• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PAJAK DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 2005-2007.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PAJAK DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 2005-2007."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PAJAK DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERIODE 2005-2007

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekono mi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekono mi Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

ANITA WAHYU SAPTANINGSIH B200970152

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pemerintahan daerah, baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya Undang-undang No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang mengatur tentang otono mi daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam perkembangannya kebijakan ini diperbaharui dengan dikeluarkannya Undang- undang No.32 tahun 2004 yang diperbaharui dengan Undang-undang No.12 tahun 2007 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Kebijakan ini merupakan konsekuensi reformasi yang harus dihadapi Pemerintah Daerah dalam mengelola daerahnya secara efisien dan efektif.

(3)

pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.

Otonomi Daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. Dengan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab, setiap daerah dituntut untuk meningkatkan kemandirian. Salah satu tolok ukur untuk melihat kesiapan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan mengukur seberapa besar kemampuan keuangan suatu daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Sumber keuangan tersebut salah satunya berasal dari Pendapatan Asli Daerah.

Berdasarkan ketentuan pasal 157 Undang-Undang No.32 tahun 2004 yang diperbaharui dengan Undang-Undang No.12 tahun 2007 tentang Pemerintah Daerah jo pasal 5 Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, sumber pendapatan atau penerimaan daerah terdiri dari:

1. Pendapatan Asli Daerah a. Hasil Pajak Daerah b. Hasil Retribusi daerah

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan d. Lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

2. Dana Perimbangan

(4)

Dari ke tiga sumber penerimaan daerah tersebut di atas pendapatan asli daerah merupakan yang paling peka terhadap aktifitas perekonomian masyarakat, kepekaan tersebut disebabkan unsur- unsur pendapatan asli daerah secara langsung atau tidak langsung berasal dari masyarakat yang mana dengan pelaksanaan otonomi daerah ini pemerintah daerah dapat menggali sumber-sumber yang ada dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Upaya peningkatan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi yang salah satunya adalah dengan meningkatkan efisiensi sumber daya dan sarana yang terbatas serta meningkatkan efektifitas pemungutan yaitu dengan mengoptimalkan potensi yang ada serta terus diupayakan menggali sumber-sumber pendapatan baru yang potensinya memungkinkan sehingga dapat dipungut pajak atau retribusinya, sesuai dengan ketentuan yang ada. Pemerintah kabupaten Sukoharjo mempunyai sumber penerimaan daerah yang meliputi :

1. Hasil Pajak Daerah 2. Hasil Retribusi daerah

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan 4. Lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

(5)

Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, Pajak Parkir. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengadakan penelitian terhadap pajak daerah dala m kaitannya dengan pendapatan asli daerah dengan judul :

“ANALISIS PAJAK DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 2005-2007 ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat pertumbuhan pajak daerah Kabupaten Sukoharjo? 2. Seberapa besar kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Sukoharjo ?

3. Apakah pemungutan pajak daerah Kabupaten Sukoharjo selama ini sudah efektif ?

C. Pembatasan Masalah

(6)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka tujua n yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan pajak daerah Kabupaten Sukoharjo.

2. Mengetahui seberapa besar kontribusi dari pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

3. Mengetahui apakah pemungutan pajak daerah sela ma ini sudah efektif.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat dan kontribusi sebagai berikut :

1. Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendala m mengenai analisis pajak daerah pada daerah Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu dasar penga mbilan kebijakan dan salah satu syarat dala m mene mpuh ujian Strata-1 Fakultas Ekono mi (Program Studi Akuntansi) di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam menga mbil kebijaksanaan dala m usahanya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah guna membiayai pembangunan daerah khususnya penerimaan yang berasal dari pajak daerah.

(7)

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah Pembatasan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Otono mi Daerah, Pendapatan Daerah, Tinjauan Tentang Pajak Daerah dan Tinjauan Penelitian Terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Data dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, dan Metode Analisis Data.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan tentang Gambaran Umum Kabupaten Sukoharjo serta Analisis Data dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

[r]

5.1.2.2 Perubahan Sediaan Manfaat Hutan dalam Mengurangi Risiko Banjir dan Kekeringan 136 5.2 Dampak Perubahan Nilai Sediaan SDA dan Manfaat Jasa Lingkungan terhadap PDRB

Berdasarkan kesimpulan dengan melihat beberapa kriteria kelayakan yang menunjukan angka positif atau lebih dari nol, Net B/C lebih dari satu, dan IRR lebih besar dari

Reformasi bergulir di Indonesia dengan di motori oleh mahasiswa dan tokoh-tokoh bangsa ini yang merasa bahwa krisis yang melanda negara ini di awali dari krisis

kecuali urusan urgen seperti ; urusan dinas, orang sakit dan orang meninggal. Pendudukan yang meninggal yang bukan berdomisili tinggal di wilayah Provinsi Papua

Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit (empiris), obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Digunakan untuk

Pundak merupakan bagian tubuh kuda yang menonjol, menurut Tony dan Marcy (2002) pundak harus terlihat menonjol dengan perototan yang baik dan menyatu dengan bagian

Sebuah aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (i) hak untuk menerima arus kas dari aset berakhir, atau (ii) Perusahaan dan Entitas Anak mengalihkan hak untuk