• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 852012703 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 852012703 BAB III"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

11 BAB III

ANALISIS KOMPOSISI

A. Konsep Penyusunan Komposisi

Komposisi musik vokal dan Combo Band “ Bangkit Kembali” digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang pengalaman pribadi penulis dalam perjalanan meraih impian. Dalam komposisi ini penulis lebih menekankan pada perasaan yang dialaminya untuk dituangkan dalam sebuah karya musik. Bagian pertama berjudul “ Hilang Semangatku” penulis bercerita tentang kehilangan sebuah harapan, teman, keceriaan, dan semangat. Dalam perjalanannya, penulis merasa kehilangan sosok dirinya yang dulu, sosok yang ceria, penuh dengan harapan dan motivasi. Tak ada semangat dalam hidup menjadikannya seseorang yang berbeda dari sebelumnya. Terdapat akor-akor minor yang menggambarkan kesedihan dan kesepian dalam komposisi ini. Tempo yang digunakan yaitu sedang.

Bagian kedua berjudul “ Putus Asa” menceritakan tentang saat penulis jatuh terpuruk. Dikala semangat hidupnya muncul, penulis tertimpa musibah yang menjadikan tubuhnya tak bisa bergerak, kakinya tak bisa berjalan. Hilangnya harapan dan rasa percaya diri menjadikan penulis putus asa dan menyerah. Komposisi ini bertempo sedang diawali melodi pada keyboard dengan akor minor.

Bagian ketiga berjudul “ Ku Bangkit “ menceritakan tentang rasa ingin

(2)

12

refren semua instrumen masuk satu persatu untuk menunjukkan perasaan kebangkitan.

B. Analisis Struktural Komposisi “ Bangkit Kembali”

Analisis komposisi musik vokal dan Combo Band “Bangkit Kembali” secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berjudul “Hilang Semangatku”, bagian kedua berjudul “Putus Asa”, dan bagian ketiga berjudul “Ku

Bangkit”. Berikut ini adalah jabaran dari ketiga bagian tersebut.

1. Bagian Pertama

(3)

13

Gambar 3.1 Lagu “ Hilang Semangatku " introduksi

Introduksi terdapat pada birama 1-8. Birama 5-8 merupakan repetisi dari birama 1-4 seperti gambar diatas. Dalam introduksi ini semua instrumen bermain, melodi gitar dan keyboard saling bersautan menggambarkan kegelisahan penulis terhadap berbagai masalah hidup yang tidak bisa dia hadapi sendirian.

(4)

14

38-54 merupakan interlude dan diisi dengan puisi, pada birama 38-44 hi-hat drum tidak dimainkan untuk mendukung puisi yang menggambarkan instropeksi diri, hi-hat mulai masuk pada birama 45.

Gambar 3.3 Lagu “Hilang Semangatku” masuknya melodi pada gitar dan notasi keyboard 1/32 melambangkan amarah, birama 49

Birama 49 notasi keyboard menjadi 1/32 yang menggambarkan titik kejenuhan dan amarah penulis, bersamaan dengan masuknya melodi gitar yang menggambarkan tangisan kepedihan pada birama 49-54.

(5)

15

Gambar 3.5 Lagu “Hilang Semangatku” jembatan menuju reff kedua didominasi dengan not 1/16 dan 1/32 digambarkan seperti seseorang yang berlari dengan

kencang, birama 53-54

Birama 53-54 merupakan akhir dari interlude dan menjadi jembatan menuju refren kedua. Bagian ini merupakan puncak dari melodi gitar menggambarkan seseorang yang sedang berlari dengan kencang tanpa tujuan pasti. Notasi drum menambah penekanan emosi pada bagian ini.

Puisi di birama 38- 48 Kupejamkan mataku Kuteriakkan namaku Apa yang terjadi padaku?

Aku hanya bisa terpaku Lalu kubuka mata ini Berharap ini hanya sebuah mimpi

Tak ada seorangpun disini Hanya aku sendiri Semua masalah hidupku Pada siapa aku harus mengadu?

Dimanakah diriku yang dulu? Dimanakah sosok ceria itu?

Entahlah…. Yang tersisa hanyalah

Diriku yang pasrah

(6)

16 Tabel 3.1 Bentuk lagu “ Hilang Semangatku “

Birama Keterangan

Birama 1 – 8 Introduksi dengan tempo sedang, semua instrumen bermain tanpa vokal dengan progresi akor C Em Dm Fm dengan ketukan 4/4

Birama 9 – 16 Bait pertama vokal mulai bernyanyi diiringi dengan semua instrumen dengan progresi akor C Em Am A Dm Bb G sampai birama 15, untuk birama 16 merupakan jembatan pemisah menuju bait ke dua, di birama ini akor G menjadi 8 ketuk Birama 17 – 23 Bait kedua dengan progresi akor

yang masih sama

Birama 24 Jembatan menuju refren pertama

dimulai dengan fill in drum sebagai pemandu masuknya refren

Birama 25 – 32 Refren pertama dengan ketukan 4/4 progresi akor C Em Am Dm G masing-masing sebanyak 4 ketukan diulang sekali lagi dengan lirik yang berbeda.

(7)

17

puisi di birama selanjutnya

Birama 38 – 45 Di birama ini diisi oleh puisi diiringi dengan keyboard, drum bermain tanpa suara hi-hat. Progresi akor yang digunakan Am Em sebanyak 4 ketukan dalam 1 birama

Birama 46 – 49 Ini merupakan jembatan untuk menuju melodi gitar. Dalam birama ini, puisi berakhir kemudian disambung dengan masuknya melodi gitar. Progresi akor di birama ini Bb G sebanyak 4 ketukan dalam 1 birama

Birama 49 – 54 Melodi gitar dimulai pada ketukan ketiga dengan notasi 1/8 bersamaan dengan instrumen yang lainnya. Progresi akornya sama dengan refren. Di birama 53 – 54 notasi melodi gitar menggunakan 1/16 dan 1/32 sebanyak 2 ketuk dalam 1 birama, kemudian disambung dengan reffren

Birama 54 – 70 Refren dimulai dari ketukan ke 3 dan diulangi sebanyak 3 kali.

Birama 71 – 72 Coda

2. Bagian Kedua

(8)

18

Gambar 3.7 Lagu “ Putus Asa” introduksi birama 1-5

Diawali dengan introduksi melodi pada keyboard di birama 1-5 dengan akor Am menggambarkan kepedihan. Melodi pada keyboard melambangkan rintihan hati.

(9)

19

Gambar 3.9 Lagu “ Putus Asa “ partitur keyboard intro kedua sebagai jembatan menuju bait kedua pada birama 17-20

Gambar 3.10 Lagu “ Putus Asa “ semua instrumen masuk dalam bait kedua birama 21

(10)

20

Gambar 3.11 Lagu “ Putus Asa “ partitur vokal bait kedua backing vokal masuk birama 21-32

Pada bait kedua ini backing vokal masuk pada beberapa birama saja. Adanya backing vokal ini untuk menguatkan harmonisasi vokal yang menggambarkan suatu amarah pada keadaan yang sulit.

(11)

21

Gambar 3.13 Lagu “ Putus Asa“ melodi gitar pada birama 43-49

Gambar 3.14 Lagu “Putus Asa” partitur keyboard yang merupakan coda,

menggambarkan suasana yang belum tuntas atau mengambang Tabel 3.2 Bentuk lagu “ Putus Asa “

Birama Keterangan

Birama 1 – 4 Intro lagu hanya keyboard yang bermain dengan progresi akor Am G sebanyak 2 ketuk dalam 1 birama dan akor F dengan notasi penuh atau 4 ketukan dalam 1 birama

Birama 5 – 17 Bait pertama vokal hanya diiringi oleh keyboard dan gitar

Birama 17 – 20 Kembali lagi ke intro sebagai penyambung untuk bait kedua

Birama 20 – 32 Bait kedua masuk di akhir birama 20, di birama 21 semua instrumen masuk, backing vokal hanya mengiringi pada

(12)

22

Birama 32 Ada break 1 birama untuk menuju ke refren

Birama 33 – 41 Refren masuk pada hitungan ketiga pada birama 33, dalam reff ini vokal hanya diiringi oleh keyboard dan gitar, bass mulai masuk di birama 37 diiringi dengan suara cymbal pada drum Birama 42 – 48 Birama ini merupakan interlude,

melodi gitar dimulai dari birama 43 dan berakhir pada birama 49 awal ketukan pertama, drum masuk bersamaan dengan melodi gitar, pada birama 48 vokal masuk pada ketukan ketiga

Birama 48 – 68 Refren masuk pada ketukan ketiga di birama 48, refren diulangi sebanyak dua kali, pada ulangan refren yang kedua melodi vokal mengalami improvisasi pada birama 56 – 59

Birama 69 – 72 Birama ini merupakan coda,

berakhirnya lagu sama seperti melodi intro pada keyboard

3. Bagian Ketiga

Bagian ketiga komposisi ini berjudul “ Ku Bangkit “ yang merupakan puncak dari keseluruhan komposisi. Komposisi ketiga ini masih bertempo sedang (andantino) dengan sukat 4/4 dan tonalitas di G mayor. Komposisi ini menceritakan semangat untuk bangkit kembali.

Karya “Bangkit Kembali” ini diibaratkan seperti bayi yang sedang belajar

(13)

23

kali dan akhirnya bisa berdiri kembali. Penulis menggambarkan pengalamannya tersebut ke dalam sebuah karya musik.

Komposisi “Ku Bangkit” ini terinspirasi dari kata-kata Ayah si

penulis yang memotivasi dirinya bahwa tak peduli seberapa kali pun kamu terjatuh, yang terpenting adalah seberapa cepat kamu bisa bangkit kembali.

Gambar 3.15 Lagu “ Ku Bangkit “ introduksi dimulai dengan keyboard pada birama 1-4

Iringan melodi keyboard menjadi introduksi pada bagian ketiga ini dan variasi melodi gitar sebagai pendukung dari melodi keyboard. Irama keyboard menggambarkan mulainya semangat untuk bisa berjalan kembali memulai semuanya dari awal. Akor yang digunakan G Em empat kali pengulangan.

Gambar 3.16 Lagu “Ku Bangkit” introduksi variasi melodi pada gitar sebagai pendukung, melambangkan kepercayaan diri yang mulai muncul, birama 1-5

(14)

24

Pada bait pertama ini menggambarkan adanya harapan untuk meraih impian. Menyambung ke bait kedua yang menggambarkan ketegaran disaat semuanya pergi meninggalkan penulis.

.

Gambar 3. 18 Lagu “ Ku Bangkit “ vokal merupakan jembatan menuju refren birama 12-16

(15)

25

Gambar 3.19 Lagu “ Ku Bangkit “ backing vokal mengawali refren pertama birama 16-20

Pada bagian refren diawali oleh backing vokal kemudian disusul oleh lead vokal pada refren kedua di birama 21 – 24. Bersamaan dengan bass, pada bagian refren ini menggambarkan semangat yang membara dalam dirinya untuk mampu meraih impian dan merubah kelemahannya menjadi kekuatan. Keyakinan dalam diri memberi kemampuan untuk dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

(16)

26

Gambar 3.21 Lagu “Ku Bangkit “ partitur keyboard interlude pada birama 25-32

(17)

27

Gambar 3. 23 Lagu “ Ku Bangkit “ partitur vokal yang merupakan jembatan menuju reff akhir birama 41-48 menggambarkan motivasi diri untuk tidak mudah

menyerah

(18)

28 Tabel 3.3 Bentuk lagu “ Ku Bangkit “

Birama Keterangan

Birama 1 – 4 Introduksi hanya dimainkan oleh

instrumen keyboard dan variasi gitar sebagai pendukung dengan akor G Em Birama 5 – 8 Masuknya vokal menandai bait pertama

dalam birama ini. Akor yang dipakai masih sama dengan intro. Dalam bait pertama ini masih diiringi dengan keyboard

Birama 9 – 12 Bait kedua masuk dalam birama ini dengan menggunakan akor Am Em C Em Am D C G

Birama 12 – 16 Birama ini merupakan bridge untuk menyambung ke bagian reff pertama. Bagian ini masuk pada ketukan keempat di birama 12 dan berakhir pada ketukan kedua di birama 16

Birama 16 – 24 Refren pertama ini masuk pada ketukan ketiga di birama 16 yang bersautan dengan melodi keyboard. Reff pertama akan dinyanyikan oleh backing vokal sampai birama 20. Kemudian disambung oleh lead vokal bersamaan dengan masuknya instrumen bass di bagian refren kedua pada birama 21 – 24

Birama 25 – 32 Bagian ini diisi oleh instrumen keyboard sebagai melodi bersamaan

(19)

29

drum. Drum masuk di birama 32

Birama 33 – 40 Bagian ini merupakan interlude dan gitar masuk memainkan melodi

Birama 41 – 48 Birama ini merupakan bridge untuk menyambung ke refren akhir. Jembatan ini berakhir pada ketukan kedua pada birama 48 kemudian disusul refren akhir di ketukan ke tiga

Gambar

Gambar 3.1 Lagu “ Hilang Semangatku "  introduksi
Gambar 3.3 Lagu “Hilang Semangatku” masuknya melodi pada gitar dan notasi
Gambar 3.6 Lagu “Hilang Semangatku” partitur vokal merupakan coda birama 71
Tabel 3.1 Bentuk lagu “ Hilang Semangatku “
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Gambar 12 Menunjukan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur kerupuk cekeremes akibat proporsi (tepung mocaf:tepung bungkil kacang:tepung tapioka) 40:30:30

Marketing Public Relations (MPR)adalah suatuproses perencanaan, pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui

Strategi pemasaran juga merupakan alat yang penting agar perusahaan mampu memenangkan persaingan.Seringkali seseorang menganggap bahwa pesaing hanya merupakan

Sejalan dengan rencana kebijakan pendapatan negara dan belanja negara, maka kebijakan pembiayaan anggaran diarahkan antara lain dengan menyempurnakan kualitas

Nama Anggota Kehormatan dan Anggota luar biasa yang telah diterima dicatat dalam Buku Daftar Anggotab. Membayar Simpanan Pokok dan

Objek penelitian yang dikaji adalah: (1) wujud unsur-unsur intrinsik roman yang berupa alur, penokohan, latar, tema, (2) mendeskripsikan hubungan keterkaitan

Dalam pengambilan keputusan karyawan kurang dilibatkan karena perusahaan ini sudah mempunyai standart yang harus dikerjakan jadi hal ini mengakibatkan penurunan

Berdasarkan dari analisa crosstab dan chi square dapat diketahui bahwa usia dan pendapatan per bulan tidak memiliki hubungan terhadap tiga dimensi ekuitas merek