PENERAPAN MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA DI KELAS IV SDN 104206 SEI ROTAN T.A. 2013/2014
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PGSD S-1
OLEH:
ULFAH RAHMA SIREGAR
1103111064
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
ULFAH RAHMA SIREGAR, 1103111064, Penerapan Modeling the Way Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A. 2013/2014.
Dengan menggunakan Modeling the Way diharapkan dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara. Karena rendahnya kreativitas belajar siswa yang disebabkan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran, karena metode yang digunakan guru masih ceramah dengan sumber belajar buku teks dan kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk berfikir kreatif dalam memecahkan masalah, sehingga saat diadakan evaluasi banyak siswa yang pemahamannya rendah dalam pembelajaran IPA.
Menurut Uno dan Mohamad, “Kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat atau menciptakan hal-hal baru atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi, dan unsur-unsur yang ada.” Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan Modeling the Way dalam pembelajaran IPA pada materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A. 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan Modeling the Way dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara di kelas IV SD Negeri 104206 Sei Rotan T.A. 2013/ 2014. Terdapat 35 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempun. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan lembar observasi bagi guru dan siswa untuk mengetahui perkembangan tingkat kreativitas belajar siswa pada setiap siklusnya.
ii
vi
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Batasan Masalah ... 5
1.4.Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 6
1.6. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Kerangka Teori... 8
2.1.1. Belajar ... 8
2.1.1.1. Hakikat Belajar ... 8
2.1.1.2. Pengertian Belajar ... 9
2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10
2.1.2. Modeling the Way ... 11
2.1.2.1. Pengertian Modeling the Way ... 11
vii
2.1.2.3.Kelebihan dan Kekurangan
Modeling the Way ... 13
2.1.3. Kreativitas ... 14
2.1.3.1. Pengertian Kreativitas... 14
2.1.3.2. Pengertian Kreativitas Belajar ... 16
2.1.3.3. Ciri-ciri/Indikator Kreativitas ... 17
2.1.3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 20
2.1.4. Pembelajaran IPA ... 26
2.1.4.1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 26
2.1.4.2. Penerapan Konsep Perubahan Energi Gerak akibat Pengaruh Udara ... 28
2.1.5. Materi Pembelajaran IPA ... 29
2.1.5.1. Faktor-faktor yang menyebabkan Benda Bergerak ... 29
2.1.5.2. Benda yang Bergerak Akibat Pengaruh Udara . 30 2.1. Kerangka Berpikir ... 32
2.1. Hipotesis Tindakan... 34
BAB III METODE PENELITIAN... 35
3.1. Jenis Penelitian ... 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 35
viii
3.5. Desain Penelitian ... 37
3.6 Prosedur Penelitian... 38
3.6.1. Siklus I... 38
3.6.2. Siklus II ... 41
3.7. Alat Pengumpulan Data ... 43
3.8. Teknik Analisis Data ... 44
3.9 Jadwal Penelitian ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1. Hasil Penelitian ... 47
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 47
4.1.2. Data Prasiklus ... 47
4.1.3. Deskripsi Data Penelitian ... 51
4.1.3.1. Siklus I Pertemuan I ... 51
4.1.3.2. Siklus I Pertemuan II ... 57
4.1.4. Siklus II ... 63
4.1.4.1. Siklus II Pertemuan I ... 63
4.1.4.2. Siklus II Pertemuan II ... 69
4.1.4.3. Refleksi ... 74
4.1.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
4.1.5.1. Pembahasan Hasil Kreativitas Siswa ... 75
4.1.5.2. Pembahasan Hasil Observasi Kreativitas Guru.80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
ix
5.2. Saran ... 84
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Dimensi Perilaku Siswa yang menunjukkan Kreativitas ... 19
Tabel 2. Kriteria Kreativitas Belajar Siswa... 45
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian... 46
Tabel 4. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Prasiklus... 48
Tabel 5. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Pada Kondisi Awal.. 49
Tabel 6. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Kondisi Awal ... 50
Tabel 7. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I... 53
Tabel 8. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus I Pertemuan I 55 Tabel 9. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus I Pertemuan I ... 56
Tabel 10. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan II... 59
Tabel 11. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus I Pertemuan II... 60
Tabel 12. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus I Pertemuan II... 61
Tabel 13. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pertemuan I... 65
Tabel 14. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus II Pertemuan I... 67
Tabel 15. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus II Pertemuan I... 68
Tabel 16. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pertemuan II... 71
Tabel 17. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus II Pertemuan II... 72
Tabel 18. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus II Pertemuan II... 73
xi
Observasi... 76
Tabel 20. Rekapitulasi Perubahan Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Dari Kondisi
Awal ke Siklus I dan Siklus II... 78
Tabel 21. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru... 80
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Layang-layang bergerak di udara karena adanya dorongan angin.. 30
Gambar 2. Parasut mengembang saat di udara ... 30
Gambar 3. Kincir angin dan baling-baling kertas ... 31
Gambar 4. Pesawat terbang dan pesawat kertas ... 32
Gambar 5. Roket-roketan ... 32
Gambar 6. Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart ... 38
xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Grafik Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi
Awal ... ... 51
Diagram 2. Grafik Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan I …... 56
Diagram 3. Grafik Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan II ... 62
Diagram 4. Grafik PersentaseTingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan I ... 69
Diagram 5. Grafik PersentaseTingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan II ... 74
Diagram 6. Grafik Peningkatan Persentase Rata - Rata Nilai Kreativitas
Belajar Siswa ... 77
Diagram 7. Grafik Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi
Awal, Siklus I(Pertemuan I dan II ) dan Siklus II
(Pertemuan I dan II ) ... 78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 87
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 94
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 101
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 108
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kondisi Awal ... 115
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I dan II. 117
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II 120
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Siswa Kondisi Awal ... 123
Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan I ... 125
Lampiran 10 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan II ... 127
Lampiran 11 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan I ... 129
Lampiran 12 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan II ... 131
Lampiran 13 Daftar Nama-nama Siswa kelas IV SD Negeri 104206 Sei Rotan ... 133
Lampiran 14 Daftar Pembagian Kelompok Siklus I ... 134
Lampiran 15 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II ... 135
Lampiran 16 Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 136
Lampiran 17 Lembar Observasi Tindakan Kelas Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 140
Lampiran 18 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 144
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama
dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memberikan pengaruh
secara langsung dan tidak langsung terhadap sebuah proses pendidikan. Melalui
proses pendidikan yang dinamis dan terbuka maka diharapkan terciptanya sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi. Kompetensi ini bukanlah hanya sekedar
kemampuan secara teoritik tetapi juga keterampilan dan sikap yang baik.
Pendekatan kreativitas terdiri dari faktor psikologis dan sosiologis.
Pendekatan psikologis lebih memandang kreativitas dari faktor-faktor yang ada
dalam diri individu, sedangkan pendekatan sosiologis lebih menekankan
pentingnya faktor interaksi sosial sebagai kekuatan agar kreativitas timbul. Siswa
sekolah dasar lebih banyak terpengaruh oleh interaksi sosialnya bersama dengan
guru dan teman-temannya yang berada di sekolah dibandingkan faktor dari dalam
diri siswa itu sendiri.
Kreativitas belajar siswa di kelas pada dasarnya dipengaruhi oleh peran
serta guru bagaimana merancang langkah-langkah dalam pelaksanaan proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan seperti kematangan perencanaan dan
strategi yang akan dilaksanakan. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan
2
pembelajaran. Interaksi tidak sebatas hanya guru yang menjelaskan namun harus
didukung oleh kemampuan guru menciptakan sumber belajar dari lingkungan
sekitar. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SD Negeri 104206 Sei
Rotan kelas IVA dalam mata pelajaran IPA ditemukan bahwa dari 35 siswa
terdapat tidak memperhatikan pelajaran 15 orang siswa dalam bentuk persentase
43% siswa yang serius memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan
mencatat hal-hal penting. 20 orang siswa dalam persentase 53% lebih banyak
diam, kebingungan dalam menjawab pertanyaan guru dan tidak bersemangat
dalam mengikuti pelajaran, terlihat dari kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap
materi yang dipelajari yang tampak dari tidak adanya siswa yang bertanya, kurang
mampu mengemukakan ide-ide yang ada pada dirinya mengenai materi yang
dipelajari dan budaya mencontek siswa dalam mengerjakan tugas, baik tugas yang
diberikan guru saat pembelajaran berlangsung ataupun pekerjaan rumah, terlambat
dalam mengumpulkan tugas bahkan ada siswa yang tidak mengumpulkan
tugasnya.
Kurangnya kreativitas siswa dalam belajar berdampak terhadap hasil
belajar mereka. Dari hasil observasi awal yang ditemukan penulis bahwa rata-rata
hasil belajar IPA dari hasil ujian semester ganjil khususnya pada siswa kelas IV
siswa tergolong rendah yaitu sebesar 66,32 dari 35 siswa. Hasil pengamatan
penulis ditemukan sebanyak 63% (22 siswa) memiliki nilai di bawah KKM 70
artinya belum mencapai nilai minimal dan hanya 37% (13 siswa) yang telah
3
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kreativitas siswa dalam
pembelajaran IPA yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini
dikarenakan IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, membosankan,
dan tidak ada manfaat yang dirasakan oleh siswa. Karena selama ini guru lebih
sering menggunakan metode ceramah dan kurangnya sumber belajar yang
digunakan. Pembelajaran terpusat pada guru sehingga suasana kelas
membosankan dan siswa tidak semangat belajar. Siswa lebih sering mencatat
pelajaran yang ia pelajari dan menghafal materi yang belum tentu mereka pahami.
Model, metode, satrategi, atau pendekatan pembelajaran yang kurang variatif
menjadikan siswa kurang aktif dalam belajar, kurang memberikan tantangan
untuk berpikir kreatif, kurang melatih siswa untuk memecahkan masalah selama
proses pembelajaran, dan kurang berani dalam membuat percobaan untuk
membuktikan konsep, fakta, dan prinsip dalam pembelajaran IPA.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan atau meningkatkan kreativitas
belajar siswa dalam pembelajaran IPA, guru perlu memperbaiki cara mengajarnya
salah satunya dengan merancang metode atau model pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam belajar dan mampu
menumbuhkan kreativitas belajar siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan
guru adalah dengan menerapkan Modeling the Way.
Dalam Modeling the Way setelah guru memberikan materi kepada siswa
guru memberikan kegiatan untuk menemukan sesuatu yang baru ataupun
mencoba hal baru secara langsung yang akan menguatkan ingatan siswa terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung. Cara kerjanya dengan siswa dibagi ke
4
mendemonstrasikan bagaimana cara membuat karya mengenai konsep perubahan
energi sesuai dengan skenario yang dibuat. Memberikan waktu kepada siswa
untuk membuat skenario kerja dan berlatih membuat karya. Tiap kelompok siswa
mendemonstrasikan bagaimana skenario kerja masing-masing. Kelompok lain
diharapkan memberikan masukan terhadap kelompok pada setiap demonstrasi
yang dilakukan. Di akhir pembelajaran guru akan mengklarifikasi hasil kerja
siswa. Modeling the Way ini apabila digunakan dalam pembelajaran IPA
bertujuan untuk membuat siswa lebih memahami materi yang telah dijelaskan
oleh guru dengan membuat suatu karya mengenai konsep perubahan energi gerak
akibat pengaruh udara. Sehingga siswa dituntut untuk menjadi lebih berani dan
kreatif dalam membuat sebuah percobaan, mengajukan pertanyaan, dan
mengemukakan pendapat.
Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mencoba
5
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Rendahnya kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
2. Guru sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA
dengan sumber belajar buku teks.
3. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa agar berfikir kreatif
dan kurang melatih siswa dalam memecahkan masalah.
4. Modeling the Way jarang digunakan guru dalam pembelajaran IPA di
SD 104206 Sei Rotan.
1.3.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dibuat oleh penulis adalah “Menerapkan
Modeling the Way untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok penerapan konsep perubahan energi
gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A.
2013/2014”.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dari penelitian
6
kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok penerapan
konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206
Sei Rotan T.A. 2013/2014?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan Modeling the
Way dalam pembelajaran IPA pada materi pokok penerapan konsep perubahan
energi gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A.
2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, Modeling the Way diharapkan dapat meningkatkan kreativitas
siswa dalam pembelajaran IPA di SDN 104206 Sei Rotan.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan dan merancang metode
pembelajaran yang variatif untuk dapat meningkatkan kreativitas belajar
siswa.
3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan
kualitas dan mutu sekolah dalam pembelajaran IPA di SDN 104206 Sei
7
4. Bagi peneliti sendiri, sebagai bahan masukan dan menambah wawasan
berfikir guna meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan
Modeling the Way.
5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti
82
1. Kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberi tindakan
dengan menerapkan Modeling the Way dalam pembelajaran IPA dengan
materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh
udara di kelas IV SD Negeri 104206 Sei Rotan.
2. Dengan menerapkan Modeling the Way dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari setiap
siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu kondisi awal
atau sebelum melakukan tindakan terdapat 5 siswa yang kreatif (14,3%)
dari 35 siswa, pada siklus 1 pertemuan I meningkat menjadi 9 orang siswa
yang kreatif (25,71%), dan pada siklus I pertemuan II menjadi 19 orang
siswa (54,28%). Sedangkan pada siklus II pertemuan I terdapat 32 orang
siswa yang kreatif (91,43%) dan siklus II pertemuan II semua siswa kreatif
(100%) meskipun tingkat kreativitas masing–masing individu berbeda.
Selain itu dapat dilihat juga dari nilai rata – rata keseluruhan siswa yang
kreatif dapat dilihat hasil kreativitas belajar siswa secara klasikal telah
mengalami peningkatan, dari kondisi awal dengan nilai rata–rata 62,1
dengan kriteria kurang kreatif dan siklus I pertemuan I dengan nilai
83
II dengan nilai rata – rata 70,3 dengan kriteria cukup kreatif dan pada
kreativitas belajar siklus II pertemuan I dengan nilai rata–rata 77,5
dengan kriteria cukup kreatif dan mengalami peningkatan pada siklus II
pertemuan II dengan nilai rata-rata 86,1 dengan kriteria kreativitas belajar
kreatif. Dapat dikatakan dengan menerapkan Modeling the Way dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
3. Dapat dikatakan pengamatan observasi guru mengalami kenaikan secara
signifikan dapat di amati dari hasil pengamatan observasi guru mulai dari
kondisi awal sampai siklus II pertemuan kedua. Di kondisi awal dengan
jumlah nilai 50 dengan kriteria kurang, siklus I pertemuan pertama
meningkat menjadi 64,77 dengan kriteria kurang, dan siklus I pertemuan II
menjadi 75 dengan kriteria cukup, dan di lanjutkan pada siklus II
pertemuan I dengan jumlah nilai 80,68 dengan kriteria baik, terakhir siklus
II pertemuan II meningkat menjadi 90,90 dengan kriteria sangat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
observasi guru dengan menggunakan Modeling the Way dalam
84
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pelajaran IPA,
hendaknya di dalam setiap mempelajari IPA harus menerapkan
penggunaan model pembelajaran seperti Modeling the Way. Agar
memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang
diajarkan guru agar siswa menjadi lebih kreatif dalam belajar. Guru
sebaiknya menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan materi
pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara.
2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah
dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan
metode pembelajaran yang bervariasi dan penggunaan model
pembelajaran, sehingga siswa kreatif untuk belajar.
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih
memberikan perhatian terhadap tingkat kreativitas belajar siswa dalam
proses belajar mengajar melalui penyediaan sumber belajar maupun media
belajar yang tepat, sehingga guru menjalankan tugasnya lebih baik.
4. Bagi institute maupun lembaga pendidikan termasuk UNIMED,
diharapkan agar memberikan perhatian bagi calon guru dalam mendesain
model-model pembelajaran yang digunakan dalam selama proses belajar
mengajar sehingga relevan dengan materi yang diajarkan, sehingga pada
saat terjun kedunia kerja (menjadi guru) para mahasiswa sudah memiliki
85
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Aunurahman.2009.Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.
Istarani.2012.Lima Puluh Delapan Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.
Muhibbinsyah .2010.Psikologi Pendidikan.Bandung :Remaja Rosdakarya Offset.
Mukhtar.2010.Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(Sebuah Orientasi Baru).Cipayung:GP Press.
Munandar,Utami.2010.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:Rineka Cipta
Putra,SR.2013.Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains .Yogjakarta : Diva.
Rachmawati, Yeni.2010.Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia
Taman Kanak-kanak.Jakarta:Kencana.
Slameto.2010.Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarma,jMomon.2013.Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif.Jakarta:PT. Raya Grafindo Persada
Sudijono, Anas.2009.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Suroso.2010.SMART BRAIN Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan
Ketajaman Memori.Surabaya:SIC Group.
Susanto, Ahmad.2012. Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Kencana.
Suprijono, Agus.2009.Cooperative Learning.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
86
http://binham.wordpress.com/2012/06/07/metode-modeling-the-way/ di akses pada Jum’at 24 Januari 2014.
Wahyono, Budi.2009.ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk SD dan MI Kelas IV