• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA. docx"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“MENENTUKAN TITIK BEKU LARUTAN”

AGUS SABARUDDIN

(2)

“LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA”

I. Judul :

 Mengukur titik beku larutan.

 Menetukkan selisih titik beku antar larutan.

II. Tujuan Percobaan :

 Mengukur dan menentukan titik beku beberapa larutan.

III. Dasar Teori :

 Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan oleh kebersamaan jumlah partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat larutan dan besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat terlarut. Penurunan titik beku dari suatu larutan,T berbanding lurus dengan konsentrasi molal (m) dari suatu larutan.

 Apabila suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut, maka sifat larutan itu berbeda dari sifat pelarut murni. Contohnya, larutan urea yang berbeda sifat dengan air murni biasa. Sifat-sifat larutan yang ada, seperti rasa, warna, pH, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat yang terlarut. Pengaruh jenis zat ya ng terlarut kecil sekali sejauh zat yang terlarut itu tergolong nonelektrolit dan tidak mudah menguap. Sedangkan sifat-sifat yang tiak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya pada konsentrasi partikelnya disebut dengan sifat-sifat koligatif suatu larutan.

IV. Alat dan Bahan :

1. Hancurkan es batu, usahakan hingga menjadi butiran-butiran yang kecil.

2. Masukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia sampai kira-kira 3/4nya. Tambahkan kurang lebih 4 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan sendok hingga tercampur rata. Campuran ini di gunakan sebagai pendingin.

3. Isi tabung reaksi dengan air aqua sebanyak 5 ml menggunakan pipet.

4. Masukkan tabung kedalam gelas kimia yang berisi campuran pendingin sambil mengocok larutan (air aqua) naik turun sampai air/larutan reaksi membeku seluruhnya.

5. Sekiranya air/larutan sudah membeku, keluarkan tabung reaksi dari gelas kimia kemudian masukkan termometer kedalam tabung tersebut untuk mengukur perubahyan suhu yang terjadi.

6. Lakukan hal yang sama dengan beberapa larutan yang lain.

(3)

Berdasarkan praktek yang kami lakukan di lab. kimia, maka hasil yang di dapatkan yaitu :

N

o Nama Larutan Titik Beku (0C)

1. Air aqua 0 ˚C

2. NaOH -1 ˚C

3. NaCl -6 ˚C

4. Co(NH2)2 -4 ˚C

VII. Analisa Data :

 Larutan NaCl titik bekunya lebih tinggi di sebabkan larutan ini bersifat elektrolit jika dibandingkan dengan larutan elektrolit lainnya yang di ujikan.

VIII.Kesimpulan :

 Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang).

(4)

IX. Daftar Pustaka :

Anonim, 2010. Penurunan titik beku larutan. http:// lovekimiabanet.blogspot.com.

Harnanto, ari dan Ruminten. 2009. Kimia. Penerbit : pusat perbukuan Depdiknas. Jakarta

Nunukan, 14 Desember 2014 Mengetahui,

Praktikan Guru Mapel Kimia

Referensi

Dokumen terkait

Pada percobaan satu diletakakkan 100 ml pelarut murni kedalam gelas kimia lalu diletakkan pada busen lalu dipanaskan dengan suhu 250 °C titik didih pelarut murni sebesar 91 °C

Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik bekularutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak

Pada percobaan ini, variabel bebas yang digunakan adalah massa zat terlarut, yaitu massa naftalena yang digunakan dalam penentuan tetapan titik beku asam asetat

Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel..

Praktikum kali ini adalah Penentuan Titik Beku larutan yang mempunyai tujuan untuk menghitung tetapan penurunan titik beku molal pelarut serta menghitung

Suatu larutan dengan tekanan uap yang lebih rendah dari zat pelarut murni tidak akan seimbang dengan zat pelarut yang padat pada titik beku normalnya.. Sistem tersebut

Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume (berat

Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 0 0 C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak