• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN SIFAT FISIS, KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH KUNING SEBAGAI PENGGANTI Tinjauan Sifat Fisis, Kuat Tekan Bebas Dan Permeabilitas Tanah Kuning Sebagai Pengganti Subgrade Jalan ( Studi Kasus Tanah Miri ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN SIFAT FISIS, KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH KUNING SEBAGAI PENGGANTI Tinjauan Sifat Fisis, Kuat Tekan Bebas Dan Permeabilitas Tanah Kuning Sebagai Pengganti Subgrade Jalan ( Studi Kasus Tanah Miri )."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN SIFAT FISIS, KUAT TEKAN BEBAS DAN

PERMEABILITAS TANAH KUNING SEBAGAI PENGGANTI

SUBGRADE

JALAN

(Studi Kasus Tanah Miri)

Naskah Publikasi

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

Puput Adi Putro

NIM : D 100 060 049

NIRM : 06 6 106 03010 50049

Kepada

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

R

eview

P

hysical

P

roperties,

U

nconfined

C

ompression

T

est

A

nd

P

ermeability

O

f

Y

ellow

S

oil

I

n

L

ieu

O

f

R

oad

S

ubgrade

(

M

iri

L

and

C

ase

S

tudy,

S

ragen)

T

injauan

S

ifat

F

isis

, K

uat

T

ekan

B

ebas

d

an

P

ermeabilitas

T

anah

K

uning

S

ebagai

P

engganti

S

ubgrade

J

alan

(S

tudi

K

asus

T

anah

M

iri

, S

ragen

)

Puput Adi Putro, Qunik Wiqoyah, dan Agus Susanto

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, 57102

ABSTRACT

Soil is essential as places and medium to support all kinds of building construction , land planning as one of the subgrade . Not all soils have a nature that is always the same . Besides the many problems associated with soil , such as decreased and soil stability is influenced by kuat tekan bebas and soil permeability . This condition often makes people to find decent land to be used as a road subgrade . In some areas, people used the local land as a road subgrade . One of them Miri land in the village of Miri , Miri District , Sragen . This land has its own characteristics which at the time was on the dry ground conditions such as sand , but when there are wet bonding conditions . However, there is no technical explanation about the nature of physical and mechanical properties of the Miri Land . Based on this, the study will be discussed on Miri soil physical and mechanical properties. Research methods through a series of tests , the density ( specific gravity ) , moisture ( water content) , sieve analysis and hydrometer ( grain size analysis) , unconfined compression test , and permeability when moisture 90% γd max dry, 95% γdmax dry , optimum, 95% γdmaks wet, 90% γd maks wet, with reference to ASTM standards and test procedures in the Laboratory of Soil Mechanics Muhammadiyah University of Surakarta and Soil Mechanics Laboratory of the University of March Surakarta . Soils tested in air dry state . The results of this study are w = 8.696 % , Gs = 2.63 , LL = 62.850 % , PL = 35.120 % , SL = 20.060 % , based on graphs of soil particle size distribution can be seen that the percentage of gravel = 0 % , sand = 58.696 % silt and clay = 41.304 % . Based on the USCS system ground test samples belonged to SC and based on AASHTO enter the group A7 - 5 ( 7 ) . The test results standard Proctor gained maximum dry weight of 1.545 kg/cm3 and optimum moisture content = 21.3 % . unconfined compression test result in 90 % γdmax dry at 3,815 kg/cm2, 95 % γdmax dry at 5,430 kg/cm2, optimum γdmaks at 5,815 kg/cm2, 95% γdmax wet at 2,060 kg/cm2 and 90 %

γdmax wet at 1,425 kg/cm2. Permeability test results 90 % γdmax dry at 1,458 x 10-4 cm/sec, 95 % γdmax dry at 7.773 x 10-5 cm/sec,

optimum γdmaks at 4,453 x 10-5 cm/sec, 95% γdmax wet at 2,246 x10-5 cm/sec dan 90 % γdmax wet at 4,211 x 10-6 cm/sec.

Keywords : soil , physical properties and mechanical properties , unconfined compression test, permeability

ABSTRAKSI

Tanah sangat penting sebagai tempat dan media bertumpunya segala macam konstruksi bangunan, salah satunya perencanaan tanah sebagai subgrade jalan. Tidak semua jenis tanah mempunyai sifat yang selalu sama. Selain itu banyak permasalahan yang berhubungan dengan tanah, seperti penurunan dan stabilitas tanah yang antara lain dipengaruhi oleh kuat tekan bebas dan permeabilitas tanah. Kondisi ini yang sering menjadikan orang untuk mencari tanah yang layak untuk digunakan sebagai subgrade jalan. Di beberapa daerah penduduk menggunakan tanah setempat sebagai subgrade jalan. Salah satunya Tanah Miri di desa Miri, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Tanah ini mempunyai ciri khas tersendiri yaitu pada waktu tanah ini dalam keadaan kering kondisinya seperti pasir, tetapi ketika dalam keadaan basah kondisinya ada lekatan. Akan tetapi belum ada penjelasan secara teknis tentang sifat fisis dan sifat mekanis dari Tanah Miri ini. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dibahas mengenai sifat fisis dan mekanis tanah Miri. Metode penelitian melalui serangkaian pengujian, yaitu berat jenis (specific gravity), kadar air (water content), analisa saringan dan

hydrometer (grain size analysis), kuat tekan bebas, dan permeabilitas pada saat kadar air 90% γd maks kering, 95% γdmaks kering,

optimum, 95% γdmaks basah, 90% γd maks basah, dengan mengacu pada standar ASTM dan prosedur pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tanah yang diuji dalam keadaan kering udara. Hasil dari penelitian ini adalah w = 8,696%, Gs = 2,63, LL = 62,850%, PL = 35,120%, SL = 20,060%, berdasarkan grafik pembagian ukuran butiran tanah dapat diketahui bahwa persentase kerikil = 0%, pasir = 58,696% lanau dan lempung = 41,304%. Berdasarkan sistem USCS tanah sampel uji termasuk golongan SC dan berdasar AASHTO masuk kelompok A7-5(7). Hasil uji standard Proctor didapat berat isi kering maksimum 1,545 kg/cm3 dan kadar air optimum = 21,3%. Hasil uji kuat tekan bebas pada 90 % γdmaks kering sebesar 3,815 kg/cm2, 95 % γdmaks kering sebesar 5,430 kg/cm2, optimum γdmaks sebesar 5,815 kg/cm2, 95% γdmaks basah sebesar 2,060 kg/cm2 dan 90 % γdmaks basah sebesar 1,425 kg/cm2. Hasil uji permeabilitas pada 90 % γdmaks kering sebesar 1,458 x 10-4 cm/sec,

95 % γdmaks kering sebesar 7.773 x 10-5 cm/sec, optimum γdmaks sebesar 4,453 x 10-5 cm/sec, 95% γdmaks basah sebesar 2,246 x10 -5 cm/sec dan 90 % γdmaks basah sebesar 4,211 x 10-6 cm/sec.

(4)

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Tanah mempunyai sifat – sifat teknis yang sangat bervariasi. Dalam bidang teknik sipil tanah mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pendukung kekuatan suatu struktur, salah satunya sebagai pendukung struktur jalan. Tidak semua jenis tanah mempunyai sifat yang sama karena dipengaruhi oleh keadaan geografis suatu tempat, ada tanah yang memiliki kekuatan dukung yang baik dan ada pula tanah yang memiliki kekuatan dukung yang kurang baik.

Pada konstruksi jalan, perencanaan tanah sebagai subgrade jalan sangat penting. Pada umumnya, konsruksi jalan menggunakan tanah setempat sebagai subgrade jalan. Namun di daerah tertentu, masyarakat menggunakan tanah kuning sebagai pengganti subgrade jalan untuk mengganti tanah setempat yang dinilai kurang bagus. Selain sebagai pengganti subgrade, oleh masyarakat setempat tanah kuning digunakan sebagai tanah urug dan untuk menambal jalan yang berlubang. Tanah ini memiliki keunikan tersendiri karena pada waktu tanah ini dalam keadaan kering kondisinya seperti pasir, tetapi ketika dalam keadaan basah kondisinya ada lekatan. Akan tetapi belum ada penjelasan secara teknis tentang sifat fisis dan sifat mekanis dari tanah kuning Miri ini.

Dari hasil pengujian kimia yang telah dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, unsur terbesar yang terkandung dalam Tanah Kuning yaitu unsur CaO sebesar 25,49 %. CaO, sehingga tanah ini merupakan tanah yang berkapur.

Permasalahan yang telah diuraikan tersebut yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui apakah tanah kuning Miri ini baik dan memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai pengganti subgrade jalan. Oleh karena itu pada penelitian ini akan diuji tanah kuning dari Miri, Sragen untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis yaitu kuat tekan bebas dan permeabilitas dari tanah kuning ini.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1) Unsur kimia apa yang terkandung dalam Tanah

Miri, Sragen.

2) Bagaimana sifat fisis dari tanah kuning Miri ini, apakah tanah kuning memenuhi kriteria sebagai pengganti subgrade jalan.

3) Seberapa besar kuat tekan bebas tanah pada kondisi kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax pada saat basah optimum maupun kering optimum.

4) Seberapa besar permeabilitas tanah pada kondisi kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax pada saat basah optimum maupun kering optimum.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kandungan unsur kimia dalam Tanah Miri, Sragen.

2. Mengetahui sifat fisis tanah meliputi pengujian kadar air, Spesific Gravity, Gradasi dan

Atterberg Limits tanah kuning Miri, Sragen. 3. Mengetahui kuat tekan bebas pada kondisi

kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax pada saat basah optimum maupun kering optimum.

4. Mengetahui permeabilitas pada kondisi kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax pada saat basah optimum maupun kering optimum.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan mengenai sifat fisis tanah kuning Miri, Sragen.

2. Memberikan pengetahuan mengenai sifat mekanis tanah, khususnya kuat tekan bebas dan permeabilitas tanah kuning Miri, Sragen. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi dan

pihak-pihak lain yang terkait akan kondisi tanah di wilayahnya, sehingga dapat merencanakan konstruksi yang aman dan nyaman bagi penggunanya.

Batasan Masalah

Batasan masalah meliputi sebagai berikut : 1. Sampel tanah diambil dari daerah Miri, Sragen dalam kondisi disturb dan diuji pada kondisi kering udara.

2. Pengujian sifat fisis dan pengujian kuat tekan bebas tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Untuk pengujian permeabilitas dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

3. Pengujian-pengujian yang dilakukan meliputi : a) Pengujian kimia yang dilakukan di Balai

Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunung Apian, Yogyakarta. b) Pemeriksaan kadar air tanah (Water

Content) dengan standar pengujian ASTM D854-72.

c) Pemeriksaan berat jenis tanah (Specific Gravity) dengan standar pengujian ASTM D854.

d) Pemeriksaan batas-batas Atterberg, meliputi : pemeriksaan batas cair (Liquid Limit), pemeriksaan batas plastis (Plastic Limit), pemeriksaan batas susut (Shrinkage Limit) dengan standar pengujian ASTM D4318.

(5)

hydrometer) dengan standar pengujian ASTM D422.

f) Pengujian pemadatan tanah dengan Uji

Standard Proctor dengan standar pengujian ASTM D698.

g) Pengujian kuat tekan bebas dengan standar pengujian ASTM D2434 pada kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax pada saat basah optimum maupun kering optimum.

h) Pengujian permeabilitas dengan standar pengujian ASTM B698 pada kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax pada saat basah optimum maupun kering optimum.

METODE PENELITIAN Uraian Umum

Pada penelitian ini digunakan metode pengujian dengan melakukan berbagai macam pengujian sehubungan dengan data-data yang diperlukan. Pelaksanaan pengujian sampel tanah tersebut dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisis tanah dan sifat mekanis tanah. Pengujian sifat fisis tanah meliputi uji kadar air, uji berat jenis (Gs) uji Atterberg Limits, uji analisa saringan. Pengujian sifat mekanis tanah meliputi uji

Standard Proctor Test, uji Kuat Tekan Bebas dan uji Permeabilitas pada kadar air optimum (γdmax), 95% γdmax , dan 90% γdmax. Tahapan penelitian seperti yang tergambarkan pada bagan alir di bawah ini

Gambar 1. Bagan alir tahapan penelitian Mulai

Studi Literatur

Pengambilan, pengeringan, penyaringan tanah lolos No.4 Uji Kimia Tanah

Kandungan Kimia

Tahan 1

Selesai Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Tahan 4 Pembuatan Sampel

Uji standart Proctor

Pembuatan Benda Uji Uji Sifat Fisis Tanah

Tahan 2

Uji Kuat Tekan Bebas Uji Permeabilitas Klasifikasi Tanah

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat-sifat Fisis Tanah

Sampel tanah pada penelitian ini diambil dari desa Miri, kecamatan Miri, kabupaten Sragen dengan mengambil sampel tanah dalam kondisi terganggu (disturb).

1. Uji Kandungan Kimia

Berdasarkan hasil analisis kimia yang dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, tanah kuning mempunyai kandungan unsur-unsur kimia seperti pada table di bawah ini

Tabel 1. Hasil pemeriksaan kimia tanah kuning Unsur Tanah Kuning (%)

SiO2 16,84

Al2O3 8,27

Fe2O3 4,50

CaO 25,49

MgO 1,18

H2O 2,05

Unsur terbesar yang terkandung dalam Tanah Kuning yaitu unsur CaO sebesar 25,49 %, sehingga tanah ini merupakan tanah yang berkapur.

2. Uji kadar air (Water Content Analysis) Hasil dari pengujian kadar air tanah asli dapat dilihat pada Tabel 2. dan kadar air tanah pada keadaan kering udara dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Hasil uji kadar air tanah asli

Pengujian I II III

Kadar Air (%) 19,048 20,482 19,048 Kadar Air

Rata-rata (%) 19,526

Tabel 3. Hasil uji kadar air pada keadaan kering udara

Pengujian I II III

Kadar Air (%) 8,696 8,642 8,696 Kadar Air

Rata-rata (%) 8,678

3. Uji berat jenis (Specific Gravity) Tabel 4. Hasil uji berat jenis

Pengujian I II

Berat Jenis 2,625 2,625

Berat Jenis

Rata-rata 2,625

Dari pengujian, diperoleh nilai Gs = 2,625. berdasarkan Tabel III.I nilai Gs pada macam-macam tanah, maka nilai Gs tanah ini termasuk tanah lanau anorganik dan tanah lempung organik.

4. Uji batas-batas Atterberg ( Atterberg Limits)

Tabel 5. Hasil uji Atterberglimits

No Pemeriksaan Nilai (%)

1 Batas cair 62,850

2 Batas plastis 35,120

3 Batas susut 20,060

4 Indeks plastisitas 27,730 Hasil pengujian Atterberg limits dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tanah. Nilai LL dapat diperoleh dari grafik hubungan antara banyaknya pukulan dengan kadar air pada pengujian batas cair. Nilai LL dapat digambarkan dalam grafik seperti pada Gambar V.1. Dari Gambar V.1 diperoleh nilai LL = 62,850 %. Sementara nilai PL = 35,12 % , sehingga dari perhitungan PI = LL – PL, diperoleh nilai PI = 27,730 %. Nilai tersebut bila dihubungkan pada Tabel III.2, maka tanah yang diuji termasuk tanah lempung dengan plastisitas tinggi karena nilai PI > 17.

Gambar 2. Grafik hubungan antara banyaknya pukulan dengan kadar air LL

(7)

5. Uji Hydrometer dan analisa saringan (Grain size Analysis)

Tabel 6. Hasil uji analisa Hydrometer

Pembacaaan

(menit) Diameter (mm)

Persen Lolos (%)

0 0,0000000 0

2 0,0291475 20,563

5 0,0204570 18,691

15 0,0112180 14,571

30 0,0075745 13,448

60 0,0057470 12,324

250 0,0028131 9,328

1440 0,0012081 0,339

Tabel 7. Hasil uji analisasaringan

No Saringan Diameter (mm)

Persen Lolos (%)

No.4 4,75 100

No.8 2,36 98,913

No.16 1,18 93,478

No.30 0,60 69,565

No.50 0,30 63,043

No.100 0,15 59,783

No.200 0,075 41,304

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0.001 0.010

0.100 1.000

10.000

P

e

rs

e

nt

a

se

L

ol

os

S

a

ri

ng

a

n

(%

)

Diameter (mm)

Gravel Sand Silt and Clay

Analisa Saringan Analisa Hydrometer

Gambar 3. Grafik analisa butiran metode USCS

D10 D30 D60 Cu = D60/D10 Cc =(D30)2/(D10 x D60)

0.0035 0.045 0.17 48.57 3.40

Finer # 200 = 41,304 %

Gravel = 0,000 %

Sand = 58,696 %

Silt/Clay = 41,304 %

Dari grafik pembagian ukuran butiran tanah pada Gambar 3. didapat :

(8)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0.001 0.010

0.100 1.000

10.000

P

e

rs

e

nt

a

se

L

ol

os

S

a

ri

ng

a

n

(%

)

Diameter (mm)

Analisa Saringan Analisa Hydrometer

Gravel

Sand

Silt Clay

Kasar Sedang Halus

Gambar 4. Grafik analisa butiran metode AASHTO

D10 D30 D60 Cu = D60/D10 Cc =(D30)2/(D10 x D60)

0.0035 0.045 0.17 48.57 3.40

Finer # 200 = 41,304 %

Gravel = 2,500 %

Sand = 56,196 %

Silt = 36,804 %

Clay = 4,500 %

Dari grafik pembagian ukuran butiran tanah pada Gambar 4. didapat :

Kerikil : pasir : silt : clay = 2,500 : 56,196 : 36,804 : 4,500 (%)

6. Klasifikasi tanah

Klasifikasi menurut USCS (Unified Soil Classification System)

Berdasarkan Gambar 3. persen lolos ayakan No.200 : 41,304 % < 50 %, menurut USCS tanah yang diuji termasuk tanah berbutir kasar, persen lolos saringan No.4 (4,75mm) : 100% > 50% termasuk jenis tanah pasir (SW,SP,SM,SC). Tanah kuning memiliki nilai Cu : 48,57 > 6 dan nilai Cc : 3,40 > 3, tidak memenuhi kedua kriteria SW, kemungkinan termasuk dalam kelompok SP,SM atau SC. Dilihat dari nilai PI, tanah kuning memiliki indeks plastisitas (PI) sebesar 27,730 % > 7, kemungkinan tanah kuning termasuk ke dalam kelompok SC atau SP. Persen lolos ayakan No.200 :

41,304 % > 12 % maka tanah termasuk dalam kelompok SC, yaitu pasir berlanau, campuran pasir-lempung. Klasifikasi tanah ini sesuai dengan kondisi tanah Miri yang bersifat labil dimana pada musim kemarau tanah menjadi kering berpasir karena susut dan pada musim penghujan tanah menjadi lengket (ada lekatan), karena ada kandungan lempung di dalamnya.

Klasifikasi menurut AASHTO (American Association of State Highway And Transportation Officials)

Dari Gambar 4. diperoleh persen lolos ayakan No.200 sebesar 41,304 % > 35%, maka termasuk silt/clay.

Persen lolos No.200 = 41,304 % (masuk pada kelompok A-4, A-5, A-6, A-7-5/A-7-6).

LL = 62,900 % (masuk pada kelompok A-5, A-7) PL = 35,120 %

PI = 27,780 % (masuk pada kelompok A-7) G = (F – 35)(0.2+0.005(LL – 40))+0.01(F –

15)(PI – 10)

(9)

= 7 (dibulatkan)

PL = 35,120 % > 30, maka tanah masuk kedalam kelompok A-7-5 (7) , yaitu tanah berlempung dan tanah tersebut termasuk dalam kualitas tanah sedang sampai buruk.

Dari hasil pengujian menurut USCS dan

AASHTO diperoleh hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan Tanah Miri ini berada di perbatasan antara jenis tanah pasir dengan jenis tanah lempung. A = PI / C

= 27,73 % / 41,304 % = 0,67 % Keterangan A = nilai aktivitas PI = indeks plastisitas

C = fraksi lolos saringan no. 200

Sifat Mekanis Tanah

1. Uji pemadatan tanah (standard Proctor) Hasil dari pengujian standard Proctor

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik hubungan berat isi kering dengan kadar air

Tabel 8. Keterangan grafik pemadatan standard Proctor

Tingkat kepadatan (%)

Kadar air (%)

Berat isi kering

(kg/cm3)

90% γd max kering 16,40 1,390

95% γd max kering 17,95 1,467

100% γd max 21,30 1,545

95% γd max basah 25,30 1,467

90% γd max basah 26,80 1,390

Pada penelitian ini hasil dari pengujian

standard Proctor digunakan sebagai acuan penambahan air pada pengujian kuat tekan bebas dan permeabilitas.

2. Uji kuat tekan bebas

Percobaan ini disebut uji tekan bebas tanah karena sampel uji tidak terkekang atau terbungkus karet pada sisinya, juga tidak ada

tekanan sel (

s). Pengujian kuat tekan bebas

bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan bebas tanah (qu) kohesif pada kondisi tanah asli (undisturb) maupun tanah yang dipadatkan/dibuat (remoulded). Hasil pengujian kuat tekan bebas dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil uji kuat tekan bebas Tingkat

kepadatan (%)

Kepadatan (γd)

(kg/cm3)

Kadar air (%)

qu (kg/cm2)

90% γd max kering 1,390 16,40 3,815

95% γd max kering 1,467 17,95 5,430

100% γd max 1,545 21,30 5,815

95% γd max basah 1,467 25,30 2,060

90% γd max basah 1,390 26,80 1,425

3. Uji permeabilitas

Pengujian permeabilitas bertujuan untuk menentukan nilai k (koefisien permeabilitas), yaitu kemampuan zat cair melewati bahan yang berpori (tanah).

Tabel 10. Hasil uji permeabilitas Tingkat

kepadatan (%)

Kepadatan (γd) (kg/cm3)

Kadar air (%)

k (cm/det)

90% γd max kering 1,390 16,40 1,458 x 10-4

95% γd max kering 1,467 17,95 7.773 x 10-5

100% γd max 1,545 21,30 4,453 x 10-5

95% γd max basah 1,467 25,30 2,246 x 10-5

90% γd max basah 1,390 26,80 4,211 x 10-6

Wopt = 100% ZAV

γdmax= 1,545 γdmax 95% γdmax 90%

W 90% γdmax kering

W 95% γdmax kering

W 95% γdmax basah

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium dan analisa data pengujian maka tanah yang diambil dari Desa Miri, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanah yang diteliti merupakan tanah campuran pasir-lempung, terklasifikasi tanah berbutir kasar dengan simbol SC (untuk sistem

USCS) dan A-7-5 (untuk sistem AASTHO), dengan distribusi butiran sebagai berikut : kerikil (gravel) = 0 %, pasir (sand) = 58,696 %, lanau (silt) = 36,804 %, dan lempung

(clay) = 4,500 %, mepunyai berat jenis tanah

(Gs) = 2,625, pada pengujian Atterberg limits

tanah diperoleh indeks plastisitas (IP) = 27,730 %.

2. Tanah yang diteliti mempunyai kepadatan maksimum sebesar 1,545 gram/cm3 dan kadar air optimum sebesar 21,30 %.

3. Nilai kuat tekan bebas (qu) dipengaruhi oleh tingkat kepadatan tanah. Semakin mendekati tingkat kepadatan maksimum semakin besar nilai kuat tekan bebas yang terjadi.

4. Nilai kuat tekan bebas pada kadar air 90% γdmax kering sebesar 3,815 kg/cm2. Pada kadar air 95% γdmax kering nilai kuat tekan bebas mengalami kenaikan yaitu 5,430 kg/cm2. Nilai kuat tekan bebas maksimum terjadi pada kadar air optimum (γdmax) yaitu 5,815 kg/cm

2 . Pada kadar air 95% γdmax basah nilai kuat tekan bebas mengalami penurunan yaitu 2,060 kg/cm2, dan pada kadar air 90% γdmax basah nilai kuat tekan bebas mengalami penurunan lagi yaitu 1,425 kg/cm2.

5. Nilai permeabilitas (k) dipengaruhi oleh kadar air. Semakin besar kadar air semakin kecil nilai permeabilitasnya.

6. Nilai permeabilitas maksimum terjadi pada kadar air 90% γdmax kering sebesar 1,458 x 10 -4 cm/det. Pada kadar air 95% γd

max kering nilai permeabilitas mengalami penurunan yaitu 7.773 x 10-5 cm/det, dan terus mengalami penurunan seiring dengan penambahan air. Pada kadar air optimum (γdmax) nilai permeabilitas yang terjadi sebesar 4,453 x 10-5 cm/det, pada kadar air 95% γdmax basah nilai permeabilitas yang terjadi sebesar 2,246 x 10-5 cm/det, dan pada kadar air 90% γdmax basah nilai permeabilitas yang terjadi sebesar 4,211 x 10-6 cm/det.

7. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Aryanto (2011), menurut Turnbull (1998) dan

The Asphalt Institute (1980) dalam Fernandez, 2001, nilai CBR tanah yang diuji untuk kriteria material subgrade, pada kondisi

unsoaked Tanah Miri ini termasuk pada kategori good to fair / good, s e d a n g k a n u n t u k kondisi soaked tanah ini termasuk pada kategori questionable to fair / medium,

sehingga memenuhi syarat apabila digunakan

sebagai subgrade jalan.

Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka untuk penelitian lebih lanjut disarankan :

1. Perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut mengenai perilaku tanah campuran pasir-lempung seperti ini dengan metode pemadatan yang berbeda agar lebih variatif. Sebagai contoh yaitu perbandingan metode pemadatan antara pemadatan standard

dengan pemadatan modified.

2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan lebih teliti dibutuhkan sampel yang lebih banyak lagi untuk tiap-tiap variasi kadar air dan percobaan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1996, Annual Book of ASTM Standards, Race Street, Philadelphia, PA 19103-1187 USA.

Anonim, 2001. Pedoman penyusunan Laporan KerjaPraktek, Usulan Tugas Akhir dan Laporan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Abdurrohman, S, 2010, Tinjauan Kuat Tekan Bebas Dan Permeabilitas Tanah Lempung Tanon Yang Distabilisasi Dengan Kapur Dan Fly Ash, Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil, UMS.

Arta , (2009) Tinjauan Permeabilitas Tanah Gadong Desa Bungur Kecamatan Tulakan Pacitan, Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil, UMS.

Aryanto, B, (2011) Tinjauan Sifat Fisis, Kuat Geser Dan Kuat Dukung Tanah Miri Sebagai Pengganti Subgrade Jalan, Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil, UMS.

Bowles, J.E, 1991, Sifat-sifat Fisis Tanah dan Geoteknis Tanah, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Craig, F.R, 1991, Mekanika Tanah, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Das, B.M, 1994, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hardiyatmo, H.C, 2002, Mekanika Tanah I (edisi III), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

(11)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/184 93/3/Chapter%20II.pdf.

Ingles, O.G. dan Metcalf, J.B., 1992, "Soil Stabilization Principles and Practice", Butterworths Pty. Limited, Melbourne.

Riyanto, A. 1996, Diktat Jalan Raya III, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Wesley, L.D, 1977, Mekanika Tanah (cetakan ke VI), Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Widodo, S, 1995, Mekanika Tanah II, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

www.ilmusipil.com, 2010, analisa-saringan-agregat-kasar-dan-halus.

Gambar

Gambar 1. Bagan alir tahapan penelitian
Tabel 3. Hasil uji kadar air pada keadaan kering udara
Tabel 7. Hasil uji analisa saringan
Gambar 4. Grafik analisa butiran metode AASHTO
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh cekaman kekeringan terhadap morfologi, fisiologi, dan komponen hasil pada varietas kedelai terkait karakter untuk

Insentif jenis ini lebih mengarah pada hal-hal yang menyangkut kondisi psikologis karyawan, antara lain berupa penempatan karyawan yang tepat, misalnya dengan minat, pendidikan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel Tegakan Normal Jati Wolff von Wulfing, harga jual kayu jati, biaya pengelolaan hutan, luas dan kerapatan bidang dasar (KBD)

[r]

Oleh: Fiqa Anissa R G44090088 Ade Suherman G44090026 Selvia Rahmawati G44090017 Nisfiyah Maftuhah G44090003 Ghozy Al-Marsus

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menvimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkaian data (database),

Ciri-ciri khusus persoalan transportasi yaitu memiliki sejumlah sumber dan tujuan tertentu, jumlah barang yang dikirim sesuai dengan kapasitas sumber dan biaya pendistribusian