• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TEKANAN OSMOTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TEKANAN OSMOTIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA

TEKANAN OSMOTIK PADA WORTEL

Disusun Oleh :

1.

Dian Adelia Pertiwi

2.

Nujumunnisa

3.

Resky Ayu Ramadhani S.

4.

Haeriani

KELAS XII MIPA3

(2)

2016/2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osmosis merupakan fenomena penting dalam sistem biologis, karena kebanyakan membran biologis bersifat semi-permiabel. Membran

semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membran tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan.

Osmosis merupakan perpindahan ion atau molekul dari larutan hipotonis (konsentrasi pelarut tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke hipertonis (konsentrasi pelarut rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi yang melewati membran

semipermeabel. Suatu larutan memiliki tekanan osmotik tertentu yang dapat diukur menggunakan osmometer.

Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air.

Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan-larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fuida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktiftas fsik.

Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam

(3)

Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.

B.

Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui pengaruh tekanan osmotik terhadap wortel.

C.

Manfaat Praktikum

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fuid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.

Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan dua cara, yaitu:

•Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga •Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

(5)
(6)

1. Siapkan 2 potong wortel ukuran 1 x 3, dan cuci wortel tersebut dengan air sampai bersih.

2. Selanjutnya siapkan 2 buah gelas yang diisi dengan air yang sama rata.

3. Pada gelas pertama masukkan 2 sendok garam dan 2 sendok gula pada gelas kedua.

4. Masukkan potongan wortel ke masing-masing gelas yang berisi larutan garam dan larutan gula.

5. Rendamlah potongan wortel tersebut selama 8 jam.

6. Setelah 8 jam, ukur wortel yang telah direndam dilarutan gula dan larutan garam.

3 cm Keras dan tidak mengalami perubahan

Garam 3 cm 2,8 cm Bagian luarnya agak lembek dan mengkerut

B. PEMBAHASAN

(7)

wortel yang lebih tinggi sehingga larutan gula bergerak ke larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah yaitu wortel itu sendiri.

BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah kami laksanakan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :

(8)

PENUTUP

Berikutlah sajian ilmu mengenai pembelajaran

dalam TEKANAN OSMOTIK terhadap wortel. Semoga dapat

memberikan kontribusi yang signifkan terhadap anda

sebagai pembaca.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

http://ny14.blogspot.com/2013/01/laporan-biologi-osmosis-wortel_6748.html

http://laporanpraktikumbiologi.blogspot.com/2011/08/laporan-praktikum-biologi.html http://mahpudeen.blogspot.com/2013/09/laporan-kimia-tekanan-osmosis.html

http://www.slideshare.net/agusnurrok/laporan-praktikum-osmosis-15647432

Referensi

Dokumen terkait

Suatu larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya ada pada temperatur tertentu, terdapat

Suatu larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya ada pada temperatur tertentu, terdapat

siswa menyatakan bahwa mereka dapat melakukan praktikum penu- runan titik beku dan tekanan osmotik larutan menggunakan media pembel- ajaran berupa virtual lab yang

3) Tekanan osmotic merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan yang berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut. Larutan dengan kadar zat terlarut yang

3) Tekanan osmotic merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan yang berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut. Larutan dengan kadar zat terlarut yang

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam

Kesimpulan dari penjelasan tersebut adalah penurunan titik beku suatu larutan encer berbanding lurus dengan konsentrasi massa (pada tekanan tetap) dan pada larutan encer dengan

Percobaan “Kenaikan Titik Didih” bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta jenis zat terlarut (elektrolit dan non elektolit) terhadap kenaikan titik didih