• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP PESAWAT SEDERHANA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP PESAWAT SEDERHANA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE INKUIRI

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

KONSEP PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh HendarPriatna

1008629

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

KONSEP PERUBAHAN SIFAT BENDA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 KecamatanBatujajar,

Kabupaten Bandung Barat)

Oleh HendarPriatna

1008629

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. Nana Djumhana,M.Pd NIP. 19590508 198403 1 002

Pembimbing II

(3)

Pernyataan Keaslian Penulisan Skripsi dan Bebas Plagiarisme

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep PesawatSederhana(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 KecamatanBatujajar,Kabupaten Bandung Barat)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Ada pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni2013 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP

PESAWAT SEDERHANA

Oleh Hendar Priatna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Hendar Priatna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(5)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG

KONSEP PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 KecamatanBatujajar,

Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Hendar Priatna

1008629

(6)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

INQUIRY METHOD INCREASING THE RESULT OF STUDENT LEARNING ON SCIENCE ABOUT THE SIMPLE OF PLANE

(Class action research in 2 Cibungur Elementary School , the fifth grade in the twice semester 2012-2013 Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)

This background of this class action research is the lowest of science mark. We know that form the minimize criteria which reach 47,37% with the average of all the class 67,87. That is based the application on the class “teacher centre’ is still used so the result isn’t maximal. The problem of this research are doing to know the illustration from :

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah

melimpahkan segala nikmat lahir dan batin kepada hamba-Nya serta mencurahkan

kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul Penerapan metode inkuiridalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ipa tentang konsep PesawatSederhana(Penelitian Tindakan Kelas di

SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

KecamatanBatujajar, Kabupaten Bandung Barat)

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

penulisan skripsi dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi

Pendidika Guru Sekolah Dasar di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan. Maka penulis mengharapkan sumbang saran serta koreksi

dari semua pihak demi perbaikan penulisan selanjutnya. Semoga skripsi ini

bermanfaat, setidaknya dapat memberi motivasi dalam mengembangkan dan

meningkatkan mutu pendidikan.

Bandung, Juni2013

(8)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Rasa syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Segala puji bagi Allah yang telah

mngatur jalan hidup hamba sedemikian rupa disertai ridhaNya yang merupakan

sebagian besar ridha orangtua sehingga membuahkan hasil berupa skripsi yang

insyaAllah dapat bermanfaat.

Skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa dukungan dari berbagai

pihak, maka penulis menghaturkan terima kasih banyak kepada:

1. Drs. H. Dede Somarya, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD) yang telah mendukung dan memberikan

arahan-arahan yang menyadarkan pola kerja serta membuka wawasan dan

kerangka berpikir sehingga dapat selesai skripsi ini.

2. Drs. Nana Jumhana, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan dorongan dalam menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

3. Dra.Hj.EfyMulyasari,M.Pdselakudosenpembimbing II yang

telahmemberikandorongandanbimbingandalampenyusunanskripsiini.

4. Seluruh staf akademik PGSD UPI yang telah memberikan kemudahan

akademis bagi penulis.

5. Saefulmuhtadin, S.Pd selaku kepala sekolah SDN2 Cibunguryang telah

(9)

6. Sahabat-sahabatkuimam,topan,hendi,pakustadyang selalu memotivasi

penulis semoga sarjana sayadapat jadi pemicu untuk menimba ilmu

setinggi-tingginya.

7. Teman-teman seperjuanganku, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD),.

8. Serta semua pihak yag tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun

(10)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 9

E. Definisi Operasional ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 12

1. Pengertian Metode Pembelajaran inkuiri ... 12

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Inkuiri ... 13

3. Jenis-jenis Pembelajaran Inkuiri ... 15

4. Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri ... 16

5. Tahapan Pembelajaran Inkuiri ... 17

B. Hasil Belajar ... 19

(11)

2. Pengertian Hasil belajar ... 20

C. HakikatIPA di Sekolah Dasar ... 20

D. KonsepPesawatSederhana... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Metode Penelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 33

C. Subyek Penelitian ... 35

D. Prosedur Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. DeskripsidanPenelitian ... 43

B. HasilPenelitiandanPembahasan ... 59

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 63

A. Simpulan ... 63

B. Rekomendasi... 65

DAFTAR PUSTAKA ... xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1Tahap Pembelajaran Inkuiri ... 21

Tabel 3.1 Kategori Nilai Rata-rata Siswa ... 57

Tabel 3.2 Kategori Perolehan Persentase KKM Siswa ... 57

Tabel 4.1 Rata-rata dan persentase ketuntasan nilai sebelum

siklus dan siklus I ... 64

Tabel 4.1 Rata-rata dan persentase ketuntasan nilai sebelum

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemanasan pada mentega ... 37

Gambar 2.2 Pemanasan pada air ... 37

Gambar 2.3 Pemanasan pada lilin dan pemanasan pada es... 37

Gambar 2.4 Pendinginan (Mengembun)... 38

Gambar 2.5 Pendinginan (Membeku) ... 38

Gambar 2.6 Pembakaran pada kayu ... 39

Gambar 2.7 Pembakaran pada kertas ... 39

Gambar 2.8 Pencampuran semen dan air ... 40

Gambar 2.9 Pencampuran terigu dengan air... 40

Gambar 2.10 Pembusukan pada buah-buahan... 41

Gambar 2.11 Pembusukan pada sayuran ... 41

Gambar 2.12 Es dipanaskan menjadi air ... 42

Gambar 2.13 Alur perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula ... 42

Gambar 2.14 Alur perubahan benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula ... 43

(14)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Halaman

Gambar 4.1 Grafik Nilai rata-rata kelas sebelum siklus dan

siklus I ... 65

Gambar 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar sebelum

siklus,siklus I menurut KKM ... 65

Gambar 4.3 GrafikNilai rata-rata kelas sebelum siklus, siklus I dan

siklus II ... 74

Gambar 4.4 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar sebelum

siklus,siklus I, dan siklus II menurut KKM... 75

Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar sebelum

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A.Perangkat Pembelajaran ... 1

B.Instrumen Penelitian ... 24

C.Data Penelitian ... 31

(16)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Duniapendidikansangatlahkompleks,berbagaifaktormempengaruhikeberhasil anpendidikantanpakitapernahtahufaktormanakah yang paling berpengaruhsecarauniversal,namundemikianmanusiatidakakanberhenti,manusiaak anselalubelajarberusahamemahamiberbagaigejala,menjelaskannya,danmengambil manfaatdaripengetahuannya.

Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar

memegang peranan yang sangat penting. Peran guru tidak hanya sebagai penyampai materi saja, melainkan lebih dari itu guru bisa dikatakan sebagai pusat pembelajaran dan sebagai pengendali serta pelaku dalam kegiatan proses belajar mengajar, guru mengatur arah proses belajar mengajar dilaksanakan. Oleh sebab itu harus mampu membuat pengajaran menjadi lebih efektif dan menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat membuat siswa senang dan memiliki rasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

(17)

2

Sebagaimana tujuan pendidikan tercantum dalam Pasal 1 butir 1 UU Nomor 20 tahun 2003:

... usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negaranya.

Tujuan pembelajaran keberhasilannya ditentukan oleh banyak faktor diantaranya yaitu faktor guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, sebab guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal dalam mengatasi permasalahan di atas, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki model mengajar yang baik serta mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan pada siswa.

Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, salah satu upayanya yaitu dengan memilih strategi, cara atau model yang diterapkan dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa, salah satunya adalah pada pelajaran IPA. Penerapan tersebut misalnya membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan.

(18)

3

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jenjang yang lebih tinggi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari siswa karena IPA berhubungan dengan cara penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip dan merupakan suatu proses penemuan.

Mata pelajaran IPApun harus dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran karena mata pelajaran IPA erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, bahwasanya IPA bukan hanya terdiri

atas kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta atau konsep-konsep yang harus dihapal, tetapi terdiri dari proses berpikir secara aktif untuk mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat diterangkan melalui suatu penemuan. Sesuai dengan hakikatnya tersebut, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar hendaknya diselenggarakan melalui pengalaman langsung (learning by doing). Belajar dengan cara belajar mengalami langsung, daya ingat siswa akan menjadi lebih kuat, sebab siswa melakukan sendiri percobaan-percobaan dengan menggunakan media belajar yang terdapat di lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut senada dengan pendapat yang diutarakan oleh Piaget (Sumiati, 2009 : 12) yaitu

Pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak terjadi secara spontan sejak lahir sampai anak berumur 12 tahun. Efesiensi pengalaman langsung tergantung pada konsistensi antara hubungan metode dan objek dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep tertentu hanya bila anak telah memiliki struktur kognitif (skemata) yang menjadi prasyaratnya, yakni perkembangan kognitif yang bersifat

hierarkis dan integratif.

(19)

4

lebih lanjut dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam proses pembelajarannya diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” dengan menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah supaya siswa menemukan sendiri bahan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatannya sehingga materi yang dipelajari lebih membekas pada diri siswa. Melalui pemberian pengalaman langsung juga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar secara

ilmiah.

Dalam pembelajaran seperti itu, siswa dilatih untuk berpartisipasi secara aktif dan kreatif dalam melakukan berbagai praktikum, maka penguasaan konsep akan lebih mudah dan pembelajaranpun akan menjadi lebih bermakna (meaningful learning). Melalui pembelajaran pengalaman langsung tersebut, siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah dan sistem nilai dalam proses keilmuannya. Sikap ilmiahnya meliputi sikap kritis, hasrat ingin tahu, hati-hati, tekun, kreatif untuk penemuan baru, berpikiran terbuka, sensitif terhadap lingkungan dan bekerja sama dengan orang lain. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gega (Aqib, 2010:15) bahwa pada tingkat Sekolah Dasar ada empat sikap yang perlu dikembangkan, yaitu sikap ingin tahu (curiouscity), penemuan (inventiveness), berpikir kritis (critical thinking), teguh pendirian (presistence). Seluruh sikap ilmiah tersebut relevan dengan karakteristik pembelajaran IPA, sehingga sangat penting untuk dimiliki siswa dalam mengembangkan kepribadiannya.

Maka dari itu, pembelajaran IPA di SD/MI hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengemabangan keterampilan proses dan sikap ilmiah melalui

percobaan-percobaan yang materinya dikaitkan dengan konsepsi awal (skemata) siswa sebagaimana yang tercantum dalam standar isi kurikulum.

(20)

5

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

oleh peserta didik dan menjadi pedoaman dalam pengembangan kurikulum disetiap Satuan Pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran IPA di SD bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk meyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala ketentramannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebgaai dasar untuk melanajutkan ke SMP/MTs. (Depdikbud, 2008 /148)

(21)

6

Tetapi demikian, apakah fenomena ini berbanding lurus dengan kondisi kemampuan umum siswa kita pada mata pelajaran sains khususnya dan kompetensi lain pada umumnya. Kenyataan yang ada peserta didik kita masih rendah dalam penguasaan konsep-konsep IPA. Berdasarkan pengamatan selama ini mata pelajaran IPA dianggap sulit oleh peserta didik di sekolah-sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Mahasiswa.

Permasalahan pengajaran IPA yang abstrak dan tidak mengikuti tahapan pembelajaran yang benar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPA oleh

guru di Sekolah Dasar merupakan titik awal pembelajaran IPA jadi kurang diminati, membosankan dan cenderung dianggap sulit oleh siswa. Dari data yang ada, terutama di Sekolah Dasar tempat penulis mengabdikan diri terlihat perolehan nilai IPA masih kurang memuaskan. Nilai yang diperoleh peserta didik masih ada yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Proses belajar mengajar di SD Negeri 2 Cibungur saat ini masih cenderungmenggunakan model teacher centredibuktikan dengan masih dominannya penggunaan metode ceramah oleh guru, sehingga suasana saat mengajar terfokus pada guru, pasif dan suasana tenang. Pembelajaran yang bersifat eksposisi ini yakni model pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan keberadaan siswa sebagai anak yang aktif dan kreatif masih kurang diperhatikan.

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 IPA Kelas V, terdapat indikator yang menunjukkan bahwa siswa kelas V harus mampu mengidentifikasi benda-benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali ke wujud semula setelah mengalami perlakuan, dan menyimpulkan benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali ke wujud semula setelah mengalami perubahan.

(22)

7

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mata pelajaran IPA adalah 70. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal.

Berkenaan dengan hal tersebut, Aqib (2010:67) mengemukakan bahwa “Pengetahuan dan keterampilan siswa diharapkan bukan hasil mengingat fakta -fakta, tetapi hasil menemukan sendiri”. Merujuk pada penjelasan tersebut serta menanggapi masalah yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran tentang

konsep tentangpesawatsederhanadi kelas V SD Negeri 2 Cibungur, maka akan dicobakan penerapan metodeinkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Metodeinkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis dan analitis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri hasil penemuannya.Metode inkuiri menyediakan beranekaragam pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah, pengambilan keputusan dan menentukan konsep dalam suatu masalah sehingga memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan memahami materi yang diberikan

Hasil Belajar SiswaPada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep PesawatSederhana.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dijadikan fokus penelitian tindakan kelas harus dirumuskan secara jelas dan operasional, sehingga nampak jelas ruang

lingkupnya. Dari pembahasan latar belakang di atas maka rumusan masalahdalam penelitian tindakan kelas ini diantaranya sebagai berikut:

(23)

8

entang konseppesawatsederhanadi kelasV SD Negeri 2 CibungurKecamatan batujajar, Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang konseppesawatsederhana s melalui penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 CibungurKecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang konseppesawatsederhana melalui penerapan metodeinkuiri dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 CibungurKecamatanBatujajar, Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian pula dengan penelitian tindakan kelas ini. Tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mendiskripsikan perencamaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang konsep pesawatsederhana melalui penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 CibungurKecamatanBatujajar, Kabupaten Bandung Barat?

2. Untuk mendiskripsikanpelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang konsep pesawatsederhana melalui penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 CibungurKecamatanBatujajar, Kabupaten Bandung Barat?

3. Mengungkap danmenjelaskanpeningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode inkuiri dalam mata pelajaran IPA tentang konsep

(24)

9

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan tentu mempunyai manfaat yang dapat diambil. Demikian pula dengan penelitian tindakan kelas ini, dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan:

a. Memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran IPA

b. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi konsep pesawat sederhana

c. Memperoleh hasil pembelajaran yang lebih bermakna

d. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran e. Mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran.

2. Bagi guru, diharapkan :

a. Memberikan informasi dan disiplin ilmu terutama dalam merancang dan memilih metode pembelajaran yang dapat mengoptimalkan potensi, kompetensi dan kreativitas yang dimilki peserta didik b. Menjadi bahan referensi bagi guru yang akan melaksanakan

pembelajaran tentang konsep pesawat sederhana.

c. Memberikan stimulus agara lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode-metode pembelajaran lainnya.

3. Bagi sekolah :

a. Diharapkan sebagai bahan masukan yang positif dalam pembinaan profesi guru dengan mempertimbangkan tingkat kreativitas guru dalam merancang sistem pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

b. Serta diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya

memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran di sekolah.

(25)

10

1. Menurut Nuryani Suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Cara IPA mengamati ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.

2. Metode inkuiri menurut Piaget mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk

melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain.

3. Hasil belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini yakni hasil belajar berupa ulangan harian dalam bentuk soal pilihan ganda.

4. Hasil belajar IPA menurut Usman (dalam Yana 2010: 64) merupakan perubahan-perubahan tingkah laku, yaitu perubahan ke arah pemahaman yang lebih dalam tentang materi dan esensi pelajaran IPA. Perubahan ini berupa pemahaman terhadap konsep-konsep IPA dan juga kemampuan menggeneralisasikan berbagai bentuk pengetahuan setelah memperoleh pengalaman belajar IPA.

Padapembelajaran IPA

(26)

11

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

danmenemukansendirijawabandarisuatumasalah yang dipertanyakandenganmelibatkanseluruhkemampuanya.

Mengingatpembelajaranmerupakansuatu proses pengalamanmelihat,

mengamati, mengalamidanmemahamisesuatu yang

dipelajariuntukmemperolehhasil yang telahditentukanmelaluipembinaan, pemberianpenjelasan, pemberianbantuan, dandoronganmotivasidaripendidik,

makaperan guru

denganmerujukpadakegiatanpembelajarandapatmelakukankegiatanpembelajara

(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodePenelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi riil sekarang ke arah kondisi yang diharapkan (improvement oriented), bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. Menurut Riyanto (2004:30) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kegiatan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Manfaat yang dapat dipetik dari PTK menurut Suranto dkk (2010:40) terkait dengan komponen pembelajaran antara lain inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru. Dalam inovasi pembelajaran, guru selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan gaya mengajarnya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan kelasnya. Guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan penelitian tindakan kelas dari

kelasnya sendiri, dan kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan.tersebut, maka secara tidak langsung ia telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.

(28)

33

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa pada proses pembelajaran.

B. DesainPenelitian guru pelaksanadanpengamatmenentukanrancangansikluske 2 denganmengulangikesuksesanuntukmeyakinkanataumenguatkanhasil yang memperbaikilangkahterhadaphambatanataukesulitan yang

ditemukandalamsikluske 2.Padasikluske 2

dapatdirancangsamasepertikegiatanpadasikluspertamanamunsukluske 2 ini guru melakukankegiatanpembelajarandanmemperbaikipadasikluspertama.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart ( Rochiati, 2005: 66), yaitu berbentuk spiral dari siklus

(29)

34

(refleksi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart berikut ini :

Permasalahan

Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Observasi Refleksi

S I K L U S 1

Rencana Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Observasi

Refleksi

S I K L U S 2

(30)

35

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1Alur Penelitian Tindakan Kelas (Diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart, 1988)

Dari bagan di atas prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu satu putaran kegiatan yang terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pada pelaksanaanya, jumlah siklus yang akan dilaksanakan bergantung pada permasalahan yang akan diselesaikan. Jika tujuan penelitian belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus

selanjutnya, tetapi sebaliknya jika tujuan penelitian sudah tercapai maka penelitian dihentikan setelah siklus terakhir selesai dan diakhiri dengan kesimpulan.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V SD Negeri 2 CibungurKecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Semester II Tahun Pelajaran 2012-2013 terdiri dari 38 siswa terdiri dari 26siswa laki-laki dan 12siswa perempuan. Penelitian ini akan dilakukan selama 2 bulan mulai April-mei 2013.

Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Cibungur yang terletak diJalan Raya Batujajar, DesaCibungurKecamatanbatujajarKabupaten Bandung Barat.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melaksanakan kegiatan yang berbentuk siklus. Tiap siklus terdiri dari

(31)

36

kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada dasarnya sama setiap siklusnya, hanya saja ada perbaikan pada siklus berikutnya sesuai dengan hasil refleksi pada siklus sebelumnya.

Setiap tahapannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Siklus I a. Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu :

a. Peneliti mempelajari dan menganalisis Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) 2006 untuk menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), menentukan materi serta mengkaji teori yang mendukung kepustakaan, serta indikator yang harus dikuasai oleh siswa.

b. Menyusun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan silabus yang terdapat di sekolah, dan di dalamnya terdapat tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri.

c. Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

d. Membuat instrumen lainnya berupa lembar tes, Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti sebagai guru melaksanakan tindakan penelitian yang berupa pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA

(32)

37

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menyajikan pertanyaan atau masalah, pada tahap ini guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Lalu guru membagi siswa dalam kelompok. Gurumerangsangdanmengajaksiswauntukberpikirmenyajikan

pertanyaan atau masalah.

b. Membuat hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara guru untuk mengembangkan

kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan

c. Merancang percobaan. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan, serta guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

d. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi. Melalui percobaan siswa dapat memperoleh informasi dan proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan hipotesis yang dibuat.

e. Mengumpulkan dan menganalisis data. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam metode pembelajaran ini mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan

intelektual.

(33)

38

3. Observasi

Kegiatan tahap ini yakni observasi yang merupakan suatu kegiatan pengamatan langsung oleh peneliti terhadap pelaksanaan pembelajaran.Kegiatan observasi akan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan yang dikaitkan dengan hasil belajar siswa.

Hasil observasi dijadikan bahan kajian untuk melakukan refleksi kemudian dijadikan acuan untuk pelaksanaan siklus II,yang kemudian akan digunakan sebagai salah satu data yang akan dianalisa. Observer dan peneliti menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. Analisis ini dilaksanakan berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil analisis dan refleksi siklus I menjadi bahan rekomendasi untuk perbaikan pada tindakan siklus II.

4. Refleksi

(34)

39

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Instrumen Tes

Instrumen tes yaitu suatu alat atau prosedur yang sistematis bagi pengukuran sebuah sampel perilaku. Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan siswa sebelum dan sesudah tindakan mengenai materi yang telah diajarkan (Nana Syaodih 2010:230)

Tes dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep pesawat sederhana. Instrumen tes yang akan digunakan pada penelitian ini berupa lembar tes

belajar (ulangan harian) dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 12 soal. 2. Instrumen Non Tes

Instrumen Non Tes yang akan digunakan terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.Pedoman observasi adalah suatu pedoman atas pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa pada waktu tindakan pelaksanaan. Observasi ini digunakan untuk memperoleh gambaran interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang konsep pesawat sederhana. Dalam observasi dilengkapi dengan format pengamatan sebagai instrumen.

Format observasi digunakan sebagai instrumen pengumpul data. Melalui format observasi ini peneliti dimungkinkan untuk melihat, mengamati, dan mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.

F. Pengolahan dan Analisis Data 1. TeknikPengolahan Data

Teknikpengolahan data

dalampenelitianinidilakukanmelaluitahappengumpulan data dariberbagai instrument penelitian yang meliputikinerja guru danaktivitassiswa yang selanjutnyadilakukanpengkajiandananalisis.

(35)

40

data secara kualitatif dan kuantitatif, sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:18) bahwa teknik pengolahan data yang bersifat data kuantitatif yaitu yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol.Pengolahan data teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan mengetahui hasil belajar siswa, juga untuk memperoleh perubahan sikap siswa dalam pembelajaran, serta aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

a. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi.

Adapun teknik pengolahan data dari hasil lembar obesrvasi guru dan siswa, yakni :

1) Reduksi data.

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan

2) Klasifikasi data.

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari sikus I dan siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi. Untuk mempermudah data-data tersebut lalu diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, yaitu :

a) Data aktifitas siswa b) Data aktifitas guru c) Data hasil belajar 3) Display data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk

narasi, uraian atau dalam bentuk tabel dan grafik. 4) Interpretasi data

(36)

41

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

Data yang terkumpul dianalisis untuk melihat kelemahan-kelemahan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Evaluasi siswa secara berkelompok dan individu ditulis dalam bentuk tabel sehingga hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dapat dilihat dengan jelas, setelah dimasukkan ke dalam tabel lalu hasil belajar siswa tersebut diolah untuk mencari rata-ratanya. Untuk mencari mean diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dibagi dengan jumlah subjek, dapat dirumuskan sebagai berikut :

X = X1

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

Nilai rata-rata hasil belajar tindakan siklus dibandingkan dengan

(37)

42

maka dibuat grafik yang menunjukkan hasil penelitian, sehingga akan tampak jelas pola kecenderungan perubahan hasil belajar setiap siklus.

2. Analisis Data Tes a. Scoring

Kriteria penilaian pada tes siklus I dan siklus II yaitu berupa pilihan

ganda yang berjumlah 12 soal. Nilai yang diperoleh yakni dari jumlah soal yag benar dikali 2 lalu dibagi 3. Jika siswa menjawab semua soal dengan benar maka skor maksimum yang diperoleh ialah 100

b. Nilai rata-rata

Hasil akhir tes berupa nilai rata-rata kelas dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90-100 Baik Sekali

2 70-89 Baik

3 50-69 Cukup

4 30-49 Kurang

5 0-29 Sangat kurang

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan menurut kategori sebagai berikut :

(38)

43

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 70%-100% Tuntas (Berhasil)

(39)

63

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Dalammelaksanakan semua rencana tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus II dan berdasarkan observasi serta temuan selama penelitian tindakan kelas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Pada prosesperencanaanIPA pada materi konsep pesawatsederhanakelas V di SDN 2 CibungurKecamatan batujajar Kabupaten Bandung barattampak lebih baik. Perencanaan pembelajaran ini memiliki ciri khas, yaitu menerapkan tahapan inkuiri (menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data , membuat kesimpulan). Perencanaan diperbaiki pada setiap siklus berdasarkan refleksi dan rekomendasi dari siklus sebelumnya.

2. Proses pelaksanaan atau pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus. ke siklus Pelaksanaan pembelajaran yang memuat langkah-langkah inkuiri ini membuat suasana pembelajaran semakin interaktif dan siswa antusias dalam pembelajaran.khususnyapadatahapmerancangpercobaandanmelakukanpercoba

ansiswaharusdibimbingoleh guru

untukmembantupemahamanmerekatentangtitiktumpu,titikbebandantitikkuasad enganbenar,menjalankantahapaninkuirisiswadapatmelakukanperbaikan, menunjukantitiktumpu, titikbeban, dantitikkuasadenganbenar.

(40)

64

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode InkuiriDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

termasuk pada kategori cukup. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 79,84, peningkatan nilai rata-rata pada siklus II dapat dikatakan cukup tinggi. Persentase peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan ketuntasan KKM, yakni pada siklus I ketuntasan siswa mencapai 47,37%, pada siklus II meningkat menjadi 92,11%.

B.Rekomendasi

Penelitian tindakan kelas menggunakan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar, oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan hasil belajar terutama dalam pembelajaran IPA

2. Bagi guru, penelitian ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, motivasi dan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Saran dari peneliti diharapkan agar lebih banyak lagi metode yang diterapkan sehingga tidak selalu metode ceramah atau meminta siswa merangkum pelajaran dari buku yang telah disediakan sekolah. Di samping itu, guru dapat mengembangkan pula dari aspek afektif untuk membentuk karakter siswa sehingga tidak selalu terpaku pada aspek kognitif saja.

3. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, kontribusi dan sumbangan bagi pendidikan di SD, oleh karena itu pihak sekolah khususnya kepala sekolah dapat memberikan dorongan dan fasilitas pada guru untuk mengembangkan metode tersebut serta yang lainnya agar lebih baik lagi diterapkan dalam pembelajaran IPA.

(41)

65

(42)

65

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PelaporanSubstansipadaMateriPelajaran IPA

TentangKonsepPesawatSederhana.

Peningkatan tersebut terlihat dari rata-rata kelas dan persentase ketuntasan berdasarkan KKM. Rata-rata kelas dari nilai sebelumnya meningkat 3,47, sedangkan ketuntasan berdasarkan KKM meningkat 2,67%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini yang manapeningkatansertakemajuansiswadapatterlihatsecarajelaspadagrafiktersebut

,yangdapatterukurdanterindentifikasipadanilai KKM dannilai rata-rata kelas yang

Penelitian tindakan kelas menggunakan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar, oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan hasil belajar terutama dalam pembelajaran IPA

(43)

66

pula dari aspek afektif untuk membentuk karakter siswa sehingga tidak selalu terpaku pada aspek kognitif saja.

3. Bagi sekolah, diharapkan penelitian dengan menggunakan metode inkuiri dapat memberikan manfaat, kontribusi dan sumbangan bagi pendidikan di sekolah dasar, oleh karena itu pihak sekolah khususnya kepala sekolah dapat memberikan dorongan dan fasilitas pada guru untuk mengembangkan metode tersebut serta yang lainnya agar lebih baik lagi diterapkan dalam pembelajaran

IPA. Dapat memotivasi guru meningkatkan kemampuan profesinya dengan memfasilitasi pelatihan atau diklat yang menunjang.

(44)

Hendar Priatna, 2013

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Aqib Z. (2010). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekia.

BSNP(2008).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas(2006). Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta : Depdiknas.

Mulyasa E (2007). Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan) Bandung : Remaja Rosda Karya.

Nuryani.(2011). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Rositawaty, Muharam A (2009). Buku Sekolah Elektronik Senang Belajar IPA untuk Kelas 5 SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

Rosadi,Taufyani.(2012).PenerapanPendekataninkuiriuntukMeningkatakanHasilB elajarSiswapadaPembelajaran IPA TentangPesawatSederhana.Skripsi UPI

Bandung.(skripsi, tidakdipublikasikan)

Rhmawati,Ika.

(2013).PenerapanPembelajaranInkuiriDalamMeningkatkanHasilBelajarSis wapadaPelajaran IPA TentangMateriPerubahanSifatBenda.Skripsi UPI.

(skripsitidakdipublikasikan)

Sukidin, basrowi.(2010). ManajemenPenelitianTindakanKelas.Surabaya :InsanCendikia.

Syaodih, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Gambar

Tabel  2.1Tahap Pembelajaran Inkuiri ......................................
Gambar 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar sebelum
tabel maupun data dalaam bentuk grafik.
Tabel 3.1 Kategori Nilai Rata-rata Siswa
+2

Referensi

Dokumen terkait

penyerbuan tahanan LP Cebongan ini menunjukkan bahwa Kompas ingin membuat suatu pembingkaian terhadap khalayak pembaca dengan didukung oleh pernyataan- pernyataan

Untuk mempertahan presepsi guru tentang pembelajaran matematika sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual, perlu diyakinkan secara terus menerus bahwa

Kecernaan Pakan Berbentuk Pelet Mengandung Kulit Pisang Raja Fermentasi Dengan Mikroorganisme Lokal Dibandingkan Dengan Trichderma harzianum Pada Kelinci Rex Jantan Lepas

[r]

[r]

Aplikasinya dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan fasilitas yang ada di Macromedia Flash MX, sehingga anak-anak akan lebih tertarik untuk mencoba dan menggunakannya.

Strategi untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan mendaki gunung sangatlah diperlukan melalui perencanaan yang matang dan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

Predictors: (Constant), Dana Alokasi Umum, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah.. Dependent Variable: