• Tidak ada hasil yang ditemukan

365439987 Penuntun Praktikum DAYA. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "365439987 Penuntun Praktikum DAYA. pdf"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Penuntun Praktikum

DAYA DI

LABORATORI

PROGRA

UNIV

YA DI BIDANG PERTA

Di susun oleh :

Sri Hartuti, S.TP, MT

Yusran Akbar, S.TP, MP

RIUM ALAT DAN MESIN PER

AM STUDI TEKNIK PERTA

NIVERSITAS SYIAH KUALA

2017

TANIAN

PERTANIAN

TANIAN

(2)

Usaha keselamatan kerja didalam dan disekitar laboratorium adalah penting sekali,

bukan saja ditujukan untuk melindungi manusia itu sendiri tetapi juga mengamankan

peralatan dari bahaya yang dapat menimbulkan kerugian.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipatuhi untuk keselamatan kerja dalam

mengikuti praktikum :

1. Praktikan harap memasuki ruangan laboratorium tepat pada jadwal (jam dan hari)

yang sudah ditetapkan oleh asisten.

2. Memakai baju praktikum dan sepatu, apabila ada diantara praktikan yang tidak

memakai atribut tersebut, maka tidak di izinkan memasuki ruangan laboratorium

3. Sebelum memasuki ruangan. praktikan harap mematuhi semua arahan dan

himbauan asisten.

4. Menjaga ketenangan dan ketentraman ruangan sewaktu proses praktikum sedang

berlangsung

5. Mendengarkan semua instruksi dengan baik yang diberikan asisten, agar tidak

terjadi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan hal-hal negative (merugikan)

6. Dilarang menyentuh, memegang mengambil peralatan laboratorium alsintan dan

perbengkelan tanpa seizin asisten

7. Jangan bercanda gurau dengan peralatan mesin yang sedang aktif (hidup) maupun

yang non-aktif atau menganggu praktikan lain yang sedang mengoperasikan

peralatan. Karena dapat menyebabkan kecelakaan yang serius.

8. Bagi praktikan yang belum memahami dan tidak mengerti petunjuk penggunaan

peralatan pertanian, tidak diperkenankan mengoperasikan sendiri dan tunggu

instruksi dari asisten

9. Jagalah kebersihan ruangan dan peralatan sesudah mengikuti praktikum

catatan :

Apabila para praktikan tidak mengindahkan/mematuhi keselamatan kerja yang tertera

diatas maka asisten berhak mengeluarkan praktikan secara tegas, karena koord/laboran dan

asisten tidak bertanggunag jawab kepada pihak manapun apabila terjadi hal-hal negative

pada praktikan tersebut.

Laboran,

(3)

Praktikum I

Pengenalan Silinder Pembakaran dan Proses Pembakaran pada Motor Bakar Bensin

A. Dasar Teori

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.

Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.

Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI

Mesin bensin sering digunakan dalam : • Sepeda motor.

• Mobil. • Pesawat.

• Mesin untuk pemotong rumput

• Mesin untuk speedboat dan sebagainya.

Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah :

(4)

Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :

1. 2. 3.

Sistem-sistem dalam mesin bensin mencakup :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembakaran dalam silinder motor bakar bensin

C. Alat dan bahan

- Dapur pacu Motor bakar bensin

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

E. Tugas

(5)

Praktikum II

Pengenalan Silinder Pembakaran dan Proses Pembakaran pada Motor Bakar Diesel

A. Dasar teori

Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).

Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :

• Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.

(6)

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.

Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.

Tipe mesin diesel

Ada dua kelas mesin diesel: dua-tak dan empat-tak.

Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama poros engkol dapat diseimbangkan untuk mencegah getaran yang berlebihan. Mesin 6 segaris paling banyak diproduksi dalam mesin medium ke tugas-berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.

Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi, sehingga pada mesin disel besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang lebih banyak. Maka digunakan Supercharger atau turbocharger pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara kompresi

Keunggulan dan kelemahan dibanding dengan mesin busi-nyala

Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar modifikasi relatif mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga dengan penambahan turbocharger tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap takanan yang tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat untuk modifikasi peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya murah.

(7)

bakar karena udara dan bahan bakar dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sistem karburator maupun sistem injeksi.

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui bagaimana proses pembakaran dalam silinder motor bakar diesel

C. Alat dan bahan

- Dapur pacu Motor bakar diesel

D. Pengamatan

(8)

Praktikum III

Pengenalan Sistem Penyaluran Bahan Bakar

A. Dasar Teori

Motor bensin merupakan jenis dari motor bakar, motor bensin kebanyakan dipakai sebagai kendaraan bermotor yang berdaya kecil seperti mobil, sepeda motor, dan juga untuk motor pesawat terbang. Pada motor bensin selalu diharapkan bahan bakar dan udara itu sudah tercampur dengan baik sebelum dinyalakan oleh busi. Pada motor bakar sering memakai sistem bahan bakar menggunakan karburator. Pada gambar (2.4) diterangkan skema sistem penyaluran bahan bakar.

Gambar 1. Skema sistem penyaluran bahan bakar (Sumber : Arismunandar, 1983)

(9)

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui bagaimana proses system penyaluran bahan bakar dari tangki ke motor bakar (mesin)

C. Alat dan bahan

- Hand traktor dan reaper

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

E. Tugas

(10)

Praktikum IV

Sistem Pendinginan pada Motor Bakar Internal

A. Dasar Teori

Kendaraaan akan mengalami panas akibat dari pembakaran bahan bakar. Walaupun sebagian efisiensi panas itu dimanfaatkan kembali oleh mesin. Mesin akan mengalami panas yang tinggi atau yang disebut over heating bila panas mesin tidak dikurangi.

Sistem pendinginan dirancang untuk menjaga efisiensi panas itu. Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air. Mesin mobil kebanyakan menggunakan sistem pendinginan air.

Sistem pendinginan air lebih rumit, tetapi mempunyai banyak keuntungan , Karena ruang bakar diselimuti oleh air yang berada di water jacket maka selain mendinginkan juga berfungsi sebagai peredam bunyi. Kontruksi sistem pendinginan dilengkapi oleh water jacket, thermostat, radiator, kipas radiator, pompa air dan komponen – komponen lain pendukungnya. Komponen–

Komponen Sistem Pendinginan dan Fungsinya:

Gambar 2. Water Jacket

(11)

Gambar 3. Thermostat

Thermostat seperti katup otomatis yang mengatur masuk atau tidaknya air pendingin

masuk ke radiator. Cara kerjanya :

……… ……… ……… ……… ……… …………

Gambar 4. Radiator

Ketika Thermostat membuka karena temperatur air pendinginnya telah panas maka air pendingin itu harus segera didinginkan. Komponen nya adalah radiator. Bagian-bagian radiator adalah ada reservoir (tangki cadangan), tutup radiator, radiator bagian atas,inti radiator, dan radiator bagian bawah. Reservoir (tangki cadangan) berfungsi :

………...

(12)

……… ………. Jika air pendingin telah didinginkan oleh inti radiator dibantu dengan kipas radiator maka ai pendingin itu akan masuk ke radiator bagian bawah yang nantinya akan masuk ke mesin untuk bersirkulasi di dalam mesin di water jacket. Air pendingin masuk ke radiator ataupun keluar dari radiator menuju mesin di hubungkan oleh selang radiator yang tahan panas.

Kipas Radiator dan Pompa Air

Gambar 5. Kipas Radiator

Gambar 6. Waterpump (Pompa Air Mobil)

(13)

mempercepat sirkulasinya. Cara Kerja Sistem Pendinginan

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan memperlajari bagaimana sistem pendinginan pada motor bakar internal

C. Alat dan bahan

- Hand traktor dan Combine harvester

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

E. Tugas

(14)

Praktikum V

Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar Internal

A. Dasar Teori

Kekentalan minyak sangat penting dalam operasi Lubricating System. Ketidak tepatan kekentalan minyak yang dipakai dapat merusakkan bagian-bagian mesin yang dilumasi. Terlebih-lebih pada motor bakar kekentalan tersebut harus betul-betul diperhatikan.Panas yang tinggi pada motor akan merusakkan sifat minyak, mengencerkan minyak dan melemahkan oil film, sehingga fungsi pelumasan menjadi buruk. Kekentalan minyak dapat diukur atau di test di laboratorium dengan mempergunakan tester yang dikenal dengan nama

“SAYBOLT UNIVERSAL VISCOSITY”. Dari hasil tes tersebut kita mendapatkan angka

kekentalan umpamanya SAE – 30 ini berarti kekentalan minyaknya 30, angka-angka di bawah 30 (SAE 10– SAE 20) minyaknya akan lebih encer dan sebaliknya bila angka-angka tersebut lebih besar (SAE 40 – 50) minyaknya akan lebih kental. Dalam buku petunjuk (service manual) dari pabrik-pabrik yang membuat peralatan telah ditentukan minyak dengan kekentalan berapa yang harus dipakai pada peralatannya.

Temperatur Lubricating Oil (suhu minyak pelumas), Seperti telah diterangkan bahwa panas yang berlebihan pada minyak pelumas dapat merusakkan sifat-sifat minyak itu sendiri : minyak menjadi encer, daya tahan oil film menjadi lemah, fungsi pelumasan memburuk yang akhirnya dapat merusakkan seluruh peralatannya. Untuk menjaga hal tersebut kita harus selalu memperhatikan petunjuk panas minyak (oil temperature gauge) apakah panasnya minyak dalam system tersebut berada selalu dalam batas-batas operating temperature yang telah ditentukan ialah antara 2500F – 2350F, Jika pada suatu waktu kedapatan ada gejala kenaikan yang terus menerus lekas-lekas hal tersebut dicari penyebabnya atau laporkan segera kebagian yangbiasa menanganinya (atasan saudara/ke bagian maintenance).

Pressure Lubricating Oil (tekanan minyak pelumas), Pelumasan-pelumasan yang mempergunakan system pressure, tekanan minyak memegang peranan penting dalam operasi pelumasan tersebut. Tekanan (press) minyak telah ditentukan antara 40–65 PSI (untuk motor bakar). Tekanan minyak yang kurang dari operating pressure (kurang dari 40 – PSI) dapat merusakkan system pelumasan, yaitu minyak pelumas akan menjadi kurang pembagiannya ditempat-tempat bagian mesin yang dilumasi, oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan oil pressure gauge pada waktu motor-motor atau peralatan tersebut beroperasi.

(15)

Cara Pemeriksaan Minyak Pelumas

1. 2. 3. 4. 5.

Perubahan Warna Pelumas/ Oli Mesin

NO WARNA INDIKASI

1 Merah

2 Kelabu 3 susu 4 coklat

System Pelumasan

a. b. c.

Pressure System

(16)

Gambar 7. Sistem Pelumasan

Setelah itu minyak kembali lagi ke oil pan dan dipompakan lagi, begitulah seterusnya sirkulasi minyak pada pelumasan tersebut. Pada gambar terlihat bahwa minyak yang di sirkulasikan oleh pompa sebelum dialirkan ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan lebih dahulu melewati oil filter untuk dibersihkan dan melewati oil cooler untuk didinginkan. Hal ini dilakukan untuk : Menjaga ketahan fungsi pelumasan minyak Minyak tetap bersih Panasnya selalu berada pada operating temperatur.

B. Tujuan Praktikum

Mengamati System pada motor-motor bakar dan peralatan-peralatan lainnya ( pompa-pompa, compressor-compressor, tractor-tractor dan lain-lain) ialah untuk memelihara ketahana logam bagian-bagian mesin yang selalu bergesek atau bersentuhan satu sama lain dalam gerakan-gerakannya, dengan adanya pelumasan, logam-logam bagian mesin tersebut dapat bertahan lama dalam pemakaiannya/tidak lekas rusak/aus.

C. Alat dan bahan

- Hand traktor, Pelumasan SAE 40, SAE 12-50w, SAE 90 dan SAE 120

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

(17)

Praktikum VI

Sistem Penyaluran Daya

A. Dasar Teori

Final drive pada sepeda motor sebagai bagian terpisah dari transmisi/persnelling, terkecuali scooter dengan transmisi CVT. Final drive dapat dilakukan dengan menggunakan rantai dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau sistem poros penggerak. Jenis rantai dan sproket adalah jenis yang paling umum digunakan pada sepeda motor. Final drive jenis poros penggerak (drive shaft) biasanya digunakan untuk sepeda motor model touring. Jenis ini cukup kuat, lebih terjaga kebersihannya dan perawatan rutinnya hanya saat penggantian oli. Namun demikian final drive jenis ini cukup berat dan biaya pembuatannya mahal. Sedangkan final drive jenis sabuk dan puli hanya dipakai pada beberapa sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda motor, dimana power atau tenaga yang dihasilkan masih banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis sabuk dan puli masih efektif.

Gambar 8. V-Belt, Sabuk karet berbentuk [V] digunakan pada kendaraan bertransmisi otomatis

(18)

Rantai jenis konvensional & V-belt banyak digunakan pada mesin bertransmisi manual/semi otomatis, terutama pada kendaraan roda 2 dan roda 3. Banyak macam rantai dari sisi kwalitas, corak, ukuran dan jenisnya.

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui bagaimana proses penyaluran daya dengan variasi diameter (inchi) dengan perubahan kecepatan putaran (rpm)

C. Alat dan bahan

- Rantai dan gear sepeda dan mesin pengupas kacang tanah

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

E. Tugas

(19)

Praktikum VII

Pengenalan Sistem Pengapian (Ignition System) pada Mesin Bensin

A. Dasar Teori

Dalam sistem pengapian mesin multi silinder konvensional dikenal komponen Distributor sebagai pembagi tegangan sekunder coil pengapian yang selanjutnya disalurkan ke busi pada silinder yang membutuhkan. Sebagai satu unit kerja, komponen Distributor ini memiliki bagian-bagian umum yang secara garis besar meliputi contact point atau platina dan kapacitor atau kondensor (pada sistem Kettering), hall IC atau magnetic pick-up atau

optical sensor (sistem TCI), modul igniter (model internal, TCI), coil pengapian (model interna TCI),mechanical advancer, vacuum advancer, Distributor shaft, bearingatau ushing, distributor housing, o-ring atau oil seal, Distributor cap, Distributor rotor dan brake,

sebagaimana Gambar 1.1.

Gambar 10. Distributor Konvensional.

Komponen-komponen diatas secara individu maupun sebagai sistem ternyata memiliki banyak permasalahan diantaranya :

1. Terjadinya kerusakan permanen pada platina dan capasitor akibat dialiri arus yang cukup besar yang digunakan untuk mensuplai arus ke kabel primer coil. Kondisi ini

menyebabkan………..

………. ……….

2. 2. Terjadinya keausan pada komponen bergerak (moving parts) seperti

(20)

disebabkan terjadinya kemacetan hingga terjadi kehilangan daya. Gangguan ini secara langsung mempengaruhi sistem pengapian. Distributor shaft yang berputar tidak rata akibat kerusakanbearing ataubushing-nya mengakibatkantiming pengapian tidak stabil, sehingga mesin tidak dapat digunakan dengan baik (idle). Mechanical advancer yang tidak berfungsi baik akan mengakibatkan………

………..………

………..…………

………

3. Terjadinya kerusakan pada komponen vacuum advancer maupun komponen terkait yang akan mengakibatkan ...

………. ……….

4. Kerusakan terjadi pada o-ring atau oil seal yang disebabkan karena seringnya menerima beban panas, tekanan danexposure yang terus menerus dari oli, hingga kehilangan daya perapatnya pada gilirannya pelumas bocor.

5. Terjadinya keausan pada carbon electrode sehingga menimbulkan gangguan pada

distributor capyang mengakibatkan gangguan pada pengapian ataumisfiring.

6. Pengapian sistem Distributor melibatkan pemakaian kabel busi untuk menyalurkan dan membagi tegangan sekunder coil pengapian ke silinder yang memerlukan. Adanya kabel busi juga memiliki potensial masalahnya sendiri.

7. Pada sistem pengapian distributor, tegangan sekunder dari coil pengapian tidak dapat tersalur langsung ke busi melainkan harus melewatirotor, capantararotor danelektroda karbon pada Distributor cap dan juga kabel busi dengan nilai resistensi yang tinggi (dalam satuan Kilo Ohm). Rute perjalanan yang panjang ini tentu saja mengakibatkan

… … … . ……… ………

(21)

Gamb

Sementara tipe dual device-nya tanpa ada sebagai komponen alternat

Gambar di bawah a pengapian konvensional y tinggi dari koil menuju ke m

Gambar 12

.

mbar 11. Distributorless Dual Spark Ignition.

dual ignition yang murni analog baik se koreksi oleh sistem digital telah b

rnative atau aftermarket sebagai upgrade

h adalah salah satu sistem pengapian pada m yang menggunakan distributor untuk mendi u ke masing-masing busi.

r 12. Jalur Distribusi Pengapian pada mesin inte

on.

sensor maupun timing

banyak dikembangkan

mobil dan merupakan ndistribusikan tegangan

(22)

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui bagaimana sistem pengapian pada mesin bensin dari mulai dari kumparan sampai ke busi

C. Alat dan bahan

- Mobil dan honda

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

E. Tugas

(23)

Praktikum VIII

Pengenalan Sistem Penghubung dan

Pemutus Putaran Motor dari Poros Engkol ke Transmisi

A. Dasar Teori

Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik

Kopling terdiri atas dua bagian utama:

a. b.

Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan

• Fungsi Kopling

Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi. Kopling yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol (kruk as) dengan poros roda gigi transmisi (counter scraft) Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan

(24)

terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi

• Cara Kerja

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas sistem kopling.

Kopling adalah alat yang memenuhi persyaratan:

a. b. c.

Menurut sistem cara penggunaannya dibagi menjadi: • Kopling Manual

Kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling merenggang

• Kopling Otomatis

Disebut juga kopling ganda. Kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang, hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi

dan roda belakang.

(25)

• Prinsip Kerja Kopling

kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi

Kopling Primer terletak pada poros engkol yang terdiri dari:

1. Outer clutch berputar bebas pada poros engkol 2. Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol

3. Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch

4. Drive gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder Cara kerja kopling primerPada saat mesin berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul) belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start jalan

• Kopling Mekanik

Cara kerja kopling mekanik ialah

………....………

………

………

……….………...

(26)

bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke

rti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yakni:

1. Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk kopling yang berkedudukan pada pores engkol

2. Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas

3. Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,

4. Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah

• Kopling Ganda

Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch)

Bagian-bagian kopling primer adalah:

Mekanisme kerja kopling ganda, yaitu:Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat), clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar

(27)

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui bagaimana proses sistem penghubung dan pemutus putaran motor dari poros engkol ke transmisi

C. Alat dan bahan

- Mesin motor bakar RD-2

D. Pengamatan

NO BAGIAN KEGUNAAN KET

(28)

Praktikum IX

Perbedaan motor bensin dengan motor diesel

A. Dasar Teori

Mesin yang ditemukan oleh Rudolf Diesel (1858-1913)konsturksinya tidak berbeda jauh dengan mesin bensin yang dikenal dengan sebutan mesin otto.beberapa bagian komponennya punya tugas yang sama dengan mesin bensin,seperti blok slinder,poros engkol,poros bubungan,asembli torak,dan mekanisme pengerak katupnya.perbedaan motor diesel dan motor bensin adalah cara pemberian dan penyalaan bahan bakarnya;perbandingan

kompressi;disain komponen.

1. Cara pemberian Dan penyalaan Bahan bakar

Perbedaan utama terletak pada bagaimana memulai sesuatu pembakaran dalam ruang silinder.mesin besin mengawali pembkaran dengan disuplainya listrik tegangan tinggi,sehingga menimbulkan percikan bunga api di antara ecelah busi untuk memulai pembakaran gas.motor diesel memanfaatkan udara yang dikompresi untuk memulai pembakaran bahan bakar solar.Dengan perbandingan kompresinya sangat tinggi sampai berkisar 22 : 1,akibatnya tekanan naik secara mendadak(berlansung dalam beberapa milidetik)suhunya dapat mencapai 900-1000 derajat celcius.Suhu setinggi itu dapat menyalakan bahan bakar solar. Menjelang akhir langkah kompresi,solar disemprotkan ke udara Yang sangat panas itu.Akibatnya, bahan bakar langsung terbakar sebab titik nyala solar sendiri Cuma 4000 Celcius.karena pembakaran terjadi akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi tadi,maka mesi diesel di sebut juga mesin penyalaan kompresi (compression igniton engine).Sedangkan mesin bensin di kenal dengan mesin penyalaan bunga api (spark ignition engine).

Dalam mesin bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar slinder yaitu dalam karburator dan saluran masuk (manifold).Sebaliknya mesin diesel tidak ada campuran pendahuluan udara dan bahan bakar di luar slinder,hanya udara yang diterima ke dalam slinder melalui saluran masuk.

2. Perbandingan Kompresi mesin diesel dan Bensin

(29)

pembakaran motor diesel harus diimbangi dengan kekuatan komponen-komponennya agar dapat menahan gaya-gaya pembakaran yang sangat besar.

2. Disain Komponen Mesin Diesel dan Bensin

Sudah dikatakan bahwa mesin diesel haruslah dibuat kokoh dan kuat untu dapat menahan gaya pembakaran yang sangat besar.Pada umumnya bagian-bagian yang dikuatkan adalah torak,pena torak,batang penghubung,dan poros engkol serta sejumlah bantalan utama untuk mendukung poros engkol.

Pengenalan motor bakar 2 langkah dan 4 langkah

Motor Bensin 2 Langkah

Motor bensin 2 langkah adalah mesin yang proses pembakarannya dilaksanakan dalam satu kali putaran poros engkol atau dalam dua kali gerakan piston.

Gambar 13. Skema Gerakan Torak 2 Langkah (Sumber ; www.keveney.com )

(30)

Prinsip kerja dari motor 2 la

n empat langkah adalah motor yang setiap satu k gkah dan 2 kali putaran poros engkol, dapat diliha

Gambar 14. Skema Gerakan Torak 4 langkah (Sumber : Arismunandar, 2002)

ngkah dapat dijelaskan sebagai berikut :

u kali pembakaran bahan dilihat pada (gbr.2.2).

(31)

Langkah isap :

1. 2. 3. 4.

Langkah kompresi :

1. 2. 3. 4. 5.

Langkah kerja / ekspansi :

1. 2. 3.

Langkah pembuangan :

1. 2.

B. Tujuan Praktikum

Mengenal dan mengetahui Perbedaan cara kerja motor bensin dengan motor diesel

C. Alat dan bahan

- Motor bakar bensin dan diesel

D. Pengamatan

(32)

Gambar

Gambar 1. Skema sistem penyaluran bahan bakar(Sumber : Arismunandar, 1983)
Gambar 2. Water Jacket
Gambar 3. Thermostat
Gambar 5. Kipas Radiator
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai langkah pertama dari perancangan adalah penetapan suatu kecepatan rencana yang sesuai, yang selanjutnya memberikan pedoman akan tingkat keseragaman dalam pemakaian jalan

Setiap pengeluaran/belanja operasional yang akan direalisasikan oleh penyelenggara KBM terlebih dahulu secara periodik diusulkan kepada komite sekolah setelah mendapat

Kombinasi vitamin A dengan metotreksat untuk pengobatan Tumor Trofoblastik Gestasional (TTG) risiko rendah dapat mempercepat respon terhadap terapi yang dibuktikan

Dari hasil penelitian di BPRS Mitra Harmoni Semarang pembiayaan murabahah harus menyerahkan jaminan kepada pihak bank yang telah disesuaikan dengan pinjamannya

Dan sebagai badan pelayanan Gereja Kristen Indonesia di bidang pendidikan BPK PENABUR akan terus menabur kasih Allah kepada peserta didik yang diasuhnya, orang tua

Apakah penerapan nilai dasar kode etik BPK RI dilihat dari aspek independensi, integritas, dan profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor pemerintah pada

Auditee telah memiliki Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) periode Februari 2015 sampai Januari 2016, dan data yang terdapat di dalamnya telah sesuai dengan

Pengembangan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD.. Soetomo dengan