• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara rasio apolipoprotein b/apolipoprotein a-i dengan kadar fetuin-a pada pasien penyakit ginjal kronik AWAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara rasio apolipoprotein b/apolipoprotein a-i dengan kadar fetuin-a pada pasien penyakit ginjal kronik AWAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

HUBUNGAN ANTARA RASIO

APOLIPOPROTEIN B/APOLIPOPROTEIN A-I DENGAN

KADAR FETUIN-A PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK

KARYA AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Dokter Spesialis

Program Studi Patologi Klinik

Oleh

Harnadi

NIM: S971102002

Kepada

PROGRAM STUDI PATOLOGI KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam karya akhir ini bukan

merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga bukan

merupakan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Surakarta, Desember 2015

(5)

commit to user

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya akhir dengan

judul Hubungan antara Rasio Apolipoprotein B/apolipoprotein A-I dengan Kadar

Fetuin-A pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik untuk memenuhi persyaratan

mencapai derajat Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Surakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas semua

bimbingan dan saran sehingga tersusunnya karya akhir ini, kepada:

1.

Prof. Dr. R. Karsidi, MS selaku Rektor UNS Surakarta.

2.

Prof. Dr. Hartono, dr., Msi selaku Dekan FK UNS Surakarta.

3.

Endang Agustinar, dr., MKes selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Moewardi (RSDM) di Surakarta.

4.

M. I. Diah Pramudianti, dr., MSc, Sp.PK-K selaku staf KSM Patologi

Klinik RSDM di Surakarta sekaligus pembimbing I.

5.

Dian Ariningrum, dr., MKes, Sp.PK selaku Kepala Bagian Patologi Klinik

FK UNS Surakarta sekaligus pembimbing II.

6.

B. Rina A. Sidharta, dr., Sp.PK-K selaku Ketua Program Studi Program

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Patologi Klinik FK UNS/ RSDM di

Surakarta.

7.

Prof. Dr. JB. Suparyatmo, dr., Sp.PK-K selaku Kepala Kelompok Satuan

Medik (KSM) Patologi Klinik RSDM di Surakarta.

8.

Tahono, dr., Sp.PK-K selaku staf KSM Patologi Klinik RSDM di Surakarta.

9.

H. Yuwono, H. S, dr. Sp.PK selaku staf KSM Patologi Klinik RSDM di

Surakarta.

10.

Tonang Dwi Ardyanto, dr., Sp.PK, Ph.D selaku staf KSM Patologi Klinik

RSDM di Surakarta.

11.

Amiroh Kurniati, dr., Mkes, SpPK selaku staf KSM Patologi Klinik RSDM

(6)

commit to user

vi

12.

Istri tercinta Andriana, S.F., Apt., dan anak-anak tersayang Nandra, Diandra

dan Diani atas segala motivasi, perhatian dan doa serta kesabarannya.

13.

Teman-teman PPDS Patologi Klinik FK UNS/RSDM di Surakarta, terutama

angkatan Januari 2011, atas motivasi dan bantuannya.

14.

Seluruh pasien yang menjadi subyek dalam penelitian ini.

15.

Rekan-rekan analis dan administrasi di Instalasi Patologi Klinik RSDM di

Surakarta atas dukungan dan kerjasamanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya akhir ini masih terdapat

kelemahan dan kekurangan yang perlu dilengkapi. Karena itu, dengan rendah hati

penulis mengharapkan masukan, koreksi dan saran untuk melengkapi kelemahan

dan kekurangan tersebut.

Akhir kata, dengan memperhatikan dan mengikuti bimbingan, arahan serta

perbaikan dari pembimbing, penulis berharap karya akhir ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Patologi Klinik dan semua pihak yang

membutuhkan.

Surakarta, Desember 2015

(7)

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...………... i

HALAMAN PERSETUJUAN ………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ...………...…... iv

PRAKATA ...………...…... v

DAFTAR ISI ....………... DAFTAR TABEL ... vii ix DAFTAR GAMBAR ………... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR SINGKATAN ...……….…... xii

INTISARI ... ABSTRACT ... BAB I. PENDAHULUAN xiv xv A. Latar Belakang Penelitian ...………... 1

B. Rumusan Masalah …...………...……... 6

C. Pertanyaan Penelitian... D. Tujuan Penelitian…...………... 6 7 E. Manfaat Penelitian ………... 7

F. Keaslian Penelitian ………... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori...……….………... 10

1. Penyakit Ginjal Kronik ...…….………... 10

2. Rasio ApoB/ApoA-I ... 3. Fetuin-A ... 17 28 4. Rasio ApoB/ApoA-I pada Pasien PGK... 31

5. Fetuin-A pada Pasien PGK... 36

6. Hubungan Rasio ApoB/ApoA-I dengan Fetuin-A pada Pasien PGK

40

B. Kerangka Teori... 45

C. Hipotesis... ... 46

BAB III. METODE DAN CARA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ………...………... 47

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………... 47

C. Subyek Penelitian ………... 47

D. Bahan dan alat...………... 49

E. Cara Penelitian...………... 50

F. Skema Alur Penelitian ………...…... 52

G. Identifikasi Variabel Penelitian...………... 52

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran... 53

I. Prosedur Kerja Laboratorium ...………... 57

J. Kontrol Kualitas Internal...………... 61

K. Analisis Statistik... 62

L. Pertimbangan Etik... 63 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL ... 1. Validitas Uji Analitik ... 2. Karakteristik Subyek Penelitian ...

3. Hubungan antara Rasio ApoB/apoA-I dengan Fetuin-A pada

Pasien PGK ... 64 64 66

(8)

commit to user

viii

B. PEMBAHASAN

...

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ... B. SARAN ... RINGKASAN ...

DAFTAR PUSTAKA ………...

LAMPIRAN ...

71

(9)

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Klasifikasi PGK berdasarkan stadium penyakit ... 11

Tabel 2. Rumus estimasi LFG berdasarkan kreatinin serum ... 16

Tabel 3. Gambaran umum profil lipid pada pasien PGK ... 32

Tabel 4. Pembuatan beberapa konsentrasi standar dari stok standar ... 60

Tabel 5. Hasil uji presisi hari ke hari ... 64

Tabel 6. Hasil uji presisi sehari ... 65

Tabel 7. Hasil uji akurasi ... 66

Tabel 8 Karakteristik dasar subyek penelitian ... 66

Tabel 9. Hasil uji korelasi variabel umur, rasio apoB/apoA-I dan CRP terhadap fetuin-A ... 67

Tabel 10. Crosstab subyek penelitian berdasarkan COP rasio apoB/apoA-I >1,13 dan fetuin-A <230 μg/ml ... 68

Tabel 11. Crosstab subyek penelitian berdasarkan COP rasio apoB/apoA-I 1,22 dan fetuin-A 230 μg/ml ... 70

Tabel 12. Hasil uji presisi hari ke hari pemeriksaan apoB ... 88

Tabel 13. Hasil uji presisi sehari pemeriksaan apoA-I ... 89

Tabel 14. Hasil uji presisi sehari pemeriksaan apoB ... 90

Tabel 15. Konsentrasi standar-standar fetuin-A dan absorbansinya ... 91

Tabel 16. Presisi sehari pemeriksaan fetuin-A ... 92

Tabel 17. Hasil uji presisi hari ke hari CRP ... 93

(10)

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Skema representasi dari patofisiologi kronik nefropati yang

disebabkan pengurangan massa ginjal... 14

Gambar 2. Lipoprotein utama berdasarkan densitas... 18

Gambar 3. Struktur LDL dengan apo utama apoB-100... 20

Gambar 4. Struktur HDL dengan apo utama apoA-I... 24

Gambar 5. Retensi apoB memicu rekrutmen dan pembentukan sel busa... 26

Gambar 6. Struktur fetuin-A... 28

Gambar 7. Mekanisme penghambatan kalsifikasi ektopik oleh fetuin-A.... 30

Gambar 8. Efek PGK pada metabolisme apoB dan apoA-I... 33

Gambar 9. Pengaturan keseimbangan fosfat pada PGK... 38

Gambar 10. Jalur sirkulasi CPP dan pembersihannya oleh sel endotel dan fagosit... 39

Gambar 11. Kerangka teori... 45

Gambar 12. Skema alur penelitian ... 51

Gambar 13. Kurva ROC untuk menentukan COP rasio apoB/apoA-I yang terbaik dengan dasar kadar fetuin-A <230 μg/ml menunjukkan adanya kalsifikasi vaskuler... 69

Gambar 14. Grafik hasil uji presisi hari ke hari pemeriksaan apoB ... 88

Gambar 15. Grafik hasil uji presisi sehari pemeriksaan apoA-I ... 89

Gambar 16. Grafik hasil uji presisi sehari pemeriksaan apoB ... 90

Gambar 17. Grafik kurva standar pemeriksaan fetuin-A ... 91

Gambar 18. Grafik presisi sehari pemeriksaan fetuin-A ... 92

Gambar 19. Grafik uji presisi hari ke hari CRP ... 93

(11)

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1.

Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5.

Formulir Persetujuan Mengikuti Penelitian dan Tindakan Medis ... Formulir Isian Penelitian ... Hasil Uji Presisi dan Akurasi ... Hasil Analisis Data ...

Ethical Clearance ...

(12)

commit to user

xii

DAFTAR SINGKATAN

ABC AHSG Apo ATP AUC BCP CACS

Ca10(PO4)6(OH)2 Ca8(HPO4)2(PO4)

. 5H2O CETP CG COP CPP CRP CKD-EPI d d% DM EIA ELISA ESRD ET-1 FGF FK FMC HDL HL HOMA-IR H2O2 HR HRP ICAM IDL IFCC IK IL iNOS IR IRR kD KDIGO KSM KV LCAT

ATP-binding cassette transporter Alpha2-Heremans Schmid glycoprotein

Apolipoprotein

Adenosine triphospat Area under curve Basic calcium phosphate

Coronary artery calcification score Calcium hydroxyapatite

Octacalcium phosphate

Cholesterol-ester transfer protein Cockcroft Gault

Cut off point

Calcipoprotein particles C-reactive protein

ChronicKidney Disease Epidemiology Collaboration

Selisih Bias

Diabetes melitus

Electro immunoassay

Enzyme linked immunosorbent assay End stage renal disease

Endothelin-1

Fibroblast growth factor

Fakultas Kedokteran

Fetuin-mineral-complex High-density lipoprotein Hepatic lipase

Homeostatis model assessment-IR

Hydrogen peroxida Hazard ratio

Horseradish peroxidase

Inter cellular adhesion molecule Intermediate density lipoprotein

International Federation of Clinical Chemistry

Interval kepercayaan

Interleukin

Inducible NO synthase Insulin resistance

Indonesian Renal Registry

KiloDalton

Kidney Disease Improving Global Outcome

Kelompok Satuan Medik Koefisien variasi

(13)

commit to user

xiii

LDL LFG LPL LRP MDRD n NA NADPH NF-κβ NKF NLRP3 NO OAT OH- ONOO -ox-LDL PO4 PEG PPDS PSGL Pernefri PGK PWV R RAA RCT RIA RID RMR ROC ROO -ROS RP RSDM UNS USRDS

Low density lipoprotein

Laju filtrasi glomerulus

Lipoprotein lipase

LDL receptor-related protein

Modification of Diet in Renal Disease

Jumlah sampel Nilai aktual

Nicotinamide adenine dinucleatide phosphate hydrogenase Nuclear factor kappa beta

National Kidney Foundation

Nucleotide-binding domain, leucine-rich-repeat-containing family pyrin domain-containing 3

Nitrit oxide

Organic anion transporter Hydroxyl radical

Peroxynitrite Oxidized-LDL

Phosphate

Polyethylene glycol

Program Pendidikan Dokter Spesialis P-selectin glycoprotein ligand

Perkumpulan Nefrologi Indonesia Penyakit ginjal kronik

Pulse wave velocity

Reagen

Renin angiotensin aldosteron Reverse cholesterol transport Radioimmunoassay

Radial immunodiffusion Renal mass reduction

Receiver operating characteristic

Peroxyl radicals

Reactive oxygen species

Rasio prevalensi

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Universitas Sebelas Maret

United States Renal Data System

SB SGOT SGPT sdLDL sPL S-SMase Simpang baku

Serumglutamic oxaloacetic transaminase Serumglutamic pyruvic transaminase Small dense LDL

Secretory phospolipase Secretorysphingomyalinase

TMB Tetramethylbenzidine

TGF β Transforming growth factor-beta

TNF-α Tumor necrosis factor alpha

VB VCAM VLDL VSMC

Variabel bebas

(14)

commit to user

xiv

HUBUNGAN ANTARA RASIO

APOLIPOPROTEIN B/APOLIPOPROTEIN A-I DENGAN

KADAR FETUIN-A PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK

INTISARI

Harnadi*; J.B. Suparyatmo**; M.I. Diah Pramudianti**.

*PPDS Patologi Klinik FK UNS, **Bagian Patologi Klinik FK UNS/RSDM

di Surakarta

Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan faktor risiko tinggi terjadinya

penyakit kardiovaskuler. Peningkatan rasio apoB/apoA-I terjadi sejak awal dalam patogenesis PGK. Fetuin-A merupakan petanda kalsifikasi vaskuler, kadarnya menurun sejalan dengan beratnya kalsifikasi. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara rasio apoB/apoA-I dengan kadar fetuin-A pada pasien PGK sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskuler.

Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang pada bulan

Agustus – September 2015. Jumlah sampel pasien PGK dalam penelitian ini adalah 30

orang. Pasien PGK sesuai kriteria National Kidney Foundation tahun 2012, diperiksa

rasio apoB/apoA-I dan kadar fetuin-A. Analisis bivariat untuk menilai faktor risiko rasio apoB/apoA-I terhadap perubahan kadar fetuin-A sebagai petanda kalsifikasi vaskuler. Uji regresi linier untuk menilai hubungan rasio apoB/apoA-I dengan kadar fetuin-A, p <0,05 dianggap signifikan.

Hasil: Rasio apoB/apoA-I didapatkan nilai tengah (persentil 25 – persentil 75) 1,21 (1,12

– 1,27), kadar fetuin-A didapatkan rerata ± SB 245,06 ± 64,84 μg/ml. Dengan cut off point (COP) rasio apoB/apoA-I >1,22 dan fetuin-A < 230 μg/ml didapatkan rasio

prevalensi 5,71dengan IK 95% pada 1,499 – 21,781. Hasil uji regresi linier antara rasio

apoB/apoA-I dan fetuin-A didapatkan hubungan negatif dan bermakna secara statistik

dengan persamaan regresi: fetuin-A= 534,52 – 235,44 x rasio apoB/apoA-I, dengan p

<0,001.

Simpulan: Terdapat hubungan negatif dan signifikan secara statistik antara rasio

apoB/apoA-I dengan kadar fetuin-A pada pasien PGK.

Kata kunci: PGK, apolipoprotein B, apolipoprotein A-1, fetuin-A

(15)

commit to user

xv

THE RELATION BETWEEN

APOLIPOPROTEIN B/APOLIPOPROTEIN A-I RATIO AND FETUIN-A

LEVEL IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS

ABSTRACT

Harnadi*; J.B. Suparyatmo**; M.I. Diah Pramudianti**.

*Recidence of Clinical Pathology, Medicine Faculty, Sebelas Maret University,

**Department of Clinical Pathology, Medicine Faculty, Sebelas Maret

University/Dr. Moewardi Hospital Surakarta

Background: Chronic kidney disease (CKD) is a high risk factor of cardiovascular

disease. Increased apoB/apoA-I ratio occures in early pathogenesis of CKD. Fetuin-A is a marker of vascular calcification, whereas its level decreases simultaneously with severe calcification. This study was conducted to find the relation between apoB/apoA-I ratio and fetuin-A level in CKD patients as risk factor of cardiovascular disease.

Method: This analytical observational study used cross-sectional approach in August

September 2015. 30 samples of CKD patients were included in this study. All CKD patients who met National Kidney Foundation 2012 criteria were measured for apoB/apoA-I ratio and fetuin-A levels. Bivariat analysis was used to assess apoB/apoA-I ratio as a risk factor which influences fetuin-A level. Linear regression test was used to assess relation between apoB/apoA-I ratio and fetuin-A level. p <0.05 was considered significant.

Results: The apoB/apoA-I ratio was median (percentil 25th– percentil 75th) 1.21 (1.12 –

1.27). The level fetuin-A was mean ± standart deviasi 245.06 ± 64.84 μg/ml. The cut off

points of apoB/apoA-I ratio >1.22 and fetuin-A <230 μg/ml resulted in the prevalence ratio 5.71 with CI 95% 1.499 – 21.781. Linear regression test revealed a negative relationship between apoB/apoA-I ratio and fetuin-A which is statistically significant.

The regression formula was: fetuin-A= 534.52 – 235.44 x apoB/apoA-I ratio, with p

<0,001.

Conclusion: There was a negative relationship which is statistically significant between

apoB/apoA-I ratio and fetuin-A level in CKD patients.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pada individu dengan locus of control internal dan eksternal dengan perilaku kerja (job stress) dari auditor yang bekerja

Dalam memahami agama Islam, peranan komunikasi intrapersonal yang berlaku dalam kehidupan komuniti saudara baru menjelaskan bahawa bentuk komunikasi tersebut merupakan

jasa perhitungan neraca penyediaan dan kebutuhan energi, harga energi dan keekonomiannya serta jasa perhitungan pembangkitan sistem kelistrikan dan pengaruhnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 4 dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan

(Bandung : Nuansa Aulia, 2008), h.. materi yang terkandung dalam buku-buku teks yang diwajibkan oleh guru atau pihak sekolah. Terbatasnya sumber daya manusia dalam

[r]

Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pengaturan mengenai penanggalan kekebalan menurut Konvensi Wina 1961 dan akibat hukum yang timbul dengan adanya penanggalan

Sebagai sebuah ide atau ideologi, multikulturalisme terserap ke dalam berbagai interaksi yang ada dalam berbagai struktur kegiatan kehidupan manusia yang tercakup