DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSIPARTAIDEMOKRAT
PENDAPATFRAKSIPARTAIDEMOKRAT
MENGENAI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG USUL INISIATIF DPR-RI
TERHADAP
RANCANGAN UNDANG .. UNDANG TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1999
TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJJ
DAN
RANCANGAN UNDANG .. UNDANG TENTANG
PERBANKAN SY ARIAH
Juru Bicara :
K.H. AZIDDIN, SE, M.Sc Nemer Anggeta : A-1 00
,.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA
2004#2009
FRAKSIPARTAIDEMOKRAT
Sekretariat: Gedung MPR-DPR RI, Nusantara I, Lt. IX Ruang; 0903
JI. Jend. GatotSubroto, Jakarta 10270 Telp. (021) 575 5119, Fax. (021) 575 5120
~
PENDAPATFRAKSIPARTAIDEMOKRAT MENGENAI .
RANCANGAN UNDANG .. UNDANG USUL INISIATIF DPR~RI
TERHA'DAP , , . ' . S~\};~ti~~~ ~~ '~i i .. t~'t"~ IIIII....:.~\ ~!hl~ .. \ ~ PARTAI DEMOKRAt,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANGNOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJJ, DAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERBANKAN SYARIAH Juru Bicara :
K. H. Aziddin, SE.M.Sc
Nomor Anggota :
A.1 00
Assa/amu'a/aikum. Wr. Wb.
SeJamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yth, Saudara Pimpinan Sidang
Yth, Saudara Para Anggota Dewan serta hadirin hadirat yang kami
hormati. .
Marilah kita bersyukur kehadiratAllah
swr
atas segala nikmat yang telah kita terima, nikmat menenma amanah rakyat didataran persada Tanah Air tercinta ini, nikmat atas berkenan dan ridho-Nya kep~ada kita pada Rapat Paripuma hari inL Seraya, mempersembahkan shalawat dan salam keharibaan junjungan kita RasuJulJah Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, pengikutbeJiau
sarnpaiakhir
zaman.Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh Ummat Islam yang te)ah memenuhi kriteria "MAMPU", mampu secara materi, fisik dan mental, sedangkan penyelenggaraan Ibadah Haji bagi bangsa kita merupakan "TUGAS NASIONAL" mengangkat martabat bangsa Indonesia, sedangkan para jamaah haji merupakan TAMU ALLAH
(Dhuyufurrahman). ..
Dhuyufurrahman (Tamu AJlah) hanya orang yang mampu dan melaksanakan Ibadah Haji di Makkahtul Mukarramah dan di Madinahtul Munawarrah, Wukuf di Arafah, mabid di Muzdhalifah serta mabid di Mina. SedangkanTamu Kenegaraan dapat berkunj~ng ke negara-negara lain dengan istilah "KeHling Dunia". Seseorang berniat dan berangkat ke luar negeri dengan tujuan ketiling dunia sekalipun, cukup diantar oleh keluarga sendiri, tetapi pada saat seseorang akan berangkat menunaikan Ibadah Haji, para keluarga, kerabat, handai taulan bisa kampung bahkan se-kecamatan turut b,erdo'a dan mengantar si calon jamaah haji tersebut, diantar dengan do'a isak tangis yang tufus ikhlas dan lubuk hati yang paling dalam, bukan tangis seorang bintang film yang terisak tersedu-sedu, karena tangisnya diatur oleh sang sutradara sesuai dengan pesan
1
sponsornya/produsernya, karena tangisnya untuk tontonan dan bukan untuk tuntunan menghadap Allah SWT, berbeda dengan para Dhuyufurrahman pada saat wukuf di Arafah (~...p ~'), serentak para Dhuyufurrahman berserah din, bermunajad berseru menyatakan diri memenuhi panggilan-Nya. 'Para Dhuyufurrahman. saling berfomba "Mencapai Simpati"
dihadapan sang kholiq, berusaha menggapai kemesraan, serta "Bermanja" dihadapan sang kholiq semua itu dilakukan para Dhuyufurrahman, karena rasa rindunya kepada Arrahman-Arrahim setelah sekian lamanya menanti panggiJan-Nya.
8apak Pimpinan, Anggota Dewan yang terhormat serta para hadirin
tercinta ..
Gelombang reformasi tahun 1998 yang lalu mengilhami para reformis sehingga terbitlah ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XlMPRl1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan dalam rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara .
• :. Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor: 38, Tambahan Lembaran Negata Nomor: 3037) .
• :. Undang-Undang Nomor : 9 tahun 1992 tentang Kemigrasian (Lembaran Negara Tahun
1992
Nomor:33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor:3474) .
• :. Undang-Undang Nomor : 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun
1992
Nomar:49,
TambahanLembaran Negara Nomor :
49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor :3480) .
• :. Undang-Undang Nomor : 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Tahun
1992
Nomor :53,
Tambahan LembaranNegara Nomor: 3481) .
• :. Undang-Undang Nomor : 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran
Negara Tahun
1992
Nomar:98,
Tambahan Lembaran Negara Nomor:3493) .
• :. Undang-Undang Nomor: 32 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun
1992
Nomor: 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor:3495).
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ditetapkanlah "Undang-Undang Nomor :
17
Tahun1999
tentangIndonesia, yang telah diselaraskan dengan perkembangan sosial budaya, ekonomi, politik dan aspirasi masyarakat yang senantiasa berkembang sehingga pada gilirannya Penyelenggaraan Ibadah Haji tersebut dapat diakses secara transparan oJeh Japisan masyarakat dan memenuhi standar akuntabilitas paUtik.
Adapun Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji tersebut, yang diundangkan oleh . Pemerintah zaman 8apak Prof.. BJ. Habibie beserta ketentuan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada saat itu, kami Fraksi Demokrat memanjatkan do'a kehadirat Allah SWl", semoga para reformis sejati tersebut mendapat balasan amalnya ..
8apak Pimpinan, Anggota Dewan yang kami hormati, hadirin sekalian .. Secara seksama kita mengetahui bahwa Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji ada XVI BAS dengan 30 Pasal, sedang BAB dan Pasal yang sangat mendasar pada usul inisiatif tentang Perubahan ~ndang-Undang Nomor :
17
Tahun1999
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang diusulkan oleh Anggota Dewan yang ada di Komisi VIII yaitu :1. Terbentuknya struktur baru bagi Penyelenggaraan Ibadah Haji, sehingga ada keseimbangan peran Pemerintah, Swasta dan Masyarakat.
2.
Melakukan pemisahan secara tegas antara Pengatur·Pelaksana dengan Badan Pengawas.3. Terbentuknya Lembaga Penyelenggaraan Haji yang berfungsi sebagai pelaksana, dan adanya Lembaga Pengawas yang dihimpun dan unsur Pemerintah, Masyarakat, Ulama dan Pemimpin Ummat Islam.
SebeJum fraksi kami rnemberikan tanggapan dan saran serta pendapat terlebih dahulu· kami menyampaikan dendang seorang penyair :
Tidak semua apa yang kita inginkan berhasil, Sebagaimana angin berhembus disamudra IU8S,
Tidak selamanya mengikuti kehendak sampan yang ber/ayar.
Kemudian Rosul mengingatkan kita dengan sabdanya :
/
I I
~
,/~
( / ,~
/ " J /~,,'-
/~
-:" /) : ".l....9 I J.l....9
l..l~
L>"UlI
b.
~
I
~~
l..l~ ~I ~
<i;la
;.~
/ " I) ~ 7 - , . , , " " " "
.#"
// , "/
~",
~"
"
?-I·~ lH~;I;~
(yw,J1
~I) ~4-UlIJ~yi~:/1 ~Ull
#1
I),,1
9 ,/..? ~ ", ",Lc"lCuA·
..
1
.. ~ ~ ~" " / " , ... lJA: ;0 { , . . . ~J-4.J
Artinya : Ada dua g%ngan dan ummatku, apabila mereka baik hubungannya, maka baiklah rakyat yang dipimpinnya, maka apabi/a hubungan mereka tidal< balk, (saling menyalahkan atau saling bertentangan), maka rusaklah rakyat yang dipimpinnya, yaitu Umara' (Pemerintah) dan Fuqaha' (Ulama). Hadits riwayat
Ibnu Abdul Bar dan Abu Nu'aim dari Hadfts Ibnu Abbas.
Mengingat peran DPR-RJ dalam menjaJankan fungsi Legislasi Pengawasan dan Anggaran (Budgeting) perlu ditegaskan dalam melakukan amandemen/revisi atas Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji BA8 dan Pasal-Pasaf yang relevan dengan revisi yang diusulkan merupakall Penegasan bahwa fungsi DPR-RI dengan Pemerintah telah terbangun kemitraan bersama dengan pihak masyarakat dan Ulama.
Dari Uraian di alas, Fraksi Partai DerTlokrat memberikan pertimbangan dan pendapat sebagai berikut :
1. Perlu adanya AmademenlRevisi khususnya pada BAS III Pengorganisasian Pasal 6 dimana Tanggungjawab Pemerintah harus dipadukan dengan satu lembaga baru tentang Pengawasan Terpadu yang mewakili DPR-RJ, Ulama dan Pimpinan Organisasi Islam.
2. Khusus pasal (10) dan (11) Dana Abadi Ummat dan Pembayaran Tabungan/BPIH hams diletakkan pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta yang memifiki dana aktiva ± Rp. 10 triliyun, Bank Swasta yang merger dan teJah go public, berpengaJaman di bidang val uta asing
khususnya mata uang
Donar
dan Real.3. DPR-RI yang membidangi Agama, dengan Pemerintah dalam hal ini Departemen Agama, mengadakan rapat kerja untuk mengandemen/merevisi Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 1999 tentang PenyeJenggaraan Ibadah Haji sesuai dengan mekanisme DPR-RI.
Usulan ;n;siatif in; merupakan upaya kita bersama antara
DP~-RJ dengan Pemerintah agar hubungan kita sesama manusia menjadi
t ~ t ' "'t ". -' I , ~
J
~.(. .
~ UJ\
lJ-A,
~ J ~\ ~/ . MuJusnya hubunganvertJkaJ
dan honsontaJtersebut akan menjamin kehidupan sakinah, plus jiwa mutmainnah. Amin ya Robbal Alamin.
Demikian juga Rancangan Undang-Undang usul inisiatif tentang Bank Syariah merupakan jawaban kerinduan masyarakat akan implementasi Syariah dalam kehidupan dan tidak terJepas dan prinsip syariah yang menurut aturan pe~anjian berdasarkan hukum Islam dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha maupun kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain : Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) , pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modat (musharakah) , prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) , atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa mumi tanpa pilihan (!jarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Marilah kita renungkan Hukum Dinamika Ibn Khaldun :
"Kekuatan penguasa/pemerintah adak dapat diwujudkan kecuafi dengan implementasi syariah"
"Syariah tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan penguasa/pemerintah" "Penguasa/pemerintah tidakdapat memperoleh kekuasaan kecuali dari rakyaf
"Masyarakat tidak dapat ditopang kecuali oleh kekayaan" "Kekayaan tidak dapat diperoleh kecuali dari pembangunan" "Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali n7elalui keadilan"
"Keadilan merupakan standar yang akan dievaluasi Allah pada umat-Nya dan. penguasa/pemerintah dibebankan dengan adanya fanggung jawab untuk mewujudkan keadilarf
Maka kami m'elihat perubahan Rancangan Undang-Undang usul inisiatif tentang Perbankan Syariah telah mencapai sasarannya sesuai yang diusulkan oleh komisi XI DPR RI oleh karenanya Fraksi Partai Demokrat dapat menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Rancangan Undang-Undang tentang Perbankan Syariah untuk ditindakJanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.
Demikianlah pendapat Fraksi Partai Demokrat, semoga Allah SWT . memberikan ridho terhadap inisiatif usulan tentang Perubahan.
Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Rancangan Undang-Undang tentang Perbankan Syariah, seraya marilah
kita menyongsong kedatangan
bulan SuciRamadhan,
mohan maafatas
kekurangan dankekhilafan diantara
kita.Terima kasih.
Wassa/amu'a/aikum" Wr: Wb.
PIMPINAN
Jakarta, 27 September
2005.
FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR-RI
Ketua, Sekretaris,
H. SOEKARTONO HADIWAR
.H.SUTANBHATOEGANA MM
No. A-105 No. A-85