• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Empiris Pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta)

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

YENI EVITA RAHMAWATI B 200 140 239

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Empiris Pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta) ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja, dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer. Metode pengumpulan sampel dilakukan secara sampling jenuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank BRI Syariah Cabang Surakarta. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 41 responden. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja, lingkungan kerja, dan konflik kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Pada uji f menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel motivasi kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja, dan konflik kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Konflik Kerja, dan Kinerja Karyawan

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of motivation, work discipline, work environment, and work conflict against the performance of employees on the Bank BRI Syariah Branches. This study uses primary data. The method of collection of samples carried out sampling of saturated. The population in this study are all employees of the Bank BRI Syariah Branches. The sample used as many as 41 respondents. Methods of analysis used is multiple linear regression. The T-test results showed that the variables motivation, work environment, and work conflicts have no effect on performance of employees. While the discipline of work variable effect on the performance of employees. On the F-test showed that the motivation of working variables together, disciplined work, work environment, work conflicts and affect the performance of the employee.

Keywords: Motivation, Work Discipline, Work Environment, Work Conflict, and Employee Performance

1. PENDAHULUAN

Dalam dunia modern dan persaingan global saat ini salah satu kunci bagi suatu kemajuan ditentukan penciptaan, penguasaan dan pendayagunaan teknologi. Penguasaan teknologi merupakan komponen terpenting dalam menciptakan keunggulan dalam persaingan. Untuk dapat menciptakan, menguasai dan mendayagunakan teknologi tersebut suatu negara dan organisasi harus memiliki

(6)

2

sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yang berkemampuan untuk melakukan inovasi.

Pengelolaan (SDM) sumber daya manusia dimulai dari proses rekruitmen, training sampai proses maintainnya. Pengelolaan sumber daya manusia yang matang harus dimulai dari awal karena nantinya akan sangat menentukkan kelangsungan organisasi (Sutrisno, 2009 dalam Sidanti, 2015).

Dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari kinerja karyawannya. Begitu juga dengan lembaga keuangan bank yang mengelola keuangan, yang merupakan salah satu sumber pendapatan yang potensial yang dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pemerintah. (Rahmawati, 2013).

Dalam dunia perbankan banyak faktor yang dapat mempengruhi kualitas pelayanannya, diantaranya yaitu melalui kinerja di antara karyawannya. Menurut Sasongko, (2002) kinerja seorang karyawan bergantung pada tingginya tingkat pengetahuannya akan apa yang harus atau tidak harus ia kerjakan. Memahami cara yang benar untuk melakukan suatu pekerjaan serta menunjukkan sosialisasi yang benar. Organisasi yang sehat mengindikasikan suatu keadaan yang dinamis, memiliki potensi berkembang atau mampu terhadap tindakan yang terencana. Banyak faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang pertama yaitu faktor motivasi. Hasil motivasi secara umum dinilai dengan perilaku karyawan yang ditunjukkan pada jumlah usaha yang dikeluarkan, atau strategi pilihan yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan atau tugas (Setiawan, 2013).

Apabila karyawan sudah memiliki motivasi tinggi, tentu mereka akan menciptakan sebuah komitmen dengan menjalankan pekerjaannya tanpa merasa itu adalah beban, karena menganggap itu memang tanggungjawabnya dan akan merasa puas dengan hasil kerjanya sendiri. Dengan begitu kualitas kinerja karyawan akan semakin baik. Pada penelitian Permansari (2013) menunjukkan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh positf signifikan terhadap kinerja karyawan.

Selain itu untuk meningkatkan kinerja yang baik ,dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan sikap sadar atau kesediaan

(7)

3

seorang karyawan untuk melakukan dan mentaati aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan dengan disiplin kerja yang baik diharapkan mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan efektif dan efisien serta tepat pada waktunya. Dalam penelitian Sentosa, dkk (2016) menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sementara dalam penelitian Setiawan (2013) variabel disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinrja karyawan.

Dalam meningkatkan disiplin kerja perlu juga mengkondisikan lingkungan kerja yang mendukung serta memberikan motivasi kepada karyawan sehingga mereka bekerja lebih giat dan bergairah kerja dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Dalam penelitian Suprihati (2014) menyatakan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sementara pada penelitian Sidanti (2015) menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Semakin berkembangnya perusahaan, maka perubahan kondisi lingkungan perusahaan yang terjadi didalam organisasi maupun diluar organisasi baik berdampak secara langsung ataupun tidak langsung dapat berdampak terhadap produktifitas karyawan dan perusahaan akan meningkatkan target produktifitas dan semakin kompleks. Tingginya tuntutan kinerja atau standar target kinerja yang ditentukan oleh perusahaan, maka karyawan akan berusaha untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Namun jika kualitas SDM yang dimiliki tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi, maka akan menimbulkan konflik dan tekanan atau stress terhadap karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan (Fathikhin, dkk, 2017).

Terjadinya konflik akibat antara dua orang atau lebih terdapat perbedaan pendapat, tujuan, ilmu pengetahuan, persaingan antar karyawan atau individu, atau perbedaan yang terjadi atar kelompok maupun organisasi. Konflik memang sering terjadi dimanapun karena setiap kepala memiliki proyeksi sendiri-sendiri dan sekali masuk dalam pengaruh organisasi, individu selanjutnya akan dipengaruhi oleh budaya organisasi yang dimana setiap indvidunya membawa budaya dari masing-masing tempat asal dan dipadukan dalam satu organisasi. Apabila konflik dapat dikelola dengan baik maka dapat memberikan pengaruh

(8)

4

yang dapat memperbaiki keadaan dari sebelumnya, konflik dapat mendewasakan diri bagi seluruh anggota organisasi untuk saling menghargai satu sama lain, karena konflik tidak hanya berdampak negatif tetapi konflik juga mempunyai dampak yang positif. Pada penelitian Andri (2016) menyatakan bahwa konflik kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shaylendra, dkk (2015)dengan perbedaan dalam dua hal. Perbedaan pertama menambah dua variabel yaitu disiplin kerja dan konflik kerja, perbedaan yang kedua mengganti objek penelitian yaitu pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta.

Berdasarkan ketidakonsistenan penelitian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Empiris Pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta)”.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, lingkungan kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta.

2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank BRI Syariah Cabang Surakarta. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 41 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel jenuh. Dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan program SPSS sebagai alat untuk menguji data. Dalam penelitian

(9)

5

ini alat analisis yang digunakan adalah Uji Kualitas Data, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Berganda dengan Pengujian Hipotesis.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Variabel Kolmogoruv

– Smirrov

p-value Keterangan

Unstandardized Residual 0,632 0,819 Data terdistribusi

Normal Sumber : Data primer diolah 2018

Dari hasil pengujian Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smimov adalah 0,632 dan p-value sebesar 0,819 > 0,05 atau 5%. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka penelitian ini memiliki distribusi data yang normal.

Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Motivasi Kerja 0,930 1,076 Bebas Multikolinearitas Disiplin Kerja 0,898 1,114 Bebas Multikolinearitas Lingkungan Kerja 0,586 1,706 Bebas Multikolinearitas Konflik Kerja 0,624 1,602 Bebas Multikolinearitas Sumber : Data primer diolah 2018

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa masing-masing nilai mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel p-value Keterangan

Motivasi Kerja 0,816 Bebas Heteroskedastisitas Disiplin Kerja 0,129 Bebas Heteroskedastisitas LingkunganKerja 0,988 Bebas Heteroskedastisitas Konflik Kerja 0,509 Bebas Heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah 2018

Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa semua variabel bebas menunjukkan nilai p-value lebih besar dari 0,05,

(10)

6

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas dari masalah heteroskedastisitas.

3.2Hasil Uji Hipotesis

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4 Hasil Analisis Koefisien Regresi Berganda

Variabel Koefisien Regresi thitung p-value Konstanta 15,123 3,457 0,002 Motivasi Kerja 0,177 1,269 0,214 Disiplin Kerja 0,249 3,126 0,004 Lingkungan Kerja 0,005 0,055 0,956 Konflik Kerja -0,020 -0,207 0,837 R2 = 0, 300 Fhitung = 3,321 Adjusted R2 = 0,210 Sig = 0.022

Sumber : Data diolah 2018

Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

KK = 15,123 + 0,177MK + 0,249DK + 0,005LK – 0,020KoK + ε 3.3 Uji Statistikt (Uji t)

Tabel 5 Hasil Uji t Hipotesis

Variabel thitung ttabel p-value Keterangan

Motivasi Kerja 1,269 2,039 0,214 H1 ditolak

Disiplin Kerja 3,126 2,039 0,004 H2 diterima

Lingkungan Kerja 0,055 2,039 0,956 H3 ditolak

Konflik Kerja -0,207 2,039 0,837 H4 ditolak

Sumber: Data primer diolah 2018

H1: Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja memiliki nilai thitung (1,269) < ttabel (2,039) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,214

> 0,05. Hal ini berarti H1ditolak yang artinya motivasi kerja tidak berpengaruh

(11)

7

Motivasi kerja tidak berpengaruh pada kinerja karyawan. Artinya kinerja karyawan Bank BRI Syariah Cabang Surakarta tidak dipengaruhi oleh ada atau tidaknya gaji yang dapat mencukupi kebutuhan primer karyawan, jaminan asuransi yang diberikan, hubungan antarkaryawan, penghargaan dan pemberian pelatihan pengembangan potensi diri karyawan yang berprestasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suwati (2013) dan Inaray, dkk (2016) menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh tehadap kinerja karyawan.

H2: Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel didiplin kerja memiliki nilai

thitung (3,126) > ttabel (2,039) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,004 <

0,05. Hal ini berarti H2diterima yang artinya disiplin kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa disiplin kerja pada dasarnya memiliki peranan tinggi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang disiplin cenderung tepat waktu dalam melaksanakan prosedur dan aturan-aturan yang telah ditetapkan, memiliki tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaan yang diemban. Selain itu dukungan yang diberikan atasan dengan adanya pemberian penghargaan, promosi jabatan ataupun penyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi, merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan, hal itu disebabkan karena karyawan merasa bahwa atasan peduli dengan bawahannya, dengan begitu karyawan semakin nyaman dan merasa memiliki atas perusahaan tersebut sehingga apapun yang ada didalamnya akan dijaga dan diberlakukan dengan hati-hati. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pangarso dan Susanti(2016) dan Shaylendra, dkk (2015) menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh tehadap kinerja karyawan.

H3: Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki

(12)

8

>0,05. Hal ini berarti H3 ditolak yang artinya lingkungan kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Artinya kinerja karyawan tidak ditentukan dengan ada atau tidaknya tingkat penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang di perlukan dalam bekerja, kemampuan karyawan dalam bekerja, hubungan pegawai dengan pegawai lainnya di dalam perusahaan. Jadi dapat dijelaskan bahwa karyawan melakukan pekerjaan dengan tanggungjawab dan profesional sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan apapun. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sidanti (2015) dan Rukmini (2016) menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh tehadap kinerja karyawan.

H4: Pengaruh Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel konflik kerja memiliki nilai nilai thitung (-0,207) < ttabel (2,039) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi

0,837 >0,05. Hal ini berarti H4ditolak yang artinya konflik kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Artinya indikator konflik kerja dalam penelitian ini tidak mempengaruhi tingkat kinerja karyawan Bank BRI Syariah Cabang Surakarta. Hal ini disebabkan karena ketika ada perbedaan persepsi, karyawan lebih mengutamakan koordinasi untuk meluruskan perbedaan tersebut agar selaras dengan apa yang ingin dicapai. Dengan tetap melakukan koordinasi antar karyawan maka apabila ada masalah bisa cepat diselesaikan dengan kata lain team work sudah tercipta dengan baik dan konflik dapat diatasi oleh karyawan walaupun pada saat menghadapi pekerjaan yang sulit. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hafni dan Musliadi (2016) menyatakan bahwa konflik kerja tidak.

4 PENUTUP 4.1Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan thitung (1,269) lebih

(13)

9

kecil dari pada ttabel (2,039) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,214 >

0,05 yang berarti H1 ditolak. Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Hal ini dibuktikan dengan thitung (3,126) lebih besar dari pada ttabel

(2,039) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,004 > 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima. Lingkungan Kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (0,055) lebih kecil dari pada ttabel (2,039)

atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,956 < 0,05. Oleh karena itu, H3

ditolak. Konflik kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (-0,207) lebih kecil dari pada ttabel (2,039) atau

dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,837 > 0,05. Oleh karena itu, H4ditolak.

4.2 Saran

1) Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam dengan tambahan melakukan wawancara secara langsung terhadap responden tentang motivasi, disiplin, lingkungan, dan konflik kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi, sehingga diharapkan hasil penelitian yang akan datang lebih baik dari penelitian ini.

2) Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah lebih dari satu cabang selain di Surakarta, agar hasil penelitian dapat digeneralisasi untuk ruang lingkup yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Andri, Gus. 2016. Analisis Stres Kerja dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jurnal Bisnis dan Manajemen (JBIMA) Vol. 4, No. 1: Hal. 61 – 71.

Andriyani, Lilis dan Fatchan Achyani. 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, dan Komitmen Terhadap Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali. Skripsi. Univeritas Muhammadiyah Surakarta.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Budianto, A.Aji Tri dan Amelia Katini. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja

(14)

10

Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta. Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1.

Cahyani, Ine Riski. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan [Naskah Publikasi]: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dewi, Cokorda Istri Ari Sintya, dan I Made Artha Wibawa. 2016. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank BPD Bali Cabang Ubud. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 12ISSN : 2302-8912: 7583-7606.

Fatikhin, Ferdian, dkk. 2017. Pengaruh Konflik Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 47 No.1: 172-180.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Sudita. 2000. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE.

Muhayati, Lena dan Sri Haryani. 2015. Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada BMT Surya Asa Artha Gamping, Yogyakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN: 2503 – 2968.

Pangarso, Astadi dan Putri Intan Susanti. 2016. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 9. No. 2.

Permansari, Ragil. 2013. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja PT. Anugrah Raharjo Ssemarang. ISSN: 2252-6552.

Pradana, Rio Adi. 2017. Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai [Naskah Publikasi]: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prawirasentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Rahmawati, Novita Rizqi. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan [Naskah Publikasi]: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Setiawan, Agung. 2013. Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang. Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 4.

(15)

11

Setyawan, Indra. 2017. Pengaruh Motivasi, Stres Kerja, Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan [Skripsi]: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Shaylendra, Kenda Laksa, dkk. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 21 No. 1.

Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Volume 9 Nomor 1: 44 – 53.

Sitepu, Rismawati. 2015. Pengaruh Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja pada CV. Immanuel Furniture Surabaya. Vol. 14 No. 1.

Suprihati. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Perusahaan Sari Jati di Sragen. Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 01 ISSN :1693-0827.

Suwati, Yuli. 2013. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tunas Hijau Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (1) ISSN 0000-0000: 41-55.

Watung, Rannie, dkk. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi, Pelatihan, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal EMBA Vol.4 No.2 ISSN 2303-1174: Hal. 828-837.

Yuliawan, Eko. 2012. Pengaruh Stres dan Konflik Terhadap Kinerja pada PT. Pindad Bandung. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Vol. 2, Nomor 01.

Gambar

Tabel 4 Hasil Analisis Koefisien Regresi Berganda

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil wawancara Ratu: “Iya mba karena baru pertama kali melakukan, jadi ada ketakutan jika nanti keluarga mengetahui apa yang aku lakukan apa

Kemampuan awal (entry behavior) ini menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru (Mohamad Syarif Sumantri, 2015:183). Keterkaitan yang

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan cut-off point titer tes serologi widal, menilai sensitivitas pemeriksaan tes serologi Widal berdasarkan cut-off

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler

The first data were the direct speech sentences which experience adjustment drawn from the novel &#34;Harry Potter And The Deathly Hallows&#34; and is translation, the second

Pada perencanaan ini penulis juga merencanakan empat buah gorong-gorong berbentuk lingkaran dengan diameter yang bervariasi yaitu : 0,90 m, 1 m ( 2 buah ), dan 1,8

Pengembangan media pembelajaran dibuat bernama Uno Statik yang merupakan kepanjangan dari Uno Stacko Matematik , berupa permainan uno stacko yang terdiri dari

Peminatan peserta didik merupakan program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan,