• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD SWASTA PLUS PELANGI T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS IV SD SWASTA PLUS PELANGI T.A 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DEMONSTRASI PADA SISWA

DI KELAS IV SD PELANGI MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

NAMA

: NEVI PUSPITA SARI

NIM

: 109811100

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia

Nya yang melimpahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul

“Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan Metode Demonstrasi pada mata

pelajaran sains kelas VI SD Swasta Plus Pelangi Medan kota TA. 2012/2013.

Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penyelesaian skripsi ini.

Tetapi berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar Damanik, Msi sebagai Rektor Universitas Medan.

2. Bapak Drs.Nasrun, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr Yusnadi MS Selaku Pembantu Dekan I, Drs Aman Simaremare, Msi

selaku Pembantu Dekan II, dan Drs.Nasrun, MS selaku Pembantu Dekan III.

4. Bapak Drs Khairul Anwar, M.Pd, selaku ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED, Drs

Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan.

5. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh

kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, mengarahkan petunjuk demi

terselesainya skripsi ini.

6. Kepada Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd. Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd dan

Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen penguji.

7. Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED dan seluruh staf pegawai yang ada di FIP

(6)

8. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua

tercinta yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan bantuan baik dari segi moril

maupun materi.

9.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari, kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh

sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skripsi

ini dapan bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita semua.

Medan, Agustus 2012

Penulis

(7)

ABSTRAK

NEVI PUSPITA SARI. NIM 109811100. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran SAINS kelas IV SD Swasta Plus Pelangi T.A 2012/2013”.Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa rendah pada mata pelajaran sains. Selanjutnya yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sains pokok panca indera manusia dengan menggunakan metode demonstrasi.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Swasta Plus Pelangi T.A 2012/2013 yang berjumlah 23 orang siswa, yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi berupa daftar check-list Motivasi siswa dan angket yang berisikan pertanyaan tentang tanggapan-tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Instrumen lembar observasi dalam penelitian ini digunakan daftar check-list Motivasi siswa dengan indikator sebagai berikut: (a) Tekun menghadapi tugas, (b) Ulet menghadapi kesulitan, (c) Minat dalam belajar, (d) Kemandirian dalam belajar, (e) Keaktifan dalam belajar, (f) Percaya diri, (g) Kreatif (h) Senang menghadapi tantangan,(i) Memanfaatkan waktu untuk belajar,(J) Belajar jadi kesenangan.

Pada kondisi awal sebanyak 21 orang siswa ( 91,30 %) yang belum termotivasi dalam belajar, dan sebanyak 2 orang siswa ( 8,69 %) yang termotivasi. Pada siklus I sebanyak 12 orang siswa ( 52,17 %) yang belum termotivasi dalam belajar, dan sebanyak 11 orang siswa (47,82 %) yang sudah termotivasi dalam belajar. pada siklus II sebanyak 4 orang siswa (17,39 %) yang belum termotivasi dalam belajar dan sebanyak 19 orang siswa (82,60 %) yang sudah termotivasi dalam belajar.

(8)

DAFTAR ISI

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 10

2.1.6 Upaya-Upaya Yang Dapat dilakukan Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar ... 12

2.1.7 Metode Demonstrasi ... 13

2.1.8 Tujuan Dan Fungsi Metode Demonstrasi ... 15

2.1.9 Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ... 17

(9)

2.1.11 Hakikat Pembelajaran Sains... 22

3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

4. Desain Penelitian ... 28

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 66

B. Saran ... ... 67

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

Tabel 4.1 : Hasil Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Kondisi

Awal ... 47

Tabel 4.2 : Deskripsi Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa Kelas IV ... 48

Tabel 4.3 : Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Siklus I .. 54

Tabel 4.4 : Deskripsi Kondisi Siklus I Motivasi Belajar Siswa Kelas IV ... 55

Tabel 4.5 : Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Siklus II . 62

Tabel 4.6 : Deskripsi Kondisi Siklus II Motivasi Belajar Siswa Kelas IV ... 63

Tabel 4.7 : Deskripsi Persentase Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Pada

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Penelitian Tindakan Kelas Model Kemis dan Taggart ... 28

Gambar 4.1 : Gedung Perpustakaan SD Swasta Pelangi ... 45

Gambar 4.2 : Guru ketika mempersiapkan siswa untuk belajar ... 50

Gambar 4.3 : Peneliti menjelaskan materi panca indera manusia ... 52

Gambar 4.4 : Diagram Persentase Siklus I ... 55

Gambar 4.5 : Guru ketika mempersiapkan siswa untuk belajar ... 58

Gambar 4.6 : Peneliti menjelaskan materi panca indera manusia ... 60

Gambar 4.7 : Siswa aktif yang ingin bertanya ... 61

Gambar 4.8 : Diagram Persentase Siklus II ... 64

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Nama-nama siswa-siswi kelas IV SD Swasta Pelangi Medan ... 70

Lampiran II Angket Motivasi Belajar ... 71

Lampiran III Hasil Observasi Perilaku Siswa Dalam Belajar ... 73

Lampiran IV RPP Siklus I ... 74

Lampiran V Data Penilaian Observer terhadap Penelitian Dalam Pembelajaran Sains Di Kelas IV Siklus I ... 82

Lampiran VI Data Penilaian Observer terhadap Penelitian Dalam Pembelajaran Sains Di Kelas IV Siklus II ... 83

Lampiran VII Data motivasi siswa pada kondisi awal ... 84

Lampiran VIII Data motivasi siswa pada siklus I ... 85

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Peningkatan motivasi belajar khususnya di sekolah dasar tidak akan terjadi tanpa adanya

kerja sama dari berbagai pihak. Pendidikan dan pengajaran dapat berhasil sesuai dengan

harapan dipengaruhi oleh faktor – faktor yang saling berkaitan dan saling menunjang.

Sehingga guru dituntut kemampuannya untuk menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa

dengan baik.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini membawa

perubahan baik dalam bidang ilmu pengetahuan sosial, sains, teknologi, budaya, informasi

maupun pendidikan. Hal ini merupakan tantangan dan kesempatan untuk dapat meningkatkan

mutusumber daya manusia agar dapat bersaing dalam dunia yang penuh dengan persaingan

hidup. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia adalah dengan

meningkatkan mutu pendidikan.Khususnya pengembangan sains pada anak, memiliki

peranan yang sangat penting dalam membantu meletakkan dasar kemampuan dan

pembentukkan sumber daya manusia yang diharapkan. Kesadaran pentingnya pembekalan

sains pada anak akan semakin tinggi apabila menyadari bahwa kita hidup dalam dunia yang

berkembang.

Ilmu pengetahuan Alam atau sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta – fakta, konsep – konsep, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sains

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

(14)

Seperti pada kenyataannya dalam proses belajar dan mengajar guru masih banyak

yang tidak menggunakan variasi strategi belajar, enggan mengubah metode yang terlanjur

dianggap benar, efektif dan kreatif dalam mengerjakan sains.

Dari hasil pengamatan dan hasil wawancara dengan guru yang mengajar di dalam

kelas tentang proses pembelajaran di SD PELANGI kelas IV pada tan ggal 17 Maret 2012

ternyata belum sepenuhnya siswa termotivasi, hal ini dibuktikan dengan munculnya gejala

siswa suka berbicara dengan teman sebangkunya, sebagian lagi mengantuk saat guru

menjelaskan. Ada juga yang lebih suka bermain-main, hal ini mengakibatkan nilai siswa

tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan. Diketahui dari 23

orang murid hanya 8 siswa (33%) > 65 yang mencapai nilai ketuntasan dan 15 siswa (67 %)

< yang tidak mencapai nilai ketuntasan dalam pembelajaran sains sub materi panca indera

manusia.

Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran sains khususnya materi

bagian tubuh manusia. Menurut siswa mata pelajaran sains adalah pelajaran yang

membosankan karena siswa harus dapat menghapal materi yang disampaikan guru.

Rendahnya motivasi siswa tentunya berdampak pada kegiatan belajarnya. Siswa yang

memiliki motivasi belajar tentunya dapat belajar secara mandiri tanpa harus diperintah.

Pemahaman siswa terhadap pembelajaran sains juga masih rendah. Hal ini dapat di

lihat dari nilai ujian siswa yang masih rendah akibat kurangnya pengetahuan siswa tentang

pembelajaran sains tersebut.

Di saat proses pembelajaran berlangsung guru hanya memfokuskan diri pada sumber

belajar berupa buku paket atau buku pegangan yang disertai dengan metode ceramah. Hal ini

menyebabkan siswa hanya medengarkan penjelasan guru dan sedikit sekali melakukan

(15)

pertanyaan yang masih rendah dan sulitnya bagi siswa untuk mengerjakan soal-soal yang

terdapat pada lembar kerja siswa.

Kurangnya keterampilan guru untuk mempergunakan metode mengajar menjadi salah

satu penyebab rendahnya motivasi belajar siswa. Dalam praktek mengajar guru jarang sekali

menggunakan bentuk metode mengajar yang bervariasi. Metode mengajar yang kerapkali

mereka laksanakan hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian latihan-latihan

mengerjakan soal sehingga kurang memunculkan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini juga

menyebabkan siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan di depan kelas.

Metode mengajar yang dilaksanakan belum melibatkan siswa sepenuhnya. Dalam hal

ini hanya guru yang aktif sedangkan siswa pasif. Sehingga hanya guru yang berperan dalam

proses belajar mengajar, sedangkan siswa hanya diam mendengarkan apa yang disampaikan

guru.

Selain itu, dalam proses belajar mengajar guru jarang menggunakan media

pembelajaran. Padahal penggunaan media dapat meningkatkan motivasi siswa siswa untuk

belajar karena media merupakan alat yang dapat dibutuhkan guru untuk memudahkan siswa

untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Hal ini kurang

memberikan rangsangan untuk siswa, sehingga kurang menyenangkan bagi siswa.

Dengan mempelajari beberapa metode pembelajaran penulis mencoba menggunakan

metode demonstrasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena menurut peneliti,

metode demonstrasi merupakan salah satu metode belajar yang mampu membangkitkan

minat atau gairah belajar siswa.

Dengan demikian menurut peneliti, penggunaan metode demonstrasi lebih tepat

digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung khususnya pada mata pembelajaran

sains sub pokok bahasan panca indera manusia, dengan metode demonstrasi, proses

(16)

membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan

memperhatikan apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan

judul:“Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Materi Panca

Indera Manusia Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD

PELANGI MEDAN T.A 2012/2013”.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Munculnya gejala siswa suka berbicara dengan teman sebangkunya.

2. Siswa mengantuk saat guru menjelaskan.

3. Ada juga siswa yang lebih suka bermain-main.

4. Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran sains.

5. Siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas.

6. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

7. Guru jarang menggunakan media dalam proses pembelajaran.

8. Metode pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode ceramah.

1.3Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini permasalahan

yang akan di teliti yaitu Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Sains Materi Panca Indera Manusia Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada

(17)

1.4Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas yang akan di kaji dalam

penelitian ini adalah, apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran sains di kelas IV SD PELANGI Medan T.A 2012/2013.

1.5Tujuan penelitian

Penelitian ini betujuan untuk :Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran sains dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SD Pelangi

Medan T.A 2012/2013.

1.6Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian yang akan di lakukan adalah :

1. Bagi siswa kelas IV SD Pelangi Medan, akan terdorong untuk meningkatkan motivasi

belajar sains dengan menggunakan metode demonstrasi.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

dengan menggunakan metode demonstrasi.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pambelajaran.

4. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diripenulis

sendiri untuk dapat menambah ilmu pengetahuan dandapat pula menjadi bahan

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dengan menggunakan strategi pembelajaran metode demonstrasi dapat

meningkatkan motivasi belajar yang tinggi dalam pembelajaran. Dimana

pembelajaran siswa menjadi lebih efektif, kreatif dimana dengan menggunakan

metode demonstrasi siswa secara langsung dalam pembelajaran sehingga siswa

menjadi termotivasi dalam belajar.

2. Dengan menggunakan metode demonstrasi pembelajaran sains dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan

pada 10 indikator yaitu:(1) Tekun menghadapi tugas (2) Ulet menghadapi

kesulitan (3) Minat dalam belajar (4). Kemandirian dalam belajar (5). Keaktifan

dalam belajar (6). Percaya diri (7). Kreatif (8). Senang menghadapi tantangan (9).

Memanfaatkan waktu (10). Belajar jadi kesenangan.

3. Dengan menggunakan metode demonstrasi meningkatkan kualitas proses

pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan motivasi belajar siswa. Pada

kondisi awal mendapatkan persentase 62 %, Dari 23 orang siswa sebanyak 21

orang siswa yang belum termotivasi dalam belajar, sebanyak 2 orang siswa yang

termotivasi dalam belajar. Pada siklus I mendapatkan persentase 72,40 %,

sebanyak 12 orang siswa (52,17 %) yang belum termotivasi dalam belajar,

sebanyak 11 orang siswa (47,82 %) yang termotivasi dalam belajar. Pada siklus II

mendapatkan persentase 89,98%, sebanyak sebanyak 4 orang siswa (17,39 %)

yang belum termotivasi dalam belajar, sebanyak 19 orang siswa (82,60 %) yang

(19)

4. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata kelas motivasi belajar

yang diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi lebih baik dari

sebelumnya.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, disarankan untuk menggunakan hal-hal yang baru dalam kegiatan belajar

mengajar, baik metode, strategi ataupun tehnik mengajar. Agar siswa termotivasi

dalam belajar sehingga mereka tidak jenuh dalam proses pembelajaran.

2. Kepada kepala sekolah, sebaiknya diadakan kegiatan pelatihan bagi guru untuk

mengembangkan atau melatih para guru agar memiliki kreativitas dalam

menggunakan model-model pembelajaran serta menyediakan alat peraga yang sesuai

dengan proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis pada pokok

bahasan panca indera manusia sehingga penelitian ini bermanfaat sebagai riset teori

maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses pembelajaran

Gambar

Tabel 4.1 : Hasil Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Kondisi
Gambar 4.1 : Gedung Perpustakaan SD Swasta Pelangi .............................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dengan dalam hal ini penulis melihat dari pajak daerah yang tidak mencapai target pada tiap tahunnya, yakni pajak reklame, pajak hiburan

Artropoda predator permukaan tanah yang dominan selama penelitian ini berlangsung yakni semut (Formicidae), kumbang tanah (Carabidae) dan laba-laba serigala (Lycosidae)

Sebaliknya, kalau proses belajar mengajar berlangsung dalam situasi tertekan dan ketakutan, jangan harap anak-anak bisa menangkap pelajaran (Sidi, 2009: 214). Di SMP Negeri 6

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Ada pengaruh positif dan signifikan antara persepsi penggunaan media audio visual dengan prestasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum perbanyakan program komputer untuk kepentingan nonkomersial melalui cyber space dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang

Menurut Hambly (1989) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang bahwa dirinya mampuberprilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang

Manajemen pelayanan pada penelitian ini memiliki tiga komponen yaitu aspek sistem atau prosedur pelayanan, aspek sumber daya manusia yang memberikan pelayanan, dan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Kedisiplinan Belajar Terhadap