• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

Disusun oleh:

Inasha Vaseany

Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja Dr. Ardiyan Harimawan

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2014

(2)

EKS 2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR GAMBAR ... 3

DAFTAR TABEL ... 4

BAB I PENDAHULUAN ... 5

BAB II TUJUAN DAN SASARAN ... 6

2.1 Tujuan... 6

2.2 Sasaran ... 6

BAB III RANCANGAN PERCOBAAN ... 7

3.1 Alat dan Bahan ... 7

3.2 Skema Alat Percobaan ... 8

BAB IV PROSEDUR KERJA ... 9

4.1 Persiapan Sampel ... 9

4.2 Tahap Ekstraksi 1 ... 9

4.3 Tahap Ekstraksi 2 dan 3 ... 10

4.4 Pemurnian Minyak ... 10

4.5 Penentuan Massa Minyak... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 13

LAMPIRAN ... 14

A. Tabel Data Mentah ... 14

A.1 Data Pengamatan ... 14

B. Prosedur Perhitungan ... 15

B.1 Penentuan kadar air dalam biji ... 15

B.2 Penentuan kadar minyak ... 15

B.3 Penentuan kadar minyak sebagai berat kering ... 15

B.4 Penentuan kadar minyak dengan pemisahan zat non minyak ... 15

B.5 Penentuan massa jenis minyak ... 15

B.6 Penentuan nilai ekonomi minyak ... 15

C. Data Spesifik dan Literatur ... 16

C.1 Data fisik pelarut ... 16

(3)

EKS 3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Alat Percobaan ... 8

Gambar 4.1 Tahap persiapan sampel ... 9

Gambar 4.2 Tahap Ekstraksi 1 ... 9

Gambar 4.3 Tahap ekstraksi 2 ... 10

Gambar 4.4 Distilasi minyak ... 10

Gambar 4.5 Penentuan massa minyak (1) ... 11

Gambar 4.6 Penentuan massa minyak (2) ... 12

(4)

EKS 4

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Alat dan Bahan Percobaan ... 7 Tabel C.1.1 Data Fisik n-Heksan ... 16

(5)

EKS 5

1 BAB I

PENDAHULUAN

Ekstraksi padat cair, atau sering disebut leaching, merupakan proses pemisahan zat yang dapat larut (solut) dari suatu campurannya (sumber) dengan padatan yang tidak dapat larut (innert) dengan menggunakan pelarut cair. Operasi ini dapat dijumpai dalam industri metalurgi dan farmasi, seperti proses pemisahan biji emas dan tembaga, juga produk farmasi dari akar atau daun tumbuhan tertentu. Ekstraksi padat cair juga dimanfaatkan dalam industri pangan untuk mengekstrak zat yang dapat larut dari bahan makanan. Salah satunya adalah ekstraksi minyak nabati dari sumber (biji-bijian) dengan menggunakan pelarut cair.

Ekstraksi menggunakan pelarut menerapkan karakter kelarutan dari zat atau partikel terhadap pelarut. Penjabaran umum mengenai kelarutan zat terlarut atau pelarut dapat dinyatakan sebagai “like dissolves like”. Derajat yang menyatakan suatu zat dapat terdistribusi ke fasa yang lain merujuk pada persamaan berikut:

𝑋𝑠𝑜𝑙𝑣𝑒𝑛𝑡 ⇔ 𝑋𝑠𝑜𝑙𝑣𝑒𝑛𝑡2 𝐾𝑒𝑞 [𝑋𝑠𝑜𝑙𝑣𝑒𝑛𝑡2]

[𝑋𝑠𝑜𝑙𝑣𝑒𝑛𝑡]

Pemilihan tipe pelarut juga mempengaruhi proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut.

Sifat pelarut harus sesuai dengan sifat polaritas zat yang hendak diekstrak dan kelarutannya.

(6)

EKS 6

2 BAB II

TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN

2.1 Tujuan

Tujuan percobaan dalam praktikum Ekstraksi Bahan Nabati ini adalah:

1. Praktikan memahami proses ekstraksi padat cair menggunakan Soxhlet Extractor.

2. Praktikan memahami nilai ekonomi proses ekstraksi minyak dari biji (sumber bahan).

2.2 Sasaran

Untuk mencapai tujuan praktikum, praktikan diharapkan dapat:

1. Menghitung kadar minyak dari biji

2. Mengetahui ciri fisik minyak hasil ekstraksi

(7)

EKS 7

3 BAB III

RANCANGAN PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan Ekstraksi Bahan Makanan disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Daftar Alat dan Bahan Percobaan

Alat Bahan

Timbangan analitis n-Heksana atau dietil eter

Labu bundar Bahan makanan

Kapas Aqua dm

Termometer Soxhlet extractor Alat distilasi Pemanas elektrik Oven

Gelas kimia 400 mL

Gelas ukur 25 mL dan 10 mL Batang pengaduk

Stop watch Batu didih Mortar Corong Botol sampel Kertas saring

(8)

EKS 8

3.2 Skema Alat Percobaan

Gambar 3.1 Skema Alat Percobaan

(sumber: http://www.behr-labor.com/pdf/app_extraktion_gb.pdf)

1 2 4

3

5

6 7 8 9

Keterangan:

1. Heater 2. Water bath 3. Batu didih 4. Labu bundar 5. Siphon tube 6. Keran 7. Thimble

8. Extractor coloumn 9. Kondensor

(9)

EKS 9

4 BAB IV PROSEDUR KERJA

4.1 Persiapan Sampel

Sebelum melakukan proses ekstraksi, sampel harus dipersiapkan seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tahap persiapan sampel 4.2 Tahap Ekstraksi 1

Tahap proses ekstraksi menggunakan Soxhlet disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tahap Ekstraksi 1

(10)

EKS 10

4.3 Tahap Ekstraksi 2 dan 3

Tahap ekstraksi 2 disajikan pada Gambar 4.3. Setelah tahap ekstraksi 3 mengulangi proses seperti tahap 2.

Gambar 4.3 Tahap ekstraksi 2

4.4 Pemurnian Minyak

Proses pemurnian minyak dilakukan dengan distilasi sederhana seperti disajikan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Distilasi minyak

(11)

EKS 11

4.5 Penentuan Massa Minyak

Minyak

Pemanasan (oven 103±2oC selama 30-60 menit)

Ditimbang Data massa

minyak

Pemanasan 20-30 menit

Pendinginan

Ditimbang

|m2-m1| ≤ mg Tidak

Hasil ekstrak Ya

Gambar 4.5 Penentuan massa minyak (1)

(12)

EKS 12 Hasil Ekstrak

Jernih Minyak ditimbang

Massa Minyak

Pelarutan dengan n-Heksana

Filtrasi

Pencucian filter dengan pelarut

Pengeringan (ekstrak dan

residu) (105±2 oC)

Massa Minyak dan

residu

Ya Tidak

Gambar 4.6 Penentuan massa minyak (2)

(13)

EKS 13

5 DAFTAR PUSTAKA

1. Behr Labor-Technik. “The extraction procedure”. http://www.behr- labor.com/pdf/app_extraktion_gb.pdf. Germany. Diakses 2 Februari 2014.

2. Chemo. “Beginners guide to soxhlet extractor”. Anabolicminds Archive.

http://www.erowid.org/archive/rhodium/pdf/soxhlet4dummies.pdf .2003.

3. Perry, Robert H. and Green Don. “Perry’s chemical engineers handbook 6th edition”.

McGraw-Hill. Page 3-37.

4. SPB (1998). “Handbook of oil seeds, oil fats, and derivatives”. New Delhi: Everest Press. Page 166-170.

(14)

EKS 14

6 LAMPIRAN

7 A. Tabel Data Mentah A.1 Data Pengamatan

1. Uji kadar air dalam sampel

Massa awal biji = ... gr

Massa biji setelah dikeringkan = ...gr

2. Data ekstraksi

No. Data Soxhlet Extractor

Variasi I (4-2-2) Variasi II (4-1-1) 1 Massa sampel sebelum ekstraksi

2 Massa sampel setelah ekstraksi 3 Volume pelarut sebelum ekstraksi 4 Volume pelarut sesudah ekstraksi 5 Massa minyak setelah distilasi 6 Massa minyak setelah oven 7 Volume minyak setelah oven

3. Data Fisik minyak

No. Ciri Fisik Minyak Soxhlet Extractor

Variasi I (4-2-2) Variasi II (4-1-1) 1

2 3 4 5

(15)

EKS 15

8 B. Prosedur Perhitungan

B.1 Penentuan kadar air dalam biji

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = |𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ | 𝑥 100%

B.2 Penentuan kadar minyak

% 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = |𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙| 𝑥 100%

B.3 Penentuan kadar minyak sebagai berat kering

% 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 = | % 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘

100 − % 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟| 𝑥 100%

B.4 Penentuan kadar minyak dengan pemisahan zat non minyak

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = % 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑥 (100% − %𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑛𝑜𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘) 100

B.5 Penentuan massa jenis minyak

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 (𝜌) =𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 (𝑔𝑟𝑎𝑚) 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 (𝑚𝐿)

B.6 Penentuan nilai ekonomi minyak

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑗𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 1000 𝑚𝐿 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑖𝑗𝑖 (𝑔𝑟) 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 (𝑚𝐿)

(16)

EKS 16

9 C. Data Spesifik dan Literatur C.1 Data fisik pelarut

Data fisik larutan n-Heksan disajikan pada tabel C.1.1

Tabel C.1.1 Data Fisik n-Heksan

Mr 86,18 gr/mol

Titik didih 68,5 – 69,1 oC

Titik leleh -96 oC

Massa jenis 0,6548 gr/mL

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Alat dan Bahan Percobaan
Gambar 3.1 Skema Alat Percobaan
Gambar 4.1 Tahap persiapan sampel  4.2 Tahap Ekstraksi 1
Gambar 4.4 Distilasi minyak
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi

Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan zat dari suatu padatan ataupun cairan dengan menambahankan pelarut tertentu untuk mengeluarkan

• Disebut Ekstraksi Cair-Cair (LLE) adalah karena peristiwa pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan cara pengontakan pada cairan lain (baru) • Disebut juga sebagai

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang di inginkan

Ekstraksi adalah proses pemisahan dua zat atau lebih dengan pelarut yang tidak saling campur, bisa dari zat cair ke zat cair atau dari zat padat ke zat cair, ekstraksi

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengekstraksi minyak dari biji ganitri dengan metode ekstraksi padat–cair (leaching) dengan cara mengontakkan uap panas

Pada ekstraksi padat – cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut dispisahkan dari bahan padat dengan bantuan pelarut.. Pada ekstraksi, yaitu ketika bahan ekstraksi

Ekstraksi bahan alam merupakan proses pemisahan zat aktif dari bahan alam menggunakan pelarut