• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI MICROSOFT POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DI KELAS IX SMP NEGERI 4 SUMBUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI MICROSOFT POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DI KELAS IX SMP NEGERI 4 SUMBUL."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI MICROSOFT POWER

POINT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

DI KELAS IX SMP NEGERI 4 SUMBUL

Lilis Pebeyanti Simbolon (NIM. 4103111047)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan media animasi microsoft power point pada materi ajar prisma dan limas di kelas IX-3 SMP Negeri 4 Sumbul Tahun Ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-3 SMP Negeri 4 Sumbul yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan media animasi microsoft power point. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.

Hasil penelitian pada siklus I diperoleh siswa yang memahami aspek translasi mencapai 80% (kategori baik), siswa yang mampu memahami aspek interpretasi mencapai 45,7% (kategori buruk), dan siswa yang mampu memahami aspek ekstrapolasi pada tes diagnostik pemahaman konsep I mencapai 54,3% (kategori buruk). Hasil penelitian pada siklus II diperoleh siswa yang memahami aspek translasi mencapai 100% (kategori sangat baik), siswa yang mampu memahami aspek interpretasi mencapai 82,9% (kategori baik), dan siswa yang mampu memahami aspek ekstrapolasi pada tes diagnostik pemahaman konsep II mencapai 80% (kategori baik).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer diperoleh pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti pada siklus I termasuk dalam kategori cukup dengan nilai 62,5, dan pada siklus II kategori baik dengan nilai 83,67.

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Hypnoteaching Menggunakan Media Animasi Microsoft Power Point untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Di Kelas IX SMP Negeri 4 Sumbul ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta staf-stafnya di Universitas Negeri Medan.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada : Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta staf-stafnya di FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. S.Siahaan, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Drs. Togi, M.Pd, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak T. Banjarnahor dan Bapak H. Pasaribu selaku kepala sekolah dan guru matematika SMP Negeri 4 Sumbul yang

telah banyak membantu selama penelitian ini.

(4)

v

Negeri Medan. Teristimewa juga saya sampaikan kepada abang saya Maruba Simbolon, adik-adik tercinta Jelita, Petrus, Marinda, Erwina, bang Kalam, Friska, juga Justin Naibaho yang selalu mendoakan, mendorong dan menyemangati saya sangat luar biasa dalam penyelesaian studi saya ini dan sanak keluarga yang selalu senantiasa berdoa dan memberikan dorongan semangat bagi penulis.. Tidak lupa juga penulis menyampaikan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang

selalu memberikan motivasi bagi penulis yaitu kelas Dik.A reguler, kelas Dik.B regular, Dik.C reguler dan kelas Ekstensi stambuk 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, khususnya sahabatku Justin, Holmes, Manto, Iwan, Josapat, Lia, Loranty, Mevi, Helviana, Lydia, K’Ratu, K’Eva,K’Nely, K’Nikmah, Elisabet, Efra, Marihot, Afifah, Syahmidun, Masriani dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu yang selalu membangkitkan semangat bagi penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2014 Penulis,

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemahaman Konsep Matematika 7 2.2 Strategi Pembelajaran Geometri 13

2.3 Media Pembelajaran 15

2.4 Teknik Pembelajaran Hypnoteaching 18 2.5 Penerapan Teknik Pembelajaran Hypnoteaching yang

Berorientasi pada Media Animasi Microsoft Power Point 27

2.6 Materi Pembelajaran 28

2.6.1 Prisma 28

2.6.2 Limas 35

2.7 Hasil Penelitian yang Relevan 42

2.8 Kerangka konseptual 42

2.9 Hipotesis penelitian 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian 44

3.2. Subjek Penelitian 44

3.3. Objek Penelitian 44

3.4. Jenis Penelitian 44

3.5. Defenisi Operasional 45

3.6. Prosedur penelitian 45

3.6.1 Permasalahan I 46

3.6.2 Perencanaan Tindakan I 46

(6)

vii

3.6.4 Tahap Observasi I 51

3.6.5 Analisis Data I 51

3.6.6 Refleksi I 52

3.6.7 Permasalahan II 52

3.6.8 Perencanaan Tindakan II 52 3.6.9 Pelaksanaan Tindakan II 53

3.6.10 Tahap Observasi II 53

3.6.11 Analisis Data II 53

3.6.12 Refleksi II 54

3.7. Indikator Kinerja 55

3.8. Kriteria Penilaian Pemahaman Konsep Matematika 56 3.9.1 Menghitung Tingkat Penguasaan Siswa 56 3.9.2 Penilaian Hasil Observasi 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Siklus I 58

4.1.1 Permasalahan I 58

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan I 59

4.1.3 Hasil Tes Diagnostik Pemahaman Konsep I 61

4.1.4 Hasil Observasi I 63

4.1.5 Hasil Refleksi Siklus I 64 4.2 Hasil Penelitian Siklus II 65

4.2.1 Permasalahan II 65

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan II 65 4.2.3 Hasil Tes Diagnostik Pemahaman Konsep II 67

4.2.4 Hasil Observasi II 69

4.2.5 Hasil Refleksi Siklus II 70 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 70 4.3.1 Pembahasan Hasil Tes Diagnostik Pemahaman Konsep 70 4.3.2 Pembahasan Hasil Observasi 73 4.3.3 Pembahasan Model Pembelajaran 74 4.3.4 Hubungan Hasil Penelitian dengan Penelitian Yang

Relevan 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 80

5.2. Saran 80

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kuadran Kesadaran Manusia 21

Gambar 2.6.1 Macam-Macam Prisma 29

Gambar 2.6.2 Unsur-Unsur Prisma 29

Gambar 2.6.3 Alur Pembuatan Jaring – Jaring Prisma 31

Gambar 2.6.4 Beberapa Contoh Jaring – Jaring Prisma 31 Gambar 2.6.5 Prisma Segitiga dan Jaring – Jaringnya 32

Gambar 2.6.6 Balok dan Prisma 33

Gambar 2.6.7 Potongan-potongan prisma segi enam 34

Gambar 2.6.8 Limas 35

Gambar 2.6.9 Unsur-Unsur Limas 36

Gambar 2.6.10 Limas Segitiga dan Limas Segiempat 37 Gambar 2.6.11 Alur Pembuatan Jaring – Jaring Limas segiempat beraturan 37 Gambar 2.6.12 Limas Segiempat E.ABCD dan Jaring – Jaringnya 38

Gambar 2.6.13 Kubus dan Limas 40

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru 51

Tabel 3.2 Indikator Kinerja 55

Tabel 3.3 Kategori Penilaian 56

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Observasi 56 Tabel 4.1 Persentase Siswa yang Mampu mengerjakan Tes Diagnostik

dengan Benar 59

Tabel 4.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Aspek

Translasi Pada Tes Diagnostik Pemahaman Konsep I 61 Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Aspek

Interpretasi Pada Tes Diagnostik Pemahaman Konsep I 62 Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Aspek

Ekstrapolasi Pada Tes Diagnostik Pemahaman Konsep I 63 Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Aspek

Translasi Pada Tes Diagnostik Pemahaman Konsep II 67 Tabel 4.6 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Aspek

Interpretasi Pada Tes Diagnostik Pemahaman Konsep II 68 Tabel 4.7 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Aspek

Ekstrapolasi Pada Tes Diagnostik Pemahaman Konsep II 69 Tabel 4.8 Deskripsi hasil Tingkat Kemampuan Setiap Aspek Pemahaman

Konsep Siswa pada Tes Diagnostik Awal dan Siklus I yang Mengacu pada Indikator Kinerja 70

Tabel 4.9 Deskripsi hasil Tingkat Kemampuan Setiap Aspek Pemahaman Konsep Siswa pada Tes Diagnostik Awal, Siklus I, dan Siklus

II yang Mengacu pada Indikator Kinerja 72 Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus I dan

Siklus II 73

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : RPP 1 (Siklus I) 83

Lampiran 2 : RPP 2 (Siklus II) 98

Lampiran 3 : RPP 3 (Siklus II) 100

Lampiran 4 : RPP 4 (Siklus II) 102

Lampiran 5 : Lembar kegiatan siswa 1 109 Lampiran 6 : Lembar kegiatan siswa 2 117 Lampiran 7 : Lembar kegiatan siswa 3 122 Lampiran 8 : Lembar kegiatan siswa 4 125 Lampiran 9 : Kisi-kisi instrumen tes diagnostik pemahaman konsep 1 129 Lampiran 10 : Kisi-kisi instrumen tes diagnostik pemahaman konsep 2 130

Lampiran 11 : Lembar validasi soal tes diagnostik pemahaman konsep 1 131 Lampiran 12 : Lembar validasi soal tes diagnostik pemahaman konsep 2 134 Lampiran 13 : Tes diagnostik pemahaman konsep 1 138 Lampiran 14 : Tes diagnostik pemahaman konsep 2 140 Lampiran 15 : Rubrik penilaian dan alternatif jawaban tes diagnostik

pemahaman konsep 1 142

Lampiran 16 : Rubrik penilaian dan alternatif jawaban tes diagnostik

pemahaman konsep 1 146

Lampiran 17 : Lembar observasi kegiatan guru pada siklus I 150 Lampiran 18 : Dekripsi hasil observasi kegiatan guru pada siklus I 158 Lampiran 19 : Lembar observasi kegiatan guru pada siklus I 159 Lampiran 20 : Dekripsi hasil observasi kegiatan guru pada siklus II 167 Lampiran 21 : Tabel kategori kemampuan pemahaman siswa

memahami konsep untuk setiap aspek I, II, dan III

pada tes diagnostik tes diagnostik 168 Lampiran 22 : Tabel kategori kemampuan pemahaman siswa

memahami konsep untuk setiap aspek I, II, dan III

(10)

x

Lampiran 23 : Tabel kategori kemampuan pemahaman siswa memahami konsep untuk setiap aspek I, II, dan III

pada tes diagnostik tes diagnostik pemahaman konsep 2 172 Lampiran 24 : Kisi-kisi intsrumen pemahaman konsep 174

Lampiran 25 : Tes diagnostik 175

Lampiran 26 : Alternatif jawaban dan penskoran tes diagnostik 177

(11)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan Undang–undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sardiman (2011: 60) dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1983 menjelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama dalam bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Selain itu tujuan pendidikan pada hakikatnya memanusiakan manusia atau mengantarkan peserta didik untuk dapat menemukan jati dirinya. Hamalik (2010: 170) menyatakan bahwa “siswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang”.

(12)

2

mengembangkan cara berpikir. Karena itu matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam menghadapi kemajuan IPTEK”.

Akan tetapi jika dikaji lebih jauh kondisi pembelajaran matematika dewasa ini khususnya di sekolah, pelajaran matematika masih menjadi momok dan pelajaran yang sulit bagi siswa. Menurut Smith, (1, https://sites.google.com/site/ modelmodelpembelajaran/assignments), ada empat kelemahan yang dimiliki oleh

siswa sebagai penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa antara lain, Kurang memiliki pengetahuan materi prasyarat yang baik, kurang memiliki kemampuan untuk memahami serta mengenali konsep-konsep dasar matematika yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan, kurang memiliki ketelitiaan dalam menyimak dan mengenali persoalan matematika yang berkaitan dengan pokok bahasan tertentu, kurang memiliki kemampuan untuk menyimak kembali sebuah jawaban yang diperoleh, dan kurang memiliki kemampuan nalar yang logis dalam menyelesaikan persoalan matematika.

Keempat kelemahan ini akan menghambat proses belajar bermakna. Lebih lanjut, Hudojo (2005: 127) mengemukakan bahwa:

Konsep dapat dipahami melalui hubungan antara interaksinya dengan konsep lain, karena dalam proses belajar matematika, prinsip belajar harus terlebih dahulu dipilih, sehingga sewaktu mempelajari metematika dapat berlangsung dengan lancar, misalnya mempelajari konsep B yang mendasarkan pada konsep A, seseorang perlu memahami lebih dahulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu memahami konsep B. Ini berarti mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan pada pengalaman belajar yang lalu.

SMP Negeri 4 Sumbul adalah salah satu sekolah yang berdomisili di Kecamatan Sumbul. Sekolah ini masih memiliki masalah tentang proses dan hasil pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Matematika. Hal ini, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti.

(13)

3

dari konkret ke abstrak. Pada saat guru mengajar guru tidak menggunakan media pembelajaran padahal saat peneliti melakukan observasi pada salah satu guru, materi pembelajaran yang diajarkan adalah balok dan kubus, serta dalam pembelajaran siswa kurang berinteraksi dengan baik. Dari pengamatan tersebut disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas masih kurang tepat.

Berdasarkan hasil tes diagnostik awal yang dilakukan peneliti pada pra-penelitian, ditemukan masalah pada setiap aspek pemahaman konsep matematika di kelas VIII-3 SMP Negeri 4 Sumbul. Dari hasil tes diagnostik pada lampiran 23 diperoleh bahwa siswa yang mampu memahami aspek translasi sebanyak 25,72% atau berada dalam kategori sangat buruk. Berdasarkan tingkat kemampuan pemahaman diperoleh data sebanyak 2,85% siswa dengan tingkat pemahaman sangat baik, sebanyak 22,86% siswa dengan tingkat pemahaman cukup, dan sebanyak 74,28% siswa dengan tingkat pemahaman sangat buruk.

Kemudian siswa yang mampu memahami aspek interpretasi pada lampiran 23 sebanyak 8,57% atau berada dalam kategori sangat buruk. Berdasarkan tingkat kemampuan pemahaman diperoleh data sebanyak 8,57% siswa dengan tingkat pemahaman cukup dan sebanyak 91,43% siswa dengan tingkat tingkat pemahaman sangat buruk.

Siswa yang mampu memahami aspek ekstrapolasi pada lampiran 23 sebanyak 48,58% atau berada dalam kategori buruk. Berdasarkan tingkat kemampuan pemahaman diperoleh data sebanyak 14,29% siswa dengan tingkat pemahaman sangat baik, sebanyak 34,29% siswa dengan tingkat pemahaman cukup, dan sebanyak 51,42% siswa dengan tingkat tingkat pemahaman sangat

buruk.

Data pemahaman konsep matematika siswa yang demikian rendah tersebut

(14)

4

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang telah dikemukakan memerlukan penanggulangan segera dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran hypnoteaching menggunakan media animasi microsoft power point.

Untuk mengatasi permasalahan yang dikemukakan diatas maka guru perlu mengusahakan perbaikan pembelajaran sebagai suatu strategi untuk

mengembangkan bagaimana materi itu dapat dikemas menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh siswa,sehingga timbul ketertarikan siswa untuk belajar matematika. Selain itu kegiatan pembelajaran yang mampu mensinergikan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara bersamaan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang ada disekitar kehidupan siswa dan yang ada di lingkungan sekolah, selanjutnya media pembelajaran/alat peraga yang ada akan lebih bermakna jika berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Seperti kegiatan pembelajaran matematika banyak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan media pembelajaran ataupun alat peraga dengan menggunakan benda konkrit yang ada disekitar kehidupan siswa maupun dengan menggunakan alat peraga dalam bentuk gambar (visual).

Hal ini ditegaskan Zoltan P. Dienes (dalam Russefendi 1998: 75) bahwa: Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik apabila disajikan kepada siswa dengan bantuan berbagai media pembelajaran yang kongkret maka alat peraga sangat berperan dalam pembelajaran matematika. Selanjutnya analisis materi dapat dilakukan untuk mengetahui tahap penanaman konsep, pemahaman konsep atau tahap pembinaan keterampilan. Untuk itu dengan model alat peraga/praktik matematika ini diharapkan dapat mempermudah pemahaman matematika dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, serta menumbuhkan citra metematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan.

(15)

5

Dengan penerapan model pembelajaran hypnoteaching, siswa dapat memahami ide-ide dasar yang melandasi sebuah konsep, mengetahui cara menemukan dan menggunakan konsep yang benar. Hal itu sesuai dengan pernyataan Yustisia (2012: 8) bahwa “model pembelajaran hypnoteaching merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), yang terdiri dari rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi

sedemikian rupa sehingga model pembelajaran ini mampu menciptakan kondisi belajar yang aktif dan tidak membosankan bagi siswa dengan memakai sugesti-sugesti positif untuk mencapai alam bawah sadar anak didik”. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga memberikan pemahaman konsep yang mendalam bagi siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Hypnoteaching Menggunakan Animasi Microsoft Power Point untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Matematika Siswa Di Kelas IX SMP Negeri 4 Sumbul ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, ada beberapa masalah yang dapat di identifikasi, yaitu :

1. Masih rendahnya pemahaman konsep matematika siswa.

2. Pembelajaran matematika di kelas masih kurang tepat dengan materi pembelajaran.

3. Kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

(16)

6

pembelajaran matematika di kelas masih kurang tepat dengan materi pembelajaran dan kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.

1.4. Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah penerapan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan animasi microsoft power point dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa di kelas IX SMPN 4 Sumbul? ”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah penerapan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan animasi microsoft power point dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa di kelas IX SMPN 4 Sumbul.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa

Memperoleh pengalaman baru dalam belajar bagaimana memahami dan menggunakan konsep dalam pemecahan masalah atau soal matematika. 2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru terhadap alternatif teknik pembelajaran yang memungkinkan untuk diterapkan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 3. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah terutama dalam pembelajaran matematika.

4. Bagi Peneliti

(17)

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan animasi microsoft power point dapat meningkatkan pemahaman konsep

matematika siswa pada materi ajar prisma dan limas di kelas IX-3 SMP Negeri 4 Sumbul.

2. Model pembelajaran yang digunakan seperti pada Tabel 4.13 dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi ajar prisma dan limas di kelas IX-3 SMP Negeri 4 Sumbul.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, saran yang diajukan adalah:

1. Bagi guru matematika yang ingin meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa pada materi prisma dan limas dapat menerapkan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan media animasi microsoft power point dengan penambahan metode tanya jawab dan diskusi antara

siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran hypnoteaching menggunakan media animasi microsoft power point pada

(18)

81

80

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, Julaeha, Siti, dan Wardani, K.A., (2009), Strategi Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta

Arsyad, Azhar, (2000), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Aziz, Abdul Muhammad, (2012), Fungsi Media Dalam Pembelajaran (http://aziz muh.wordpress.com/2012/12/23/55/) (di akses tanggal 23 Februari 2014)

Barber, Joseph, (1997), Practice, Hypnosis and Memory: A Hazardous Connection, Proquest Education Journals. Oct 1997: 305-317

Dahar, Ratna Wilis, (2011), Teori-Teori Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2009), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Surabaya

Eline, (2012), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Hypnoteaching pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangsidimpuan ,FMIPA UNIMED (tidak di publikasikan)

Gultom, Syawal, Siagian, Pargaulan, Sinaga, Bornok, dan Lubis, Rajab, (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan

Hamalik, Oemar, (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hudojo, Herman, (2005), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Universitas Negeri Malang, Malang

Nasution, S., (2013), Berbagai Proses dan Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Bandung

Noer, Muhammad, (2010), Hypnoteaching for Success Learning, PT Pustaka Insan Madani, Yogyakarta

Panjaitan, Binsar, (2009), Evaluasi Program Pendidikan, Penerbit Poda, Medan

Rusefendi, E.T., (1998), Pengajaran matematika Modern Dan Masa Kini, Penerbit Tarsito, Bandung.

(19)

82

Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Smith, (2009), Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pencapaian Konsep Pada Kelas X Smu Negeri 1 Batang Kuis, https://sites.google.com /site/model model pem belajaran/assignments (di akses 23 Maret 2014)

Sugijono, Adinawan.C, (2007), Matematika untuk SMP Kelas VIII. Penerbit Erlangga, Jakarta

Suyitno, (2004), Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I, Semarang

Trianto, (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Penerbit Kencana, Jakarta

Wardhani, Sri, (2008), Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika, Yogyakarta

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh senam aerobik low impact terhadap �� 2 maksimal pada wanita usia 30-39 tahun.

The less- readable and unreadable translations are influenced by (1) the inappropriate techniques used by the translator, (2) the unfamiliar dictions used in the

Peningkatan Mutu Sekolah dalam Konteks Administrasi Pendidikan Error.. Bookmark

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Prevalensi, Derajat Infeksi, dan Faktor Risiko Infeksi Parasit Darah pada Sapi Potong di Kecamatan Cikalong, Tasikmalaya

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peramalan permintaan mobil Mitsubishi tipe Colt T120 SS pada PT SUN Star Motor Solo

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan konteks nanofiltrasi yang dapat digunakan untuk membangun

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen 1 yang menggunakan model cooperative learning teknik TSTS dengan kelas kontrol yang

[r]