• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 104206 SEI ROTAN T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 104206 SEI ROTAN T.A. 2013/2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA DI KELAS IV SDN 104206 SEI ROTAN T.A. 2013/2014

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan PGSD S-1

OLEH:

ULFAH RAHMA SIREGAR

1103111064

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

ULFAH RAHMA SIREGAR, 1103111064, Penerapan Modeling the Way Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A. 2013/2014.

Dengan menggunakan Modeling the Way diharapkan dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara. Karena rendahnya kreativitas belajar siswa yang disebabkan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran, karena metode yang digunakan guru masih ceramah dengan sumber belajar buku teks dan kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk berfikir kreatif dalam memecahkan masalah, sehingga saat diadakan evaluasi banyak siswa yang pemahamannya rendah dalam pembelajaran IPA.

Menurut Uno dan Mohamad, “Kreativitas adalah kemampuan untuk

membuat atau menciptakan hal-hal baru atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi, dan unsur-unsur yang ada.” Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan Modeling the Way dalam pembelajaran IPA pada materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A. 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan Modeling the Way dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara di kelas IV SD Negeri 104206 Sei Rotan T.A. 2013/ 2014. Terdapat 35 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempun. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan lembar observasi bagi guru dan siswa untuk mengetahui perkembangan tingkat kreativitas belajar siswa pada setiap siklusnya.

(6)

ii

(7)

vi

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teori... 8

2.1.1. Belajar ... 8

2.1.1.1. Hakikat Belajar ... 8

2.1.1.2. Pengertian Belajar ... 9

2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10

2.1.2. Modeling the Way ... 11

2.1.2.1. Pengertian Modeling the Way ... 11

(8)

vii

2.1.2.3.Kelebihan dan Kekurangan

Modeling the Way ... 13

2.1.3. Kreativitas ... 14

2.1.3.1. Pengertian Kreativitas... 14

2.1.3.2. Pengertian Kreativitas Belajar ... 16

2.1.3.3. Ciri-ciri/Indikator Kreativitas ... 17

2.1.3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 20

2.1.4. Pembelajaran IPA ... 26

2.1.4.1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 26

2.1.4.2. Penerapan Konsep Perubahan Energi Gerak akibat Pengaruh Udara ... 28

2.1.5. Materi Pembelajaran IPA ... 29

2.1.5.1. Faktor-faktor yang menyebabkan Benda Bergerak ... 29

2.1.5.2. Benda yang Bergerak Akibat Pengaruh Udara . 30 2.1. Kerangka Berpikir ... 32

2.1. Hipotesis Tindakan... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 35

3.1. Jenis Penelitian ... 35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

(9)

viii

3.5. Desain Penelitian ... 37

3.6 Prosedur Penelitian... 38

3.6.1. Siklus I... 38

3.6.2. Siklus II ... 41

3.7. Alat Pengumpulan Data ... 43

3.8. Teknik Analisis Data ... 44

3.9 Jadwal Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Hasil Penelitian ... 47

4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 47

4.1.2. Data Prasiklus ... 47

4.1.3. Deskripsi Data Penelitian ... 51

4.1.3.1. Siklus I Pertemuan I ... 51

4.1.3.2. Siklus I Pertemuan II ... 57

4.1.4. Siklus II ... 63

4.1.4.1. Siklus II Pertemuan I ... 63

4.1.4.2. Siklus II Pertemuan II ... 69

4.1.4.3. Refleksi ... 74

4.1.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

4.1.5.1. Pembahasan Hasil Kreativitas Siswa ... 75

4.1.5.2. Pembahasan Hasil Observasi Kreativitas Guru.80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

(10)

ix

5.2. Saran ... 84

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dimensi Perilaku Siswa yang menunjukkan Kreativitas ... 19

Tabel 2. Kriteria Kreativitas Belajar Siswa... 45

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian... 46

Tabel 4. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Prasiklus... 48

Tabel 5. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Pada Kondisi Awal.. 49

Tabel 6. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Kondisi Awal ... 50

Tabel 7. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I... 53

Tabel 8. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus I Pertemuan I 55 Tabel 9. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus I Pertemuan I ... 56

Tabel 10. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan II... 59

Tabel 11. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus I Pertemuan II... 60

Tabel 12. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus I Pertemuan II... 61

Tabel 13. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pertemuan I... 65

Tabel 14. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus II Pertemuan I... 67

Tabel 15. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus II Pertemuan I... 68

Tabel 16. Skor Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pertemuan II... 71

Tabel 17. Skor Perolehan Kreativitas Belajar Tiap Siswa Siklus II Pertemuan II... 72

Tabel 18. Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siklus II Pertemuan II... 73

(12)

xi

Observasi... 76

Tabel 20. Rekapitulasi Perubahan Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Dari Kondisi

Awal ke Siklus I dan Siklus II... 78

Tabel 21. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru... 80

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Layang-layang bergerak di udara karena adanya dorongan angin.. 30

Gambar 2. Parasut mengembang saat di udara ... 30

Gambar 3. Kincir angin dan baling-baling kertas ... 31

Gambar 4. Pesawat terbang dan pesawat kertas ... 32

Gambar 5. Roket-roketan ... 32

Gambar 6. Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart ... 38

(14)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Grafik Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi

Awal ... ... 51

Diagram 2. Grafik Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan I …... 56

Diagram 3. Grafik Persentase Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan II ... 62

Diagram 4. Grafik PersentaseTingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus II

Pertemuan I ... 69

Diagram 5. Grafik PersentaseTingkat Kreativitas Belajar Siswa Siklus II

Pertemuan II ... 74

Diagram 6. Grafik Peningkatan Persentase Rata - Rata Nilai Kreativitas

Belajar Siswa ... 77

Diagram 7. Grafik Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi

Awal, Siklus I(Pertemuan I dan II ) dan Siklus II

(Pertemuan I dan II ) ... 78

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 87

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 94

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 101

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 108

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Kondisi Awal ... 115

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I dan II. 117

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II 120

Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Siswa Kondisi Awal ... 123

Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan I ... 125

Lampiran 10 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I Pertemuan II ... 127

Lampiran 11 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan I ... 129

Lampiran 12 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan II ... 131

Lampiran 13 Daftar Nama-nama Siswa kelas IV SD Negeri 104206 Sei Rotan ... 133

Lampiran 14 Daftar Pembagian Kelompok Siklus I ... 134

Lampiran 15 Daftar Pembagian Kelompok Siklus II ... 135

Lampiran 16 Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 136

Lampiran 17 Lembar Observasi Tindakan Kelas Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 140

Lampiran 18 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 144

(16)
(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memberikan pengaruh

secara langsung dan tidak langsung terhadap sebuah proses pendidikan. Melalui

proses pendidikan yang dinamis dan terbuka maka diharapkan terciptanya sumber

daya manusia yang memiliki kompetensi. Kompetensi ini bukanlah hanya sekedar

kemampuan secara teoritik tetapi juga keterampilan dan sikap yang baik.

Pendekatan kreativitas terdiri dari faktor psikologis dan sosiologis.

Pendekatan psikologis lebih memandang kreativitas dari faktor-faktor yang ada

dalam diri individu, sedangkan pendekatan sosiologis lebih menekankan

pentingnya faktor interaksi sosial sebagai kekuatan agar kreativitas timbul. Siswa

sekolah dasar lebih banyak terpengaruh oleh interaksi sosialnya bersama dengan

guru dan teman-temannya yang berada di sekolah dibandingkan faktor dari dalam

diri siswa itu sendiri.

Kreativitas belajar siswa di kelas pada dasarnya dipengaruhi oleh peran

serta guru bagaimana merancang langkah-langkah dalam pelaksanaan proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan seperti kematangan perencanaan dan

strategi yang akan dilaksanakan. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan

(18)

2

pembelajaran. Interaksi tidak sebatas hanya guru yang menjelaskan namun harus

didukung oleh kemampuan guru menciptakan sumber belajar dari lingkungan

sekitar. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SD Negeri 104206 Sei

Rotan kelas IVA dalam mata pelajaran IPA ditemukan bahwa dari 35 siswa

terdapat tidak memperhatikan pelajaran 15 orang siswa dalam bentuk persentase

43% siswa yang serius memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan

mencatat hal-hal penting. 20 orang siswa dalam persentase 53% lebih banyak

diam, kebingungan dalam menjawab pertanyaan guru dan tidak bersemangat

dalam mengikuti pelajaran, terlihat dari kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap

materi yang dipelajari yang tampak dari tidak adanya siswa yang bertanya, kurang

mampu mengemukakan ide-ide yang ada pada dirinya mengenai materi yang

dipelajari dan budaya mencontek siswa dalam mengerjakan tugas, baik tugas yang

diberikan guru saat pembelajaran berlangsung ataupun pekerjaan rumah, terlambat

dalam mengumpulkan tugas bahkan ada siswa yang tidak mengumpulkan

tugasnya.

Kurangnya kreativitas siswa dalam belajar berdampak terhadap hasil

belajar mereka. Dari hasil observasi awal yang ditemukan penulis bahwa rata-rata

hasil belajar IPA dari hasil ujian semester ganjil khususnya pada siswa kelas IV

siswa tergolong rendah yaitu sebesar 66,32 dari 35 siswa. Hasil pengamatan

penulis ditemukan sebanyak 63% (22 siswa) memiliki nilai di bawah KKM 70

artinya belum mencapai nilai minimal dan hanya 37% (13 siswa) yang telah

(19)

3

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kreativitas siswa dalam

pembelajaran IPA yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini

dikarenakan IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, membosankan,

dan tidak ada manfaat yang dirasakan oleh siswa. Karena selama ini guru lebih

sering menggunakan metode ceramah dan kurangnya sumber belajar yang

digunakan. Pembelajaran terpusat pada guru sehingga suasana kelas

membosankan dan siswa tidak semangat belajar. Siswa lebih sering mencatat

pelajaran yang ia pelajari dan menghafal materi yang belum tentu mereka pahami.

Model, metode, satrategi, atau pendekatan pembelajaran yang kurang variatif

menjadikan siswa kurang aktif dalam belajar, kurang memberikan tantangan

untuk berpikir kreatif, kurang melatih siswa untuk memecahkan masalah selama

proses pembelajaran, dan kurang berani dalam membuat percobaan untuk

membuktikan konsep, fakta, dan prinsip dalam pembelajaran IPA.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan atau meningkatkan kreativitas

belajar siswa dalam pembelajaran IPA, guru perlu memperbaiki cara mengajarnya

salah satunya dengan merancang metode atau model pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam belajar dan mampu

menumbuhkan kreativitas belajar siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan

guru adalah dengan menerapkan Modeling the Way.

Dalam Modeling the Way setelah guru memberikan materi kepada siswa

guru memberikan kegiatan untuk menemukan sesuatu yang baru ataupun

mencoba hal baru secara langsung yang akan menguatkan ingatan siswa terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung. Cara kerjanya dengan siswa dibagi ke

(20)

4

mendemonstrasikan bagaimana cara membuat karya mengenai konsep perubahan

energi sesuai dengan skenario yang dibuat. Memberikan waktu kepada siswa

untuk membuat skenario kerja dan berlatih membuat karya. Tiap kelompok siswa

mendemonstrasikan bagaimana skenario kerja masing-masing. Kelompok lain

diharapkan memberikan masukan terhadap kelompok pada setiap demonstrasi

yang dilakukan. Di akhir pembelajaran guru akan mengklarifikasi hasil kerja

siswa. Modeling the Way ini apabila digunakan dalam pembelajaran IPA

bertujuan untuk membuat siswa lebih memahami materi yang telah dijelaskan

oleh guru dengan membuat suatu karya mengenai konsep perubahan energi gerak

akibat pengaruh udara. Sehingga siswa dituntut untuk menjadi lebih berani dan

kreatif dalam membuat sebuah percobaan, mengajukan pertanyaan, dan

mengemukakan pendapat.

Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mencoba

(21)

5

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

2. Guru sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA

dengan sumber belajar buku teks.

3. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa agar berfikir kreatif

dan kurang melatih siswa dalam memecahkan masalah.

4. Modeling the Way jarang digunakan guru dalam pembelajaran IPA di

SD 104206 Sei Rotan.

1.3.Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dibuat oleh penulis adalah “Menerapkan

Modeling the Way untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok penerapan konsep perubahan energi

gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A.

2013/2014”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dari penelitian

(22)

6

kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok penerapan

konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206

Sei Rotan T.A. 2013/2014?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan Modeling the

Way dalam pembelajaran IPA pada materi pokok penerapan konsep perubahan

energi gerak akibat pengaruh udara di Kelas IV SDN 104206 Sei Rotan T.A.

2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, Modeling the Way diharapkan dapat meningkatkan kreativitas

siswa dalam pembelajaran IPA di SDN 104206 Sei Rotan.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan dan merancang metode

pembelajaran yang variatif untuk dapat meningkatkan kreativitas belajar

siswa.

3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan

kualitas dan mutu sekolah dalam pembelajaran IPA di SDN 104206 Sei

(23)

7

4. Bagi peneliti sendiri, sebagai bahan masukan dan menambah wawasan

berfikir guna meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan

Modeling the Way.

5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti

(24)

82

1. Kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah diberi tindakan

dengan menerapkan Modeling the Way dalam pembelajaran IPA dengan

materi pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh

udara di kelas IV SD Negeri 104206 Sei Rotan.

2. Dengan menerapkan Modeling the Way dalam pembelajaran IPA dapat

meningkatkan kreativitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari setiap

siklus mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu kondisi awal

atau sebelum melakukan tindakan terdapat 5 siswa yang kreatif (14,3%)

dari 35 siswa, pada siklus 1 pertemuan I meningkat menjadi 9 orang siswa

yang kreatif (25,71%), dan pada siklus I pertemuan II menjadi 19 orang

siswa (54,28%). Sedangkan pada siklus II pertemuan I terdapat 32 orang

siswa yang kreatif (91,43%) dan siklus II pertemuan II semua siswa kreatif

(100%) meskipun tingkat kreativitas masing–masing individu berbeda.

Selain itu dapat dilihat juga dari nilai rata – rata keseluruhan siswa yang

kreatif dapat dilihat hasil kreativitas belajar siswa secara klasikal telah

mengalami peningkatan, dari kondisi awal dengan nilai rata–rata 62,1

dengan kriteria kurang kreatif dan siklus I pertemuan I dengan nilai

(25)

83

II dengan nilai rata – rata 70,3 dengan kriteria cukup kreatif dan pada

kreativitas belajar siklus II pertemuan I dengan nilai rata–rata 77,5

dengan kriteria cukup kreatif dan mengalami peningkatan pada siklus II

pertemuan II dengan nilai rata-rata 86,1 dengan kriteria kreativitas belajar

kreatif. Dapat dikatakan dengan menerapkan Modeling the Way dapat

meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

3. Dapat dikatakan pengamatan observasi guru mengalami kenaikan secara

signifikan dapat di amati dari hasil pengamatan observasi guru mulai dari

kondisi awal sampai siklus II pertemuan kedua. Di kondisi awal dengan

jumlah nilai 50 dengan kriteria kurang, siklus I pertemuan pertama

meningkat menjadi 64,77 dengan kriteria kurang, dan siklus I pertemuan II

menjadi 75 dengan kriteria cukup, dan di lanjutkan pada siklus II

pertemuan I dengan jumlah nilai 80,68 dengan kriteria baik, terakhir siklus

II pertemuan II meningkat menjadi 90,90 dengan kriteria sangat baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil

observasi guru dengan menggunakan Modeling the Way dalam

(26)

84

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

1. Untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pelajaran IPA,

hendaknya di dalam setiap mempelajari IPA harus menerapkan

penggunaan model pembelajaran seperti Modeling the Way. Agar

memudahkan siswa memahami setiap materi konsep pelajaran yang

diajarkan guru agar siswa menjadi lebih kreatif dalam belajar. Guru

sebaiknya menyiapkan alat dan bahan untuk mendemonstrasikan materi

pokok penerapan konsep perubahan energi gerak akibat pengaruh udara.

2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode ceramah

dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan penerapan

metode pembelajaran yang bervariasi dan penggunaan model

pembelajaran, sehingga siswa kreatif untuk belajar.

3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih

memberikan perhatian terhadap tingkat kreativitas belajar siswa dalam

proses belajar mengajar melalui penyediaan sumber belajar maupun media

belajar yang tepat, sehingga guru menjalankan tugasnya lebih baik.

4. Bagi institute maupun lembaga pendidikan termasuk UNIMED,

diharapkan agar memberikan perhatian bagi calon guru dalam mendesain

model-model pembelajaran yang digunakan dalam selama proses belajar

mengajar sehingga relevan dengan materi yang diajarkan, sehingga pada

saat terjun kedunia kerja (menjadi guru) para mahasiswa sudah memiliki

(27)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Aunurahman.2009.Belajar dan Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.

Istarani.2012.Lima Puluh Delapan Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.

Muhibbinsyah .2010.Psikologi Pendidikan.Bandung :Remaja Rosdakarya Offset.

Mukhtar.2010.Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(Sebuah Orientasi Baru).Cipayung:GP Press.

Munandar,Utami.2010.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:Rineka Cipta

Putra,SR.2013.Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains .Yogjakarta : Diva.

Rachmawati, Yeni.2010.Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia

Taman Kanak-kanak.Jakarta:Kencana.

Slameto.2010.Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarma,jMomon.2013.Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif.Jakarta:PT. Raya Grafindo Persada

Sudijono, Anas.2009.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Suroso.2010.SMART BRAIN Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan

Ketajaman Memori.Surabaya:SIC Group.

Susanto, Ahmad.2012. Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Kencana.

Suprijono, Agus.2009.Cooperative Learning.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

(28)

86

http://binham.wordpress.com/2012/06/07/metode-modeling-the-way/ di akses pada Jum’at 24 Januari 2014.

Wahyono, Budi.2009.ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk SD dan MI Kelas IV

Gambar

Tabel 20. Rekapitulasi Perubahan Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Dari Kondisi
Gambar 1. Layang-layang bergerak di udara karena adanya dorongan angin.. 30

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui aktifitas antibakteri dari ekstrak total, Fraksi n-Heksan, Etil Asetat dan Etanol-air daun

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, maka dari itu tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan

Pelaksanaan program orientasi kerja bertujuan untuk mengatasi masalah yang dialami oleh kinerja perawat baru seperti kurang percaya diri, ketidakmampuan dalam

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama perikanan. Dengan luas perairan melebihi 70% dari luas Indonesia sendiri, potensi perikanan ini

Pendidikan Teknik Sipil dalam menerapkan gaya belajar pada

Maharani menyarankan untuk melakukan penelitian pada subjek dengan status kepegawaian atau jenis pekerjaan yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai hubungan

Masih banyak siswa kelas V SD IT Baitul Jannah yang belum dapat melakukan gerak dasar roll depan dengan benar.. Kurangnya kemampuan melakukan tolakan untuk gerak dasar

Keke, Pak Jody (Ayah Keke), Andi, Pak Iyus, dan Prof. Latar dalam meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat meliputi Jakarta, Banten, Singapura,