• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 6 KISARAN KABUPATEN ASAHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 6 KISARAN KABUPATEN ASAHAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

MAIDI RAMBE, 2010. lmplementasi Manajemeo Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Di SMP 6 Kisaran, Tesis, Sekolah Pascasrujana, Univesitas Negeri Mcdan.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dantuntutan pada mutu pendidikan dewasa ini, manajemen mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran pendidikan menarik untuk dikaji secara mendalam dalam dunia pendidikan. Hal ini berdasarkan realitas di lapangan (sekolah) bahwa kebutuhan akan mutu belum mendapat perbatian dari semua unsure warga sekolah, apalagi menggalinya agar menjadi bagian yang tertanam dalam cara berpikir, berperilaku, dan bertindak yang berorientasi pada mutu. Oleh sebab itu, fokus masalah penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran pendidikan di SMP 6 Kisaran, deogan rumusan masalah sebagai berikut: ( 1) Bagaimanakah transparansi penyusunan perencanaao program pembelajaran dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Kisaran, (2) Bagaimaoakah partisipasi warga sekolah menyusun perencanaan program pembelajaran di sekolah dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolal1 d i SMP Negeri 6 Kisaran, dan (3) Bagaimanakah implementasi perencanaan program pembelajaran dalam manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP 6 Kisaran. Sedangkan tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran yang konkrit mengenai Implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam Peningkatan Mutu Pcmbelajaran di SMP 6 Kisarao.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik o bservasi, wawancara dan studi d okumentasi. Adapuo teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman, analisis data kualitatif model interaktif yang pro sesnya terdiri dari; (a) reduksi data, (b) penyajian data, (c) kesimpulan.

(2)

>

ABSTRACT

MAIDI Rambe, 2010. Implementation of School-Based Management Quality Improvement Quality Improvement Learning ln Education In middle school, six ranges, Thesis, Graduate School, State Univers ity ofMedan.

As the needs and demand in today's education quality, quality management of school-based learning mutu pendidikan dalam peningkatan interesting untuk secara in-depth study in education. Hal is based on the realities in the field (school) that the need for quality belum get attention from aU citizens unsure sekolah , let alone dig in order to

become an embedded part in the way of thinking, behaving, and acting on quality-oriented. Therefore, the focus of this research is how the implementation of school-based management of quality improvement in teaching quality improvement of education in junior high 6 range, with the formulation of the problem as follows: (l) how the transparency of planning in the impleme ntation of management learning program based quality improvement in junior high school Range State 6, (2) What citizen participation planning school learning programs in schools in implementing school-based management of quality improvement in SMP Negeri 6 Range, and (3) How is the implementation of the learning program planning in the management of school-based quality improvement in the Junior 6 Range. The aim of the research was to obtain a concrete picture of the implementation of school-based management of quality improvement in Quality Improvement of Learning in the Junior 6 Range.

This research is a descriptive and qualitative research uses a naturalistic approach. Data collected tl1rough observation, interview and documentation study. The data analysis technique in this research is the model o f M iles and Huberman, Qualitative data analysis, interactive model of the process consists of: (a) data reduction, (b) the presentation of data, (c) conclusions.

The fin dings of this research are: (I) Implementation of school-based management of quality improvement in the quality of learning that includes: a) preparation of curricula, b) transparency of the learning program planning, and c) the implementation of school-based management of quality improvement in the quality of learning which consists of planning learning, implementation and evaluation of organizational learning and learning in middle school 6 Range is already running and in accordance with their capabilities and potential of school resources, (2) The preparation of learning programs are done early, the teachers will be better prepared to teach the class. Many benefits are obtained by the teacher a fter learning to make preparation for the translation of unknown materials and lesson material that will be provided to students, presenting the method deemed most appropriate and effective, facilities and yag most appropriate media and the approximate time needed to discuss the existing material on each meeting or semester, and (3) Of the middle school development data performance range as the results of s ix management implementation of school-based quality improvement in the quality of learning is more based on the managerial skiUs of school principals, in addition to the involvement of all citizens of the school (teachers, staff. students, parents. and slakeho/ders).

(3)

tMPLl!:l\·1 ENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU

BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU

PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 6 KISARAN

KABUPATEN ASAHAN

MAID I

~

<\.!0-B

.~ ~

NJM:

06118S.l.30019

PROGRAM S'Il.iDI A:.DMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRA:t\'1

PASCASARJA NA

UNIVERSITAS NEGERI MI.'.DAN

(4)

TESIS

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU

BERBASIS SEKOLAH DALAM ENINGKATAN MUTU

PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 6 KISARAN

KABUPATEN ASAHAN

Disusun dan Diajukan O leh:

MAIDIRAMBE

N ~. 0 6 ll88130 0 19

Telah Dipertahankan di depan Panitia

OJ

ian Tesis

pada Tanggal 26 Agustus 201 0 dan Dinyatakan Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pembimbing I

-u

Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 1 September 2010

Menyetujui

Tim Pembimbing

P rof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M. Si.

NIP 19630520 198703 1 004

(5)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO.

NAMA

l .

Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M. Si .

NIP.l%30520 198703 1 004

2.

Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M. Ed.

NIP. 19620411 198902 1 002

3.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

NIP.l95805091986111001

4.

Prof. Dr. Sukirno, M .Pd

NIP. 19540121 198703 1 001

5.

Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd

NIP. 195 10820 197803 1 002

TANDATANGAN

... -u ... .

... Q

... .

~

~

-... .... .

~

...

Mahasisw(!

Nama

: Maidi Rambe

NIM

:061188130019

(6)

-KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWf yang menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peoulisan tesisi ini dapat di selcsaikan sebagaimana di barapkan.

Tesisi ini berjudul: IMKPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN

MUTU BERBASISI SEKOLAH DALAM PENINGKA TAN MUTU

PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 6 KJSARAN KABUPATEN ASAHAN.

Penulisan tcsis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister pend.idikan dalam bidang Administrasi Pendidikan pada Sckolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pibak yang sangat besar manfaatnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

I. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Sebagai pembimbing I dan

Prof. Dt. Lahrnudin Lubis, M.Ed. Sebagai pembimbing II, berkat bimbingan, wa.ktu dan support yang diberikan beliau seh.ingga tesis ini dapat di selesaikan.

2. Prof. Dr. Belferik Manullang Selaku Direktur Sekolab Pascasarjana UNJMED yang telah banya.k memberikan araban dan bimbingan kepada penulis selama penyelesaian tesis ini.

3. Prof Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan PPs UNIMED yang juga banya.k memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan tesis ini.

(7)

memberikan data dan informasi yang di perlukan sehubungan dengan penelitian tesis ini.

5. Para Dosen dan staf adminidstrasi, serta rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan angkatan

XI

PPs UNIMED yang turut memberikan dukungan moril dan materil dalam rangka penyelesaian kuliah dan penulisan tesis ini.

6. Kepada (Alm) Ayahanda dan lbunda yang telah membesarkan d an mendidik penulis sejak kecil dan berkat do'anya jualah pcnul is masih dapat melanjutkan pcndidikan ke PPs S2 UNIMED.

7. Kepada istri tercinta, Sudarti S.Pd. dan anak-anak tersayang, Deni Hermansyah Rambe, Didi Suhardi Rarnbe, dan Devi Anggraini Rambe yang telah banyak memberikan dorongan dan rela berkorban untuk kelangsungan perkuliahan penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Akhirnya, terima kasih atas segala kritik dan saran yang diberikan daJam perbaikan tesis. Sernoga tesis ini memberikan infonnsi yang bermanfaat bagi pembaca. Am in ... . .. .

IV

Medan, Penulis,

Maidi Rambe

(8)

DAFfARISI

ABSTRAK ... .

ABSTRACT...

ii

KATA PENGANTAR ...

iii

DAFfAR lSI...

v

DAITAR TABEL...

vii

DA.Ff AR GAMBAR ...

xiii

DAFfAR

L AMPIRAN ... ix

BAB

I

PENDAHULUAN ...

1

A. La tar Belakang Masalah ... I B. Fokus Penelitian ... 8

C. Rumusan Penelitian ... 8

D. T ujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Pcnelitian ... ... 9

F. Batasan Istilah ... ... lO

BAB II KAJIAN PUST AKA ... I I

A. Mutu ... ... ll

-

z

':)

B. Mutu Pembelaj aran ... 13

C. Manajemen ... 17

D. Hakckat Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ... 20

I . Pcngertian Manaj emen Peneingkatan Mutu Berbasis Sekolah ... 20

2. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah ... 22

m

3. Kornponen-Komponen Sekolah Dalam Manajemen Berbasis Sekolah ... ... 24

4. Perencanaan Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ... 25

4.1. Partisipasi Warga Sekolah Dalam Menyusun Perencana an Dalarn Im plementasi Manajemen Berbasis Sekolah ... 25

4.2. Transparansi Penyusunan Perencanaan Dalam lmplementasi Manajemen Berbasis Sekolah ... 27

(9)

E. Kajian Penelitian Yang Relevan ... 39

F. Kerangka Berpikir ... 40

DAB III METODE PENELITIAN ... 42

A . Alasan Pemilihan Metode Kualitatif.. ... .42

B. Langkah-langkah Penelitian ... .43

I. Menentukan Situasi So sial ... 44

2. Melakukan Observasi di Lapangan ... 44

3. Menentukan Tek.nik Pengumpulan Data ... ... .45

4. Menentukan Tcknik Analisa Data ... .48

5.

Merumuskan

Temuan ...

49

6. Membuat Laporan Penelitian ... ... 50

C . lnstrwnen Penelitian ... 50

D. lnforman Penelitian ... 5 1 E. Validasi Datal Penelitian ... 5 1 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN HAS lL PENELITIAN -···54

A. Deskripsi Umwn ... 54

B. Deskripsi Khusus ... 80

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... I 09 BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... ll6 A. Simpulan ... 116

B. lmplikasi ... 11 7 C. Saran ... 11 9 DAFfAR PUSTAKA ···-···120

LAMPIRAN- LAMPIRAN ... ·---- ----·-····--.. - -.-.... - ... - ........ 122

(10)

DAFfAR TABEL

Halaman

Tabel I Periode Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 55

Tabel 2 Keadaan Guru SMP Negeri 6 Kisaran ... ... 64

T abel 3 Jumlah Guru Dengan La tar Belakang Pendidikan ... ... 65

66 Tabel 5 Pengembangan Kompetensi Guru... 66

Tabel 6 Data Jumlah CaJon Siswa 4 Tahun Terak.hir... ... 68

Tabel 7 Rekapitulasi Jumlab Siswa 4 TallUn Terakhir... 69

Tabel 8 Data Droup Out Siswa ... ... ... 70

Tabel 9 Perolehan Kejuaraan/Non Akadernik... 72

Tabel IOPrestasi Akademik ... ... 73

- Tabel I !Data Sarana dan Prasarana Sekolah... ... 76

[image:10.529.44.472.110.592.2]
(11)

DAFT AR GAMBAR

Gam bar Paradigma Penelitian ... . Gam bar 2 Struktur Organisasi SMPN 6 Kisaran ... . Gam bar 3 Lab. Komputer ... ... . Gambar 4

[image:11.543.37.470.110.598.2]

Gam bar 5 Lab. IP A ... ... . Gambar

6

Kegiatan Ekstrakurikuler (Marching Band) ... . Gambar 7 Kegiatan Ekstrakurikuler (Karateka) ... . Gambar 8 Kegiatan Terproyek ... . Gam bar 9 Kegiatan Perayaan Kemerdekaan RI ... . Gam bar 10 Kegiatan Perayaan Kemerdekaan RI ... . Gam bar 11 Mading ... . Gambar 12 Rapat Dengan Warga Sekolah ... ... ... . Gambar 13 Suasana Belajar Di Lab. Bahasa ... . Gambar 14 Suasana Belajar Di Lab. Multimedia ... . Gam bar 15 Suasana Diruang Kelas Sewaktu Istrahat... ... .. Gam bar 16 Suasana Diruang Perpustakaaan Sekolah ... . Gam bar 17 Suasana Bela jar Dengan Metode Demonstratif ... . Gam bar 18 S uasana Belajar Dengan Metode Demonstratif.. ... . Gambar

19

Suasana Belajar Dengan

Metode

Demonstratif.. ... ... .. Gam bar

20

Modul ... .
(12)

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Berbicara mengenai pendidikan bukanlah sesuatu yang mengherank:an.

dewasa ini pendidikan merupakan topik utama pembicaraan. Pendidikan

memegang peranan penting untuk kemajuan bangsa dan Negara karena semakin

tinggi kualitas manusia yang berpendidikan di suatu Negara semakin j elas terlihat

kemajuan Negara tersebut.

Pada masa kini di seluruh dunia telah timbul pemikiran baru terhadap

status pendidikan. Pendidikan diterima dan dihayati sebagai kekayaan yang sangat

berharga dan benar-benar produktif, sebab peketjaan produktif pada masa kini adalah pekerjaan yang didasarkan pada akal, bukan tangan. Pembentukan

orang-orang terdidik merupakan modal yang paling penting bagi suatu bangsa·. OJeh karena itu, hampir di semua Negara dewasa ini menjadikan pendidikan sebagai

pokok perhatian. Apalagi setclah ada kepercayaan bahwa pendidikan·adalah

satu-satunya jalan menuju hidup berguna dan produktif. Di pandang dari segi Negara,

pendidikan adalah jalan menuju kemak.muran dan kemajuan serta eksistensi suatu

Negara.

Dalam pencapaian kemakmuran dan kemajuan pendidikan warga negara,

kualitas pendidikan masyarakat sangat perlu untuk. itu pemerintah mengambil

kebijakan pembangunan pendidikan meliputi peningkatan akses rakyat terhadap

pendidikan yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar

(13)

kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layaoan pendidikan, seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tioggaJ di daerah terpencil, masyarakat di daerah-daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang cacat. (Juknis BOS, 200 I: 07).

Harapan masyar-cikat terhadap perubahan peranan manajemen sekolah untuk mencapai lulusan yang berkualitas semakin mengemuka dewasa ini. Namun pada saat bersamaan ternyata penerapan manajemen sekolah masih rendah terutama dalam hal partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas dari implementasi manajemen tersebut. Masih lemahnya manajemen sekolah perlu disikapi dengan ketentuan untuk mengoptimalkan pengelolaan lembaga pendidikan.

Upaya meningkatkan mutu lulusan pendidikan dan untuk menata kembali sistem manajemen sekolah dalam konteks pembanJ:,'1!Ilan di bidang pendidikan diperlukan suatu sistem persekolahan yang mampu me mberik~ kemampuan dasar bagi siswa yang dilakukan melalui konsep Manajemen Berbasis Sekolah. Konsep manajemen bcrbasis sekolah dalam bahasa Inggris disebut dengan School Based Management, pertarna sekali muncul di negara Amerika Serikat yang Jatar

belakangnya diawali dengan munculnya pertanyaan masyarakat tentang apa yang dapat diberikan sekolah kepada masyarakat dan juga apa relevansi dan korelasi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Di negara lain, MBS telah terbukti keefektifannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan atau sekolah. Banyak penelitian secar-a konklusif mendukung rasionalitas efektifitas penggunaan MBS antara lain: Amundson ( 1984), Burn dan Howers (1989). Berbagai hasil penelitian mereka mendukung bagi diterapkannya MBS. (Juknis MBS, 2000: 6).

(14)

Rintisan program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah atau manajemen berbasis sekolah di Indonesia sendiri telah berjalan selama hampir sepuluh tahwt yang dimulai sejak tahun pembelajaran 1999-2000 dan seharusnya hingga saat ini program tersebut masih tetap terlaksana. pola manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah kelak diterapkan oleh seluruh seko lab, dimana dalam hal ini menurut UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangwtan Nasional secara jelas menyebutkan bahwa manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah men rpakan pola pembinaan sekolahllcmbaga pend idikan di Indonesia.

Artinya prinsip manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dibarapkan dapat ditempkan pada semua sekolah, tanpa dikaitkan dengan dana insentif yang diberikan kepada sekolah, saat ini yang terlaksana dari manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah adalah adanya kewenangan kepada sekolah dalam pengelolaan p rogram dan pendanaan yang bekerjasama dengan komite sekolah. terdapat lima pri nsip yang harus dikernbangkan berkaitan dengan pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yakni: (l)"pri nsip kepemimpinan yang mantap, (2) harapan yang tinggi dan penampilan siswa, (3) mengutan1akan dasar kecakapan, (4) penugasan dan pengawasan yang tepat, dan (5) tingkat evaluasi penampilan siswa

(15)

mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah dan perubahan perencanan.

Dengan demikian keefel'tifan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah akan dapat terwujud jika saja pengelola pendidikan mampu memberdayakan stakeholders dalam menentukan kebijakan pengadrninistrasian dan inovasi kurikulum yang dilakukan sekolah. penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah sebagai alternatif pemberdayaan sekolah adalah karena model ini merupakan wujud reformasi pendidikan yang pada prinsipnya manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah bertumpu pada sekolah dan masyarakat serta jauh dari birokrasi yang sentralistik. artinya model ini bcrpotensi lUltuk meningk.atkan partisipasi masyarakat, pemerataan, efisiensi dan

m~ j e men yang bertumpu pada tingkat sekolah, guru dan administrator yang profesional.

Tentunya peran manajemen peningkatan mutu· berbasis sekolah dalam hal ini sangat penting dikarenakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang merupakan manajemen berbasis sekolah diharapkan mampu menyerap kebutuhan mauplUl ru;pirasi pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat sekitar sekolah maupun stakholder yang berkepentingan terhadap otput dari pendidikan. yang keyataanya masih banyak kita temui anak yang tidak sekolah dengan beragam alsan. semestinya dengan diterapkannya manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah hal

ini

tidak akan terjadi, dikarenakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan sebuah konsep manajemen yang menitik beratkan kepada keikut sertaan masyarakat maupun stacholder didalam pelaksanaan pendidikan yang ada di sekolah.
(16)

Namun yang terjadi tidaklah seperti yang dibarapkan banyak hal-hal yang belum mencerminkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dibanyak sekolah meski pihak sekolah telah mengk:laim telah melaksanakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. diantara lain dalam manajemen kesiswaan, untuk penentuan daya tampung dan perencanaan penerimaan siswa baru kepala sekolab harus lebih dahulu membuat usulan daya tampung siswa yang ditujukan ke dinas pendidikan setempat untuk mendapatkan persetujuan agar dapat dilaksanakan.

Pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam pembelajaran juga sangat perlu diterapkan didalam pengembangan mutu pembelajaran itu sendiri. apabila manajemen berbasis sekolah lebih difokuskan pada tingkat sekolah, maka manaj emen peningkatan mutu berbasis sekolah akan menyediakan layanan pendidikan yang k9mprehensif dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat di mana sekoiah . itu berada. ciri-ciri manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, bisa diliJtat dari sudut sejauh mana sekolah tersebut dapat mengoptimalkan k.inerja organisasi sekolah, pengelolaan SDM, proses belajar-mengajar dan sumber daya

(17)

>

bertanggungjawab (high responsibility), kreatif dalam bertindak dan mempunyai wewenang lcbih (more authority) serta dapat dituntut pertanggungjawabannya oleh yang berkepentingan/tanggung gugat (public accountability by stalce holders).

Kemajuan suatu sekolah merupakan suatu esensi dari pengelolaan pembelajaran di sekolah yang memelihara mutu, responsife terhadap tantangan, dan antisipatif terhadap perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh tantangan-tantangan besar tad i. Hal ini telah mendiorong para akamedisi pendidikan da lam mengembangkan strategi perubahan dan kebijakan antisipatif sehingga mampu me nyesuaikan diri dengan tuntutan baru yang tetap berpegang teguh terhadap pada nilai-nilai luhur bangsa.

Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran, dan tujuan utama tersebut untuk keberhasilan siswa da lam belajar. bai k pada satu mata pelajaran tertentu maupun pendidikan pada umumnya. Proses pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa agar peserta d idik dapat memahami dan menghayati makna pendid ika n tersebut.

Pembelajaran d isekolah harus berusaha mewujudkan empat visi baru pendidikan disekolah sebagaimana ditawarkan oleh UNESCO. Dclor dkk (dalam Syafaruddin dan Nasution, 2005: 19) menjelaskan pendidikan abad ke-21 harus diorientasikan pada pencapaian em pat pilar pembelajaran, yakni ( 1) learning to

know (belajar untuk mengetahu(i), (2) learning to do (belajar untuk bisa berbuat dan melakukan sesuatu), (3) learning to be (belajar menghayati hidup untuk menjadi seorang pribad(i), dan (4) learning live to gether (belajar untuk bisa

(18)

hidup bersam(a). Dengan perspektif tersebut, sekolab dituntuk menciptakan masyarakat belajar yang kreatif, mandiri, terbuka, demokratis, inkuiri dan efektif.

Proses pembelajaran yang bermutu disekolab adalah proses dengan keterlibatan semua komponen yang ada dalam sestem pendidikan. Artinya efektivitas pembelajaran tidak .hanya dari basil semata, akan tetapi sinergitas berbagai komponen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pencapaian mutu. Bagaimanapun mutu bukan merupakan sesuatu yang tetjadi secara tiba-tiba dan muncu1 dihadapan guru, kepala sekolah dan para siswa. Dalam hal ini mutu pembelajaran harus direncanakan , dan diraih dengan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan mutu pembelajaran sebagaimana yang diharapkan oleh berbagai pibak baik masyarakat maupun stakeholders maka manajemen berbasis sekolah (manajemep peningkatan mutu berbasis sekola(h) merupakan suatu strategi dalam . pengolaan mutu yang beroreintasi pada masyarakat maupun stakeholders

Berdasarkan keadaan perjalanan manajemen di SMP Negeri 6 Kisaran pada saat ini telah melaksanakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, hal inilah yang menimbulkan ketertarikan peneliti untuk melihat sejauhmana implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dapat meningkatkan mutu pcmbelajaran di SMP Negeri 6 Kisaran.

(19)

manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan di SMP Negeri 6 Kisaran.

B. Fokus Penelitian

Dari uraian di . atas, jelas bahwa adanya implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang dilaksanakan di SMP 6 Kisaran, dimana pada jenjang pendidikan dasar disebut sangat banyak persoalan yang muncul. Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini difokuskan pada masalah " Implementasi Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di SMP 6 Kisaran".

C. Perumusan Masalah

Dari perm~l ahan umum maka memunculkan beberapa pertanyaan penelitian yakni:

1. Bagaimanakah transparansi penyusunan perencanaan program pembelajaran dalam implementasi manaj emen pen.ingkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Kisaran.

2. Bagaimanakah partisipasi warga sekolah menyusun perencanaan program pembelajaran di sekolah dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negeri 6

Kisaran.

3. Bagaimanakah implementasi perencanaan program pembelajaran dalam manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Kisaran.

(20)

D. Tujuao Peoelitian

I. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang konkrit mengenai implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di SMP Negeri 6 Kisaran 2. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui partisipasi warga sekolah menyusun perencanaan program pembelajaran di sekolah dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Kisaran

Mengetahui transparansi penyusunan perencanaan program pembelajaran dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negeri 6 Kisaran

c. Mengetahui implementasi perencanaan program pembelajaran dalam

m anaj ~m en peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP Negcri 6 Kisaran

Manfaat Penelitiao

I. Manfaat teoritis yakni basil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih Ianjut dalam rangka pengembangan implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Disamping itu, akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan ilmu adrninistrasi pendidikan pada khususnya.

2. Manfaat praktis yakni:

(21)

z

~

b. Sebagai baban pertimbangan bagi stakeholders untuk meningkatkan

hubungan keijasama antar sekolab dan masyarakat dalam pembelajaran di

sekolah.

c. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola pendidikan untuk

mengoptimalkan sosialisasi implementasi manajemen peningkatan mutu

berbasis sekolah dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan pembelaj aran di sekolah.

Batasan lstilab

Adapun batasan istilah yang digunakao dalam penelitian ini yakni:

Implementasi adalah pelaksanaan program manajemen peningkatan mutu

berbasis sekolah.

2. manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah adalah proses manajemen

sekolah yang diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan secara otonomi

direncanakan, dilaksaoakan dan di evaluasi dengan melibatkan semua

stakeholders sekolah.

3. Sekolah Menengah Pertama adalah suatu lembaga pendidikan yang

mengemban misi tertentu dan melaksanakan proses edukasi, proses sosialisasi

dan proses transformasi anak didik untuk mengantarkan mereka pada jenjang

pendidikan lanjutan.

4. Program sekolah adalah serangkaian rancangan kegiatan yang akan

dilaksanakan pada pelaksanaan pendidikan di suatu sekolah dalam hal ini

hanyalah pada program pembelajaran saja.

(22)

BABV

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis terdapat implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran di SMP Negeri 6 Kisaran, dapat dirumuskan sebagai berikut:

I. lmplementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran yang mencakup: (a) penyusunan kurikulum, (b) transparansi penyusunan perencanaan program pembelajaran, dan (c) implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran yang terdiri dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan pengorganisasian pembelajaran serta evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 6 Kisaran sudah berjalan dan sesuai dengan kemampuan dan potensi sumber daya sekolah.

-

2. Implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam

z

~

peningkatan mutu pembelaj aran adalah lebih didasari dari kemampuan manajerial kepala sekolah, disamping keterlibatan dari semua warga sekolah (guru, pegawai, siswa, orangtua siswa, dan stakeholder).

3. Strategi kepala sekolah dalam menerapkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran ditandai dengan adanya penambahan jam pelajaran pada sore hari yang sesuai dengan kegiatan terprogaram, supervisi yang dilakukan kepala sekolah secara terns-menerus dan berkelanjutan, pembinaan siswa melalui pemantapan budi

(23)

pengerti dan pengembangan diri setiap sabtu, sebagai bentuk. kcgiatan ekstra kurikuler sesuai dengan kegiatan terprogram dalam kurikulum khusus. 4. Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, SMP Negeri 6 Kisaran dalam

peojngkatan mutu pembelajaran telah dilakukan dengan kontrol pembelajaran guru dengan cara supervisi di kelas oleh kepala sckolah. Dengan adanya supervisi guru setiap saat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan proses belajar mengajar.

Kepemimpinan kepala sckolah yang transparan dan partisipatif oleh kepala sckolah SMP Negeri 6 Kisaran dijalankan dengan memantapkan strategi kerja sama dengan guru-guru, terutama dalam merungkatkan mutu pendidikan yang muaranya adalah lulusan yang bcrkualitaas. Semakin lerpenuhinya prinsip otonomj, transparansi, dan akuntabilitas yang berjalan dengan bruk maka komponen sekolah yang terlibat dalam proses manajemen perungkatan mutu berbasis sekolab dalam peningkatan mutu pembelajaran, seperti komite sekolah, kepala sekolah, guru-guru, karyawan, orang tua siswa semakin semakin kuat kornitrnennya dalam menjalankan program di sekolah.

B. lmplikasi

Secara umurn implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran telah berlangsung efektif dan mernenuhi terutama visi dan misi sekolah, namun masih perlu untuk ditingkatkan untuk masa yang akan datang. Untuk mewujudkan hal ini maka pihak sekolah heodaknya memberi perhatian yang serius guna merungkatkan mutu pembelajaran. Pemberian perhatian secara langsung dapat dilakukan dengan

(24)

upaya peningkatan program pendidikan bagi guru dengan pemberian beasiswa pendidikan bagi guru yang memiliki prestasi dalam melaksanakan tugasnya. Upaya ini akan mendorong peningakatan kualitas SDM terutama guru sebagai ujung tombak dalam implementasi manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah SMP Negeri 6 Kisaran.

Selain itu, adanya pelatihan, penataran, maupun lokakarya yang dilalrukan secara terencana dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan mengajar guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran di kelas, serta bidang manajemen sebagian dari tugas dan tanggung jawab profesinya.

Sebagai suatu temuan, implementasi peningkatan mutu berbasis sekolah pada pengembangan sekolah yang berstandar nasional menuju sekolah dengan standar intemasional dimana faktor profesionalisme dan pemberdayaan guru dan fokus kepada siswa sebagai subyek pendidikan merupakan suatu pilar keberhasilan seluruh program peningkatan mutu di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan tuntutan transparansi yang diharapkan dalam pelaksa n ~n manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, dimana masyarakat sebagai konsumen pendid ikan untuk itu peran masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan sangatlah diperlukan.

Guru dengan kemampuan profesionalnya akan dapat menempatkan posisinya dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Kemudian, dengan pemberlakuan ulangan harian dan terprogram dalam kalender akademik sekolah yang dilakukan 2 kali dalam satu semester, sehingga para siswa giat dalam

(25)

-mempersiapkan diri dalam belajar dan selalu semangat untuk kompetitif dalam

prestasi menjadi budaya mutu sekolah.

Semakin terpenuhinya prinsip otonomi, transparansi, dan akuntabilitas

yang betjalan dengan baik maka komponen sekolah yang terlibat dalam proses

manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dalam peningkatan mutu

pembelajaran, seperti komite sekolah, kepala sekolah, guru-guru, karyawan, orang

tua siswa semakin semakin kuat komitmennya dalam menjalankan program di

sekolah.

Saran

Berdasarkan basil dan simpulan penelitian, maka dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai beri.k.ut:

1. Kepala sekolah memberikan kesempatan yang luas kepada guru-guru

dalam mengembangkan diri, baik melalui pendidikan dan pelatihan, juga

dalarn keterlibatan pengembangan program peningkatan mutu

pembelajaran.

2. Dalam menjaga kualitas mutu pembelajaran, pihak sekolah harus

menciptakan budaya mutu pada setiap kegiatan yang dilakukan warga

sekolah, motivasi berprestasi, komitmen guru pada peningkatan mutu,

adanya kerja sama (team work) yang kompak dan kekeluargaan.

3. Pihak sekolah agar lebih memperhatikan pada upaya-upaya peningkatan

kualitas pembelajaran yang dilakukan guru, bukan hanya kepada unsur

pengembangan fisik saja.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. (2003). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Dari Sentralisasi Menuju Desenlralisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Bogdan. R. C. dan Biklen, S. K. (1982). Qualitative Research of Education.

Boston.: Allyn Bacon.

Bungin,

Burhan.

(2000). Analisa Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis & Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta:

Raja

Grafmdo Persada.

Depdiknas. (2001). Manajemen Peningkatan Manajemen Berbasis Sekolah. Direktur Sekolah Lanjulan Tingkat Pertama. Jakarta: Dcpdiknas.

Depdiknas. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah. Depdiknas. Jakarta: Dcpdiknas. Faisal, S. (1999). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafmdo

Persada.

Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.

lis, Hindasah. (200 1 ). Studi Kelayakan Manaj emen Berbasis Sekolah Di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Rencasari Kola Bandung. Bandung: UP I.

lin, Wastimah. (2001). Pemherdayaan Sistem Manajemen PeningkaJan Mutu Berbasis Sekolah Di SD Negeri Bandung. Bandung: UPI.

Luwis R. Benston, Supervision and Management, New York, McGraw Hill Book Company, 1972

Irawan, Ade, dkk.. (2003). Studi Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di Selwlah Menengah Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Mamduh M. Hanafi, MBA, Manajemen, Yogyakarta, Unit Penerbitan dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 1997.

Miles, B. Matthew dan A. Michael Huberman. (1992). Ana/isis Data Kualitatif.

(Alih Bahasa Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, Lexy. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya.

(27)

Nur, M Nasution. (2001). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Gbalia Indonesia. Pidarta, Made. (2004). Manajemen Pendidikan Indonesia, Crt. II, Jakarta, Rineka

Cipta,

PPPGT. (2000). Teori dan Ap/ikasi Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Rinehart, G . (I 993). Quality Education: Applying the Ph ilosophy o f Dr. W. Edward s Deming to,

Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.

Sallis, E .Total Qua lily Management In Education. Londo n: Kogan Page Ltd. (1993).

Sagala, Syaiful. (2004). Manaj emen Berbasis Sekolah dan Masyarakat: Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima.

Sriyanta. (2007). lmplementasi Model Manajemen Berbasis Selwfah Pada Sekolah Dasar Percobaan Negeri Medon. Medan: Pasca Unimed.

Sondang P. Siagian, Fi/safat Ad m i nis t ra~ i . Jakarta, G unung Agung, 1985.

Spradley, J. P. ( 1980). Participation Observation. New York: Holt Rinehard &

Winstons.

Tenner, A.R. dan DeToro, I.J ., (1992). Total Quality Management: Three Ste pps To Continuous

Tjiptono, F. dan Diana, A., ( 1996). Total Quality Management. Yo gyakarta: Penerbit AND I.

Usman, M.Z. ( 1992). Menjadi Guru Propesiona/. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wajong J, Fungsi Admini.strasi Negara, Jakarta, Dj arnbatan, 1983

http://www.concem.net

http://www.oend idikanradensomad..com

Gambar

Tabel I Periode Kepemimpinan Kepala Sekolah ...........................................
Gambar 4 Gam bar 5 Lab. IP A ...........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

The aim of this study was to test the attenuated priors theory of perception in ASC in a visual social perception task by determining: (1) whether the influence of a prior on

Nantinya diharapkan dapat dilakukan korelasi antar lintasan survai geolistrik ini, sehingga dapat dipahami bagaimana model geologi bawah permukaan yang ada pada daerah sekitar

[r]

54 Tahun 2010 Jawab : Perlu kami jelaskan bahwa uraian bahan dan tenaga kerja adalah merupakan bagian dari metode pelaksanaan yang kami mintakan jawab : bagaimana jika pada

Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor : 050/10 PnL-8/1/A.AA.008/409.108/2016, tanggal 25 Februari 2016, untuk Pekerjaan Pemeliharaan Jalan

Mohon maaf sebelumnya,kalau boleh tahu berapa unit semua barang yang akan ditenderkan ini,apa betul seperti yang didalam dokumen semua dikalikan 2,kalau memang

Saidin, S.H, M.Hum., menyatakan bahwa merek adalah suatu tanda (sign) untuk membedakan barang-barang atau jasa yang sejenis yang dihasilkan atu diperdagangkan seseorang atau

Status gizi antara siswa SMP Negeri 1 Lembang dalam kategori gizi lebih.. Status gizi antara siswa SMP Negeri 2 Bandung dalam kategori gizi