IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA INSTALASI LISTRIK SMK NEGERI 1 STABAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
MUHAMMAD JAMAL DALIMUNTHE NIM : 5104131002
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA INSTALASI LISTRIK SMK NEGERI 1 STABAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
MUHAMMAD JAMAL DALIMUNTHE NIM : 5104131002
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Dalimunthe, Muhammad Jamal (2013), “Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Instalasi Listrik SMK Negeri 1 Stabat”, Skripsi, Fakultas Teknik, UNIMED, 2013”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivatas dan hasil belajar siswa instalasi penerangan listrik bangunan sederhana dalam pengaplikasian dan pemasangan instalasi penerangan listrik bangunan sederhana dengan baik dan benar menurut PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) dengan menggunakan cara Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw pada siswa kelas X bidang keahlian Teknik Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana SMK Negeri 1 Stabat.
KATA PENGHANTAR
Alhamdulillahi Robil’alamin. Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena atas segala rahmat dan
nikmatnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Instalasi Listrik SMK Negeri 1 Stabat”, dalama rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan. Selawat berangkaikan salam peneliti ucapkan kepada
baginda Rasulullah Shalallhu’Alayhi Wassalam yang mana peneliti berharap
mendapatkan syafaat dari beliau di yaumil akhir kelak. Amiin ya Rabbal’alamiin.
Untuk menyelesaikan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan, sehingga peneliti semakin termotivasi. Maka pada kesempatan ini
dengan segala ketulusan hati serta penuh penghargaan peneliti mengucapkan
terimakasih sebesar – besarnya kepada :
1. Teristimewa buat Kedua Orang Tua, Ayahanda Anwar Dalimunthe,
S.Pd dan Ibunda Hj.Herlina Simatupang, yang selalu mendo’akan saya serta yang selalu memberikan bantuan baik moril maupun materil
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
4. Bapak Drs. H. Manullang, S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan serta Dosen Pembimbing
Akademik dan penguji yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan agar saya dapat menyelesaikan mata kuliah yang ada serta
memberikan saran agar dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
5. Bapak DR.Baharuddin ST,.M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
6. Ibu Dra. Rosnelly, M.Pd, selaku dosen pnguji yang mana berkat dan
saran krtitik beliaulah maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skiripsi
peneliti yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan setrta
masukan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
8. Bapak Drs.Marsangkap Silitonga, M.Pd selaku dosen penguji yang mana
berkat dan saran krtitik beliaulah maka skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
9. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, khususnya
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, yang telah memberikan saya ilmu
pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan ini.
10.Buat rekan – rekan saya seperjuangan yang telah membantu saya
didalam perkuliahan, Dani Solihin, Rangga Prayoga, Fajar,
yang lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu terimakasih banyak
kepada rekan – rekan seperjuangan.
11.Buat sang pengantin hati yang sabar menanti di singgasana perjalanan
hidup ini.
12.Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED,
khususnya stambuk 2008
Dalam penulisan skripsi ini tentu masih dari kata sempurna. Oleh karena
itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan positif
demi perbaikan kedepan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan dan bagi para pembaca. Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak
terimakasih.
Medan, September 2012
Penulis,
Muhammad Jamal Dalimunthe NIM.5104131002
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN TEORI ... 11
A. Kerangka Teori ... 11
2.1 Pengertian Aktivitas ... 11
2.2 Pengertian Prestasi Belajar dan Hasil Belajar 13
2.3 Hakikat Konsep Dasar Strategi
Pembelajaran Coperative 14
2.4 Hakikat Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw 26
2.4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran
2.4.2 Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw 29
2.4.3 Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw……….. 30
2.5 Pemasangan Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana
Berdasarkan PUIL (Persyaratan Umum
Instalasi Listrik)………. ……….…………. 32
2.5.1 Pengantar Tentang Listrik……… 32
2.5.2 Tujuan PUIL……… 33
2.5.3 Ruang Lingkup Pemasangan Instalasi Penerangan
Listrik Bangunan Sederhana……….………. 34
2.5.4 Prinsip Dasar Instalasi Penerangan Listrik
Bangunan Sederhana ………..……… 35
2.5.5 Standar dan Peraturan Instalasi Penerangan
Listrik Bangungan Sederhana……….. 36
2.6 Perlengkapan Instalasi Penerangan Listrik
Bangunan Sederhana ……… 37
2.6.1 Ketentuan Umum Mengenai Perlengkapan
Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana…... 38
2.6.2 Papan Hubung Bagi (PHB) Konsumen……… 39
2.6.3 PHB Utama Satu Fase……… 39
2.7 Penyambungan lampu dan kotak – kontak……… 44
2.7.1 Penyambungan Sakelar satu kutub dengan
satu lampu tanpa penghantar pengaman………. 44
2.7.2 Penyambungan saklar satu kutub dengan
2.7.3 Penyambungan saklar dua kutub dengan
satu lampu……… 47
2.7.4 Saklar seri dengan dua kelompok lampu……… 48
2.7.5 Mengendalikan satu lampu dari dua tempat menggunakan saklar tukar……….. 49
B. Kerangka Berfikir………... 50
C. Hipotesis………...………… 52
BAB III METODE PENELITIAN………
53A.Lokasi dan Waktu Penelitian……… 53
B. Subyek dan Obyek Penelitian ………. 53
C.Defenisi Operasional Penelitian……… 53
D.Prosedur Kerja dalam Peneltian……… 64
E. Teknik Pengumpulan Data……… 58
F. Teknik Analisis Data……… 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……
614.1 Hasil Penelitian……… 61
4.1.1 Deskripsi Pra Tindakan……… 61
4.1.2 Siklus I ……… 62
a. Perencanaan Siklus I……… 62
b. Tindakan Pembelajaran Pada Siklus I……… 62
c. Observasi/Pengamatan Tindakan Siklus I……….. 64
1) Aktivitas Siswa………..………..………..…… 64
3) Pengamatan Proses Belajar Mengajar………..… 71
4) Hasil Belajar Siswa………..…………..……… 72
d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I………..………… 74
4.1.3 Siklus II……… 75
a. Perencanaan Siklus II……… 75
b. Tindakan Pembelajaran Pada Siklus II………… 76
c. Observasi/Pengamatan Tindakan Siklus II…….. 78
1) Aktivitas Siswa………..………..………..…… 78
2) Aktivatas Koopearatif Tiap Kelompok……….. 80
3) Pengamatan Proses Belajar Mengajar………..… 82
4) Hasil Belajar Siswa………..…………..……… 83
5) Respon Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar………..…………..………… 85
d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I………..………… 86
4.2 Pembahasan………. 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 91
A.Kesimpulan……… 91
B. Saran………. 92
DAFTAR PUSTAKA……… 93
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif 23
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I 65
Tabel 4.2 Kegiatan Siswa Dalam Kelompok 69
Tabel 4.3 Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar 71
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 73
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II 78
Tabel 4.6 Kegiatan Siswa Dalam Kelompok 80
Tabel 4.7 Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar 82
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II 84
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 29
Gambar 2.2 Perlengkapan Instalasi Listrik Rumah Tinggal 37
Gambar 2.3 Hubungan Pada Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)
Dengan Pemebumian Sistem TN-S (PNP)
Paket 450VA 40
Gambar 2.4 Sakelar/kutub PHB 41
Gambar 2.5 Papan Hubung Bagi (PHB) dengan sekering otomatis 41
Gambar 2.6 a) Bagan lengkap PHB utama dengan penghantar yang
melayani beberapa sirkuit akhir dan sirkuit cabang 43
Gambar 26 b) Bagan suatu garis dengan penandaan polaritas
penghantar pada setiap penghantar dan
kotak – kontaknya 43
Gambar 2.7 a) Multi Diagram hubungan saklar satu kutub dengan lampu
serta kotak – kontak tanpa pembumian 45
Gambar 2.7 b) Diagram satu garis hubungan saklar satu kutub dengan
lampu serta kotak – kontak tanpa pembumian 45
Gambar 2.8 a) Multi Diagram hubungan saklar satu kutub dengan lampu
serta kotak – kontak tanpa pembumian 46
Gambar 2.8 b) Diagram satu garis hubungan saklar satu kutub dengan
lampu serta kotak – kontak dengan pembumian 47
Gambar 2.9 a) Multi Diagram pengawatan saklar dua kutub dengan
satu lampu 47
Gambar 2.9 b) Diagram satu garis hubungan saklar dua
kutub dengan satu lampu 47
Gambar 2.9 c) Saklar Ungkit 48
Gambar 2.9 d) Saklar Putar 48
Gambar 2.10 a) Saklar seri jenis Ungkit dua kelompok lampu 48
Gambar 2.10 c) Bagan diagram satu garis saklar seri
dua kelompok lampu 48
Gambar 2.11 a) Saklar tukar mengendalikan satu lampu
dari dua tempat 49
Gambar 2.11 b) Lampu terletak diantara dua saklar tukar 49
Gambar 2.11 c) Diagram satu garis rangkaian saklar tukar 50
Gambar 3.1 Siklus pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 55
Gambar 3.2 Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas 58
Gambar 4.1 Perkembangan Hasil Belajar Siswa pada
Pertemuan I dan II 74
Gambar 4.2 Perkembangan Hasil Belajar Siswa pada
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia.
Pendidikan juga merupakan hak bagi setiap warga negara agar mereka menjadi
manusia yang berkembang hal ini dapat dilihat dalam undang – undang dasar
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional yang menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri
untuk memiliki kekeuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan Negara. Menurut undang – undang di atas jelas bahwa tujuan
pendidikan Nasional adalah untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
Negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang mulia ini disusunlah kurikulum
yang merupakan seperangkat rencana dan pengatur mengenai tujuan, isi, bahan
dan model pembelajaran. Kurikulum merupakan sebagai pedoman dalam
peneyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang akan
menghasikan lulusan ynag nantinya diharapkan mempunyai lulusan yang
berkompeten dan berkualitas yang dibutuhkan baik di Dunia Usaha maupun di
2
Manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas lebih ditujukan kepada SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan). Hal ini di latar belakangi oleh Peraturan
Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2, yaitu “Menyiapkan peserta
didik untuk memasuki lapangan pekerjaan serta mengembangkan sikap
professional”.
Dan sejalan dengan pendapat Wijaya, C (dalam Fifsoneri 2006 : 2), yang
mengatakan bahwa : “Lembaga Pendidikan di Negara kita terus berupaya mencari
struktur kurikulum sisitem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan
efisien melalui pembaharuan dan penelitian”. Hal tersebut dapat di lihat dengan
adanya pergantian kurikulum, pelaksanaan penataran bagi guru – guru, pengadaan
sarana dan prasarana yang semakin lengkap dan sebagainya.
Berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk kompetensi
Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana SMK Negeri 1 Stabat yang
ditetapkan ialah 7,0. Hasil tes yang di peroleh siswa sangatlah rendah sekali
tentang pemahaman siswa terhadap pemasangan Instalasi Penerangan Listrik
Bangunan Sederhan. Berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa, siswa hanya
dapat memahaminya dan memperaktekannya hanya 60% siswa yang mampu
mengerti tentang tata cara pemasangan instalasi listrik yang benar. Pada tahun
ajaran 2011/2012 nilai rata – rata siswa untuk pelajaran instalasi listrik hanya
mencapai 67,50 dan hanya 60 % saja siswa yang dapat memenuhi standar KKM
yang di tentukan. Dan imbasnya kualitas lulusan siswa dan mutu pendidikan dari
tahun ke tahun semakin menurun.
Menurut pendapat guru di SMK Negeri 1 Stabat tamatan SMK masih belum
3
listrik bangunan sederahan yang baik dan benar berdasarkan PUIL yang ada.
Tamatan SMK khususnya instalasi listrik masih sangat sedikit sekali di serap di
DU/DI karena mereka belum memahami sekali pemasangan instalasi penerangan
listrik bangunan sederhana itu yang baik dan benar berdasrkan PUIL yang ada.
Dilapang terdapat situasi atau masalah yang dihadapi seorang guru
khususnya guru dibidang teknik instalasi listrik penerangan disebabkan siswa
kurang begitu memehami atau mengatahui pemasangan instalasi penerangan
listrik bangunan sederhana yang baik dan benar sehingga aktivitas dan hasil
belajar siswa kurang begitu memuaskan karena ada beberapa faktor yang belum di
ketahui oleh seorang guru bagaimana strategi atau cara untuk meningkatkan
aktivitas siwa dan hasil belajarnya di bidang teknik instalasi listrik.
Sehingga hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui kegiatan belajar
mengajar, tidak dapat dicapai seluruhnya secara langsung dan tidak dapat diukur
dengan mudah seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (1983:26) bahwa :
“Hasil belajar dipengaruhi 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), meliputi :
minat, bakat, kreatifitas, motivasi, IQ, ESQ, dll. Sedangkan faktor eksternal
(faktor yang berasal dari luar siswa), meliputi sarana dan prasarana, lingkungan
pendidikan, pendidik, buku – buku, media, metode belajar dan sebagainya.
Adapun kendala atau faktor seorang siswa kurang begitu memahami atau
mengetahui tentang pemasangan instalasi penerangan listrik bangunan sederhana
yang baik dan benar sehingga aktivitas dan hasil belajarnya kurang begitu
4
1. Kurangnya implementasi startegi pembelajaran yang tepat dan baik
didalam proses pembelajaran intalasi penerangan listrik bangunan
sederhana siswa SMK kelas X teknik intalasi tenaga listrik
2. Peran guru di dalam interaksi antara guru dan siswa kurang maksimal
3. Sarana dan prasarana yang ada kurang mendukung untuk meningkatkan
kreatifitas siswa
4. Pemahaman siswa terhadap instalasi penerangan listrik bangunan
sederhana sangatlah rendah
5. Kemauan dan minat siswa di dalam pembelajaran instalasi penerangan
listrik bangunan sederhana sangatlah kurang
6. Kurangnya aktivitas dan hasil belajar siswa di dalam pembelajaran
intalasi penerangan listrik bangunan sederhana
7. Tidak sesuai strategi pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajran
siswa
8. Tidak di sesuaikan strategi pemeblajaran dengan karakter siswa
Berdasarkan masalah yang ada diatas peneliti mengambil kesimpulan untuk
mengatasi masalah kurangnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang kurang
memuaskan tersebut akibat berbagai factor yang ada sehingga peneliti ingin
menggunakan strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw untuk mengatasi
masalah yang ada.
Adapun penelitian yang relevan yang sudah pernah dilakukan dengan
menggunakan cooperative tipe jigsaw yang sudah pernah berhasil dilakukan oleh
saudara Nurmahendra Harahap didalam pembelajaran Menerapakan Dasar –
5
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sangat memuaskan. Sebelum beliau
melakukan penelitian di sekolah tersebut Nilai KKM MKDE di sekolah tersebut
adalah 70,00 tetapi hanya 65% dari jumlah siswa yang ada 35 orang mencapai
KKM 70,00, tetapi setelah di lakukan strategi pembelajaran Cooperative Tipe
Jigsaw nilai KKM mata pelajran MKDE tersebut meningkat dari hanya 65%
siswa yang memenuhi KKM setelah dilakaukan strategi pembelajaran cooperative
tipe jigsaw meningkat menjadi 80% siswa yang memenuhi standar kelulusan yang
ada atau KKM yang di capai.
Adapun penelitian yang relevan yang sudah pernah dilakukan berikutnya
dengan menggunakan cooperative tipe jigsaw yang sudah pernah berhasil
dilakukan oleh saudara Dedy Syaputra Sirait didalam pembelajaran Prinsip Kerja
Motor – Motor Listrik di sekolah SMK Negeri 2 Kisaran dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sangat memuaskan. Sebelum beliau melakukan
penelitian di sekolah tersebut Nilai KKM MML di sekolah tersebut adalah 70,00
tetapi hanya 65% dari jumlah siswa yang ada 38 orang mencapai KKM 70,00,
tetapi setelah di lakukan strategi pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw nilai
KKM mata pelajran MML tersebut meningkat dari hanya 65% siswa yang
memenuhi KKM setelah dilakaukan strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw
meningkat menjadi 80% siswa yang memenuhi standar kelulusan yang ada atau
KKM yang di capai.
Adapun Kelebihan strategi pembelajran kooperatif tipe jigsaw sebagai suatu
6
a. Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan
informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
b. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
dengan kata – kata (verbal) dan membandingkanya dengan ide – ide
oarang lain.
c. Menumbuhkan sikap respek kepada orang lain, menyadari segala
keterbatasannya, dan bersedia menerima segala keterbatasannya, dan
bersedia menerima segala perbedaan.
d. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar.
e. Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungkan inter personal,
keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terahadap sekolah.
f. Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman
siswa sendiri, serta menerima umpan balik. Siswa dapat menerapkan
teknik pemecahan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena
keputusan yang di buat adalah tenggung jawab kelompok nya.
g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
mengubah belajar abstrak menjadi nyata (rill).
h. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir,
dan ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
Berdasarkan berbagai paparan diatas tentang kelebihan strategi
7
pernah dilakukan sehinga peneleti menggunakan startegi pembelajran cooperative
tipe jigsaw untuk mengimpelentasikannya didalam pembelajaran Instalasi
Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di sekolah SMK Negeri 1 Stabat agar
aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan dan standar
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ingin dicapai di sekolah tersebut.
Untuk mengetahui atau membuat anak lebih mudah memahami
pembelajaran atau pelajaran yang mereka terima, diperlukan strategi pembelajaran
cooperative yang dapat digunakan untuk menyampaikan maksud dari materi yang
di berikan. Berdasarkan penjelasan di atas, yang menjadi masalah adalah apakah
strategi pembelajaran tipe ini mempengaruhi hasil pembelajar siswa secara
maksimal. Untuk melakukan penelitian ini, strategi pembelajran yang akan
digunakan adalah strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw. Adapun alasan
untuk melakukan penelitian menggunakan tipe jigsaw dikarenakan tipe ini
didisain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan pemebelajaran orang lain. Selain itu, telah diadakan
penelitian tentang pembelajaran cooperative tipe jigsaw ini sendiri, yang
menyatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe
jigsaw hasil belajar meningkatkan (simangunsong, 2009). Hal ini senada dengan
Lie (2000) “pembelajran cooperative tipe jigsaw merupakan salah satu strategi
pembelajaran cooperative lebih fleksibel, dan meningkatkan prestasi dan sikap
siswa yang lebih baik”. Sedangkan untuk kelas yang akan di gunakan sebagai
bahan untuk melakukan penelitian model pembelajaran cooperative ini adalah
8
Sederhana dengan alasan kurangnya keaktifan siswa pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran pada materi yang berhubungan dengan teori.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, ada
banyak masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, masalah – masalah yang
teridentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Kurangnaya implementasi strategi pembelajran yang tepat dan baik didalam
proses pembelajran Instalasi Penerangan Listrik Bangunaan Sederhana siswa
kelas X Teknik Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana SMK Negeri
1 Stabat sangat rendah .
2. Peran guru didalam Interaksi antara guru dan siswa kurang maksimal
3. Sarana dan prasana yang ada kurang mendukung untuk meningkatkan
kreatifitas siswa.
4. Pemahaman siswa terhadap Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana
sangatlah rendah.
5. Kemauan dan minat siswa di dalam belajar Instalasi Penerangan Listrik
Bangunan Sederhana sangat kurang.
6. Kurangnya aktivitas siswa di dalam pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik
Bangunan Sederhana.
7. Tidak sesuai strategi pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran siswa.
9
C.Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka batasan masalah
dalam penulisan ini dibatasi pada:
1. Siswa terlebih dahulu diberi pemahaman tentang strategi pemebelajaran
cooperative tipe jigsaw
2. Aktivas dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan
strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw
3. Siswa yang diberikan perlakuan adalah Siswa Teknik Instalasi Penerangan
Listrik Bangunan Sederhana di SMK Negeri 1 Stabat Kelas X dengan juruan
pemanfaatan Teknik Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana Tahun
Pelajaran 2012/2013.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw
pada siswa kelas X dalam hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Satabat ?
2. Apakah dengan strategi pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw yang
diberikan oleh guru akan meningkatkan aktivitas belajar siswa ?
3. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan strategi
pembelajaran cooperative tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar lebih
baik pada kompetensi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana
10
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran Cooperative tipe
jigsaw sudah sesuai atau tidak penerapannya didalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan listrik Bangunan
Sederhana.
2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran cooperative tipe jigsaw.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan pemahaman siswa bagaimana
caranya memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana yang
benar dan sesuai beradasarkan PUIL.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah kemampuan kompetensi peserta didik pada Instalasi Penerangan
Listrik Bangunan Sederhana
2. Memberi masukan kepada peserta didik tentang cara belajar yang baik dan
efektif.
3. Sebagai bahan masukan kepada guru di sekolah.
4. Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan tentang penggunaan
pembelajaran yang tepat pada masing-masing pelajaran.
5. Sebagai masukan untuk peneliti lain yang melakukan penelitian yang
91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada BAB IV, maka
kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran tipe jigsaw ini terdiri dari dua siklus dan empat kali
pertemuan masing – masing siklus di bagi menjadi dua kali pertemuan.
2. Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakakukan oleh siswa dalam kelompok – kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan, Aturan kelompok adalah segala
sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat, baik siswa
sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok. Misalnya,
aturan tentang pembagian tugas setiap kelompok, waktu dan tempat
pelaksanaan, dan lain sebagainya.
3. Sistem pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas –
tugas yang terstruktur, saling ketergantungan positif, merupakan hal yang
paling utana. Saling ketergantungan positif akan terbangun setiap anggota
kelompok merasa bahwa mereka berhubugan dengan anggota yang lain dengan
asumsi bahwa seorang anggota tidak akan berhasil apabila dalam kelompok
tersebut ada anggota yang tidak berhasil sesuai dengan trencan dan target yang
92
4. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini positif. Hali ini
terlihat dari data angket yang telah dibagikan kepada siswa.
B.SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran yang diberikan
dan diharapkan dapat berguna bagi perbaikan implementasi strategi pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dimasa mendatang. Adapun saran tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
mempermudah siswa dalam pembelajaran.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan penelitian awal untuk
melakukan penelitian selanjutnya. Dan bagi calon peneliti lain yang ingin
meneliti judul yang sama diharapkan manampu menggunakan lebih dari2
siklus demi memperoleh hasil yang lebih maksimal lagi.
3. Bagi para pembaca diharapkan dapat memahami dan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk dapat meningkatkan aktifitas siswa
apabila sedang mengajar didepan kelas.
4. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah, siswa serta guru bidang
studi dan diharapkan digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar sehari –
93
93
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2008). Penelitian Tindakan Kelas untuk guru. Bandung
Aronson, Eliot. (2000). Jigsaw Classroom. (http://www.worksheetlibrary.com:
sosial Psychology Network : Unduh 22/09/2012, 10:00 am)
Binsar Panjaitan.( 2009). Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Poda
Depdikbud, (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
Djamarah, Syaiful & Zain, Aswan. (2006), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineke Cipta
Elfalasy. (2009). Model dan Strategi Pembelajaran.
(http://www.elfalasy88.wordpress.com/2009/01/06model-dan-strategi-
pembelajran/:Unduh 25/09/2012,03.50 pm)
Hamruni. (2012). Strategi Pembelajran. Yogyakarta: Insan Madani
Imam Sugandi, dkk (2001). Panduan Instalasi Listrik Untuk Rumah. Jakarta:
Yasa Mitrakarsa
Roebert E.Slavin. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan . Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Group
Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
94
Sudjana, Nana (2006). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Rosdakarya.
Tim Pengembang MKDP. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: