BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kependudukan
Kependudukan sanat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari
bahasa Yunani yang berarti: “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein”
adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan
mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh
Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885.
Menurut Donald J. Bogue di dalam bukunya yang berjudul Principles of Demoraphy defenisi Demogrfi adalah sebagai berikut:
“Demografi adalah ilmu yan mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu Kelahiran (Fertilitas),
Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi, dan Mobilitas Sosial”.
Selain defenisi yang diberikan oleh Bogue ada beberapa defenisi dari ahli-ahli
demografi lainnya seperti:
a. Johan Suszmilch (1762): Demografi adalah ilmu yang mempelajari hokum Illahi
dalam perubahan-perubahan pada umat mausia yang tampak dari kelahiran,
kematian dan pertumbuhannya.
b. Achille Guillard: Demografi adalah ilmu yang mempelajari seala sesuatu dari
c. George W. Barclay: Demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran yang
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistik. Demografi
mempelajari tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
d. Philip M. Hauser & Dudley Duncan: Demografi mempelajari tentang jumlah,
persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya
dan sebab-sebab perubahan tersebut.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa demografi adalah
ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk
atau dengan perkataan lain segala hal yang berhubungan dengan
komponen-komponen perubahan tersebut, seperti kelahiran, kematian, migrasi sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin tertentu.
Struktur penduduk selalu berubah-ubah, perubahan tersebut disebabkan
karena prosres demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
migrasi penduduk. Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang
menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut.
Data yang didapat pada hari sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk.
Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan
berubah dari basis penduduk sebelumnya. Unsur-unsur yang dinamis yang terdiri
dari kelahiran, kematian, dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula
dengan proses yang dinamis.
pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama
lainnya, yaitu:
1. Jumlah penduduk yan tinggi
2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata
4. Komposisi umur penduduk yang timpang
5. Masalah mobilitas penduduk
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain.
Apabila tidak segera ditanggulangi, tidak mustahil akan mendatangkan efek yang
lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.
2.2 Teori Kependudukan
Penduduk adalah orang atau individual yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka waktu yan lama. Sementara itu, penduduk Indonesia
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi
bertujuan untuk menetap.
2.2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Jumlah
1. Fertilitas
Kelahiran atau fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi
yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Maksudnya lahir hidup (live birth)
menurut UN & WHO adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan
lamanya didalam kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan,
missal bernafas, ada denyut jantungnya atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan
otot. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda kehidupan disebut lahir mati (still
birth).
Disamping dengan istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity)
sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan
untuk menghasilkan anak lahir hidup. Seorang perempuan secara biologis subur
(fecund) tidak selalu melahirkan anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan
abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang
perempuan untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli demografi hanya
menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth). Pengukuran
fertilitas lebih kompleks dibanding pengukuran mortalitas, karena perempuan
hanya meninggal satu kali tetapi dapat melahirkan lebih dari seorang bayi.
Disampin itu seorang yan meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti mulai saat
itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang
Kompleksnya penukuran fertilitas karena melahirkan melibatkan dua orang
(suami dan istri), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja. Masalah
lain yang juga dapat dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua
perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari
mereka tidak mendapatkan pasangan atau berumah tangga. Juga ada dari mereka
yang bercerai atau menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat
variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan dan masing-masing mempunyai
keuntungan dan kelemahan. Dengan perbedaan antara keadaan kelahiran dan
kematian memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas
tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.
Usaha penurunan kelahiran diimplementasikan dengan Program Keluarga
Berencana (KB). Program Keluarga Berencana mula-mula dilaksanakan di pulau
Jawa dan Bali dengan alasan bahwa kedua pulau ini menghadapi masalah
demografi yang serius yang perlu mendapatkan penyelesaian dengan segera.
Tujuan Program Keluarga Berencana tidak hanya menurunkan jumlah anak yang
dilahirkan, tetapi merupakan upaya utama untuk ikut mewujudkan keluarga
sejahtera. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992, keluarga berencana
telah mendapatkan defenisi yang baru dan semakin luas yaitu upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang
berpengaruh terhadap stuktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat
mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
penduduk tetapi juga merupakan barometer dari tinggi randahnya tingkat kesehatan
masyarakat di daerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bias terjadi kalau sudah terjadi
kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan selalu didahului keadaan hidup.
Sedangakan hidup selalu didahului dengan lahir hidup (live birth).
3. Mobilitas
Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan
mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut
dengan perubahan status pekerjaan. Misalnya seorang yang mula-mula bekerja
dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor non pertanian. Mobilitas
penduduk horizontal atau geografis adalah gerak penduduk yang melintasi batas
wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat
pula dibagi menjadi dua yaitu penduduk yang permanen atau migrasi atau
perpindahan penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk
yang melintasi batas wilayah asal menuju batas wilayah lain melampaui batas
politik atau negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara
2.2.2 Susunan Penduduk
Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survei
semuanya masih belum teratur sehinggasulit untuk dibaca apalagi diinterpretasikan
untuk keperluan data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data
keadalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan disebut
menganalisa data. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik untuk
menyederhanakan data tersebut.
Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula
dikatakan atas komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu dari bentuk
analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang
dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk berdasarkan
karakteristik-karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat
digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat
pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama, dan lainnya.
2.2.3 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin. Kedua variable ini sangat mempengaruhi pertumbuhan
penduduk dimasa yang akan datang. Misalnya dalam suatu negara terdapat
penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak maka diharapkan negara tersebut
mempunyai angka kelahiran rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah
penduduk laki-laki dan wanita bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pula keadaan sosial, ekonomi,
dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida
penduduk yang dapat dicerminkan apakah negara tersebut mempunyai ciri
penduduk tua atau penduduk muda. Sedangkan penduduk umur muda dapat dipakai
sebagai ukuran perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif
(umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya penduduk yang
produktif (16 tahun sampai 64 tahun).
2.2.4 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indicator dari tekanan penduduk di suatu daerah.
Kepadatan penduduk disuatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang
ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
� = ℎ � � ℎ � � ℎ×
Jumlah pendudul yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah
penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti
penduduk daerah pedesaan atau penduduk yang bekerja di sector pertanian,
sedangkan penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau
luas daerah pedesaan.
Kepadatan penduduk disuatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
3. Kepadatan penduduk Agraris
4. Kepadatan penduduk Ekonomi
2.3 Proyeksi
Proyeksi adalah untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa
yang akan datang dengan menggunakan beberapa asumsi berdasarkan atas data
tahun dasar. Proyeksi pertumbuhan penduduk adalah perhitungan yang
menunjukkan angka fertilitas, mortalitas, dan migrasi di masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja untuk perkiraan
beberapa puluh tahun yang akan datang. Semua perencanaan pembangunan
membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan,
tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut proyeksi penduduk. Proyeksi
penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang,
tetapi juga perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen laju
pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga
kelompok inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur
penduduk yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi kelahiran, keamtian dan perpindahan di masa
yang akan datang diperluakan data yang akan menggambarkan keadaan dimasa
komponen dan hubungan antara satu komponen dengan komponen lain serta target
yang akan dicapai di masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodic
perlu direvisi karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk yang melandasi proyeksi lama tidak
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan
penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan
dalam persen (%). Dalam menghitung peroyeksi pertumbuhan penduduk digunakan
proyeksi pertumbuhan penduduk eksponensial.
Pertumbuhan penduduk berlangsung secara terus menerus (continous).
Ukuran proyeksi penduduk secara eksponensial ini lebih tepat mengingat dalam
kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung secara terus menerus yang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
�
�= � .
��dimana:
�� = � � � ℎ ℎ
� = � � � ℎ �
= � ,
= � ℎ �
= � � � � ℎ
Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satuan tertentu.
Dalam pengerjaannya, rasio adalah perbandingan dikalikan dengan 100. Rasio jenis
kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per
100 peremuan, yaitu: