No. Daftar FPIPS: 2081/UN.40.2.2/PL/2014
MENINGKATKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP
(Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh :
SRI UTAMI RAHMAWATI 1006647
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP
(Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung)
Oleh :
Sri Utami Rahmawati
1006647
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Sri Utami Rahmawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Halaman Pengesahan Skripsi
SRI UTAMI RAHMAWATI
MENINGKATKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP
(Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. Rahmat, M.Si NIP. 19580915 198603 1 003
Pembimbing II
Syaifullah, S.Pd., M.Si NIP. 19721112 199903 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014
Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung
Panitia ujian terdiri dari :
1. Ketua :
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekertaris :
Prof. Dr. H. Sapriya., M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001
3. Penguji : 3.1
Prof. Dr. H. Suwarma AM., SH., M.Pd NIP. 19530211 197803 1 002
3.2
Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003
3.3
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Sri Utami Rahmawati. 2014. Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup (Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung)
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Sri Utami Rahmawati. 2014. Improving Caring-Environment Character through Enviromental Cultured School (Descriptive Study at SMP N 7 Bandung)
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Mengenai Karakter ... 8
1. Pengertian, unsur dan fungsi pembentukan karakter ... 8
2. Bentuk-bentuk karakter ... 12
3. Tahap-tahap pembentukan karakter ... 13
4. Dasar pembentukan karakter ... 15
5. Faktor-faktor pembentukan karakter ... ... 16
B. Tinjauan Mengenai Peduli Lingkungan ... 17
1. Pengertian peduli lingkungan ... 17
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Langkah-langkah untuk membangun peduli lingkungan ... 21
C. Tinjauan Mengenai Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup ... 23
1. Pengertian, tujuan dan manfaat sekolah berbudaya lingkungan hidup ... 23
2. Landasan hukum dibentuknya sekolah berbudaya lingkungan hidup ... 25
3. Kriteria sekolah berbudaya lingkungan hidup ... 26
D. Kaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan karakter Peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup 27 1. Warganegara dengan lingkungan hidup ... 27
2. Eco-literate ... 31
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35
1. Lokasi penelitian ... 35
2. Subjek penelitian ... 35
B. Tahap-Tahap Penelitian ... 36
1. Tahap pra penelitian ... 36
2. Tahap perizinan penelitian ... 37
3. Tahap pelaksanaan penelitian ... 37
C. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ... 40
1. Wawancara ... 40
2. Observasi ... 40
3. Catatan lapangan ... 41
4. Studi literatur ... 42
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Tahap Pengolahan dan Analisis Data ... 43
1. Reduksi data ... 43
2. Display data ... 44
3. Kesimpulandan Verifikasi ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 46
1. Profil sekolah SMP N 7 Bandung ... 46
2. Visi, Misi dan Rencana Strategis SMP N 7 Bandung ... 46
3. Sejarah SMP N 7 Bandung... 49
4. Sarana dan prasarana SMP N 7 Bandung... 50
5. Daya dukung guru dan karyawan SMP N 7 Bandung ... 51
6. Data Siswa SMP N 7 Bandung ... 54
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 54
1. Program yang dikembangakan sekolah dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa ... 55
2. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup ... 63
3. Hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa ... 67
4. Upaya-upaya mengatasi hambatan yang dilakukan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa ... 70
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
1. Program yang dikembangakan sekolah dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa ... 73
2. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam meningkatkan
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan hidup ... 77
3. Hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa ... 82
4. Upaya-upaya mengatasi hambatan yang dilakukan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
A. Kesimpulan ... 87
1. Kesimpulan Umum ... 87
2. Kesimpulan Khusus ... 87
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan masih bisa terhitung
rendah, hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan Kementrian Lingkungan Hidup
(KemenLH) 2013 yang dilansir dalam http://www.portalkbr.com/berita/nasional/
2537314_4202.html, menyebutkan bahwa:
Tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hanya 57 persen. Deputi Mentri Lingkungan Hidup bidang pemberdayaan masyarakat, Ilyas Asaad mengatakan angka tersebut mengindikasikan masyarakat belum berprilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat peduli lingkungan itu 0,57 persen atau 57 persen, artinya ada pemahaman di masyarakat tentang lingkungan hidup tetapi tidak seperti yang diharapkan, tetapi problem lainnya adalah paham tetapi belum melaksanakannya. Jadi sekarang paham ini bagaimanan dia ikut terlibat pola lingkungan hidup, karena lingkungan hidup itu tidak hanya pemerintah, swasta dan masyarakat, tetapi tiga pilar itu perlu bersama-sama.
Tingkat kepedulian yang masih rendah hanya 57 persen menyisakan banyak
permasalahan yang ditimbulkan dari masyarakat yang tidak peduli terhadap
lingkungan, ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkugannya mengakibatkan
berbagai kerusakan terhadap lingkungan. Masalah lingkungan bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi harus adanya kerja sama dari
semua pihak dalam menangani masalah lingkungan ini.
Sebagai warga negara yang baik, setiap orang harus mengetahui apa yang
menjadi hak, kewajiban dan larangan terhadap lingkungan seperti yang terdapat
dalam undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan
lingkungan hidup, dengan masyarakat mengetahui hak, kewjiban dan larangan
terhadap lingkungan diharapkan dapat menjaga lingkungan yang ada di
2
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masalah kerusakan lingkungan menjadi isu-isu strategis dalam hal
pendidikan karakter yang belakangan ini sering dibahas oleh pemerintah,
pendidikan karakter wajib diterapkan disekolah-sekolah untuk membentuk
karakter generasi penerus bangsa supaya memiliki karakter yang baik, salah
satunya karakter peduli lingkungan. Pembentukan karakter dibutuhkan dalam
upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi negara ini salah satunya masalah
kerusakan lingkungan, salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia
menurut Mu’in (2011: 326), adalah sebagai berikut:
Kerusakan lingkungan alam akibat gejala alam maupun akibat ulah manusia yang belakangan menjadi masalah serius di Indonesia. Kerusakan alam adalah fenomena yang membutuhkan perhatian dalam kaitannya pembangunan karakter manusia karena kerusakan alam disebabkan karakter yang serakah, yang tak menghormati lingkungan, dan mungkin juga dibiasakan oleh karakter manusia yang terbentuk.
Berdasarkan pendapat di atas, karakter manusia dalam hal ini karakter
peduli lingkungan sangat diperlukan oleh bangsa ini untuk mencegah kerusakan
lingkungan yang belakangan menjadi permasalahan bangsa Indonesia, dengan
manusia peduli terhadap lingkungan maka kerusakan terhadap lingkungan akan
berkurang. Kepedulian terhadap lingkungan bisa dilakukan dari lingkup yang
terkecil yaitu lingkungan keluarga, dengan banyak menanam pohon di sekitar
rumah dan mengolah sampah organik dan anorganik. Selain melalui keluarga,
sikap peduli lingkungan bisa dilakukan di sekolah, dimana siswa diajarkan supaya
peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya.
Pencegahan dan memperbaiki lingkungan salah satunya dilakukan oleh
SMP Negeri 7 Bandung dengan mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan
hidup yang mulai dirintis pada tahun 2007 sampai sekarang. Fasilitas pendukung
dalam mengembangakan sekolah berbudaya lingkungan hidup sudah lengkap,
mulai dari tempat sampah yang membedakan anatara sampah organik dan
anorganik, tempat cuci tangan bagi siswa setelah melakukan aktifitas, lingkungan
3
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tanaman dalam lingkungan sekolah, bahkan sekolah pertama yang mempunyai
kantin tanaman yang hasilnya diperdagankan dan dibeli oleh warga sekolah
ataupun pihak lain yang sedang berkunjung kesekolah tersebut.
Adanya berbagai fasilitas yang sudah lengkap di atas, peduli sebagian siswa
terhadap lingkungan masih kurang, hal ini peneliti dapatkan dari hasil pra
penelitian yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada salah seorang
guru, dari hasil wawancara tersebut guru menyatakan bahwa masih ada siswa
yang harus disuruh ketika ada sampah bekas orang lain yang tergeletak di
dekatnya, selain itu ketika ada kotoran dalam tanaman dan melakukan
penyemprotan terhadap tanaman yang sudah layu yang membersihkan bukan
siswa tetapi masih guru, selain itu ketika akan memulai pelajaran siswa masih
harus diingatkan oleh guru dalam hal kebersihan di ruang kelas mereka.
Seharusnya siswa tidak lagi disuruh oleh guru ketika ada sampah dan
tanaman yang terlihat layu, siswa seharusnya bisa dengan sadar membuang
sampah walaupun sampah tersebut bukan bekas makanan miliknya. Ketika siswa
masih disuruh dan belum sadar dalam membuang sampah maka kesadaran siswa
akan terlihat ketika ada yang mengingatkan saja, ketika tidak ada yang
mengingatkan maka dikhawatirkan akan membuang sampah sembarangan atau
melakukan tindakan-tindakan lain yang bisa merusak lingkungan.
Peduli lingkungan menurut Kementrian Pendidikan Nasional Badan
Penelitain dan Pengembangan Pusat Kurikulum (2010: 10) yaitu “Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi”.
Berdasarkan pengertian di atas, sebagai manusia setiap orang harus menjaga
lingkungan dan berupaya memperbaiki kerusakan lingkungan yang sudah terjadi.
permasalahan-4
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan lingkungan yang saat ini sudah terjadi tidak akan semakin besar,
peduli terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri.
Adapun cara yang bisa dilakukan dalam mengungkap dan menilai karakter
peduli lingkungan pada siswa, berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya, menurut Basri (2012: 89) temuan yang didapatkan dari hasil
penelitiannya adalah sebagai berikut:
Dapat disusun sebuah model atau perangkat asesmen alternatif dalam mengungkap dan menilai karakter peduli lingkungan siswa. Perangkat asesmen yang digunakan yaitu lembar jurnal harian yang dianggap dapat mengungkap pencapaian karakter peduli lingkungan siswa. Selain itu, angket dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai tanggapan siswa terhadap penguasaan jurnal harian dalam menilai karakter peduli lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas yang menyatakan bahwa dalam
mengungkap dan menilai karakter peduli lingkungan dapat digunakan perangkat
asesmen alternatif melalui jurnal harian. Apabila dalam melakukan penilaian
karakter peduli lingkungan siswa melakukan cara seperti itu, menurut saya kurang
efektif karena hanya dilakukan pada saat mata pelajaran tertentu saja dan
membutuhkan waktu yang lama.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut mengenai sejauh mana meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa
melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup. Dengan demikian, judul skripsi ini
adalah “Meningkatkan karakter peduli lingkungan melalui sekolah
berbudaya lingkungan hidup (Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung)”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka secara
umum penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana karakter peduli
5
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan secara khusus penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja program yang dikembangakan sekolah dalam meningkatkan
karakter peduli lingkungan pada siswa?
2. Apa saja pendekatan dan metode yang digunakan dalam meningkatkan
karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya
lingkungan hidup?
3. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan karakter peduli
lingkungan pada siswa?
4. Bagaimana upaya-upaya mengatasi hambatan yang dilakukan dalam
meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
secara umum adalah mengetahui karakter peduli lingkungan siswa pada sekolah
berbudaya lingkungan hidup.
Sedangkan secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan untuk:
1. Mengetahui program yang dikembangakan sekolah dalam
meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa.
2. Mengetahui pendekatan dan metode yang digunakan dalam
meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah
berbudaya lingkungan hidup.
3. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan
karakter peduli lingkungan pada siswa.
4. Mengidentifikasi upaya-upaya mengatasi hambatan yang dilakukan
dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa.
6
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Dari Segi Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini yaitu dapat memberikan
sumbangsih teori dalam hal pengembangan karakter peduli lingkungan siswa yang
dapat dikembangkan dalam pelajaran PKn.
2. Manfaat Dari Segi Kebijakan
Manfaat kebijakan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan dan penelitian bagi pemerintah mengenai pentingnya peduli
lingkungan ditanamkan kepada siswa-siswa di sekolah, mulai dari jenjang
Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menegah Atas (SMA) karena permasalahan
lingkungan hidup yang ditimbulkan dari perilaku manusia yang tidak bertanggung
jawab mengakibatkan dampak terhadap lingkungan.
3. Manfaat Dari Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi
pihak-pihak sebagai berikut:
a. Bagi guru PKn; meningkatnya pengetahuan terhadap guru dalam
mengetahui cara-cara untuk mengembangkan karakter peduli
lingkungan terhadap siswa-siswanya.
b. Bagi siswa; meningkatnya karakter peduli lingkungan siswa sehinnga
dapat menjaga lingkungan sekolah maupun lingkungan yang ada
disekitarnya.
c. Bagi warga sekolah lainnya; dapat meningkatnya karakter peduli
7
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Bagi penulis; meningkatkan wawasan, memperoleh pengalaman
langsung dan mengetahui karakter peduli lingkungan pada siswa di
sekolah berbudaya lingkungan hidup.
4. Manfaat Dari Segi Isu
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada semua pihak
tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan mengembangkan karakter
peduli lingkungan pada siswa-siswa di sekolah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dari penelitian yang berjudul meningkatkan karakter
peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup (Studi Deskriptif
di SMP N 7 Bandung) adalah sebagai berikut:
1. BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
lokasi dan subjek penelitian dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB II kajian pustaka membahas mengenai meningkatkan karakter
peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup
yang meliputi, pengertian karakter, dasar pembentukan karakter, fungsi
karakter, karakter peduli lingkungan, dan sekolah berbudaya
lingkungan hidup.
3. BAB III metode penelitian yang meliputi pendekatan dan metode
penelitian, lokasi dan subjek penelitian, persiapan penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data.
4. BAB IV hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai
gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian.
5. BAB V kesimpulan dan rekomendasi, kesimpulan merupakan hasil dari
8
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedangkan rekomendasi berisi masukan tertulis kepada pihak sekolah,
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan,
yang harus disertai dengan jalan berikut kotanya. Hal ini sejalan dengan pendapat
yang dikemukakan Nasution (2003: 43) bahwa “lokasi penelitian menunjukan
pada pengertian tempat, atau lokasi penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi”. Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 7 Bandung, yang terletak di Jl.
Ambon, No.23, Telp. (022) 4233470, Bandung.
Peneliti tertarik dengan lokasi penelitian di SMP Negeri 7 Bandung karena
SMP Negeri 7 Bandung merupakan sekolah perintis pertama yang mengadakan
sekolah berbudaya lingkungan hidup dan sudah meraih berbagai juara dalam hal
mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan hidup, dengan berbagai juara
yang sudah di raih SMP Negeri 7 Bandung mengenai lingkungan peneliti ingin
melihat tingkat kepedulian terhadap lingkungan siswa-siswi yang ada di SMP
tersebut.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian kualitatif merupakan pihak-pihak yang menjadi sasaran
penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi terhadap penelitian yang
akan dilaksanakan. Dalam penelitian kualitatif, yang dijadikan subjek penelitian
sebagai sumber informasi hanyalah subjek yang dapat memberikan informasi
(Nasution, 2003: 32). Dalam penelitian ini yang mejadi subjek penelitian adalah:
a. Kepala sekolah yang diwakili oleh wakil kepala sekolah bagian sarana
dan prasarana sebanyak satu orang;
36
c. Guru Pendidikan Lingkungan Hidup sebanyak satu orang;
d. Siswa sebanyak sembilan orang;
e. Penguru OSIS sebanyak dua orang, dan
f. Perwakilan orang tua siswa sebanyak dua orang.
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada kriteria berapa banyak jumlah
responden yang harus diwawancarai. Peneliti berhenti melakukan wawancara
sampai data menjadi jenuh, artinya sampai peneliti tidak menemukan aspek baru
dalam fenomena yang diteliti.
B. Tahap-Tahap Penelitian
Sebuah penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan apabila penelitian itu dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah
yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu sebelum melakukan
penelitian, penulis menyusun langkah-langkah penelitian guna mencapai hasil
yang maksimal. Adapun langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap pra penelitian
Tahap pra penelitian ini yang pertama dilakukan adalah memilih masalah
dan menentukan judul serta lokasi penelitian dengan tujuan menyesuaikan dengan
fokus penelitian yang akan diteliti. Adapun yang menjadi lokasi penelitian yang
dipilih oleh penulis adalah SMP Negeri 7 Bandung yang terletak di Jl. Ambon,
No.23, Telp. (022) 4233470, Bandung.
Setelah ditetapkan objek penelitian, tahap berikutnya yang dilakukan adalah
pra penelitian. Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan dengan pihak SMP
Negeri 7 Bandung dan memperkenalkan identitas, serta menjelaskan maksud dan
tujuan peneliti datang ke sekolah tersebut. Setelah menyampaikan tujuan yang
akan disampaikan peneliti menyinggung mengenai berapa lama sekolah ini
menjadi sekolah berbudaya lingkungan hidup dan menyinggung bagaimana
karakter peduli lingkungan siswa-siswi SMP Negeri 7 Bandung. Setelah diperoleh
gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta masalah yang telah
dirumuskan sesuai dengan kondisi objektif dilapangan, selanjutnya peneliti
37
2. Tahap perizinan penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti harus menempuh
prosedur perizinan penelitian, perizinan merupakan hal penting yang harus
diperhatikan oleh peneliti agar proses selama penelitian berjalan dengan lancar
dan mendapatkan legalitas dari lembaga atau instansi terkait. Adapun prosedur
perizinan adalah sebagai berikut:
a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan
penelitian kepada ketua jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) UPI Bandung;
b. Selanjutnya, diteruskan kepada Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu
Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan untuk mendapatkan surat
rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan
mengatur segala urusan administrasi dan akademik;
c. Setelah dikeluarkannya surat izin penelitian, surat izin penelitian
diserahkan kepada kepala sekolah SMP Negeri 7 Bandung;
d. Selanjtnya, konfirmasi pada pihak SMP Negeri 7 Bandung terkait izin
sekolah sebagai tempat penelitian;
e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitian dengan membuat terlebih
dahulu format wawancara.
3. Tahap pelaksanaan penelitian
Setelah tahap pra penelitian selesai, maka peneliti langsung ke lapangan
untuk memulai penelitian. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi di lokasi
dan subjek penelitian yang sesuai dengan apa yang sudah dirancang. Adapun
langkah-langkah yang ditempuh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menentukan responden yang akan diwawancara, dengan cara
mendatangi dan mengubunginya;
38
c. Melakukan studi dokumentasi serta membuat catatan lapangan yang
diperlukan dan dianggap berkaitan dengan masalah penelitian;
d. Sambil memproses data, penulis mengkaji berbagai literatur-literatur
yang berkaitan dengan judul penelitian;
e. Setelah data didapatkan, maka data tersebut diolah sehingga
mendapatkan kesimpulan.
Setelah selesai melakukan wawancara dengan responden, peneliti
menuliskan kembali data yang sudah terkumpul ke dalam catatan lapangan
dengan tujuan supaya dapat mengungkapkan data secara lengkap dan mendetail,
selain dari wawancara data dapat diperoleh dari dokumentasi lainnya, demikian
seterusnya sampai peneliti mencatat data pada titik jenuh yang berarti perolehan
data tidak lagi mendapatkan informasi yang baru.
C. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan dan metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting
untuk pencapaian keberhasilan penelitian. Pendekatan penelitian dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang harus
dilakukan dengan pengamatan sendiri dengan mengumpulkan data dari para pihak
yang terlibat dalam penelitian yang akan dilakukan. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Cresswell (2010: 4-5):
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajuakan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ketema-tema yang umum, dan menafsirkan makna data.
Sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2010: 15), memaparkan
pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut:
39
secara purposive dan snowbaal. Teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif. Dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Berdasarkan pengertian para ahli mengenai penelitian kualitatif, dapat
diambil kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk memahami masalah-masalah yang ada di masyarakat baik secara individu
atau kelompok yang berasal dari masalah sosial, selain itu proses penelitian
kualitatif dilakukan dengan mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan secara
spesifik, data-data yang sudah diperoleh dikumpulkan mulai dari tema yang
bersifat khusus ke tema yang bersifat umum untuk kemudian dilakukan penafsiran
data dan penelitian kualitatif mendasarkan peneliti sebagai instrument kunci.
Dengan demikian, alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam
penelitian ini karena peneliti berusaha mengungkap fenomena-fenomena yang
terjadi dilapangan, yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti kemudian
dapat diuraikan dalam bentuk pemaparan yang menunjukan bagaimana karakter
peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup
Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan suatu metode yang digunakan
untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki, metode merupakan cara yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin didapatkan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sebagaimana yang
dikemukakan Danial dan Warsiah (2009: 62-63):
Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat, tujuan metode ini untuk memperlihatkan kesadaran suatu penomena yang ada, misalnya dengan menggunakan sensus, sosial ekonomi penduduk, potensi pendidikan dan yang lainnya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang akan
diteliti, penulis memilih metode ini karena sesuai dengan sifat dari masalah serta
tujuan yang ingin diperoleh dan bukan menguji sebuah hipotesis tetapi berusaha
untuk mendapatkan sebuah gambaran tentang karaker peduli lingkungan melalui
sekolah berbudaya lingkungan, sehingga penelitian ini mengutamakan proses dari
40
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama dalam
mengumpulkan data dengan bantuan pedoman wawancara dan pedoman
observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa teknik penelitian yaitu, wawancara, observasi, catatan
lapangan, studi literatur dan studi dokumentasi. Untuk lebih jelasnya,
masing-masing teknik pengumpulan data tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara
Penelitian ini menggunakan wawancara dalam teknik pengumpulan datanya.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
tanya jawab antara pewawancara dengan terwawancara. Arikunto (2010: 271)
menyatakan bahwa:
Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh dari sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh data yang objektif dan dapat dipercaya.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini menggunakan wawancara
dalam pengumpulan data agar mengetahui secara mendalam tentang hal-hal yang
akan diteliti dan mendapatkan informasi secara jelas mengenai karakter peduli
lingkungan pada sekolah berbudaya lingkungan hidup. Pengumpulan data melalui
wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini tertuju kepada kepala
sekolah yang diwakili oleh wakil kepala sekolah, guru PLH, guru PKn, siswa,
pengurus OSIS, dan perwakilan orang tua siswa. Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui hal-hal mendalam yang akan peneliti lakukan mengenai
meningkatkan karakter peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan
hidup.
41
Dalam penelitian ini observasi pun dipilih sebagai teknik pengumpulan data.
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek
penelitian yang akan dilakukan, dengan melakukan observasi peneliti dapat
memperoleh satu gambaran yang jelas tentang masalah yang sedang diteliti.
Menurut Danial dan Warsiah (2009: 77) bahwa:
Observasi merupakan alat yang digunakan untuk mengamati, dengan melihat, mendengarkan, merasakan, mencium, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat/merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu penomena tertentu.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang karakter peduli lingkungan siswa di sekolah berbudaya
lingkungan hidup, dengan melakukan pengamatan langsung maka akan terlihat
jelas karakter peduli lingkungan siswa.
Peneliti akan mengamati berbagai fasilitas sekolah dalam mendukung
terwujudnya karakter peduli lingkungan dan melihat perilaku siswa terhadap
lingkungan yang ada disekitarnya seperti membuang sampah dengan memisahkan
antara sampah organik dan anorganik, memcuci tangan setelah melakukan
aktivitas dan lain sebagainya. Selain itu peneliti akan melihat program-program
yang telah dirancang sekolah dalam mewujudkan karakter peduli lingkungan pada
siswa.
Dengan demikian, melalui observasi diharapkan peneliti dapat
mengumpulkan informasi secara mendalam, terperinci, dan lebih cermat sehingga
data yang diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh yang sesuai dengan
hasil pengamatan.
3. Catatan lapangan
Dalam teknik pengumpulan data catatan lapangan sangat penting untuk
digunakan. Catatan lapangan merupakan pengumpulan data yang dilakukan
dengan mencatat segala kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti oleh peneliti yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi. Menurut
42
tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”.
Dalam hal ini, untuk mempermudah pengumpulan data peneliti mencatat
hal-hal yang ditemukan pada saat penelitian berlangsung, peneliti membuat
catatan-catatan singkat selama penelitian berlangsung mengenai hal-hal yang
didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan mengenai meningkatkan karakter peduli
lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup. Catatan lapangan dari
penelitian ini diperoleh ketika peneliti melakukan wawancara dan observasi
kepada kepala sekolah yang diwakili oleh wakil kepala sekolah, guru PKn, guru
PLH, pengurus OSIS, perwakilan orang tua dan siswa.
4. Studi literatur
Menurut Danial dan Warsiah (2009: 30) bahwa, “studi kepustakaan
(Literature) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan
sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian”.
Studi literatur merupakan alat pengumpul data yang digunakan untuk
menemukan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, studi
literatur diperlukan sebagai bahan pembahasan dari hasil penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai literatur yang didapatkan dari
berbagai buku-buku, jurnal, artikel-artikel dari media masa yang berhubungan
dengan karakter peduli lingkungan siswa.
5. Studi dokumentasi
Danial dan Warsiah (2009: 79) menyatakan bahwa:
Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar, surat-surat, foto, akte dsb.
Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan teknik
43
dokumentasi, yaitu surat-surat, profil sekolah, data siswa, data sekolah, gambar,
foto-foto serta dokumen lainnya yang diperlukan.
E. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam
penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Analisis data dalam penelitian kualitataif, dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama penelitian berlangsung dan setelah selesai
dilapangan. Penelitian awal sebelum memasuki lapangan dilakukan dengan
melakukan pra penelitian terlebih dahulu untuk menentukan fokus penelitian yang
akan dialakukan. Menurut Nasution (Sugiono, 2012: 333) bahwa:
Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus samapai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.
Sejalan dengan pendapat di atas, dalam analisis data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiono, 2012: 334),
mengemukakan bahwa, “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampa tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh”. Berdasarkan penejelasan di atas, penelitian dilakukan secara terus
menerus sampai tuntas, sampai respondennya sudah jenuh dan mendapatkan hasil
yang diinginkan. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display,
dan conclusion drawing dan Verification.
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci, karena semakin lama penelitian di lapangan,
maka jumlah data akan semakin banyak, komplek dan rumit. Sugiyono (2010:
338), mejelaskan bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”.
Data yang akan direduksi dalam penelitian ini mengenai karakter peduli
lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup untuk dapat mengkaji
44
gamabaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Pada akhir tahapan ini
semua yang relevan telah tersusun dan terorganisisr sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
2. Display Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dengan bentuk
tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data,
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Data yang disajikan
dalam penelitian ini berupa gambaran subjek yang diteliti mengenai karakter
peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup di SMP Negeri 7
Bandung.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Menurut Sugiyono (2010: 245) bahwa:
Kesimpulan dalm penelitian kualitatif mungkindapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan dikembangkan setelah peneliti berada dilapangan.
Kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian ini yakni mendapatkan hasil
dari penelitian yang telah dilakanakan dalam bentuk pertanyaan singkat dan
45
peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup di SMP Negeri 7
Bandung.
Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis
dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap yang telah dijelaskan diatas
diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data-data yang
memenuhi keabsahan suatu penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan
dalam bab IV, maka pada bab V ini peneliti akan merumuskan beberapa
kesimpulan sebagai intisari dari kajian hasil penelitian ini. Selanjutnya, pada
bagian akhir penulis mengajukan saran atau rekomendasi kepada pihak yang
terkait, sebaga iberikut:
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Dikembangkannya Sekolah Berbudaya lingkungan Hidup (SBLH)
mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan karakter peduli
lingkungan pada siswa, karena budaya sekolah dapat membiasakan
siswa-siswinya untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang ada disekirnya dengan
melibatkan seluruh warga sekolah.
2. Kesimpulan Khusus
Disamping kesimpulan umum di atas, kesimpulan khusus dari hasil
penelitian ini, yakni:
a. Program-proram yang dikembangkan SMP Negeri 7 Bandung dalam
meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa dilakukan melalui
program akademik yang diintegrasikan pada mata pelajaran PKn dan PLH
sedangkan program non akademik dilakukan melalui komunitas duta
lingkungan dan kegiatan pengembangan diri.
b. Pendekatan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan dilakukan
melalui pemberian contoh dan pembiasaan oleh guru, staf dan karyawan
yang ada di sekolah tersebut serta menyediakan berbagai fasilitas yang
mendukung dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa,
88
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peduli lingkungan dengan cara menyusun dan mengaplikasikan secara
langsung program-program kepedulian lingkungan kepada siswa.
c. Hambatan-hambatan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan
pada siswa yakni (1) rendahnya kesadaran siswa akibat timbulnya rasa
malas dalam diri siswa; (2) adanya pengaruh negatif dari teman ketika
siswa peduli lingkungan; (3) kurang adanya dukungan orang tua dalam
peduli lingkungan di rumah, sedangkan hambatan bagi guru dan sekolah
yakni (1) guru sulit memahami karakter siswa secara utuh; (2) sekolah
masih kurang mendalam untuk melakukan kebiasaan kepedulian
lingkungan dalam budaya memulai dan budaya memelihara kebiasaan
peduli lingkungan dalam diri siswa, selanjutnya hambatan bagi orang tua
yakni (1) lemahnya pengawasan peduli lingkungan orang tua di rumah; (2)
kurangnya komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak dalam hal
kepedulian terhadap lingkungan di rumah.
d. Upaya mengatasi hambatan dalam meningkatkan karakter peduli
lingkungan pada siswa yakni (1) siswa terus berusaha melawan rasa malas
dengan melakukan hal-hal kecil seperti membuang sampah pada
tempatnya tanpa harus menunggu instruksi dari orang lain; (2) siswa
mengutamakan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan
pribadi; (3) orang tua memberikan dukungan dengan melakukan nilai-nilai
kepedulian lingkungan di rumah, sedangkan upaya yang dilakukan guru
dan sekolah yakni (1) guru mempraktekan sikap, nilai dan karakter yang
mendukung nilai-nilai peduli lingkungan baik ketika proses pembelajaran
sedang berlangsung atau diluar jam pelajaran; (2) sekolah
mengembangkan kebijakan mikro untuk siswa dan kebijakan makro untuk
seluruh warga sekolah, kemudian upaya yang dilakukan orang tua yakni
(1) terus melakukan pengawasan kepedulian lingkungan; (2) menjalin
komunikasi dengan anak secara intensif dalam hal peduli lingkungan di
89
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan saran atau rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil temuan maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan
saran atau rekomendasi adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya menjalin kerjasama dengan orang tua siswa untuk
mengimplementasikan pembiasaan-pembiasaan peduli lingkungan di
rumah.
b. Sekolah hendaknya meningkatkan monitoring dan evaluasi secara
intensif terhadap pelaksanaan program-program yang sudah
dilaksanakan.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya lebih memberikan contoh nyata dihadapan siswa
tentang implementasi peduli lingkungan.
b. Guru hendaknya menerapkan karakter peduli lingkungan saat proses
pembelajaran berlangsung dengan mengkaitkan materi yang sedang
dibahas ataupun pada kegiatan diluar jam pelajaran saat
program-program kepedulian lingkungan sedang berlangsung .
3. Bagi Siswa
a. Siswa lebih memperhatikan dan peduli lingkungan tidak hanya disekitar
sekolah tetapi di lingkungan tempat tinggalnya.
b. Siswa lebih mempunyai sikap kepedulian terhadap lingkungan yang
datang dari dalam diri tanpa menunggu instruksi dari orang lain.
90
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Orang tua hendaknya lebih berperan aktif dalam menanamkan
kepedulian terhadap lingkungan dengan menyediakan alat-alat
kebersihan yang lengkap supaya siswa terbiasa aktif peduli lingkungan di
rumah tidakhanya di sekolah.
b. Orang tua melakukan pengawasan dan komunikasi yang intensif dalam
hal peduli lingkungan supaya anak terbiasa peduli lingkungan sehingga
sikap aktif tersebut terbawa kesekolah.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya bisa meneliti karakter peduli lingkungan
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, J. (2009). Green Constitution: Nuansa hijau Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rajawali Pers: Jakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paraktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Barnawi dan Arifin. M. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan
Karakter. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
---. (2012). Dimensi-Dimensi Praktik Pendidikan Karakter. Bandung: Widya Aksara Press.
Creswell, J W. (2010). Research Design: pendekatan kualitatif, kuantitatif dan
mixed. Ahli Bahasa: Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Danial, E dan Wasriah, N. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional. (2011).
Pendidikan karakter untuk membangun karakter bangsa. Jakarta.
Fitri, A Z. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika Di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Goleman, D., Bennett L., dan Barlow Z. (2012). Eco Literate: how educators are
cultivating emotional, social, and ecological intelligence. San Francisco:
Jossey-Bass.
Idi, A. (2011). Sosiologi Pendidikan: individu, masyarakat dan pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
92
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koesoema A, D. (2007). Penddikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global. Jakarta: Grasindo.
Lickona, T. (2012). Character Matters: persoalan karakter bagaimana membantu
anak mengembangkan penilaian yang baik, integritas dan kebajikan penting lainnya. Ahli Bahasa: Juma Abdu Wamaun dan Jean Antunes Rudolf Zien.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
---. (2012). Educating for Character: mendidik untuk membentuk
karakter. Ahli Bahasa: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter: Solusi yang tepat untuk membangun
bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
Moleong, L J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
Mu’in, F. (2011). Pendidikan Karakter: konstruksi teoritik dan praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Naim, N. (2012). Character Building: optimalisasi peran pendidikan dalam
pengembangan ilmu dan pembentukan karakter bangsa. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Nasution, S. (2003). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Bandung: PT.Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
---. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup.
93
Sri Utami Rahmawati, 2014
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Basri, A W. (2012). Penerapan Asesmen Alternatif untuk Menilai Karakter Peduli
Lingkungan Siswa SMP pada Pembelajaran Konsep Pengolahan Lingkungan. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan.
Marzuqi, M I. (2010). Studi Komparasi Pelaksanaan Sekolah Berbudaya
lingkungan antara SMAN 1 Mandirancah dengan SMAN 1 Cilimus Kabupaten Kuningan. Skripsi UPI: Tidak Diterbitkan.
Sumber Internet
Kamilah, E. (2013). 57 Persen Masyarakat Peduli Lingkungan. [Online]. Tersedia: http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2537314_4202.html.
[21 April 2013].
Nugroho, A P. (2009). Sekolah berbudaya Lingkungan (SBL). [Online]. Tersedia:
http://smpn3randudongkal.blogspot.com/2009/10/sekolah-berbudaya-lingkungan-sbl.html. [25 Oktober 2013].
Setiawan, I. (2012). Sekolah Berbudaya Lingkungan. [Online]. Tersedia: