• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN TUBERCULOSIS ANTIGEN RAPID TEST KIT ANTARA SPUTUM DAN SERUM PASIEN TUBERKULOSIS PARU TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN PENAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN TUBERCULOSIS ANTIGEN RAPID TEST KIT ANTARA SPUTUM DAN SERUM PASIEN TUBERKULOSIS PARU TESIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERBANDINGAN PENAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN

TUBERCULOSIS ANTIGEN RAPID TEST KIT ANTARA SPUTUM

DAN SERUM PASIEN TUBERKULOSIS PARU

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama: Ilmu Biomedik Patologi Klinik

Oleh

Selvi Liemena

NIM: S501008058

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

(2)
(3)
(4)
(5)

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas petunjuk dan

rahmat serta karunia yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Usulan Tesis dengan judul “Perbandingan penampilan diagnostik TBAg rapid

test kit antara sputum dan serum pasien tuberkulosis paru”. Usulan Tesis ini

dimaksudkan sebagai rancangan penelitian yang akan dilanjutkan dengan kegiatan

penelitian. Penelitian merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai derajat

magister.

Atas kesempatan, bantuan, motivasi dan bimbingan yang diberikan kepada

penulis, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1.

Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis utnuk

mengikuti Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret.

2.

Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada

penulis dalam menyelesaikan studi.

3.

Dr. Hari Wujoso, dr, SpF, MM., selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Universitas sebelas Maret, yang telah banyak

memberikan fasilitas serta kebijaksanaan dalam proses pendidikan.

4.

Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr, SpPD-KR, FINASIM., selaku Dekan

(6)

commit to user

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister

pada Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.

5.

Dr Sigit Priohutomo., MPH., selaku Direktur BBKPM Surakarta, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

lingkungan BBKPM Surakarta.

6.

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK., selaku Pembimbing I

penulis, yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

7.

B. Rina A. Sidharta, dr, SpPK-K., selaku Kepala Instalasi Laboratorium

Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan Pembimbing II penulis

yang telah memberikan banyak fasilitas dan motivasi serta bimbingannya

selama penyelesaian tesis ini.

8.

Prof. Dr. JB. Suparyatmo, dr, SpPK-K., selaku Guru Besar Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang selalu

memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian tesis ini.

9.

Tahono, dr., SpPK-K.., selaku Kepala Bagian Patologi Klinik dan Kepala

Program Studi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UNS, yang selalu

memberikan semangat, motivasi dan saran yang berarti dalam penyelesaian

tesis ini.

10. Bapak Ibu staf dan dosen serta rekan-rekan PPDS Patologi Klinik Fakultas

Kedokteran UNS Surakarta yang telah banyak bekerjasama dan memberikan

saran yang berarti.

(7)

commit to user

11. Teman-teman analis di Laboratorium Klinik BBKPM Surakarta, yang telah

bekerjasama dan memberikan bantuan sehingga terlaksana penelitian ini.

12. Ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

kedua orangtua penulis papa Denny Liemena dan dan mama Helda Khoeswara

yang telah membesarkan, membimbing dan memberikan dukungan penuh

sehingga penulis dapat mencapai jenjang pendidikan seperti sekarang ini.

13. Kepada Bapak dan Ibu Mertua serta suami dan anak-anakku tercinta: dr Sony

SpAN., M.Kes, yusuf, rio, nanda, dede terimakasih yang tidak ternilai atas

doa, pengertian, pengorbanan, kesabaran, kasih sayang selama ini. Kalian

selalu menjadi inspirasi dan pemberi semangat dalam segala hal.

14. Kepada semua pasien yang telah bersedia menjadi subyek penelitian tesis ini,

yang dengan ikhlas memberikan pengorbanan demi kemajuan ilmu

pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu besar harapan kami untuk mendapatkan kritik dan saran demi perbaikan

sehingga bermanfaat bagi perkembangan keilmuan di bidang Patologi Klinik.

Surakarta, Oktober 2014

Penulis

(8)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul... i

Lembar Pengesahan Pembimbing... Lembar Pengesahan Penguji... ii iii Pernyataan Orisinalitas dan Hak Publikasi... iv

Kata Pengantar... v Daftar Isi... Daftar Gambar ... Daftar Tabel... viii x xi Daftar Singkatan... xii

Daftar Lampiran... xiv

ABSTRAK... xv ABSTRACT... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 1. Tujuan Umum... 2. Tujuan Khusus... 6 6 6 D. Manfaat Penelitian... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Kajian Teori... 8

1. Definisi... 8

2. Epidemiologi... 8

3. Morfologi dan Struktur... 9

4. Biomolekuler... 10

5. Imunopatogenesa Tuberkulosis Paru... 16

i. Tuberkulosis Primer... 20

ii. Tuberkulosis Sekunder... 21

6. Gejala Tuberkulosis... 28 7. Diagnosis Tuberkulosis... 28 8. Pemeriksaan Laboratorium... 30 A. Kerangka Teori... 33 B. Kerangka Konsep... 34 C. Hipotesa Penelitian... 35

BAB.III METODE PENELITIAN... 36

A. Tempat dan Waktu penelitian... 36

B. Desain Penelitian... 36

C. Populasi, Sampel dan Pengambilan sampel... 36

D. Besar Sampel... 37

E. Identifikasi Variabel Penelitian... 37

F. Definisi Operasional Variabel... 38

G. Alur Penelitian... 41

H. Prosedur Kerja Laboratorium... 42

I. Analisa Statistik... 46

J. Etika Penelitian... 46

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 47

(9)

commit to user

1. Karakteristik Subyek Penelitian... 47

2. Hasil Pemeriksaan Kultur BTA... 48

3. Hasil Pemeriksaan TBAg Rapid Test Kit... 49

a) Hasil Pemeriksaan Sampel Sputum TBAg Rapid Test Kit... 49

b) Hasil Pemeriksaan Sampel Serum dengan TBAg Rapid Test Kit... 51

c) Hasil uji perbedaan pemeriksaan sampel serum dengan TBAg rapid test kit.... 52

4. Hasil perbandingan pemeriksaan uji diagnostik antara sampel sputum dan serum pasien tersangka TB paru... 53

B. Pembahasan... 56

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN... 62

A. Simpulan... 62

B. Saran... 63

DAFTAR PUSTAKA... 64

(10)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dinding sel Mycobacterium tuberculosis... 10

Gambar 2. Sistem sekresi dari lokus RD-1... 16

Gambar 3. Perjalanan infeksi Mycobacterium tuberculosis..... 22

Gambar 4. Respon imun TB... 27

Gambar 5. Kultur Mycobacterium tuberculosis pada media LJ... 32

Gambar 6. Kultur Mycobacterium tuberculosis pada media Midlle brook.... 32

Gambar 7. Kerangka pikir... 33

Gambar 8. Kerangka Konsep... 34

Gambar 9. Alur penelitian... 41

Gambar 10. Hasil pemeriksaan kultur BTA berdasarkan jenis kelamin pasien tersangka TB paru... 48

Gambar 11. Hasil pemeriksaan kultur BTA... 49

Gambar 12. Hasil pemeriksaan sampel sputum TBAg rapid test kit dengan kultur TB di media LJ pada pasien tersangka TB paru... 50

Gambar 13. Hasil pemeriksaan sampel serum TBAg rapid test kit dengan kultur TB pada pasien tersangka TB paru... 51

(11)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Delesi gen pada RD M.Tb complex... 11

Tabel 2. Tabel 2x2 penelitian diagnostik... 46

Tabel 3. Karakterisitik sampel tersangka TB... 47

Tabel 4. Hasil pemeriksaan sampel sputum TBAg rapid test kit dengan

kultur TB di media LJ pada pasien tersangka TB paru ... 50

Tabel 5. Hasil pemeriksaan sampel serum TBAg rapid test kit dengan

kultur TB di media LJ pada pasien tersangka TB paru... 51

Tabel 6 Hasil uji perbedaan antara sampel sputum dan serum

menggunakan TBAg rapid test kit dengan uji Mc Nemar... 52

(12)

commit to user

DAFTAR SINGKATAN

AIDS Aquaired immunodeficiency syndrome

APC Antigen-persenting cell

ATPase Adenosine triphospatase

BAC Bacterial artificial chromosomes

BBKPM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

BCG Bacillus calmette guerin

BTA Basil tahan asam

CD CDC

Cluster of differences Centers for disease control

CMI Cell mediated immunity

CFP-10 Depkes

Culture filtrate protein-10

Departemen Kesehatan DNA

ELISA

Deoxyribonucleat acid

Enzyme linked immunosorbent assay

ESAT-6 EXS-1

Early secreted antigenic target-6 Excretion system-1

HIV Human immunodeficiency virus

IFN-γ KCN kDa Interferon gama Kalium cyanida Kilodalton LED LJ

Laju endap darah

Lowenstein Jensen

M.tb Mycobacterium tuberculosis

MDR-TB Multidrug resistant-tuberculosis

MCP-1 Monocyte chemoatractant protein-1

MHC NLR

Major histocompatibility complex Negative predictive value

MPT-64 NaOH

Mycobacterium tuberculosis protein-64 Natrium hidroksida

NPV Negative predictive value

NF-κβ Nuclear factor kappa beta

NK-cell Natural killer cell

ORF Open reading frame

OADC Oleic acid, albumin, dextroseandcatalase

PDPI PLR

Persatuan Dokter Paru Indonesia

Positive likelihood ratio

PNB P-nitro benzoic acid

PPV MHC

Positive predictive value

Major histocompatibility complex

MTSA NK

Mycobacterium tuberculosis secreted antigen Natural killer

RD Region of difference

RNI Reactive nitrogen intermediate

SNPs Single nucleotide polymorphisms

SPS Sewaktu-pagi-sewaktu

TB Tuberkulosis

TBAg Tuberculosis antigen

(13)

commit to user

TGF-β Tumor growth factor-β

TLR-2 Tall like receptor-2

WHO World Health Organization

(14)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Biodata... 67

Lampiran 2 Surat pernyataan persetujuan... 68

Lampiran 3 Formulir data subyek penelitian... 68

Lampiran 4 Rekapitulasi data subyek penelitian... 70

Lampiran 5 Hasil analisis statistik dengan SPSS... 72

Lampiran 6 Ethical Clearance penelitian... 73

(15)

commit to user

Selvi Liemena. 2014.

Perbandingan Penampilan Diagnostik Pemeriksaan

Tuberculosis Antigen Rapid Test Kit Antara Sputum Dan Serum Pasien

Tuberkulosis Paru. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Didik T., dr., MM., M.Kes.,

PAK, II: B. Rina.A.Sidharta., dr., SpPK-K. Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga, Minat Utama Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK Pendahuluan.

Tuberkulosis masih merupakan masalah besar dalam dunia kesehatan. Diagnosa yang

tepat untuk menemukan kuman Mycobacterium tuberculosis (M.tb) secara dini sangat

diperlukan dalam memutus mata rantai penularan. Diagnosis tuberkulosis paru di Indonesia hingga saat ini masih didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis basil tahan

asam (BTA) dalam sputum serta kultur M.tb pada media Lowenstein Jensen (LJ).

Mikroskopis BTA memiliki keterbatasan, Sensitivitas mikroskopis BTA sangat bervariasi serta tergantung pada beban kerja, ketrampilan petugas dalam membaca sediaan. Kultur

memerlukan waktu lama yaitu 2 – 8 minggu. Mycobacterium tuberculosis antigen (TBAg)

rapid test kit suatu tes yang cepat, mudah, praktis, dan tidak memerlukan ketrampilan

khusus. Tes ini mendeteksi secreted antigen M.tb yang di kode gen RD-1(Region of

Difference 1), RD2 dan RD3, dimana regio ini dihilangkan pada semua strain

mycobacterium bovis BCG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai diagnostik

TBAg rapid test kit pada sampel sputum dan serum untuk diagnosis tuberkulosis (TB) paru.

Metode

Penelitian ini menggunakan desain uji diagnostik. Sampel penelitian adalah sputum dan serum dari 50 pasien tersangka TB paru. Penelitian ini menggunakan baku emas kultur M.tb di media LJ. Sampel sputum dan serum tersangka TB paru didapat dari pasien pertama kali berobat dengan gejala TB paru di BBKPM Surakarta. Setiap spesimen

dilakukan pemeriksaan TBAg rapid test kit.

Hasil

Sensitivitas, spesifisitas, positive predictive value (PPV), negative predictive value

(NPV), positive likelihood ratio (PLR), negative likelihood ratio (NLR) dan akurasi

sampel sputum berturut-turut sebesar 72,2%, 85,71%, 92,86%, 54,55%, 5,06%, 0,32% dan 76%. Sedangkan untuk sampel serum masing-masing sebesar 19,11%, 92,86%, 87,50%, 30,95%, 2,72%, 0,87% dan akurasi 40%.

Simpulan

Secara umum, deteksi antigen dengan TBAg rapid test kit menggunakan sampel sputum

memiliki nilai diagnostik lebih baik daripada sampel serum. Sehingga dapat dipertimbangkan pada unit pelayanan kesehatan yang belum memiliki petugas terlatih

untuk pemeriksaan mikrokopis BTA agar dapat menggunakan TBAg rapid test kit untuk

membantu diagnosis tuberkulosis paru karena spesifisitas yang cukup baik.

(16)

commit to user

Selvi Liemena. 2014. Comparison of Diagnostic Examination appearance

Tuberculosis Antigen Rapid Test Kit Between Sputum Tuberculosis And Lung Patient Serum. THESIS. Supervisor I: Prof. Dr. Didik T., dr., MM., M.Kes., PAK, II: B. Rina.A.Sidharta., dr., SpPK-K. Program Study of Family Medical, Post Graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT Introduction.

Tuberculosis is still a major problem in the health world. Proper diagnosis to find Mycobacterium tuberculosis (M.tb) early is indispensable in breaking the chain of transmission. The diagnosis of pulmonary tuberculosis in Indonesia is still based on microscopic examination of acid fast bacilli (AFB) in sputum and culture in the M.tb media Lowenstein Jensen (LJ). Microscopic smear has limitations, sensitivity and microscopic smear varies greatly depending on the workload, personnel skills in reading preparation. Culture takes a long time is 2-8 weeks. Mycobacterium tuberculosis antigen (TBAg) rapid test kit is a test that is fast, easy, practical, and does not require special skills. This test detects antigens secreted M.tb genes that code RD-1 (Region of Difference 1), RD2 and RD3, where this region is eliminated in all strains of Mycobacterium bovis BCG. This study aims to determine the diagnostic value of a rapid test kit TBAg on sputum and serum samples for the diagnosis of tuberculosis (TB) lung.

Method

This study used a diagnostic test design. The samples were sputum and serum from 50 patients suspected of TB. This study uses the gold standard culture in the M.tb LJ media. Sputum and serum samples suspected pulmonary tuberculosis obtained from patients treated with the first symptoms of pulmonary TB in BBKPM Surakarta. Each specimen was examined TBAg rapid test kits.

Results

Sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV), negative predictive value (NPV), positive likelihood ratio (PLR), negative likelihood ratio (NLR) and the accuracy of sputum samples, respectively for 72.2%, 85.71%, 92 , 86%, 54.55%, 5.06%, 0.32% and 76%. As for the serum samples respectively by 19.11%, 92.86%, 87.50%, 30.95%, 2.72%, 0.87% and accuracy of 40%.

Conclusion

In general, antigen detection by rapid test kit TBAg using sputum samples have better diagnostic value than serum samples. So it can be considered in healthcare facilities that do not have trained personnel to mikrokopis smear examination in order to use TBAg rapid test kit to aid in the diagnosis of pulmonary tuberculosis due to a fairly good specificity.

Gambar

Tabel  1.  Delesi gen pada RD M.Tb complex.................................................

Referensi

Dokumen terkait

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

ekstrak  kasar  metanol.  Fukosantin  terkonfirmasi  pada  panjang  gelombang  maksimum  (maks) 447  nm  pada  spektrum  UV.  Puncak  monoisotopik  ion 

Kota Bandung kini heboh kawanan pria mengaku mahasiswa yang doyan menggunting rambut perempuam yang naik angkutan.. “semua korban mengaku tidak terasa saat rambutnya

Interpretasi Gambar 7 dan Gambar 8 memperlihatkan bahwa zona yang memiliki warna merah sampai ungu pada distribusi persebaran Poisson’s ratio merupakan zona yang

As for influencing status of Nutrient most education of men old fellow 80% and woman old fellow 70% graduation of SMA / SMK, most work of father 80% as woman old fellow and

Pada saat sumber S telah bergerak 1 sekon, maka simpangan gelombang di titik P yang berjarak 9 cm dari sumber getar adalah

Dalam menjalankan kegiatan perusahaan tidak jarang terdapat konflik antara pemegang saham dan manajemen yang disebut konflik kepentingan (Agency Conflict) seperti