• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Di Kelas VI Min Uteun Gathom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas Di Kelas VI Min Uteun Gathom"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

98

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TAI (

TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

DI KELAS VI MIN UTEUN GATHOM

AINOL MARDHIAH

Guru M IN Uteun Gathom Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen

ABSTRAK

Kehadiran model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dalam pembelajaran IPA akan lebih mempermudah bagi guru dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Maka penulis dalam kesempatan ini telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif T ipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas di Kelas VI MIN Uteuen Gathom. Masalah yang menjadi focus penelitian ini adalah 1) bagaimana perencanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe TAI untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang Konduktor Dan Isolator Panas. 2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe TAI dalam meningkatkan kemampuan siswa tentang Konduktor Dan Isolator Panas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus dengan masing-masing siklus dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Hasil penelitian yang telah penulis perdapatkan adalah 1) Langkah-langkah persiapan yang telah direncanakan untuk pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan rencana, dari mulai pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sampai pembuatan instrumen yaitu lembar observasi untuk rencana pelajaran, lembar observasi untuk aktivitas guru dalam mengajar dan lembar observasi untuk kegiatan siswa dalam belajar, telah berhasil menjaring data sebagai hasil penelitian. 2) Pelaksanaan pembelajaran tentang konduktor dan isolator panas dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperati Tipe TAI, berjalan sesuai dengan skenario yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan telah berhasil menciptakan situasi belajar yang kondusif yakni siswa terlibat secara langsung pada proses pembelajaran, juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar IPA yang semula dianggap sulit. 3). Tingkat pemahaman siswa tentang Konduktor dan Isolator Panas setelah pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dapat meningkat dengan baik, ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yaitu pada siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 67,64 dan pada siklus ke 2 memperoleh nilai rata-rata 81,48.

Kata Kunci: Pembelajaran, Kooperatif Tipe Tai, Prestasi Belajar, Konduktor dan Isolator Panas.

PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan me liputi diberbagai sektor dan jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan dasar. Keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk guru. Guru yang profesional akan selalu berupaya untuk men ingkatkan pe maha man siswa terhadap materi yang diajarkan. Ha l ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang dirinci sebagai berikut:

1. Mendidik adalah usaha sadar untuk men ingkatkan dan menyiapkan peserta didik mela lui keg iatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang.

2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha menge mbangkan diri me lalu i proses pendidikan pada jalur dan jenjang pendidikan tertentu. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha menge mbangkan diri me lalu i proses pendidikan pada jalur dan jenjang pendidikan tertentu. Dala m upaya meningkat kan proses belajar, guru harus berupaya menciptakan

(2)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

99

strategi yang cocok, sebab dalam proses

belajar mengajar yang berma kna, keterlibatan siswa sangatlah penting, hal ini sesuai dengan pendapat Muhamad Ali, (1983 : 12) yang menyebutkan bahwa kadar pembela jaran a kan berma kna apabila :

1. Adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengaja r.

2. Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa baik me lalu i kegiatan menganalisa, berbuat dan pembentukan sikap.

3. Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dala m menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya proses belajar mengaja r.

Dari 33 siswa kelas VI MIN Uteun Gathom Tahun Ajaran 2014/2015 yaitu 15 laki-la ki dan 18 pere mpuan. Hanya 10 orang yang tuntas belajar, hal in i mendorong kami untuk mela kukan Penelit ian Tindakan Ke las ini.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, model Pe mbela jaran Kooperatif Tipe TAI dala m pe mbela jaran a kan lebih berma kna, sebab dengan menggunakan model Pe mbela jaran kooperatif Tipe TAI siswa akan terlibat secara langsung dalam proses pembela jaran.

Mata pelajaran IPA me rupakan salah satu mata pela jaran yang diajarkan di sekolah dasar, dan merupakan hasil keg iatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengala man me la lui serangkaian p roses ilmiah antara lain penyelid ikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Kehadiran model Pe mbela jaran Kooperatif Tipe TAI dala m pe mbela jaran IPA a kan lebih me mpe rmudah bagi guru dalam menya mpaikan materi yang akan d iaja rkan kepada siswa.

Berdasarkan hasil renungan yang penulis lakukan setelah mela ksanakan pembela jaran IPA tentang konduktor dan isolator panas, yang dilanjutkan dengan evaluasi, tetapi hasilnya tidak me muaskan, ma ka penulis sebagai guru kelas menyadari bahwa kesalahan berada pada guru bukan pada siswa, antara lain pembela jaran berpusat pada guru, keterlibatan siswa dala m pembe laja ran kurang ada kesempatan

untuk terlibat langsung dalam pros es pembela jaran yang mengakibatkan siswa pasif dan hasil evaluasi. Dari 33 siswa hanya 10 orang yang tuntas belajar. Dengan KKM Mata pela jaran IPA 60, berlatar belakang dari permasalahan tersebut, dipandang perlu mela ksanakan Penelitian Tindakan Ke las, sebab Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk me mperba iki dan men ingkatkan mutu pe mbela jaran yang bersifat individual dan luwes.

METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelit ian ini terd iri dari 2 teknik, yaitu tekn ik observasi dan teknik tes.

a. Teknik Observasi

Observasi dilakukan sela ma kegiatan pembela jaran berlangsung dengan menggunakan le mbar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai perangkat pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain :

1. Observasi terhadap rencana pembela jaran.

2. Observasi terhadap proses pembela jaran.

3. Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.

b. Teknik Tes

Teknik tes dila kukan pada akh ir kegiatan pembe laja ran dengan menggunakan le mbar soal.

Selanjutnya untuk menganalisis data, hasil tindakan yang dila kukan penulis disajikan secara bertahap sesuai urutan siklus yang telah dilaksanakan, adapun prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Sele ksi Data

Data yang telah terku mpul dari hasil observasi selama kegiatan penelitian ma ka diadakan penyeleksian data yang ada kaitannya dengan tujuan penelitian.

b. Klasifikasi Data

Data yang terkumpul berdasarkan penyeleksian, diklasifikasikan berdasarkan urutan logis untuk disajikan secara sistematis berdasarkan urutan siklus.

(3)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

100

c. Prosentase Data

Tahap akhir dari te knik analisis data, dila kukan prosentase data bagi data yang telah terku mpul beradasarkan klasifikasi.

HAS IL DAN PEMBAHASAN Siklus 1

Tindakan Pe mbel ajar an

Tindakan pembe laja ran yang akan dila ksanakan adalah dengan menggunakan Model Pembe lajaran Kooperatif Tipe TAI, siswa dalam keg iatan belajar akan dike lo mpokkan ke lo mpok, setiap ke lo mpok terdiri dari 5 dan 6 orang, dengan tujuan agar siswa dala m ke lo mpok me mperoleh kesempatan yang lebih banyak dalam me la ksanakan kegiatan

Perencanaan

Untuk menja ring data dala m penelitian, ma ka langkah selanjutnya me mbuat le mbar observasi, antara lain :

a. Le mbar observasi Rancangan Pela ksanaan Pembela jaran

b. Le mbar observasi Pela ksanaan Pe mbela jaran

c. Le mbar observasi Ke ma mpuan Siswa pada Materi Konduktor Dan Isolator Panas

Tindakan penelitian siklus I berdasarkan perencanaan tindakan penelitian yang telah ditetapkan dan hasilnya disusun berdas arkan katagori data dibawah in i:

Proses Pembelajar an

Proses pembelajaran pada Siklus I me liputi kegiatan guru dalam mengajar, dan siswa dalam bela jar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Proses Pembela jaran Siklus I

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Kegiatan Awal

‡ *XUX PHQJDZDOL NHJLDWDQ PHQgajar dengan mengkondisikan siswa pada situasi mengajar yang kondusif dengan melontarkan kata-kata "anak-anak, sekarang kita akan belajar Ilmu Pengetahuan Alam, tentang Konduktor Dan Isolator Panas".

‡ *XUX PHQ\DPSDLNDQ LQIRUPDVL WHQWDQJ PDWHUL \DQJ DNDQdiajarkan, termasuk menginformasikan belajar kelompok

‡ *XUX PHPEHULNDQ DSHUVHSVL GHQJDQ PHPEHULNDQ EHEHUDSD

pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi yang akan diajarkan

‡ 6LVZD PHPSHUKDWLNDQ SHPELFDUDDQ JXUXsemula banyak yang ngobrol

‡ $QDN-anak kelihatan semakin penasaran ingin segera pelajaran dimulai.

‡ 6LVZD PHQMDZDE SHUWDQ\DDQ JXUX GHQJDQ EDLN PHVNL DGD EHEHUDSD RUDQJ \DQJ NXUDQJ

memperhatikan guru, sehingga ketika diberi Pertanyaan kebingungan

2 Kegiatan Inti

‡ *XUX PHQMHODVNDQ WHQWDQJ 0ateri Konduktor Dan Isolator Panas

‡ *XUX PHPEDJL VLVZD GDODP NHORPSRN VHWLap kelompok terdiri dari 5 dan 6 orang siswa.

‡ *XUX PHPEHULNDQ OHPEDU NHUMD XQWXN GLNHUMDNDQ GDQ GLODNVDQDNDQ

oleh setiap kelompok

‡ *XUX PHPELPELQJ VLVZD GDODP PHODNXNDQ NHJLDWan

‡ *XUX PHQ\XUXK PDVXN NHUXDQJDQ NHODV XQWXN PHODNVDQDNDQ GLVNXVL

kelompok

‡ *XUX PHQMDGL PRGHUDWRU GDODPNHJLDWDQ GLVNXVL

‡ 6LVZD PHPSHUKDWLNDQ SHQMHODVDQ JXUX PHVNL DGD EHEHUDSD RUDQJ VLVZD \DQJ NXUDQJ

memperhatikan, akan tetapi ketika disuruh menjelaskan hampir semua siswa memperhatikannya.

‡ 6LVZD EHUNHORPSRN EHUGDVDUNDQ NHORPSRNQ\D PDVLQJ-masing

‡ 6LVZD EHUNXPSXO PDVLQJ-masing kelompok

‡ 6HWLDS VLVZD VDQJDW DQWXVLDV PHODNVDQDNDQ SHUDQQ\D PDVLQJ-masing.

‡ 6LVZD PHQJHUMDNDQ OHPEDU NHUMD PHVNLSXQ VHWiap kelompok hanya didominasi oleh siswa pandai

‡ 6HPXD VLVZD GLVXUXK PHPDVXNL NHODV NHPEDOL XQWXN PHODNVDQDNDQ NHUMD NHORPSRN GDQ

melaporkan hasil kerja kelompok

‡ 6HWLDS NHORPSRN PHODSRUNDQ KDVLO NHJLDWDQ NHORPSRNQ\D GDQ NHORPSRN ODLQ

mendengarkan untuk memberikan sanggahan

‡ 6LVZD GHQJDQ ELPELQJDQ JXUX PHQ\LPSXONDQ SHODMDUDQ

3 Kegiatan Akhir

‡ *XUX PHPEHULNDQ HYDOXDVL VHEDQ\DN QRPRU

‡ *XUX PHPEHULNDQ WLQGDN ODQMXW GHQJDQ PHPEHULNDQ 3HNHUMDDQ

Rumah

‡ 6LVZDmengerjakan soal yang diberikan oleh guru

Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada

Siklus I, masih banyak siswa yang salah, secara rinci hasil yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

(4)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

101

Tabel 2. Pe rolehan Nilai Pada Siklus I

No Na ma Siswa KKM Nila i Ket

1. Abdul Aziz 60 100 Tuntas

2. Afdhalul Husni 60 50 Be lu m Tuntas

3. Alfansuri 60 80 Tuntas

4. Cut Khadijah 60 50 Be lu m Tuntas

5. Cut Una 60 50 Be lu m Tuntas

6. Faisal 60 60 Tuntas

7. Farhan Ibni 60 50 Be lu m Tuntas

8. Farhan Julianda 60 80 Tuntas

9. Ferdi Andrian 60 50 Be lu m Tuntas

10. Ihdal Husnaini 60 50 Be lu m Tuntas

11. Inayatul Ka mila 60 70 Tuntas

12. Intan Sarafina 60 50 Be lu m Tuntas

13. Iwanul Kisra 60 50 Be lu m Tuntas

14. Loyastari 60 70 Tuntas

15. Lia Ulva 60 50 Be lu m Tuntas

16. Maida Ulfia 60 50 Be lu m Tuntas

17. me lasari 60 100 Tuntas

18 Mira Atil Hayati 60 50 Be lu m Tuntas

19 Muhammad Na za r 60 50 Be lu m Tuntas

20 Muhammad Rifki 60 80 Tuntas

21 Muazzinah 60 50 Be lu m Tuntas

22 Najwa Salsabila 60 50 Be lu m Tuntas

23 Nola Faradila 60 60 Tuntas

24 Nurul Syahida 60 50 Be lu m Tuntas

25 Rah mawat i 60 80 Tuntas

26 Ra isah Khalida Z 60 50 Be lu m Tuntas

27 Ridha Fah mi 60 50 Be lu m Tuntas

28 Riska 60 50 Be lu m Tuntas

29 Ridha Wahyuni 60 50 Be lu m Tuntas

30 Syahrul Ra madhani 60 50 Be lu m Tuntas

31 Taufiqir Rah man 60 50 Be lu m Tuntas

32 Ulu l A zmi 60 50 Be lu m Tuntas

33 Ulva Na zila 60 50 Be lu m Tuntas

Hasil refle ksi dari siklus I me rupakan reko mendasi untuk siklus II agar pembela jaran lebih baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kegiatan perencanaan untuk kegiatan pembela jaran siklus 2 antara la in me revisi Rencana Pela ksanaan pembela jaran terutama da la m proses belajar mengaja r.

Siklus 2

Tindakan penelitian siklus 2 berdasarkan repleksi siklus l, dan hasilnya disusun berdasarkan katagori data dibawah ini:

Proses Pembelajar an

Proses pembelajaran pada siklus 2 me liputi kegiatan guru dalam mengajar, dan siswa dalam bela jar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(5)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

102

Tabel 3. Proses Pembela jaran Siklus 2

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1 Kegiatan Awal

Guru mengawali kegiatan mengajar dengan mengkondisikan siswa pada situasi mengajar yang kondusif

Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan diajarkan, termasuk menginformasikan belajar kelompok

‡ Siswa memperhatikan pembicaraan guru dengan antusias

‡ Anak-anak kelihatan semakin penasaran ingin segera pelajaran dimulai kegiatan belajar

‡ Guru memberikan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi yang akan diajarkan

‡ Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik, meski ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru, sehingga ketika diberikan pertanyaan kebingunan.

2 Kegiatan Inti

‡ Guru menjelaskan tentang konsep konduktor dan Isolator panas

‡ Guru membagi siswa dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa.

‡ Guru membagikan LKS untuk setiap kelompok

‡ Guru menyuruh setiap kelompok untuk mengamati percobaan dan memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh setiap kelompok

‡ Guru membimbinf siswa dalam kerja kelompok

‡ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran

‡ Siswa memperhatikan penjelasan guru meski ada beberapa orang siswa yang kurang memperhatikan, akan tetapi ketika disuruh menjelaskan hampir semu a siswa memperhatikannya.

‡ Siswa berkelompok berdasarkan kelompoknya masing -masing

‡ Siswa menerima Lembar Kerja Siswa.

‡ Siswa berkumpul masing -masing kelompok

‡ Setiap kelompok melaksanakan kegiatan kelompok sesuai dengan petunjuk yang ada pada LKS

‡ Setiap siswa sangat diberi kesempatan untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain sebagai penanya .

‡ Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran 3 Kegiatan Akhir

‡ Guru memberikan Lembar evaluasi

‡ Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan Pekerjaan Rumah

‡ Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

Hasil Belajar Siswa Siklus 2

Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada

Siklus 2, masih banyak siswa yang salah, secara rinci hasil yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Pe rolehan Nilai Pada Siklus II

No Na ma Siswa KKM Nila i Ket

1. Abdul Aziz 60 100 Tuntas

2. Afdhalul Husni 60 90 Tuntas

3. Alfansuri 60 80 Tuntas

4. Cut Khadijah 60 80 Tuntas

5. Cut Una 60 50 Be lu m Tuntas

6. Faisal 60 60 Tuntas

7. Farhan Ibni 60 80 Tuntas

8. Farhan Julianda 60 80 Tuntas

9. Ferdi Andrian 60 90 Tuntas

10. Ihdal Husnaini 60 80 Tuntas

11. Inayatul Ka mila 60 70 Tuntas

12. Intan Sarafina 60 50 Be lu m Tuntas

13. Iwanul Kisra 60 80 Tuntas

14. Loyastari 60 70 Tuntas

15. Lia Ulva 60 80 Tuntas

16. Maida Ulfia 60 90 Tuntas

17. me lasari 60 100 Tuntas

18 Mira Atil Hayati 60 80 Tuntas

19 Muhammad Na za r 60 80 Tuntas

20 Muhammad Rifki 60 100 Tuntas

21 Muazzinah 60 80 Tuntas

(6)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

103

23 Nola Faradila 60 60 Tuntas

24 Nurul Syahida 60 80 Tuntas

25 Rah mawat i 60 80 Tuntas

26 Ra isah Khalida Z 60 90 Tuntas

27 Ridha Fah mi 60 100 Tuntas

28 Riska 60 80 Tuntas

29 Ridha Wahyuni 60 50 Be lu m Tuntas

30 Syahrul Ra madhani 60 80 Tuntas

31 Taufiqir Rah man 60 85 Tuntas

32 Ulu l A zmi 60 80 Tuntas

33 Ulva Na zila 60 90 Tuntas

Hasil refle ksi dari siklus I me rupakan reko mendasi untuk siklus II agar pembela jaran lebih baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kegiatan perencanaan untuk kegiatan pembela jaran siklus 2 antara la in me revisi Rencana Pela ksanaan pembela jaran terutama da la m proses belajar mengaja r.

Berdasarkan hasil penelitian pada Siklus 2 maka hasil refle ksi selama keg iatan pada penelitian yang dimu lai dari persiapan sampai pada pela ksanaan dianggap sudah berhasil, hal ini berdasarkan tingkat ke ma mpuan siswa yang cukup baik.

Tabel 5. Akt ivitas Be laja r Siswa Ke las VI Da la m Pe mbela jaran IPA

No Keterlibatan Peserta Didik Dala m Pe mbela jaran Sebelu m

Perbaikan Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa % Jumlah Siswa % Jumlah Siswa 1 Terlibat Aktif 10 17,64% 9 41,17% 15 2 Terlibat Pasif 4 11,76% 5 29,41% 10 3 Tidak Terlibat 19 70,58% 19 29,41% 8 Jumlah 33 100% 33 100% 33

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa ju mlah siswa dan persentase siswa yang terlibat aktif dala m pe mbela jaran sebelum perbaikan pe mbela jaran menunjukkan adanya kenaikkan, sebelum perba ikan pembela jaran siswa yang terlibat aktif hanya 9 orang (17,64%) ke mud ian naik pada siklus I menjad i 15 orang (41,17 % ). Dan pada siklus II naik menjadi 11 orang (64,70% ). Ha l ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pe mbela jaran IPA mengala mi peningkatan.

Dala m mengaju kan pendapat pada siklus I sebanyak 9 orang (29,41%),dan pada siklus II meningkat men jadi 15 o rang (76,47 %). Siswa yang aktif dala m diskusi juga meningkat yaitu pada siklus I sebanyak 6 orang (35,29%) dan meningkat pada siklus II men ingkat menjadi 15 orang (82,35%). Ke mudian aktiv itas menjawab pertanyaan juga meningkat pada siklus I sebanyak 10 orang (35,29 %) dan pada siklus II meningkat menjadi 23 orang (88,23 %). Ke mud ian akyivitas me mbantu

mengerjakan tugas juga meningkat yaitu sebanyak 11 orang pada siklus I ke mudian sebanyak 33 orang (100%) pada siklus II.

PENUTUP Simpulan

Penelit ian Tindakan Kelas (PTK) untuk men ingkatkan pemaha man siswa tentang Konduktor dan isolator panas dengan menggunakan model Pe mbela jaran Kooperatif Tipe TAI dala m pe mbela jaran IPA di ke las VI MIN Uteun Gatho m, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Langkah-langkah persiapan yang telah direncanakan untuk pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan rencana, dari mula i pembuatan Rencana Pelaksanaan Pe mbela jaran (RPP) sa mpai pembuatan instrumen yaitu lembar observasi untuk rencana pelajaran, le mbar observasi untuk aktivitas guru dalam mengajar dan le mbar

(7)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

104

observasi untuk kegiatan siswa

dala m bela jar, te lah berhasil men jaring data sebagai hasil penelitian.

2. Pela ksanaan pembelaja ran tentang konduktor dan isolator panas dengan menggunakan model Pe mbela jaran Kooperati Tipe TAI, berjalan sesuai dengan skenario yang ada pada Rencana Pela ksanaan Pembelaja ran (RPP), dan telah berhasil menciptakan situasi belaja r yang kondusif yakni siswa terlibat secara langsung pada proses pembela jaran, juga dapat men ingkatkan motivasi siswa untuk belajar IPA yang semula dianggap sulit.

3. Tingkat pemaha man siswa tentang Konduktor dan Isolator Panas

setelah pembelajaran

menggunakan model Pe mbela jaran Kooperatif Tipe TAI dapat men ingkat dengan baik, in i dapat dilihat dari hasil evaluasi yaitu pada siklus 1 me mperoleh nila i rata-rata 67,64 dan pada siklus ke 2 me mpe roleh nila i rata-rata 81,48.

Saran

Berdasarkan kesimpu lan di atas, dalam upaya perbaikan Proses Belaja r Mengajar (PBM), serta men ingkatkan pemaha man siswa terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Ala m tentang Konduktor dan Isolator panas , ada beberapa hal yang perlu disampa ikan antara lain :

1. Gu ru hendaknya dapat menge mbangkan Model-model pembela jaran yang menarik dan me mancing minat siswa dalam pembela jaran. Disamp ing model-model pe mbe laja ran yang tepat sesuai dengan materi guru juga hars menggunakan alat peraga , karena alat peraga ma mpu men je mbatani pe maha man siswa. 2. Penggunaan Model Pembela jaran

Kooperatif Tipe TAI dala m pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Konduktor Dan Isolator Panas yang telah dila ksanakan selama kegiatan penelitian sangat

baik, ha l ini terbukt i dari hasil evaluasi dari siklus ke 1 dan siklus ke 2 terjadi peningkatan yang cukup tinggi, disamping situasi belajar sangat kondusif, karena

pembela jaran dengan

menggunakan model Pe mbela jaran Kooperatif Tie TAI dapat me libatkan siswa secara utuh, artinya terlibat dari a wal sa mpai akhir pe mbela jaran.

3. Disa mping med ia pe mbela jaran yang harus dikuasai, juga alat peraga yang diperlukan perlu dipersiapkan, ka rena alat peraga ma mpu men je mbatani pemaha man siswa.

DAFTAR PUS TAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006).

Panduan Penyusunan Kurik ulum

Tingk at Tingk at Satuan

Pendidik an Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta:

BSNP.

Depdiknas, (2004). Kurikulu m Pendid ikan Dasar, Dirjen Dikdasmen. Depdikbud, (1998). Petunjuk Pelak sanaan

Kegiatan Belajar Mengajar

Kelas VI Sek olah Dasar. Jakarta Dirjen Dikdas men.

Depdikbud, (1997). Ilmu Pengetahuan Alam Petunjuk Guru Sek olah Dasar Kelas 6. Jakarta Dirjen Dikdasmen.

Kasihani Kasbolah, (1998). Penelitian

Tindak an Kelas Dirjen

Pendidik an. Tinggi Proyek

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Nana Sujana, (1991). Media Pengajaran.

Pusat Penelitian dan

Pembidangan Ilmu Le mbaga

Penelit ian IKIP Bandung. Sinar Baru.

Ngalimun Purwanto, (1997). Psik ologi

Pendidik an. Bandung Re maja

Rosda Karya.

Tim Bina Karya Guru, (2008). IPA SD untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta : Penerbit Erlangga. Winataputra, U. (2001). Model-model

Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Dapdiknas

(8)

Lentera Vol. 16. No. 19. Juli 2016

105

Interne t:

Haryanto, (2013), Pengertian Belajar

Menurut Para Ahli.

http://belajarpsikologi.com/peng ertian-belajar-menurut-ahli/, Dia kses pada tanggal 20 Januari 2015 ja m 16:20 WIB.

Erlangga Ferd ian, (2013), Strategi Pembelajaran,

http://erlanggaferdian41.wordpre ss.com/belaja

r-dan-pembela

jaran/strategi-pembela jaran/, Diakses pada tanggal Januari 2015 ja m 16:35 WIB

_________, (2013), Pengertian Mengajar

(Pengertian Lama dan

Pengertian Baru),

http://www.referensima kalah.co m/ 2012/07/pengertian-mengajar-pengertian-la ma-dan.html, Dia kses pada tanggal 20 Januari 2015 ja m 16:28 WIB.

__________, (2013), Pembelajaran

Kooperatif Tipe TAI,

http://mey20.wordpress.com/edo cation/pembelaja ran-kooperatif-tipe-tai/, dia kses pada tanggal 20 Januari 2015 ja m 16:45 WIB

Gambar

Tabel 1. Proses Pembela jaran Siklus I
Tabel 2. Pe rolehan Nilai Pada Siklus I
Tabel 4. Pe rolehan Nilai Pada Siklus II
Tabel 5. Akt ivitas Be laja r Siswa Ke las VI Da la m Pe mbela jaran IPA

Referensi

Dokumen terkait

Prototipe Media Pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis ICT dan multiple intelligences untuk Kurikulum 2013 merupakan suatu perangkat pembelajaran berupa media

Each time you define a print device and its properties in Windows 2008, the operating system assigns a logical printer definition to the physical print device so that it knows to

self-efficacy, optimism, hope, dan resilience. Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang menggunakan nilai pribadi, visi, passion ,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak biji buah bintangur potensial sebagai sumber biodiesel melalui proses transesterifikasi dengan menggunakan

Atau dengan kata lain bahwa pendidikan anak usia dini dalam pendidikan Islam bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kepada anak sejak dini, sehinga

[r]

Yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kepulauan Aru, berdasarkan :. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) Nomor

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Skripsi Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.