• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tetap Ekstraksi Kafein Dari Daun Teh.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Tetap Ekstraksi Kafein Dari Daun Teh.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TETAP SATUAN PROSES EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH

DISUSUN OLEH : KELOMPOK III

Dentri Irtas ( 0612 4041 1521)

Melwinda ( 0612 4041 1527)

Rahmat Hidayat ( 0612 4041 1533) Rara EkaDyla Putri ( 0612 4041 1535)

Tanti Haryati ( 0612 4041 1538)

Winda Nurdiana ( 0612 4041 1540)

Yuhanah ( 0612 4041 1542)

Kelas : 2 EGB

Instruktur : Ir. Fatria, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI DIV TEKNIKENERGI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

(2)

EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH

I. TUJUAN PERCOBAAN

 Mendapatkan kafein dari daun teh dengan cara ekstraksi  Menentukan kadar kafein dari daun teh

II. ALAT DAN BAHAN

a. Alat yang digunakan Batang pengaduk Bola karet Corong gelas Corong pisah Erlenmeyer vakum Gelas kimia Gelas ukur Hot plate Kaca arloji Kertas saring Neraca analitik Pipet ukur Termometer

b. Bahan yang digunakan  Aquadest

 Kalsium karbonat (CaCO3)

 Kloroform

(3)

III. GAMBAR ALAT ( TERLAMPIR )

IV. DASAR TEORI

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gram/mol. Dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1% dalam

air). Secara ilmiah, efek kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (nevroses), tidak dapat tidur ( insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia). Kopi dan teh banyak mengandung kafein dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh yang sangat cepat, sementara penghancurannya sangat lambat. (Hermanto, 2007 : 1)

Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kafein dari teh kering dan untuk menentukan kafein dari daun teh. Kafein merupakan alkaloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik. Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCO3 dan

dalam air, kafein juga dapat terikat oleh senyawa non polar seperti kloroform. Kloroform dapat memisahkan kafein dari zat lain di dalam teh. Pemisahan kafein dari teh dilakukan dengan cara ekstraksi.

Ekstraksi adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam larutan air oleh suatu plarut yang tak dapat bercampur dengan air sehingga dapat dipisahkan. Ekstraksi adalah suatu produk pemisahan suatu zat dan campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya komponen bercampur sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat fisiknya terlalu kecil atau tersedia dalam

(4)

konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester untuk essence pada sirup. Pengambilan kafein dari daun teh dan pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas. Saat ekstraksi larutan ekstrak yang tercemar harus dibersihkan. Suatu pelarut yang digunakan sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstraksi yang besar, sehingga kebutuhan pelarut lebih sedikit. (Anonim : 2010 :1)

Eksraksi pelarut suatu ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat dipergunakan untuk hal pemurnian, memperkaya pemisahan serta analisis pada semua skala kerja. (Khopkar : 1990 : 85)

Khasiat Teh

Teh yang biasa kita konsumsi, khususnya teh hijau, banyak mengandung khasiat, sebuah riset Erasmus University Medical School, Rotterdam mengungkapkan pembuluh darah baik besar (aorta) pada responden yang gemar meminum teh hijau, memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner.

Selain itu, penelitian The American Jurnal of Clinical Nutrition belum lama ini menemukan khasiat teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Ternyata paduan kafein dan teh hijau yang sesuai takaran mampu membakar 4% kalori lebih banyak dibandingkan dengan orang yang

(5)

berdiet dengan menggunakan placebo. Disamping tiu, ternyata teh hijau lebih diakui ampuh mencegah gigi berlubang, lantaran fluoride alami.

Kloroform

H

C Cl

Cl Cl

Nama IUPAC : Chloroform

Nama lain : Formyl trichloride, Methane trichloride, Methyl trichloride, Methenyl trichloride, TCM

Rumus Molekul : CHCl3

Massa Molar : 119,38 gr/mol Penampilan : color less liquid

Densitas : 1,48 gr/cm3

Titik leleh : 63,5 C

Titik didih : 61,2 C

Titik nyala : non-flammable

(6)

V. LANGKAH KERJA

1. Menimbang 10 gram teh kering

2. Memasukkan teh ke dalam gelas beaker. Menambahkan 100 ml air.

3. Memasukkan 5 gram CaCO3, kemudian mendidihkannya.

4. Menyaring larutan dengan kertas saring, memisahkan filtrat endapannya.

5. Memanaskan sampai filtrat 1/3 volume. Mendinginkan filtrat sampai suhu kamar.

6. Memasukkan larutan kedalam separatur funnel dan menambahkan 15 ml kloroform kemudian mengocoknya.

7. Memisahkan larutan atas dan larutan bawah pada separatur funnel, larutan bawah dimasukkan kedalam gelas beaker.

8. Menambahkan 2 ml kloroform pada larutan atas yang ada di separatur funnel dan mengkocoknya.

9. Memasukkan lapisan atas kedalam gelas beaker yang sama dan melakuakn evaporasi sampai kering.

10. Menimbang crude kafein.

VI. DATA PENGAMATAN

Kafein dalam teh kering

- Berat teh kering = 10 gram

- Volume aquadest = 100 ml

- Berat CaCO3 = 5 gram

- Berat gelas kimia = 96,9 gram - Berat gelas kimia + kafein = 97,6 gram

(7)

VII. PERHITUNGAN

Berat kafein = ( berat gelas kimia + kafein) – berat gelas kimia = 97,6 gram – 96,9 gram

= 0,7 gram

Kadar kafein dalam teh kering 10 gram % kafein x 100

= x 100 = 7

(8)

VIII. ANALISIS DATA

Percobaan kali ini adalah ekstraksi kafein dari daun teh, sebelum melakukan percobaan, alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan disiapkan terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan adalah 10 gram teh kering, 5 gram CaCO3, 15 ml kloroform dan 100 ml aquadest.

10 gram teh kering dan 5 gram CaCO3 dipanaskan dalam 100 ml

aquadest sampai mendidih. Larutan dididihkan untuk memisahkan kafein dari zat-zat lain dalam teh kering, sedangkan CaCO3 larut dalam kondisi

panas. CaCO3 akan mengendap apabila dingin sehingga larutan perlu

disaring dalam keadaan panas.

Filtrat yang dihasilkan dan penyaringan dipanaskan 1/3 dari volume awal supaya kandungan lain dalam teh kering tersebut benar-benar hilang dan yang tersisa hanya kafein.

Setelah dimasukkan dalam corong pemisah, larutan ditambahkan dengan 15 ml kloroform. Kemudian dikocok sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah dari larutan dipisahkan, kemudian ditambahkan dengan 2 ml kloroform dan mengocoknya kembali.

Kemudian melakukan pemisahan, lapisan bawah yang dihasilkan dibuang. Sedangkan lapisan atas dimasukkan dalam gelas kimia kemudian mendidihkan sampai mengering. Langkah percobaan terakhir adalah menimbangnya untuk mengetahui crude kafein dalam teh kering. Diperoleh crude kafein sebesar 0,7 gram.

(9)

IX. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Suatu metode untuk mendapatkan kafein dari teh kering yaitu metode ekstraksi pelarut.

2. Ekstraksi pelarut adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam air oleh suatu pelarut yang tidak dapat bercampur dengan air, sehingga dapat dipisahkan dalam hal ini pelarut yang digunakan adalah klorofom.

3. Hasil percobaan :

1) Berat kafein = 0,7 gram 2) % kadar kafein = 7 %

(10)

X. DAFTAR PUSTAKA

_______Jobsheet Praktikum Satuan Proses.2013.Ekstraksi Kafein dalam Daun Teh.Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya

(11)

XI. LAMPIRAN ( GAMBAR ALAT )

Botol Aquadest Pengaduk Kaca Arloji

Bola Karet Pipet Ukur Gelas Kimia

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses ekstraksi pelarut bertujuan untuk mengekstrak zat terlarut dari satu fase cair yang lain. Hal ini dapat dilakukan untuk memisahkan dua zat terlarut yang berbeda untuk

• Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat

Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang digunakan harus memenuhi kriteria yaitu kemampuan tinggi melarutkan komponen zat terlarut di

 Dketahui bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akanmenyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut ( Larutan akanmemiliki titik beku lebih rendah

Semakin tinggi zat pelarut, zat yang terlarut akan mendapatkan energi untuk bergerak sehingga proses difusinya juga

Untuk membuat teh yang berkadar kafein rendah perlu dilakukan pengambilan kafein dengan ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Agar diperoleh hasil kadar kafein

Proses penyeduhan dalam penelitian ini merupakan proses ekstraksi yang terjadi penarikan kandungan kimia yaitu kafein dari kopi yang dapat larut dalam pelarut air

Ekstraksi cair merupakan suatu metode pemisahan atau pengambilan zat terlarut dalam larutan dengan menggunakan pelarut lain. Ekstraksi cair-cair menggukan solvent yaitu Etil