• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Disusun oleh kel (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Disusun oleh kel (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun oleh kelompok 9 :

1. M. Syauqi Farhan 2. Dwi Aulia Rahmah 3. Chika Azziyati 4. Retno Wulandari

Kelas : XII IPA 1

SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN

(2)

KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

I. TUJUAN

a. Untuk mengamati dan mempelajari praktikum pada kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari beberapa larutan.

b. Mengetahui faktor-faktor penyebab kenaikan titik didih dan penurunan titik beku pada larutan elektrolit dan non-elektrolit

II. MANFAAT

Agar siswa memahami tentang sifat koligatif larutan dalam melakukan praktikum kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.

III. PENDAHULUAN TEORI SINGKAT

1. TITIK DIDIH

Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer(Brady, 1999 : 540).

(3)

Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas antara cairan-uap (Petrucci, 2000 : 175).

(4)

Tb = kb . m

Tb = kenaikan titik didih larutan

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)

m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)

Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didih harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :

ΔTb = kb x m [1+(n-1) α]

Dimana,

(5)

2. PENURUNAN TITIK BEKU

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut

misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC

itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Jika suatu pelarut ditambah zat terlarut, maka titik beku larutan akan turun sesuai dengan jumlah partikel zat terlarut.

(6)

Tf = kf . m

Tf = penurunan titik beku larutan

Kf = tetapan penurunan titik beku molal pelarut m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)

Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk penurunan titik beku harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :

ΔTf = kf . m [1+(n-1) α]

Dimana,

(7)

IV. ALAT DAN BAHAN

6. Tempat pembakar spirtus 7. Termometer 4. 100 ml aquades beku

5. Campuran m 0,36 CaCl2 + 100 ml aquades beku 6. Campuran m 0,05 NaOH+ 100 ml aquades beku

(8)

V. PROSEDUR KERJA 1. Kenaikan Titik Didih

1. Siapkan semua alat da bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.

2. Masukkan 500 ml aquades kedalam gelas kimia kemudian panaskan perlahan-lahan dengan memakai buffet dan sumbu kompor yang dibakar menggunakan .

3. Masukkan termometer kedalam gelas kimia berisi aquades. Tunggu hingga aquades mendidih.

4. Jika aquades sudah mendidih mencapai suhu 100 catat suhu aquades pada tabel pengamatan.

5. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti aquades dengan larutan NaOH 0,36 m dan larutan CaCl2 0,05 m.

2. Penurunan Titik Beku

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.

2. Masukkan 500 ml aquades kedalam plastik kemudian dinginkan pada lemari es hingga membeku.

(9)

VI. ANALISIS DATA

 HASL PRAKTIKUM

1. Tabel Pengamatan kenaikan Titik Didih

No Larutan Titik didih Kenaikan titik didih

1. Aquades 99 0

2. CaCl2 0,36 m 100 1oC

3. NaOH 0,05 m 101 2oC

2. Tabel Pengamatan Penurunan Titik Beku

No Larutan Titik Beku Penurunan titik beku

1. Aquades 0oC 4oC

2. CaCl2 0,36 m 3oC 1oC

(10)
(11)

VII. PEMBAHASAN

 Kenaikan Titik Didih

1. Bedasarkan hasil percobaan berapakah titik didih aquades? Apakah sama dengan 100oC? jika tidak sama, menurut kalian apa penyebabnya?

Jawab : Tidak, hal tersebut dikarenakan ada factor-faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah penguapan pada saat pembakaran.

2. Kenapa titik didih aquades tidak sama dengan titik didih larutan yang lain?

Jawab : karena untu menguapkan larutan (NaOH dan CaCl2) lebih sulit dibandingkan dengan menguapkan pelarut (aquades). Jadi dengan demikian, larutan yang mempunyai tekanan uap jenuh rendah akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari 100℃. jadi aquades mempunyai suhu yang berbeda dengan larutan yang lain pada saat pembakaran.

3. Manakah larutan yang memiliki titik didih tertinggi? Menurut kalian apakah penyebabnya?

(12)

 Penurunan Titik Beku

1. Berdasarkan hasil percobaan berapakah titik beku aqudes? Apakah sama dengan 0oC ? Jika tidak sama,menurut kalian apakah penyebabnya ?

Jawab : Tidak, karena pengaruh dari besarnya molalitas dari larutan tersebut dan dikarenakan ada factor yang mempengaruhi salah satunya adalah tekanan udara sekitar.

2. Apakah titik beku aquades sama dengan titik beku larutan yang lain ? Beri penjelasan hasil pengukuran kalian

Jawab : tidak, karena larutan memiliki dua senyawa sedangkan pelarut hanya memiliki satu senyawa.

3. Manakah larutan yang memiliki titik beku tertinggi ? Menurut kalian apa penyebabnya ?

(13)

VIII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum ini kita dapat simpulkan bahwa

Sifat koligatif dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dalam suatu zat pelarut. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu larutan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti massa zat terlarut yang digunakan dan sifat dari larutan tersebut ( elektrolit atau non-elektrolit ). 1. Kenaikan Titik Didih

Larutan yang bersifat elektrolit akan memiliki titik didih yang lebih besar dari pelarut murinya, sehingga mengalami penurunan titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya.

Berdasarkan analisisdata di atas dapat disimpulkan bahwa titik didih aquades tidak sama dengan 100°C hal tersebut dikarenakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi slah satunya adalah penguapan. Dari ketiga larutan yang kami lakukan percobaan CaCl2 memiliki titik didih yang paling tinggi hal tersebut dikarenakan massa larutan tersebut.

2. Penurunan Titik Beku

Larutan yang bersifat elektrolit akan memiliki titik beku yang lebih besar dari pelarut murninya, sehingga mengalami penurunan titik beku yang lebih rendah dari pelarut murninya

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://mizuc.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-kenaikan-titik-didih.html

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan

tekanan uap jenuh larutan elektrolit lemah - Faktor van’t hoff - Jumlah partikel - Derajat ionisasi - Zat terlarut Sifat Koligatif larutan elektrolit -Kenaikan titik didih

 Dketahui bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akanmenyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut ( Larutan akanmemiliki titik beku lebih rendah

Membuat larutan sampel X dengan mengikuti langkah yang sama dari no.1 hingga 8 pada pengukuran titik didih NaCl... Dari kenaikan titik didih suatu larutan yang

Pembelajaran problem solving pada materi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit mempunyai 5 tahap yang terdiri dari

2.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan2. Menghitung konsentrasi suatu larutan

Laruta elektrolit memiliki titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama.. Hal ini

Pada percobaan ini, variabel bebas yang digunakan adalah massa zat terlarut, yaitu massa naftalena yang digunakan dalam penentuan tetapan titik beku asam asetat