v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan ketekunan kepada penulis, sehingga
skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skiripsi berjudul”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Learning Starts With A Question (LSQ) dengan Question Students Have
(QSH) di Kelas X SMA Swasta YAPIM Medan pada Materi Pokok Virus Tahun Pembelajaran 2014/2015” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Mhd. Yusuf Nasution, M.Si sebagai dosen pembimbimg skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran sejak awal sampai dengan selesainya
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Adriana Y.D.
Lbn.Gaol, M.Kes, Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si, dan Bapak Drs. Djongken
Simamora, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si
selaku dosen pembimbing akademik dan pada seluruh Bapak dan Ibu dosen
beserta staf pegawai dan jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu
penulis. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Antoni Simbolon
selaku kepala sekolah di SMA Swasta YAPIM Medan, dan kepada BapakJoel
Siburian, SP, selaku guru Biologi di tempat penelitian yang telah membantu
Penulis menyelesaikan penelitian ini, beserta seluruh guru dan staf SMA Swasta
YAPIM Medan. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada orang tua
dan semua keluarga tercinta khususnya ayah Bistok Sitorus dan ibu Bernike
Tambun yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang,
vi
perkuliahan. Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang tua sebagai tanda
terimakasih yang terdalam.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat
penulis serta teman terdekat Sovian Van Houten Halawa yang selalu membantu
dan mendampingi penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan berkat dan Anugerah kepada kita semua.
Medan, September 2014
Penulis,
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL LEARNI NG STAR TS WITH A QUES TI ON (LSQ ) DENGAN
Q U E S T I O N S T U D E N T S H A V E ( Q S H ) D I K E L A S X SMA SWASTA YAPIM MEDAN PADA MATERI
POKOK VIRUS T.P 2014/2015 Fransiska Sitorus (NIM 4103141024)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Learning Starts With A Question (LSQ) dengan Question Students Have (QSH)di kelas X SMA Swasta YAPIM Medan pada materi pokok virus tahun pembelajaran 2014/2015.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi sebanyak 2 kelas. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas yang diambil dengan teknik pengambilan sampel total. Kelas X1 diajarkan menggunakan model LSQ dan kelas X2dengan model QSH. Instrumen penelitian yang digunakan adalah 25 soal pilihan berganda. Berdasarkan data penelitian,nilai rata-rata pretest kelas LSQ adalah 60,903 dan rata-rata posttest 71,871. Peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10,968. Di kelas QSH, nilai rata-rata pretestnya 54,667 dan rata-rata posttest 65,6. Peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10,933. Perbedaan hasil belajar sebesar 0,035. Kemudian diuji dengan pengujian hipotesis (uji t) diperoleh thitung>ttabelyaitu 1,94>1,67menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Learning Starts With A Question (LSQ) dengan Question Students Have (QSH)di kelas X SMA Swasta YAPIM Medan pada materi pokok virus tahun pelajaran 2014/2015.
iv
THE DIFFERENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES USING MODEL LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) WITH
QUESTION STUDENTS HAVE (QSH) IN CLASS X SMA SWASTA YAPIM MEDAN IN THE SUBJECT OF
VIRUS ON ACADEMIC YEAR 2014/2015 Fransiska Sitorus (NIM 4103141024)
ABSTRACT
This study aimed to determine differences in student learning outcomes using the model of Learning Starts With A Question (LSQ) with Question Students Have (QSH) in class X SMA SwastaYAPIM Medan in the subject of virus on academic year 2014/2015.This research is an experimental study with population totaling 2 classes. The samples in this study were taken 2 classes with a total sampling technique. Classes X1 learning models LSQ and the class X2 using QSH. The research instrument used was 25 items of multiple choice form. Based on research data, average of pretest for class LSQ 60,903 and posttest 71,871. Increase of student learning outcomes 10,968. Class QSH, average of pretest 54,667 and posttest 65,6. Increase of student learning outcomes 10,933. The differences of student learning outcomes is 0,035. Then, the results of hypothesis testing (t test) obtained thitung<ttableis 1.94>1.67 showed unsignificant differences means that Hois received while Harejected, so it can be concluded that there is not a difference in student learning outcomes using the model of Learning Starts With A Question (LSQ) with Question Students Have (QSH) in class X SMA Swasta YAPIM Medan in the subject of virus on academic year 2014/2015.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstrack iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakekat Belajar 7
2.1.2. Belajar dan Pembelajaran 8
2.1.3. Hasil Belajar 9
2.1.4. Metode Pembelajaran Kooperatif 10 2.2. Model Learning Starts With A Question (LSQ) 15
2.2.1. Unsur-unsur dalam model LSQ 16
2.2.2. Langkah-langkah pembelajaran model LSQ 17 2.2.3. Keunggulan dan Kelemahan Model LSQ 17 2.3. Model Question Student Have (QSH) 18 2.3.1. Langkah-langkah pembelajaran model QSH 19
2.3.2. Keunggulan model QSH 20
2.4. Virus 20
2.5. Hipotesis 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32
viii
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 32
3.5. Prosedur Penelitian 33
3.6 Instrumen Penelitian 34
3.7. Uji Instrumen Penelitian 35
3.7.1. Validitas Tes 35
3.7.2. Reliabilitas Tes 35
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 36
3.7.4. Daya Beda 36
3.8. Analisis dan Pengolahan Data 37
3.8.1. Uji Normalitas 37
3.8.2. Uji Homogenitas 38
3.8.3. Uji Hipotesis 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 40
4.2. Uji Prasyarat Analisis Data 42
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 49
5.2. Saran 49
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Penilaian pada Materi Pokok Virus 34
Tabel 4.1. Data hasil pretest siswa 40
Tabel 4.2. Data hasil posttest siswa 41
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Tubuh Virus 22
Gambar 2.2. Kapsid 23
Gambar 2.3. Cara Perkembangbiakan Virus 26
Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Rata-Rata Pretest dan Posttest
pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 Gambar 4.2 Diagram Batang Skor KKM dan Skor Posttest
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 52
Lampiran 2. RPP LSQ 55
Lampiran 3. RPP QSH 64
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 74
Lampiran 5. Kunci Jawaban 81
Lampiran 6. Perhitungan validitas butir soal 82 Lampiran 7. Perhitungan reliabilitas butir soal 84 Lampiran 8. Tingkat kesukaran butir soal 85 Lampiran 9. Perhitungan daya beda butir soal 87 Lampiran 10. Keterangan uji instrument penelitian 89 Lampiran 11. Data hasil belajar pretest dan posttest kelas LSQ 91 Lampiran 12. Data hasil belajar pretest dan posttest kelas QSH 92 Lampiran 13. Rata-rata, SD dan varians pre-test dan post-test 93
Lampiran 14. Uji Normalitas 96
Lampiran 15. Uji Homogenitas 103
Lampiran 16. Uji Hipotesis 105
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian 109
Lampiran 18 Perhitungan Uji Coba Tes Validasi dan Reliabilitas 114
Lampiran 19 Tabel Daya Beda 115
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu. Belajar dapat di pandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Sudjana dalam Rusman (2011) mengatakan, belajar merupakan proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu. Sedangkan pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Untuk
mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat komponen yang
dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi
belajar mengajar, dan komponen evaluasi (Rusman, 2011).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya ituuntuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka
pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Sedangkan di dalam UU RI
No.20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (Sanjaya, 2010).
Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian peserta didik
2
menunjukkan bahwa peserta didik dalam ruang kelas hanya memperhatikan
pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara
penelitian McKeachie dalam Sari(2013) menyebutkan bahwa dalam sepuluh
menit pertama perhatian peserta didik dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai
menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir. Kondisi tersebut merupakan kondisi
umum yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya
terjadi kegagalan dalam dunia pendidikan, terutama disebabkan peserta didik di
ruang kelas lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan
visual, sehingga apa yang dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan
(Eveline dan Hartini dalam Sari, 2013).
Permasalahan yang sama ditemukan di SMA Swasta YAPIM Medan
Medan. Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi di sekolah ini yang
menyatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih tergolong rendah.Hasil belajar
kognitif siswa cenderung masih dibawah nilai batas tuntas yakni hanya60%dari
siswa kelas X yang tuntas dengan KKM 70.
Rendahnya nilai rata-rata siswa dapat dilihat dari ketidakmampuan
menjawab soal yang diberikan kepada siswa.Kurangnya kemampuan pemahaman
siswa dalam memahami konsep materi pelajaran yang diberikan.Selain itu, di
sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran
konvensional.Wawancara peneliti di SMA Swasta YAPIM Medan memperoleh
informasi bahwa model mengajar konvensional yang digunakan adalah ceramah,
mencatat, dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah,
sehingga pemahaman sains, keterampilan berfikir dan keterampilan menganalisis
informasi siswa rendah. Guru tidak mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran.
Jika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukannya.
Hal ini karena siswa masih takut atau bingung mengenai apa yang akan
ditanyakan.
Kenyataan ini terjadi pada semua mata pelajaran yang menggunakan
pengajaran konvensional. Mata pelajaran Sains tidak dapat mengembangkan
kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi
3
menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, sementara
pendidikan yang ada tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan
karakter serta potensi yang dimiliki anak. Komunikasi dua arah secara timbal
balik sangat diharapkan dalam proses belajar mengajar, demi tercapainya interaksi
belajar yang optimal, yang pada akhirnya membawa kepada pencapaian sasaran
hasil belajar yang maksimal (Sanjaya, 2010).
Untuk itu, guru sebagai pendidik harus dapat mengatasi permasalahan di
atas dan perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan yang
dapat mengubah suasana pembelajaran yang meningkatkan keterampilan siswa,
hasil belajar dan menghadapkan pada model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam
melakukan pembelajaran.Pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran yang
menekankan pada kerja sama dalam kelompok sehingga ada ketergantungan
positif antara siswa yang satu dengan yang lain, serta ada pertanggungjawaban
individu serta kelompok dalam akhir pembelajaran. Pembelajaran kooperatif
menurut Nurulhayati dalam Rusman (2011) adalah strategi pembelajaran yang
melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.
Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima pendapat orang lain dan bekerja
sama dengan teman yang berbeda latar belakangnya, membantu memudahkan
menerima materi pelajaran, meningkatkan kemampuan berpikir dalam
memecahkan masalah. Dengan adanya komunikasi antara anggota-anggota
kelompok dalam menyampaikan pengetahuan serta pengalamannya sehingga
dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar serta hubungan
sosial setiap anggota kelompok.
Beberapa penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif
menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Febrianti dan Kuswarini (2013)
dengan menggunakan model Learning Starts With A Question (LSQ)
menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman dan aktivitas siswa dalam
belajar yang terbukti dengan peningkatan ketuntasan klasikal, skor rata-rata postes
4
pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelaskontrol. Hasil pretest kelas
eksperimen diperoleh skor 16,42, hasil posttestdiperoleh skor 26,15. Hasil pretest
kelas kontroldiperoleh skor 19,83, hasil posttest diperoleh skor 22,75. Hal senada
juga dinyatakan Hasan, dkk. (2011) mengemukakan bahwa nilai rata-rata kelas
eksperimen 78,42 dan kelas kontrol 63,56. Penelitian-penelitian ini menunjukkan
peran penting model Learning Starts With A Question (LSQ) memiliki peranan
penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian dengan menggunakan model Question Student Have (QSH) juga
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Noviansa (2013) mengemukakan
bahwa model Question Students Have(QSH) menunjukkandata hasil penelitian,
rata-rata hasil pretest di kelas eksperimen yaitu 16,81 dan kelas kontrol yaitu
15,90. Sedangkan untuk rata-rata posttest hasil belajar peserta didik yang
menggunakan model Question Student Have (QSH) adalah 31,16 dan rata-rata
nilai posttest hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran
langsung adalah 28,77.Begitu juga dengan penelitian Anggelia, dkk. (2013) bahwa
strategi pembelajaran aktif tipe Question Students Have (QSH) berpengaruh
positif terhadap hasil belajar biologi siswa yaitu pada kelas eksperimen (rata-rata
79,2) dibandingkan dengan kelas kontrol (rata-rata 62,76). Hal yang sama juga
terjadi pada penelitian Dwi dan Kuswarini (2013) dimana kelas eksperimen
dengan rata-rata pretest 14,40 dan posttest 26,96 sedangkan kelas kontrol dengan
rata-rata pretest 12,09 dan posttest 25,87.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa metode pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka penulis ingin mengetahui bagaimana
perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Learning Starts
With A Question (LSQ) dan Question Student Have (QSH), sehingga penulis
5
1.2.Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dilakukan identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dimana yang lulus KKM hanya 60%
2. Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi, menggunakan
model pembelajaran konvensional
3. Minat belajar siswa yang rendah
1.3.Batasan masalah
Mengingat luasnya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka
penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada“PerbedaanHasil Belajar
Siswa Menggunakan Model Learning Starts With A Question (LSQ) dengan
Question Students Have (QSH)di Kelas X SMA Swasta YAPIM Medan pada
Materi Pokok Virus Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.4.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswamenggunakan model Learning Starts With A
Question (LSQ) di kelas X SMA Swasta YAPIM Medanpada Materi
PokokVirus?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model Question Studenst
Have (QSH)di kelas X SMA Swasta YAPIM Medanpada Materi Pokok
Virus?
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Learning
Starts With A Question (LSQ) denganQuestion Students Have
6
1.5. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Learning
Starts With A Question (LSQ)dikelas X SMA Swasta YAPIM Medanpada
Materi Pokok Virus Tahun Pembelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Question
Students Have (QSH)di kelas X SMA Swasta YAPIM Medanpada Materi
Pokok Virus Tahun Pembelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswamenggunakan model
Learning Starts With A Question (LSQ) dengan Question Students Have
(QSH)dikelasX SMA Swasta YAPIM Medanpada Materi Pokok
VirusTahun Pembelajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai sumber data bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti dengan
menggunakan model LSQ dan QSH
2. Sebagai acuan bagi guru-guru sebagai pendidik dalam menerapkan variasi
strategi pembelajaran terutama model LSQ dan QSH khususnya pada
pembelajaran Biologi
3. Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kreativitas dan hasil
49
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa menggunakan model Learning Starts With A Question
(LSQ) pada materi pokok virus di kelas X SMA Swasta YAPIM Medan tahun
pembelajaran 2014/2015 adalah sebesar 71,871 dengan standar deviasi 12,066
2. Hasil belajar siswa menggunakan model Question Students Have (QSH) pada
materi pokok virus di kelas X SMA Swasta YAPIM Medan tahun
pembelajaran 2014/2015 adalah sebesar 65,600 dengan standar deviasi 14,272
3. Hasil belajar siswa menggunakan model Learning Starts With A Question
(LSQ) tidak menunjukkan perbedaan dengan Question Students Have (QSH) di
kelas X SMA Swasta YAPIM Medan pada materi pokok virus tahun
pembelajaran 2014/2015. Nilai rata-rata pretest kelas LSQ adalah 60,903 dan
rata-rata posttest 71,871. Peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10,968. Di
kelas QSH, nilai rata-rata pretestnya 54,667 dan rata-rata posttest 65,6.
Peningkatan hasil belajar siswa sebesar 10,933. Perbedaan hasil belajar
menunjukkan nilai yang sangat rendah yaitu 0,035. Hasil pengujian hipotesis
(uji t) diperoleh thitung>ttabelyaitu 1,94>1,67 (tidak signifikan).
5.2. Saran
1. Guru harus cermat memilih materi yang sesuai dengan model yang digunakan
agar pembelajaran berlangsung efektif terutama model LSQ dan QSH.
2. Memperbaiki cara guru atau peneliti dalam mengajar diruangan kelas agar
materi yang dijelaskan mudah dipahami.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif, perlu diperhatikan pengaturan
waktu agar pelaksanaan modelnya lebih maksimal dan memperoleh hasil yang
50
DAFTAR PUSTAKA
Anggelia, N., Har, E., Hendri, W., (2013), Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Question Student Have dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA N 1 Koto XI Tarusan T.P 2012/2013, (Skripsi), Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Dimyati, Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi, I., Kuswarini, P., (2013), Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Eksperimental Studies at Iith Grade Science of the 1st Public Senior High School Singaparna Tasikmalaya District, Akademic Year of 2012/2013), (Skripsi), jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Febrianti, Y., Kuswarini, P., (2013), The Application of Cooperative Teaching Learning Model Type of Learning Starts With A Question (LSQ) in Tke Ecosystem Concept on 7th Grade of The 3rd Junior High School at Panumbangan Akademic Year of 2012/2013, (Skripsi), jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.
Foster, Bob, (2006), 1001 Plus Soal dan Pembahasan Biologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gunawan, 2007. Biologi untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hasan, R., Risdawati, R., Nerita, S., (2012), Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 2 Pacung Soal Kabupaten Pesisir Selatan T. P 2011/2012, (Skripsi), jurusan Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI, Sumbar.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
51
Nurhayati, N., (2012), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Biologi untuk SMA/MA, Penerbit Yrama Widya, Bandung.
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang, (2007), Biologi untuk Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Purnajanti, L., (2012),http://laksmipurnajanti.wordpress.com/2012/08/15/model-learning-starts-with-a-question.html (akses Januari 2014).
Rachmadsyarul (2013),http://www.rachmadsyarul.wordpress.com/2013/11/27/ bentuk-virus/ (akses Juli 2014).
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, Penerbit PT. RajaGrafindoPersada,Jakarta.
Sanjaya, W., (2010), StrategiPembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta.
Sari, Y., (2013), Penerapan Strategi Question Student Have (QSH) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Cooperative dengan Materi Pokok Peluang di Kelas X IPA SMA Lingua Prima Indralaya, (Skripsi), jurusan Pendidikan MipaFakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanUniversitas Sriwijaya, Palembang.
Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PR RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, 2002, Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.