Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
UPAYA GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN
KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA DI MA MA’ARIF
TANJUNGSARI, MA MUHAMMADIYAH TANJUNGSARI DAN SMK YPIB FARMASI TANJUNGSARI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Olahraga
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh :
Rizky Heryan Adhitya 0704388
Jurusan Pendidikan Olahraga
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Upaya Guru Pendidikan
jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan jasmani Dengan
Keterbatasan Sarana dan Prasarana Pendidikan jasmani di MA Ma’arif
Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari, SMK YPIB Tanjungsari“ ini
sepenuhnya karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelangaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 25 Februari 2013
Yang Membuat Pernyataan,
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
NAMA : RIZKY HERYAN ADHITYA NIM : 0704388
JUDUL : UPAYA GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA DI
MA MA’ARIF TANJUNGSARI, MA MUHAMMADIYAH DAN
SMK YPIB FARMASI
Disetuju dan Disahkan Oleh: Pembimbing I
Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd NIP. 196509091991021001
Pembimbing II
Didin Budiman, M.Pd NIP. 197409072001121001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO NIP. 196106121987031002
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
ABSTRAK
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana dan Prasarana di MA
Ma’arif Tanjungsari, MA Muhamadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjugsari.
Rizky Heryan Adhitya
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji milik Allah SWT, seraya bersyukur yang menjadi kewajiban
makhluk yang beriman pada-Nya, karena berkat nikmat dan rahmat-Nya yang tak
terhitung oleh hamba-hamba-Nya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga Allah limpah curahkan pada uswah insan dunia
Nabiyullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggambarkan tentang Upaya guru
pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani
dengan keterbatasan sarana dan prasarana serta upaya guru pendidikan jasmani
dalam mengatasi berbagai hambatan dalam kegiatan pembelajaran di 3 sekolah di
KecamatanTanjungsari. Semoga ini dapat dijadikan gambaran untuk lebih serius
dalam menjalankan amanah sebagai guru pendidikan jasmani , sehingga dapat
menghasilkan manusia yang sehat jasmani dan rohaninya. Banyak hambatan yang
dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat bimbingan dan dorongan
serta do’a dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, Februari 2013
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
UCAPAN TERIMA KASIH
Allah Pemilik seluruh kehidupan di alam semesta. Hanya kepada-Nya
manusia menggantungkan doa dan harapan. Semua yang diterima manusia adalah
bukti limpahan kasih sayang-Nya. Sudah menjadi kewajiban manusia untuk selalu
bersyukur atas segala yang diberi. Ucapan syukur penulis ungkapkan atas
kekuatan dan kelancaran yang telah diberikan kepada penulis selama masa
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjunan alam Nabiyullah Muhammad SAW, yang telah
membawa umat manusia pada jalan kebaikan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Ibu tercinta Hj. Yani Haerani dan Ayah H.Yusuf
Bambang Heruyatno. Kasih sayang dalam setiap do’a dan ucapannya yang
senantiasa dilantunkan untuk penulis. Pengorbanan moral dan materiil yang
diberikan untuk setiap aktivitas yang penulis lakukan. Mudah-mudahan
persembahan kecil ini bisa memberi setitik senyum di dalam hidup Ibu dan Ayah.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., selaku Rektor UPI.
2. Bapak Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pendidikan
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
3. Bapak Drs. Mudjihartono, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Olahraga.
4. Bapak Drs. Sucipto, M. Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
5. Bapak Dr. Bambang Abduljabar M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, terimakasih
atas semua bantuan dan bimbingannya, mudah-mudahan menjadi amal
kebaikan.
6. Bapak Didin Budiman, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak atas semua
pengorbanannya.
7. Bapak Suherman Slamet M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik
Penulis, terima kasih atas bimbingan dan perhatiannya kepada Penulis
selama menempuh studi, mudah-mudahan segala amal kebaikan bapak
dibalas oleh Allah Swt.
8. Seluruh Dosen dan Staf di lingkungan FPOK UPI yang telah membekali
ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
studi.Mudah-mudahan ilmu pengetahuan yang telah diberikan dapat menjadi bekal yang
bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat penulis. Amin.
9. Bapak Kepala sekolah MA.Ma’arif Tanjungsari, MA Muhamadiyah
Tanjugsari dan SMK YPIB Tanjungsari yang telah .memberikan izin
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
10..Guru Pendidikan jasmani Jajang Suhendar S.pd. Fuji Setiawan S.pd dan
Fajar Kurniawan S.pd yang telah menginjinkan dan membantu selama
penelitian berlangsung. .
11.Adik ku tercinta, Yunita Putri Heryani yang telah melengkapi keceriaan
dalam keluarga kita dan memberikan semangat kepada penulis untuk lebih
percaya diri dalam setiap langkah.
12.Kakak ku Bayu Bakhtiar Efendi S.E dan Teteh Irlynda Nursyam A.Md,
yang selalu memberikan nasehat kepada penulis untuk selalu hidup di
jalan yang baik.
13.Yang terkasih Vina Agustina yang selalu setia menemani dan memberikan
semangat setiap waktu.
14.Keluarga besar ayah dan ibu: keluarga Abah H.Bahrun dan Mih Hj Yoyoh
( Rian , Arina, Dimas, adhia , Angga, Mang Eik, Bi Suci, Haikal, Nawal,
Nayla), keluarga Mbah Warjo Brebes, ( Mbah, Om Azis dan keluarga, Om
aris an keluarga, Om Agus dan keluarga ,Mas toyo). Keluarga Mamih
jakarta serta keluarga Terima kasih atas doa dan dukungan yang kalian
berikan.
15.Seluruh anggota keluarga dan saudara, pengalaman dan pedoman hidup
yang kalian ajarkan selalu menuntunku untuk belajar menjadi pribadi yang
lebih baik, bersma kalian hidup sungguh penuh arti.
16.Para sahabatku Endjoy Squad Sidik, Abah, Ilham, Azie, Azay, Agi, Bayu,
Ucup, Dani, kakang, Hendri, Takur, Irfan, Murphy, Abeng, Tebe, Manul,
Obet, Nirwan, Juniar, Bayu B. Sahabat, pernah kita sama-sama tak sejalan,
bertengkar hebat dan untuk sesaat kita menjadi begitu saling membenci,
kita sering terdiam tak berkata-kata dalam beberapa saat karena kesalah
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
prinsip, tetapi itu hanyalah sementara karena kemudian semua kembali
lebih sempurna, kita tetap bersama, tetap saling berbagi cerita. Tanpa
warna-warni yang kalian goreskan mungkin hidupku akan begitu sepi,
karena tidak ada lagu bagi ragaku. Persahabatan dengan kalian adalah
sebuah ikatan yang berharga, hingga ketika waktu untuk sejenak berpisah
tiba dan kemudian ketika waktu mengijinkan kita kembali bertemu, kita
akan bertemu dengan kedewasaan diri demi lebih saling menghargai.
Tetap berjuang meraih mimpi sahabatku.
17.Rekan-rekan seperjuangan seluruh almamater PJKR 2007 kelas A, B, C
dan D. Bersama kalian begitu banyak hal baru yang aku dapatkan.
Sahabat, kita semua sama, sama-sama sedang berjuang menggapai cita.
18.Sahabat-sahabat cimukti dan Tanjugsari: Bobi, Roni, Fahmi, Tarjo, Janur,
Samir, Viki, Indra geng, Diki, Yuda, Evi Usman, Cece deka, Agus, Pa
Pepen, Azay, Wawan, Opal, Rudi, Arif dan yang lainya terima kasih
semangat nya.
19.Teman-Teman SMA Negeri 1 Talaga Khususnya XII IPS 1 terima kasih
kebersamaan nya selama ini.
20.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, baik secara
moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga setiap langkah yang kita lakukan menjadi amal kebaikan
yang akan menjadi jalan menuju terbukanya amal kebaikan dan semoga Allah
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Bandung, Februari 2013
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPA TERIMAKASIH ...iii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR BAGAN, TABEL DAN GRAFIK ...x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...7
C. Batasan masalah ...10
D. Tujuan Penelitian ...11
E. Manfaat Penelitian ...11
F. MetodePenelitian...12
G. PenjelasanIstilah ...15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani ...16
B. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ...18
C. Pembelajaran Pendidikan jasmani di SMA ...21
D. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani ...23
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian...47
B. Populasi dan Sampel ...50
C. Instrument Penelitian ...51
D. Teknik Analisis Data ...66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...67
B. Diskusi Penemuan ...72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...77
B. Saran ...78
DAFTAR PUSTAKA
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
DAFTAR BAGAN, TABEL DAN GRAFIK BAGAN
2.1 Pembelajaran pendidikan jasmani ... 20
TABEL 2.1 Standar Umum Prasarana Sekolah dan Olahraga Kesehatan ... 32
3.1 Karakteristik Sampel ... 51
3.2 Kisi-Kisi Angket Penelitian ... 57
3.3 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban ... 58
3.4 Hasil Pengujian Validitas Butir Angket ... 62
4.1 Hasil Pengelompokan Tiap Butir Pertanyaan ... 68
4.2 Hasil Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 68
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
A. AngketUjiCoba
B. UjiValiditasAngketUjiCoba
C. UjiReliabilitasAngket
D. Angket
E. Tabel Hasil Rata-Rata Sub Komponen
F. Tabel Hasil Simpangan Baku Sub Komponen
G. SK Pembimbing Skripsi.
H. Surat Penelitian.
I. Foto-Foto Penelitian.
1
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dalam melaksanakan rutinitas kehidupannya tidak akan pernah lepas
dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia
baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, material maupun
kematangan berfikir, dengan kata lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Seperti yang tertera dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No.20 tahun 2003, disebutkan bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Pendidikan dapat berupa pendidikan formal, nonformal, dan informal,
sebagaimana dikemukakan oleh Redja Mudyaharjo (2001:6) bahwa :
Pengertian pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang di serahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial.
Peran sekolah sangat penting dalam mengupayakan proses pembelajaran yang
2
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
yang dilakukan di sekolah, pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan
siswa yang tujuanya lebih mengutamakan untuk peningkatan intelektual dan
kemampuan serta keterampilan tertentu yang yang berhubungan langsung dengan
materi pelajaran, pendidikan jasmani termasuk dalam mata pelajaran wajib
disekolah-sekolah.
Pendidikan jasmani menurut Adang Suherman (2009:5) adalah :
Pendidikan melalui dan tentang aktivitas fisik atau dalam bahasa aslinya
Physical education is education of and through movement. Terdapat tiga kata
kunci dalam definisi tersebut, yaitu 1) Pendidikan (education), yang direflesikan dengan kompetensi yang ingin diraih siswa 2) melalui dan tentang (trough and
of), sebagai kata sambung yang menggambarkan keeratan hubungan yang
dinyatakan dengan berhubungan langsung dan tidak langsung dan 3) gerak (movement), merupakan bahan kajian sebagaimana tertera dalam kurikulum pendidikan jasmani.
Berdasarkan definisi tersebut cukup jelas bahwa posisi movement atau dalam
kurikulum disebut bahan kajian yang terdiri dari tujuh bahan kajian (aktivitas
permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, aktivitas uji diri/senam, aktivitas
ritmik, aktivitas air/aquatiq, aktivitas luar kelas, dan kesehatan), dapat ditempatkan
sebagai alat dan tujuan. Bahan kajian ditempatkan sebagai alat manakala tujuan yang
ingin diraih berupa kompetensi personal dan sosial, sedangkan bahan kajian sebagai
tujuan manakala tujuan yang ingin diraih berupa kompetensi akademis dan non
akademis.
Adapula tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani seringkali didefinisikan
3
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
William, 1930; Adam, 1959; Weaston, 1962), namun semua tujuan tersebut pada
dasarnya dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori tujuan seperti yang
dikemukakan oleh Bucher (1964) yaitu:
(1) Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh. (2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful). (3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya. (4) Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen penting dimana salah
satunya adalah guru. Menurut Supandi (1992:8):
Guru merupakan faktor stategik lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya kedudukan guru sebagai faktor strategi belajar mengajar, sehingga strategi belajar mengajar dapat dibataskan sebagai usaha meningkatkan daya guna interaksi guru dan siswa. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Guru merupakan titik sentral dan kunci proses belajar mengajar yang menentukan pola membentuk lingkungan, menetapkan tujuan, dan menyusun bahan, dan penilaian proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar itu pada hakekatnya ada di tangan guru. Kekuasaan di tangan itu tentu saja harus dipergunakan demi kepentingan siswa.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan dapat
mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan
(olahraga), internalisasi nilai-nilai (sportivitas, kejujuran, kerja sama, disiplin, dan
4
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
pendidikan jasmani yang dilakukan ini berbeda dengan proses pembelajaran mata
pelajaran lain yang didominanasi oleh kegiatan di dalam kelas yang lebih bersifat
kajian teoritis. Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani lebih dominan pada
aktivitas unsur fisik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat multi dimensi
(aspek psikomotorik, kognitif, dan apektif). Untuk itu kompetensi didaktik dan
metodik mengajar merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru
pendidikan jasmani. Meski demikian masih banyak guru pendidikan jasmani yang
melaksanakan proses pembelajaran dengan cara tradisional dengan menitikberatkan
materi dan tujuan pembelajaran yang bersifat kecabangan olahraga tanpa
memperhatikan siapa yang menjadi peserta didiknya.
Namun fakta di lapangan masih banyak guru yang tidak sesuai dengan bidang
keahliannya termasuk diantaranya guru pendidikan jasmani. Masih sering terjadi ada
guru pendidikan jasmani di sekolah-sekolah yang bukan berlatar belakang penjas,
kebanyakan masih beranggapan bahwa pelajaran pendidikan jasmani boleh diajarkan
oleh siapa saja guru yang suka berolahraga, profesionalitas guru pendidikan jasmani
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Adapun menurut
Tarigan Beltasar (2009:118) mengemukakan bahwa :
5
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
tidak ada lagi guru agama, guru kesenian dan lain-lain yang mengajar pendidikan jasmani.
Materi, tujuan, proses pembelajaran, dan peserta didik (siswa) merupakan
elemen penting yang saling terkait dan mempengaruhi antara yang satu dengan yang
lainnya namun ada yang harus diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani yakni sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana penjas
merupakan penunjang yang sangat penting dalam semua jenjang pendidikan. Salah
satu kendala yang masih dihadapi dalam dunia pendidikan kita diantaranya
kemampuan keuangan yang kurang efektif serta faktor-faktor lain yang telah
menyebabkan kondisi sekolah masih jauh dari memadai. Mulai dari gedung yang
rusak, ruang kelas yang terbatas maupun kelengkapan alat-alat pendidikan jasmani
yang seharusnya dibutuhkan dalam pencapaian proses belajar mengajar yang
maksimal.
Soepartono, dalam buku Sarana dan Prasarana Olahraga Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
tahun (1999/2000) menyatakan:
Sarana olahraga merupakan terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan olahraga atau pendidikan jasmani agar tercapai secara maksimal. Sedangkan prasarana sendiri secara umum dapat berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan).
Salah satu kendala kurang lancarnya pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah-6
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
sekolah tersebut. Selain itu ketergantungan para guru pendidikan jasmani pada sarana
yang standar serta pendekatan pembelajaran pada penyajian teknik-teknik dasar yang
juga standar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Kedua hal tersebut
menyebabkan pola pembelajaran yang kurang variatif dan cenderung membosankan
siswa peserta didik.
Hingga kini masih banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki prasarana
pendidikan jasmani yang layak dan memadai bahkan sering kali harus mencari lahan
kosong atau berdesak-desakan dengan beberapa sekolah lain untuk bisa
menggunakan lahan yang ada. Belum lagi sarana yang mereka miliki juga sangat
terbatas, begitupun yang dialami oleh beberapa sekolah di Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang yang akan dijadikan kegiatan penelitian oleh penulis yakni
Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK
YPIB Farmasi Tanjungsari yang sama sekali tidak memiliki lapangan untuk olahraga
atau kegiatan pembelajaran pedidikan jasmani, dimana kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani dilakukan di Alun-Alun Kecamatan Tanjungsari yang terkadang
sering berdesakan dengan sekolah-sekolah lain yang juga kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani nya dilaksanakan di Alun-Alun Kecamatan Tanjungsari. Oleh
karena itu jangan heran bila pelaksanaan pendidikan jasmani dari hari ke hari hanya
begitu-begitu saja dan seringkali akan membosankan para siswa sendiri.
Ujung-ujungnya bisa ada anggapan bahwa pendidikan jasmani dianggap tidak begitu perlu
7
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Selain itu pemahaman siswa tentang pentingnya pendidikan jasmani dalam
meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masih sangat rendah, karena
sebagian besar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar pembelajaran pendidikan
jasmani merasa terpaksa akan tuntutan kurikulum, Minat siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran penjas semakin rendah apabila pelaksanaan pembelajaran penjas
dilakukan pada siang hari dibawah panas terik matahari yang dapat membuat kulit
siswa menjadi hitam.
Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki
sekolah-sekolah, menuntut guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam
memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada.
Guru yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi
yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang lebih menarik, sehingga anak
merasa senang mengikuti pelajaran pendidikan jasmani yang diberikan.
Atas dasar uraian diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian
dan melihat gambaran tentang Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan sarana dan Prasarana di
Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK
YPIB Farmasi Tanjungsari.
B. Rumusan Masalah
Masalah utama dalam pendidikan jasmani di indonesia hingga dewasa ini
8
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
sarana dan prasarana masih sangat berpengaruh dalam efektivitasnya pembelajaran
pendidikan jasmani, meskipun di daerah perkotaan masih banyak sekolah yang masih
kekurangan fasilitas pembelajaran pendidikan Jasmani yang tidak sebanding dengan
banyaknya siswa yang dari tahun ke tahun selalu bertambah. Peran sekolah dan guru
penjas sangat diperlukan untuk membuat suasana pembelajaran pendidikan jasmani
siswa menjadi efektif.
Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di Madrasah Aliyah Ma’arif
Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
sebagian besar dilaksanakan di Alun-Alun Kecamatan Tanjungsari yang jarak
sekolah dengan Alun-Alun sangat berdekatan, Alun-Alun Kecamatan Tanjungsari
selain sebagai tempat bermain bagi masyarakat disekitar kecamatan Tanjungsari juga
memiliki sarana untuk berolahraga, disana tersedia dua lapangan untuk permainan
Bola Voli. Tekstur tanah di Alun-Alun juga cukup bagus yang sebagian tedapat
rumput hijau nya, selain Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari yang melaksanakan pembelajaran
pendidikan jasmani disana juga sering dipakai oleh Sekolah dasar dan Madrasah
Tsanawiyah yang jarak sekolahnya berdekatan dengan Alun-Alun Tanjungsari serta
disekolahnya belum terdapat sarana dan prasarana untuk pembelajaran pendidikan
jasmani, sering juga terjadi proses pembelajaran penjas dilaksanakan bersamaan
kegiatan-9
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
kegiatan kecamatan atau acara-acara partai yang tidak menutup kemungkinan jadwal
kegiatan akan bersamaan waktu nya dengan jam pelajaran pendidikan jasmani.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, yang menjadi masalah umum dari
penelitian ini adalah upaya-upaya guru pendidikan Jasmani pada waktu proses
pembelajaran pendidikan jasmani dengan keadaan kurang tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan jasmani di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, SMK
Muhammadiyah dan SMK Farmasi. Dengan dimaksudkan Agar dapat terciptanya
kegiatan pembelajaran pendidikan Jasmani yang efektif yang membuat siswa merasa
senang serta mendapatkan pelajaran yang bermanfaat setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani serta tercapainya tujuan penjas itu sendiri.
Salah satu kendala kurang lancarnya pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan
SMK YPIB Farmasi Tanjungsari adalah kurang memadainya sarana pembelajaran
pendidikan Jasmani yang dimiliki serta kebanyakan kegiatan pembelajaran
pendidikan Jasmani harus di lakukan di tempat umum yakni Alun-alun tanjungsari
untuk itu sangat diperlukan keterampilan guru serta untuk membuat proses
pembelajaran bisa bejalan efektif, siswa merasa senang serta tercapainya tujuan
pendidikan jasmani. Sebenarnya untuk pembelajaran pendidikan jasmani, seorang
guru dapat berbuat banyak dan lebih leluasa dalam menggunakan, memanfaatkan,
10
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Deskripsi rumusan masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan
pembatasan masalah penulis tuangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana Upaya Guru Penjas dalam memanfaatkan sarana dan prasarana
pendidikan Jasmani yang tersedia untuk pembelajaran pendidikan Jasmani di
Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan
SMK YPIB Farmasi Tanjungsari Kabupaten Sumedang?
2. Bagaimana upaya-upaya guru untuk mengatasi hambatan dalam keterbatasan
sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan Jasmani tersebut demi
terlaksananya kegiatan pembelajaran pendidikan Jasmani yang efektif?
C. Batasan Masalah
Supaya masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dari masalah yang
sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka penulis
memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini, yaitu:
1. Variabel dalam penelitian ini adalah Upaya Guru Pendidikan Jasmani dalam
mengatasi keterbatasa sarana dan prasarana pendidikan jasmani di Madrasah
Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK
YPIB Farmasi Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
2. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah institusi, Guru Pendidikan
Jasmani dan Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
11
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
D. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum.
Secara eksplisit penelitian ini untuk mengetahui Upaya Guru Pendidikan
Jasmasni dalam menerapakan pembelajaran pendidikan Jasmani melalui Pemanfaatan
Sarana dan Prasarana Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Madrasah Aliyah
Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi
Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk memperoleh informasi tentang upaya guru Pendidikan Jasmani dalam
Pemanfaatan sarana dan Prasarana Belajar Pendidikan jasmani di Madrasah
Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB
Farmasi Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui Upaya guru pendidikan jasmani dalam mengatasi keterbatasan
sarana dan prasarana yang dihadapi guru pendidikan jasmani dalam proses
pembelajaran di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
E. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
1. Secara teoritis dapat dijadikan sumbangan keilmuan bagi pembuat kebijakan
Sekolah serta para pelaksana di sekolah sebagai lembaga yang berkompeten yang
12
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
2. Secara praktis dapat dijadikan acuan oleh para guru pendidikan jasmani sebagai
bahan pertimbangan dalam pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan Jasmani
yang kurang tersedia untuk proses belajar mengajar pendidikan Jasmani di
Sekolah.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif. Mengenai metode deskriptif sebagaimana dikemukakan oleh
Sunaryo Kartadinata bahwa: “Deskriptif adalah mengolah dan menganalisa data dari
kelompok tertentu sebagaimana adanya, dan tidak bermaksud menarik
kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar. Kesimpulan yang ditarik
melalui statistik deskriptif hanya berlaku bagi kelompok tersebut.”
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
diteliti secara tepat. Dengan menggunakan metode ini penulis akan mengungkapkan,
menggambarkan dan menyimpulkan hasil yang akan diteliti yaitu upaya guru penjas
dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan jasmani di Madrasah
Aliyah Ma’arif Tanjungsari, SMK Muhammadiyah dan SMK YPIB Farmasi
Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
1. Metode
Sejumlah guru pendidikan jasmani yang berasal dari Madrasah Aliyah
13
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
tanjungsari Kabupaten Sumedang. dipilih sebagai sampel, yang kemudian akan
diambil data tentang upaya guru pendidikan jasmani dalam memanfaatkan sarana
dan prasarana dengan menggunakan fasilitas umum melalui angket berisikan
tentang upaya guru pendidikan jasmani dalam proses pembelajaran serta upaya
guru pendidikan jasmani mengatasi masalah akan keterbatasan sarana dan
prasarana pendidikan jasmani.
2. Populasi dan sampel
Dalam sebuah penelitian, populasi dan sampel penelitian adalah hal yang
menunjang keberhasilan proses penelitian. Menurut Sugiono ( 1994 : 57 ),
Populasi adalah “ wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : objek/subjek yang
kuantitas dan kualitas tertentu yang di terapkan oleh penelitian untuk
mempelajari dan kemudian tarik kesimpulan”.Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari
penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari serta guru pendidikan jasmani
dan siswa Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru pendidikan
14
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari. Mengenai jumlah sampel yang akan
digunakan, penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (1993: 107) yang
mengungkapkan bahwa:
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, dana dan tenaga.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah guru
pendidikan jasmani di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA
Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
3. Alat pengumpulan data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
kuesioner (angket), yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Uma sekaran
(1992) dalam Sugiyono (2010: 200) mengemukakan beberapa prinsip dalam
penilisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: perinsip penulisan,
pengukuran dan penampilan fisik.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup yaitu
angket yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Angket tersebut berisikan tentang upaya guru pendidkan Jasmani dalam
pemanfaatan sarana dan prasarana diMadrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA
15
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
4. Teknik analisis data
Analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data terkumpul. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Kegiatan dalam analisis
data pada penelitian ini adalah: a). Mengelompokan data berdasakan variabel dan
jenis responden, yaitu mengelompokan data upaya guru proses pembelajaran serta
upaya guru mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana dalam pembelajaran
pendidikan Jasmani; b). Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah; c). Menyajikan data upaya guru dalam proses pembelajran serta upaya
guru dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana dalam pembelajaran
pendidikan jasmani.
G. Penjelasan Istilah
1. Upaya, menurut Poerwadarminta (1984 : 1132) yaitu “Usaha (syarat) untuk
menyampaikan sesuatu maksud”.
2. Guru Pendidikan Jasmani, seseorang yang diberikan tugas mengajarkan
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah.
3. Sarana, sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk
mendukung fungsi kegiatan dalam satuan pendidikan. Sarana ini dapat meliputi
peralatan, perabotan, media pendidikan, peralatan penunjang kegiatan belajar
mengajar, dan buku. Selain itu, sarana juga merupakan segala sesuatu yang dipakai
dalam proses pendidikan sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan dalam
16
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
4. Prasarana, prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses. (victory-wahyudi-blogspot.com.2010:03).
5. Pembelajaran, Sagala (2008:61) dijelaskan Pembelajaran ialah membelajarkan
siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu
48
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam
penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitianya. Dalam hal ini
suatu metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan
pengumpulan dan analisis data. Dalam penelitian salah satu metode yang
digunakan adalah metode deskriptif. Tentang metode deskriptif dijelaskan
Sumanto (1995: 75) sebagai berikut:
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk
mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu.penelitian deskriptif ditujukan untuk
memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara
pandang atau kerangka berfikir tertentu. Metode ini berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi apa yang ada, bisa mengenai kondisi dan hubungan yanga ada,
pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek
yang terjadi, atau kecenderungan yang tengah berkembang.
Hal serupa dikemukakan oleh Arikunto (2002: 309) bahwa ”penelitian
deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa
pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi.” Data yang diperoleh itu
49
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian
tercapai seperti yang diharapkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif. Best (1982: 119) “Penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai
dengan apa adanya.” Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan
tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek
atau subjek yang diteliti secara tepat. Dengan menggunakan metode ini penulis
akan mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil yang akan
diteliti yaitu Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanakan Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana dan Prasarana di Madrasah
Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB
Farmasi Tanjungsari.
Dalam penelitian ini sejumlah guru pendidikan Jasmani di Kecamatan
Tanjungsari Sumedang yang mengajar di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari,
MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari akan
dipilih sebagai sampel, yang kemudian akan diambil data tentang kompetensi
pedagogi yang dimilikinya melalui angket kompetensi pedagogi berisikan tentang
indikator pemahaman kepada peserta didik, rancangan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan pengembangan terhadap potensi yang
dimiliki peserta didik. Angket tersebut akan menggunakan skala likert dengan
alternatif jawaban S = Selalu dilakukan, Sr = Sering dilakukan , KK =
50
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
dilakukan. Karena skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial Sebelum angket
tersebut disebar kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji
coba angket kepada sampel yang berbeda yaitu kepada guru pendidikan jasmani
di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan
SMK YPIB Farmasi Tanjungsari untuk menguji validitas dan reliabilitas angket
tersebut. Pernyataan yang valid akan ditelaah kembali apakah pernyataan yang
tersisa tersebut (pernyataan yang valid) sudah mewakili semua indikator atau
tidak, apabila pernyataan yang valid tidak mewakili semua indikator, maka
pernyataan yang tidak valid akan direhabilitasi sehingga menjadi layak untuk
digunakan, tetapi apabila pernyataan yang tersisa (pernyataan yang valid) itu
sudah mewakili semua indikator, maka pernyataan yang tidak valid akan dibuang.
Setelah didapat angket yang layak untuk pengumpulan data, kemudian angket
tersebut akan disebar kepada Guru Pendidikan jasmani di Madrasah Aliyah
Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi
Tanjungsari. Data hasil penyebaran angket selanjutnya akan diproses
menggunakan perhitungan statistik dengan tujuan untuk menjawab :
1. Bagaimana Upaya Guru Pendidikan Jasmani dalam memanfaatkan sarana dan
prasarana penjas yang tersedia pada waktu pembelajaran penjas di Madrasah
Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK
51
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
2. Bagaimana upaya-upaya guru untuk mengatasi hambatan dalam mengatasi
keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani tersebut
demi terlaksananya kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif ?
B. Populasi dan Sampel
Dalam sebuah penelitian, populasi dan sampel penelitian adalah hal yang
menunjang keberhasilan proses penelitian. Menurut Sugiono ( 1994 : 57 ),
Populasi adalah “ wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : objek/subjek yang
kuantitas dan kualitas tertentu yang di terapkan oleh penelitian untuk mempelajari
dan kemudian tarik kesimpulan”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari penelitian ini adalah
Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan
SMK YPIB Farmasi Tanjungsari serta guru penjas dan siswa Madrasah Aliyah
Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi
Tanjungsari
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru pendidikan jasmani di
Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari dan
SMK YPIB Farmasi Tanjungsari. Mengenai jumlah sampel yang akan digunakan,
penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (1993: 107) yang mengungkapkan
bahwa:
52
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, dana dan tenaga.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah guru pendidikan
jasmani di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
[image:36.595.108.516.240.630.2]Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari.
Tabel 3.1 Karakteristik Sampel
C. Instumen Penelitian
Dalam proses pengumpulan data, diperlukan alat yang disebut instrumen.
Pemilihan instrumen penelitian yang tepat sangat diperlukan agar lebih
mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data. Dijelaskan oleh Arikunto
(2010: 203) bahwa: “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.”
Karakteristik Guru Penjas MA MA’Arif Tanjungsari Guru Penjas MAMuhamadiyah Tanjungsari Guru Penjas SMK YPIB Tanjungsari Laki-laki
Perempuan _ _ _
PNS Non PNS
_ _ _
Umur: 20 – 35 Tahun
36– 50 Tahun > 50 Tahun
53
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket)
dengan menggunakan skala Likert, Menurut Sugiyono (2010:134) menyatakan
bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Mengenai penjelasan
angket/kuesioner, Arikunto (2010: 194) menjelaskan bahwa: “Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.”
Jenis-jenis angket/kuesioner yang dapat dipakai sebagai alat pengumpul
data dijelaskan oleh Arikunto (2010:195) adalah sebagai berikut:
Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis,tergantung pada sudut pandangnya:
a. Dipandang dari cara menjawab, maka ada:
1) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
c. Dipandang dari bentuknya, maka ada:
1) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.
2) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3) Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan
tanda check (√) pada kolom yang sesuai.
4) Rating-scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Penggunaan angket dalam hal ini memiliki beberapa keuntungan
sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2010:195) adalah sebagai berikut:
Keuntungan kuesioner:
54
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden
4) Dapat dibuat terstandar sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab
5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Pengambilan data dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan
tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Angket yang digunakan
dalam penelitian ini berupa angket tertutup yaitu angket yang sudah tersedia
jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket tersebut berisikan
tentang tentang upaya guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan
pembelajaran pendidikan jasmani dengan keterbatasan sarana dan prasarana
berupa pemahaman upaya guru dalam penggunaan/pemanfaatan sarana dan
prasarana, inovasi pembelajaran, modifikasi, serta manajemen sarana dan
prasarana pendidikan jasmani.
Berikut langkah-langlah yang dilakukan dalam penyusunan angket untuk
penelitian ini:
1. Melakukan Spesifikasi Data
Hal ini bertujuan untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan
diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan
spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi yang
mengacu pada pendapat para ahli tentang upaya guru dalam
penggunaan/pemanfaatan sarana dan prasarana, inovasi pembelajaran, modifikasi,
55
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
1) Penggunaan/Pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan
jasmani.
Dalam Penggunaan/Pemanfaatan sarana pembelajaran tidak harus
menggunakan sarana yang lazim dipakai oleh guru dalam proses pembelajaranya,
sesuai dengan pendapat Lutan (1998:19):
“Tidak ada ketentuan bahwa alat yang digunakan harus alat yang lazim dipakai dalam kegiatan olahraga yang sebenarnya. Terbuka kesempatan bagi guru pendidikan jasmani untuk membuat sendiri sarana atau alat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guna menyampaikan bahan pelajaran, kretifitas memanfaatkan sumber-sumber setempat merupakan kunci keberrhasilan mengatasi masalah tersebut”.
Jadi jelaslah bahwa pemanfaatan sarana pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran tidak harus menggunakan sarana
pembelajaran yang ada dalam proses pembelajaran tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan materi yang disampaikan.
Dengan tidak adanya prasarana di sekolah guru penjas harus benar-benar
memanfaatkan prasarana yang ada dengan sebaik-baiknya supaya tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri dapat tercapai dan pembelajaran
berjalan dengan optimal.
2) Inovasi pembelajaran
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dan tepat akan memberikan
kontribusi sangat dominan bagi siswa, sebaliknya pembelajaran yang
dilaksanakan dengan cara yang tidak baik akan menyebabkan potensi siswa sulit
dikembangkan. Begitupun dengan kegiatan pembelajaran Penjasorkes yang
56
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan jasmani. Oleh karena itu, guru
pendidikan jasmani harus tahu dan mengerti mengapai novasi pembelajaran
dilakukan.
Seperti yang telah di paparkan Susilofy di
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/19/inovasi-pembelajaran/ bahwa
”inovasi pembelajaran adalah suatu hal yang baru dan dengan sengaja diadakan
untuk meningkatkan kemampuan demi tercapai suatu tujuan pembelajaran.
Inovasi pembelajaran diadakan untuk membantu guru dan siswa dalam menata
dan mengorganisasi pembelajaran menuju tercapainya tujuan belajar”.
3) Modifikasi sarana pembelajaran
Menurut Lutan (1988:41) yang dikutip oleh Suhendar (2010:31)
menyatakan bahwa:
Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar : a) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pembelajaran; b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dan berpartisipasi; c) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaskudkan agar materi yang ada dalam
kurikulum dapat disajikan dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan
psikomotorik anak sehingga pembelajaran Pendidikan jasmani dapat dilakukan
secara intensif.
Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru
pendidikan jasmani agar proses pembelajaran mencerminkan DAP (Development
Apropriate Practice). Esensi modifikasi yaitu menganalisis sekaligus
57
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya,
(Bahagia dan Suherman, 2000:1). Cara ini dimaksudkan untuk menuntun,
mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bias menjadi bisa.
Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani di sekolah menuntut
seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan
mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Sehingga tuntutan
kurikulum pembelajaran yang sudah dibuat dapat terlaksana dengan baik. Seorang
guru pendidikan jasmani yang baik akan mampu menciptakan sesuatu yang baru
pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga tidak ada alasan untuk tidak
memberikan materi yang menuntut keharusan lengkapnya sarana dan prasarana
yang mendukung untuk terlaksananya proses pembelajaran tertentu. Dengan kata
lain minimnya sarana dan prasarana bukan alasan untuk tidak melaksanakan
pembelajaran pendidikan jasmani, tetapi guru bisa mensiasati dengan modifikasi
alat.
4) Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani.
Menurut Wismanadi Himawan dalam
(http://sepriblog.blogspot.com/2010/10/manajemenadministrasidanorganisasi.html
) Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau mengatur.
Defenisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organiasi lainnya untuk mencapai tujuan. (Bucher&Krotee,1993:4). Jadi
Manajemen Sarana dan Prasarana Penjas adalah suatu kombinasi keterampilan
58
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
pengendalian, penganggaran, dan evaluasi dalam kontek suatu organisasi yang
memiliki produk utama berkaitan dengan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Jasmani. Pengkombinasian tersebut perlu SDM yang terlibat dalam organisasi,
bersatu dalam sebuah system bahu membahu bekerja untuk mencapai tujuan
Lebih sederhana lagi, Manajemen sarana dan prasarana Pendidikan jasmani
adalah bagaimana cara para guru olahraga dalam menjalankan serta mengelola
sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani.
Fungsi-fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan jasmani
meliputi:
1. Perencanaan,
2. Pengadaan,
3. Perawatan atau Pemeliharaan,
4. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan jasmani.
Untuk lebih jelas dan mempermudah penyusunan spesifikasi data tersebut,
maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi pada tabel 3.
[image:42.595.107.514.246.645.2]Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Penelitian tentang Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana dan
Prasarana di Madrasah Aliyah Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah
Tanjungsari dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari.
Komponen Sub Komponen Indikator
Upaya Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran 1. Kelengkapan sarana dan Prasarana yang Tersedia
1.1Ketersediaan Alat Pembelajaran
1.2Jumlah dan Jenis Peralatan yang Tersedia
59
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Upaya Guru Dalam mengatasi Keterbatasan sarana dan prasarana yang Tersedia 2. Inovasi pembelajaran
2.1Kreativitas Guru 2.2Inisiatif
2.3Kepedulian 2.4Daya Juang Guru
3. Modifikasi 3.1Modifikasi Pembelajaran 3.2Modifikasi Peralatan 3.3Aturan Bermain 3.4Jumlah Pemain 4. Manajemen Sarana
dan Prasarana Pendidikan jasmani
4.1Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani 4.2Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan Jasmani 4.3Pemeliharaan/Perawatan
Sarana Prasarana pendidikan Jasmani
4.4Penghapusan Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani
4.5Profesionalisme
2. Penyusunan Angket
Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut
di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pernyataan dalam
angket. Butir-butir pernyataan tersebut dibuat dengan jawaban yang telah tersedia.
Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala Likert.
Mengenai skala Likert dijelaskan oleh Sugiyono (2010: 134) “Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk kategori uraian tentang
alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penskoran seperti
[image:43.595.109.529.113.624.2]yang terdapat pada table 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Skor Alternatif Jawaban
60
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Selalu dilakukan (S)
Sering dilakukan (Sr)
Kadang –Kadang dilakukan (KK)
Tidak Pernah dilakukan (TP)
Tidak Pernah Sama sekali dilakukan (TPS)
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
Contoh pemberian skor pada pernyataan positif No
.
Pernyataan Alternatif Jawaban
S Sr KK TP TPS
1. Saya memodifikasi peralatan olahraga yang belum tersedia untuk pembelajaran siswa
* Dari pernyataan positif dan alternatif jawaban yang dipilih ( S ), maka mendapat skor 5.
Contoh pemberian skor pada pernyataan negatif No
.
Pernyataan Alternatif Jawaban
S Sr KK TP TPS
1. Saya tidak pernah memodifikasi peralatan olahraga yang belum tersedia di sekolah.
* Dari pernyataan negatif dan alternatif jawaban yang dipilih ( S ), maka mendapat skor 1.
Kategori tersebut disusun untuk memberikan skor terhadap jawaban yang
diberikan responden, sehingga melalui skor-skor tersebut dapat disusun dan
ditetapkan suatu penilaian mengenai upaya guru pendidikan jasmani dalam
melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani dengan keterbatasan sarana dan
prasarana.
61
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
Angket yang yang telah disusun kemudian diuji cobakan untuk mengukur
tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan-pernyataan. Dari uji
coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. Uji coba tersebut
bertujuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu tes atau angket dan apakah
tes berupa angket tersebut cocok atau tidaknya digunakan dalam penelitian
tentang mengenai upaya guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan
pembelajaran pendidikan jasmani dengan keterbatasan sarana dan prasarana.
Uji coba angket ini dilaksanakan di kecamatan Tanjungsari Sumedang
pada tanggal 18 September sampai tanggal 2 Oktober 2012. Angket tersebut
diberikan kepada 3 orang guru pendidikan jasmani dari 3 sekolah yang ada di
kecamatan tersebut.
Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas
instrumen tersebut adalah:
1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara
skor tertinggi dan terendah
2. Menentukan 27% responden yang memperoleh skor tinggi dan 27% yang
memperoleh skor rendah.
3. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi
disebut kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden
yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.
4. Mencari nilai rata-rata ( ̅) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai
62
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
̅ i
Keterangan:
̅ : nilai rata-rata yang dicari
xi : Jumlah skor
n : Jumlah responden
5. Mencari simpangan baku (S) setiap butir pernyataan kelompok atas dan
kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
√∑ ̅
Keterangan:
S : simpangan baku yang dicari
∑ ̅ : jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata
n – 1 : jumlah sampel dikurangi satu
6. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai
berikut:
̅ ̅
√
63
Rizky Heryan Adhitya, 2013
Upaya Guru Pendidikan Jasmani Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Keterbatasan Sarana Dan Prasarana Di MA Ma’arif Tanjungsari, MA Muhammadiyah Tanjungsari Dan SMK YPIB Farmasi Tanjungsari
T : nilai t yang dicari
̅ : rata-rata suatu kelompok
S : Simpangan baku gabungan
n : Jumlah sampel
7. Selanjutnya membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel dalam taraf
nyata 0.05