• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA INSTALASI LISTRIK SMK NEGERI 1 STABAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA INSTALASI LISTRIK SMK NEGERI 1 STABAT."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA INSTALASI LISTRIK SMK NEGERI 1 STABAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

MUHAMMAD JAMAL DALIMUNTHE NIM : 5104131002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA INSTALASI LISTRIK SMK NEGERI 1 STABAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

MUHAMMAD JAMAL DALIMUNTHE NIM : 5104131002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(4)
(5)

ABSTRAK

Dalimunthe, Muhammad Jamal (2013), “Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Instalasi Listrik SMK Negeri 1 Stabat”, Skripsi, Fakultas Teknik, UNIMED, 2013”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivatas dan hasil belajar siswa instalasi penerangan listrik bangunan sederhana dalam pengaplikasian dan pemasangan instalasi penerangan listrik bangunan sederhana dengan baik dan benar menurut PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) dengan menggunakan cara Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw pada siswa kelas X bidang keahlian Teknik Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana SMK Negeri 1 Stabat.

(6)

KATA PENGHANTAR

Alhamdulillahi Robil’alamin. Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT

yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena atas segala rahmat dan

nikmatnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Instalasi Listrik SMK Negeri 1 Stabat”, dalama rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan. Selawat berangkaikan salam peneliti ucapkan kepada

baginda Rasulullah Shalallhu’Alayhi Wassalam yang mana peneliti berharap

mendapatkan syafaat dari beliau di yaumil akhir kelak. Amiin ya Rabbal’alamiin.

Untuk menyelesaikan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan, sehingga peneliti semakin termotivasi. Maka pada kesempatan ini

dengan segala ketulusan hati serta penuh penghargaan peneliti mengucapkan

terimakasih sebesar – besarnya kepada :

1. Teristimewa buat Kedua Orang Tua, Ayahanda Anwar Dalimunthe,

S.Pd dan Ibunda Hj.Herlina Simatupang, yang selalu mendo’akan saya serta yang selalu memberikan bantuan baik moril maupun materil

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

(7)

4. Bapak Drs. H. Manullang, S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Universitas Negeri Medan serta Dosen Pembimbing

Akademik dan penguji yang telah banyak memberikan arahan dan

masukan agar saya dapat menyelesaikan mata kuliah yang ada serta

memberikan saran agar dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Bapak DR.Baharuddin ST,.M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Rosnelly, M.Pd, selaku dosen pnguji yang mana berkat dan

saran krtitik beliaulah maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Bapak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skiripsi

peneliti yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan setrta

masukan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

8. Bapak Drs.Marsangkap Silitonga, M.Pd selaku dosen penguji yang mana

berkat dan saran krtitik beliaulah maka skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

9. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, khususnya

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, yang telah memberikan saya ilmu

pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

10.Buat rekan – rekan saya seperjuangan yang telah membantu saya

didalam perkuliahan, Dani Solihin, Rangga Prayoga, Fajar,

(8)

yang lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu terimakasih banyak

kepada rekan – rekan seperjuangan.

11.Buat sang pengantin hati yang sabar menanti di singgasana perjalanan

hidup ini.

12.Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED,

khususnya stambuk 2008

Dalam penulisan skripsi ini tentu masih dari kata sempurna. Oleh karena

itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan positif

demi perbaikan kedepan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan dan bagi para pembaca. Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak

terimakasih.

Medan, September 2012

Penulis,

Muhammad Jamal Dalimunthe NIM.5104131002

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN TEORI ... 11

A. Kerangka Teori ... 11

2.1 Pengertian Aktivitas ... 11

2.2 Pengertian Prestasi Belajar dan Hasil Belajar 13

2.3 Hakikat Konsep Dasar Strategi

Pembelajaran Coperative 14

2.4 Hakikat Strategi Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw 26

2.4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran

(10)

2.4.2 Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw 29

2.4.3 Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw……….. 30

2.5 Pemasangan Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana

Berdasarkan PUIL (Persyaratan Umum

Instalasi Listrik)………. ……….…………. 32

2.5.1 Pengantar Tentang Listrik……… 32

2.5.2 Tujuan PUIL……… 33

2.5.3 Ruang Lingkup Pemasangan Instalasi Penerangan

Listrik Bangunan Sederhana……….………. 34

2.5.4 Prinsip Dasar Instalasi Penerangan Listrik

Bangunan Sederhana ………..……… 35

2.5.5 Standar dan Peraturan Instalasi Penerangan

Listrik Bangungan Sederhana……….. 36

2.6 Perlengkapan Instalasi Penerangan Listrik

Bangunan Sederhana ……… 37

2.6.1 Ketentuan Umum Mengenai Perlengkapan

Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana…... 38

2.6.2 Papan Hubung Bagi (PHB) Konsumen……… 39

2.6.3 PHB Utama Satu Fase……… 39

2.7 Penyambungan lampu dan kotak – kontak……… 44

2.7.1 Penyambungan Sakelar satu kutub dengan

satu lampu tanpa penghantar pengaman………. 44

2.7.2 Penyambungan saklar satu kutub dengan

(11)

2.7.3 Penyambungan saklar dua kutub dengan

satu lampu……… 47

2.7.4 Saklar seri dengan dua kelompok lampu……… 48

2.7.5 Mengendalikan satu lampu dari dua tempat menggunakan saklar tukar……….. 49

B. Kerangka Berfikir………... 50

C. Hipotesis………...………… 52

BAB III METODE PENELITIAN………

53

A.Lokasi dan Waktu Penelitian……… 53

B. Subyek dan Obyek Penelitian ………. 53

C.Defenisi Operasional Penelitian……… 53

D.Prosedur Kerja dalam Peneltian……… 64

E. Teknik Pengumpulan Data……… 58

F. Teknik Analisis Data……… 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……

61

4.1 Hasil Penelitian……… 61

4.1.1 Deskripsi Pra Tindakan……… 61

4.1.2 Siklus I ……… 62

a. Perencanaan Siklus I……… 62

b. Tindakan Pembelajaran Pada Siklus I……… 62

c. Observasi/Pengamatan Tindakan Siklus I……….. 64

1) Aktivitas Siswa………..………..………..…… 64

(12)

3) Pengamatan Proses Belajar Mengajar………..… 71

4) Hasil Belajar Siswa………..…………..……… 72

d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I………..………… 74

4.1.3 Siklus II……… 75

a. Perencanaan Siklus II……… 75

b. Tindakan Pembelajaran Pada Siklus II………… 76

c. Observasi/Pengamatan Tindakan Siklus II…….. 78

1) Aktivitas Siswa………..………..………..…… 78

2) Aktivatas Koopearatif Tiap Kelompok……….. 80

3) Pengamatan Proses Belajar Mengajar………..… 82

4) Hasil Belajar Siswa………..…………..……… 83

5) Respon Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar………..…………..………… 85

d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I………..………… 86

4.2 Pembahasan………. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 91

A.Kesimpulan……… 91

B. Saran………. 92

DAFTAR PUSTAKA……… 93

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif 23

Tabel 4.1 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I 65

Tabel 4.2 Kegiatan Siswa Dalam Kelompok 69

Tabel 4.3 Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar 71

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 73

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II 78

Tabel 4.6 Kegiatan Siswa Dalam Kelompok 80

Tabel 4.7 Hasil Observasi Proses Belajar Mengajar 82

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II 84

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 29

Gambar 2.2 Perlengkapan Instalasi Listrik Rumah Tinggal 37

Gambar 2.3 Hubungan Pada Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)

Dengan Pemebumian Sistem TN-S (PNP)

Paket 450VA 40

Gambar 2.4 Sakelar/kutub PHB 41

Gambar 2.5 Papan Hubung Bagi (PHB) dengan sekering otomatis 41

Gambar 2.6 a) Bagan lengkap PHB utama dengan penghantar yang

melayani beberapa sirkuit akhir dan sirkuit cabang 43

Gambar 26 b) Bagan suatu garis dengan penandaan polaritas

penghantar pada setiap penghantar dan

kotak – kontaknya 43

Gambar 2.7 a) Multi Diagram hubungan saklar satu kutub dengan lampu

serta kotak – kontak tanpa pembumian 45

Gambar 2.7 b) Diagram satu garis hubungan saklar satu kutub dengan

lampu serta kotak – kontak tanpa pembumian 45

Gambar 2.8 a) Multi Diagram hubungan saklar satu kutub dengan lampu

serta kotak – kontak tanpa pembumian 46

Gambar 2.8 b) Diagram satu garis hubungan saklar satu kutub dengan

lampu serta kotak – kontak dengan pembumian 47

Gambar 2.9 a) Multi Diagram pengawatan saklar dua kutub dengan

satu lampu 47

Gambar 2.9 b) Diagram satu garis hubungan saklar dua

kutub dengan satu lampu 47

Gambar 2.9 c) Saklar Ungkit 48

Gambar 2.9 d) Saklar Putar 48

Gambar 2.10 a) Saklar seri jenis Ungkit dua kelompok lampu 48

(15)

Gambar 2.10 c) Bagan diagram satu garis saklar seri

dua kelompok lampu 48

Gambar 2.11 a) Saklar tukar mengendalikan satu lampu

dari dua tempat 49

Gambar 2.11 b) Lampu terletak diantara dua saklar tukar 49

Gambar 2.11 c) Diagram satu garis rangkaian saklar tukar 50

Gambar 3.1 Siklus pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 55

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas 58

Gambar 4.1 Perkembangan Hasil Belajar Siswa pada

Pertemuan I dan II 74

Gambar 4.2 Perkembangan Hasil Belajar Siswa pada

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia.

Pendidikan juga merupakan hak bagi setiap warga negara agar mereka menjadi

manusia yang berkembang hal ini dapat dilihat dalam undang – undang dasar

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional yang menyatakan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri

untuk memiliki kekeuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat

bangsa dan Negara. Menurut undang – undang di atas jelas bahwa tujuan

pendidikan Nasional adalah untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan

Negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang mulia ini disusunlah kurikulum

yang merupakan seperangkat rencana dan pengatur mengenai tujuan, isi, bahan

dan model pembelajaran. Kurikulum merupakan sebagai pedoman dalam

peneyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang akan

menghasikan lulusan ynag nantinya diharapkan mempunyai lulusan yang

berkompeten dan berkualitas yang dibutuhkan baik di Dunia Usaha maupun di

(17)

2

Manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas lebih ditujukan kepada SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan). Hal ini di latar belakangi oleh Peraturan

Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2, yaitu “Menyiapkan peserta

didik untuk memasuki lapangan pekerjaan serta mengembangkan sikap

professional”.

Dan sejalan dengan pendapat Wijaya, C (dalam Fifsoneri 2006 : 2), yang

mengatakan bahwa : “Lembaga Pendidikan di Negara kita terus berupaya mencari

struktur kurikulum sisitem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan

efisien melalui pembaharuan dan penelitian”. Hal tersebut dapat di lihat dengan

adanya pergantian kurikulum, pelaksanaan penataran bagi guru – guru, pengadaan

sarana dan prasarana yang semakin lengkap dan sebagainya.

Berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk kompetensi

Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana SMK Negeri 1 Stabat yang

ditetapkan ialah 7,0. Hasil tes yang di peroleh siswa sangatlah rendah sekali

tentang pemahaman siswa terhadap pemasangan Instalasi Penerangan Listrik

Bangunan Sederhan. Berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa, siswa hanya

dapat memahaminya dan memperaktekannya hanya 60% siswa yang mampu

mengerti tentang tata cara pemasangan instalasi listrik yang benar. Pada tahun

ajaran 2011/2012 nilai rata – rata siswa untuk pelajaran instalasi listrik hanya

mencapai 67,50 dan hanya 60 % saja siswa yang dapat memenuhi standar KKM

yang di tentukan. Dan imbasnya kualitas lulusan siswa dan mutu pendidikan dari

tahun ke tahun semakin menurun.

Menurut pendapat guru di SMK Negeri 1 Stabat tamatan SMK masih belum

(18)

3

listrik bangunan sederahan yang baik dan benar berdasarkan PUIL yang ada.

Tamatan SMK khususnya instalasi listrik masih sangat sedikit sekali di serap di

DU/DI karena mereka belum memahami sekali pemasangan instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana itu yang baik dan benar berdasrkan PUIL yang ada.

Dilapang terdapat situasi atau masalah yang dihadapi seorang guru

khususnya guru dibidang teknik instalasi listrik penerangan disebabkan siswa

kurang begitu memehami atau mengatahui pemasangan instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana yang baik dan benar sehingga aktivitas dan hasil

belajar siswa kurang begitu memuaskan karena ada beberapa faktor yang belum di

ketahui oleh seorang guru bagaimana strategi atau cara untuk meningkatkan

aktivitas siwa dan hasil belajarnya di bidang teknik instalasi listrik.

Sehingga hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui kegiatan belajar

mengajar, tidak dapat dicapai seluruhnya secara langsung dan tidak dapat diukur

dengan mudah seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (1983:26) bahwa :

“Hasil belajar dipengaruhi 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), meliputi :

minat, bakat, kreatifitas, motivasi, IQ, ESQ, dll. Sedangkan faktor eksternal

(faktor yang berasal dari luar siswa), meliputi sarana dan prasarana, lingkungan

pendidikan, pendidik, buku – buku, media, metode belajar dan sebagainya.

Adapun kendala atau faktor seorang siswa kurang begitu memahami atau

mengetahui tentang pemasangan instalasi penerangan listrik bangunan sederhana

yang baik dan benar sehingga aktivitas dan hasil belajarnya kurang begitu

(19)

4

1. Kurangnya implementasi startegi pembelajaran yang tepat dan baik

didalam proses pembelajaran intalasi penerangan listrik bangunan

sederhana siswa SMK kelas X teknik intalasi tenaga listrik

2. Peran guru di dalam interaksi antara guru dan siswa kurang maksimal

3. Sarana dan prasarana yang ada kurang mendukung untuk meningkatkan

kreatifitas siswa

4. Pemahaman siswa terhadap instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana sangatlah rendah

5. Kemauan dan minat siswa di dalam pembelajaran instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana sangatlah kurang

6. Kurangnya aktivitas dan hasil belajar siswa di dalam pembelajaran

intalasi penerangan listrik bangunan sederhana

7. Tidak sesuai strategi pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajran

siswa

8. Tidak di sesuaikan strategi pemeblajaran dengan karakter siswa

Berdasarkan masalah yang ada diatas peneliti mengambil kesimpulan untuk

mengatasi masalah kurangnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang kurang

memuaskan tersebut akibat berbagai factor yang ada sehingga peneliti ingin

menggunakan strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw untuk mengatasi

masalah yang ada.

Adapun penelitian yang relevan yang sudah pernah dilakukan dengan

menggunakan cooperative tipe jigsaw yang sudah pernah berhasil dilakukan oleh

saudara Nurmahendra Harahap didalam pembelajaran Menerapakan Dasar –

(20)

5

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sangat memuaskan. Sebelum beliau

melakukan penelitian di sekolah tersebut Nilai KKM MKDE di sekolah tersebut

adalah 70,00 tetapi hanya 65% dari jumlah siswa yang ada 35 orang mencapai

KKM 70,00, tetapi setelah di lakukan strategi pembelajaran Cooperative Tipe

Jigsaw nilai KKM mata pelajran MKDE tersebut meningkat dari hanya 65%

siswa yang memenuhi KKM setelah dilakaukan strategi pembelajaran cooperative

tipe jigsaw meningkat menjadi 80% siswa yang memenuhi standar kelulusan yang

ada atau KKM yang di capai.

Adapun penelitian yang relevan yang sudah pernah dilakukan berikutnya

dengan menggunakan cooperative tipe jigsaw yang sudah pernah berhasil

dilakukan oleh saudara Dedy Syaputra Sirait didalam pembelajaran Prinsip Kerja

Motor – Motor Listrik di sekolah SMK Negeri 2 Kisaran dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang sangat memuaskan. Sebelum beliau melakukan

penelitian di sekolah tersebut Nilai KKM MML di sekolah tersebut adalah 70,00

tetapi hanya 65% dari jumlah siswa yang ada 38 orang mencapai KKM 70,00,

tetapi setelah di lakukan strategi pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw nilai

KKM mata pelajran MML tersebut meningkat dari hanya 65% siswa yang

memenuhi KKM setelah dilakaukan strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw

meningkat menjadi 80% siswa yang memenuhi standar kelulusan yang ada atau

KKM yang di capai.

Adapun Kelebihan strategi pembelajran kooperatif tipe jigsaw sebagai suatu

(21)

6

a. Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat

menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan

informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

b. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan

dengan kata – kata (verbal) dan membandingkanya dengan ide – ide

oarang lain.

c. Menumbuhkan sikap respek kepada orang lain, menyadari segala

keterbatasannya, dan bersedia menerima segala keterbatasannya, dan

bersedia menerima segala perbedaan.

d. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung

jawab dalam belajar.

e. Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk

mengembangkan rasa harga diri, hubungkan inter personal,

keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terahadap sekolah.

f. Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman

siswa sendiri, serta menerima umpan balik. Siswa dapat menerapkan

teknik pemecahan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena

keputusan yang di buat adalah tenggung jawab kelompok nya.

g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan

mengubah belajar abstrak menjadi nyata (rill).

h. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir,

dan ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

Berdasarkan berbagai paparan diatas tentang kelebihan strategi

(22)

7

pernah dilakukan sehinga peneleti menggunakan startegi pembelajran cooperative

tipe jigsaw untuk mengimpelentasikannya didalam pembelajaran Instalasi

Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di sekolah SMK Negeri 1 Stabat agar

aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan dan standar

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ingin dicapai di sekolah tersebut.

Untuk mengetahui atau membuat anak lebih mudah memahami

pembelajaran atau pelajaran yang mereka terima, diperlukan strategi pembelajaran

cooperative yang dapat digunakan untuk menyampaikan maksud dari materi yang

di berikan. Berdasarkan penjelasan di atas, yang menjadi masalah adalah apakah

strategi pembelajaran tipe ini mempengaruhi hasil pembelajar siswa secara

maksimal. Untuk melakukan penelitian ini, strategi pembelajran yang akan

digunakan adalah strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw. Adapun alasan

untuk melakukan penelitian menggunakan tipe jigsaw dikarenakan tipe ini

didisain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan pemebelajaran orang lain. Selain itu, telah diadakan

penelitian tentang pembelajaran cooperative tipe jigsaw ini sendiri, yang

menyatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe

jigsaw hasil belajar meningkatkan (simangunsong, 2009). Hal ini senada dengan

Lie (2000) “pembelajran cooperative tipe jigsaw merupakan salah satu strategi

pembelajaran cooperative lebih fleksibel, dan meningkatkan prestasi dan sikap

siswa yang lebih baik”. Sedangkan untuk kelas yang akan di gunakan sebagai

bahan untuk melakukan penelitian model pembelajaran cooperative ini adalah

(23)

8

Sederhana dengan alasan kurangnya keaktifan siswa pada saat berlangsungnya

proses pembelajaran pada materi yang berhubungan dengan teori.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, ada

banyak masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, masalah – masalah yang

teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnaya implementasi strategi pembelajran yang tepat dan baik didalam

proses pembelajran Instalasi Penerangan Listrik Bangunaan Sederhana siswa

kelas X Teknik Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana SMK Negeri

1 Stabat sangat rendah .

2. Peran guru didalam Interaksi antara guru dan siswa kurang maksimal

3. Sarana dan prasana yang ada kurang mendukung untuk meningkatkan

kreatifitas siswa.

4. Pemahaman siswa terhadap Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana

sangatlah rendah.

5. Kemauan dan minat siswa di dalam belajar Instalasi Penerangan Listrik

Bangunan Sederhana sangat kurang.

6. Kurangnya aktivitas siswa di dalam pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik

Bangunan Sederhana.

7. Tidak sesuai strategi pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran siswa.

(24)

9

C.Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka batasan masalah

dalam penulisan ini dibatasi pada:

1. Siswa terlebih dahulu diberi pemahaman tentang strategi pemebelajaran

cooperative tipe jigsaw

2. Aktivas dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan

strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw

3. Siswa yang diberikan perlakuan adalah Siswa Teknik Instalasi Penerangan

Listrik Bangunan Sederhana di SMK Negeri 1 Stabat Kelas X dengan juruan

pemanfaatan Teknik Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana Tahun

Pelajaran 2012/2013.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw

pada siswa kelas X dalam hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Satabat ?

2. Apakah dengan strategi pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw yang

diberikan oleh guru akan meningkatkan aktivitas belajar siswa ?

3. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan strategi

pembelajaran cooperative tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar lebih

baik pada kompetensi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana

(25)

10

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran Cooperative tipe

jigsaw sudah sesuai atau tidak penerapannya didalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan listrik Bangunan

Sederhana.

2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran cooperative tipe jigsaw.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan pemahaman siswa bagaimana

caranya memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana yang

benar dan sesuai beradasarkan PUIL.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah kemampuan kompetensi peserta didik pada Instalasi Penerangan

Listrik Bangunan Sederhana

2. Memberi masukan kepada peserta didik tentang cara belajar yang baik dan

efektif.

3. Sebagai bahan masukan kepada guru di sekolah.

4. Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan tentang penggunaan

pembelajaran yang tepat pada masing-masing pelajaran.

5. Sebagai masukan untuk peneliti lain yang melakukan penelitian yang

(26)

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada BAB IV, maka

kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran tipe jigsaw ini terdiri dari dua siklus dan empat kali

pertemuan masing – masing siklus di bagi menjadi dua kali pertemuan.

2. Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang

dilakakukan oleh siswa dalam kelompok – kelompok tertentu untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan, Aturan kelompok adalah segala

sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat, baik siswa

sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok. Misalnya,

aturan tentang pembagian tugas setiap kelompok, waktu dan tempat

pelaksanaan, dan lain sebagainya.

3. Sistem pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas –

tugas yang terstruktur, saling ketergantungan positif, merupakan hal yang

paling utana. Saling ketergantungan positif akan terbangun setiap anggota

kelompok merasa bahwa mereka berhubugan dengan anggota yang lain dengan

asumsi bahwa seorang anggota tidak akan berhasil apabila dalam kelompok

tersebut ada anggota yang tidak berhasil sesuai dengan trencan dan target yang

(27)

92

4. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini positif. Hali ini

terlihat dari data angket yang telah dibagikan kepada siswa.

B.SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran yang diberikan

dan diharapkan dapat berguna bagi perbaikan implementasi strategi pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dimasa mendatang. Adapun saran tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk

mempermudah siswa dalam pembelajaran.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan penelitian awal untuk

melakukan penelitian selanjutnya. Dan bagi calon peneliti lain yang ingin

meneliti judul yang sama diharapkan manampu menggunakan lebih dari2

siklus demi memperoleh hasil yang lebih maksimal lagi.

3. Bagi para pembaca diharapkan dapat memahami dan menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk dapat meningkatkan aktifitas siswa

apabila sedang mengajar didepan kelas.

4. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah, siswa serta guru bidang

studi dan diharapkan digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar sehari –

(28)

93

(29)

93

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2008). Penelitian Tindakan Kelas untuk guru. Bandung

Aronson, Eliot. (2000). Jigsaw Classroom. (http://www.worksheetlibrary.com:

sosial Psychology Network : Unduh 22/09/2012, 10:00 am)

Binsar Panjaitan.( 2009). Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Poda

Depdikbud, (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta

Djamarah, Syaiful & Zain, Aswan. (2006), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineke Cipta

Elfalasy. (2009). Model dan Strategi Pembelajaran.

(http://www.elfalasy88.wordpress.com/2009/01/06model-dan-strategi-

pembelajran/:Unduh 25/09/2012,03.50 pm)

Hamruni. (2012). Strategi Pembelajran. Yogyakarta: Insan Madani

Imam Sugandi, dkk (2001). Panduan Instalasi Listrik Untuk Rumah. Jakarta:

Yasa Mitrakarsa

Roebert E.Slavin. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan . Jakarta: Kencana

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Group

Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Kencana

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor – Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :

(30)

94

Sudjana, Nana (2006). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDP. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:

Gambar

Tabel 2.1 Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.10 c) Bagan diagram satu garis saklar seri

Referensi

Dokumen terkait

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa X ² e” 5,99 (C tabel untuk df = 2) berarti bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian obesitas dan

Khurana AK, Pathogenesis Hypertension Retinopathy Comprehensive Opthalmology, 4 th Ed,India.. Khurana AK, Diseases

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan proses sains yang baik adalah mahasiswa yang memiliki gaya berpikir

Keterangan : Kondisi analisa sampel gaplek sama dengan kondisi yang digunakan pada kromatogram asam amino 31,25 ppm.. Kurva Standar

Berdasarkan indentifikasi hasil analisis terhadap faktor eksternal dalam pengembangan usaha kecil keripik pisang “Kondang Jaya”, maka diketahui bahwa faktor kunci

Input yang diberikan berupa besaran analog dan output dari DCS adalah arus 4- 20mA yang dihubungkan pada electro-pneumatic regulator untuk mengatur posisi silinder

Menurut Yusuf Qardhawi bunga bank haram berdasarkan hasil ijma’ yang dilakukan oleh tiga lembaga ilmiah terkenal, yaitu pusat Islam Al Azhar di Mesir,.. Lembaga Fiqh Rabithah Alam

Adapun hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib qada serta membayar kafarat adalah berhubungan suami istri yang sah. Kafaratnya adalah memerdekakan budak atau mungkin