• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberagaman dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keberagaman dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

D.1

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS Ke 42 Tahun 2018

“Peran Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia”

Keberagaman dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Peternak

dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah di Desa Sumogawe

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Ayuk Mutiara Saraswati1, Tinjung Mary Prihtanti2

1Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana,

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

2Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana,

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberagaman partisipasi peternak dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, peneliti menetapkan sampel sebanyak 90 peternak sapi perah yang mengikuti Program Bantuan Langsung Pakan dan merupakan anggota dari kelompok tani ternak Barokah Abadi, Sari Subur, dan Gondang Makmur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan untuk menguji signifikansinya menggunakan uji t hitung yang berdasarkan t tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga kelompok ternak, mayoritas peternak terlibat dalam proses partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil dimana Program Bantuan Langsung Pakan dapat memberi manfaat bagi peternak, dan peternak memanfaatkan hasil dari adanya program tersebut. Bentuk keterlibatan peternak dalam proses pelaksanaan yaitu berupa tenaga. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi, dan peran penyuluh terhadap partisipasi peternak di kelompok tani ternak Barokah Abadi. Pada kelompok tani ternak Sari Subur terdapat pengaruh yang signifikan antara peran penyuluh, dan kosmopolitan terhadap partisipasi peternak. Pada kelompok tani ternak Gondang Makmur terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan, peran penyuluh, dan kosmopolitan terhadap partisipasi peternak.

Kata kunci: Bentuk partisipasi, Partisipasi peternak sapi perah, Program Bantuan Langsung Pakan

Pendahuluan

Komoditas susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang berasal dari ternak yang dapat meningkatkan gizi dan kecerdasan masyarakat. Dilihat dari sisi konsumsi, konsumsi susu di Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan, namun hal ini tidak didukung

(2)

D.2

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

dengan pertumbuhan produksi susu dalam negeri. Saat ini produksi susu dalam negeri hanya bisa memasok 20% dari permintaan, sedangkan 80% sisanya masih harus diimpor (Anonim, 2016).

Rendahnya produksi susu dalam negeri ini dikarenakan sulitnya pakan hijauan, harga bahan baku pakan konsentrat relatif mahal, penurunan sumber daya genetik ternak sapi perah, dan manajemen peternakan yang belum optimal. Selain itu, rendahnya produksi susu juga dipengaruhi oleh kondisi skala usaha peternak susu yang belum optimal dan produktivitas susu yang masih rendah. Dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak sapi perah, Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan upaya pengembangan pakan nasional, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemberian bantuan pakan konsentrat berkualitas. Untuk mendapatkan program bantuan tersebut terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh penerima Program Bantuan Langsung Pakan yaitu: (1) kelompok ternak yang sudah terbentuk minimal 1 tahun dan terdaftar di Dinas Peternakan, (2) anggota kelompok bersedia menyediakan pakan hijauan, (3) mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, (4) peternak bersedia memberikan laporan produksi setiap 10 hari sekali. Tujuan program bantuan ini adalah untuk meningkatkan produksi susu 1-2 liter per ekor per hari dan pendapatan peternak dengan penambahan produksi susu (Triary, 2014). Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya peran serta dari peternak sapi perah. Peran serta peternak sangat dibutuhkan, karena program yang dibuat oleh Pemerintah tidak akan berjalan tanpa adanya partisipasi dari peternak.

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang merupakan salah satu wilayah yang menerima Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah (BLP). Terdapat 20 kelompok tani ternak yang menerima bantuan tersebut, diantaranya adalah kelompok tani ternak Barokah Abadi, Sari Subur, dan Gondang Makmur yang bertempat di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan. Bantuan langsung pakan ini diberikan karena masih rendahnya produktivitas susu yaitu 10 liter per ekor per hari dengan skala kepemilikkan ternak rata–rata 2-3 ekor. Rendahnya tingkat produktivitas sapi perah disebabkan oleh pemberian pakan yang kurang berkualitas. Dengan adanya program bantuan tersebut diharapkan produktivitas sapi perah dapat meningkat, dan agar program bantuan dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan partisipasi dari peternak. Oleh karena itu perlu dikaji partisipasi peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah.

(3)

D.3

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberagaman partisipasi peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, dan mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi partisipasi peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan.

Materi dan Metode

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2017 dan bertempat di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pemilihan tempat penelitian ini dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa kecamatan Getasan adalah salah satu kecamatan yang menerima Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling, dimana pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Peneliti menetapkan 90 peternak sapi perah yang berpartisipasi dalam Program Bantuan Langsung Pakan Ternak dan merupakan anggota kelompok tani ternak Barokah Abadi, Sari Subur, dan Gondang Makmur dengan acuan Roscoe (dalam Sugiyono, 2012) yang menjelaskan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian berkisar 30-500 responden. Pemilihan kelompok tani ternak ini dipilih secara purposive (sengaja) dengan dugaan adanya variasi dalam pemasaran susu sapi.

Analisis data yang digunakan yaitu tabulasi distribusi responden (persentase) dan uji korelasi Rank Spearman, alat uji ini digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif jika masing-masing variabel berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak harus sama (Sugiyono, 2010), dan untuk menguji signifikansinya menggunakan uji t hitung yang berdasarkan t tabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika t hitung ≥ t tabel (α = 0,05) maka H0 ditolak, berarti terdapat hubungan yang nyata

antara kedua variabel.

2. Jika t hitung ≤ t tabel (α = 0,05) maka H0 diterima, berarti tidak terdapat hubungan yang

nyata antara kedua variabel.

Sedangkan untuk menghitung pendapatan yang diperoleh peternak sapi perah dapat menggunakan analisis sederhana dengan menggunakan rumus:

(4)

D.4

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Hasil dan Pembahasan Karakteristik Peternak

Tabel 1. Karakteristik peternak sapi perah penerima Program Bantuan Langsung Pakan Karakteristik Peternak

Kelompok Ternak

Barokah Abadi Sari Subur Gondang Makmur

f (%) f (%) f (%)

Umur peternak (tahun) a. Produktif (28-64) b. Non produktif (>64) 24 6 80 20 28 2 93,33 6,67 29 1 96,67 3,33 Jumlah 30 100 30 100 30 100

Rata-rata umur (tahun) 54 48 44 Pendidikan

a. Tidak pernah sekolah b. SD c. SMP/Sederajat d. SMA/Sederajat e. Sarjana 1 21 5 3 0 3,33 70 16,67 10 0 0 16 7 5 2 0 53,33 23,33 16,67 6,67 0 20 5 5 0 0 66,67 16,67 16,67 0 Jumlah 30 100 30 100 30 100 Rata-rata pendidikan SD SD SD

Status dalam kelompok ternak a. Pengurus b. Non pengurus (anggota) 3 27 10 90 8 22 26,67 73,33 2 28 6,67 93,33

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Pada penelitian ini persentase umur peternak berkisar antara 28 tahun sampai dengan 64 tahun, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden peternak tergolong dalam kelompok umur produktif. Berdasarkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan peternak masih tergolong rendah karena pendidikan yang ditempuh hanya sampai pada lulusan sekolah dasar (SD). Status dalam kelompok tani pada penelitian ini sebagian besar responden merupakan anggota kelompok ternak dan sisanya merupakan pengurus dari kelompok ternak tersebut.

(5)

D.5

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Motivasi

Gambar 1. Rerata skor motivasi peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Motivasi yang paling kuat mendorong peternak sapi perah berpartisipasi pada Program Bantuan Langsung Pakan adalah dapat meningkatnya hasil produksi dan kualitas susu. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya program bantuan tersebut maka produksi susu akan meningkat dan kualitas susu yang awalnya rendah dapat meningkat dengan pemberian pakan konsentrat yang diberikan secara gratis.

Pendapatan

Tabel 2. Pendapatan peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Pendapatan/bulan Kelompok Ternak Barokah Abadi (f) Sari Subur (f) Gondang Makmur (f) Rp 460.000 – Rp 1.733.333 20 18 17 Rp 1.733.334 - Rp 3.006.667 10 12 11 Rp 3.006.668 – Rp 4.280.000 0 0 2 Jumlah 30 30 30 Rata-rata (Rp) 1.443.867 1.610.800 1.706.400

Pendapatan dalam penelitian ini adalah pendapatan per bulan yang diperoleh peternak dari hasil penjualan susu. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas pendapatan peternak berada pada kisaran Rp460.000,- sampai Rp1.733.333,-, hal ini dikarenakan rata-rata produksi susu sapi yang dihasilkan 11 liter/hari/ekor dengan harga jual susu sapi yang masih rendah rata-rata Rp4.200,-per liternya. Selain itu terdapat perbedaan pendapatan yang nyata antar peternak, dimana terdapat peternak yang memiliki pendapatan pada kisaran Rp3.006.668,- sampai Rp4.280.000,-, hal ini dikarenakan adanya variasi harga jual susu sapi dan biaya perawatan yang berbeda.

2.67 2.80 2.60 2.93 2.93 3.00 2.77 2.87 2.93 2.90 2.90 2.97

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang Makmur

S: 70% R: 26,6% TS: 3,3% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 76,7% R: 23,3% TS: 0% S: 80% R: 20% TS: 0% S: 70% R: 20% TS: 10% S: 96,7% R: 3,3% TS: 0% S: 90% R: 10% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 90% R: 10% TS: 0% S: 86,7% R: 13,3% TS: 0% S: 96,7% R: 3,3% TS: 0%

BLP dapat mengurangi biaya produksi BLP dapat meningkatkan pendapatan

BLP dapat meningkatkan hasil produksi BLP dapat meningkatkan kualitas susu

(6)

D.6 Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721 P-ISSN: 2620-8512 Peran Penyuluh

Gambar 2.Rerata skor peran penyuluh dalam Program Bantuan Langsung Pakan Penyuluh adalah kunci dari keberhasilan program pemerintah dilapangan dalam rangka pembangunan bidang peternakan, peran penyuluh dilapangan sangat penting guna mentransfer informasi serta inovasi baru kepada peternak. Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa penyuluh dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam hal menyampaikan informasi maupun keterikatannya dengan peternak.

Kosmopolitan

Gambar 3. Rerata skor kosmopolitan dalam Program Bantuan Langsung Pakan

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa tingkat kosmopolitan peternak tinggi, hal ini membuktikan bahwa komunikasi yang terjalin antara peternak dengan peternak lain maupun peternak dengan Dinas/PPL dapat berjalan dengan baik.

2.50 2.83 2.73 2.07 2.80 2.83 2.40 2.87 2.93 2.80 2.90 2.97

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang Makmur

Peternak menyampaikan kesulitan Peternak terbuka menyampaikan pendapat PPL berdiskusi dengan Peternak

S: 43,3% R: 53,3% TS: 3,3% S: 96,7% R: 3,3% TS: 0% S: 90% R: 10% TS: 0% S: 80% R: 20% TS: 0% S: 80% R: 20% TS: 0% S: 90% R: 6,7% TS: 3,3% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 33,3% R: 40% TS: 26,7% S: 60% R: 30% TS: 10% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 73,3% R: 26,7% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% 2.90 2.83 2.97 2.83 2.93 2.93 2.70 2.93 2.60 2.90 2.83 2.83 2.83 2.77 2.57

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang Makmur

Penyuluh menyampaikan informasi Penyuluh menjelaskan prosedur kegiatan Penyuluh dapat menempatkan diri Penyuluh dapat membaur dengan peternak Penyuluh memiliki peran yang besar

S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 60% R: 36,7% TS: 3,3% S: 76,7% R: 23,3% TS: 0% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 63,3% R: 33,3% TS: 3,3% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 90% R: 10% TS: 0% S: 86,7% R: 10% TS: 3,3%S: 70%R: 30% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 96,7% R: 3,3% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0%

(7)

D.7

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Partisipasi Peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan Sapi Perah Perencanaan

Gambar 4. Rerata skor peternak tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan sebagian besar responden peternak sapi perah terlibat dalam kegiatan rapat perencanaan dan mengajukan gagasan/ide. Hal ini berbanding terbalik dengan keterlibatan peternak dalam kegiatan survey, dimana tidak semua responden diikutsertakan dalam kegiatan tersebut karena kegiatan yang dilakukan hanyalah untuk membentuk tim teknis dan melakukan sosialisasi awal mengenai Program Bantuan Langsung Pakan sebelum program bantuan tersebut disosialisasikan kepada semua peternak.

Pelaksanaan

Gambar 5. Rerata skor peternak pada tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan bentuk keterlibatan responden kelompok ternak Barokah Abadi dan Sari Subur mayoritas berupa tenaga, dimana bentuk keterlibatan tersebut meliputi memberikan pakan konsentrat dan menyediakan pakan hijauan pada sapi perah, sedangkan pada kelompok ternak Gondang Makmur bentuk keterlibatan responden mayoritas berupa ide dan pemikiran, dimana bentuk keterlibatan tersebut meliputi melakukan pencatatan produksi dan pakan yang diberikan setiap 10 hari sekali.

2.03

1.50

2.13

2.77 2.63 2.70 2.63

2.53 2.63

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang Makmur

Survey awal Rapat perencanaan Mengajukan gagasan/ide

S: 50% R: 13,3% TS: 36,7% S: 70% R: 23,3% TS: 6,7% S: 16,7% R: 16,7% TS: 66,7% S: 80% R: 10% TS: 10% S: 40% R: 23,3% TS: 36,7% S: 80% R: 16,7% TS: 3,3% S: 73,3% R: 16,7% TS: 10% S: 66,7% R: 20% TS: 13,3% S: 70% R: 23,3% TS: 6,7% 2.57 2.60 2.87 2.87 2.87 2.63

Kelompok Ternak Barokah Abadi

Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang

Makmur

Ide dan Pemikiran Tenaga

S: 66,7% R: 30% TS: 3,3% S: 86,7% R: 13,3% TS: 0% S: 86,7% R: 13,3% TS: 0% S: 86,7% R: 13,3% TS: 0% S: 66,7% R: 26,7% TS: 6,7% S: 60% R: 36,7% TS: 3,3%

(8)

D.8

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Pemantauan dan evaluasi

Gambar 6. Rerata skor peternak pada tahap pemantauan dan evaluasi

Berdasarkan rerata skor pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa tim teknis dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dengan adanya pendampingan dan pemantauan yang dilakukan diharapkan akan memberikan dampak yang baik dalam berlangsungnya program tersebut. Selain itu responden peternak juga memberikan evaluasi terhadap Program Bantuan Langsung Pakan, hal ini dikarenakan para peternak menyadari betapa pentingnya evaluasi tersebut terhadap program bantuan yang sedang berjalan dengan harapan agar program bantuan tersebut dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Pemanfaatan hasil

Gambar 7. Rerata skor peternak pada tahap pemanfaatan hasil

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa mayoritas peternak setuju jika Program Bantuan Langsung Pakan dapat memberikan manfaat dan peternak memanfaatkan hasil yang diperoleh dari program bantuan tersebut, namun tidak semua responden setuju jika manfaat dari adanya program bantuan tersebut sesuai dengan harapan peternak. Hal ini dikarenakan ada beberapa peternak yang hasil produksi susu sapinya tidak meningkat signifikan.

2.87 2.83 2.97 2.80 2.83 2.93 2.77 2.73 2.77

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang

Makmur Program BLP memberi manfaat bagi peternak

Peternak memanfaatkan hasil dari Program BLP Manfaat sesuai harapan peternak

S: 96,7% R: 3,3% TS: 0% S: 93,3% R: 6,7% TS: 0% S: 76,7% R: 23,3% TS: 0% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 73,3% R: 26,7% TS: 0% S: 76,7% R: 23,3% TS: 0% S: 80% R: 20% TS: 0% S: 86,7% R: 13,3% TS: 0% 2.73 2.83 2.87 2.67 2.77 2.40

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang

Makmur

Tim teknis melakukan pendampingan & pemantauan S: 86,7% R: 13,3% TS: 0% S: 83,3% R: 16,7% TS: 0% S: 73,3% R: 26,7% TS: 0% S: 80% R: 16,7% TS: 3,3% S: 73,3% R: 26,7% TS: 16,7% S: 70% R: 26,7% TS: 3,3%

(9)

D.9

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Persentase Tahap Partisipasi

Gambar 8. Persentase tahap partisipasi peternak dalam Program BLP

Berdasarkan pada gambar diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga kelompok ternak, mayoritas peternak terlibat dalam proses partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil dimana Program Bantuan Langsung Pakan dapat memberikan manfaat bagi peternak dan peternak memanfaatkan hasil dari adanya program tersebut.

Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan

Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa variabel umur dan pendidikan tidak signifikan terhadap partisipasi peternak (Tabel 3). Pada variabel umur ketidaksignifikan ini dikarenakan peternak yang tergolong dalam umur produktif maupun non produktif masih memiliki keinginan untuk berpikir, berpendapat, dan terlibat dalam suatu program dengan tujuan meningkatkan hasil produksi dan pendapatan mereka, sedangkan pada variabel pendidikan ketidaksignifikan ini dikarenakan pendidikan yang ditempuh peternak rata–rata hanya sampai pada tingkat sekolah dasar, dan ilmu yang diperoleh hanya sebatas pada pendidikan umum saja, maka dari itu peternak berusaha meningkatkan kemampuannya dengan mengikuti Program Bantuan Langsung Pakan.

Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa variabel motivasi pada kelompok ternak Sari Subur dan Gondang Makmur tidak berpengaruh nyata terhadap partisipasi peternak. Berbeda dengan hasil uji korelasi pada kelompok Barokah Abadi, dimana variabel motivasi berpengaruh nyata terhadap partisipasi peternak. Hasil ini ini sesuai dengan pernyataan

82.6%

74.8% 82.2%

90.6% 90.0% 91.1% 93.3% 91.7%

87.8%

93.7% 93.3% 96.3%

Kelompok Ternak Barokah Abadi Kelompok Ternak Sari Subur Kelompok Ternak Gondang Makmur

(10)

D.10

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

Hendrayani dan Dewi (2009), bahwa partisipasi peternak erat kaitannya dengan motivasi peternak itu sendiri, dimana motivasi menunjukkan dorongan aktif dalam diri peternak untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Tabel 3.Nilai korelasi Rank Spearman pada kelompok ternak

Variabel Partisipasi

rs t hitung t table Sig Keterangan

Kelompok Barokah Abadi

Umur -0,081 -0,429 1,988 0,671 Tidak sigifikan Pendidikan -0,058 -0,307 1,988 0,759 Tidak sigifikan Motivasi 0,513** 2,821 1,988 0,004 Signifikan Pendapatan -0,082 -0,434 1,988 0,667 Tidak sigifikan Peran penyuluh 0,455* 2,684 1,988 0,011 Signifikan Kosmopolitan 0,130 0,689 1,988 0,494 Tidak sigifikan Kelompok Sari Subur

Umur Pendidikan Motivasi Pendapatan Peran penyuluh Kosmopolitan -0,224 0,043 0,312 0,324 0,464** 0,468** -1,209 0,227 1,747 1,814 2,784 2,761 1,988 1,988 1,988 1,988 1,988 1,988 0,234 0,823 0,093 0,081 0,010 0,009 Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Kelompok Gondang Makmur Umur Pendidikan Motivasi Pendapatan Peran penyuluh Kosmopolitan 0,186 -0,162 -0,209 0,434* 0,383* 0,370* 1,004 -0,858 -1,128 2,560 2,183 2,109 1,988 1,988 1,988 1,988 1,988 1,988 0,326 0,392 0,267 0,017 0,037 0,044 Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Keterangan: rs : koefisien korelasi *signifikan pada taraf 0,05 **signifikan pada taraf

0,01

Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa variabel pendapatan pada kelompok ternak Gondang Makmur memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi peternak. Hal tersebut menjelaskan bahwa adanya Program Bantuan Langsung Pakan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan peternak sapi perah, hal ini dikarenakan produksi susu sapi yang dihasilkan selain dijual ke KUD, peternak juga mengolah sendiri hasil produksi susu menjadi makanan yang siap dikonsumsi. Lain halnya dengan kelompok ternak Sari Subur dan Barokah Abadi, dimana variabel pendapatan tidak memiliki hubungan yang signifikan

(11)

D.11

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512

terhadap partisipasi peternak. Hubungan yang tidak signifikan tersebut menjelaskan bahwa adanya Program Bantuan Langsung Pakan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan peternak sapi perah, hal ini dikarenakan produksi susu sapi yang dihasilkan dijual ke KUD dengan harga yang rendah.

Berdasarkan pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa variabel peran penyuluh memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi peternak. Peran penyuluh ini dapat dilihat dari sejauh mana penyuluh memberikan informasi, menjelaskan prosedur kegiatan program, dan dapat membaur dengan peternak sehingga peternak bersedia untuk mengikuti kegiatan program bantuan pakan langsung.

Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa variabel kosmopolitan pada kelompok ternak Sari Subur dan Gondang Makmur memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi peternak. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Rogers dan Shoemakers (2003) bahwa pandangan petani akan semakin kosmopolitan jika sering berhubungan dengan orang luas. Komunikasi yang terjalin antara peternak dengan peternak lain maupun peternak dengan Dinas/PPL termasuk tinggi. Berbeda pada kelompok Barokah Abadi, dimana variabel kosmopolitan tidak signifikan terhadap partisipasi peternak. Ketidaksignifikan ini dikarenakan hubungan komunikasi yang terjalin antara peternak dengan peternak lain, maupun peternak dengan Dinas/PPL kurang terbuka.

Kesimpulan

Dari ketiga kelompok ternak, mayoritas peternak terlibat dalam proses partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil dimana Program Bantuan Langsung Pakan dapat memberi manfaat bagi peternak, dan peternak memanfaatkan hasil dari adanya program tersebut. Bentuk keterlibatan peternak dalam proses pelaksanaan yaitu berupa tenaga.

Pada kelompok ternak Barokah Abadi, faktor yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi peternak yaitu motivasi dan peran penyuluh. Pada kelompok ternak Sari Subur, faktor yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi peternak adalah peran penyuluh dan kosmopolitan. Pada kelompok ternak Gondang Makmur, faktor yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi peternak adalah pendapatan, peran penyuluh dan kosmopolitan.

(12)

D.12

Vol 2, No. 1 (2018) E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Daftar Pustaka

Anonim, 2016. “Konsumsi Susu untuk Kecerdasan dan Menumbuhkan Perekonomian Jawa Tengah.” www.pertanian.go.id/dinaskeswan_jateng.html. Diakses tanggal 12 November 2016.

Hendrayani, Ekal dan Dewi Febrina. 2009. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Beternak Sapi di Desa Koto Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Peternakan Vol. 6 No. 2 (53-62). Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau.

Rogers, E.M dan Shoemaker, F.E. 2003. Communication of innovation. New York: Free Press. Sugiyono. 2010. Statistika Non-Parametrik. Bandung: CV. Alfabeta.

. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Triary, Titik. 2014. “Pengembangan Pakan Nasional.” http://ditjennak.pertanian.go.id/. Diakses tanggal 12 November 2016.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik peternak sapi perah penerima Program Bantuan Langsung Pakan
Gambar 1. Rerata skor motivasi peternak dalam Program Bantuan Langsung Pakan
Gambar 2. Rerata skor peran penyuluh dalam Program Bantuan Langsung Pakan
Gambar 5. Rerata skor peternak pada tahap pelaksanaan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian Efektivitas Formulasi Rayap yang digunakan pada penelitian ini adalah rayap dari kasta pekerja dan prajurit yang diperoleh dari tanaman kelapa sawit di PT

Putra Firaoke Maja Parinda Rizkillah, “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Dengan Tipe Jigsaw Pada Mata

Perbedaan kekerasan paduan Ti-6Al- 4V yang didapatkan dalam penelitian ini dibandingkan penelitian terdahulu diantaranya dapat diakibatkan perbedaan lama waktu

Fraksi resistant dari Cd yang sangat rendah pada penelitian ini mengindikasikan bahwa konsentrasi Cd dalam sedimen banyak didominasi fraksi non-resistant.. Hasil

Hal ini menunjukkan bahwa sebaran konsentrasi nitrat dan kelimpahan fitoplankton lebih dipengaruhi oleh sumber nitrat, kecepatan arus dan pola arus yang terbentuk... Peta

Bentuk saluran pemasaran buah naga di Desa Sanggulan adalah saluran dua tingkat yaitu dari petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, dan

- Mencari data di Internet atau buku yang berkaitan dengan Rumah susun.. LTP 73 – SANTIKA RESTI | 9 - Mencari data mengenai standar dimensi yang dibutuhkan

Namun masih terdapat kekurangan yaitu: SILKBW di UPKKUB tidak memiliki admin (administrator) yang memiliki hak akses secara penuh untuk menjalankan sistem; SILKBW di