• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anda Dan Gaya Busana harajaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Anda Dan Gaya Busana harajaku "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR

SUMBER: ANDA DAN GAYA BUSANA

MATA KULIAH: STRATEGI PEMBELAJARAN

OLEH:

AISYAH FITRI R

1228040022

A (PKK/S1)

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

T.A 2015-2015

(2)

Setiap orang memiliki gaya pribadi dalam berbusana. Gaya berbusana seseorang itu adalah milik pribadi yang bersangkutan dan hal ini erat kaitannya dengan selera dan cita rasa mode yang dimilikinya, tanpa di paksa dan sangat unik. Bagaimana cara ia menerapkan dan memadukan aneka busana yang dipilih dengan warna, corak, dan tekstur menjadi satu kesatuan yang disebut dengan gaya pribadi. Untuk menciptakan gaya pribadi, ada beberapa pertanyaan yang dapat anda jawab;

Siapakah saya?

Untuk mendapat gambaran yang jelas yang mencakup bentuk lahiriah dan pribadi yang bersangkutan, yaitu berhubungan dengan usia dan bentuk tubuh.

Seperti apakah gaya hidup saya?

Berkaitan dengan segala aktifitas sehari-hari yang dilakukan, termasuk juga lingkungan pergaulan social. Begitu variatifnya pergaulan seseorang, menurut beragam penampilan yang berbeda untuk kesempatan yang berbeda pula.

Apa yang ingin saya kenakan?

Memberi gambaran megenai selera dan citra diri yang diinginkan oleh pribadi masing-masing.

Jawaban pertanyaan yang di atas akan mempengaruhi seseorang dalam menentukan busana yang dikenakan. Namun banyak yang menemui kesulitan dalam memilih busana ini. Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas trik-trik untuk mengatasi kendala yang anda hadapi.

A. Bentuk tubuh wanita

Ditilik dari bentuk tubuhnya, wanita dapat dikategorikan ke dalam 6 tipe. Akan tetapi, karena bentuk tubuh setiap orang adalah unik, sudah barang tentu akan terdapat banyak kombinasi antara satu tipe dengan yang lain. Karena itu, orang bersangkutanlah yang paling tepat untuk dapat mengamati ciri dan karakter bentuk tubuhnya dengan salah satu bentuk tubuh dibawah ini.

(3)

Ada cara mudah untuk mengetahuinya, berdirilah di depan cermin, amati refleksi badan yang ada di cermin dengan seksama. Amati secara kesuluruhan, kemudian per bagian, dari atas hingga pinggang, lalu dilanjutkan dari pinggang hingga kebawah. Catat dalam hati, bagian tubuh mana yang anda sukai dan dianggap sebagai kelebihan yang dimiliki, dan bagian mana yang dianggap kurang ideal dan kurang anda sukai. Tak perlu khawatir, terimahlah dengan lapang dada. Sambil anda berusaha membentuk tubuh dengan berolah raga. Andapun dapat memberi keseimbangan pada tubuh dengan cara mengkamuflasekannya lewat busana. Camkan dalam hati, bahwa kekurangan tersebut tidak mengurangi penampilan secara total.

B. 6 tipe bentuk tubuh

1. Tipe piramida (segi tiga)

a. Garis bahu sempit dan cenderung menurun, sehingga memberi kesan bongkok. Sering terdapat pada seseorang yang berdiri dengan tidak tega, dan

b. Bagian pinggul cenderung lebar dengan pangkal paha yang besar.

2.

3. Tipe segitiga terbalik

a. Garis bahu besar, cenderung memiliki dada yang besar, dan b. Bagaian pinggul sempit karena itu,

secara proposional, bagian tubuh sebelah atas lebih berat.

4.

5. Tipe gelas waktu

(4)

a. Tipe ini memiliki bentuk tubuh ideal, karena proporsi garis antara garis bahu, pinggang, dan panggul sesuai.

6.

7. Tipe angka delapan

a. Bahu cenderung gemuk,

b. Bagian dada cenderung penuh dan besar,

c. Garis torso atau jarak dari bahu hingga pinggang terkesan pendek, dan

d. Pinggul penuh dan pangkal paha cenderung besar.

8.

9.

10. Tipe persegi panjang

a. Bagian pinggang tidak berlekuk, dan

b. Garis bahu dan pinggul hampir sama.

(5)

11.

12. Tipe bulat lonjong

a. Garis bahu cenderung penuh dan menurun,

b. Pinggang tidak rampaing,

c. Perut besar, d. Pinggul besar.

13.

(6)

C. Trik mendapatkan efek proporsional sesuai bentuk tubuh

1. Tipe segitiga

14. Secara visual, tipe ini memberi kesan bagian bawah tubuh lebih lebar dari bagian atas, sehingga tampak tidak seimbang. Umumnya bagian bahu lebih kecil disbanding bagian pinggang ke bawah, sedangkan daerah pinggul dan pangkal paha cenderung besar. Karena itu, dalam memilih model cobalah mengimbanginya dengan lebih memfokuskan pada bagian atas tubuh, dan menyamarkan bagian bawah tubuh yang agak besar, dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut;

15. Hindari :

a. Atasan berlengan langsung, seperti lengan model reglan, dolman, setali, atau bahu berpotongan dalam (cutway armbole). Berbagai model atasan dengan bahu terbuka, misalnya, model kemben (strapless), kamisol bertali tipis (spagbetty straps) atau potongan bahu asimetris,

b. Potongan leher tinggi dan ketat (turtleneck) atau leher model botol (pas pada lingkar leher),

c. Ikat pinggang lebar dan bermodel mencolok akan menambah kesan berat di bagian bawah,

d. Rok klok yang melebar di bagian bawah, baik berpotongan sederhana maupun dengan lipit,

e. Rok ketat, yang akan menonjolkan bagian pinggul yang besar, dan

f. Rok atau celana yang bertali serut, atau berdetail saku pada bagian pinggul.

16. Pilihlah :

a. Busana dengan garis bagu diperlebar misalanya, dengan potongan lengan model jas yang agak tegas dengan sedikit bantalan bahu atau detail epaulettes,

b. Blus atau atasan bercorak besar atau mencolok misalnya, corak floral atau bunga-bunga. Jika memilih motif garis, pilih garis horizontal untuk memperlebar bagian bahu,

c. Blus dengan aksen ruffles(kerut) atau saku bisa menjadi alternative pilihan, d. Pilih rok bawahan yang bergaris ramping atau lurus,

(7)

sebaiknya tetap dalam satu nuansa warna, agar menciptakan kesan panjang dan ramping, dan

f. Jika mengenakan setelan, sebaiknya terdiri dari atasan yang bergaris tegas namun lembut luwes di bagian bawah.

2. Tipe segitiga terbalik

17. Tipe ini memiliki bahu yang penuh dan lebar, disertai dada yang cenderung besar. Sedangkan bagian pinggul sempit, sehingga secara keseleuruhan terlihat bagian tubuh sebelah atas lebih berat. Untuk mengimbanginya, fokuskan perhatian pada tubuh bagian bawah.

18. Hindari :

a. Hindari busana yang ketat dan terbuat dari bahan lentur (stretch),

b. Busana yang memiliki detail ruffles (kerut), smocks, aplikasi draperi, ataupun ornament renda-renda pada bagian atas yang akan membuat dada semakin penuh, c. Ikat pinggang berukuran lebar dan ketat yang akan membuat dada semakin

membusung,

d. Atasan bertekstur tebal dan menonjol, e. Atasan yang berlapis-lapis, dan f. Atasan bercorak besar dan mencolok.

19. Pilihlah :

a. Atasan yang pas di badan, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar

b. Atasan bernada gelap dengan padanan yang sedikit menarik perhatian bisa dijadikan pilihan. Misalnya, dengan bawahan bercorak atau berdetail seperti saku, lipit, atau kerut, dan

c. Blus atau gaun dengan model kerah agak terbuka dari bahan yang lembut. Yang paling aman adalah potongan leher berbentuk V.

3. Tipe gelas waktu (hourglass)

20. Tipe ini dikatakan beruntung karena dianggap ideal. Karena itu, hampir semua potongan dan model busana dapat dikenakan. Dan yang perlu menjadi pertimbangan adalah pilihan warna yang disesuaikan sengan warna kulit.

21. Khusus bagi yang bertubuh kecil ada beberapa hal yang perlu diperhatikan;

(8)

a. Model busana yang berlapis-lapis, karena tubuh anda akan tampak tenggelam, b. Busana terusan bersiluet H yang lurus dan sedikit longgar,

c. Busana yang melebar dengan panjang melebihi betis,

d. Kombinasi warna dan corak kontras antara bawahan dan atasan, dan

e. Corak yang berukuran besar dan menyolok akan menelan tubuh yang kecil.

23. Pilihlah :

a. Gaun terusan bersiluet ramping.apabila berupa setelan sebaiknya dalam satu nuansa warna yang sama,

b. Busana yang sederhana dan minimalis akan menonjolkan kerampingan tubuh sipemakai,

c. Corak garis tipis yang ditata vertical akan memberi kesan panjang dan tinggi, dan d. Pilih ikat pinggang tipis atau rantai jika ingin menonjolkan kerampingan pinggang

yang dimiliki. 4. Tipe angka delapan

24. Tipe ini memiliki bentuk tubuh berkesan penuh dan seksi dengan variasi yang berbeda, dari yang sintal hingga yang gemuk. Keteletian dalam memilih busana akan sangat menentukan penampilan secara keceluruhan. Karena jika salah, bisa membuat tubuh tampak lebih gemuk. Dan yang perlu diperhatikan adalah bagian dada yang cenderung penuh dan besar, serta pinggul, perut, dan pantat yang cenderung besar pula. Torso bagian ataspun biasanya berkurang pendek.

25. Hindari :

a. Model busana yang ketat, karena akan memberi kesan focus pada bagian tubuh yang menonjol. Demikian juga dengan busana yang terlalu longgar,

b. Model busana yang berlapis-lapis membuat tubuh tampak semakin gemuk, c. Atasan atau blus yang pendek yang akan membuat torso semakin tampak pendek, d. Ikat pinggang ketat dan lebar,

e. Busana berdetail ramai seperti kerut, lipit, atau lainnya,

f. Corak dan warna yang mencolok semakin menonjolkan bagian tubuh yang kurang ideal,

g. Busana yang longgar dan melebar dibagian bawah akan membuat tampak lebih besar, dan

h. Hindari busana yang bertesktur tebal dan kasar.

(9)

a. Setelan yang terdiri dari jaket berbahan lembut dan luwes. Bisa juga terusan atau rok dan bawahan yang dipakai dengan blus luar,

b. Atasan tunik yang panjangnya mencapai bawah pinggul akan menciptakan siluet ramping jika dipadankan dengan celana atau rok ramping lurus,

c. Atasan berupa blus yang dikenakan diluar. Pilih jaket/blazer atau cardigan yang memiliki panjang melenihi pinggul dan pantat,

d. Atasan model blouson akan membantu menyamarkan bagian perut dan pinggul yang besar,

e. Menerapkan kombinasi nada gelap dan cerah, atau corak garis tipis secara vertical atau diagonal, akan menyamarkan kekurangan yang ada di tubuh anda, dan

f. Jika ingin memakai ikat pinggang, pilih yang sewarna dengan blus bagian atas agar torso tampak lebih panjang.

5. Tipe Persegi Panjang

27. Tipe ini ditandai dengan garis pinggang yang tidak ramping, dan terdapat dalam kategori yang bertubuh sedang dan besar. Secara keseluruhan tipe ini tidak mempunyai masalah yang berarti, kecuali tidak memiliki lekuk pinggang ramping. Karena itu model busana yang memberi fokus pada kerampingan pinggang adalah solusi utamanya.

28. Hindari :

a. Busana bersiluet lurus dan longgar, b. Corak garis besar vertical,

c. Ikat pinggang lebar dalam warna kontras,

d. Atasan model blousson atau jaket model boxy (kaku dan lurus) yang akan membuat tubuh bagian atas berkesan persegi, dan

(10)

d. Celana atau rok yang menggunakan tali serut (drawstring), akan menciptakan bentuk pinggang, dan

e. Busana model lilit atau model kimono (warpped gown) dengan simpul. 30.

6. Tipe bulat lonjong

31. Tipe ini biasanya berukuran L atau XL. Dalam memilih busana, bentuk tubuh ini hendaknya ekstra hati-hati, karena banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan. Namun tak perlu berkecil hati, walapun tidak bertubuh ramping dan langsing, tapi bukan berarti Anda tidak dapat tampil serasi dan menarik.

32. Hindari :

a. Model busana yang ketat membentuk tubuh, b. Busana terlalu longgar,

c. Corak besar dan mencolok,

d. Busana berbahan kain tebal dan kaku,

e. Beragam detil seperti, ruffle, lipit, atau kerut yang akan menambah efek volume pada tubuh,

f. Atasan berleher tinggi,

g. Ikat pinggang yang justru akan menonjolkan daerah pinggang, pinggul, dan paha besar, dan

h. Busana berbahan stretch (lentur), seperti kaos atau rajut.

33. Pilihlah :

a. Model busana padanan yang terdiri dari jaket, rok atau celana, dengan blus. Terusan dengan jaket lembut. Atau, terusan dengan blus luar,

b. Panjang atasan baik jaket, cardigan, vest, atau blus luar sebaiknya melebihi garis pinggul dan pantat,

c. Coba terapkan teknik padu warna antara gelap dengan terang untuk menyamarkan bentuk tubuh misalnya, terusan berwarna ternag dengan jaket/blus luar bernada gelap, d. Corak garis tipis atau corak lainnya, sebaiknya diterapkan untuk busana bagian dalam, e. Potongan leher V (V neck) sangat membantu mengurangi efek berat pada tubuh bagian

atas, dan

f. Padanan aneka model tunik dengan rok celana panjang, merupakan pilihan ideal untuk tipe semacam ini.

D. Tentang warna, corak, dan tekstur

(11)

34. Warna yang diterapkan pada busana seseorang, tidak saja membuat penampilan menjadi menarik, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyamarkan kekurangan serta menonjolkan kelebihan yang dimiliki. Pedoman utama dalam memilih warna busana adalah mencari tahu, warna apa yang sesuai dengan dirinya, baru kemudian mempertimbangkan warna apa yang dia sukai. Untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan kulit, ambil warna yang dipilih, dekatkan dengan kulit dan amati, apakah warna kulit anda lebih cerah atau lebih suram? Jika warna tersebut membuat kulit anda tampak lebih cerah, berarti warna tersebut cocok untuk anda.

35. Pedoman dasar

a. Warna terang dan cerah, cenderung menyita perhatian dan menarik fokus pandangan. Karena itu, warna cerah dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian pada bagain tubuh yang ingin ditonjolkan, sekaligus mengalihkan pandangan dari bagian tubuh yang tidak ingin ditonjolkan,

b. Warna muda dan pucat memberi efek melebarkan serta memberi kesan datar. Karena itu, jika dikenakan pada tubuh, warna ini secara visual memberi kesan lebar. Namun, secara pisikologis, warna pucat memberi kesan bersih dan rapi, dan

c. Warna gelap dan suram meberi efek mengecilkan dan ramping. Karena itu, warna ini dapat digunakan untuk menyamarkan bagian tubuh yang kurang ideal. Warna gelap misalnya, hitam, biru navi, coklat tembakau, merah anggur, hijau botol, atau abu-abu gelap.

2. Corak

(12)

37. Pedoman dasar

a. Corak berukuran besar akan memberi kesan lebih besar, sedangkan corak kecil sebaliknya,

b. Corak garis vertikal akan memberi kesan panjang dan ramping, sedangkan horizontal memberi kesan lebar dan besar,

c. Perlu diingat, corak garis yang rapat dalam warna kontras akan melelahkan pandangan mata, karena memberi kesan optic yang bergerak,

d. Corak fauna eksotis seperti ular, macan tutul, atau zebra sesuai bagi mereka yang memiliki kepribadian penuh percaya diri,

e. Corak tradisional seperti batik merupakan alternatif pilihan yang menarik namun, sabaiknya bijak dalam memilih ragam corak yang akan dikenakan. Bagi yang harus menghindari corak besar dan mencolok, pilih batik yang bercorak kecil atau jika besar, pilih yang memiliki warna dasar gelap dan coraknya hampir senada dengan warna dasarnya,

f. Perlu diingat, busana bercorak lebih sulit untuk dipadu padankan, dan

g. Bahan bermotif sabaiknya jangan menjadi pilihan busana yang terlalu mahal karena masa pakainya yang singkat, dan berkaitan dengan kecendrungan mode yang berlaku (tren).

3. Tekstur

38. Kemajuan teknologi dalam bidang tekstil, sudah demikian pesat, dan begitu banyak ragam tekstur yang ditawarkan. Disamping semakin canggih proses pengolahan serat alami, penemuan berbagai serat baru hasil teknologi canggi diantaranya serat almunium, juga memberi kontribusi besar pada penciptaan beragam jenis kain baru. Untuk menggunakannya, yang pertama harus disadari adalah bahwa bahan berterkstur akan menambah efek tiga dimensi pada tubuh, dan itu berarti tubuh akan tampak lebih bervolume dan penuh.

39. Semakin tebal dan menonjolnya tekstur bahan, semakin menambah kesan tebal dan penuh. Namun, hal ini tidak perlu dihindari, karena dengan tekstur ini busana akan tampak lebih bervariatif, kenakan dalam satu nada warna saja. Penerapan tekstur yang serasi akan menghasilkan efek yang maksimal.

40. Pedoman dasar

(13)

b. Jika pola tekstur membentuk corak, tekstur vertical akan memberi efek panjang, sedangkan tekstur horizontal membuat bidang lebih lebar,

c. Bahan bertekstur sedang dan tebal memerlukan perawatan berbeda. Pencucian yang salah akan membuat busana tampak kusut, suram, dan berkesan kadaluwarsa,

d. Baha bertekstur cenderung lebih panas untuk dikenakan, karena itu sebaiknya diterapkan sebagai baju hangat, misalnya, jaket, cardigan,sweater, atau rompi, dan e. Jika diwujudkan berupa rok atau celana, baiknya diberi vouring atau pelapis agar

nyaman dikenakan.

E. Konsep padu padan

41. Banyak orang selalu merasa jumlah busananya kurang mencukupi sesuai kebutuhan. Sebaiknya setiap orang harus menyadari bahwa busana yang dimiliki dapat dianggap investasi pribadi dalam bentuk sederhana, karena bagaimanapun koleksi usana seseorang memiliki nilai nominal yang sangat erat berkaitan dengan kemampuan finansialnya. Karena itu, setiap orang sebaiknya menerapkan konsep berbelanja busana dengan bijak, dalam arti setiap potong pakaian yang dibelinya harus dimanfaatkan secara maksimal. Di bawah ini, ada beberapa pedoman yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi seseorang dalam belanja busana.

1. Pilih busana yang berkualitas tinggi. Busana yang berkualitas baik biasanya akan tahan lama,

2. Utamakan segi fungsionil busana yang akan dibeli,

3. Fleksibel untuk dipadu padankan dengan busana yang sudah dimiliki di rumah, 4. Teliti kerapian dan kualitas jahitan serta potongannya,

5. Ketika berbelanja gunakan pedoman, “apa yang saya perlukan”, dan sedapat mungkin kurangi unsur, “apa yang saya inginkan”, karena yang terakhir ini sering dipengaruhi oleh emosi. Apakah itu unsur pengaruh orang lain, suasana hati, atau taktik pedagang dengan menawarkan potongan harga menarik,

6. Jika anda sudah mempunyai warna favorit, dan ingin bereksperimen dengan warna yang berbeda dan baru, jangan tinggalkan pedoman warna kesukaan anda tadi,

7. Seseorang dapat mengetahui busana tersebut sesuai atau tidak dengan dirinya, hanya ketika busana tersebut digunakan. Jadi, cobalah terlebih dahulu sebelum anda membeli, dan

8. Pertimbangkan sekali lagi berapa sering busana tersebut akan anda gunakan.

(14)

43. Busana harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk itu kita perlu tahu konsep padu padan. Untuk menerapkan konsep padu padan pada koleski busana, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan, antara lain;

1. Mulai dengan mengoleksi busana dasar yaitu, aneka model blus, celan, dan bleazer yang berpotongan sedrhana sesuai dengan selera pribadi,

2. Lakukan investai dengan belanja setelan jas dengan rok atau celan, dengan warna yang sama. Khusus untuk setelan selalu pilih warna dasar agar mudah dipadu padankan misalnya, biru gelap, coklat, abu-abu, beige (kopi susu), dan putih,

3. Sebaiknya dari bahan polos, selain tidak cepat bosan juga mudah dipadu padankan, 4. Pilih setelan sederhana dan klasik dari bahan berkualitas dan nyaman untuk

dikenakan, selain tahan lama juga mudah dipadu padankan,

5. Dengan berpedoman pada setelan yang sudah dimiliki diatas, Anda dapat melakukan eksperiman dengan menggabungkan berbagai elemen busana dasar, seperti blus, kaos, atasan, rompi, atau vest. Aneka model rok dan celana dalam warna, corak dan tekstur yang berfariasi pula, dan

6. Pemilihan aksesoris perhisan, tas, sepatu, dan lainnya dapat mengubah penampilan secara dramatis.

F. Menata gaya melalui konsep padu padan

1. Setelan Dasar: Jas/Blazer dan Rok/Celana, dengan variasi tampilan a. Blazer dan rok, dilengkapi aksesori,

b. Blazer, celana, dan blus, dilengkapi aksesori, c. Balzer dengan gaun terusan, dilengkapi aksesori,

d. Rok, kamisol, dan atasan dari bahan knitting, dilengkapi aksesori, dan e. Blazer, T-shirt, dan celana Bermuda/pedal pusber, aksesori.

2. Gaun terusan

a. Gaun terusan unruk kesempatan pagi dan malam hari, dilengkapi aksesori, b. Gaun terusan dan jaket, dilengkapi aksesori,

c. Gaun terusan dengan celana panjang (dikenakan sebagai tunik), dilengkapi aksesori, dan

d. Gaun terusan dengan vest atau rompi.

3. Rok dan Blus: Dalam beragam gaya tampilan yang variatif

a. Blus dan rok, dengan syal atau scraf, dilengkapi aksesori blus, celana pantolan dan vest/rompi dilengkapi dasi,

b. Blus dan celana santai, dilengkapi aksesori, c. Blus dan gaun terusan, dilengkapi aksesori,

d. Rok dan jaket pendek ramping (spencer jacket), dilengkapi aksesori, dan e. Rok dan jaket pendek ramping (spencer jacket), dilengkapi aksesori.

(15)

44. Aksesori yang sebaiknya diselaraskan dengan busana adalah sepatu dan tas, setelah itu dapat ditambahkan dengan aksesori perhiasan, ikat pinggang, scraf dan lainnya. Pemilihan aksesori tambahan sangat tergantung pada selera orang yang bersangkutan, karena itu gaya pribadi seseorang akan diperoleh dari pilihan yang dibuatnya.

1. Perhiasan

45. Karena fungsinya adalah sebagai pelengkapbusana, sebaiknya aksesori perhiasan ini juga disesuaikan dengan busana yang akan dikenakan. Aksesori berbentuk dapat berupa: Giwang, kalaung, gelang, cincin

2. Scarf, syal, atau selendang

46. Penggunaannya lebih tergantung pada mode yang sedang berlaku, walaupun pada dasarnya berfungsi sebagai penghangat tubuh. Karena memberi fokus pada daerah dada ke atas dan bahkan wajah, maka sebaiknya disesuaikan dengan bentuk wajah, leher, dan daerah badan sebelah atas. Berikut ini tips yang dapat anda terapkan:

a. Pilihlah corak yang sesuai dengan bentuk tubuh,

b. Banyak cara menggunakan scraf, dan penerapannya tergantung pada model busana yang dikenakan,

c. Jika Anda memiliki scraf panjang yang disampirkan pada pundak, jaga panjangnya tidak persis di atas garis pinggul. Sebab, garis memotong pada scraf akan membuat pinggul tampak lebih besar,

d. Pilih scraf yang berkualitas baik, sebab scraf merupakan investasi yang berguna untuk setiap busana anda agar tampak mewah. Pilih scraf yang terbuat dari bahan sutera, crepe decbine, atau cabmere, dan

e. Jika leher anda tidak jenjang, kenakan scraf dengan simpulan di bawah kera. Namaun cara ini tidak disarankan bagi Anda yang berdada besar.

3. Ikat pinggang

(16)

a. Jika memiliki garis pinggang (torso) yang cenderung pendek, dan ingin tampak lebih panjang, kenakan blus di luar dan tambahkan ikat pinggang dalam warna senada dengan blus yang dikenakan tersebut,

b. Jika anda mempunyai garis pinggang yang pendek, dan ingin tampak lebih panjang pilih ikat pinggang dengan warna yang senada dengan blus yang anda kenakan, c. Tapi, apa bila anda merasa garis pinggang terlalu tinggi dan ingin disamarkan, anda

dapat memilih ikat pinggang yang mempunyai warna senada dengan bawahan yang anda kenakan, dan

d. Jika tubuh anda terasa kurang tinggi, dan anda ingin menyamarkannya dengan ikat pinggang agar tampak tinggi, pilih ikat pinggang yang sewarna dengan gaun seluruhnya. Hindari warna yang tampak memotong di pinggang, atau perhiasan yang terlalu mencolok.

4. Tas

48. Tas selain mempunyai fungsi utama untuk membawa barang-barang, tas juga berperan sebagai aksesori pelengkap yang tak patut diabaikan. Berikut ini beberapa tips yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi anda:

a. Sesuaikan dengan gaya busana yang dikenakan saat itu, dan selalu bedakan antara kesempatan siang dan malam hari,

b. Model tas turut menentukan apakah gaya tampilan anda bersifat formal atau santai. c. Batasi keinginan membeli tas yang bermodel trendy dalam jumlah banyak, mengingat

masa pemakainnya sanag singkat,

d. Ketika membelitas untuk keperluan sehari-hari, pilih warna yang sesuai dengan koleksi sepatu yang juga akan dikenakan untuk kegiatan yang sama,

e. Untuk tas yang bermodel klasik, sebaiknya pilihlan yang terbuat dari bahan yang bermutu. Walaupun harganya agak mahal, namun masa pemakaiannya akan lama, f. Amati di depan cermin, apakah tas yang anda beli sesuai dengan postur tubuh anda,

dan

g. Tas anyaman dari bahan serat alami atau pelastik hanya sesuai bagi tampilan bergaya santai.

5. Sepatu

(17)

mengganggu penampilan secara keseluruhan. Pemilihan yang serasi sebaiknya disesuaikan dengan bentuk tubuh dan kaki si pemakai, berikut ini beberapa pedoman dalam memilih berbelanja sepatu;

a. Hindari membeli sepatu di pagi hari, saat kaki cenderung mengecil. Belilah sepatu siang hari atau sore hari saat kaki mencapai ukuran maksimum sehingga terhindar dari resiko kekecilan,

b. Jika membeli sandal atau sepatu sandal bertali, pilihlah ukuran setengah lebih kecil dari ukuran sepatu, agar bentuk kaki tampak lebih menarik,

c. Jika mengenakan stocking, pilih stocking yang sewarna dengan sepatu yang Anda kenakan,

d. Warna sepatu yang mendekati warna kulit seperti krem atau mocha, akan memberi kesan kaki lebih panjang dan ramping,

e. Sepatu warna putih sangat ideal bagi yang memiliki kaki panjang,

f. Sepatu bertali pada tumit atau slingback, akan membuat kaki tampak cantik. Namun, pilihlah yang tidak terlalu tinggi, sebab akan membuat otot betis menonjol. Otot betis yang menonjol akan mengakibatkan kaki pendek tampak lebih pendek, dan semakin berkesan besar,

g. Untuk yang berkaki pendek dan besar, hindari sepatu yang memiliki ornament yang mencolok karena akan menarik perhatian kearah kaki,

h. Bagi yang memiliki betis besar, hindari pemakaiaan sepatu bertumit rata, dan

i. Sepatu warna emas dan perak, sebaiknya dikenakan untuk kesempatan malam hari saja.

50.

(18)

52. Kesimpulan

53. Setiap orang memiliki gaya pribadi dalam berbusana. Untuk menciptakan gaya pribadi, ada beberapa pertanyaan yang dapat anda jawab;

54. Siapakah saya? Seperti apakah gaya hidup saya? Dan apa yang ingin saya kenakan?

55. Ditilik dari bentuk tubuhnya, wanita dapat dikategorikan ke dalam 6 tipe:

1. Tipe piramida (segi tiga), 2. Tipe segitiga terbalik, 3. Tipe gelas waktu, 4. Tipe angka delapan, 5. Tipe persegi panjang, dan 6. Tipe bulat lonjong.

56. Setelah mengenali bentuk tubuh, kita telah mengetahui pedoman utama dalam memilih warna busana adalah mencari tahu, warna apa yang sesuai dengan dirinya, baru kemudian mempertimbangkan warna apa yang dia sukai. Kemudian pemilahan corak yang diterapkan untuk busana, akan menambah daya tarik busana tersebut. Sebenarnya penerepan corak pada busana digunakan sebagai aksesoris yang akan memberi aksen bagi penampilan secara keseluruhan. Dan penerapan tekstur yang serasi akan menghasilkan efek yang maksimal.

57. Sekarang ini, banyak orang selalu merasa jumlah busananya kurang mencukupi sesuai kebutuhan. Karena itu, setiap orang sebaiknya menerapkan konsep berbelanja busana dengan bijak, dalam arti setiap potong pakaian yang dibelinya harus dimanfaatkan secara maksimal.

58. Kemudian aksesori yang sebaiknya diselaraskan dengan busana adalah sepatu dan tas, setelah itu dapat ditambahkan dengan aksesori perhiasan, ikat pinggang, scraf dan lainnya.

59. Saran

60. Dalam berbusana perhatikanlah bentuk tubuh anda. Karena dari bentuk tubuh kita akan tahu cara memadumadankan busana dan aksesorisnya.

(19)
(20)

63. DAFTAR PUSTAKA

64. Budiman, yoyok, dkk (2001). “Anda dan Gaya Busana (pedoman menata gaya busana)”.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam praktiknya, iddah juga tidak pernah dilaksanakan oleh para janda yang berada di daerah pesisir Jawa Tengah, tepatnya berada di Kabupaten Jepara Desa Telukawur akan

Dari uraian yang telah disajikan pada bab – bab sebelumnya, setelah melakukan analisis pada struktur bangunan gedung rumah sakit R K Charitas, maka dapat

Histogram bobot kering rata-rata miselium T.fuciformis yang ditumbuhkan pada medium cair dan lama waktu inkubasi yang

melaksanakan koordinasi kegiatan administrasi umum dan kepegawaian pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kepada instansi terkait agar terjalin hubungan

Keefektifan tersebut berdasarkan hasil analisis data menggunakan sign test (tes tanda) menunjukkan hasil pengujian p= 0,031 lebih kecil dari p =0,05. Hasil tersebut didasarkan

Pembuatan Aplikasi Permainan SpaceTraveler ini menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) yang merupakan bagian dari Java 2, baru diuji cobakan hanya pada emulator yang disediakan

[r]

Untuk lebih memperjelas pembahasan mengenai WAP, WML dan PHP, pada bagian berikutnya penulis memberikan sebuah contoh aplikasi pemesanan tiket bioskop berbasis WAP yang pada