• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengilangan Minyak Nabati dan Hewani Metode Metode Ekstraksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pengilangan Minyak Nabati dan Hewani Metode Metode Ekstraksi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGILANGAN MINYAK NABATI & HEWANI

MAKALAH PENGILANGAN MINYAK NABATI & HEWANI

METODE-METO

METODE-METODE DE EKSTRAKSIEKSTRAKSI

Oleh: Oleh:

Cici

Cici Wirna Wirna Sari Sari 15071208691507120869

Josua

Josua Sugandi Sugandi Siregar Siregar 14071117761407111776

M.

M. Nur Nur Rahim Rahim S S 11071143501107114350

Viona

Viona Aulia Aulia Rahmi Rahmi 15071229531507122953

Zarah

Zarah Ayu Ayu WulanDari WulanDari 15071137081507113708

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1

FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU PEKANBARU

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Pertama

Pertama –  – tama kami mengucapkan puji dan syukur yang sedalam-tama kami mengucapkan puji dan syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan, dalamnya kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga akhirnya makalah yang

sehingga akhirnya makalah yang berjudul ““Metode Ekstraksi berjudul Metode Ekstraksi” ini dapat selesai” ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami sangat menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, dorongan dan Kami sangat menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, dorongan dan  pertolongan

 pertolongan dari dari banyak banyak pihak, pihak, pelaksanaan pelaksanaan makalah makalah ini ini tidak tidak dapat dapat berjalanberjalan dengan baik. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dengan baik. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari ibuk pembimbing dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari ibuk pembimbing mata kuliah Pengilangan Minyak Nabati dan Hewani beserta teman

mata kuliah Pengilangan Minyak Nabati dan Hewani beserta teman –  – teman.teman.

Di dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari betul bahwa kami Di dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari betul bahwa kami  belum berpengalaman dalam menulis makalah. Oleh karena itu, kami mo

 belum berpengalaman dalam menulis makalah. Oleh karena itu, kami mohon maafhon maaf atas semua kesalahan dan kekurangan yang tedapat dalam makalah ini. Akhir kata atas semua kesalahan dan kekurangan yang tedapat dalam makalah ini. Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi kita kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi kita semua.

semua.

Pekanbaru, 03 April 2017 Pekanbaru, 03 April 2017

(3)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Istilah minyak (Oil) dan lemak (Fat) adalah untuk membedakan keadaan Istilah minyak (Oil) dan lemak (Fat) adalah untuk membedakan keadaan minyak/lemak itu pada suhu kamar (28-32 derajat Celcius). Disebut minyak kalau minyak/lemak itu pada suhu kamar (28-32 derajat Celcius). Disebut minyak kalau  pada

 pada suhu suhu kamar kamar berbentuk berbentuk cair, cair, dan dan disebut disebut lemak lemak apabila apabila pada pada suhu suhu kamarkamar  berbentuk

 berbentuk padat. padat. Minyak Minyak Kelapa Kelapa yang yang mempunyai mempunyai titik titik beku beku 22° 22° C, C, didaerahdidaerah tropis seperti Indonesia disebut minyak, namun didaerah subtropis yang suhu tropis seperti Indonesia disebut minyak, namun didaerah subtropis yang suhu udaranya dibawah 22°C minyak kelapa disebut lemak (bentuk padat). Dalam ilmu udaranya dibawah 22°C minyak kelapa disebut lemak (bentuk padat). Dalam ilmu kimia dasar, strukturnya digambarkan sebagai berikut :

kimia dasar, strukturnya digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Gambar 1.1 Rumus Molekul Lemak (minyak) Rumus Molekul Lemak (minyak) Rumus molukulnya dikenal sebagai C

Rumus molukulnya dikenal sebagai C33HH55(COOR)(COOR)33

Lemak dan minyak sebagai bahan pangan yang dibagi menjadi dua Lemak dan minyak sebagai bahan pangan yang dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

golongan, yaitu: 1)

1) Lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak (Lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak (edible fat consumededible fat consumed uncooked 

uncooked ) misalnya mentega, margarin serta lemak yang digunakan dalam) misalnya mentega, margarin serta lemak yang digunakan dalam kembang gula.

(4)

2)

2) Lemak dan minyak yang dapat dimakan (Lemak dan minyak yang dapat dimakan (edible fat edible fat ), dihasilkan oleh alam), dihasilkan oleh alam yang

yang dapat bersumber dari dapat bersumber dari bahan nabati bahan nabati atau hewani.atau hewani.

Pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung Pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung  pada

 pada sifat sifat alami alami minyak minyak atau atau lemak lemak tersebut tersebut dan dan juga juga tergantung tergantung dari dari hasil hasil akhirakhir yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.

tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.

Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh  pembuatan

 pembuatan ester ester ((essence)essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat diliha sehari-hari

diliha sehari-hari ialah pelarutan ialah pelarutan komponen-komponkomponen-komponen kopi dengan menggunakanen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar at

air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.au digiling.

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

1.

1. Mengetahui pengertian ekstraksiMengetahui pengertian ekstraksi 2.

2. Mengetahui metode-metode yang digunakan dalam ekstraksiMengetahui metode-metode yang digunakan dalam ekstraksi 3.

(5)

BAB II

Pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung Pengolahan minyak dan lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung

 pada

 pada sifat sifat alami alami minyak minyak atau atau lemak lemak tersebut tersebut dan dan juga juga tergantung tergantung dari dari hasil hasil akhirakhir

yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari

campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak

dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut

yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak

dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis

yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur

secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau

tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.

Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses

yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh

 pembuatan

 pembuatan ester ester ((essence)essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak

wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat

diliha sehari-hari

diliha sehari-hari ialah pelarutan ialah pelarutan komponen-komponkomponen-komponen kopi dengan menggunakanen kopi dengan menggunakan

air panas dari biji kopi yang telah dibakar ata

air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.u digiling.

Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan

minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak.

Adapun ekstraksi minyak atau lemak itu bermacam-macam, yaitu

Adapun ekstraksi minyak atau lemak itu bermacam-macam, yaitu rendering rendering (dry(dry

rendering dan wet rendering 

rendering dan wet rendering ),), mechanical expressionmechanical expression dan dan solvent extraction solvent extraction..

2.2

2.2 Tujuan Tujuan EkstraksiEkstraksi

Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian

tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Zat-zat aktif tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Zat-zat aktif

terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda demikian pula terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda demikian pula

ketebalannya, sehingga diperlukan metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam ketebalannya, sehingga diperlukan metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam

mengekstraksinya. Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen mengekstraksinya. Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen

(6)

 perpindahan

 perpindahan massa massa komponen komponen zat zat ke ke dalam dalam pelarut, pelarut, dimana dimana perpindahan perpindahan mulaimulai

terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.

2.3

2.3 Metode Metode EkstraksiEkstraksi

Ekstraksi minyak adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atau Ekstraksi minyak adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atau

lemak dari bahan yang mengandung minyak atau lemak. Metode ekstraksi yang lemak dari bahan yang mengandung minyak atau lemak. Metode ekstraksi yang

 biasa dilakukan

 biasa dilakukan ada 3 ada 3 metode yaitumetode yaitu rendering rendering (dry rendering dan wet rendering (dry rendering dan wet rendering ),),

mechanical expression

mechanical expression dan dan solvent extraction solvent extraction..

2.3.1 Rendering 2.3.1 Rendering

Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan

yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada

semua cara rendering, penggunaan panas adalah sesuatu yang spesifik, yang semua cara rendering, penggunaan panas adalah sesuatu yang spesifik, yang

 bertujuan

 bertujuan untuk untuk menggumpalkan menggumpalkan protein protein pada pada dinding dinding sel sel bahan bahan dan dan untukuntuk

memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau

lemak yang terkandung didalamnya. Menurut Isnani (2013) rendering dibagi lemak yang terkandung didalamnya. Menurut Isnani (2013) rendering dibagi

dengan dua cara,yaitu : dengan dua cara,yaitu :

1.

1. Rendering Basah (Rendering Basah (Wet Rendering Wet Rendering ))

Rendering basah adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air Rendering basah adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air

selama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang selama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang

terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan

40 sampai 60 pound tekanan uap (40-60 psi). Penggunaan temperatur rendah pada 40 sampai 60 pound tekanan uap (40-60 psi). Penggunaan temperatur rendah pada

rendering basah dilakukan jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak. rendering basah dilakukan jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak.

Bahan yang akan diekstraksi ditempatkan pada ketel yang dilengkapi dengan alat Bahan yang akan diekstraksi ditempatkan pada ketel yang dilengkapi dengan alat

 pangaduk,

 pangaduk, kemudian kemudian air air ditambahkan ditambahkan dan dan campuran campuran dipanaskan dipanaskan perlahan-lahanperlahan-lahan

sampai suhu 50°C sambil diaduk. Minyak yang terekstraksi akan naik keatas sampai suhu 50°C sambil diaduk. Minyak yang terekstraksi akan naik keatas

kemudian dipisahkan. Proses rendering basah dengan menggunakan temperatur kemudian dipisahkan. Proses rendering basah dengan menggunakan temperatur

rendah kurang begitu popular, sedangkan proses rendering basah dengan rendah kurang begitu popular, sedangkan proses rendering basah dengan

menggunakan temperatur tinggi disertai dengan tekanan uap air, digunakan untuk menggunakan temperatur tinggi disertai dengan tekanan uap air, digunakan untuk

menghasilkan minyak atau lemak dalam jumlah yang besar. Peralatan yang menghasilkan minyak atau lemak dalam jumlah yang besar. Peralatan yang

digunakan adalah

(7)

dimasukan kedalam digester dengan tekanan uap air sekitar 40 sampai 60 pound dimasukan kedalam digester dengan tekanan uap air sekitar 40 sampai 60 pound

selama 4-6 jam. selama 4-6 jam.

2.

2. Rendering Kering (Rendering Kering ( Dry Rendering  Dry Rendering ))

Rendering kering adalah proses rendering tanpa penambahan air selama Rendering kering adalah proses rendering tanpa penambahan air selama

 proses

 proses berlangsung. berlangsung. Rendering Rendering kering kering dilakukan dilakukan dalam dalam ketel ketel yang yang terbuka terbuka dandan

dilengkapi dengan steam jaket serta alat pengaduk (agitator). Bahan dilengkapi dengan steam jaket serta alat pengaduk (agitator). Bahan

yangdiperkirakan mengandung minyak atau lemak dimasukkan kedalam ketel yangdiperkirakan mengandung minyak atau lemak dimasukkan kedalam ketel

tanpa penambahan air. Bahan tadi dipanaskan sambil diaduk. Pemanasan tanpa penambahan air. Bahan tadi dipanaskan sambil diaduk. Pemanasan

dilakukan pada suhu 220°F sampai 230°F (105°C-110°C). Ampas bahan yang dilakukan pada suhu 220°F sampai 230°F (105°C-110°C). Ampas bahan yang

telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak

yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan

minyak dilakukan dari bagian atas ketel. minyak dilakukan dari bagian atas ketel.

2.3.2

2.3.2 Proses Proses Ekstraksi Ekstraksi dengan dengan Pelarut Pelarut ((

 So

 Solv

lve

ent

nt E

E xtra

xtract

ctiio

on

n))

Proses Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu Proses Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen dari suatu

 bahan

 bahan yang yang terdiri terdiri dari dari dua dua atau atau lebih lebih komponen komponen dengan dengan cara cara melarutkan melarutkan salahsalah

satu komponen dengan pelarut yang sesuai. Prinsip ekstraksi dengan pelarut satu komponen dengan pelarut yang sesuai. Prinsip ekstraksi dengan pelarut

adalah melarutkan minyak dalam pelarut minyak atau lemak. Sebagai bahan adalah melarutkan minyak dalam pelarut minyak atau lemak. Sebagai bahan

 pelarut

 pelarut dapat dapat digunakan berbagai digunakan berbagai macam macam pelarut pelarut organik. Senyawa organik. Senyawa organik organik yangyang

sering digunakan adalah N-heksan, etanol, petroleum eter, dan lain-lain. Salah sering digunakan adalah N-heksan, etanol, petroleum eter, dan lain-lain. Salah

satu alat ekstraksi yang sering digunakan adalah Soklet. Pada proses ekstraksi, satu alat ekstraksi yang sering digunakan adalah Soklet. Pada proses ekstraksi,

kadar solute dalam solven dipengaruhi oleh lamanya waktu ekstraksi, jumlah kadar solute dalam solven dipengaruhi oleh lamanya waktu ekstraksi, jumlah

sirkulasi, suhu, dan jenis pelarut. Pada keadaan setimbang kadar solute dalam sirkulasi, suhu, dan jenis pelarut. Pada keadaan setimbang kadar solute dalam

solven relatif tetap. Pada cara ini dihasilkan bungkil/ampas dengan kadar minyak solven relatif tetap. Pada cara ini dihasilkan bungkil/ampas dengan kadar minyak

yang rendah yaitu sekitar 1 % atau lebih dan mutu minyak yang dihasilkan kasar yang rendah yaitu sekitar 1 % atau lebih dan mutu minyak yang dihasilkan kasar

karena ada sebagian fraksi bukan minyak yang ikut terekstraksi (Putriningtyas karena ada sebagian fraksi bukan minyak yang ikut terekstraksi (Putriningtyas

(8)

Ada beberapa metode ekstraksi dengan pelarut yang umum digunakan, Ada beberapa metode ekstraksi dengan pelarut yang umum digunakan,

diantaranya adalah: diantaranya adalah:

1.

1. MaserasiMaserasi

Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik

yang digunakan pada suhu ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam yang digunakan pada suhu ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam

isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan

terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan di dalam

dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan

terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat

diatur lama perendaman yang digunakan. Pemilihan pelarut untuk proses maserasi diatur lama perendaman yang digunakan. Pemilihan pelarut untuk proses maserasi

akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan akan memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan

senyawa bahan alam pelarut tersebut. Alat ekstraksi maserasi dapat dilihat pada senyawa bahan alam pelarut tersebut. Alat ekstraksi maserasi dapat dilihat pada

Gambar 2.1. Gambar 2.1.

Gambar 2.1

Gambar 2.1 Alat Ekstraksi MaserasiAlat Ekstraksi Maserasi

2.

2. PerkolasiPerkolasi

Perkolasi merupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampel Perkolasi merupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampel

sehingga pelarut akan membawa senyawa organik bersama-sama pelarut. sehingga pelarut akan membawa senyawa organik bersama-sama pelarut.

Efektivitas dari proses ini hanya akan lebih besar untuk senyawa organik yang Efektivitas dari proses ini hanya akan lebih besar untuk senyawa organik yang

sangat mudah larut dalam pelarut yang digunakan. Keuntungan dari metode ini sangat mudah larut dalam pelarut yang digunakan. Keuntungan dari metode ini

adalah tidak diperlukannya proses pemisahan ekstrak sampel, sedangkan adalah tidak diperlukannya proses pemisahan ekstrak sampel, sedangkan

kerugiannya adalah selama proses tersebut, pelarut menjadi dingin sehingga tidak kerugiannya adalah selama proses tersebut, pelarut menjadi dingin sehingga tidak

melarutkan senyawa dari sampel secara efisien. Alat ekstraksi perkolasi dapat melarutkan senyawa dari sampel secara efisien. Alat ekstraksi perkolasi dapat

(9)

Gambar 2.2

Gambar 2.2 Alat Ekstraksi PerkolasiAlat Ekstraksi Perkolasi 3.

3. SokletasiSokletasi

Sokletasi merupakan proses ekstraksi yang menggunakan penyarian Sokletasi merupakan proses ekstraksi yang menggunakan penyarian  berulang

 berulang dan dan pemanasan. pemanasan. Penggunaan Penggunaan metode metode sokletasi sokletasi adalah adalah dengan dengan caracara memanaskan pelarut hingga membentuk uap dan membasahi sampel.

memanaskan pelarut hingga membentuk uap dan membasahi sampel. Pelarut yangPelarut yang sudah membasahi sampel kemudian akan turun menuju labu pemanasan dan sudah membasahi sampel kemudian akan turun menuju labu pemanasan dan kembali menjadi uap untuk membasahi sampel, sehingga penggunaan pelarut kembali menjadi uap untuk membasahi sampel, sehingga penggunaan pelarut dapat dihemat karena terjadi sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel. dapat dihemat karena terjadi sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik untuk senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas. Alat Proses ini sangat baik untuk senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas. Alat ekstraksi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

ekstraksi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3

Gambar 2.3Alat Ekstraksi SoklrtasiAlat Ekstraksi Soklrtasi

2.3.3

2.3.3 Pengepresan Pengepresan Mekanik Mekanik ((

 Me

 Mech

cha

anica

nical

l E

E xp

xprre

ess

ssiio

on

n

))

Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan bahan yang berasal dari

terutama untuk bahan bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini biji-bijian. Cara ini dilakukan untukdilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70%). Pada memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70%). Pada  pengepresan mekanis

(10)

 pembuatan

 pembuatan serpih, serpih, perajangan dan perajangan dan penggilingan serta penggilingan serta tempering tempering atau atau pemasakan.pemasakan.

Dua cara umum dalam pengepresan mekanis, yaitu: Dua cara umum dalam pengepresan mekanis, yaitu:

1.

1. Pengepresan Hidraulik (Pengepresan Hidraulik ( Hydraulic Pressing  Hydraulic Pressing ))

Pada cara hydraulic pressing, bahan di press dengan tekanan sekitar 2000 Pada cara hydraulic pressing, bahan di press dengan tekanan sekitar 2000

 pound/inch2 (140,6 kg/cm = 136 atm).

 pound/inch2 (140,6 kg/cm = 136 atm). Banyaknya minyak atau lemak Banyaknya minyak atau lemak yang dapatyang dapat

diekstraksi tergantung pada lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan, diekstraksi tergantung pada lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan,

serta kandungan minyak dalam bahan asal. Sedangkan banyaknya minyak yang serta kandungan minyak dalam bahan asal. Sedangkan banyaknya minyak yang

tersisa pada bungkil bervariasi antara 4 sampai 6 persen, tergantung dari lamanya tersisa pada bungkil bervariasi antara 4 sampai 6 persen, tergantung dari lamanya

 bungkil ditekan dibawah tekanan

 bungkil ditekan dibawah tekanan hidrolik.hidrolik.

Gambar 2.4

Gambar 2.4Alat Pengepresan HidraulikAlat Pengepresan Hidraulik

Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pemisahan minyak dengan cara Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pemisahan minyak dengan cara

 pengepresan mekanis dapat dilihat pada Gambar 2.5.  pengepresan mekanis dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5

(11)

2.

2. Pengepresan Berulir (Pengepresan Berulir ( Expeller Pressing  Expeller Pressing ))

Cara expeller pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri Cara expeller pressing memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri

dari proses pemasakan atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada dari proses pemasakan atau tempering. Proses pemasakan berlangsung pada

temperatur 240°F (115,5°C) dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch2. Kadar air temperatur 240°F (115,5°C) dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch2. Kadar air

minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 persen, sedangkan minyak atau lemak yang dihasilkan berkisar sekitar 2,5-3,5 persen, sedangkan

 bungkil yang dih

 bungkil yang dihasilkan masih mengandung minyak antara 4-5 persen.asilkan masih mengandung minyak antara 4-5 persen.

Gambar 2.6

Gambar 2.6 Alat Pengepresan BerulirAlat Pengepresan Berulir

Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga

mengandung minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering mengandung minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering

(12)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

1.

1. Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkanEkstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan

minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau

lemak. lemak.

2.

2. Ekstraksi didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen zat keEkstraksi didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen zat ke

dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka

kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.

3.

3. Metode ekstraksi yang biasa dilakukan ada 3 metode yaituMetode ekstraksi yang biasa dilakukan ada 3 metode yaitu rendering rendering (dry(dry

rendering dan wet rendering 

rendering dan wet rendering ),), mechanical expressionmechanical expression  dan  dan  solvent solvent

extraction extraction..

3.2 Saran 3.2 Saran

1.

1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami proses pengolahan minyak nabatiMahasiswa diharapkan dapat memahami proses pengolahan minyak nabati

dan hewani dengan ekstraksi. dan hewani dengan ekstraksi.

2.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Pradipta. A., 2011, “

Pradipta. A., 2011, “ Pengaruh Metode  Pengaruh Metode Ekstraksi Ekstraksi Terhadap Terhadap Aktivitas Aktivitas antibakteriantibakteri

 Ekstrak

 Ekstrak Etanol Etanol Daun Daun Sansevieria Sansevieria trifasciata trifasciata Prain Prain TerhadapTerhadap

Staphylococcus aureus IFO 13276 dan Pseudomonas aeruginosa IFO Staphylococcus aureus IFO 13276 dan Pseudomonas aeruginosa IFO

12689

12689”, Hal 10”, Hal 10-15, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.-15, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Putriningtyas, A. dkk, 2007

Putriningtyas, A. dkk, 2007 ,  , “Pembuatan “Pembuatan Mesin Mesin Press Press Hidrolik Hidrolik untukuntuk

 Pengambilan

 Pengambilan  Minyak  Minyak dari dari Biji Biji Bijian”,Bijian”,  halaman 8-13, Tugas Akhir,  halaman 8-13, Tugas Akhir,

Universitas Sebelas Maret Surakarta Universitas Sebelas Maret Surakarta

Rahayu, M, 2012,

Rahayu, M, 2012, “Ekstraksi”“Ekstraksi” , ,

http://metarahayudeasty.blogspot.co.id/2012/12/ekstraksi, Diakses pada http://metarahayudeasty.blogspot.co.id/2012/12/ekstraksi, Diakses pada

Gambar

Gambar 1.1Gambar 1.1 Rumus Molekul Lemak (minyak) Rumus Molekul Lemak (minyak)
Gambar 2.2Gambar 2.2 Alat Ekstraksi Perkolasi
Gambar 2.5Gambar 2.5
Gambar 2.6Gambar 2.6 Alat Pengepresan Berulir

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Sistem Proteksi Brankas Berpassword Menggunakan Selenoid Door Lock Sebagai Pembuka Brankas Berbasis Mikrokontroller.. Kategori :

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

Dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa di Sekolah Menengah Pertama Swasta Muhammadiyah 50 Medan ”. Penulisan tesis ini

Apakah faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi secara

Kimia Farmasi-Uji Kualitatif Senyawa Obat & Bahan Pembantu Page 14 Pada percobaan kali ini, dilakukan analisis kualitatif sederhana dengan hanya mereaksikan

Pengukuran terhadap ill- ness perception dapat digambarkan dengan lima dimensi dalam cognitive representation of illness antara lain: (1) Identify (label pasien yang digu­ nakan

Metode Penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D.. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan

Sebagai rangkaian suatu kegiatan maka langkah tersebut secara teoritis dapat dilakukan oleh guru dengan cara sebagai berikut: pengawasan terhadap peserta didik