekstraksi dengan metode maser faktorial desain 2 level dan 4 v maserasi 1 dan 2 hari, berat sam yang digunakan yaitu volume so jenis pelarut etanol. 4 variabel be variabel yang paling berpengaruh proses ekstraksi zat sitotoksik ada Key words : sirsak, acetogenins

Soursop (Annona muricata L) is o Acetogenins contain in the sourso straight carbon chain 30-32 tha hydrofuranone have cytotoxic ac efficiency of the solvent. This condition optimum in the extrac research was engineered with fac material with and without drying etanol and n-hexane. The depen 28oC (room condition), and etan level and the most affected varia extraction process are 7 grams of Key words : soursop, acetogeni

SAK (ANNONA MURICATA L) MENGGUNAKAN P Hermawan (L2C008046) dan Hendrawan Laksono ( n Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponego dharto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7

Pembimbing: Ir. Indro Sumantri, M.Eng

Abstrak

erupakan salah satu tanaman buah yang berasal dari Kar naman sirsak terutama daun sirsak terdapat senyawa a

– 32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gu hydrofuranone pada C23 memiliki aktivitas sitotoksik. sak adalah kurang efisiennya pelarut yang digunakan variabel yang berpengaruh dan menentukan kondisi ope serasi zat sitotoksik dari daun sirsak. Penelitian ini d variabel bebas yaitu pengeringan bahan dengan dan ampel 4 dan 7 gram, jenis pelarut fraksinasi etanol dan

solven ekstraksi 200 ml, temperatur ekstraksi 28oC ( t bebas tersebut memberikan pengaruh yang positif/men ruh adalah pengeringan, berat sampel, dan waktu ekstrak adalah pada berat 7 gram, dengan pengeringan, dan wakt ins, ekstraksi, sitotoksik, maserasi

Abstract

is one of fruit that originated from Caribbean, middle Am rsop especially in the leaves. Acetogenins is polyketides that bounded with group 5-methyl-2-furanone. Furano

activity. One of the problem in the usage of soursop is research have purpose to know affected variable a action with maseration method of cytotoxic substance factorial design method with 2 level and 4 independent v ng, extraction time 1 and 2 days, samples mass 4 and 7 g endent variables are extraction’s volume solvent 200 m tanol solvent. The 4 independent variables give positiv

riables are drying, samples mass, and extraction time. of weight, with drying process, and extraction time 2 da enin, extraction, cytotoxic, maseration

111 N PELARUT ETANOL

o (L2C008055) goro

)7460058

aribia, Amerika Tengah dan a acetogenin yaitu senyawa gugus 5-methyl-2-furanone. ik. Salah satu kendala dalam an selama ini. Penelitian ini operasi optimum pada proses i dirancang dengan metode n tanpa pengeringan, waktu an n-heksan. Variabel terikat ( temperatur ruangan ) , dan eningkatkan kadar fenol dan raksi. Kondisi optimum pada aktu ekstraksi 2 hari.

(2)

Pendahuluan

Sirsak (Annona murica salah satu tanaman buah yang be Amerika Tengah dan Amerika S rasanya manis agak asam sehin sebagai bahan jus buah. Daging b serat. Setiap 100 g buah yan mengandung 3.3 g serat sehingg 13% kebutuhan serat per hari. buahnya mengandung ban (terutama fruktosa), vitamin C ( dan B2.

Awal tahun 90-an dit “jamu herbal” dari suku-suku ( yang dapat menyembuhkan b berbahaya termasuk kanker. Se para ahli farmasi dari AS, ternya berasal dari daun pohon Gravio mengandung zat anti-kanker acetogenins, yang dapat membu tanpa mengganggu sel-sel se manusia.

Acetogenins adalah sen dengan struktur 30 – 32 ran bercabang yang terikat pada g furanone. Rantai furanone hydrofuranone pada C23 m sitotoksik.

Annonaceous acetogeni menghambat produksi ATP de komplek I mitokondria. (Motoyu 1998; Shimada, 1998, Zeng, 1 membutuhkan banyak e membutuhkan banyak ATP. A dan menempel di reseptor dindin ATP di dinding mitokondria. Da

Metode Penelitian Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan ini adalah daun sirsak, etanol,

Variabel Penelitian

Variabel terikat yang digunakan ini adalah volume etanol 200 ekstraksi 28oC ( temperatur rua pelarut etanol. Sedangkan var adalah pengeringan bahan de pengeringan, waktu maserasi 1 sampel 4 dan 7 gram, jenis pelar dan n-heksan.

ricata L) merupakan berasal dari Karibia, Selatan, Buah sirsak ingga sering dipakai g buahnya kaya akan ang dapat dimakan gga dapat memenuhi ri. Selain itu, daging anyak karbohidrat (20 mg/100 g), B1

ditemukan semacam (tribes) di Amazon beberapa penyakit Setelah diteliti oleh yata ramuan tersebut viola. Daun tersebut ker yang disebut bunuh sel-sel kanker sehat dalam tubuh

senyawa polyketides rantai karbon tidak a gugus 5-methyl-2-ne dalam gugus

memiliki aktivitas

enin bekerja dengan dengan mengganggu oyuki,2000; Miyoshi, , 1996). Sel kanker energi sehingga Acetogenins masuk ing sel dan merusak Dampaknya produksi

energi di dalam sel k akhirnya sel kanker mat sangat selektif, hanya me memiliki kelebihan ATP.

Fenol merupaka acetogenin sebenarnya j toksik. Fenol sering digu dan antibakteria, Mekan adalah dengan penghan presipitasi (pengendapa mikroorganisme sehingg kegagalan fungsi pada mi Styryl-lactones dengan berat molekul ren diaktifasi oleh enzim cas transmembran mitokon menghasilkan sitokrom lactones dihipotesiskan b C-Kinase. Ekspresi pro dalam jalur tranduksi menghambat pertumb meningkatkan gen supreso

Saat ini, acetogenins sebagai oba meminum rebusan daun tidak ada acetogenins yan dari fungsinya, acetogen ekonomi tinggi untuk dipr Salah satu ken ekstrak daun sirsak ad pelarut yang digunakan s dilakukan isolasi acetoge polar.

an dalam penelitian , aquades, dan n -

heksan. Alat yang diguna gelas ukur, erlenmeyer spektrofotometer. Rangk dilihat pada Gambar.

Gambar 1. Proses Ekstraksi

kan dalam penelitian 00 mL, temperatur uangan ) , dan jenis variabel berubahnya dengan dan tanpa 1 dan 2 hari, berat larut fraksinasi etanol

Prosedur Percobaan Proses penelitian dimula bahan dilanjutkan den standar untuk di anali selanjutnya adalah taha dengan metode maserasi. dengan spektrofotometer.

112 kanker pun berhenti dan ati. Hebatnya, acetogenins menyerang sel kanker yang P.

kan salah satu gugus dari juga merupakan senyawa igunakan sebagai antiseptik kanisme kerja senyawa ini hancuran dinding sel dan apan) protein sel dari gga terjadi koagulasi dan mikroorganisme tersebut. s adalah gugus dari fenol rendah. Kerja styryl-lactones caspase, memicu kerusakan kondria mamalia yang m c (Wiart, 2007).

Styryl-n berperaStyryl-n produksi proteiStyryl-n rotein C-kinase, berfungsi ksi signal, dikaji dapat mbuhan tumor dan esor (Choi, 1990).

pemanfaatan senyawa obat hanya sebatas dengan un sirsak saja, dan saat ini ang dijual dipasaran. Dilihat genins mempunyai peluang

iproduksi.

endala dalam pemanfaatan adalah kurang efisiennya selama ini. Oleh karena itu genin menggunakan pelarut

unakan adalah beaker glass, er, corong pemisah, dan gkaian alat ekstraksi dapat

ulai dengan persiapan awal engan pembuatan larutan alisis kadar fenol. Proses hap ekstraksi daun sirsak asi. Hasil ekstraksi dianalisa

(3)

Hasil dan Pembahasan 1. Menentukan variabel

berpengaruh

dari percobaan diolah deng ini dimaksudkan untuk me yang paling berpengaruh sampel, pengeringan, jenis

No. Run

Kondisi kadar air

Berat daun (gr

1 Basah 4

2 Kering 4

3 Basah 7

4 Kering 7

5 Basah 4

6 Kering 4

7 Basah 7

8 Kering 7

9 Basah 4

10 Kering 4

11 Basah 7

12 Kering 7

13 Basah 4

14 Kering 4

15 Basah 7

16 Kering 7

efek no orde

P=(i-0.27 I1 96.667

0.2575 I2 90.000

0.05 I123 83.333

0.0325 I12 70.000

0.0325 I134 76.667

0.025 I1234 63.333

0.0025 I13 56.667

-0.0275 I3 50.000

-0.1175 I124 43.333

-0.12 I23 36.667

-0.145 I234 30.000

-0.1675 I34 23.333

-0.195 I14 16.667

-0.2225 I24 10.000

-0.38 I4 3.333

el yang paling ngan Pada percobaan endapatkan variabel ruh diantara berat is solvent fraksinasi,

[image:3.595.80.551.249.629.2]

dan waktu ekstraksi didapatkan hasil p diperoleh menggun faktorial design untu dari variabel dan (Hasil perhitungan 2).

Tabel 1. Hasil Percobaan

at (gr)

Waktu Ekstraksi (hari)

Fraksi

solven Abso

1 Etanol 0

1 Etanol 0.

1 Etanol 0.

1 Etanol 1.

2 Etanol 0.

2 Etanol 0.

2 Etanol 0.

2 Etanol 1.

1 n-heksan 0.

1 n-heksan 0.

1 n-heksan 0.

1 n-heksan 0

2 n-heksan 0.

2 n-heksan 0.

2 n-heksan 0.

2 n-heksan 0.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Efek

-0.5)x100%/15 Keterangan

667 Efek pengeringan

000 Efek berat daun

333 Efek interaksi pengeringan-berat daun-wa

000 Efek interaksi pengeringan-berat daun

667 Efek interaksi pengeringan-waktu ekstraks

333 Efek interaksi pengeringan-berat daun-wa

667 Efek interaksi pengeringan- waktu ekstrak

000 Efek waktu ekstraksi

333 Efek interaksi pengeringan-berat daun-sol

667 Efek interaksi berat daun-waktu ekstraksi

000 Efek interaksi berat daun-waktu ekstraksi

333 Efek interaksi waktu ekstraksi-solven frak

667 Efek interaksi pengeringan -solven fraksin

000 Efek interaksi berat daun-solven fraksinas

33 Efek solven fraksinasi

113 ksi. Dari percobaan tersebut pada Tabel 1. Data yang unakan metode rancangan ntuk menghitung harga efek n interaksi antar variabel n efek disampaikan di tabel

sorbansi Konsentrasi Fenol (%)

0.31 0.25

0.605 0.62

0.574 0.58

1.072 1.20

0.446 0.42

0.658 0.68

0.715 0.75

1.202 1.36

0.266 0.20

0.426 0.40

0.639 0.66

0.54 0.54

0.353 0.31

0.453 0.43

0.179 0.09

0.262 0.19

waktu ekstraksi

aksi-jenis solven fraksinasi

waktu ekstraksi-solven fraksinasi

raksi

solven fraksinasi

si-solven fraksinasi

raksinasi

sinasi

(4)

Gam Di grafik probabilitas variabel interaksi pengeringan ekstraksi (I

123) paling jauh dari itu dapat disimpulkan bahwa pengeringan-berat daun-waktu ek variabel yang paling berpengaruh pada kisaran level yang telah percobaan ini.

2. Menentukan kondisi opera Setelah dilakukan percobaan yang paling berpengaruh y air, berat daun, dan waktu dapatkan hasil sebagai beriku

Tabel 3 Hubungan Interaks berat daun-waktu ekstraksi te

Run Kondisi

Kadar Air

Berat Daun

Wakt ekstra

1 Basah 4 gr 1 har

2 Kering 4 gr 1 har

3 Basah 7 gr 1 har

4 Kering 7 gr 1 har

5 Basah 4 gr 2 har

6 Kering 4 gr 2 har

7 Basah 7 gr 2 har

8 Kering 7 gr 2 har

Tabel 3 menunjukan ba terbesar yaitu 1,36% terdapat p kering, berat daun 7 gr, dan wakt

Jika ditinjau dari berat d banyak pada daun 7 gr disebabka daun yang di ekstrak maka terekstrak akan semakin banyak p

Jika ditinjau dari varia air, kondisi daun kering memilik yang lebih banyak ketimbang d kadar air yang terkandung sudah Jika ditinjau dari la perendaman selama 2 hari ak %fenol yang lebih banyak dari

-20.000 0.000 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 P r o b a b il it a s

ambar 2. Grafik hubungan probabilitas dengan efek itas vs efek posisi

an-berat daun-waktu ri garis. Oleh karena a variabel interaksi ekstraksi merupakan ruh di antara variabel lah ditentukan pada

rasi optimum aan terhadap variabel yaitu kondisi kadar tu ekstraksi, maka di

ikut:

aksi Kondisi kadar air-i terhadap %fenol

aktu

raksi Fraksi %Fenol

hari Etanol 0.25 hari Etanol 0.62 hari Etanol 0.58 hari Etanol 1.20 hari Etanol 0.42 hari Etanol 0.68 hari Etanol 0.75 hari Etanol 1.36

bahwa %Fenol yang t pada kondisi daun ktu ekstraksi 2 hari. at daun, %fenol lebih bkan semakin banyak a fenol yang dapat

k pula.

riabel kondisi kadar iliki berat dasar daun daun basah, karena ah dihilangkan.

lama perendaman, akan menghasilkan ari pada 1 hari oleh

sebab itu makin lama semakin banyak pula zat y

Namun, ada bata solvent untuk mengekstra terlarutnya

Kesimpulan

Interaksi yang pali ekstraksi zat sitotoksik berat daun, pengeringan Berdasarkan hasil yang operasi dengan berat dau 2 hari, dan dengan penger

Ucapan Terima Kasih Terima kasih disampa Kimia Universitas D membantu penelitian in Sumantri, M.Eng. sela penelitian.

Daftar Notasi g= gram ml = milliliter

Daftar Pustaka

Gleye, Christophe, et all. Acetogenins Fr Muricata. Unive Kim, G.S, et all. 19

Murihexoxin C Acetogenins, Fro muricata, Scho Pharmacal Scien Kintzios, S.E and Maria

Cancer. Luciana, A.R. 2010. Acet

cornifolia and Departamento d Ciências Exatas, Minas Gerais. M

I123 y = 164.5x + 57.73

R² = 0.916

000 000 000 000 000 000 000 000

-0.6 -0.4 -0.2 0 0.2

Efek

114 fek

a suatu bahan diekstrak at yang dapat terekstrak.

atas maksimum kemampuan trak kandungan suatu bahan

aling berpengaruh dalam dari daun sirsak adalah gan, dan waktu ekstraksi. g diperoleh didapat kondisi aun 7 gram, waktu ekstraksi geringan.

paikan pada Jurusan Teknik Diponegoro yang telah ini, dan pada Ir. Indro elaku dosen pembimbing

ll. 1996. Cohibins A and B, From Roots of Annona versite Paris XI. Page 2

1998. Muricoreacin And C, Mono-Tetrahydofuran From The Leaves of Annona chool of pharmacy and iences. Page 2

ria G.B. Plants That Fight

cetogenins from Annona their antioxidant capacity. de Química, Instituto de as, Universidade Federal de MG, Brazil. Page 2

[image:4.595.171.471.92.241.2] [image:4.595.73.308.499.594.2]
(5)

Santosa, Herry. 2004. Opera Ekstraksi. Jurusan Tekn Teknik Universitas Semarang. Hal 3

Teyler, Leslie. 2002. Herbal Rainforest.

Wele, Alassane, et all. 2003. A Novel Cyclohexapeptid of Annona muricata. Instit

substances naturelles. Pa

erasi Teknik Kimia eknik Kimia Fakultas itas Diponegoro.

al Secrets of The

Annomracatin C, A tide From The Seeds stitute de chimie des Page 3

Gambar

Tabel 1. Hasil Percobaan
Tabel 3 Hubungan Interaksberat daun-waktu ekstraksi teaksi Kondisi kadar air-i terhadap %fenol

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian diawali oleh ekstraksi komponen metabolit sekunder daun sirsak menggunakan metode maserasi, dengan 3 jenis pelarut, yaitu metanol, etanol, dan

re-ekstraksi menggunakan pelarut etanol. Dengan proses re-ekstraksi tersebut dihasilkan rninyak atsiri daun pandan rvangi yang berkualitas baik yaitu lebih murni,

Uji pendahuluan yang dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol p.a 98% sebagai pelarut dalam ekstraksi maserasi daun sirsak didapatkan nilai IC 50 ekstrak daun sirsak sebesar

Sehingga pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai ekstraksi kandungan tannin yang terdapat dalam tanaman putri malu menggunakan pelarut etanol dengan metode

Ekstraksi pelarut adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam air oleh suatu pelarut yang tidak dapat bercampur dengan air, sehingga dapat dipisahkan dalam hal ini pelarut

menggunakan beberapa pelarut untuk ekstraksi seperti air, etanol dan metanol dan didapatkan hasil bahwa pelarut yang efektif untuk ekstraksi adalah metanol dan etanol

Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya Laporan Hasil Penelitian “ Ekstraksi Flavonoid Pada Daun Kersen dengan Pelarut Etanol “

Sehingga pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai ekstraksi kandungan tannin yang terdapat dalam tanaman putri malu menggunakan pelarut etanol dengan metode