(Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
NUNI YULIANI NIM. 1009398
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK USIA DINI
( Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP:19740806 2001121002
Pembimbing II,
Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 19840918 2012121001
Diketahui oleh
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK USIA DINI
(Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI I Bungbulang Tahun Pelajaran 2013/2014)
ABSTRAK
Permasalahan yang di angkat dalam permasalahan ini adalah meningkatkan kemampuan mengenal bilangan dengan permainan ular tangga pada anak usia dini kurang berkembang. Dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan banyak anak yang tidak memperhatikan karena bermain sendiri. Hal ini di sebabkan oleh faktor proses pembelajaran yang tidak relevan dan menarik bagi anak, karena guru belum menggunakan metode pembelajaran dan media yang cocok, dalam pelaksanaannya cenderung secara klasikal juga masih berpusat pada guru, tanpa melibatkan anak secara aktif dan tanpa memperhatikan kemampuan dasar siswa yang dimilikinya baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Akibatnya anak kurang aktif dan hasilnyapun kurang memuaskan.
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak. Media yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah media gambar. Penelitian ini merupakan relevansi dari peneliti sebelumnya, dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak dengan permainan ular tangga. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan permainan ular tangga kemampuan mengenal bilangan anak mengalami peningkatan baik proses pembelajaran maupun perolehan hasil belajar. Sebagai implementasinya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan permainan ular tangga Teknik pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, lembar evaluasi, dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang sebagian besar anak mencapai nilai BSB (Berkembang Sangat Baik).
Kata Kunci : meningkatkan kemampuan mengenal bilangan 1-20, permainan ular
KNOW IMPROVED NUMBERS GAMES WITH SNAKES LADDERS IN EARLY CHILDHOOD
( Classroom Action Research in kindergarten PGRI I Bungbulang Academic Year 2013/2014 )
ABSTRACT
The problems in the lift in this problem is to increase the ability to recognize numbers 1-20 with a game of snakes and ladders in early childhood is less developed . In the learning process less motivated children and many children do not pay attention because the play itself . This is caused by factors that are not relevant to the learning process and appeal to children , because teachers have not been using learning methods and media are matched , the implementation tends to be classical is still centered on the teacher , without actively involving children , and without regard to the basic skills of students both in terms of its knowledge , attitudes and skills . As a result, children are less active and the results are less satisfactory .
This study was conducted to improve students' creativity in improving cognitive ability in children 1-20 numbers . Media were applied in this study is the media image . This study is the relevance of previous research , in improving the ability to know the numbers 1-20 in children with a game of snakes and ladders . After implementing learning using the game of snakes and ladders ability children recognize numbers 1-20 have increased both the learning process and the acquisition of learning outcomes .
For its implementation , conducted action research in the learning process carried out in two cycles using snakes and ladders game research data collection techniques implemented using observation , interview, field notes , observation sheets , evaluation sheets , and camera . Data were analyzed and reflected by a qualitative description of the method . The results of this study showed an increase in student learning activities that can be seen from the increase in student learning outcomes that most children achieve the BSB ( Developing Very Good ) .
DAFTAR ISI
IV. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 15
V. Kerangka Pikir ... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi umum Lokasi dan Subjek penelitian ... 33
1. Gambaran Umum TK PGRI I Bungbulang ... 33
2. Kurikulum di TK PGRI I Bungbulang ... 34
3. Keadaan Guru Dan Siswa Di TK PGRI I Bungbulang ... 35
B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 37
C. Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ... 46
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. simpulan ... 50 B. Rekomendasi ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52 LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Masa Kanak-kanak merupakan masa di mana anak-anak mengalami
perkembangan yang sangat pesat, mereka tumbuh, berkembang, berkreasi dan
akan berdampak luar biasa serta menjadi pengalaman yang sangat berharga
ketika anak mulai menjalani kehidupannya, maka dari itu pada usia t ersebut
para ahli menyebutkan bahwa anak mengalami masa keemasan (golden
age) karena pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat. Menurut Hurlock (1987) bahwa:
Anak usia 4 sampai 6 ahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun, pada usia ini secara teminologi disebut sebagai anak usia pra sekolah, dimana pertumbuhan kecerdasannya pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% sampai 80%.
Selain itu pada usia ini merupakan masa peka bagi anak, di mana anak
mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi
anak. Masa peka adalah masa di mana terjadinya kematangan fungsi-fungsi
fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh
lingkungannya.
Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan tahap
perkembangan dan karakteristik bagi setiap anak, dalam proses tersebut anak
memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman nyata, dengan melalui
pengalaman nyata maka akan memungkinkan anak untuk menunjukkan
aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal dan menempatkan posisi guru
sebagai pendamping.
Salah satunya yaitu dasar dari proses belajar awal matematika itu
konsep dasar bilangan. Pada mana usia 5 tahun, minat anak terhadap bilangan
akan tumbuh sangat besar secara alamiah bila sejak kecil telah diperkenalkan
pada konsep bilangan secara kongkrit. Karena itu sebenarnya tidak perlulah
orang tua di rumah maupun guru di sekolah memaksakan anak untuk belajar
berhitung sebelum mereka sendiri merasa berminat, tugas orang tua dan guru
yang terutama adalah merangsang minat anak terhadap bilangan sejak dini
(sekitar umur 3 tahun).
Pada awalnya, secara intelektual anak tidak mengerti konsep-konsep
angka, namun mereka sudah mempunyai pengertian tersebut secara intuitif
dan perlahan-lahan perlu dituntun menuju suatu pemahaman intelektual akan
kuantitas secara simbolik. Maka sekaranglah saatnya memperkenalkan proses
belajar formal kepada anak, dimulai dengan pengenalan simbol angka dan
konsep asosiasi posisi yang merupakan dasar matematika. Kemudian
dilanjutkan dengan pengenalan operasi-operasi dasar seperti penjumlahan dan
Menurut Prasaran Rooth Betty (Hariwijaya dan Sustiwi, 2008: 186),
seorang pakar pendidikan anak matematika, mengatakan bahwa:
Hampir setiap anak kecil mudah memahami bilangan dan sering dengan tidak sengaja menghafalkan angka, akan tetapi hal ini tidak sama dengan kemampuan menghitung. Sesuai dengan proses berjalannya waktu, maka anak akan berangsur-angsur belajar menghitung. Mereka benar-benar akan belajar lebih baik jika santai dan sambil lalu.
Menyadari pentingnya memperhatikan pengembangan minat belajar anak
tentang konsep bilangan pada anak usia dini maka dibutuhkan stimulus yang
tepat. Tentunya, dengan cara yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dan perlu kita ketahu bahwa salah satu faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar anak tentang konsep bilangan adalah bagaimana
seorang guru atau orang tua mengenalkan dengan media yang mampu
memberikan daya tarik terseniri bagi anak dalam proses pembelajaran tersebut.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, berkaitan dengan
kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan bahwa guru sering
menggunakan medi gambar dalam mengembangkan berbagai kemampuan anak
tetutama dalam mengenal konsep bilangan, dan anak juga senang menggunakan
media gambar, sehingga peneliti ingin meneliti apakah media gambar
berpengaruh terhadapa kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak.
Dengan menggunakan materi-materi yang kongkrit dan dalam bentuk
permainan dan media pembelajaran yang tepat maka untuk mempelajari
kesulitan untuk memahami konsep dan keterampilan matematika dasar.
Sehingga anak diharapkan mampu memindahkan benda-benda yang sedang
dihitung untuk mendapatkan jumlah yang sebenarnya. Kepuasan dalam
penemuan inilah yang mengarahkan antusiasme anak pada angka-angka,
terutama bila ia dapat mendemonstrasikan operasi matematika dasar kepada
guru atau teman-temannya, daripada dikuliahi fakta-fakta yang kosong dan
tanpa makna bagi mereka. Jadi dalam tahap pengenalan bilangan ini,
pendidikan yang kongkrit diimplementasikan dengan cara anak secara fisik
memegang kuantitas-kuantitas yang mewakili simbol-simbol angka tertulis.
Dan anak tersebut memadukan materi, hitungan, pemisahan dan
membandingakan dengan visual, audio dan juga sentuhan untuk memperkuat
gagasan-gagasan kuantitatif secara nyata, bukannya hanya bersifat abstrak
bagi si anak tersebut.
Salah satu media yang bisa guru gunakan dalam proses pembelajaran
dalam mengenalkan anak konsep bilangan adalah dengan menggunakan
media ular tangga.
Ular tangga merupakan alat bantu yang sering digunakan. Permainan
yang dimaksud dengan ular tangga adalah gambar yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang dituangkan dalam bentuk simbol-simbo l
Jadi permainan ular tangga itu sendiri adalah merupakan sebuah
permainan yang di jadikan alat bantu yang sering digunakan dalam proses
belajar mengajar yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
dituangkan dalam bentuk memberi label dan menggambar bentuk
simbol-simbol komuniasi baik berupa gambar orang, tempat, benda-benda sekitar,
binatang, konsep bilangan dan lain-lain.
Perlu diingat pula bahwa cara pengajaran ini harus membiarkan anak
mencapai pemahamannya sendiri sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya sendiri, peran orang tua dan guru adalah untuk memberikan
lingkungan yang kondusif bagi perkembangan intelektual mereka.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengajar anak kecil adalah
perlunya pengulangan materi dengan topik yang sama tetapi dengan
bermacam-macam objek yang berbeda yang dapat digunakan dalam proses
pengajarannya. Melalui pengulangan ini, konsep abstrak ini dimengerti bukan
hanya sekedar dihafalkan saja. Dan begitu konsep abstrak benar-benar
dipahami anak, mereka akan dapat menerapkan pada semua objek yang
berhubungan dengan konsep tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Media pembelajara yang kurang baik
3. Bagaimana penerapan permainan ular tangga pada anak di Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabuaten
Garut?
4. Perlu adanya media pembelajaran yang menarik pembelajaran anak
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang dikaji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagainama kemampuan mengenal bilangan pada anak di Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
Garut?
2. Bagainama penerapan permainan ular tangga untuk meningkatkan
kemampuan mengenal bilangan pada anak di Taman Kanak-kanak
PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut?
3. Bagainama peniningkatan kemampuan mengenal bilangan pada anak
di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang
Kabupaten Garut dengan penerapan permainan ular tangga?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai
1. Mengetahui kemampuan mengenal bilangan dari pada anak Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
2. Mengetahui Penerapan penggunaan Permainan ular tangga dalam
neningkatkan kemampuan mengenal bilangandari pada anak Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
3. Mengetahui peningkatan kemampuan mengenal bilangan dari pada anak di
Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang Kecamatan Bungbulang
Kabupaten Garut dengan penerapan penggunaan Permainan ular tangga.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang dikemukakan diatas maka hasil
penelitian diharapkan memberi manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.
Adapun maanfaat teoretis dan manfaat praktis yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
referensi dibidang pendidikan pada anak usia dini, terutama dalam hal
pengembangan minat belajar anak tentang konsep bilangan melalui media
pembelajaran.
Adapun manfaat praktis yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai bahan informasi tentang pentingnya media pembelajaran dalam
mengembangkan minat belajar anak tentang konsep bilangan di Taman
Kanak-kanak.
b. Para guru khususnya dan para praktisi pendidikan pada umumnya sebagai
referensi bahwa dalam mengajar konsep bilangan, penting untuk
memperhatikan anak secara spesifik berdasarkan kemampuan dan
karakteristik belajar anak.
c. Memberikan masukan kepada mahasiswa dan pendidik anak usia dini dalam
membuka cakrawala berfikir mereka akan pentingnya media pembelajaran.
F. Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang penelitian b. Rumusan masalah penelitian c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Struktur organisasi skripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
3. BAB III METODE PENELITIAN
e. Instrumen
f. Teknik pengumpulan data g. Analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang
terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten
Garut. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan dan tindakan siklus 1 dilakukan
minggu pertama pada bulan September 2013.
Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok Taman
Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan
Bungbulang Kabupaten Garut sejumlah 15 anak.
B. Desain penelitian
Spenelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang
akan dilakuan di Taman Kanak-kanak PGRI I Bungbulang terletak di Jln.
Hanjuang, Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan
menggunakan 2 siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalan 4 kali pertemuan
pembelajaran
Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus,
setiap siklus dibagi menjadi 2 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu,
1. Siklus I Pertemuan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan I meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH).
2) Membuat lembar observasi mengenai peningkatan kemampuan mengenal
bilangan pada anak dengan menggunakan permainan ular tangga.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari pertama
1. Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum
melaksanakan kegiatan.
2. Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
b) Guru menjelaskan tentang apa itu permainan ular tangga kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik mengenal bilangan dengan mengunaam permainan
ular tangga kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan permainan ular tangga
pada anak.
3. Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain
4. Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk bernyanyi.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan mengenal bilangan
pada anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi
dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang
2. Siklus I Kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan II meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
2) Membuat lembar observasi tentang peningkatan kemampuan mengenal
bilangan pada anak didik melalui permainan ular tangga.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa
melaksanakn kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan pada hari itu.
b) Guru menjelaskan lagi tentang apa itu permainan ular tangga kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik mengenal bilangan pada anak melalui permainan
ular tangga kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan mengenal
bilangan1-20 pada anak melalui permainan ular tangga.
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain.
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan doa’ doa pendek.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses kegiatan berlangsung oleh guru. Pengamatan dan
pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian
tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar
dengan menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat
sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan
mengenal bilangan pada anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi
dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang
1. Siklus II Kegiatan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap
perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak
yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan mengenal
bilangan pada anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran dengan penggunaan
tehnik permainan ular tangga sebagai upaya meningkatkan kemampuan
mengenal bilangan pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media
permainan ular tangga yang dapat meningkatkan kemampuan mengenal
bilangan pada anak.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari pertama
1. Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa
melakukan kegiatan
a) Guru mengecek kehadiran anak didik.
b) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa kegiatan
pengamatan terhadap permainan ular tangga terhadap anak.
d) Guru memberikan contoh setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal bilangan pada
anak melalui permainan ular tangga.
2. Kegiatan Inti
a) Guru memperlihatkan tema yang akan diajarkan.
b) Guru memperlihatkan pada anak cara mengenal bilangan pada anak.
c) Guru meminta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan guru.
3. Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain.
4. Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk mengucapkan rukun Islam.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga diperoleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan mengenal
bilangan pada anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi
dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang
baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data
yang diperoleh.
2. Siklus II kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap
perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak
yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan mengenal bilangan
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran penggunaan
permainan ular tangga upaya meningkatkann kemampuan mengenal bilangan
pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan dan skenario pembelajaran melalui permainan
ular tangga yang dapat meningkatkann kemampuan mengenal bilangan pada
anak.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum
belajar.
2) Kegiatan Inti
a) Guru memotivasi anak untuk tetap semangat dan aktif mengikuti kegiatan.
b) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c) Guru memberikan contoh cara mengenal bilangan melalui permainan ular
tangga.
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan surah-surah pendek.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan
panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga
dipeloleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan mengenal bilangan
pada anak.
d. Refleksi
Refleksi ini akan dilasanakan di TK PGRI I Bungbulang Jl. Hanjuang Desa
Hanjuang Kec. Bungbulang Kabupaten Garut yang merupakan salah satu TK
yang berada dilokasi yang strategis dan padat penduduknya.
C. Definisi Operasional
Dengan menggunakan media permainan ular tangga dalan pembelajaran
diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak
didik di TK PGRI I Bungbulang terletak di Jln. Hanjuang, Desa Hanjuang
Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut
Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran
berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak didik dan
aktivitas baru dalam kegiatan permainan ular tangga untuk meningkatkan
kemampuan mengenal bilangan.
Tabel 3.1
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik Kemampuan 2. Mencocokan bunyi dengan bilangan 3. Menunjukan serta menyebutkan
1. Menyebutkan kembali 2-3 urutan bilangan
3. Meyebutkan bilangan yang di pegang temannya
1. Membuat gambar dan menceritakan isi gambar
2. Membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan benda yang dikenal atau di lihatnya
3. Mempadukan dan menceritakan isi ular tangga
Tabel 3.2
Pedomam Observasi Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Dengan Permainan Ular Tangga Pada Anak Usia Dini
BB MB BSH BSB 1 Mendengarkan dan menceritakan kembali bilangansecara
runtut
2 Melaksanakan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar 3 Menunjukan beberapa huruf yang di minta
4 Menirukan kembali suara yang sudah dicontohkan oleh guru 5 Mengunakan kata yang menunjukan urutan
6 Menjawab pertanyaan sederhana
7 Bercerita tentang gambar yang telah di sediakan 8 Menceritakan apa yang dilihat dalam gambar 9 Menghubungkan antara gambar dengan tulisan 10 Membaca kata berdasarkan gambar
11 Membuat coretan tentang tema yang sudah di sampaikan
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Dengan Permainan
Ular Tangga Pada Anak Usia Dini di TK PGRI I Bungbulang
Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar Ya Tidak
Perencanaan kegiatan
1.Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian
2.Merumuskan tujuan Pembelajaran 3.Memilih media yang sesuai dengan tema 4.Menyediakan media yang akan digunakan Seting kelas 1.Mempersiapkan media untuk kegiatan
pembelajaran 2.Penataan ruang kelas Kesiapan guru 1.Kesiapan materi
2.Guru menguasai materi
3.Guru menyiapkan bimbingan kegiatan awal Kegiatan
pembelajaran
1.Tanya jawab tentang tema
2.Melakukan kegiatan fisik kegiatan inti 3.Memberikan inFormasi mengenai kegiatan
bermain mengunakan media ular tangga 4.Menggerakan anak untuk mengikuti
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi guru tentang aktifitas
mengajar daam pengunaan permainan ular tangga, dan lembar observasi kegiatan
anak didik dalam kegiatan permainan ular tangga untuk meningkatkan
kemampuan mengenal bilangan anak.
F. Analisis data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi
partisipasif yang dilakukan oleh guru dan observasi langsung pada anak.
Pengelolaan data-data dilakukan dengan: (a) pengecekan kelengkapan data, (b)
pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah
teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang
dipergunakan ada tiga macam, yaitu:
Baik (B) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan dengan cepat dan
tepat dengan baik dalam mengenal bilangan pada anak.
Cukup (C) : Apabila anak mampu mengenal bilangan pada anak, akan tetapi
membutuhkan waktu yang sangat lama dengan hasil yang maksimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di TK PGRI I
Bungbulang sebelun dilakukannya tindakan perbaikan pembelajaran , anak
didik di TK PGRI I Bungbulang mempunyai tingkat kemampuan
menyinak yang relative rendah.
2. Melalui penerapan media permainan ular tangga dalam upaya
meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak usia dini untuk
mengoptimalkan hasil pembelajaran harus disusun perencanaan
pembelajaran yang matang dan dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3. Pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga dapat
meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep dan meningkatkan
keaktifan Anak didik dalam proses pembelajaran
Kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan
dorongan kepada Anak didik yang tidak berhasil, hal ini dilakukan memalui
penerapan media permainan ular tangga yang mengondisikan Anak didik
untuk memahami materi yang diajarkan dengan mempraktekan sendiri materi
ajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program perbaikan
pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Anak
didik dalam upaya meningkatkan mengenal bilangan pada anak usia dini.
B. Rekomendasi
Adapun saran-saran atau rekomendasi yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini, adalah :
1. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatankepada guru untuk menggunakan berbagai macam metode dan media dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
b. Sekolah menyediakan pasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran.
2. Guru
a. Dengan hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran
b. Guru hendaknya mengunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak tertarik mengikuti pembelajaran tersebut. 3. Peneliti Selanjutnya
Penulis yang bernama Nuni Yuliani. Saya lahir di Garut pada tanggal 30 Juni 1990.
Penulis pada saat ini tinggal di Kp. Kawungriung RT.01 / RW. 04. Desa hegarmanah
kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut.
Pendidikan formal selama 6 tahun di SD Hanjuang 2 lulus pada tahun 2002, kemudian
melanjutkan. ke SLTP Negeri Bungbulang dan lulus pada tahun 2005. Kemudian
melanjutkan ke SMA Negeri Bungbulang dan lulus pada tahun 2008.
Pada tanggal 14 juli 2012 menjadi guru honorer di TK PGRI 1 Bungbulangdi jln.
Hanjuang sampai sekarang. Pada tahun 2010 melanjutkan studi ke jenjang sarjana ( S1 )
jurusan Pedagogik PGPAUD di UPI Bandung . Alhamdulillah pada tahun 2014, penulis dapat
menyelesaikan studi s1 dengan m pengambil tugas akhir penyusunan skripsi dengan judul “
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan 1-20 pada Anak Usia Dini Melalui